Fullpaper Lkti Matematika 2023
Fullpaper Lkti Matematika 2023
Disusun Oleh :
Riskiya 0068628132
Nurul Sakinah 0079300810
Renata Wanodia Puspita Lestari 0066364907
i
ii
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-
Nya, sehingga pada kesempatan yang mulia ini, kami dapat mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah (LKTIN) APOTEMA 2023 yang diselenggarakan oleh
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh asatidz SMAS Islam Al
Azhaar Tulungagung yang telah memberikan dukungan moral dan ilmiah dalam
penulisan karya tulis ini, serta kepada seluruh tim yang telah membantu kami
menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini dengan penuh dedikasi.
Semoga karya tulis ilmiah kami dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan
dan ilmu pengetahuan, serta menjadikan generasi Robbani sebagai agen
perubahan dalam menghadapi tantangan era VUCA.
Terima kasih.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Perumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat.....................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
A. Integrasi Nilai-Nilai Islam...........................................................................5
B. Motivasi Belajar...........................................................................................7
C. Matematika..................................................................................................8
D. VUCA..........................................................................................................9
BAB III METODE PENULISAN.......................................................................11
A. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................11
B. Pengolahan Data.........................................................................................11
C. Analisis Data..............................................................................................11
D. Kerangka Berpikir......................................................................................13
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN................................................................14
A. Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pra Pembelajaran..................................14
B. Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran Matematika....................16
C. Konsep Integrasi Nilai-Nilai Islam Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Matematika Generasi Robbani Era VUCA....................................18
D. Peran Integrasi Nilai-Nilai Islam Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Matematika Generasi Robbani Era VUCA....................................21
BAB V PENUTUP................................................................................................23
A. Simpulan.....................................................................................................23
B. Saran...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24
LAMPIRAN..........................................................................................................25
v
ABSTRAK
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif dan dilaksanakan di SMA Islam Al-Azhaar
Tulungagung. Penelitian ini berfokus pada konsep integrasi nilai-nilai Islam
sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar matematika pada generasi robbani
di era VUCA, dengan teknik pengumpulan data yang berupa wawancara dan
observasi. Pengumpulan data melalui dokumentasi digunakan untuk
mengorganisir informasi yang relevan dalam bentuk tertulis maupun visual serta
sebagai data pendukung dalam penelitian.
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ariwibowo, H., & Wirapraja, A. (2018). Strategi Inovasi dalam Rangka Menjaga Keberlanjutan
Bisnis dalam Menghadapi Era Volatility, Uncertainty, Compelxity, dan Ambiguity (Vuca). Jurnal
Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 1(IX), hal. 51-58.
2
Imamuddin, M., Isnaniah. (2023). Peranan Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran
Matematika. Kaunia Integration and Interconnection of Islam and Science Journal, Vol.19, No.1,
pp. 15-2. From http://ejournal.uin-suka.ac.id/saintek/kaunia
3
Redhana, I. (2019). Mengembangkan Keteranpilan Abad ke-21 dalam Pembelajaran Kimia.
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 1(XIII), hal. 2239-2235
4
Forum, W. E. (2016). The Global Competitiveness Report 2016-2017. The World Economic
Forum.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar dalam penelitian ini tidak terjadi
kerancuan dan demi terwujudnya suatu pembahasan yang sesuai dengan harapan,
maka peneliti merumuskan pembahasan yang akan diangkat dalam penelitian ini.
Adapun rumusan masalah yang diambil yaitu:
1. Bagaimana konsep integrasi matematika dan nilai-nilai islam dalam
pembelajaran matematika pada generasi robbani SMAS Islam Al Azhaar
Tulungagung di era VUCA ?
2. Bagaimana peranan integrasi nilai-nilai islam dan matematika terhadap
motivasi belajar matematika pada generasi robbani SMAS Islam Al Azhaar
Tulungagung di era VUCA?
Artinya: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi
kehidupan manusia. Sebab dengan pendidikan, manusia dapat memenuhi
fungsinya sebagai hamba Tuhan yang sempurna. Pada dasarnya segala sesuatu
pasti mempunyai tujuan, karena tujuan itu sendiri berfungsi untuk
menyempurnakan ketidaksempurnaan. Sebagaimana manusia dalam mencari ilmu
pasti mempunyai satu tujuan, yaitu menyempurnakan potensi yang dimilikinya,
yang pada hakikatnya penuh kekurangan.16
Mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran matematika
dapat membantu guru mengembangkan sikap keagamaan siswa. Agama
merupakan nilai karakter dalam hablum minAllah (hubungan dengan Allah),
mengungkapkan perkataan, perbuatan, perbuatan yang senantiasa berlandaskan
14
John M. Echlos dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, (2003), hal. 326
15
Muhammad Fahri: Muhammad Nasir” Sejarah dan Gagasannya terhadap Pendidikan Islam ini
adalah salah satu bunyi pidato Mohammad Natsir dalam bidang pendidikan yang beliau
sampaikan pada rapat Persatuan Islam di Bogor, 17 Juni 1934. di akses pada tanggal 08 Agustus
2016 pukul 10.45.
16
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah vol.13, PT. Lentera Hati, Jakarta, 2002, hal. 355
7
B. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa.
Meningkatkan motivasi belajar siswa merupakan suatu teknik untuk
mengembangkan kemampuan dan kesiapan belajarnya. Seseorang akan
melakukan suatu aktivitas karena adanya motivasi. Memiliki motivasi belajar
yang kuat akan mencapai hasil yang optimal.21
Faktanya, siswa hanya belajar matematika di kelas karena motivasi
belajarnya rendah. Hal ini juga membuat siswa sangat mudah melupakan ilmu
yang telah dipelajari sebelumnya. Motivasi memegang peranan penting dalam
belajar, yaitu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dijadikan penguat belajar,
memperjelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengidentifikasi berbagai
kontrol merangsang belajar dan menentukan ketekunan dalam belajar.22
Oleh karena itu, kesimpulannya adalah bahwa motivasi memiliki peran
penting dalam keberhasilan siswa dalam belajar. Konsep motivasi ini muncul dari
pemahaman bahwa tidak semua tindakan manusia dikendalikan sepenuhnya oleh
akal, dan motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
aktivitas. Tingkat motivasi yang tinggi dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
sementara motivasi yang rendah dapat menyebabkan siswa sulit memahami dan
mengingat materi pelajaran. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi
19
Ibid., hal. 21
20
Mustari, M. (2014), Nilai Karakter: Refleksi Untuk Pendidikan. Raja Grafindo Persada, hal. 222
21
Sunarti Rahman (2021), Merdeka Belajar Dalam Menyambut Era Masyarakat 5.0, hal. 10
22
Uno, Hamzah. (2008), Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta:Bumi Aksara, hal. 11
9
C. Matematika
Matematika merupakan subyek yang sangat penting dalam sistem pendidikan
di seluruh dunia.23 Matematika mempelajari tentang keteraturan, tentang struktur
yang terorganisasikan, konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis,
berstruktur dan sistematis, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada
konsep paling kompleks.
Istilah matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau “mathenein”, yang
artinya mempelajari. Matematika dalam bahasa latin yaitu “manthanein atau
“mathema” yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”. Jadi, berdasarkan asal
usulnya maka kata matematika memiliki makna pengetahuan yang diperoleh dari
hasil proses belajar. Sehingga, matematika merupakan suatu pengetahuan. Hal ini
sependapat dengan.24 yang menyatakan bahwa matematika merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan
ilmu dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam penerapan-penerapan bidang
ilmu lain maupun dalam pengembangan matematika itu sendiri.
Sedangkan menurut.25 menyatakan bahwa; Matematika adalah suatu cara
untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara
menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran,
menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah
memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan
hubungan-hubungan.
Oleh karena itu, kesimpulannya berdasarkan pendapat dari beberapa ahli
menyimpulkan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban
terhadap masalah yang dihadapi manusia dengan yang dihadapi sehari-hari serta
meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan rasional.
Artinya: “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah
sembilan tahun.”
23
Siagian, Muhammad Daud. 2016. Kemampuan Koneksi Matematika Dalam Pembelajaran
Matematika, dalam MES (Journal of Mathematics Esucation and Science) Jakarta: CV. Rajawali.
24
Siagian, Muhammad Daud. 2016. Kemampuan Koneksi Matematika Dalam Pembelajaran
Matematika, dalam MES (Journal of Mathematics Esucation and Science) Jakarta: CV. Rajawali,
hal.20
25
Hasratuddin. 2013. “Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika”. Jurnal
Pendidikan Matematika PARADIKMA. 6(2): hal 130-141
10
D. VUCA
“We cannot direct the wind but we can adjust the sails.” Kita kini berada di
dunia abad 21. Ciri-ciri dunia abad 21 sungguh melambangkan makna era VUCA.
Pandemi Covid-19 juga merupakan contoh nyata tantangan yang kita hadapi di
era VUCA. Secara kontekstual, kita berada di dunia VUCA atau era VUCA.
Secara bahasa, VUCA merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty,
Complexity dan Ambiguity dan dalam era ini mereka bersama-sama mewakili
bagaimana segala sesuatunya dalam merancang situasi dan kondisi lain satu sama
lain di era VUCA, khususnya dalam dunia kerja yang dianggap sulit. dalam
konteks saat ini. pandemi Covid-19.26
27
meyakini bahwa ide VUCA pertama kali diperkenalkan oleh Amerika
Serikat. Army War College untuk menggambarkan dunia multilateral yang tidak
pasti, kompleks, dan ambigu akibat berakhirnya Perang Dingin. Istilah ini
kemudian diadopsi oleh para pemimpin bisnis strategis untuk menggambarkan
lingkungan bisnis yang kacau, tidak stabil, dan berubah dengan cepat yang dikenal
sebagai kondisi normal baru. VUCA saat ini didefinisikan sebagai lingkungan
yang tidak bergantung pada berbagai faktor dan entitas di saat ketidakpastian dan
mengharuskan para pemimpin saat ini untuk mengambil tindakan atau tindakan
untuk menghadapi situasi dan kondisi yang tidak pasti tersebut.
VUCA juga menyikapi dunia pendidikan menghadapi dilema sistem
pembelajaran, dari yang tradisional hingga yang digital. Di era VUCA banyak
perubahan yang disertai ketidakpastian, ketidakpastian kompleksitas dan
ambiguitas yang sulit dijelaskan.28
Inilah landasan teori VUCA:
1. Volatilitas (perubahan terus menerus):
Teori ini menyatakan bahwa dalam lingkungan VUCA, perubahan bersifat
konstan. Organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan
eksternal yang tiba-tiba, seperti perubahan pasar, teknologi baru, atau perubahan
kebijakan pemerintah.
2. Ketidakpastian:
26
Chandibai Potsangbam, “Adaptive Performance In Vuca Era- Where Is Research
Going?,” International Journal Of Management (IJM) 8 (December 1, 2017), hal.99–108.
27
Kingsinger, P. & Walch, K. (2012 July 9). Living and leading in a VUCA world. Thunderbird
University. Retrieved from
http://knowledgenetwork.thunderbird.edu/research/2012/07/09/kinsinger-walch-vuca/
28
Nadia Aurora Soraya, Salsa Ayuning Tias, Virgin Kristina Ayu (2022). Nasionalisme Bangsa Di
Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity Dan Ambiguity)
11
3. Kompleksitas (Kompleks):
Teori ini menyatakan bahwa dalam lingkungan VUCA, hubungan antara
faktor-faktor yang mempengaruhi operasi bisnis menjadi semakin kompleks.
Organisasi harus mampu memahami dan mengelola interaksi kompleks ini, yang
mencakup faktor-faktor seperti pasar global, teknologi, dan kebijakan peraturan.
29
Bob Johansen, Leaders Make the Future: Ten New Leadership Skills for Uncertain World
(2012)
12
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Bogdan dan Talyor yang
dikutip oleh Lexy.J. Moleong, pendekatan kualitatif merupakan suatu proses
penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati. Data utama dalam penelitian ini diperoleh
langsung dengan mengumpulkan informasi yang didapat dari subjek penelitian
yaitu guru matematika di SMAS Islam Al Azhaar. Pendekatan kualitatif ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi lengkap tentang "Integrasi Nilai-Nilai
Islam Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Generasi Robbani di Era
VUCA
C. Analisis Data
Dalam penelitian ini proses analisis data dilakukan menggunakan model Miles
dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Adapun penjelasan ketiga langkah analisis data tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Reduksi data
Adapun tahap reduksi data dalam penelitian ini adalah menganalisis
hasil wawancara dan hasil observasi yang telah dilaksanakan guna
mengetahui integrasi nilai-nilai Islam pada pembelajaran matematika.
13
2. Penyajian data
Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data wawancara dan hasil
observasi dengan diketik ulang dan disajikan dalam bentuk paragraf
deskripsi.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Langkah ketiga setelah reduksi data dan penyajian data yakni
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada penelitian ini kegiatan
penarikan kesimpulan dilakukan dengan mencari makna dari hasil
wawancara, dan hasil observasi, maupun dokumentasi dengan cara
menyimpulkan dan menyesuaikannya dengan fokus penelitian yang telah
dirumuskan sebelumnya. Tahap penarikan kesimpulan dilakukan dengan
cara membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi sehingga
diperoleh kesimpulan mengenai integrasi nilai-nilai islam sebagai upaya
meningkatkan motivasi belajar matematika generasi robbani era VUCA.
14
D. Kerangka Berpikir
Permasalahan Strategi
Mengintegrasikan
Hadirnya tantangan nilai-nilai islam ke Bagaimana konsep integrasi
baru bagi lembaga dalam pembelajaran matematika dan nilai-nilai islam
pendidikan dalam matematika sebagai dalam pembelajaran matematika
menghadapi upaya meningkatkan pada generasi robbani SMAS
kemajuan teknologi motivasi belajar. Islam Al Azhaar Tulungagung di
yang pesat di era era VUCA ?
VUCA. Bagaimana peran integrasi nilai-
Rendahnya motivasi nilai islam dan matematika
belajar matematika terhadap motivasi belajar
pada siswa. matematika pada generasi
Mata pelajaran di robbani SMAS Islam Al Azhaar
sekolah belum Tulungagung di era VUCA?
sepenuhnya
menerapkan
pendekatan dengan Analisis Data
memadukan Teori Miles and Huberman
pendidikan umum Reduksi data
dan pendidikan Penyajian data
agama menjadi satu Memberikan wawasan penting mengenai konsep integrasi nilai-
Penarikan kesimpulan
jalinan kurikulum. nilai Islam, dengan guru memegang peran utama menerapkan
konsep secara efektif.
Menciptakan situasi belajar yang lebih bermakna dan mendalam,
membekali keterampilan yang relevan dalam mengatasi
tantangan psikologis dan emosional, sehingga meningkatkan
motivasi belajar matematika bagi generasi robbani.
Umpan Balik
15
BAB IV
matematika dan nilai-nilai Islam, khusunya pada materi relasi fungsi. Ini
menunjukkan upaya guru untuk mengembangkan pemahaman yang
mendalam dan reflektif pada siswa. Dengan merangsang berpikir kritis,
siswa diajak untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana matematika
dan ajaran Islam dapat diintegrasikan. Ini juga dapat membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir analitis yang berguna dalam
berbagai konteks. Penting untuk mencatat siswa yang aktif berpartisipasi
dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi relasi fungsi dan nilai-nilai Islam. Ini mewakili minat
mereka terhadap materi tersebut dan keinginan untuk memahaminya lebih
baik.
Pengintegrasian nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran
matematika dapat memberikan dampak positif bagi siswa, terutama dalam
meningkatkan motivasi belajarnya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
guru, secara umum siswa memberikan respon positif terhadap integrasi
nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran matematika. Mereka merasa
integrasi ini membuat pembelajaran matematika menjadi lebih menarik
dan bermakna. Berdasarkan hasil wawancara, beberapa siswa terlihat lebih
aktif terlibat dan bersemangat dalam belajar karena materi matematika
yang sebelumnya mereka anggap hanya berhubungan dengan dunia kini
menjadi kenyataan yang berhubungan dengan akhirat. Mereka lebih sering
bertanya dan memberikan pendapat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar matematika.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan tentang integrasi
nilai-nilai islam sebagai upaya peningkatan motivasi matematika generasi
robbani era VUCA maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan konsep pengintegrasian nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran
matematika melibatkan beberapa tahapan. Berikut ini beberapa langkah yang
dilakukan guru dalam menerapkan konsep pengintegrasian nilai-nilai Islam
ke dalam pembelajaran matematika, yakni mengidentifikasi materi yang
relevan, mengkaji penggunaan matematika dalam Al-Qur'an, menggunakan
ayat-ayat Al-Quran sebagai landasan, dan menerapkan nilai-nilai Al-Quran
dalam pembelajaran matematika. Pengintegrasian nilai-nilai Islam ini
memiliki dampak positif terhadap siswa, meningkatkan motivasi mereka
untuk belajar matematika, membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, dan
memperdalam pemahaman mereka tentang hubungan antara matematika dan
ajaran agama Islam. Siswa juga terlihat lebih aktif dan bersemangat dalam
belajar matematika karena mereka melihat relevansi materi tersebut dengan
kehidupan akhirat.
2. Pengintegrasian nilai-nilai Islam ke dalam pembelajaran matematika memiliki
dampak positif. Integrasi ini meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
membuat pembelajaran matematika lebih bermakna dan relevan bagi mereka.
Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan prestasi akademik siswa dan
kompetensi emosional mereka. Observasi juga menunjukkan bahwa siswa
menjadi lebih termotivasi dan antusias dalam belajar matematika ketika nilai-
nilai Islam dimasukkan ke dalam pembelajaran, yang mengindikasikan
keselarasan materi pembelajaran dengan nilai-nilai pribadi siswa.
B. Saran
Untuk meningkatkan penerapan konsep integrasi nilai-nilai islam dalan
pembelajaran matematika pada era VUCA, perlu dilakukan pelatihan dan
pengembangan profesional untuk guru, dukungan dari pihak sekolah,
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, dan mendorong kreativitas
dan inovasi dalam pembelajaran.diharapkan integrasi nilai-nilai islam
dalam pembelajaran matematika dapat menjadi sebuah solus yang efektif
dalam mempersiapkan siswa menghadapi kompleksitas dan ketidakpastian
di era VUCA yang penuh perubahan. Seiring dengan peran guru yang
inspiratif, konsep ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembentukan
generasi robbani yang cerdas, etis, dan siap menghadapi tantangan zaman
di era VUCA.
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Ag, Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani (2007). Cara Cersas Melatih Otak
dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Grup
Ansita, Y. T., Ahmad S., & Afifah N. A. (2022). Integrating Islamic Values on
Math Learning in Welcoming the Society 5.0: How It Works?. D. Pristine Adi
et al. (Eds.): ACIE, ASSEHR 714, pp.203-211. From
https://doi.org/10.2991/978-2-38476-044-2 19
Ariwibowo, H., & Wirapraja, A. (2018). Strategi Inovasi dalam Rangka Menjaga
Keberlanjutan Bisnis dalam Menghadapi Era Volatility, Uncertainty,
Compelxity, dan Ambiguity (Vuca). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Terapan, 1(IX), 51-58.
Bob Johansen. (2012). .Leaders Make the Future: Ten New Leadership Skills for
Uncertain World
Kingsinger, P. & Walch, K. (2012 July 9). Living and leading in a VUCA world.
