Skema sertifikasi Manager Pemasaran Agribisnis merupakan skema sertifikasi okupasi yang
dikembangkan oleh Komite Skema Lembaga Sertifikasi Profesi Unievrsitas Muhammadiyah
Yogyakarta atas inisiatif Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Skema
disusun berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 32 Tahun
2017 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan
Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Itu (YBDI) Bidang Manajemen Agribisnis dan Peraturan
Menteri Pertanian Republik Indonesia No 22 tahun 2018 tentang Jenjang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Skema sertifikasi ini digunakan untuk
memastikan kompetensi lulusan Sarjana dan sebagai acuan bagi LSP dan asesor kompetensi
dalam pelaksanaan sertifikasi komptetensi Manager Pemasaran Agribisnis.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
I. LATAR BELAKANG 2
II. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 3
III. TUJUAN PENYUSUNAN SKEMA SERTIFIKASI 3
IV. ACUAN NORMATIF 3
V. PAKET/KEMASAN KOMPETENSI 4
VI. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI 5
VII. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 5
7.1. Hak Pemohon dan Peserta Sertifikasi 5
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 6
VIII. BIAYA SERTIFIKASI 6
IX. PROSES SERTIFIKASI 6
9.1 Proses Pendaftaran 6
9.2 Proses Asesmen 7
9.3 Proses Uji Kompetensi 7
9.4 Keputusan Sertifikasi 8
9.5 Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat 9
9.6 Pemeliharaan Sertifikat 9
9.7 Proses Sertifikasi Ulang 9
9.8 Penggunaan Sertifikat dan Logo/Tanda 9
9.9 Banding 9
I. LATAR BELAKANG
Melihat perkembangan liberalisasi sektor ekonomi dan pasar bebas baik level global
ataupun ASEAN memunculkan berbagai tantangan sektor pertanian. Hal ini memaksa sektor
pertanian indonesia untuk bisa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang profesional di
sektor pertanian agar mampu bersaing di pasar global, SDM profesional ini dibutuhkan untuk
semua sub-sektor pertanian termasuk agribisnis. SDM profesional ini akan membantu sektor
pertanian dalam usahanya meningkatkan peran dalam penyedia bahan baku industri,
penyedia lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Seiring dengan perkembangan kebutuhan tersebut, LSP UMY menfasilitasi sertifikasi
kompetensi yang terlisensi BNSP dengan memperhatikan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2018 tentang Penetapan
Jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Tenaga Kerja Sektor Pertanian dan
Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik IndonesiaNomor 32 tahun 2017 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan Golongan Pokok Pertanian Tanaman, Peternakan, Perburuan dan Kegiatan Yang
Berhubungan Dengan Itu (YBDI) Bidang Manajemen Agribisnis.
Undang-undang Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Bab
II Pasal 44 menyatakan:
(1) Sertifikat kompetensi merupakan pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang
sesuai dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar
program studinya.
(2) Serifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh
Perguruan Tinggi bekerja sama dengan organisasi profesi, lembaga pelatihan, atau
lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.
(3) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan
sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan tertentu.
Permen Ristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 25 Ayat (5) menyatakan bahwa
mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh:
a. Ijazah, bagi lulusan program diploma, program sarjana, program magister, program
magister terapan, program doktor, dan program doctor terapan;
b. Sertifikat profesi, bagi lulusan program profesi;
c. Sertifikat kompetensi, bagi lulusan program pendidikan sesuai dengan keahlian
dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di luar program studinya;
d. Gelar; dan
V. PAKET/KEMASAN KOMPETENSI
5.1 Jenis Kemasan : Okupasi Nasional
5.2 Skema Sertifikasi : Manager Pemasaran Agribisnis
5.3 Rincian Unit Kompetensi:
7.1.7. Menggunakan sertifikat yang diperoleh untuk promosi diri sebagai tenaga
pada bidang Manager Pemasaran Agribisnis
9.3.3 Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema sertifikasi
Manager Pemasaran Agribisnis diverifikasi dan dikalibrasi.
9.3.4 Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk
memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan
untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti VATM
9.3.5 Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti
VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.3.6 Asesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasil uji kompetensi
kepada LSP.
9.9 Banding
9.9.1 LSP UMY menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan
membuat keputusan terhadap banding.
9.9.2 LSP UMY menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding
ditangani secara konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3 Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik
tanpa diminta.
9.9.4 LSP UMY memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada
akhir proses penanganan banding.