Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

PENDAMPINGAN INDIVIDU 2
PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 9
WILAYAH KABUPATEN POHUWATO

TANGGAL 5 OKTOBER s/d 13 OKTOBER TAHUN 2023

Petugas Pendampingan
HARIS SALEH, M.Pd
NIP 198711222010011001

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI


BALAI GURU PENGGERAK PROVINSI GORONTALO
TAHUN 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………... 3
B. TUJUAN………………………………………………………………………………. 3
C. INDIKATOR KEBERHSILAN……………………………………………………... 3
D. SASARAN……………………………………………………………………..……… 4
E. PELAKSANAAN…………………………………………………………………….. 4
F. PIHAK TERKAIT…………………………………………………………………… 4
G DESKRIPSI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN………………………………. 5
H EVALUASI………………………………………………………………………….... 34
I. PENUTUP…………………………………………………………………………….. 34
J. LAMPIRAN…………………………………………………………………………. 35
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. LATAR BELAKANG

Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari pemerintah untuk meningkatkan


kompetensi guru, selain itu hadirnya guru penggerak diharapkan mampu menggerakkan komunitas
belajar. Prinsip program adalah mendorong upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
maupun diluar sekolah menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning. Dengan
menggunakan dua metode yang tadi dijelaskan, nantinya guru yang terdaftar di dalam program ini
mereka juga harus mengikuti proses pembelajaran.
Model pembelajaran yang tertuang adalah menggunakan metode pelatihan dalam jaringan atau
belajar daring, lokakarya, dan pendampingan individu.
Terdiri dari 70% pengajar bekerja di sekolah, 20% bersama sesama pengajar, dan 10% bersama
narasumber, fasilitator, dan pengajar praktik. Pendampingan dilakukan secara individu di sekolah
CGP dan pendampingan kelompok melalui kegiatan lokakarya. Pendampingan individu bertujuan
untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran daring sehingga CGP mampu:
a. mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan
kolaborasi;
b. memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik; dan
c. merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.
Sedangkan pendampingan melalui lokakarya bertujuan untuk:
a. meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya;
b. menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota;
c. menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP; dan
d. meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kabupaten/kota.
Laporan pelaksanaan pendampingan Individu dan lokakarya pendidikan guru penggerak
dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka perlu dilakukan fungsi kontrol sebagai bahan laporan
yang akan digunakan oleh BBGP/BGP sebagai bentuk pertanggung jawaban aktivitas
pendampingan individu dan lokakarya.

B. TUJUAN
Tujuan kegiatan Pendampingan Individu 2 (PI2) adalah sebagai berikut:
1. Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
2. Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
3. Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di
lokakarya 1
4. Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke Kepala Sekolah dan warga sekolah dengan
dimoderasi oleh Pengajar Praktik

C. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan dari kegiatan Pendampingan Individu 2 (PI2) adalah sebagai berikut:
1. CGP telah menindaklanjuti RTL pada PI 2
2. CGP telah menganalisis dan fefleksi umpan balik 360 derajat dan mengunggah pada LMS
3. CGP mampu menerapkan pembelajaran sosial-emosional di kelas
4. CGP telah menerapkan BAGJA di sekolahnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

D. SASARAN
Sasaran pelaksanaan pendampingan individu 2 program PGP adalah unsur-unsur yang terkait
dengan pelaksanaan pendampingan individu 2 adalah sebagai berikut masing-masing CGP yang
berjumlah 7 (Tujuh) orang.

E. PELAKSANAAN
Pelaksanan pendampingan individu 2 di wilayah sasaran pengajar praktik yang bertugas ini
diselenggarakan secara tatap muka (luring) pada tanggal 5 Oktober – 13 Oktober 2023
.
Waktu Tanggal Pendampingan
No Nama CGP Lokasi Pendampingan
Pendampingan Individu
GUSTIN
1 08.30 - 11.30 05 OKTOBER 2023 SDN 10 POPAYATO
SALEH
OBEDNEGO SDN 07 POPAYATO
2 08.30 - 11.30 06 OKTOBER 2023
LALEL, S.TH TIMUR
MARWAN A. SDN 04 POPAYATO
3 08.30 - 11.30 09 OKTOBER 2023
MOHUNE BARAT
JAYANTI SMP NEGERI 3
4 MUSTAPA 09.00 - 12.00 10 OKTOBER 2023 RANDANGAN
SATU ATAP
I WAYAN SMP NEGERI 1
5 08.30 - 11.30 11 OKTOBER 2023
SUTAWAN POPAYATO TIMUR
INDRA DWI
6 09.00 - 12.00 12 OKTOBER 2023 SMKN 1 DENGILO
RESTUAJI
ABDUL MALIK SMKN 1
7 08.30 - 11.30 13 OKTOBER 2023
JUSUF POPAYATO TIMUR

F. PIHAK TERKAIT
Pihak yang terkait pada pelaksanaan Pendampingan Individu 2 (PI2) adalah sebagai berikut:
PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN PENDAMPINGAN
Nama : Haris Saleh, M.Pd
NIP : 19871122 201001 1001
Pangkat/Golongan : Penata / IIIc
Jabatan Dalam Dinas : Kepala SMAN 1 Popayato
Jabatan Dalam Tugas : Pengajar Praktik

G. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENDAMPINGAN


1. CGP 1 ( GUSTIN SALEH)
A. BAGIAN AWAL PENDAMPINGAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1) Pengajar praktik bertemu dengan kepala sekolah yang juga merupakan CGP di SDN 10
Popayato (Ibu Gustin Saleh, S.Pd) dan menyampaikan maksud dan tujuan dalam pelaksanaan
Pendampingan Individu 2 ini pada hari tersebut Kamis, 05 Oktober 2023
2) Pengajar praktik telah ditunggu kedatangannya oleh CGP dan Staf dewan guru. Yang hadir
pada saat tersebut. CGP dalam keadaan siap untuk pelaksanaan pendampingan individu 2
termasuk untuk sesi mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan kepada warga sekolah,
rekan-rekan guru telah menunggu di ruang yang telah disiapkan.
3) Pengajar praktik menyampaikan mengenai tema, fokus dan tujuan pendampingan kepada CGP,
yaitu :Tema : Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran
Fokus pendampingan :
 Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
 Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
 Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di
lokakarya 1
 Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan
dimoderasi oleh PP
Pengajar praktik memastikan bahwa CGP memahami aktivitas pendampingan yang akan
dilakukan.
4) Pengajar praktik menanyakan ke CGP terkait dokumen (instrumen asesmen kompetensi GP,
instrumen umpan balik kepala sekolah, rekan guru dan kuisioner murid) yang dibutuhkan saat
pendampingan individu.
5) Pengajar praktik sebelum berdiskusi dengan CGP, terlebih dahulu menanyakan kepada salah
seorang guru senior mengenai perubahan dari CGP selama 1 (satu) bulan terakhir. Menurut
salah seorang guru senior, terlihat adanya perubahan dari diri CGP dari segi kontrol emosi
terhadap murid dan juga pembelajaran yang berpihak pada murid yang mulai semakin nampak
dilakukan oleh CGP di kelasnya.
6) Pengajar praktik kemudian berdiskusi dengan CGP tentang proses yang sudah berjalan dan hal-
hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir. CGP mengaku selama satu bulan
terakhir terus berupaya melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan
filosofi Ki Hadjar Dewantara dan memaksimalkan nilai dan perannya sebagai guru penggerak
yang juga sebagai tindak lanjut dari pendampingan individu 1 sebelumnya (Kepala Sekolah
(CGP) tetap menginval kelas 5). CGP terus berupaya melakukan pembelajaran yang berpihak
pada murid dengan menggunakan media pembelajaran baru yang sebelumnya belum pernah
digunakan dalam pembelajaran. CGP juga terus berusaha memenuhi semua tugas-tugas yang
ada dalam LMS tepat waktu
7) Pengajar praktik memberikan apresiasi atas kemajuan yang telah dilakukan oleh CGP selama
sebulan kemarin.

B. BAGIAN INTI PENDAMPINGAN


a. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
Pengajar praktik dengan teknik coaching dalam waktu 15 (menit) melakukan diskusi bersama
CGP terkait dengan lingkungan belajar di sekolah. Dalam menggali informasi terhadap CGP,
pengajar praktik menggunakan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik. Adapun
hasil percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1) CGP mengakui adanya dukungan luar biasa dari seluruh warga sekolah, khususnya kepala
sekolah. Dukungan warga sekolah tersebut sangat terlihat dari awal sampai dengan
pelaksanaan PI 2 saat ini.
2) Dukungan yang diberikan oleh warga sekolah yaitu dalam bentuk moril dan materiil. Staf
pengajar memberi dukungan penuh dengan memberikan arahan tentang apa yang harus
disiapkan untuk pendampingan ini. Kepala sekolah CGP sebelumnya juga berasal dari CGP,
sehingga beliau mengerti dan mengetahui dengan jelas apa yang harus disiapkan dan
dilakukan oleh CGP. Hal ini memberikan hal positif kepada CGP. Selain itu, dukungan dalam
bentuk moril terlihat pada rekan guru yang sudah siap berada di dalam ruangan yang akan
digunakan untuk sesi mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan. Rekan guru juga telah
selesai mengisi lembar umpan balik CGP. Dukungan materiil juga terlihat dari rekan guru
dengan membantu CGP menyiapkan ruangan yang akan digunakan untuk pertemuan
membahas visi dan prakarsa perubahan bahkan sampai menyediakan konsumsi untuk
pelaksanaan PI 2 ini.
3) CGP merasa memasuki bulan kedua pembelajaran dalam PGP ini tantangan yang dihadapi
adalah dari dalam diri CGP sendiri (faktor internal). Hal ini karena mengingat CGP juga
merupakan Kepala SDN 10 Popayato
4) CGP mengaku untuk menghadapi tantangan tersebut CGP selalu menyempatkan diri untuk
membuat kondisi dirinya lebih baik dan nyaman, sehingga tidak mengganggu proses
pembelajaran yang berlangsung baik secara daring maupun luring.
5) CGP mengatakan memiliki rencana ke depan yaitu menggerakkan rekan sejawat yang belum
tergerak untuk melakukan dan mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. CGP
juga berencana akan membangun kolaborasi yang lebih baik dan efektif dengan orang
tua/wali murid.
b. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
Pengajar praktik melanjutkan sesi diskusi bersama CGP terkait selama kurun waktu 15 menit
terkait perubahan diri CGP setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 sampai 1.3 dengan teknik coaching
dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik. Adapun hasil percakapan yang terjadi
antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) CGP mengaku setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 sampai dengan 1.3 CGP tentang filosofi Ki
Hadjar Dewantara, nilai dan perannya sebagai guru penggerak dan budaya positif CGP merasa
seperti tersadarkan dengan apa yang selama ini terjadi atau dia lakukan. CGP merasa sadar
bahwa apa yang dilakukan selama ini kurang tepat, bahkan terkadang cenderung keliru. CGP
mengatakan secara sadar merasa telah terjadi perubahan paradigma berpikir dari sebelum
mengikuti guru penggerak dan setelah sekarang mengikuti guru penggerak.
2) CGP mengatakan apa yang sudah dipelajari selama ini selalu diupayakan untuk
diimplementasikan. Contoh implementasi yang telah dilakukan CGP adalah pembelajaran di
kelas yang senantiasa diarahkan kepada pembelajaran yang berpihak pada murid. CGP juga
selalu mengusahakan untuk membuat pembelajaran di kelasnya menjadi lebih menyenangkan
dengan menghadirkan media pembelajaran yang baru dan berbeda sehingga anak lebih tertarik
untuk belajar.
3) CGP melihat adanya perubahan yang terjadi pada murid. Dimana murid terlihat menjadi lebih
bersemangat dan senang. Perubahan yang dilakukan oleh CGP ini dinilai mampu meningkatkan
motivasi murid untuk belajar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4) Perasaan CGP setelah menerapkan modul 1.1, 1.2 dan 1.3 di kelas tentunya merasa bangga dan
senang. CGP bangga karena apa yang diyakini bisa diterima oleh murid dan berdampak positif.
CGP juga merasa senang melihat respon yang terlihat pada diri murid.
5) Menurut CGP, hal yang sudah baik adalah pemahamannya dan usahanya untuk mulai
mengimplementasikan terkait modul 1.1, 1.2 dan 1.3. Hal yang perlu diperbaiki ke depan adalah
memaksimalkan aksi nyata untuk mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari atau
didapatkan dalam PGP di dalam kelas.
c. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah
Pengajar praktik mengajak CGP berdiskusi dan melihat kembali hasil pemetaan komunitas
praktisi yang telah dilakukan di lokakarya 1. Adapun hasil diskusi dan percakapan yang terjadi
antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil pemetaan komunitas praktisi yang telah dilakukan dan dihasilkan pada
lokakarya 1, CGP menilai bahwa dirinya memiliki peran dalam semua komunitas yang ada di
lingkungannya dalam hal ini (KKG). Meskipun CGP di dalam komunitas tersebut bukan
sebagai pengurus inti atau penggerak komunitas, tetapi CGP selalu terlibat aktif dan berperan
aktif dalam setiap aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh komunitas. CGP dapat dikatakan
memiliki peran yang cukup berpengaruh pada komunitasnya.
2) Menurut CGP, di sekolahnya sudah memiliki rencana untuk merintis komunitas praktisi di
sekolahnya. Rencana tersebut sudah dalam tahap perencanaan, dimana CGP dan pihak sekolah
bahkan sudah berdiskusi memikirkan nama untuk komunitas sekolahnya dan tinggal
meresmikan dengan membuat SK. CGP mengakui adanya dukungan dari rekan guru yang ada
di sekolahnya tentang komunitas praktisi tersebut. Hal ini terlihat dari adanya rekan guru yang
ingin menjadi bagian anggota dari komunitas praktisi di sekolah.
3) CGP menyadari tantangan yang di temukan dalam menerapkan komunitas praktisi di
sekolahnya adalah time management atau manajemen waktu. Dalam hal ini CGP mengakui
bahwa cukup sulit untuk menemukan dan menentukan waktu yang tepat untuk mengumpulkan
seluruh warga sekolah khususnya rekan guru dalam mendiskusikan tentang komunitas praktisi
yang ada disekolahnya. Namun, CGP tidak patah semangat dan terus menjalin kolaborasi
dengan seluruh warga sekolah, rekan guru pada umumnya agar bisa menentukan waktu yang
sesuai dan efektif.
4) Hal menarik yang di temukan oleh CGP saat merintis komunitas praktisi yaitu kolaborasi dari
rekan-rekan guru di sekolahnya. CGP mengaku mendapatkan pembelajaran bahwa kolaborasi
merupakan salah satu hal penting dan penunjang. CGP mengatakan bahwa sehebat apapun kita,
tidak akan bisa maksimal jika berjalan sendiri atau tidak melibatkan orang lain.
5) CGP memulai merintis komunitas praktisi di sekolahnya, CGP memiliki strategi dengan
menjalan kolaborasi yang kuat dan efektif
6) CGP memiliki rencana untuk pengembangan komunitas meskipun komunitas praktisi di
sekolahnya masih dalam taraf merintis yaitu akan membuat program dan fokus komunitas
untuk program-program peningkatan kualitas murid.
d. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah
Persiapan diskusi :
1) CGP memastikan semua peserta berada dalam posisi nyaman untuk diskusi. Jika
memungkinkan posisi tempat duduk dibuat melingkar sehingga semua orang berada
dalam posisi setara.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

2) CGP telah menyiapkan alat fasilitasi untuk memandu diskusi (LCD, Kalimat
Rumpang yang Telah di Print dan siap diisi)
3) Pengajar praktik memastikan CGP siap untuk memfasilitasi diskusi bersama guru,
kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
Langkah Fasilitasi Diskusi
1) Pengajar praktik membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan diskusi yaitu :
“Mendiskusikan cita-cita/visi warga sekolah terhadap murid di masa yang akan
datang”
2) Pengajar praktik menyampaikan susunan acara pertemuan, yaitu:
 Pengantar tujuan diskusi
 Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah
 Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan visi
 Mendiskusikan inisiatif perubahan yang dapat dilakukan di sekolah
 Penutup
Setelah pengajar praktik memberikan pengantar diskusi, selanjutnya menyerahkan corong
kepada CGP untuk memimpin diskusi pada sesi ini.
CGP kemudian memfasilitasi pertemuan dengan langkah-langkah berikut :
1) CGP meminta guru dan guru senior untuk merumuskan kalimat rumpang yang
ditampilkan pada layar dengan lembar kalimat rumpang yang telah disiapkan.
2) CGP memimpin diskusi dengan membacakan setiap pertanyaan dan dijawab di post it
kemudian langsung ditempelkan pada kertas karton yang sudah disediakan. CGP juga
meminta perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah ditulis pada post
it. Proses tersebut terjadi hingga semua pertanyaan telah diisi oleh peserta diskusi.
CGP kemudian menyimpulkan kalimat rumpang berdasarkan diskusi.
3) CGP selanjutnya mengajak guru dan kepala sekolah memperhatikan visi yang ada di
sekolah. CGP kemudian mengajukan pertanyaan :
 Apakah visi sekolah kita selama ini sudah selaras dengan cita-cita kita untuk
murid? Berdasarkan hasil diskusi didapatkan bahwa visi sekolah yang ada sudah
selaras dengan cita-cita warga sekolah
4) CGP kemudian menyimpulkan hasil diskusi terkait visi sekolah dan menanyakan
kembali kepada semua peserta diskusi apakah setuju dengan kalimat visi yang
disimpulkan. Seluruh peserta telah setuju dan sepakat dengan kalimat visi yang telah
disimpullkan oleh CGP.
5) CGP mengajak peserta diskusi menuliskan sikap dan perilaku murid, guru, kepala
sekolah, serta orang tua yang mencerminkan visi yang dirumuskan tersebut. CGP juga
memberikan contoh perilaku yang konkret yang bisa dilakukan. CGP membagikan
post it dan meminta masing-masing peserta menuliskan contoh sikap atau perilaku
yang mencerminkan visi dan menempelkan pada karton yang telah disediakan. CGP
juga memberi kesempatan pada perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang
sudah dituliskan.
6) CGP kemudian menggali pendapat peserta terkait inisiatif/prakarsa perubahan yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan perilaku yang mencerminkan visi sekolah dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik berikut :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Apa inisiatif perubahan yang dapat dilakukan bersama untuk mencapai visi
sekolah? Meningkatkan Keimanan dan taqwa serta cinta lingkungan pada diri
siswa
 Apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah untuk
mewujudkan visi sekolah? Kolaborasi antara guru, orang tua, kepala sekolah
dalam mewujudkan visi sekolah yaitu menjalin komunikasi yang baik dan
berkesinambungan
 Apa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah agar
visi sekolah dapat tercapai? Guru mengarahkan murid untuk kegiatan sholat,
orang tua mengingatkan anak untuk terus melaksanakan sholat dan kepala sekolah
memonitoring pelaksanaan sholat di sekolah.
 Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan untuk merealisasikan rancangan
prakarsa perubahan ini? Bagaimana rancangan waktunya? Memaksimalkan
pelaksanaan sholat berjamaah di sekolah
7) CGP menyimpulkan keseluruhan sesi dan menyerahkan forum kepada pengajar
praktik.
C. BAGIAN AKHIR PENDAMPINGAN
1) Pengajar praktik dan CGP merefleksi terhadap proses pendampingan saat itu :
a) Hal yang paling menarik menurut CGP adalah kolaborasi yang luar dari seluruh
warga sekolah baik kepala sekolah dan seluruh rekan guru.
b) Hal yang sudah baik untuk proses pendampingan menurut CGP sudah baik dan
maksimal sehingga dirasa untuk saat ini dan kedepan tidak ada yang perlu
diperbaiki.
2) Pengajar praktik memberikan apresiasi, dan penguatan kepada CGP
3) Pengajar praktik mengingatkan CGP untuk mengisi lembar asesmen mandiri dan
lembar umpan balik (kepala sekolah, rekan sejawat dan murid) ke dalam LMS.
4) Pengajar praktik mengingatkan terkait pembelajaran daring.

2. OBEDNEGO LALEL
A. BAGIAN AWAL PENDAMPINGAN
1) Pengajar praktik disambut dengan hangat oleh CGP yang sudah didampingi oleh
beberapa rekan guru dan kepala sekolah SDN 07 Popayato Timur (Ibu Delce L. Sasela,
S.Pd)
2) Pengajar praktik menyapa dan menanyakan kabar CGP. Alhamdulillah CGP sangat
bersemangat dan sangat siap untuk mengikuti pendampingan.
3) Pengajar praktik memberikan apresiasi dan motivasi kepada CGP.
4) Pengajar praktik menyampaikan tema, fokus dan tujuan pendampingan kepada CGP,
yaitu : Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran
Fokus pendampingan :
 Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
 Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
 Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan
di lokakarya 1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan


dimoderasi oleh PP
Pengajar praktik memastikan bahwa CGP memahami aktivitas pendampingan yang
akan dilakukan.
5) Pengajar praktik menanyakan kepada CGP tentang proses yang sudah berjalan dan
selama satu bulan terakhir. CGP mengaku selama satu bulan terakhir mencoba
menerapkan materi yang sudah didapatkan di dalam kelas.
6) Pengajar praktik mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh CGP.

