SKRIPSI
OLEH:
DEWI WIDYASTUTI
NIM : 14380082
PEMBIMBING:
RATNASARI FAJARIYA ABIDIN, S.H., M.H
Kepada Yth:
Dekan Fakultas Syari‟ah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Di Yogyakarta
Pembimbing,
iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan
dan 0543b/U/1987
I. Konsonan Tunggal
ة Bâ‟ B Be
د Tâ‟ T Te
ج Jîm J Je
د Dâl D De
ز Râ‟ R Er
س Sīn S Es
iv
ش Syīn Sy es dan ye
غ Gain G Ge
ف Fâ‟ F Ef
ق Qâf Q Qi
ن Kâf K Ka
ل Lâm L el
و Mîm M em
ٌ Nûn N en
ٔ Wâwû W w
ِ Hâ‟ H ha
٘ Yâ‟ Y ye
v
II. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
2. Bila diikuti dengan kata sandang al serta bacaan kedua terpisah, maka
ditulis dengan h
3. Bila ta‟ marbutah hidup atau denga harakat fathah, kasrah, dan dammah
ditulis t
vi
fathah ditulis a
ﹷ
فعل
ditulis fa‟ala
ditulis i
ﹷ
Kasrah
ذكر
ditulis żukira
ditulis U
ﹷ
Dammah
يذهب
ditulis yażhabu
V. Vokal Panjang
vii
1 Fathah + yā mati ditulis ai
VII. Vokal Pendek Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
1. Bila diikuti Huruf Qamariyyah, kata sandang yang diikuti oleh Huruf
Huruf besar dalam tulisan latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang
viii
Disempurnakan (EYD)
ix
MOTTO
x
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk orang tua tercinta dan keluarga.
Terima kasih atas semua hal baik yang telah diberikan selama ini.
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
Good service in carrying out service duties is a necessity that must be maintained
and maintained. Because by running a good service, it can affect the satisfaction
of train passengers. So in this study raised three problem formulations, namely:
How is the service quality of the Lempuyangan Railway station from the
perspective of Islamic law? How is the service quality and customer satisfaction
of Lempuyangan station from the perspective of UUPK and the Regulation of the
Minister of Transportation PM. 63 in 2019? How is the Lempuyangan station’s
efforts in service improvement?
The type of research used in this research is field research, using a juridical and
normative approach as a basis for reviewing the service and customer satisfaction
of PT. KAI Lempuyangan Yogyakarta using the perspective of Islamic law and
consumer protection. Methods of collecting data by means of observation and
interviews. While the data analysis in this study used qualitative analysis methods.
The results in the study indicate that the services obtained at the Lempuyangan
station in Yogyakarta can be said to be relevant because the satisfaction of
passenger train service users is the impact of good services that provide consumer
interest and decisions. The service of the officers at the station who are good,
polite, friendly and informative is of added value and satisfying for consumers
who use trains at the station. In addition, adequate facilities, ranging from places
to eat, toilets, places of worship, waiting chairs and banking systems have greatly
helped customers or consumers at the station. Then about service and satisfaction
of service users is in accordance with the concept of Islamic law, namely;
Simplicity, Clarity and Certainty, Security, Openness, Efficient, Fairness and
Punctuality.
xiii
KATA PENGANTAR
ini dengan judul “Analisis Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen PT KAI
Konsumen”. Sholawat teriring salam semoga selalu tercurah kan kepada Nabi
Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk dapat mencapai gelar Sarjana pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon maaf atas segala kekurangan.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya bimbingan, arahan serta
bantuan dan kerjasama dari pihak lain. Oleh karena itu, dengan segala
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Drs. H. Makhrus, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas
3. Bapak Dr. Gusnam Haris. S.Ag., M.Ag. selaku Ketua Jurusan Hukum
Yogyakarta.
xiv
4. Ibu Ratnasari Fajariya Abidin, S.H., M.H selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
6. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang,
8. Seluruh Staff Tata Usaha (TU) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
10. Segenap konsumen PT. KAI Stasiun Lempuyangan Yogyakarta yang telah
11. Kakak Titin Widyanti dan seluruh keluarga besar, sepupu dan keponakan
skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat peneliti, Restu Mukti Afyani, Vivi Fitriana, Fathma Dewi,
xv
13. Teman-teman Program Studi Hukum Ekonomi Syariah angkatan tahun
lain yang tidak bisa disebut satu persatu yang selalu memberi motivasi dan
berikan.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan, tetapi telah banyak memberikan
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
Dewi Widyastuti
14380082
xvi
DAFTAR ISI
xvii
Islam .................................................................................................................70
B. Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen Stasiun Lempuyangan
Perspektif UUPK Dan Peraturan Menteri Perhubungan PM. 63 Tahun 2019 ...75
C. Upaya Stasiun Lempuyangan Dalam Perbaikan Layanan .........................87
BAB V ............................................................................................................................ 92
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 92
B. Saran .................................................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
api. Kereta Api merupakan salah satu jalur darat yang cepat agar sampai di
tujuan, di samping harganya yang terbilang murah. Oleh sebab itu banyak
penyelenggara tunggal jasa angkutan kereta api, PT. Kereta Api Indonesia
Berdasarkan data yang dihimpun dari PT. KAI pada tahun 2016, terdapat 420
unit lokomotif, 578 unit KRL, 121 unit KRD, 1.607 unit kereta penumpang
dan 6.782 unit gerbong.2 Dari jumlah tersebut terbagi ke dalam beberapa jenis
Indonesia di Jawa dan Sumatra adalah sebanyak 106.638 tempat duduk per
hari dengan rasio kelas eksekutif (30%), bisnis (22%), dan ekonomi (59%). (b)
1
Kereta Api Indonesia, Keterbukaan Informasi Publik, 2017, Situs Resmi Kereta PT.
Kereta Api Indonesia (Persero): https://kai.id, diakses pada tanggal 16 November 2021.
2
Kereta Api Indonesia, Keterbukaan Informasi Publik, 2017, Situs Resmi Kereta PT.
Kereta Api Indonesia (Persero): https://kai.id, diakses pada tanggal 16 November 2021.
1
2
Kelas Eksekutif, Kelas Eksekutif adalah kelas layanan tertinggi PT Kereta Api
Layanan yang disediakan adalah tempat duduk yang bisa diatur, pendingin
udara, hiburan audio visual dan layanan makanan. (c) Kelas Campuran, Kelas
kelas eksekutif (50 penumpang), bisnis (64 Penumpang) dan ekonomi (80-106
komersial yang berfungsi sebagai subsidi silang pada pelayanan kereta api
kelas ekonomi.3
Selain itu terdapat beberapa jenis kereta api yang bersifat komoditi
yaitu; (a) Kereta api lokal. (b) Komuter, Komuter adalah kereta api yang
kecil di sekitarnya atau dua kota yang berdekatan. Penumpang kereta ini
sehari, misalnya ke tempat kerja atau sekolah. (c) Kereta api bandara, reta
Kereta wisata. (e) Kereta barang, Kereta barang peti kemas, Kereta barang
semen, Kereta barang bahan bakar minyak, Kereta barang pupuk, Kereta
barang cepat.4
3
Kereta Api Indonesia, Keterbukaan Informasi Publik, 2017, Situs Resmi Kereta PT.
Kereta Api Indonesia (Persero): https://kai.id, diakses pada tanggal 10 Desember 2021.
4
Situs Resmi Kereta PT. Kereta Api Indonesia (Persero):
https://cargo.kai.id/produk/komoditi, diakses pada tanggal 12 Desember 2021.
3
Sedang. Jenis stasiun tersebut dalam hal pelayanan harus terdapat beberapa
pelayanan dan fasilitas yang dapat dinikmati oleh beberapa konsumen dan
yang ada. Masih banyak kekurangan yang terjadi pada pelayanan Stasiun
tersebut yang berlaku yaitu fasilitas ruang tunggu dan tempat duduk tersedia di
dengan kereta api melalui Stasiun Lempuyangan, akan tetapi masih banyak
dan tempat duduk yang tersedia.8 Kecilnya tempat ruang tunggu, karena
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentang “Perkeretaapian”,
Pasal 56 ayat 1 dan 2.
6
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 63 Tahun 2019 Tentang
Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.
