Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Sistem Operasi Windows”


Dosen Pengampu : Loneli Costaner, M.Kom.,MTA

Oleh Kelompok 5 :
Kasiar Rahmana
Febrian Pratama
M. Nouval Erdi
M. Hafis
Pioris Tanamal

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul

"SISTEM OPERASI WINDOWS " ini. Makalah ini merupakan laporan yang dibuat sebagai
bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah SISTEM OPERASI .

kami menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberi doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan.

Pekanbaru, 16 November 2023

Tim Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Microsoft Windows atau lebih dikenal dengan sebutan Windows adalah keluarga sistem
operasi komputer pribadi yang dikembangkan oleh Microsoft yang menggunakan antarmuka
dengan pengguna berbasis grafik (graphical user interface). Sistem operasi Windows telah
berevolusi dari MS-DOS, sebuah sistem operasi yang berbasismodus teks dan command-line.
Windows versi pertama, Windows Graphic Environment 1.0 pertama kali diperkenalkan
pada 10 November 1983, tetapi baru keluar pasar pada bulan November tahun 1985
yangdibuat untuk memenuhi kebutuhan komputer dengan tampilan bergambar. Windows 1.0
merupakan perangkat lunak 16bit tambahan (bukan merupakan sistem operasi) yang berjalan
di atas MS-DOS (dan beberapa varian dari MS-DOS),sehingga ia tidak akan dapat berjalan
tanpa adanya sistem operasi DOS.Versi 2.x, versi 3.x juga sama.Beberapa versi terakhir dari
Windows (dimulai dari versi 4.0 dan Windows NT 3.1) merupakansistem operasi mandiri
yang tidak lagi bergantung kepada sistem operasi MS-DOS. Microsoft Windows kemudian
bisa berkembang dan dapat menguasai penggunaan sistem operasi hingga mencapai 90%.
Pada saat ini hampir semua orang sudah menggunakan system operasi windows sebagai
system operasi di computer mereka.

2. Rumusan Masalah

* Apa saja jenis - jenis ancaman sistem operasi windows?

* Apa saja kasus - kasus yang pernah terjadi di sistem operasi windows?

* Apa saja kasus - kasus umum yang pernah terjadi di 2020 - 2023?
3. Tujuan

* Mengetahui apa saja jenis - jenis ancaman sistem operasi windows

* Mengetahui apa saja kasus - kasus yang pernah terjadi di sistem operasi windows

* Mengetahui apa saja kasus - kasus umum yang pernah terjadi di 2020 – 2023
BAB II

PEMBAHASAN

1. Jenis-Jenis Ancaman Sistem Operasi


Sistem operasi Windows rentan terhadap berbagai jenis ancaman keamanan. Berikut
adalah beberapa jenis ancaman umum terhadap sistem operasi Windows:

Virus: Virus adalah program perangkat lunak yang menyebar dan menyisipkan dirinya ke
dalam program atau berkas sistem lainnya. Mereka dapat merusak atau merusak data,
merusak sistem, atau menyebabkan gangguan lainnya.

Malware: Istilah "malware" mencakup berbagai jenis perangkat lunak berbahaya,


termasuk virus, worm, trojan, spyware, dan ransomware. Malware dapat merusak sistem,
mencuri informasi pribadi, atau memaksa pengguna membayar uang tebusan.

Spyware: Spyware dirancang untuk diam-diam mengumpulkan informasi tentang


aktivitas pengguna tanpa sepengetahuan mereka. Ini dapat mencakup pencatatan kunci,
penangkapan layar, atau pemantauan aktivitas online.

Ransomware: Ransomware mengenkripsi data pengguna dan kemudian menuntut


pembayaran tebusan agar data tersebut dapat diakses kembali. Ini merupakan ancaman
serius karena dapat menyebabkan kerugian data yang signifikan.

Trojan Horse: Trojan horse adalah program yang tampaknya berguna atau sah tetapi
sebenarnya menyisipkan kode berbahaya ke dalam sistem. Mereka dapat membuka pintu
belakang untuk peretas atau merusak sistem.

Worm: Worm adalah jenis malware yang menyebar dari satu komputer ke komputer lain
melalui jaringan atau media penyimpanan yang terhubung. Mereka dapat menyebabkan
penyebaran yang cepat dan efisien dari suatu infeksi.

Phishing: Phishing melibatkan upaya untuk menipu pengguna agar memberikan


informasi pribadi seperti kata sandi atau data kartu kredit. Ini dapat dilakukan melalui
email palsu, situs web, atau pesan teks.
Botnets: Botnets adalah jaringan komputer yang dikendalikan oleh peretas tanpa
pengetahuan pemilik komputer. Mereka dapat digunakan untuk melakukan serangan
DDoS, menyebarkan malware, atau mencuri data.

Kerentanan Keamanan: Kerentanan keamanan adalah celah atau cacat dalam sistem
operasi atau perangkat lunak yang dapat dieksploitasi oleh peretas untuk mendapatkan
akses atau merusak sistem.

Serangan Man-in-the-Middle (MitM): Dalam serangan MitM, peretas menyusup ke


komunikasi antara dua pihak untuk mencuri atau memanipulasi data yang dikirimkan.

Serangan Brute Force: Serangan brute force melibatkan percobaan terus-menerus untuk
menebak kata sandi dengan mencoba semua kombinasi mungkin sampai menemukan
yang benar.

Exploit Zero-Day: Exploit zero-day menggunakan kelemahan yang belum ditemukan


atau diatasi oleh produsen perangkat lunak. Peretas menggunakan kelemahan ini sebelum
vendor dapat merilis pembaruan keamanan.