Thunderbird University. Retrieved from (04, Oktober 2023, 11.28 WIB)
http://knowledgenetwork.thunderbird.edu/research/2012/07/09/kinsinger-
walch-vuca/
Masduki, Rita P. Khotimah, & Sri Sutarni. (2014). Islamic Values In Mathematics
Learning. Proceeding of Internasional Conference on Research:
Implementation and Education of Mathematics and Sciences.
Shihab, M.Quraish, (2022). Tafsir Al-Misbah vol.13, PT. Lentera Hati, Jakarta,
hlm. 355
Suaif F., Syamsu N., Mohammad Al Farabi. (2023). Islamic Values: Integration in
Learning Mathematics and Science at Man 2 Level 2022/2023 Academic
Year. Munaddhomah Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 4(3): 732-745.
Trianto. (2007). Model Pembelaiaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta,
Prestasi Pustaka.
Uno, Hamzah. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara
30
Lampiran 1
A. Tujuan Wawancara
Memahami pandangan guru matematika tentang konsep integrasi
nilai-nilai Islam dalam pembelajaran matematika generasi robbani dan
bagaimana guru melihat peran integrasi ini dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa.
B. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas/semi terstruktur.
Yakni wawancara yang berbasis tugas, dimana peneliti membuat garis besar
pertanyaan yang menjadi pokok permasalahan, kemudian pada pelaksanaannya
dapat dimodifikasi sesuai situasi saat wawancara. Pertanyaan wawancara
dikembangkan berdasarkan indikator integrasi nilai-nilai islam dalam
pembelajaran matematika.
1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung
antara peneliti dan informan.
2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan.
3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok
permasalahan yang sama.
NO Indikator Pertanyaan
1 -Kemampuan guru dalam menjelaskan Bagaimana konsep integrasi nilai-nilai islam
konsep integrasi nilai-nilai Islam. sebelum dilaksanakannya pembelajaran?
- Kemampuan guru untuk Apa pemahaman ustadzah tentang konsep
menghubungkan nilai-nilai Islam integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran
dengan materi matematika. matematika?
Kemampuan apa saja yang harus dimiliki
ustadzah untuk dapat mengintegrasikan nilai-
nilai islam dalam pembelajaran matematika?
2 - Konkretitas langkah-langkah atau Bagaimana Anda mengimplementasikan
metode yang digunakan oleh guru. konsep integrasi nilai-nilai Islam dalam
- Contoh konkret dari integrasi nilai- pengajaran matematika kepada siswa generasi
nilai Islam dalam pengajaran robbani?
31
matematika.
3 - Pernyataan guru tentang perubahan yang Apakah Anda menganggap integrasi nilai-nilai
mungkin terjadi dalam motivasi belajar Islam dalam pembelajaran matematika dapat
siswa. memengaruhi motivasi belajar siswa? Jika ya,
- Contoh konkret dari reaksi siswa bagaimana?
terhadap integrasi nilai-nilai Islam.
4 - Deskripsi reaksi siswa seperti partisipasi Bagaimana reaksi dan respons siswa terhadap
aktif atau pertanyaan yang diajukan. integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran
- Tanggapan siswa terhadap integrasi matematika?
nilai-nilai Islam.
5 - Perubahan dalam prestasi siswa sebelum Apakah Anda melihat peningkatan prestasi siswa
dan setelah penerapan integrasi. dalam matematika sebagai hasil dari integrasi nilai-
- Tanggapan guru tentang dampak nilai Islam?
integrasi terhadap prestasi siswa.
32
Lampiran 2
INSTRUMEN OBSERVASI
INTEGRASI NILAI-NILAI ISLAM SEBAGAI UPAYA MOTIVASI
BELAJAR MATEMATIKA
SMAS ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG
Lampiran 3
Gambar 4 :
pelaksanaan
observasi
pada
kegiatan
pembelajaran
matematika
36
Gambar 5 : Kegiatan aktif santri saat pembelajaran matematika dengan integrasi nilai-
nilai islam