4555 9741 1 SM
4555 9741 1 SM
4555 9741 1 SM
ABSTRAK
Tumor Klatskin merupakan suatu kolangiokarsinoma tipe ekstrahepatik yang bersifat ganas dan timbul
dari epitel duktus koledokus dan kedua percabangannya. Seorang wanita usia 47 tahun mengalami keluhan
badan panas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien
mengalami demam tinggi terus- menerus, tidak disertai dengan menggigil. Keluhan disertai nyeri hebat di
perut kanan atas sampai ke ulu hati, nafsu makan menurun, mual setiap hendak makan, BAK berwarna
seperti teh, BAB biasa, dan mata terlihat kuning. Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, keluhan nyeri
perut makin sering timbul disertai demam, mual, kadang-kadang muntah bila makan, dan nafsu makan
makin turun. Hasil MRI menunjukkan kesan lesi hipointens dengan tepi yang irreguler di distal CBD
sepanjang ±2 cm dengan dilatasi sedang CBD di bagian proksimalnya dan dilatasi ringan IHBD serta tak
tampak dilatasi pada duktus pankreatikus, mengesankan massa di distal CBD yang menyebabkan
obstruksi, curiga Klatskin Tumor Type 1 (berdasarkan Bismuth Classification). Pasien menolak dilakukan
tindakan pembedahan maupun kemoterapi. Pasien mengaku merasa dalam kondisi baik, keluhan nyeri
perut sangat jarang, nafsu makan sudah meningkat.
Kata kunci: kolangitis akut, TumorKlatskin, kolangitis
ABSTRACT
Klatskin tumor is an malignant extrahepatic type of cholangiocarcinoma and arises from the choledocus
ducte pithelium and its two branches. A 47-year-old woman has afever since one day before being
hospitalized. One day before being admitted to the hospital, the patient experienced a persistent high
fever, not accompanied by shivering. Complaints accompanied by severe pain in the right upper abdomen
to the epigastrium, decreasedappetite, nausea, urine coloredliketea, normal bowelmovements, and eyes
look yellow. One week before being hospitalized, complaintsof abdominal pain often came with fever,
nausea, sometimes vomiting when eating, and appetite decreased. The MRI results showed hypointense
lesions with irregular edges in the distal CBD of ±2 cm with moderate CBD dilatation in the proximal
part and mild IHBD dilatation and no visible dilatation of the pancreatic ducts, impressive distal CBD
mass causing obstruction, suspicious of Klatskin Tumor Type 1 (basedonBismuthClassification). Patient
refused surgeryor chemotherapy. Patient claimed to feel in good condition, complaints of abdominal pain
was veryrare, appetite has increased.
Keywords: acutecholangitis, Klatskin tumor, cholangitis
11
http://jurnal.unimus.ac.id
Kolangitis Akut pada Penderita Tumor Klatskin 12
merupakan tumor yang terdapat pada utama dari tumor klatskin adalah ikterus,disertai
sistem duktus biliaris. Dr. G. Klastkin keluhan yang tidak spesifik, seperti penurunan
mendeskripsikan mengenai tumor ini pertama berat badan dan nyeri perut di daerah kanan atas
kali pada tahun 1965 dan menemukannya dalam dan epigastrium.Kolangitisakut merupakan
13 kasus. Di AS setiap tahun tercatat 2.500 kasus komplikasi yang biasa terjadi pada penderita
penyakit tumor Klatskindari 5.000 kasus kanker kolangiokarsinoma.9,10
kandung empedu. Prevalensi tertinggi terdapat Diagnosis histolopatologispra operasi
di kalangan orang Asia (10 kali lebih banyak) tumor Klatskin sangat sulit didapatkan,meskipun
yang diakibatkan oleh infeksi parasit kronik telah dilakukan biopsi perkutan dan brushings
endemik.4 untuk sitologi. Secara umum, diagnosis
Etiologi kolangiokarsinomabelum jelas histopatologi tidak diperlukan sampai dilakukan
sepenuhnya. Sejumlah kondisi patologisyang intervensi bedah. Namun, diagnosis
menyebabkan epitel saluran empedu cedera baik histopatologi sangat penting untuk membedakan
akut atau kronis dapat menyebabkan saluran antara akibat kolangitissklerosis primer (PSC)
empedu tersebut rentan terhadap perubahan dengan striktur akibat tumor Klatskin.11,12
kearah keganasan. Primarysclerosingcholangitis(PSC), Terapi kuratif
suatu kondisi peradangan idiopatik dari saluran untukkolangiokarsinomahanya reseksi bedah
bilier utama, merupakan salah satu faktor risiko atau transplantasi hati, tetapi sebagian besar
utama perkembangan kolangiokarsinomapada pasien terdiagnosis pada stadium lanjut, ketika
sekitar 40% dari penderita kanker ini. Prevalensi terapi bedah sudah tidak memungkinkan lagi.