B. BAGIAN INTI PENDAMPINGAN


a. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
Pengajar praktik selama 15 menit berdiskusi bersama CGP terkait dengan lingkungan
belajar di sekolah dengan menggunakan teknik coaching. Adapun hasil percakapan yang
terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) Menurut CGP adanya dukungan penuh dari rekan-rekan guru dan khususnya kepala
sekolah.
2) CGP mengakui dukungan yang diberikan oleh warga sekolah yaitu dalam bentuk moril
dan materil. Kepala sekolah selaku pimpinan memberi dukungan penuh dengan
memberikan arahan tentang apa yang harus disiapkan untuk pendampingan ini. Selain
itu, dukungan dalam bentuk moril terlihat pada rekan guru yang dengan penuh suka cita
mengikuti pendampingan ini. Dukungan materiil juga terlihat dari rekan guru dengan
membantu CGP menyiapkan ruangan yang akan digunakan untuk sesi diskusi.
3) Tantangan yang dihadapi oleh CGP adalah jaringan dan letak geografis sekolah yang
membuat koneksi jaringan kurang mendukung.
4) CGP mengaku untuk menghadapi tantangan tersebut CGP berupaya untuk mencari
tempat yang koneksi jaringannya bagus untuk mengikuti pembelajaran atau
menyelesaikan tagihan dalam LMS.
5) Rencana ke depan CGP yaitu dapat berbagi dengan rekan-rekan guru disekolah terkait
materi yang sudah didapatkan dalam pendidikan guru penggerak dan menjalin
kolaborasi dengan seluruh warga sekolah.
b. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
Pengajar praktik berdiskusi bersama CGP terkait perubahan diri CGP setelah mempelajari
modul 1.1, 1.2 sampai 1.3 dengan teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan pemantik. Adapun hasil percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan
CGP adalah sebagai berikut :
1) Setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 sampai modul 1.3, CGP mengaku sudah banyak hal
yang dipelajari mulai dari filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang
menekankan pada kodrat anak, nilai dan peran guru penggerak yang harus ada dalam
diri CGP sampai dengan bagaimana cara merumuskan visi dan prakarsa perubahan guru
penggerak dengan menggunakan BAGJA.
2) CGP mengakui apa yang sudah dipelajari selama ini selalu diupayakan untuk
diimplementasikan. Contoh implementasi yang telah dilakukan CGP adalah
pembelajaran di kelas yang senantiasa diarahkan kepada pembelajaran yang berpihak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

pada murid. CGP juga selalu mengusahakan untuk membuat pembelajaran di kelasnya
menjadi lebih menyenangkan dan memperkenalkan IT kepada muridnya.
3) CGP melihat adanya perubahan yang terjadi pada murid. Murid merasa jauh lebih
senang dan sangat penasaran. Hal ini dikarenakan CGP terus mencoba melakukan
pembelajaran yang berpihak pada murid sehingga murid menjadi senang dan penasaran
dengan fasilitas IT yang digunakan meskipun hanya sederhana.
4) Tentunya CGP merasa sangat bahagia dan senang melihat respon dari murid ketika CGP
berupaya menerapkan apa yang sudah didapatkan terkait materi modul 1.1, 1.2 dan
modul 1.3.
5) CGP menyadari hal yang sudah baik adalah kolaborasi yang baik dari seluruh warga
sekolah, dan hal yang perlu diperbaiki ke depan adalah pembelajaran yang berpihak
pada murid yang terus ditingkatkan dan dikembangkan.
c. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah
Pengajar praktik berdiskusi dengan CGP, melihat kembali hasil pemetaan komunitas
praktisi yang telah dilakukan di lokakarya sebelumnya. Adapun hasil diskusi adalah
sebagai berikut :
1) CGP menilai bahwa dirinya memiliki peran dalam semua komunitas yang ada di
lingkungannya dalam hal ini (KKG, FGK dan PGRI). Meskipun CGP di dalam
komunitas tersebut merupakan pengurus inti
2) CGP mengakui, komunitas praktisi di sekolahnya masih dalam tahap perbincangan atau
diskusi untuk merintis komunitas praktisi khusus guru di sekolah.
3) Dukungan awal dari rekan guru yang ada di sekolah tentang komunitas praktisi menurut
CGP sangat baik dan suportif. Hal ini nampak pada antusias rekan guru dalam
berdiskusi untuk mulai merintis komunitas praktisi.
4) Sampai saat ini, CGP belum menemukan tantangan yang berarti dalam merintis
komunitas praktisi, karena CGP saat ini sudah memulai langkah untuk merintis
komunitas praktisi di sekolahnya.
5) Hal menarik yang di temukan oleh CGP saat merintis komunitas praktisi yaitu
kolaborasi dari rekan-rekan guru di sekolahnya.
6) Strategi yang dilakukan CGP untuk memulai merintis komunitas praktisi di sekolah
yaitu dengan memperkuat kolaborasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan
seluruh warga sekolah.
7) Rencana kedepan CGP untuk pengembangan komunitas meskipun komunitas praktisi di
sekolahnya masih dalam taraf merintis yaitu akan membuat program komunitas yang
berfokus pada penanganan permasalahan murid di sekolah.
d. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah
Persiapan diskusi :
1) CGP memastikan semua peserta berada dalam posisi nyaman untuk diskusi. Jika
memungkinkan posisi tempat duduk dibuat melingkar sehingga semua orang berada
dalam posisi setara.
2) CGP telah menyiapkan alat fasilitasi untuk memandu diskusi (LCD,post it, bolpoin)
3) Pengajar praktik memastikan CGP siap untuk memfasilitasi diskusi bersama guru,
kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
Langkah Fasilitasi Diskusi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1) Pengajar praktik membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan diskusi.


2) Pengajar praktik menyampaikan susunan acara pertemuan, yaitu:
 Pengantar tujuan diskusi
 Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah
 Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan visi
 Mendiskusikan inisiatif perubahan yang dapat dilakukan di sekolah
 Penutup
Setelah pengajar praktik memberikan pengantar diskusi, selanjutnya menyerahkan corong
kepada CGP untuk memimpin diskusi pada sesi ini.
CGP kemudian memfasilitasi pertemuan dengan langkah-langkah berikut :
3) CGP meminta guru dan kepala untuk merumuskan kalimat rumpang yang ditampilkan
pada layar dengan membagikan post it. Setiap satu post it berisi jawaban untuk setiap
nomor pertanyaan kalimat rumpang.
4) CGP memimpin diskusi dengan membacakan setiap pertanyaan dan dijawab di post it
kemudian langsung ditempelkan pada kertas karton yang sudah disediakan. CGP juga
meminta perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah ditulis pada post it.
Proses tersebut terjadi hingga semua pertanyaan telah diisi oleh peserta diskusi. CGP
kemudian menyimpulkan kalimat rumpang berdasarkan diskusi.
5) CGP selanjutnya mengajak guru dan kepala sekolah memperhatikan visi yang ada di
sekolah. CGP kemudian mengajukan pertanyaan :
 Apakah visi sekolah kita selama ini sudah selaras dengan cita-cita kita untuk
murid? Visi sekolah yang ada sudah seleras dengan cita-cita warga sekolah
6) CGP kemudian menyimpulkan hasil diskusi terkait visi sekolah dan menanyakan
kembali kepada semua peserta diskusi apakah setuju dengan kalimat visi yang
disimpulkan. Seluruh peserta telah setuju dan sepakat dengan kalimat visi yang telah
disimpullkan oleh CGP.
7) CGP mengajak peserta diskusi menuliskan sikap dan perilaku murid, guru, kepala
sekolah, serta orang tua yang mencerminkan visi yang dirumuskan tersebut. CGP juga
memberikan contoh perilaku yang konkret yang bisa dilakukan. CGP membagikan post
it dan meminta masing-masing peserta menuliskan contoh sikap atau perilaku yang
mencerminkan visi dan menempelkan pada karton yang telah disediakan. CGP juga
memberi kesempatan pada perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah
dituliskan.
8) CGP kemudian menggali pendapat peserta terkait inisiatif/prakarsa perubahan yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan perilaku yang mencerminkan visi sekolah dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik berikut :
 Apa inisiatif perubahan yang dapat dilakukan bersama untuk mencapai visi
sekolah? Meningkatkan pembelajaran yang bepihak pada murid
 Apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah untuk
mewujudkan visi sekolah? Kolaborasi antara guru, orang tua, kepala sekolah
dalam mewujudkan visi sekolah yaitu menjalin komunikasi yang baik dan
berkesinambungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Apa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah agar
visi sekolah dapat tercapai? Kolaborasi dan kerjasama yang baik antar seluruh
warga sekolah
 Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan untuk merealisasikan rancangan
prakarsa perubahan ini? Bagaimana rancangan waktunya? Melaksanakan
pendampingan pada guru saat melakukan pembelajaran
9) CGP menyimpulkan keseluruhan sesi dan menyerahkan forum kepada pengajar praktik.
C. BAGIAN AKHIR PENDAMPINGAN
1) Refleksi terhadap proses pendampingan yang dilakukan oleh pengajar praktik dan
CGP :
a) Hal yang paling menarik dalam proses pendampingan ini adalah kolaborasi dari
rekan guru yang memiliki tujuan untuk menyatukan pikiran.
b) Hal yang sudah baik menurut CGP untuk proses pendampingan yaitu sudah baik
dan maksimal sehingga dirasa untuk saat ini dan tidak ada yang perlu diperbaiki
karena dirasa sudah maksimal oleh CGP.
2) Pengajar praktik memberikan apresiasi, dan penguatan kepada CGP
3) Pengajar praktik mengingatkan CGP untuk mengisi :
 Lembar asesmen mandiri kompetensi guru penggerak
 Lembar umpan balik kepala sekolah, rekan guru dan murid
4) Pengajar praktik mengingatkan terkait pembelajaran daring dalam LMS.

3. MARWAN A. MOHUNE
A. BAGIAN AWAL PENDAMPINGAN
1) Pengajar praktik disambut dengan oleh CGP dengan bahagia karena sudah hampir
sebulan tidak bertemu setelah lokakarya 1. Pengajar praktik menyapa dan menanyakan
kabar CGP. Alhamdulillah CGP dalam keadaan sehat dan siap untuk pelaksanaan
pendampingan individu 2 termasuk sarana dan prasarana yang akan dilakukan untuk
sesi mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan kepada warga sekolah. Pengajar
praktik memberikan apresiasi dan motivasi kepada CGP.
2) Pengajar praktik bertemu dengan kepala sekolah SDN 04 Popayato barat (Ibu Karsum
Sam Mantu, S,Pd) untuk meminta izin sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan
melaksanakan PI 2 dan juga mendampingi CGP untuk mengkomunikasikan visi dan
prakarsa perubahan sekolah bersama rekan guru. Kepala sekolah merespon dengan baik
dengan memberi izin untuk melakukan pendampingan.
3) Pengajar praktik menyampaikan tema, fokus dan tujuan pendampingan kepada CGP,
yaitu :
Tema : Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran
Fokus pendampingan :
 Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
 Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
 Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan
di lokakarya 1
 Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan
dimoderasi oleh PP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengajar praktik memastikan bahwa CGP memahami aktivitas pendampingan yang


akan dilakukan.
4) Pengajar praktik memastikan dokumen (instrumen asesmen kompetensi GP, instrumen
umpan balik kepala sekolah, rekan guru dan kuisioner murid) yang dibutuhkan saat
pendampingan individu sudah disiapkan CGP.
5) Pengajar praktik berdiskusi dengan CGP tentang proses yang sudah berjalan selama satu
bulan terakhir, pembelajaran daring dan menanyakan rencana tindak lanjut dari
pendampingan individu 1, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu
bulan terakhir. berdasarkan jurnal hasil pemantauan pembelajaran daring. Proses yang
sudah berjalan selama satu bulan terakhir menurut CGP adalah mengikuti dan
menyelesaikan tagihan pembelajaran daring melalui LMS bersama fasilitator yaotu
modul 1.1 sampai saat ini modul 1.4. Sebagai tindak lanjut dari pendampingan individu
1 sebelumnya, CGP terus berupaya melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid
dengan berusaha memahami dan memberi ruang bagi kodrat anak.
6) Pengajar praktik tidak lupa mengapresiasi kemajuan yang telah dilakukan oleh CGP.
B. BAGIAN INTI PENDAMPINGAN
a. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
Pengajar praktik melakukan diskusi bersama CGP terkait dengan lingkungan belajar di
sekolah dalam kurun waktu 15 menit. Dalam menggali informasi terhadap CGP, pengajar
praktik menggunakan teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
pemantik. Adapun hasil percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah
sebagai berikut :
1) CGP sangat antusias dalam menceritakan dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat
kepada dirinya dalam mengikuti PGP. Dukungan penuh dari warga sekolah tersebut
sangat terlihat dari awal sampai dengan pelaksanaan PI 2 saat ini.
2) Bentuk dukungan yang diberikan oleh warga sekolah yaitu dalam bentuk moril dan
materil. Dukungan dalam bentuk moril terlihat pada rekan guru yang sejak awal
menanyakan apa kapan pelaksanaan pendampingan individu 2 dan apa saja yang perlu
disiapkan. Dukungan materiil dengan membantu CGP menyiapkan ruangan yang akan
digunakan untuk pertemuan membahas visi dan prakarsa perubahan bahkan sampai
menyediakan konsumsi untuk pelaksanaan PI 2 ini. Dukungan yang sama juga
diberikan oleh kepala sekolah, dimana kepala sekolah bahkan memberikan dispensasi
khusus dengan membuat kebijakan memberikan tugas kepada murid yang guru
kelasnya terlibat langsung dalam kegiatan pendampingan bersama CGP.
3) CGP merasa memasuki bulan kedua pembelajaran dalam PGP ini belum menghadapi
tantangan yang cukup berarti. CGP merasa tantangan yang dihadapi hanya pada awal-
awal pendidikan atau 1 (satu) bulan pertama. Tetapi memasuki bulan kedua sampai
saat pendampingan ini tidak ada lagi tantangan yang dirasakan.
4) Karena CGP saat ini merasa belum memiliki tantangan, maka saat ini CGP belum bisa
menyampaikan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. CGP
merasa saat ini belum memiliki tantangan karena CGP sudah menemukan cara untuk
menghadapi tantangan yang ada, berkaca dari tantangan yang ditemukan dan dihadapi
di awal (satu bulan pertama) mengikuti pendidikan guru penggerak.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

5) Rencana ke depan CGP sehingga kegiatan pendidikan guru penggerak akan berjalan
maksimal yaitu memaksimalkan peran dirinya sebagai CGP. Hal ini dimaksudkan agar
dirinya dapat terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dapat menjalankan
nilai dan perannya sebagai guru penggerak hingga akhirnya dirinya resmi menyandang
gelar guru penggerak.
b. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
Pengajar praktik melanjutkan sesi diskusi bersama CGP terkait selama kurun waktu 15
menit terkait perubahan diri CGP setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 sampai 1.3 dengan
teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik. Adapun hasil
percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) CGP mengaku telah mendapatkan banyak tambahan ilmu terkait modul 1.1 sampai
dengan 1.3. CGP mengaku telah memahami dan sadar tentang filosofi pendidikan
menurut Ki Hadjar Dewantara, apa saja nilai-nilai dan peran yang harus dimiliki dan
dijalankannya sebagai CGP serta bagaimana merumuskan visi dan prakarsa
perubahan. CGP dengan sadar mengakui, bahwa dirinya merasa tersadarkan apa yang
dilakukan selama ini belum seberapa. CGP merasa telah terjadi perubahan paradigma
berpikir dari sebelum mengikuti guru penggerak dan setelah sekarang mengikuti guru
penggerak.
2) CGP mengaku apa yang sudah dipelajari selama ini berusaha untuk selalu dilakukan
dan diimplementasikan di dalam kelas. Contohnya adalah pembelajaran di kelas yang
senantiasa diarahkan kepada pembelajaran yang berpihak pada murid. CGP juga selalu
mengusahakan untuk membuat pembelajaran di kelasnya menjadi lebih
menyenangkan dengan menghadirkan ice breaking atau tepuk semangat.
3) CGP melihat perubahan yang terjadi pada murid sangat positif. Murid merespon
dengan baik. Murid terlihat senang dan selalu antusias dan ceria, bahkan murid selalu
meminta CGP untuk melakukan pembelajaran yang sama yaitu dengan menggunakan
lebih banyak ice breaking. Perubahan yang dilakukan oleh CGP ini dinilai mampu
meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
4) CGP tentunya merasa senang dengan perubahan dan respon yang ditunjukkan oleh
murid-muridnya sebagai akibat dari perubahan yang dilakukan terkait penerapan
modul 1.1, 1.2 dan 1.3 di kelasnya.
5) Menurut CGP, hal yang sudah baik adalah pemahamannya terkait modul 1.1 tentang
filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, bagaimana CGP sebagai guru
memperlakukan murid sesuai dengan kodratnya. CGP juga memahami dengan baik
niali-nilai yang harus ada dalam dirinya sebagai CGP, peran yang harus dilakukan dan
dimaksimalkan sebagai CGP untuk modul 1.2 serta bagaimana cara menyusun sebuah
visi dan prakarsa perubahan untuk modul 1.3. CGP juga menyadari penerapan dari
modul-modul tersebut (1.1, 1.2 dan 1.3) lebih maksimal dan konsisten ke depannya.
c. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah
Pengajar praktik mengajak CGP berdiskusi dan melihat kembali hasil pemetaan
komunitas praktisi yang telah dilakukan di lokakarya 1. Adapun hasil diskusi dan
percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil pemetaan komunitas praktisi yang telah dilakukan dan dihasilkan
pada lokakarya 1, CGP menilai bahwa dirinya memiliki peran dalam semua komunitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

yang ada di lingkungannya dalam hal ini (KKG, dan KKG Kelas). Meskipun CGP di
dalam komunitas tersebut bukan sebagai pengurus inti atau penggerak komunitas,
tetapi CGP selalu terlibat aktif dan berperan aktif dalam setiap aktivitas atau kegiatan
yang dilakukan oleh komunitas.
2) CGP menyampaikan saat ini CGP bersama rekan guru di sekolah sedang merintis
komunitas praktisi guru yang ada di sekolahnya. CGP mengakui adanya dukungan
dari rekan guru yang ada di sekolahnya tentang komunitas praktisi tersebut. Hal ini
terlihat dari adanya rekan guru yang ingin menjadi bagian anggota dari komunitas
praktisi di sekolah.
3) CGP menyadari tantangan yang di temukan dalam menerapkan komunitas praktisi di
sekolahnya adalah time management atau manajemen waktu. Dalam hal ini CGP
mengakui bahwa cukup sulit untuk menemukan dan menentukan waktu yang tepat
untuk mengumpulkan seluruh warga sekolah khususnya rekan guru dalam
mendiskusikan tentang komunitas praktisi yang ada disekolahnya. Namun, CGP tidak
patah semangat dan terus menjalin kolaborasi dengan seluruh warga sekolah, rekan
guru pada umumnya agar bisa menentukan waktu yang sesuai dan efektif.
4) Hal menarik yang di temukan oleh CGP saat merintis komunitas praktisi yaitu
kolaborasi dari rekan-rekan guru di sekolahnya. CGP mengaku mendapatkan
pembelajaran bahwa kolaborasi merupakan salah satu hal penting dan penunjang. CGP
mengatakan bahwa sehebat apapun kita, tidak akan bisa maksimal jika berjalan sendiri
atau tidak melibatkan orang lain.
5) CGP memulai merintis komunitas praktisi di sekolahnya, CGP memiliki strategi
dengan menjalan kolaborasi yang kuat dan efektif.
6) CGP memiliki rencana untuk pengembangan komunitas meskipun komunitas praktisi
di sekolahnya masih dalam taraf merintis yaitu akan membuat program dan fokus
komunitas untuk program-program peningkatan kualitas murid.
d. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah
Di dalam sesi ini, pengajar praktik mendampingi CGP untuk mengkomunikasikan dan
memimpin diskusi penyelarasan visi dan prakasa perubahan sekolah. Di sesi ini CGP
sebelumnya sudah meminta izin kepada kepala sekolah dan rekan guru untuk berkumpul
disatu tempat/kelas untuk mengikuti sesi tersebut. Di sesi ini sudah hadir kepala sekolah
dan 5 (lima) rekan guru.
Persiapan diskusi :
1) CGP memastikan semua peserta berada dalam posisi nyaman untuk diskusi. Jika
memungkinkan posisi tempat duduk dibuat melingkar sehingga semua orang berada
dalam posisi setara.
2) CGP telah menyiapkan alat fasilitasi untuk memandu diskusi (LCD,post it, spidol)
3) Pengajar praktik memastikan CGP siap untuk memfasilitasi diskusi bersama guru,
kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
Langkah Fasilitasi Diskusi
1) Pengajar praktik membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan diskusi yaitu :
“Mendiskusikan cita-cita/visi warga sekolah terhadap murid di masa yang akan
datang”
2) Pengajar praktik menyampaikan susunan acara pertemuan, yaitu:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Pengantar tujuan diskusi


 Pengantar kata kepala sekolah
 Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah
 Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan visi
 Mendiskusikan inisiatif perubahan yang dapat dilakukan di sekolah
 Penutup
Setelah pengajar praktik memberikan pengantar diskusi, pengajar praktik memberi
kesempatan kepada kepala sekolah untuk memberikan pengantar kata. Dari penyampaian
kepala sekolah terlihat respon yang positif dari pihak sekolah khususnya beliau sebagai
pimpinan yang ada di sekolah. Pengajar praktik selanjutnya menyerahkan corong kepada
CGP untuk memimpin diskusi pada sesi ini.
CGP kemudian memfasilitasi pertemuan dengan langkah-langkah berikut :
1) CGP meminta guru dan kepala untuk merumuskan kalimat rumpang yang ditampilkan
pada layar dengan membagikan post it. Setiap satu post it berisi jawaban untuk setiap
nomor pertanyaan kalimat rumpang.
2) CGP memimpin diskusi dengan membacakan setiap pertanyaan dan dijawab di post it
kemudian langsung ditempelkan pada kertas karton yang sudah disediakan. CGP juga
meminta perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah ditulis pada post
it. Proses tersebut terjadi hingga semua pertanyaan telah diisi oleh peserta diskusi.
3) CGP kemudian menyimpulkan kalimat rumpang berdasarkan diskusi. Adapun hasil
kesimpulan dari kalimat tersebut adalah Terwujudnya peserta didik yang beriman dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif sesuai profil pelajar pancasila”
4) CGP selanjutnya mengajak guru dan kepala sekolah memperhatikan visi yang ada di
sekolah. CGP kemudian mengajukan pertanyaan :
 Apakah visi sekolah kita selama ini sudah selaras dengan cita-cita kita untuk
murid? Berdasarkan hasil diskusi didapatkan bahwa visi sekolah yang ada sudah
seleras dengan cita-cita warga sekolah (kepala sekolah dan rekan guru).
5) CGP kemudian menyimpulkan hasil diskusi terkait visi sekolah dan menanyakan
kembali kepada semua peserta diskusi apakah setuju dengan kalimat visi yang
disimpulkan. Seluruh peserta telah setuju dan sepakat dengan kalimat visi yang telah
disimpullkan oleh CGP.
6) CGP mengajak peserta diskusi merincikan sikap dan perilaku murid, guru, kepala
sekolah, serta orang tua yang mencerminkan visi yang dirumuskan tersebut. CGP juga
memberikan contoh perilaku yang konkret yang bisa dilakukan.
7) CGP membagikan post it dan meminta masing-masing peserta menuliskan contoh
sikap atau perilaku yang mencerminkan visi dan menempelkan pada karton yang telah
disediakan. CGP juga memberi kesempatan pada perwakilan peserta untuk
menjelaskan jawaban yang sudah dituliskan.
8) CGP kemudian menggali pendapat peserta terkait inisiatif/prakarsa perubahan yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan perilaku yang mencerminkan visi sekolah dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik berikut :
 Apa inisiatif perubahan yang dapat dilakukan bersama untuk mencapai visi
sekolah? Inisiatif perubahan yang disepakati adalah meningkatkan pembelajaran
yang berbasis IT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah untuk
mewujudkan visi sekolah? Kolaborasi antara guru, orang tua, kepala sekolah
dalam mewujudkan visi sekolah yaitu menjalin komunikasi yang baik dan
berkesinambungan
 Apa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah agar
visi sekolah dapat tercapai? Guru mengarahkan murid untuk kegiatan
pembelajaran berbasis IT
 Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan untuk merealisasikan rancangan
prakarsa perubahan ini? Bagaimana rancangan waktunya? Membiasakan siswa
melaksanakan pembelajar berbasis IT
9) CGP menyimpulkan keseluruhan sesi dan menyerahkan forum kepada pengajar
praktik.
Pengajar praktik memberikan penguatan, mengucapkan terima kasih atas partisipasi
peserta dan menutup sesi diskusi

