X Y
57 42
54 23
54 60
28 40
33 28
60 51
48 40
38 21
44 49
25 52
27 59
50 33
24 32
50 33
30 29
49 27
27 52
40 41
35 48
44 20
1
2. Hipotesis (Ho dan H1) dalam uraian kalimat
Ho : tidak ada korelasi yang positif dan signifikan Antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar statistik
4. Tingkat Signifikasi = 1%
α = 0,01
5. Table Pembantu
Ranking Ranking
X Y di di2
X Y
57 42 19 13 6 36
54 23 17,5 3 14,5 210,25
54 60 17,5 20 -2,5 6,25
28 40 5 10,5 -5,5 30,25
33 28 7 5 2 4
60 51 20 16 4 16
48 40 13 10,5 2,5 6,25
38 21 9 2 7 49
44 49 11,5 15 -3,5 12,25
25 52 2 17,5 -15,5 240,25
27 59 3,5 19 -15,5 240,25
50 33 15,5 8,5 7 49
24 32 1 7 -6 36
50 33 15,5 8,5 7 49
30 29 6 6 0 0
49 27 14 4 10 100
2
27 52 3,5 17,5 -14 196
40 41 10 12 -2 4
35 48 8 14 -6 36
44 20 11,5 1 10,5 110,25
∑ 𝒅𝟐𝟏 =
1431
6. Perhitungan
6 𝑥 ∑ 𝑑2
r hitung =1-
𝑛 3−𝑛
6 𝑥 1431
=1-
203−20
8586
=1-
8000−20
8586
=1-
7980
= 1 – 1,076
= -0,076
8. Kesimpulan
Karena rs = -0,076 < r table = 0,570, maka tidak tolak Ho , artinya tidak ada
korelasi yang positif dan signifikan Antara motivasi belajar dengan prestasi
belajarstatistik.
3
B. Perhitungan Korelasi Spearman Rank Menggunakan SPSS
1. Masukkan data motivasi belajar dan prestasi belajar statistik dalam Sheet Data
View SPSS.
2. Kemudain aktifkan Variable View. Beri nama variabel 1 dengan Motivasi dan
variabel 2 dengan Nilai. Beri label variabel 1 dengan Motivasi Belajar dan
variabel 2 dengan Nilai statistika. Pada kolom Measure pada variabel 1 diisi
dengan Ordinal.
4
3. Dari menu Analyze, pilih menu Correlate, kemudian pilih Bivariate sehingga
keluar jendela berikut:
5
Menjadi sebagai berikut:
5. Klik Options, pada kolom Missing value pilih Exclude cases pairwise.
Kemudian klik Continue.
6. Klik Ok.
6
Diperoleh data sebagai berikut:
Keterangan:
Tanda merah = r hitung
Tanda kuning = p value
8. Kesimpulan:
Karena p-value = 0,741 > α = 0,01, maka tidak tolak H0. Artinya tidak ada
korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar.