Anda di halaman 1dari 32

BUPATI SAROLANGUN

PROVINSI JAMBI
PERATURAN BUPATI SAROI,ANGUN
NOMOR T3 TAHUN 2019

TENTANG

TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SERTA


PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN DANA DESA KABUPATEN
SAROLANGUN TAHUN ANGGARAN 2019

BUPATI SAROLANGUN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (U Peraturan Pemerintah


Nomor 6O Tahun 2C14 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2AL4 tentang Dana Desa Yang
Bersurnber dari Angaran Pendapatan dan Il,elanja Negara
tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, bupati/walikota menetapkan rincian Dana
Desa untuk setrap Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Feraturan Bupati tentang
Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa serta
Pedoman Umum Penggunaan Dana Desa Kabupaten Sarolangun
Tahun Anggaran 2Ol9;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, f(abupaten Muaro
Jambi dan Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3903), sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 20OO tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Tentang
pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,
Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung fimur
(Lembarasr Negasa Repr*blik Indorresia Tahun 2OOO Nomor 81,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2A14 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2A14 Nomor 244, Tanrrbahan kmbaran Negara Republik
Indcrrresia Nornor 5587), sebagairnana telah beberapa kali dirrbah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4
tentang Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
(smlluuffiunlru llilr'AilI
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2AL4 Nomor 7 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5a95);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahut 2Ol4 lgnlang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Al4 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 1"23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2Ot4 tentang Peraturan Pelaksaaaan Undang-
Undang Nomor 6 Talrtrn 2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OL5 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 57 L7l;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6O Tahun 2OL4 tentang Dana Desa
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2OL4 tentang
Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2OL4 Nomor 2O9a\
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2O Tahun 2OL8 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 61U;
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2a1.9;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 193/PMK.AT lz0rc tentang
Pengelolaan Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1838);
1O. Peraturan Daerah Kabrrpaten Sarolangun Nomor 5 Tahun 2U.16
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
{Lembaran Daerah Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 Nomor 5)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sarolangun Nomor 2 Tahun 2018
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sarolangun Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Sarolangun Tahun 2018 Nomor 2);

MEMUTUSKAN :

MenetapKan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN


PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SERTA PEDOMAN UMUM
PENGGUNAAN DANA DESA KABUPATEN SAROLANGUN TAT{UN
ANGGARAN 24T9.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Kabupaten adalah Kabupaten Sarolangun.


2. pemerintah daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelengara
pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sarolangun.
4. Dinas pemberdayaan Masyarakat Desa yan:g disingkat DPMD adalah
merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan dibidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa.
5. Desa adalah Desa dan Desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, danf atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
6. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang dipemntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupatenlkota dan digunakan
untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
masyarakat.
7. Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul adalah hak yang merupakan
warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat
Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
8. Kewenangan Lokal Berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan
mengurlls kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa
atau mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena
perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa.
9. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
LO. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan narna lain
dibantu perangkat Desa sebagai unslrr penyelenggara Pemerintahan Desa.
11. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atauyang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
12. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
13. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
14. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keteiampilan, perilaku, kemampuan, .kesadaran, serta
merianfaatkan sumber d.aya melalui penetapan kebijakan, program'
kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan
prioritas kebutuhan masyarakat Desa'
15. Anggaran Pend.apatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN
adatah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui
oleh Dewan Perwakilan RakYat.
16. Rencana pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut
RPJM Desa adalah dokumen perencanaan Desa untuk periode 6 (enam)
tahun.
17. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa adalah
dokumen perencanaan Desa untuk periode 1 (satu) tahun.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
19. Prioritas Penggurraar' Dana Desa adalah pilihan kegiatan yar:.g didahulukan
dan diutamakan daripada pilihan kegiatan lainnya untuk dibiayai dengan
Dana Desa.
2O. Tipologi Desa adalah merupakan fakta, karakteristik dan kondisi nyata yang
khas keadaan terkini di Desa maupun keadaan yang berubah berkembang
dan diharapkan terjadi di masa depan (visi Desa).
21. Desa Mandiri adalah Desa maju yang memiliki kemampuan melaksanakan
pembangunan Desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan
sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat Desa dengan ketahanan
ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.
22.Desa Maju adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi
dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia, dan
menanggulangi kemiskinan.
23. Desa Berkembang adalah Desa potensial menjadi Desa Maju, yang memiliki
potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan ekologi tetapi belum
mengelolanya secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
Desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan.
24. Desa Tertinggal adalah Desa yang memiliki potensi sumber daya sosial,
ekonomi, dan ekologi tetapi belum, atau kurang mengelolanya dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup manusia serta
mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.
25. Desa Sangat Tertinggal adalah Desa yang mengalami kerentanan karena
masalah bencana alam, goncangan ekonomi, dan konflik sosial sehingga
tidak berkemampuan mengelola potensi sumber daya sosial, ekonomi, dan
ekologi, serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya.
. :.i1..i1!, Fr:-ia,-ir".'. a-!; ;i:,1; ;,fl ;
r Isjillru; !,r_fjs$ i.tdlC.ir -:, il (j; :.\1i;

BAB II
PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
Pasal 2

Rincian Dana Desa setiap Desa di Kabupaten Sarolangun Tahun


Anggaran 2019, dialokasikan secara merata dan berkeadilan
berdasarkan:
a. Alokasi Dasar;
b. Alokasi Afirmasi; dan
c. Alokasi formula yang dihitung dengan memperhatikan jumlah
penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan
geografis setiap desa.

Pasal 3

Alokasi dasar setiap desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a,


dihitung berdasarkan alokasi dasar per kabupaten/kota dibagi jumlah
desa sebagaimana telah ditetapkan dalam lampiran Peraturan Presiden
Nomor 129 Tahun 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2019.

Pasal 4

(1) Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2


huruf b diberikan kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal
yang memiliki jumlah penduduk miskin tinggi.
(2) Besaran Alokasi Afirmasi setiap Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dihitung berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Keuangan mengenai Tata Cara Pengalokasian Dana Desa.

Pasal 5

(1) Alokasi formula sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 huruf c,


dihitung berdasarkan data jumlah penduduk, angka kemiskinan,
luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis yang bersumber dari
kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik.
(2) Besaran Alokasi Formula setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal Ayat (1) dihitung dengan bobot sebagai berikut:
a. 1O% (sepuluh persen) untuk jumlah penduduk;
b. 50% (lima puluh persen) untuk angka kemiskinan;
c. 15% (lima belas persen) untuk luas wilayah; dan
d. 25/o (dua puluh lima persen) untuk tingkat kesulitan geografis.
Pasal 6

Penghitungan alokasi formula setiap Desa sebagaimana dimaksud pada


Pasal 5 dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut:
AF Desa = (O,tO * Zll + (0,50 * z2l + (o,15 " z3l + (o,25 * z4l\ * AF
Kabupaten
Keterangan:
AF Desa : Alokasi Formula setiap Desa
ZL : rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total
penduduk Desa Kabupaten Sarolangun
#--l

r@
Z2 rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap
total penduduk miskin Desa Kabupaten Sarolangun
Z3 rasio luas wilayah setiap Desa terhadap total luas
wilayah Desa Kabupaten Sarolangun
Z4 = rasio IKG setiap Desa terhadap IKG Desa Kabupaten
Sarolangun
AF Kab/Kota = Alokasi Formula Kabupaten Sarolangun

Pasal 7

Penetapan Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten


Sarolangun Tahun Anggaran 2Al9 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.

BAB III
MEKANISME PEI{YALURAN DANA DESA

Pasal 8

(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari


RKUD ke RKD.
(2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. tahap I paling cepat bulan Januari dan paling lambat minggu
ketiga bulan Juni sebesar 2OVo ldua puluh persen);
b. tahap II paling cepat bulan Maret dan paling lambat minggu
keempat bulan Juni sebesar 4Oo/o (empat puluh persen); dan
c. tahap III paling cepat bulan Juli sebesar 4Oo/o (empat puluh
persen).

{3) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD sebagaimana dimaksud


pada ayat ( 1) dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
Dana Desa diterima di RKUD.
(4) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD untuk tahap pertama
sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf a dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Masing-masing Kepala Desa menyampaikan peraturan Desa
tentang APBDes Tahun 2OI9 menggunakan aplikasi Siskeudes
berupa dokumen fisik (hard copy) dan dokumen elektronik (soft
copy).
b. Dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas
disampaikan kepada camat, selanjutnya camat meneliti dan
memverifikasi kelengkapan bahan dengan membuat rekomendasi
dan surat pengantar, kemudian menyerahkan kepada Kepala
Dinas PMD Kabupaten Sarolangun.
c. Kepala Dinas PMD membuat surat pengantar terhadap dokumen
yang disampaikan Camat kepada Bupati melalui melalui Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten sarolangun.
d. Kepala BPKAD memproses penerbitan sp2D sesuai syarat yang
telah ditentukan dan diserahkan ke Bank Jambi untuk
selanjutnya dicairkan langsung oleh Kepala Desa.
; ; '".;1-iIlir ljiri,ii ii';,',-t.,

(s) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD untuk tahap II


sebagaimana dimaksud pada ayat (2| huruf b dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Masing-masing Kepala Desa menyampaikan dokumen laporan
realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahun
anggaran sebelumnya menggunakan aplikasi Siskeudes berupa
dokumen fisik (hard copy) dan dokumen elektronik (soft copy).
b. Dokumen sebagaimana dimaksud pada hunrf a" diatas
disampaikan kepada Camat, selanjutnya Camat meneliti dan
rnemverifikasi kelengkapan bahan dengan membuat rekomendasi
dan surat pengantar, kemudian menyerahkan kepada Kepala
Dinas PMD Kabupaten Sarolangun.
c. Kepala Dinas PMD membuat surat pengantar terhadap dokumen
yang disampaikan Camat kepada Bupati melalui melalui Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sarolangun.
d. Kepala BPKAD memproses penerbitan SP2D sesuai syarat yang
telah ditentukan dan diserahkan ke Bank Jambi untuk
selanjutnya dicairkan langsung oleh Kepala Desa.