7
Berdasarkan hasil observasi di stasiun Lempuyangan pada tanggal 16 November 2021,
dan hasil wawancara dengan beberapa konsumen di stasiun lempuyangan.
8
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 63 Tahun 2019 Tentang
Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api
4
toilet yang ada pada stasiun minimalnya tersedia toilet pria sebanyak 6 buah
untuk toilet normal dan 2 buah untuk toilet penyandang cacat; toilet wanita
sebanyak 6 buah untuk toilet normal dan 2 buah untuk toilet penyandang
Yogyakarta, toilet yang tersedia di stasiun hanya 4 buah toilet normal untuk
pria dan 4 toilet normal untuk wanita, serta tidak tersedianya toilet bagi
laki-laki dan 4 (empat) orang wanita. Sedangkan fasilitas toilet yang ada di
4 orang dan tidak ada pembatas yang jelas.11 Hal ini dirasakan kurang karena
9
Hasil observasi dan wawancara dengan bapak Isnanto, konsumen tetap di stasiun
Lempuyangan pada hari Rabu, 17 November 2021, pukul 13.17 WIB.
10
Hasil wawancara dengan beberapa konsumen di stasiun Lempuyangan yang diambil
Rabu, 17 November 2021, pukul 13.30 WIB.
11
Hasil wawancara dengan konsumen tetap yaitu Ibu Siti Fatimah Pada hari Kamis, 18
November 2021, pada pukul 09.30 WIB.
5
anak dan ibu-ibu yang merasakan kesulitan untuk menaiki atau menuruni KA,
hal ini disebabkan karena kurang tepatnya peletakan tangga/bancik pada setiap
pintu KA, dan kurang sigapnya dari petugas kereta api untuk memindahkan
masih belum terlihat efisien, Sebagian besar pelanggan yang ingin membeli
pembelian tiket yang cepat, akan tetapi masih kurang sigapnya petugas stasiun
usaha yang dijalankan baik itu berupa barang atau jasa jangan memberikan
yang buruk atau tidak berkualitas, melainkan yang berkualitas kepada orang
ٱّللُ َع ًَهَ ُكىۡ َٔ َزسُٕنُ ۥُّ َٔ ۡٱن ًُ ۡؤ ِيٌَُُٕ َٔ َستُ َس ُّدٌَٔ إِنَٗ َعهِ ِى
َ ٖٕا فَ َسيَ َس ْ ُٱع ًَه
ۡ َٔلُ ِم
ِ ۡٱن َغ ۡي
ٔٓ١ ٌَُٕت َٔٱن َشَٓ َد ِح فَيَُُجِّئُ ُكى ثِ ًَب ُكُتُىۡ تَ ۡع ًَه
Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
12
Berdasarkan hasil observasi di stasiun Lempuyangan pada tanggal 16 November 2021,
dan hasil wawancara dengan beberapa konsumen di stasiun lempuyangan.
13
At-Taubah (9): 105.
6
dan kemudahan bagi konsumen atau pengguna jasa yang usaha tersebut tidak
tersebut.
pelayanan serta sarana dan prasarana yang ada pada PT KAI di Stasiun
ini penting dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pelayanan yang baik
akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih
7
B. Rumusan Masalah
hukum Islam?
63 tahun 2019?
1. Tujuan Penelitian
layanan.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
penelitian.
D. Telaah Pustaka
lain:
pelayanan prima yang dilakukan oleh pihak Bank DKI Syariah, sesuai
14
Rezky Andryana Raden, "Analisis Standar Pelayanan Prima Customer Service dan
Pengaruhnya terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar",
Skripsi, (Makasar: Universitas Hasanuddin, 2011)
15
Wahyu Setiyono yang meneliti mengenai “hubungan implementasi pelayanan prima
(service excellence) terhadap kepuasan nasabah (Studi Kasus KC Bank DKI Syariah Wahid
Hasyid), Skripsi, (Depok: Universitas Indonesia 2017).
10
implementasi pelayanan prima yang dilakukan oleh pihak bank sudah baik
apabila dilihat dari segi variabel pelayanan prima yang digunakan dalam
Syariah.
16
Erlando, "Analisis Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excellence) terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi pada SPBU Pertamina 34-12708)”, Skripsi, (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta,
2019).