5. I WAYAN SUTAWAN
A. BAGIAN AWAL PENDAMPINGAN
1) Pengajar praktik disambut dengan oleh CGP dengan bahagia karena sudah hampir sebulan
tidak bertemu setelah lokakarya 1. Pengajar praktik menyapa dan menanyakan kabar
CGP. Alhamdulillah CGP dalam keadaan sehat dan siap untuk pelaksanaan pendampingan
individu 2 termasuk sarana dan prasarana yang akan dilakukan untuk sesi
mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan kepada warga sekolah. Pengajar praktik
memberikan apresiasi dan motivasi kepada CGP.
2) Pengajar praktik bertemu dengan kepala sekolah SMP Negeri 1 Popayato Timur (Bapak
Abdul Latif Mokambu, S.Pd) untuk meminta izin sekaligus menyampaikan maksud dan
tujuan melaksanakan PI 2 dan juga mendampingi CGP untuk mengkomunikasikan visi
dan prakarsa perubahan sekolah bersama rekan guru. Kepala sekolah merespon dengan
baik dengan memberi izin untuk melakukan pendampingan.
3) Pengajar praktik menyampaikan tema, fokus dan tujuan pendampingan kepada CGP,
yaitu :
Tema : Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran
Fokus pendampingan :
 Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
 Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
 Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan
di lokakarya 1
 Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan
dimoderasi oleh PP
Pengajar praktik memastikan bahwa CGP memahami aktivitas pendampingan yang
akan dilakukan.
4) Pengajar praktik memastikan dokumen (instrumen asesmen kompetensi GP, instrumen
umpan balik kepala sekolah, rekan guru dan kuisioner murid) yang dibutuhkan saat
pendampingan individu sudah disiapkan CGP.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

5) Pengajar praktik berdiskusi dengan CGP tentang proses yang sudah berjalan selama satu
bulan terakhir, pembelajaran daring dan menanyakan rencana tindak lanjut dari
pendampingan individu 1, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu
bulan terakhir. berdasarkan jurnal hasil pemantauan pembelajaran daring. Proses yang
sudah berjalan selama satu bulan terakhir menurut CGP adalah mengikuti dan
menyelesaikan tagihan pembelajaran daring melalui LMS bersama fasilitator yaotu
modul 1.1 sampai saat ini modul 1.4. Sebagai tindak lanjut dari pendampingan individu
1 sebelumnya, CGP terus berupaya melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid
dengan berusaha memahami dan memberi ruang bagi kodrat anak.
6) Pengajar praktik tidak lupa mengapresiasi kemajuan yang telah dilakukan oleh CGP.
C. BAGIAN INTI PENDAMPINGAN
e. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
Pengajar praktik melakukan diskusi bersama CGP terkait dengan lingkungan belajar di
sekolah dalam kurun waktu 15 menit. Dalam menggali informasi terhadap CGP, pengajar
praktik menggunakan teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
pemantik. Adapun hasil percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah
sebagai berikut :
1) CGP sangat antusias dalam menceritakan dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat
kepada dirinya dalam mengikuti PGP. Dukungan penuh dari warga sekolah tersebut
sangat terlihat dari awal sampai dengan pelaksanaan PI 2 saat ini.
2) Bentuk dukungan yang diberikan oleh warga sekolah yaitu dalam bentuk moril dan
materil. Dukungan dalam bentuk moril terlihat pada rekan guru yang sejak awal
menanyakan apa kapan pelaksanaan pendampingan individu 2 dan apa saja yang perlu
disiapkan. Dukungan materiil dengan membantu CGP menyiapkan ruangan yang akan
digunakan untuk pertemuan membahas visi dan prakarsa perubahan bahkan sampai
menyediakan konsumsi untuk pelaksanaan PI 2 ini. Dukungan yang sama juga
diberikan oleh kepala sekolah, dimana kepala sekolah bahkan memberikan dispensasi
khusus dengan membuat kebijakan memberikan tugas kepada murid yang guru
kelasnya terlibat langsung dalam kegiatan pendampingan bersama CGP.
3) CGP merasa memasuki bulan kedua pembelajaran dalam PGP ini belum menghadapi
tantangan yang cukup berarti. CGP merasa tantangan yang dihadapi hanya pada awal-
awal pendidikan atau 1 (satu) bulan pertama. Tetapi memasuki bulan kedua sampai
saat pendampingan ini tidak ada lagi tantangan yang dirasakan.
4) Karena CGP saat ini merasa belum memiliki tantangan, maka saat ini CGP belum bisa
menyampaikan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. CGP
merasa saat ini belum memiliki tantangan karena CGP sudah menemukan cara untuk
menghadapi tantangan yang ada, berkaca dari tantangan yang ditemukan dan dihadapi
di awal (satu bulan pertama) mengikuti pendidikan guru penggerak.
5) Rencana ke depan CGP sehingga kegiatan pendidikan guru penggerak akan berjalan
maksimal yaitu memaksimalkan peran dirinya sebagai CGP. Hal ini dimaksudkan agar
dirinya dapat terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dapat menjalankan
nilai dan perannya sebagai guru penggerak hingga akhirnya dirinya resmi menyandang
gelar guru penggerak.
f. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengajar praktik melanjutkan sesi diskusi bersama CGP terkait selama kurun waktu 15
menit terkait perubahan diri CGP setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 sampai 1.3 dengan
teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik. Adapun hasil
percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) CGP mengaku telah mendapatkan banyak tambahan ilmu terkait modul 1.1 sampai
dengan 1.3. CGP mengaku telah memahami dan sadar tentang filosofi pendidikan
menurut Ki Hadjar Dewantara, apa saja nilai-nilai dan peran yang harus dimiliki dan
dijalankannya sebagai CGP serta bagaimana merumuskan visi dan prakarsa
perubahan. CGP dengan sadar mengakui, bahwa dirinya merasa tersadarkan apa yang
dilakukan selama ini belum seberapa. CGP merasa telah terjadi perubahan paradigma
berpikir dari sebelum mengikuti guru penggerak dan setelah sekarang mengikuti guru
penggerak.
2) CGP mengaku apa yang sudah dipelajari selama ini berusaha untuk selalu dilakukan
dan diimplementasikan di dalam kelas. Contohnya adalah pembelajaran di kelas yang
senantiasa diarahkan kepada pembelajaran yang berpihak pada murid. CGP juga selalu
mengusahakan untuk membuat pembelajaran di kelasnya menjadi lebih
menyenangkan dengan menghadirkan ice breaking atau tepuk semangat.
3) CGP melihat perubahan yang terjadi pada murid sangat positif. Murid merespon
dengan baik. Murid terlihat senang dan selalu antusias dan ceria, bahkan murid selalu
meminta CGP untuk melakukan pembelajaran yang sama yaitu dengan menggunakan
lebih banyak ice breaking. Perubahan yang dilakukan oleh CGP ini dinilai mampu
meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
4) CGP tentunya merasa senang dengan perubahan dan respon yang ditunjukkan oleh
murid-muridnya sebagai akibat dari perubahan yang dilakukan terkait penerapan
modul 1.1, 1.2 dan 1.3 di kelasnya.
5) Menurut CGP, hal yang sudah baik adalah pemahamannya terkait modul 1.1 tentang
filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, bagaimana CGP sebagai guru
memperlakukan murid sesuai dengan kodratnya. CGP juga memahami dengan baik
niali-nilai yang harus ada dalam dirinya sebagai CGP, peran yang harus dilakukan dan
dimaksimalkan sebagai CGP untuk modul 1.2 serta bagaimana cara menyusun sebuah
visi dan prakarsa perubahan untuk modul 1.3. CGP juga menyadari penerapan dari
modul-modul tersebut (1.1, 1.2 dan 1.3) lebih maksimal dan konsisten ke depannya.
g. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah
Pengajar praktik mengajak CGP berdiskusi dan melihat kembali hasil pemetaan
komunitas praktisi yang telah dilakukan di lokakarya 1. Adapun hasil diskusi dan
percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil pemetaan komunitas praktisi yang telah dilakukan dan
dihasilkan pada lokakarya 1, CGP menilai bahwa dirinya memiliki peran dalam
semua komunitas yang ada di lingkungannya dalam hal ini (KKG, dan KKG
Kelas). Meskipun CGP di dalam komunitas tersebut bukan sebagai pengurus inti
atau penggerak komunitas, tetapi CGP selalu terlibat aktif dan berperan aktif
dalam setiap aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh komunitas.
2) CGP menyampaikan saat ini CGP bersama rekan guru di sekolah sedang merintis
komunitas praktisi guru yang ada di sekolahnya. CGP mengakui adanya dukungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

dari rekan guru yang ada di sekolahnya tentang komunitas praktisi tersebut. Hal ini
terlihat dari adanya rekan guru yang ingin menjadi bagian anggota dari komunitas
praktisi di sekolah.
3) CGP menyadari tantangan yang di temukan dalam menerapkan komunitas praktisi di
sekolahnya adalah time management atau manajemen waktu. Dalam hal ini CGP
mengakui bahwa cukup sulit untuk menemukan dan menentukan waktu yang tepat
untuk mengumpulkan seluruh warga sekolah khususnya rekan guru dalam
mendiskusikan tentang komunitas praktisi yang ada disekolahnya. Namun, CGP tidak
patah semangat dan terus menjalin kolaborasi dengan seluruh warga sekolah, rekan
guru pada umumnya agar bisa menentukan waktu yang sesuai dan efektif.
4) Hal menarik yang di temukan oleh CGP saat merintis komunitas praktisi yaitu
kolaborasi dari rekan-rekan guru di sekolahnya. CGP mengaku mendapatkan
pembelajaran bahwa kolaborasi merupakan salah satu hal penting dan penunjang. CGP
mengatakan bahwa sehebat apapun kita, tidak akan bisa maksimal jika berjalan sendiri
atau tidak melibatkan orang lain.
5) CGP memulai merintis komunitas praktisi di sekolahnya, CGP memiliki strategi
dengan menjalan kolaborasi yang kuat dan efektif.
6) CGP memiliki rencana untuk pengembangan komunitas meskipun komunitas praktisi
di sekolahnya masih dalam taraf merintis yaitu akan membuat program dan fokus
komunitas untuk program-program peningkatan kualitas murid.
h. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah
Di dalam sesi ini, pengajar praktik mendampingi CGP untuk mengkomunikasikan dan
memimpin diskusi penyelarasan visi dan prakasa perubahan sekolah. Di sesi ini CGP
sebelumnya sudah meminta izin kepada kepala sekolah dan rekan guru untuk berkumpul
disatu tempat/kelas untuk mengikuti sesi tersebut. Di sesi ini sudah hadir kepala sekolah
dan 5 (lima) rekan guru.
Persiapan diskusi :
1) CGP memastikan semua peserta berada dalam posisi nyaman untuk diskusi. Jika
memungkinkan posisi tempat duduk dibuat melingkar sehingga semua orang berada
dalam posisi setara.
2) CGP telah menyiapkan alat fasilitasi untuk memandu diskusi (LCD,post it, spidol)
3) Pengajar praktik memastikan CGP siap untuk memfasilitasi diskusi bersama guru,
kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
Langkah Fasilitasi Diskusi
1) Pengajar praktik membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan diskusi yaitu :
“Mendiskusikan cita-cita/visi warga sekolah terhadap murid di masa yang akan
datang”
2) Pengajar praktik menyampaikan susunan acara pertemuan, yaitu:
 Pengantar tujuan diskusi
 Pengantar kata kepala sekolah
 Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah
 Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan visi
 Mendiskusikan inisiatif perubahan yang dapat dilakukan di sekolah
 Penutup
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Setelah pengajar praktik memberikan pengantar diskusi, pengajar praktik memberi


