Berikut adalah beberapa jenis cybercrime yang paling umum, serta tujuan dan
metodenya, yang sering berubah seiring perkembangan teknologi dan kejahatan cyber:
1. Phishing
Phishing adalah sebuah istilah dalam dunia keamanan komputer yang merujuk
kepada praktik peretasan atau penipuan yang dilakukan dengan maksud untuk
memperoleh informasi pribadi atau sensitif, seperti kata sandi, nomor kartu kredit,
atau informasi finansial lainnya, dengan cara menipu korban. Phishing biasanya
terjadi melalui pesan elektronik palsu, yang sering kali meniru tampilan dari
institusi atau organisasi terpercaya. Ada beberapa jenis phishing, termasuk:
4. Pharming: Penyerang mencoba untuk mengarahkan lalu lintas internet dari situs
web yang sah ke situs palsu. Ini dapat dilakukan dengan meretas DNS (Domain
Name System) atau menggunakan malware.
5. Vishing (Voice Phishing) : Ini melibatkan panggilan telepon palsu yang
berusaha untuk memperoleh informasi pribadi dari korban. Penipu sering mengaku
sebagai lembaga atau organisasi yang sah.
Tujuan: Mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi dan informasi keuangan,
dengan membuat situs web palsu atau mengirim email palsu.
Cara: Penyerang mengirim email palsu yang mengaku berasal dari entitas
terpercaya dan meminta korban untuk membuat situs web palsu di mana mereka
dapat memberikan informasi pribadi mereka.
Cara: Malware dimasukkan ke dalam program atau file yang tampaknya aman dan
dapat mengambil alih sistem korban ketika dijalankan oleh korban.
3. Ransomware
Penipuan identitas (Identity Theft) adalah tindakan atau praktik di mana seseorang
atau entitas mencuri, menggunakan, atau memanfaatkan informasi pribadi orang
lain tanpa izin untuk tujuan penipuan atau keuntungan pribadi. Penipuan identitas
dapat melibatkan penggunaan informasi pribadi seperti nama, tanggal lahir,
alamat, nomor Kartu Identitas, nomor rekening bank, nomor kartu kredit, atau
informasi penting lainnya untuk melakukan tindakan yang merugikan atau ilegal.
Tujuan: Mencuri informasi pribadi korban untuk tujuan keuangan atau kejahatan
lainnya.
Cara: Penyerang mencuri NIK, nama, alamat, dan informasi keuangan korban
untuk mengaku sebagai korban dan melakukan transaksi yang melanggar hukum.
5. Cyberbullying
6. Cyberstalking
7. Karding (Carding):
Karding adalah istilah dalam dunia kriminal yang merujuk kepada tindakan
pencurian data kartu kredit atau informasi keuangan lainnya dari individu atau
organisasi dengan maksud untuk melakukan penipuan keuangan atau kegiatan
ilegal lainnya. Penjahat yang terlibat dalam kegiatan karding biasanya mencari,
memperoleh, dan menjual data kartu kredit yang dicuri atau informasi keuangan
yang dapat digunakan untuk tujuan penipuan atau pencurian.
Tujuan: Membeli barang atau layanan dengan menggunakan informasi kartu kredit
yang dicuri.
Cara: Penyerang mencuri data kartu kredit atau menggunakannya tanpa izin
pemilik untuk berbelanja online.
9. Ancaman Insider:
Caranya adalah orang dalam (pekerja atau kontraktor) yang memiliki akses ke
sistem dan data rahasia mencoba mencuri, merusak, atau membocorkan informasi
penting.
Caranya termasuk membuat dan berbagi konten pornografi anak, merawat anak-
anak, atau mencari korban di internet.
Jenis-jenis dari cyberethic beserta dengan tujuan dan
caranya
Etika dunia maya, juga dikenal sebagai cyberethics, mencakup berbagai prinsip dan
perilaku yang harus dipatuhi dalam lingkungan digital. Berikut adalah beberapa jenis
cyberethics, serta tujuan dan metode untuk menerapkannya:
1. Privasi Online:
Cara: Gunakan pengaturan privasi yang ketat di platform media sosial; Hindari
berbagi informasi pribadi secara sembarangan; Gunakan kata sandi dan otentikasi
dua faktor yang kuat untuk melindungi akun online.
2. Keamanan Informasi:
Tujuannya adalah untuk mencegah data dan informasi dari akses yang tidak sah
atau peretasan.
3. Pencegahan Cyberbullying:
Caranya adalah dengan berpikir dua kali sebelum membagikan informasi atau
konten di internet karena jejak digital dapat memiliki konsekuensi jangka panjang.
Tujuannya adalah untuk menghormati hak cipta dan kekayaan intelektual orang
lain.
Cara mencapai tujuan ini adalah dengan menghindari penggunaan huruf besar
yang berlebihan, yang dianggap sebagai teriakan, dan menghindari penggunaan
bahasa kasar atau menghina orang lain dalam interaksi online.
Tujuannya adalah untuk melindungi anak-anak dan remaja dari ancaman online.
Cara: Gunakan perangkat lunak keamanan yang kuat; Lindungi jaringan dan
hindari serangan yang dapat membahayakan sistem; dan gunakan perangkat lunak
keamanan yang kuat.
Etika Berbisnis Online
Etika berbisnis online mencakup set prinsip dan perilaku yang berlaku untuk bisnis yang
dilakukan secara online. Etika ini mencakup nilai-nilai dan standar yang mengarahkan
tindakan bisnis di internet. Berikut ini adalah penjelasan menyeluruh tentang etika
berbisnis online:
1. Transparasi
Penjelasan: Transparansi dalam bisnis online berarti memberikan informasi yang jelas
dan jujur kepada pelanggan dan pihak terkait. Ini termasuk pengungkapan harga, syarat
dan ketentuan, kebijakan privasi, dan informasi produk atau layanan yang mudah diakses
dan dipahami.
3. Keamanan Informasi:
Penjelasan: Keamanan data adalah prinsip penting dalam bisnis online. Perusahaan harus
mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengamankan data mereka dan mengikuti
standar keamanan yang relevan untuk melindungi data pelanggan mereka dari akses yang
tidak sah, peretasan, atau pelanggaran keamanan lainnya.
Dalam konteks perangkat lunak, hak cipta adalah salah satu bentuk HAKI yang paling
sering berhubungan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang hubungan antara hak
cipta dan lisensi perangkat lunak: