TUGAS IPAS
MUHAMMAD KING AIRLANGGA
5B/24
KEMAJUAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PEMINDAI 3D YANG MAKIN
DIMINATI
Teknologi informasi dan
komunikasi (Information and
communication technology, disingkat ICT)
adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi
informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi. Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena
itu, teknologi informasi dan teknologi
komunikasi adalah dua buah konsep yang
tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi
dan Komunikasi mengandung pengertian luas
yaitu segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media. Istilah
TIK muncul setelah adanya perpaduan antara
teknologi komputer (baik perangkat
keras maupun perangkat lunak) dengan
teknologi komunikasi pada pertengahan abad
ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut
berkembang pesat melampaui bidang
teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21,
TIK masih terus mengalami berbagai
perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
(sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_info
rmasi_komunikasi)
Pemindai 3D adalah sebuah
perangkat yang menganalisis objek dunia
nyata atau lingkungan untuk
mengumpulkan data tentang bentuk dan
mungkin penampilan (yaitu warna). Data
yang terkumpul kemudian dapat
digunakan untuk membangun model tiga
dimensi digital.
(sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemindai_3D)
Semakin banyak profesional yang
menyadari manfaat pemanfaatan
teknologi pemindaian 3D.
Di era digital, dokumentasi ruang
dalam wujud tiga dimensi (3D) banyak
dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Mulai dari perencanaan desain konstruksi
dan arsitektur, dokumentasi interior,
dokumentasi bangunan bersejarah, hingga
digunakan untuk produksi di industri
perfilman.
Untuk itu dibutuhkan perangkat 3D
laser scanner untuk mendapatkan
dokumentasi visual 3D yang detail dan
akurat. Leica Geosystems melalui PT
Datascrip sebagai authorised distributor di
Indonesia menghadirkan The New Leica
BLK360.
Perangkat ini, merupakan 3D Laser
Scanner terbaru dengan desain ringkas
dan ringan yang mampu memindai suatu
struktur bangunan atau ruang secara
penuh hanya dalam waktu 20 detik.
Catatan waktu ini, sekitar lima kali lebih
cepat dari generasi sebelumnya, yaitu
Leica BLK360 G1.
Dilengkapi empat kamera beresolusi
13 megapiksel dan lima bracket HDR,
The New Leica BLK360 menghadirkan
hasil tangkapan gambar yang detail dan
jelas. Presiden Direktur Leica Geosystems
Indonesia Busroni Arif Yanto
mengatakan, misi Leica Geosystems
Indonesia yaitu menghadirkan solusi
pemindaian dan dokumentasi 3D ke
pengguna yang lebih luas.
“Hadirnya generasi terbaru dari
BLK360 ini membuat pengguna semakin
mudah dan cepat untuk mendapatkan
dokumentasi 3D yang akurat,” kata
Busroni. Menurutnya, kini, calon pembeli
TUGAS IPAS
MUHAMMAD KING AIRLANGGA
5B/24
atau penyewa apartemen tidak perlu hadir
ke lokasi untuk melihat secara langsung.
Mereka, lanjut Busroni, cukup
menjelajah melalui dokumentasi 3D
secara virtual yang merupakan hasil
kombinasi dari dokumentasi foto dan
pemindaian 3D laser scanner. Dalam
dunia konstruksi dan arsitektur,
diperlukan data dokumentasi visual 3D
yang detail dan akurat.
Termasuk, dokumentasi bangunan
atau situs bersejarah. Baik berupa
koordinat, volume, dan kontur subjek
perlu didokumentasikan dengan rinci.
Data BLK360 dapat dengan mudah
ditransfer dan bekerja dengan
ekosistem software existing yang dimiliki
oleh pengguna. Sehingga menciptakan
hasil dan pengalaman yang imersif dan
sangat akurat.
Dengan rentang pengukuran hingga
radius 45 meter, The New Leica BLK360
memiliki tingkat akurasi pengukuran
tinggi hingga empat mili meter pada jarak
10 meter. Di industri perfilman, akurasi
pemetaan lapangan juga dibutuhkan untuk
mendukung proses produksi efek visual
(VFX).
Selama ini, para pembuat film kerap
kesulitan mengira-ngira ukuran suatu
benda atau bangunan untuk membuat
tampilan VFX yang proporsional. Untuk
itu dibutuhkan data yang akurat, sehingga
tampilan hasil dari VFX serupa dengan
yang asli.
Marketing Manager PT Datascrip
Danang Kurniawarman mengatakan, The
New Leica BLK360 hadir dalam ukuran
yang ringkas sehingga mudah dibawa ke
mana saja. “Cara menggunakannya juga
mudah cukup dengan menekan satu
tombol, scanner ini dapat langsung
memindai berbagai struktur bangunan dan
ruang, bahkan untuk keperluan produksi
multimedia hingga dokumentasi
pemeliharaan cagar budaya,” ujar
Danang.
Selain telah dilengkapi koneksi USB-
C untuk mendukung kecepatan transfer
data, perangkat ini juga dapat terhubung
langsung dengan smartphone dan tablet.
Sehingga lebih praktis, alur kerja lebih
cepat, dan memastikan kumpulan data
yang diterima lengkap.
Dominasi B2B
Sepanjang tahun ini, pasar mesin
pemindai di Tanah Air ternyata masih
tetap bergeliat. Menurut Country Head of
Sales Leica Geosystems Indonesia Gilang
Widyawiksana, sejauh ini produk laser
scanner memang masih didominasi oleh
lebih banyak business to business (B2B).
Leica Geosystems Indonesia
menyebutnya segmen enterprise. Jadi
selain banyak didominasi oleh para
instansi, ujar Gilang, ada pula institusi
yang bergerak di area keselamatan publik,
hingga untuk penggunaan rekonstruksi
kecelakaan.
Gilang menyebut, banyak pula
segmen perentitahan yang telah
menggunakan mesin pemindai
berteknologi tiga dimensi. Selain itu,
sektor tambang dan konstruksi termasuk
segmen yang juga banyak memanfaatkan
teknologi yang satu ini.
“Jadi kan sekarang eranya,
adalah building information
modelling (BIM). Itu kan tiga dimensi
sebenarnya. Untuk mengambil data-data,
kita pakai laser scanner berteknologi 3D.
Ini sudah mulai banyak
diimplementasikan di Indonesia,” ujar
Gilang.
Gilang juga mengungkapkan Leica
Geosystems Indonesia di tahun yang akan
TUGAS IPAS
MUHAMMAD KING AIRLANGGA
5B/24
datang, berencana terus merambah ke
market-market seperti arsitektur.
Menurutnya, selama ini agak sulit bagi
para arsitek untuk berinvestasi kepadai
perangkat seperti ini, dikarenakan harga
yang dirasa terlalu tinggi.
Tapi, kini seiring dengan semakin
terjangkaunya harga teknologi pemindai
3D, para arsitektur akan lebih mudah
memberikan nilai tambah bagi berbagai
proyek yang digarap oleh firmanya.
Apalagi, Gilang menyebutkan, sejauh ini
semakin banyak para profesional yang
kini mulai menyadari fungsi dan manfaat
dari penggunaan pemindai 3D.
Dengan berkembangnya
teknologi digital twin dan sebagainya,
Gilang optimistis, akan semakin luas
pasar yang bisa dijangkau oleh Leica
Geosystems Indonesia di tahun yang akan
datang.
(sumber:
republika.id/posts/35777/teknologi-
pemindai-3d-yang-makin-diminati)