kesempatan kepada kepala sekolah untuk memberikan pengantar kata. Dari penyampaian
kepala sekolah terlihat respon yang positif dari pihak sekolah khususnya beliau sebagai
pimpinan yang ada di sekolah. Pengajar praktik selanjutnya menyerahkan corong kepada
CGP untuk memimpin diskusi pada sesi ini.
CGP kemudian memfasilitasi pertemuan dengan langkah-langkah berikut :
1) CGP meminta guru dan kepala untuk merumuskan kalimat rumpang yang ditampilkan
pada layar dengan membagikan post it. Setiap satu post it berisi jawaban untuk setiap
nomor pertanyaan kalimat rumpang.
2) CGP memimpin diskusi dengan membacakan setiap pertanyaan dan dijawab di post it
kemudian langsung ditempelkan pada kertas karton yang sudah disediakan. CGP juga
meminta perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah ditulis pada post
it. Proses tersebut terjadi hingga semua pertanyaan telah diisi oleh peserta diskusi.
3) CGP kemudian menyimpulkan kalimat rumpang berdasarkan diskusi. Adapun hasil
kesimpulan dari kalimat tersebut adalah Terwujudnya peserta didik yang beriman dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif sesuai profil pelajar pancasila”
4) CGP selanjutnya mengajak guru dan kepala sekolah memperhatikan visi yang ada di
sekolah. CGP kemudian mengajukan pertanyaan :
 Apakah visi sekolah kita selama ini sudah selaras dengan cita-cita kita untuk
murid? Berdasarkan hasil diskusi didapatkan bahwa visi sekolah yang ada sudah
seleras dengan cita-cita warga sekolah (kepala sekolah dan rekan guru).
5) CGP kemudian menyimpulkan hasil diskusi terkait visi sekolah dan menanyakan
kembali kepada semua peserta diskusi apakah setuju dengan kalimat visi yang
disimpulkan. Seluruh peserta telah setuju dan sepakat dengan kalimat visi yang telah
disimpullkan oleh CGP.
6) CGP mengajak peserta diskusi merincikan sikap dan perilaku murid, guru, kepala
sekolah, serta orang tua yang mencerminkan visi yang dirumuskan tersebut. CGP juga
memberikan contoh perilaku yang konkret yang bisa dilakukan.
7) CGP membagikan post it dan meminta masing-masing peserta menuliskan contoh
sikap atau perilaku yang mencerminkan visi dan menempelkan pada karton yang telah
disediakan. CGP juga memberi kesempatan pada perwakilan peserta untuk
menjelaskan jawaban yang sudah dituliskan.
8) CGP kemudian menggali pendapat peserta terkait inisiatif/prakarsa perubahan yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan perilaku yang mencerminkan visi sekolah dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik berikut :
 Apa inisiatif perubahan yang dapat dilakukan bersama untuk mencapai visi
sekolah? Inisiatif perubahan yang disepakati adalah meningkatkan pembelajaran
yang berbasis IT
 Apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah untuk
mewujudkan visi sekolah? Kolaborasi antara guru, orang tua, kepala sekolah
dalam mewujudkan visi sekolah yaitu menjalin komunikasi yang baik dan
berkesinambungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Apa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah agar
visi sekolah dapat tercapai? Guru mengarahkan murid untuk kegiatan
pembelajarn berbasis IT
 Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan untuk merealisasikan rancangan
prakarsa perubahan ini? Bagaimana rancangan waktunya? Membiasakan siswa
melaksanakan pembelajar berbasis IT
9) CGP menyimpulkan keseluruhan sesi dan menyerahkan forum kepada pengajar
praktik.

6. INDRA DWI RESTUAJI


A. BAGIAN AWAL PENDAMPINGAN
1) Pengajar praktik disambut dengan hangat oleh CGP yang sudah didampingi oleh
beberapa rekan guru dan kepala sekolah SMKN 1 Dengilo (Bapak Drs. Ramly Abd
Rajak)
2) Pengajar praktik menyapa dan menanyakan kabar CGP. Alhamdulillah CGP sangat
bersemangat dan sangat siap untuk mengikuti pendampingan.
3) Pengajar praktik memberikan apresiasi dan motivasi kepada CGP.
4) Pengajar praktik menyampaikan tema, fokus dan tujuan pendampingan kepada CGP,
yaitu : Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran
Fokus pendampingan :
 Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
 Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
 Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan
di lokakarya 1
 Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan
dimoderasi oleh PP
Pengajar praktik memastikan bahwa CGP memahami aktivitas pendampingan yang
akan dilakukan.
5) Pengajar praktik menanyakan kepada CGP tentang proses yang sudah berjalan dan
selama satu bulan terakhir. CGP mengaku selama satu bulan terakhir mencoba
menerapkan materi yang sudah didapatkan di dalam kelas.
6) Pengajar praktik mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh CGP.

D. BAGIAN INTI PENDAMPINGAN


a. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
Pengajar praktik selama 15 menit berdiskusi bersama CGP terkait dengan lingkungan
belajar di sekolah dengan menggunakan teknik coaching. Adapun hasil percakapan yang
terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) Menurut CGP adanya dukungan penuh dari rekan-rekan guru dan khususnya kepala
sekolah.
2) CGP mengakui dukungan yang diberikan oleh warga sekolah yaitu dalam bentuk moril
dan materil. Kepala sekolah selaku pimpinan memberi dukungan penuh dengan
memberikan arahan tentang apa yang harus disiapkan untuk pendampingan ini. Selain
itu, dukungan dalam bentuk moril terlihat pada rekan guru yang dengan penuh suka cita
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

mengikuti pendampingan ini. Dukungan materiil juga terlihat dari rekan guru dengan
membantu CGP menyiapkan ruangan yang akan digunakan untuk sesi diskusi.
3) Tantangan yang dihadapi oleh CGP adalah jaringan dan letak geografis sekolah yang
membuat koneksi jaringan kurang mendukung.
4) CGP mengaku untuk menghadapi tantangan tersebut CGP berupaya untuk mencari
tempat yang koneksi jaringannya bagus untuk mengikuti pembelajaran atau
menyelesaikan tagihan dalam LMS.
5) Rencana ke depan CGP yaitu dapat berbagi dengan rekan-rekan guru disekolah terkait
materi yang sudah didapatkan dalam pendidikan guru penggerak dan menjalin
kolaborasi dengan seluruh warga sekolah.
b. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
Pengajar praktik berdiskusi bersama CGP terkait perubahan diri CGP setelah mempelajari
modul 1.1, 1.2 sampai 1.3 dengan teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-
pertanyaan pemantik. Adapun hasil percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan
CGP adalah sebagai berikut :
1) Setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 sampai modul 1.3, CGP mengaku sudah banyak
hal yang dipelajari mulai dari filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yang
menekankan pada kodrat anak, nilai dan peran guru penggerak yang harus ada dalam
diri CGP sampai dengan bagaimana cara merumuskan visi dan prakarsa perubahan
guru penggerak dengan menggunakan BAGJA.
2) CGP mengakui apa yang sudah dipelajari selama ini selalu diupayakan untuk
diimplementasikan. Contoh implementasi yang telah dilakukan CGP adalah
pembelajaran di kelas yang senantiasa diarahkan kepada pembelajaran yang berpihak
pada murid. CGP juga selalu mengusahakan untuk membuat pembelajaran di kelasnya
menjadi lebih menyenangkan dan memperkenalkan IT kepada muridnya.
3) CGP melihat adanya perubahan yang terjadi pada murid. Murid merasa jauh lebih
senang dan sangat penasaran. Hal ini dikarenakan CGP terus mencoba melakukan
pembelajaran yang berpihak pada murid sehingga murid menjadi senang dan penasaran
dengan fasilitas IT yang digunakan meskipun hanya sederhana.
4) Tentunya CGP merasa sangat bahagia dan senang melihat respon dari murid ketika CGP
berupaya menerapkan apa yang sudah didapatkan terkait materi modul 1.1, 1.2 dan
modul 1.3.
5) CGP menyadari hal yang sudah baik adalah kolaborasi yang baik dari seluruh warga
sekolah, dan hal yang perlu diperbaiki ke depan adalah pembelajaran yang berpihak
pada murid yang terus ditingkatkan dan dikembangkan.
c. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah
Pengajar praktik berdiskusi dengan CGP, melihat kembali hasil pemetaan komunitas
praktisi yang telah dilakukan di lokakarya sebelumnya. Adapun hasil diskusi adalah
sebagai berikut :
1) CGP menilai bahwa dirinya memiliki peran dalam semua komunitas yang ada di
lingkungannya dalam hal ini (MGMP). Meskipun CGP di dalam komunitas tersebut
merupakan pengurus inti
2) CGP mengakui, komunitas praktisi di sekolahnya masih dalam tahap perbincangan atau
diskusi untuk merintis komunitas praktisi khusus guru di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3) Dukungan awal dari rekan guru yang ada di sekolah tentang komunitas praktisi menurut
CGP sangat baik dan suportif. Hal ini nampak pada antusias rekan guru dalam
berdiskusi untuk mulai merintis komunitas praktisi.
4) Sampai saat ini, CGP belum menemukan tantangan yang berarti dalam merintis
komunitas praktisi, karena CGP saat ini sudah memulai langkah untuk merintis
komunitas praktisi di sekolahnya.
5) Hal menarik yang di temukan oleh CGP saat merintis komunitas praktisi yaitu
kolaborasi dari rekan-rekan guru di sekolahnya.
6) Strategi yang dilakukan CGP untuk memulai merintis komunitas praktisi di sekolah
yaitu dengan memperkuat kolaborasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan
seluruh warga sekolah.
7) Rencana kedepan CGP untuk pengembangan komunitas meskipun komunitas praktisi di
sekolahnya masih dalam taraf merintis yaitu akan membuat program komunitas yang
berfokus pada penanganan permasalahan murid di sekolah.
d. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah
Persiapan diskusi :
1) CGP memastikan semua peserta berada dalam posisi nyaman untuk diskusi. Jika
memungkinkan posisi tempat duduk dibuat melingkar sehingga semua orang
berada dalam posisi setara.
2) CGP telah menyiapkan alat fasilitasi untuk memandu diskusi (LCD,post it, bolpoin)
3) Pengajar praktik memastikan CGP siap untuk memfasilitasi diskusi bersama guru,
kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
Langkah Fasilitasi Diskusi
1) Pengajar praktik membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan diskusi.
2) Pengajar praktik menyampaikan susunan acara pertemuan, yaitu:
 Pengantar tujuan diskusi
 Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah
 Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan visi
 Mendiskusikan inisiatif perubahan yang dapat dilakukan di sekolah
 Penutup
Setelah pengajar praktik memberikan pengantar diskusi, selanjutnya menyerahkan corong
kepada CGP untuk memimpin diskusi pada sesi ini.
CGP kemudian memfasilitasi pertemuan dengan langkah-langkah berikut :
3) CGP meminta guru dan kepala untuk merumuskan kalimat rumpang yang ditampilkan
pada layar dengan membagikan post it. Setiap satu post it berisi jawaban untuk setiap
nomor pertanyaan kalimat rumpang.
4) CGP memimpin diskusi dengan membacakan setiap pertanyaan dan dijawab di post it
kemudian langsung ditempelkan pada kertas karton yang sudah disediakan. CGP juga
meminta perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah ditulis pada post it.
Proses tersebut terjadi hingga semua pertanyaan telah diisi oleh peserta diskusi. CGP
kemudian menyimpulkan kalimat rumpang berdasarkan diskusi.
5) CGP selanjutnya mengajak guru dan kepala sekolah memperhatikan visi yang ada di
sekolah. CGP kemudian mengajukan pertanyaan :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

