TENTANG
BUPATI LAMANDAU,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
(1) Dana Desa Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Lamandau berjumlah
Rp.53.243.208.000,- (lima puluh tiga milyar dua ratus empat puluh tiga dua
ratus delapan ribu rupiah).
(2) Untuk Pengalokasian Dana Desa dilakukan berdasarkan ketentuan:
a. Alokasi Dasar sebesar Rp.48.079.400.000,- (Empat Puluh Delapan Milyar
Tujuh Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah) dari Dana Desa
dibagi secara merata kepada 85 (Delapan Puluh Lima) Desa, yang berarti
masing-masing desa mendapat Alokasi Dasar sebesar Rp.565.640.000,-
(Lima Ratus Enam Puluh Lima Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu
Rupiah); dan
b. Alokasi Formula sebesar Rp.5.163.808.000,- (Lima Milyar Seratus Enam
Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Delapan Ribu Rupiah) dari Dana Desa
dibagi secara proporsional sebesar 2,5% untuk jumlah penduduk, 3,5%
untuk angka kemiskinan, 1,0% untuk luas wilayah, dan 3,0 % untuk
tingkat kesulitan geografis dari Desa masing-masing.
(3) Jumlah Penduduk, Jumlah Penduduk Miskin, Luas Wilayah, dan tingkat
Kesulitan Geografis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, mengacu
pada data yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
Pasal 5
Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran
2016 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dihitung dengan cara:
48.079.400.000
W= + 5.163.808.000 ∗ 〔 0,025 ∗ 𝑍1 + 0,035 ∗ 𝑍2 + 0,010 ∗ 𝑍3 + 0,030 ∗ 𝑍4 〕
85
Keterangan:
W = DD setiap Desa
K = DD Kabupaten
D = Jumlah Desa se-kabupaten Lamandau
Z1 = Rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total penduduk Desa
kabupaten
Z2 = Rasio jumlah penduduk miskin Desa setiap terhadap total penduduk
miskin Desa kabupaten
Z3 = Rasio luas wilayah Desa setiap terhadap luas wilayah Desa kabupaten
Z4 = Rasio IKG setiap Desa terhadap total IKG Desa kabupaten
Pasal 6
Daftar penerima Dana Desa di Kabupaten Lamandau Tahun Anggaran 2016 adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan pencairan per tahap pada Lampiran
II sebagai bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
BAB III
PENYALURAN DANA DESA
Pasal 7
(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan dari dari Rekening
Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Umum Desa.
(2) Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Umum
Desa dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima di
Rekening Kas Umum Daerah.
(3) Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap:
a. tahap I pada bulan April sebesar 40% (empat puluh perseratus);
b. tahap II pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh perseratus); dan
c. tahap III pada bulan Oktober sebesar 20% (dua puluh perseratus).
(4) Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Kepala Desa menyampaikan
kepada pihak DPPKAD berupa :
a. rekomendasi Camat;
b. APBDesa Tahun Anggaran 2016; dan
c. rencana penggunaan Dana Desa tahap I, II dan III.
(5) Penyaluran Dana Desa tahap II dan III dilakukan setelah Kepala Desa
menyampaikan
a. rekomendasi Camat;
b. laporan realisasi pengunaan Dana Desa tahap sebelumnya.
(6) Sebelum memberikan rekomendasi sebagaimana dimaksud ayat (4) huruf a, agar
Kepala Desa menyampaikan kepada Camat antara lain :
a. Peraturan Desa tentang RPJMDesa yang masih berlaku; dan
b. Peraturan Desa tentang RKPDesa Tahun 2016.
(7) Rincian Dana Desa yang diterima Desa setiap tahap terlampir dalam lampiran II
Peraturan Bupati ini.
BAB IV
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
(1) Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan
berskala lokal Desa bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa.
(2) Penggunaan Dana Desa untuk prioritas bidang Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi
prioritas kegiatan, anggaran dan belanja Desa yang disepakati dan diputuskan
melalui Musyawarah Desa.
(3) Hasil keputusan Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa dan APB
Desa.
(4) Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam Peraturan Desa.
Bagian Kedua
Pembangunan Desa
Pasal 9
Pasal 10
Bagian Ketiga
Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 11
Pasal 12
Perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan
mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan tipologi desa berdasarkan tingkat
perkembangan kemajuan desa, yaitu:
a. Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal, mengutamakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada membuka lapangan kerja
dan atau usaha baru, serta bantuan penyiapan infrastruktur bagi
terselenggaranya kerja dan usaha warga atau masyarakat baik dari proses
produksi sampai pemasaran produk, serta pemenuhan kebutuhan atau akses
kehidupan masyarakat desa;
b. Desa berkembang, memprioritaskan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja dan/atau proses produksi
sampai pemasaran produk, serta pemenuhan kebutuhan atau akses
modal/fasilitas keuangan;
c. Desa maju dan/atau mandiri, mengembangkan kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang visioner dengan menjadikan desa sebagai lumbung ekonomi
atau kapital rakyat, dimana desa dapat menghidupi dirinya sendiri atau
memiliki kedaulatan ekonomi, serta mampu mengembangkan potensi atau
sumberdaya ekonomi atau manusia dan kapital desa secara berkelanjutan.
Pasal 13
(1) Ketentuan lebih lanjut tentang prioritas penggunaan Dana Desa untuk program
dan kegiatan bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 diuraikan dalam Lampiran
Pedoman Umum dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini. (2) Pemerintah Menteri dan Lampiran Pedoman Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman dalam penyusunan petunjuk teknis
prioritas penggunaan Dana Desa. (3) Pemerintah Kabupaten/Kota dapat
menyusun Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa dengan mempertimbangkan
kebutuhan desa, karakteristik wilayah dan kearifan lokal desa, serta
keterbatasan waktu penyelenggaraan perencanaan pembangunan Desa.
BAB V
PENGELOLAAN
Pasal 14
Pasal 15
(1) Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan bukti
yang lengkap dan sah.
(2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus mendapat pengesahan oleh
Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti
dimaksud.
(3) Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat
dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan
menjadi peraturan desa.
(4) Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 16
(1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa dalam hal kepala desa tidak
menyampaikan APBDesa dan/atau laporan realisasi penggunaan semester
sebelumnya.
(2) Penundaan sebagaimana ayat (1), dilakukan sampai dengan disampaikannya
APBDesa dan/atau laporan realisasi penggunaan semester sebelumnya.
(3) Bupati mengurangi penyaluran dana desa dalam hal di temukan penyimpangan
pelaksanaan yang mengakibatkan SiLPA tidak wajar.
(4) SiLPA Dana Desa yang tidak wajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berupa
sisa Dana Desa yang melebihi 30% (tiga puluh per seratus) dari Dana Desa yang
diterima Desa.
(5) Penggunaan Dana Desa yang tidak sesuai dengan prioritas sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), tidak mendapatkan persetujuan dari bupati.
(6) Pengurangan Dana Desa dilaporkan oleh bupati kepada Menteri Keuangan c.q
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 18
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan berlaku surut
sejak tanggal 1 Januari 2016.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini
dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lamandau.
BUPATI LAMANDAU,
MARUKAN
ELLY YOSSEPH,SH
NIP. 10760131 200312 1 006
LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI LAMANDAU
NOMOR 03 TAHUN 2016
TANGGAL 22 PEBRUARI 2016
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN
DANA DESA SETIAP DESA KABUPATEN LAMANDAU
TAHUN ANGGARAN 2016
DAFTAR PENERIMA DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016
DI KABUPATEN LAMANDAU
Alokasi
Pagu Dana
No. Nama Desa Alokasi Dasar Berdasarkan
Desa per-Desa
Formula
(1) (2) (3) (4) (5)= (3) + (4)
BUPATI LAMANDAU,
MARUKAN
Pagu Dana
No. Nama Desa Desa per- Tahap I Tahap II Tahap III
Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BUPATI LAMANDAU,
MARUKAN