kolangiokarsinoma pada panderita PSC sekitar Hal ini harus menjadi perhatian untuk
5%-15%, dengan insiden rate setiap tahun dilakukannya deteksi dini terjadinya
sekitar 0,6%-1,5%. Faktor-faktor risiko lainnya kolangiokarsinoma, dan salah satu faktor risiko
yang sudah teridentifikasi berkaitan dengan penting timbulnya adalah primer sclerosingcholangitis
keganasan ini antara lain : Penyakit kistik (PSC). Tanpa intervensi bedah, kematian akibat
kongenital kandung empedu, seperti penyakit sangat tinggi.13-15
kistakoledokus atau penyakit Caroli;infeksi
parasit saluran empedu kronisoleh LAPORAN KASUS
Clonorchissinensis dan Opisthorchisviverrini, Seorang wanita usia 47 tahun
hepatolithiasis dan choledocholithiasis, paparan mengalami keluhan badan panas sejak 1 hari
terhadap asbes dan nitrosamin, dan penggunaan sebelum masuk rumah sakit. Satu hari sebelum
zat kontras radiologi.5-8 masuk rumah sakit, pasien mengalami demam
Pada kebanyakan kasus, tinggi terus- menerus, tidak disertai dengan
kolangiokarsinoma tidak menunjukkan gejala menggigil. Keluhan disertai nyeri hebat di perut
klinis yang nyata, dan gejala klinis baru muncul kanan atas sampai ke ulu hati, nafsu makan
bila penyakit sudah pada stadium lanjut. Gejala menurun, mual setiap hendak makan, BAK
http://jurnal.unimus.ac.id
13 Muhamad Ayus Astoni et al
bewarna seperti teh, BAB biasa, dan mata kali/menit. Abnormalitas ditemukan pada
terlihat kuning. Satu minggu sebelum masuk pemeriksaan fisik abdomen dimana pada
rumah sakit, keluhan nyeri perut makin sering inspeksi tampak perut membesar ke samping,
timbul disertai demam, mual, kadang-kadang namun tidak disertai venektasi, caputmedusae,
muntah bila makan, dan nafsu makan makin ikterik, hiperpigmentasi, dan penonjolan
turun. umbilikus. Hasil palpasi dan auskultasi
Sejak sekitar 1 bulan sebelum masuk menunjukkan semua dalam batas normal,
rumah sakit, pasien sering mengeluh nyeri pada namun pada perkusi terdengar shiftingdullness.
perut bagian kanan atas yang hilang timbul, Pada pemeriksaan ekstremitas tampak kulit
disertai mual,nafsu makan mulai menurun, ekstremitas atas dan bawah ikterik.
kadang-kadang badan terasa meriang. Pasien Pemeriksaan darah di laboratorium
tidak pernah memiliki riwayat mengonsumsi dilakukan pada saat pasien masuk rumah sakit.
jamu, obat penghilang nyeri, dan minum Hasil laboratorium diperoleh data padaTabel 1.
alkohol. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Sementara, hasil USG abdomen dirangkum
Pemeriksaan fisik menemukan keadaan dalam tabel 2 dan hasil MRI abdomen
umum sakit berat, kesadaran compos mentis dirangkum dalam tabel 3.
dengan tanda vital tekanan darah 150/80
mmHg, denyut nadi 102 kali/menit reguler,
temperatur tubuh 39,6°C, pernapasan 20
http://jurnal.unimus.ac.id
Kolangitis Akut pada Penderita Tumor Klatskin 14
http://jurnal.unimus.ac.id
15 Muhamad Ayus Astoni et al
http://jurnal.unimus.ac.id
Kolangitis Akut pada Penderita Tumor Klatskin 16
Pada hari keenam dilakukan pemeriksaan Ca 19- perkutan (PTBD) atau dengan endoskopi (yaitu,
9 dan diperoleh hasil kadar Ca 19-9 pasien dengan ERCP).
sebesar 34.443,62 /ml. Pasien kemudian Pemberian antibiotik ditujukan
didiagnosis dengan Kolangitis Akut etcausa terhadap bakteri-bakteri enterik, sehingga
Obstruksi duktus choledochus distal etcausa antibiotik yang diberikan pada kolangitis akut
Tumor Klatskin dan ditatalaksana dengan diet harus merupakan kombinasi penghambat β-
hati II, IVFD Aseringgtt XX/ menit makro, laktam dengan ampisilin atau sulbaktam, atau
Ciprofloksasin 2 x 500 mg, Ondansetron 3 x 8 piperasilin. pilihan lainnya adalah sefalosporin
mg iv, Ranitidin 2 x 300 mg iv, Sistenol 3 x 500 generasi ketiga atau generasi keempat
mg, dan Livercare 3 x 1 tablet. Prognosis meskipun aktivitasnya terhadap enterokokus
quoadvitam dan quoadfunctionam dinyatakan kurang dibandingkan dengan Antibiotik
tidak baik. kombinasi penghambat β-laktam dengan
ampisilin / sulbaktam.16-21
PEMBAHASAN Kolangitis akut merupakan penyakit
Pada kolangitis akut umumnya terjadi dengan angka kematian yang cukup tinggi,
obstruksi saluran empedu, sehingga pengobatan sehingga harus segera diterapi dengan
definitif hanya dapat dicapai dengan antibiotik dan terapi-terapi penunjang lainnya
menghilangkan obstruksi saluran empedu dan termasuk dekompresi / drainase sistem bilier
pengobatan terhadap infeksi. Hal ini dapat untuk kasus-kasus yang tidak menunjukkan
dicapai dengan tindakan operasi, drainase respon dengan terapi konservatif. Drainase
http://jurnal.unimus.ac.id
17 Muhamad Ayus Astoni et al
http://jurnal.unimus.ac.id
Kolangitis Akut pada Penderita Tumor Klatskin 18
http://jurnal.unimus.ac.id
19 Muhamad Ayus Astoni et al
http://jurnal.unimus.ac.id