Anda di halaman 1dari 8

MODUL 4

KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL
a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 7 ini diharapkan peserta didik
dapat:

 Memahami konsepketergantungan fungsional.


 Menguji tabel melalui identifikasi ketergantungan fungsional.

b. Uraian materi.

1) Tabel dan atribut

Sebagaimana telah dijelaskan dalam kegiatan belajar 2, tabel adalah kompulan data
yang tersusun dalam format baris (record) dan kolom (field atau atribut). Atribut ini lebih
umum digunakan dalam perancangan basis data, karena menunjukkan fungsinya sebagai
pembentuk karakteristik (sifat–sifat) yang melekat pada sebuah table. Atribut dibedakan
menjadi beberapa jenis yaitu :

1) simple atribut (Simple Attribute) dan Atribut Komposit (Composite Attribute).

2) Atribut BernilaiTunggal (Single Valued Attribute)

3) Atribut Bernilai Banyak (Multi Valued Atrtribute).

4) Mandatory dan Non mandatory Attribute

5) Not Null atribut

6) Atribut Turunan.

Gambar 29. Tabel data mahasiswa dengan atribut multivalue

Dari gambar diatas dan gambar dibawah ini dapat diketahui dan dikelompokkan
atribut-atributnya berdasarkan kategorinya yaitu sebagai berikut :
 Atribut sederhana: nim, tgl_lahir, kota, kode pos. Merupakan atribut sederhana
(atomic attribute) karena tidak bisa dipecah lagi.
 Atribut komposit : alamat_mhs(merupakan atribut komposite karena bisa dipecah
lagi menjadi tabel: alamat, kota, kode pos), nama_mhs, (merupakan atribut
komposite karena bisa dipecah lagi menjadi tabel: nama depan, nama belakang,
inisial).
3) Ketergantungan Fungsional

Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R,X  R,Y), jika
dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.Misal, terdapat skema
database Pemasok_barang. Dengan tabel pemasok (No_pem, Na_pem)
- nim - nama_mhs yang berarti bahwa atribut nama_mhs hanya tergantung pada atribut
nim. Hal ini dibuktikan dari fakta : untuk setiap nilai nim yang sama maka pasti nilai
nama_mhsnya juga sama. - nama_kul, nim - indeks_nilai yang berarti bahwa atribut
indeks_nilai tergantung pada atribut nama_kul dan nim secara bersama–sama, memang kita
tidak dapat menunjukkan fakta, bahwa untuk setiap nilai nama_kul dan nim yang sama,
maka nilai indeks_nilainya juga sama, karena nama_kul, nim merupakan key (sehingga
bersifat unik) untuk tabel tersebut. Tetapi, ketergantungan fungsional tersebut sesuai
dengan pengertian bahwa setiap indeks_nilai diperuntukkan pada mahasiswa tertentu untuk
mata kuliah tertentu yang diambilnya.

Tanpa memperhatikan pengertian ketergantungan secara alamiah terhadap tabel tersebut, kita juga
dapat mengajukan sejumlah ketidaktergantungan (non KF) dengan hanya melihat fakta yang
ada,yaitu :

- nama_kul -/- nim yang artinya atribut nim tidak tergantung pada atribut nama_kul.
Buktinya terlihat pada row 1 dan row 2 : dengan nilai nama_kul yang sama, tapi nilai nimnya
berbeda.  nim nideks_nilai yang artinya atribut indeks_nilai tidak bergantung pada
atribut nim. Buktinya terlihat pada row 1 dan row 3 : dengan nilai nim yang sama, tapi nilai
indeks_nilai berbeda.
- nim --/- nideks_nilai yang artinya atribut indeks_nilai tidak bergantung pada atribut
nim. Buktinya terlihat pada row 1 dan row 3 : dengan nilai nim yang sama, tapi nilai
indeks_nilai berbeda.

Anda mungkin juga menyukai