 Apakah visi sekolah kita selama ini sudah selaras dengan cita-cita kita untuk
murid? Visi sekolah yang ada sudah selaras dengan cita-cita warga sekolah
6) CGP kemudian menyimpulkan hasil diskusi terkait visi sekolah dan menanyakan
kembali kepada semua peserta diskusi apakah setuju dengan kalimat visi yang
disimpulkan. Seluruh peserta telah setuju dan sepakat dengan kalimat visi yang telah
disimpullkan oleh CGP.
7) CGP mengajak peserta diskusi menuliskan sikap dan perilaku murid, guru, kepala
sekolah, serta orang tua yang mencerminkan visi yang dirumuskan tersebut. CGP juga
memberikan contoh perilaku yang konkret yang bisa dilakukan. CGP membagikan post
it dan meminta masing-masing peserta menuliskan contoh sikap atau perilaku yang
mencerminkan visi dan menempelkan pada karton yang telah disediakan. CGP juga
memberi kesempatan pada perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah
dituliskan.
8) CGP kemudian menggali pendapat peserta terkait inisiatif/prakarsa perubahan yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan perilaku yang mencerminkan visi sekolah dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik berikut :
 Apa inisiatif perubahan yang dapat dilakukan bersama untuk mencapai visi
sekolah? Meningkatkan pembelajaran yang bepihak pada murid
 Apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah untuk
mewujudkan visi sekolah? Kolaborasi antara guru, orang tua, kepala sekolah
dalam mewujudkan visi sekolah yaitu menjalin komunikasi yang baik dan
berkesinambungan
 Apa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah agar
visi sekolah dapat tercapai? Kolaborasi dan kerjasama yang baik antar seluruh
warga sekolah
 Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan untuk merealisasikan rancangan
prakarsa perubahan ini? Bagaimana rancangan waktunya? Melaksanakan
pendampingan pada guru saat melakukan pembelajaran
9) CGP menyimpulkan keseluruhan sesi dan menyerahkan forum kepada pengajar praktik.
E. BAGIAN AKHIR PENDAMPINGAN
1) Refleksi terhadap proses pendampingan yang dilakukan oleh pengajar praktik dan
2) CGP :
c) Hal yang paling menarik dalam proses pendampingan ini adalah kolaborasi dari
rekan guru yang memiliki tujuan untuk menyatukan pikiran.
d) Hal yang sudah baik menurut CGP untuk proses pendampingan yaitu sudah baik
dan maksimal sehingga dirasa untuk saat ini dan tidak ada yang perlu diperbaiki
karena dirasa sudah maksimal oleh CGP.
3) Pengajar praktik memberikan apresiasi, dan penguatan kepada CGP
4) Pengajar praktik mengingatkan CGP untuk mengisi :
 Lembar asesmen mandiri kompetensi guru penggerak
 Lembar umpan balik kepala sekolah, rekan guru dan murid
5) Pengajar praktik mengingatkan terkait pembelajaran daring dalam LMS.

7. ABDUL MALIK YUSUF


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. BAGIAN AWAL PENDAMPINGAN


1) Pengajar praktik disambut dengan oleh CGP dengan bahagia karena sudah hampir
sebulan tidak bertemu setelah lokakarya 1. Pengajar praktik menyapa dan menanyakan
kabar CGP. Alhamdulillah CGP dalam keadaan sehat dan siap untuk pelaksanaan
pendampingan individu 2 termasuk sarana dan prasarana yang akan dilakukan untuk
sesi mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan kepada warga sekolah. Pengajar
praktik memberikan apresiasi dan motivasi kepada CGP.
2) Pengajar praktik bertemu dengan kepala sekolah SMK Negeri 1 Popayato Timur (Pak
Amirudin Ismuhu, M,Pd (Pengajar Praktik A7 Kab.Pohuwato) untuk meminta izin
sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan melaksanakan PI 2 dan juga mendampingi
CGP untuk mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan sekolah bersama rekan
guru. Kepala sekolah merespon dengan baik dengan memberi izin untuk melakukan
pendampingan.
3) Pengajar praktik menyampaikan tema, fokus dan tujuan pendampingan kepada CGP,
yaitu :
Tema : Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran
Fokus pendampingan :
 Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
 Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
 Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan
di lokakarya 1
 Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan
dimoderasi oleh PP
Pengajar praktik memastikan bahwa CGP memahami aktivitas pendampingan yang
akan dilakukan.
4) Pengajar praktik memastikan dokumen (instrumen asesmen kompetensi GP, instrumen
umpan balik kepala sekolah, rekan guru dan kuisioner murid) yang dibutuhkan saat
pendampingan individu sudah disiapkan CGP.
5) Pengajar praktik berdiskusi dengan CGP tentang proses yang sudah berjalan selama satu
bulan terakhir, pembelajaran daring dan menanyakan rencana tindak lanjut dari
pendampingan individu 1, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu
bulan terakhir. berdasarkan jurnal hasil pemantauan pembelajaran daring. Proses yang
sudah berjalan selama satu bulan terakhir menurut CGP adalah mengikuti dan
menyelesaikan tagihan pembelajaran daring melalui LMS bersama fasilitator yaotu
modul 1.1 sampai saat ini modul 1.4. Sebagai tindak lanjut dari pendampingan individu
1 sebelumnya, CGP terus berupaya melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid
dengan berusaha memahami dan memberi ruang bagi kodrat anak.
6) Pengajar praktik tidak lupa mengapresiasi kemajuan yang telah dilakukan oleh CGP.
D. BAGIAN INTI PENDAMPINGAN
i. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah
Pengajar praktik melakukan diskusi bersama CGP terkait dengan lingkungan belajar di
sekolah dalam kurun waktu 15 menit. Dalam menggali informasi terhadap CGP, pengajar
praktik menggunakan teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
pemantik. Adapun hasil percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah
sebagai berikut :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

1) CGP sangat antusias dalam menceritakan dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat
kepada dirinya dalam mengikuti PGP. Dukungan penuh dari warga sekolah tersebut
sangat terlihat dari awal sampai dengan pelaksanaan PI 2 saat ini.
2) Bentuk dukungan yang diberikan oleh warga sekolah yaitu dalam bentuk moril dan
materil. Dukungan dalam bentuk moril terlihat pada rekan guru yang sejak awal
menanyakan apa kapan pelaksanaan pendampingan individu 2 dan apa saja yang perlu
disiapkan. Dukungan materiil dengan membantu CGP menyiapkan ruangan yang akan
digunakan untuk pertemuan membahas visi dan prakarsa perubahan bahkan sampai
menyediakan konsumsi untuk pelaksanaan PI 2 ini. Dukungan yang sama juga
diberikan oleh kepala sekolah, dimana kepala sekolah bahkan memberikan dispensasi
khusus dengan membuat kebijakan memberikan tugas kepada murid yang guru
kelasnya terlibat langsung dalam kegiatan pendampingan bersama CGP.
3) CGP merasa memasuki bulan kedua pembelajaran dalam PGP ini belum menghadapi
tantangan yang cukup berarti. CGP merasa tantangan yang dihadapi hanya pada awal-
awal pendidikan atau 1 (satu) bulan pertama. Tetapi memasuki bulan kedua sampai
saat pendampingan ini tidak ada lagi tantangan yang dirasakan.
4) Karena CGP saat ini merasa belum memiliki tantangan, maka saat ini CGP belum bisa
menyampaikan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut. CGP
merasa saat ini belum memiliki tantangan karena CGP sudah menemukan cara untuk
menghadapi tantangan yang ada, berkaca dari tantangan yang ditemukan dan dihadapi
di awal (satu bulan pertama) mengikuti pendidikan guru penggerak.
5) Rencana ke depan CGP sehingga kegiatan pendidikan guru penggerak akan berjalan
maksimal yaitu memaksimalkan peran dirinya sebagai CGP. Hal ini dimaksudkan agar
dirinya dapat terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dapat menjalankan
nilai dan perannya sebagai guru penggerak hingga akhirnya dirinya resmi menyandang
gelar guru penggerak.
j. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3
Pengajar praktik melanjutkan sesi diskusi bersama CGP terkait selama kurun waktu 15
menit terkait perubahan diri CGP setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 sampai 1.3 dengan
teknik coaching dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik. Adapun hasil
percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) CGP mengaku telah mendapatkan banyak tambahan ilmu terkait modul 1.1 sampai
dengan 1.3. CGP mengaku telah memahami dan sadar tentang filosofi pendidikan
menurut Ki Hadjar Dewantara, apa saja nilai-nilai dan peran yang harus dimiliki dan
dijalankannya sebagai CGP serta bagaimana merumuskan visi dan prakarsa perubahan.
CGP dengan sadar mengakui, bahwa dirinya merasa tersadarkan apa yang dilakukan
selama ini belum seberapa. CGP merasa telah terjadi perubahan paradigma berpikir
dari sebelum mengikuti guru penggerak dan setelah sekarang mengikuti guru
penggerak.
2) CGP mengaku apa yang sudah dipelajari selama ini berusaha untuk selalu dilakukan
dan diimplementasikan di dalam kelas. Contohnya adalah pembelajaran di kelas yang
senantiasa diarahkan kepada pembelajaran yang berpihak pada murid. CGP juga selalu
mengusahakan untuk membuat pembelajaran di kelasnya menjadi lebih
menyenangkan dengan menghadirkan ice breaking atau tepuk semangat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3) CGP melihat perubahan yang terjadi pada murid sangat positif. Murid merespon
dengan baik. Murid terlihat senang dan selalu antusias dan ceria, bahkan murid selalu
meminta CGP untuk melakukan pembelajaran yang sama yaitu dengan menggunakan
lebih banyak ice breaking. Perubahan yang dilakukan oleh CGP ini dinilai mampu
meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
4) CGP tentunya merasa senang dengan perubahan dan respon yang ditunjukkan oleh
murid-muridnya sebagai akibat dari perubahan yang dilakukan terkait penerapan
modul 1.1, 1.2 dan 1.3 di kelasnya.
5) Menurut CGP, hal yang sudah baik adalah pemahamannya terkait modul 1.1 tentang
filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, bagaimana CGP sebagai guru
memperlakukan murid sesuai dengan kodratnya. CGP juga memahami dengan baik
niali-nilai yang harus ada dalam dirinya sebagai CGP, peran yang harus dilakukan dan
dimaksimalkan sebagai CGP untuk modul 1.2 serta bagaimana cara menyusun sebuah
visi dan prakarsa perubahan untuk modul 1.3. CGP juga menyadari penerapan dari
modul-modul tersebut (1.1, 1.2 dan 1.3) lebih maksimal dan konsisten ke depannya.
k. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah
Pengajar praktik mengajak CGP berdiskusi dan melihat kembali hasil pemetaan
komunitas praktisi yang telah dilakukan di lokakarya 1. Adapun hasil diskusi dan
percakapan yang terjadi antara pengajar praktik dan CGP adalah sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil pemetaan komunitas praktisi yang telah dilakukan dan dihasilkan
pada lokakarya 1, CGP menilai bahwa dirinya memiliki peran dalam semua komunitas
yang ada di lingkungannya dalam hal ini (MGMP). Meskipun CGP di dalam
komunitas tersebut bukan sebagai pengurus inti atau penggerak komunitas, tetapi CGP
selalu terlibat aktif dan berperan aktif dalam setiap aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan oleh komunitas.
2) CGP menyampaikan saat ini CGP bersama rekan guru di sekolah sedang merintis
komunitas praktisi guru yang ada di sekolahnya. CGP mengakui adanya dukungan
dari rekan guru yang ada di sekolahnya tentang komunitas praktisi tersebut. Hal ini
terlihat dari adanya rekan guru yang ingin menjadi bagian anggota dari komunitas
praktisi di sekolah.
3) CGP menyadari tantangan yang di temukan dalam menerapkan komunitas praktisi di
sekolahnya adalah time management atau manajemen waktu. Dalam hal ini CGP
mengakui bahwa cukup sulit untuk menemukan dan menentukan waktu yang tepat
untuk mengumpulkan seluruh warga sekolah khususnya rekan guru dalam
mendiskusikan tentang komunitas praktisi yang ada disekolahnya. Namun, CGP tidak
patah semangat dan terus menjalin kolaborasi dengan seluruh warga sekolah, rekan
guru pada umumnya agar bisa menentukan waktu yang sesuai dan efektif.
4) Hal menarik yang di temukan oleh CGP saat merintis komunitas praktisi yaitu
kolaborasi dari rekan-rekan guru di sekolahnya. CGP mengaku mendapatkan
pembelajaran bahwa kolaborasi merupakan salah satu hal penting dan penunjang. CGP
mengatakan bahwa sehebat apapun kita, tidak akan bisa maksimal jika berjalan sendiri
atau tidak melibatkan orang lain.
5) CGP memulai merintis komunitas praktisi di sekolahnya, CGP memiliki strategi
dengan menjalan kolaborasi yang kuat dan efektif.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

6) CGP memiliki rencana untuk pengembangan komunitas meskipun komunitas praktisi


di sekolahnya masih dalam taraf merintis yaitu akan membuat program dan fokus
komunitas untuk program-program peningkatan kualitas murid.
l. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah
Di dalam sesi ini, pengajar praktik mendampingi CGP untuk mengkomunikasikan dan
memimpin diskusi penyelarasan visi dan prakasa perubahan sekolah. Di sesi ini CGP
sebelumnya sudah meminta izin kepada kepala sekolah dan rekan guru untuk berkumpul
disatu tempat/kelas untuk mengikuti sesi tersebut. Di sesi ini sudah hadir kepala sekolah
dan 5 (lima) rekan guru.
Persiapan diskusi :
1) CGP memastikan semua peserta berada dalam posisi nyaman untuk diskusi. Jika
memungkinkan posisi tempat duduk dibuat melingkar sehingga semua orang berada
dalam posisi setara.
2) CGP telah menyiapkan alat fasilitasi untuk memandu diskusi (LCD,post it, spidol)
3) Pengajar praktik memastikan CGP siap untuk memfasilitasi diskusi bersama guru,
kepala sekolah dan tenaga kependidikan.
Langkah Fasilitasi Diskusi
3) Pengajar praktik membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan diskusi yaitu :
“Mendiskusikan cita-cita/visi warga sekolah terhadap murid di masa yang akan
datang”
4) Pengajar praktik menyampaikan susunan acara pertemuan, yaitu:
 Pengantar tujuan diskusi
 Pengantar kata kepala sekolah
 Merumuskan kalimat rumpang dan melihat visi sekolah
 Mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan visi
 Mendiskusikan inisiatif perubahan yang dapat dilakukan di sekolah
 Penutup
Setelah pengajar praktik memberikan pengantar diskusi, pengajar praktik memberi
kesempatan kepada kepala sekolah untuk memberikan pengantar kata. Dari penyampaian
kepala sekolah terlihat respon yang positif dari pihak sekolah khususnya beliau sebagai
pimpinan yang ada di sekolah. Pengajar praktik selanjutnya menyerahkan corong kepada
CGP untuk memimpin diskusi pada sesi ini.
CGP kemudian memfasilitasi pertemuan dengan langkah-langkah berikut :
1) CGP meminta guru dan kepala untuk merumuskan kalimat rumpang yang ditampilkan
pada layar dengan membagikan post it. Setiap satu post it berisi jawaban untuk setiap
nomor pertanyaan kalimat rumpang.
2) CGP memimpin diskusi dengan membacakan setiap pertanyaan dan dijawab di post it
kemudian langsung ditempelkan pada kertas karton yang sudah disediakan. CGP juga
meminta perwakilan peserta untuk menjelaskan jawaban yang sudah ditulis pada post
it. Proses tersebut terjadi hingga semua pertanyaan telah diisi oleh peserta diskusi.
3) CGP kemudian menyimpulkan kalimat rumpang berdasarkan diskusi. Adapun hasil
kesimpulan dari kalimat tersebut adalah Terwujudnya peserta didik yang beriman dan
berakhlak mulia, mandiri, kreatif sesuai profil pelajar pancasila”
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

4) CGP selanjutnya mengajak guru dan kepala sekolah memperhatikan visi yang ada di
sekolah. CGP kemudian mengajukan pertanyaan :
 Apakah visi sekolah kita selama ini sudah selaras dengan cita-cita kita untuk
murid? Berdasarkan hasil diskusi didapatkan bahwa visi sekolah yang ada sudah
selaras dengan cita-cita warga sekolah (kepala sekolah dan rekan guru).
5) CGP kemudian menyimpulkan hasil diskusi terkait visi sekolah dan menanyakan
kembali kepada semua peserta diskusi apakah setuju dengan kalimat visi yang
disimpulkan. Seluruh peserta telah setuju dan sepakat dengan kalimat visi yang telah
disimpullkan oleh CGP.
6) CGP mengajak peserta diskusi merincikan sikap dan perilaku murid, guru, kepala
sekolah, serta orang tua yang mencerminkan visi yang dirumuskan tersebut. CGP juga
memberikan contoh perilaku yang konkret yang bisa dilakukan.
7) CGP membagikan post it dan meminta masing-masing peserta menuliskan contoh
sikap atau perilaku yang mencerminkan visi dan menempelkan pada karton yang telah
disediakan. CGP juga memberi kesempatan pada perwakilan peserta untuk
menjelaskan jawaban yang sudah dituliskan.
8) CGP kemudian menggali pendapat peserta terkait inisiatif/prakarsa perubahan yang
dapat dilakukan untuk mewujudkan perilaku yang mencerminkan visi sekolah dengan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan pemantik berikut :
 Apa inisiatif perubahan yang dapat dilakukan bersama untuk mencapai visi
sekolah? Inisiatif perubahan yang disepakati adalah meningkatkan pembelajaran
yang berbasis DUDI
 Apa saja kolaborasi yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah untuk
mewujudkan visi sekolah? Kolaborasi antara guru, orang tua, kepala sekolah
dalam mewujudkan visi sekolah yaitu menjalin komunikasi yang baik dan
berkesinambungan
 Apa bentuk kegiatan yang dapat dilakukan guru, orang tua, kepala sekolah agar
visi sekolah dapat tercapai? Guru melaksanakan pembelajaran yang mengarahkan
ke dunia usaha dan dunia industri
 Apa saja langkah konkret yang akan dilakukan untuk merealisasikan rancangan
prakarsa perubahan ini? Bagaimana rancangan waktunya? Membiasakan siswa
melaksanakan pembelajar berbasis IT
9) CGP menyimpulkan keseluruhan sesi dan menyerahkan forum kepada pengajar
praktik.
10) Pengajar praktik memberikan penguatan, mengucapkan terima kasih atas partisipasi
peserta dan menutup sesi diskusi

Evaluasi yang dilakukan pada pelaksanaan pendampingan individu 1 ini adalah,


a. Permasalahan yang muncul
Pada dasarnya pelaksanaan pendampingan individu ini berjalan sesuai fokus pendampingan
yang ada. Hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan CGP sebelum pelaksanaan
pendampingan.
b. Rekomendasi dan saran dari Pengajar Praktik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Untuk pelaksanaan pemdampingan berikutnya, CGP kiranya dapat mempersiapkan dokumen


yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan pendampingan agar pendampingan akan berjalan dengan
baik dan maksimal.

A. PENUTUP

Laporan pelaksanaan pendampingan individu 2 ini diharapkan menjadi bahan informasi untuk
evaluasi dan control pelaksanaan pendampingan individu maupun lokakarya Program Pendidikan
Guru Penggerak (PGP). Informasi yang didapatkan merupakan bahan tindak lanjut bagi pemangku
kebijakan, penyelenggara serta pihak-pihak lain untuk tercapainya tujuan dari program.

Gorontalo, Oktober 2023

Haris Saleh, M.Pd


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

H. LAMPIRAN

A. DOKUMENTASI
1. GUSTIN SALEH

2. OBEDNEGO LALEL
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

3. MARWAN MOHUNE

4. JAYANTI MUSTAPA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

5. I WAYAN SUTAWAN

6. INDRA DWI RESTUAJI


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

7. ABDUL MALIK YUSUF

A. SURAT TUGAS PI
https://drive.google.com/file/d/1jTGPPeFOE_4NuEFjiiwZvn--RfVa9M85/view?
usp=sharing
B. SPTJM
https://drive.google.com/file/d/1UxT7q7AsyfGCyWSxok_42vZB164EjQYN/view?
usp=drive_link
C. DAFTAR HADIR
https://drive.google.com/file/d/1drE14Vccc0Sir32WqPucop9kpHRrBEfD/view?
usp=drive_link
D. JADWAL
https://drive.google.com/file/d/1VEZI6jxvFPHR8n8ayfTgasrbmzRZamAz/view?
usp=drive_link
E. PRODUK PI
https://drive.google.com/drive/folders/13n3fEN5L20kbA95j-IS_06SZAa4aFXMR?
usp=drive_link

Anda mungkin juga menyukai