11
pada Stasiun Tugu 4,56 dan Tingkat kinerja kualitas pelayanan pada
pada Stasiun Tugu 0,196 dalam kategori puas dan Tingkat harapan
17
Geni Prayogi, "Analisis Pengaruh Pelayanan Prima terhadap Kepuasan Pengguna Jasa
Kereta Penumpang Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam", Skripsi, (Lampung: UIN Raden Intan,
2018).
18
Ricko Syahputra P. "Analisis Perbandingan Kualitas Pelayanan Stasiun Tugu dengan
Stasiun Lempuyangan Yogyakarta", Skripsi, (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2018).
12
E. Kerangka Teoritik
negara.
serangkaian aktivitaas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
19
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, (Bandung: Mandar
Maju, 2010), hal. 243.
20
Harbani Pasolong, Metode Penelitian Administrasi Publik, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hal. 128.
13
karyawan atau hal- hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi
konsumen/ pelanggan.21
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.23
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
21
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, (Bandung: Alfabeta, 2013),
hal. 2.
22
Harbani Pasolong, Metode Penelitian Administrasi Publik, hal. 129.
23
Ibid., hal. 130.
24
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 63 Tahun 2019
Tentang “Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api”, Pasal 1.
14
usaha yang dilakukan oleh seseorang dan atau kelompok orang atau
sumber daya manusia dan sarana serta pelaksana yang dimiliki. Dalam
25
Panji Santosa, Adimnistrsi Publik: Teori dan Aplikasi Good Goverrnance, (Bandung:
Refika Asitama, 2009), hal. 57.
26
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, hal. 250.
27
Abbas Salim, Manajemen Transportasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), hal. 161.
28
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, hal. 17.
15
memuaskan.
a) Kesederhanaan
c) Keamanan
d) Keterbukaan
terbuka.
e) Efisien :
f) Ekonomis
dengan memperhatikan;
h) Ketepatan waktu.
17
pengguna jasanya.
2. Kepuasan Konsumen
tujuan kami”, “setia melayani anda”, “bagi kami keselamatan anda yang
senada. Hal ini terjadi karena semakin disadari pelayanan dan kepuasan
pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan
30
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayu Media, 2005), hal. 40.
18
penyedia jasa. Value ini bisa berasal dari produk, pelayanan, sistem atau
sesuatu yang bersifat emosi. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang
3 - 5 orang kawannya, tetapi jika mereka tidak puas maka mereka akan
bercerita kepada 10 - 15 orang lainnya. Oleh karena itu penting sekali arti
bersangkutan.32
31
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,2000), hal.
78.
32
Erlando, “Meneliti Mengenai Analisis Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excellence)
Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi pada SPBU Pertamina 34-12708)”. Universitas Hasanuddin,
2010.
33
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Terj. Teguh hendra (Jakarta: Prenhalindo,
2002), hal. 246.
19
penggunaannya.
1) Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, inilah yang disebut
3) Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, inilah yang disebut
34
Richard F. Gerson, Tingkat Kepuasan Pelanggan, Terj. Widyaningrum (Jakarta: PPM,
2002), hal. 3.
35
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), hal.
158.
20
penyedia jasa. Value ini bisa berasal dari produk, pelayanan, sistem atau
oleh persepsi pengguna jasa atas performance produk atau jasa dalam
a. Landasan Hukum
Sumber hukum dalam Islam yang telah disepakati oleh para fuqaha ada
hukum pertama (sumber primer) dalam ajaran Islam. Sun- nah adalah
umat Islam pada suatu masa, setelah wafatnya Rasulullah SAW atas
suatu kejadian yang tidak ada nas-Nya kepada kejadian yang ada nash-
nya, dalam hukum yang telah ditetapkan oleh nash.40 Qiyas ini
konsumen. UUPK bukan merupakan awal dan akhir dari hukum yang
40
Ibid., hal. 66.
41
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, (Bandung: Citra Aditia
Bakti, 2010), hal. 48.
23
hukum”.
(mengesakan Allah SWT).43 Dari asas ini kemudian lahir asas istikhlaf,
42
Lihat secara rinci dapat dilihat dalam penjelasan umum UUPK.