Penting untuk menjaga keamanan sistem operasi Windows dengan melakukan


pembaruan teratur, menggunakan perangkat lunak keamanan, dan menjaga kewaspadaan
terhadap praktik keamanan cyber yang baik.

2. Kasus-Kasus umum Yang Pernah Terjadi (2020-2023)


Selama beberapa tahun terakhir, ancaman terhadap sistem operasi Windows telah
mencakup berbagai jenis serangan. Berikut adalah beberapa kasus umum ancaman yang
sering terjadi:

Ransomware:
Serangan ransomware seperti WannaCry dan NotPetya telah menyebabkan kerugian
besar dengan mengenkripsi data pengguna dan menuntut pembayaran tebusan dalam
bentuk cryptocurrency.

Serangan Phishing:
Serangan phishing melibatkan upaya untuk mendapatkan informasi sensitif seperti kata
sandi atau rincian kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya melalui email
atau situs web palsu.

Serangan Pasokan (Supply Chain Attacks):


Serangan SolarWinds pada tahun 2020 melibatkan peretas yang menyusupkan perangkat
lunak manajemen jaringan SolarWinds, memungkinkan mereka mengakses ratusan
organisasi.

Eksploitasi Kerentanan (Vulnerability Exploitation):


Penjahat siber sering mencari kerentanan keamanan dalam sistem operasi atau perangkat
lunak pihak ketiga untuk memasukkan malware atau mencuri data.

Serangan Zero-Day:
Serangan zero-day terjadi ketika peretas mengeksploitasi kerentanan yang belum
diketahui atau belum diperbaiki oleh vendor, memberikan keuntungan yang signifikan.

Malware:
Jenis malware seperti trojan, spyware, dan worm tetap menjadi ancaman yang umum,
menyebar melalui perangkat penyimpanan terhubung, email, atau situs web yang
terinfeksi.

Serangan Botnet:
Botnet adalah jaringan komputer yang dikendalikan oleh peretas tanpa sepengetahuan
pemiliknya, dapat digunakan untuk melakukan serangan DDoS, menyebarkan malware,
atau mencuri informasi.

Eksploitasi Remote Desktop Protocol (RDP):


Peretas dapat mencoba memanfaatkan kerentanan keamanan dalam RDP untuk
mendapatkan akses ke sistem dan merusaknya.

Serangan Melalui Email (Email-Based Attacks):


Serangan melalui email, seperti serangan spear-phishing atau serangan Business Email
Compromise (BEC), mencoba memanfaatkan kepercayaan dalam komunikasi bisnis.

Serangan Brute Force:


Serangan brute force mencoba menebak kata sandi dengan mencoba kombinasi kata
sandi yang mungkin, memberikan akses ilegal jika berhasil.

Mengamankan sistem operasi Windows melibatkan penggunaan perangkat lunak


keamanan yang handal, pembaruan teratur, kesadaran keamanan pengguna, dan tindakan
keamanan yang cermat untuk mengurangi risiko ancaman ini.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem keamanan atau fitur keamanan
yang disediakan oleh pengembang sistem operasi Windows memiliki keunggulan dan
kegunaanya masing-maisng serta dengan cara kerja yang beragam disetiap sistem operasi
untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan keamanan baikitu dari segi data
maupun sistem itu sendiriSetiap pengembang sistem keamanan di setiapsistem operasi
pasti memiliki metodealgorimanyasendiri untuk menangani permasalah yang ada.
Masing-maisng sistem operasi menggunakan algoritma yang berbeda sesuai dengan
fungsinya, sehingga fitur tersebut menjadi sukar untuk diretas, dibobol ataupun
dirusakoleh berbagai ancaman.Sistem keamanan yang ada pada sistem operasiWindows
sangatlah beragam sesuaidengan fungsinya maisng-masing dan bahkan terus berkembang
seiring berjalannya waktu dan seiring dengan terus berkembangnya sistem operasi
windows sendiri. Fitur keamanan seperti BitLocker, Windows Firewall,Windows
Defender, User Account Control,AccessCenter dan lainnya sangat efektif untuk
mengatasi masalah-masalah kemanan pada sistem operasi dan pada data pengguna

2. Saran dan Kritik


Begitu banyak teknik dalam mengamankan data dan informasi yang tersimpan pada
sebuah media penyimpanan di komputer. Teknik tersebut patut diterapkan apabila kita
tidak menginginkan terjadinya resiko kehilangan data penting. Namun, pemilihan teknik
tersebut perlu dilakukan dengan cermat.Untuk yang mempunyai password dalam jumlah
yang banyak, lebih baik memakaipasswordmanagement daripada ditulis disuatu tempat.
DAFTAR PUSTAKA
http://robby.c.staff.gunadarma.ac.idhttp://special-ulun.blogspot.co.id/2012/01/keamanan-sitem-
dan-proteksi.htmlhttp://auselindo.blogspot.co.id/2009/10/proteksi-dan-sekuriti-sistem-
komputer.htmlhttps://osuiiartha.wordpress.com/2011/06/21/proteksi-dan-keamanan-sistem-
operasi/https://repository.unikom.ac.id/55131/https://www.cloudmatika.co.id/blog-detail/macam-
macam-keamanan-jaringanhttps://cakep.id/ini-10-aplikasi-keamanan-komputer-teratas-tahun-
2019/https://www.kingston.com/id/blog/data-security/cybersecurity-threats-endpoint-security-
challenges-2022

Anda mungkin juga menyukai