43
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terj. Zainal Arifin dan Dahlia
Husin, (Jakarta: Gema Insani, 1997), hal. 48.
44
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, hal. 40-41.
24
perbuatan tersebut.45
pencipta (Allah SWT).46 Ash- shiddiq adalah prilaku jujur, yang paling
yang sangat penting dalam kehidupan ini karena tidak ada satu pun
45
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 102-103.
46
Hasan Aedi, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 59.
25
konsumen dan produsen asas ini harus dijiwai oleh kedua belah
pihak.47
at-taradhi (kerelaan). Salah satu syarat sahnya jual beli di dalam Islam
adalah aqad atau transaksi. Aqad atau transaksi tidak pernah akan
dan pembeli).
konsumen) dengan Allah SWT selaku pemilik alam semesta ini beserta
47
http://jurnalnajmu.worpress.com/2007/11/15/prinsip-prinsip-hukum-islam-tanggung-
jawab-pelaku-usaha/, diakses pada tanggal 16 November 2021.
48
Yusuf As-Sabatin, Bisnis Islam dan Kritik atas Praktik Bisnis ala Kapitalis, (Bogor:
Al-Azhar Press, 2009), hal. 165.
26
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research,
tujuan yang dipelihara oleh syara' dalam seluruh hukumnya atau sebagian
besar hukumnya, atau tujuan akhir dari syari'at dan rahasia-rahasia yang
49
Pasal 2 "perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan,
keamanan, dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum".
50
Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), hal. 26.
51
Wahbah Az-Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-Islami, (Beirut: Dar al-Fikr, 1986), hal. 1017.
27
a. Observasi
b. Wawancara
52
Amir Mu'alim dan Yusdani, Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam, (Yogyakarta, UII Press,
2001), hal. 15.
53
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Melton Putra,
1991), hal. 31.
54
Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif., hal. 78.
28
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penyusunan proposal ini diharapkan bida terarah, sistematis, dan saling
dipakai sebagai bahan analisis atas fakta-fakta di lapangan. Teori ini penting
Bab ketiga, berisi paparan data dan hasil penelitian yang memaparkan
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif fan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2014), hal. 162.
29
Bab Kelima, berisi kesimpulan atas analisis yang dilakukan dan saran
rekomendasi baik akademik maupun praktis tentang obyek yang dikaji dalam
penelitian.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
maka penulis akan memberikan kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu:
petugas di stasiun yang baik, sopan, ramah dan informatif menjadi nilai
tersebut. Selain itu fasilitas yang cukup memadai, mulai dari tempat
makan, toilet, tempat ibadah, kursi duduk tunggu dan sistem perbankan
92
93
Yogyakarta, baik dari segi pelayanan petugas maupun fasilitas yang harus
undang.
B. Saran
dengan hal itu juga perlu pengawasan baik itu pengelolaan ataupun proses
ditunjuk dan dipercaya pemerintah untuk mengelola maka hal ini wajib
2. Perlu adanya penelitian yang sejenis untuk mengetahui variabel lain dalam
Aedi, Hasan. Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam. Bandung: Alfabeta. 2011.
As-Sabatin, Yusuf. Bisnis Islam dan Kritik atas Praktik Bisnis ala Kapitalis.
Bogor: Al-Azhar Press. 2009.
Qardhawi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Terj. Zainal Arifin dan
Dahlia Husin. Jakarta: Gema Insani. 1997.
Shidiq, Ghofar “Teori Al-Maqasid Syariah dalam Hukum Islam” Sultan Agung:
2009.
Buku
Peraturan Perundang-Undangan
Kepuasan Masyarakat.
Website
“Kereta Api Indonesia, Keterbukaan Informasi Publik, 2017”, Situs Resmi Kereta
PT. Kereta Api Indonesia (Persero): https://kai.id,
http://jurnalnajmu.worpress.com/2007/11/15/prinsip-prinsip-hukum-islam-
tanggung-jawab-pelaku-usaha/, diakses pada tanggal 16 November
2021.
http://jurnalnajmu.worpress.com/2007/11/15/prinsip-prinsip-hukum-islam-
tanggung-jawab-pelaku-usaha/, diakses pada tanggal 16 November
2021.