(6) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD untuk tehap III
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Masing-masing Kepala Desa menyampaikan dokumen laporan
realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa sampai
dengan tahap II menggunakan aplikasi Siskeudes berupa
dokumen fisik (hard copy) dan dokumen elektronik (soft copy).
b. Dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas
disampaikan kepada Camat, selanjutnya Camat meneiiti dan
memverifikasi kelengkapan bahan dengan membuat rekomendirsi
dan surat pengantaro kernrrdian menyerahkan kepada Kepala
Dinas PMD Kabtrpaten Sarolangun.
c. Kepala Dinas PMD membuat surat pengantar terhadap dokumen
yang disampaikan Camat kepada Bupati melalui melalui Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sarolangun.
d. Kepala BPKAD memproses penerbitan SP2D sesuai syarat yang
telah ditentukan dan diserahkan ke Bank Jambi untuk
selanjutnya dicairkan langsung oleh Kepala Desa.
(71 Dalam hal penyaluran Dana Desa tahap I dan tahap II secara
bersamaan, penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakaa dengan keterrtuan sebagai
beritrmt:
a. Untuk tahap I dan II masing-masing Kepaia Desa menyampaikan
Peraturan Desa tentang APBDes Tahun 2OLg menggunakan
aplikasi Siskeudes berupa dokumen lisik (hard copy) dan
dokrmen elektronik (soft copy).
b. Dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas
disampaikan kepada Camat, selanjutnya Camat meneliti dan
rnemverifikasi kelengkapan bahan dengan membuat rekomendasi
dan surat pengantar, kemudian menyerahkan kepada Kepala
Dinas PMD Kabrrpaten Sarolangun.
c. Kepala Dinas PMD membuat surat pengantar terhadap dokumen
yang disampaikan Camat kepada Bupati melalui melalui Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sarolangun.
d. Kepala BPKAD memproses penerbitan SP2D sesuai syarat yang
telah ditentukan dan diserahkan ke Bank Jambi untuk
selanjutnya dicairkan langsung oleh Kepala Desa.
e. Untuk tahap III berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian
output Dana Desa tahun anggaran sebelumnya dan laporan
realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa sampai
dengan tahap II. Dokumen laporan tersebut disampaikan dengan
melampirkan rekomendasi dan pengantar dari Camat, kemudian
Kepala Desa menyerahkan kepada Kepala Dinas PMD Kabupaten
Sarolangun untuk selanjutnya disampaikan kepada Bupati
melatui melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Sarolangun.
f. Dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf e diatas
disampaikan kepada Camat, selanjutnya Camat meneliti dan
memverilikasi kelengkapan bahan dengan membuat rekomendasi
dan surat pengantar, kemudian menyerahkan kepada Kepala
Dinas PMD Kabupaten Sarolangun.
g. Kepala Dinas PMD membuat surat pengantar terhadap dokumen
yang disampaikan Camat kepada Bupati melalui melalui Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sarolangun.
h. Kepala BPKAD rnemproses penerbitan SP2D sesuai syarat yang
telah ditentukan dan diserahkan ke Bank Jambi untuk
selanjutnya dicairkan langsung oleh Kepala Desa.
(8| Laporan realisasi penyerapan dan capaianoutput Dana Desa sampai
dengan tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf a dan
ayat (71 huruf b menunjukkan rata-rata realisasi penyerapan paling
sedikit sebesar 75% (fiauh puluh lima persen) dan rata-rata. capaian
output menunjukkan paling sedikit sebesar 5O% (lima puluh persen).
{9) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (5} huruf a, ayat (6)
huruf a dan ayat (71 huruf b dihitung berdasarkan rata-rata
persentase capaian orrtput dari seluruh kegiatan.
output Dana Desa
{1O) Format laporan realisasi penyerapan dan capaian
tercantum dalam lampiran II yang mertrpakan bagran tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 9
Penggunaan Dana Desa sebesar 30o/o dan biaya kegiatan pembangunan
Desa digunakan untuk membayar upah masyarakat, dihitung dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Jumlah 30o/o rrnhrk pembayaran Hari Orang Kerja (HOK) dihitung dari
jumlah Dana Desa yang digunakan untuk membiayai kegiatan
pembangunan Desa;
2. Jumlah 30o/o untuk pembayaran HOK meneakup pembayaran tenaga
kerja untuk mengangkut bahan material untuk bangunan, penyiapan
lokasi bangunan, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan;
*cjiu4l'na[u4|[u'
3. Jumlah tenaga kerja mencakup tenaga kerja ahli, pemo"r;;;r**::Y
kerja ahli serta tenaga masyarakat Desa setempat;
4. Besaran upah tenaga kerja dihitung berdasarkan batas bawah dan
batas atas upah tenaga kerja yang ditentukan berdasarkan hasil
kesepakatan musyawarah Desa dengan mengacu pada standar Harga
Pemerintah Kabupaten Sarolangun Tahun 2OL9.

Pasal 10
Adapun teknis lebih rinci yang berkaitan dengan penJrusunan patokan
harga satuan pekedaan per kegiatan dan standar harga satuan bahan
bangunan serta upah pekerja di desa dapat menyesuaikan dengan
standar harga Pemerintah Kabupaten Sarolangun Tahun 2019.

BAB IV
PENGGUNAAN DANA DESA
Pasal 11

(1) Prioritas penggunaan Dana Desa didasarkan pada prinsip-prinsip :

a. Keadilan : mengutamakan hak dan kepentingan seluruh warga


Desa tanpa membeda-bedakan.
b. Kebutuhan Prioritas : mendahulukan kepentingan Desa yang lebih
mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan
kepentingan sebagian besar masyarakat Desa.
c. Terfokus: mengutamakan pilihan penggunaan Dana Desa pada 3
(tiga) sampai dengan 5 (lima) jenis kegiatan sesuai dengan
kebutuhan sesuai prioritas nasional, provinsi, kabupaten/kota
dan desa, dan tidak dilakukan praktik penggunaan Dana Desa
yang dibagi rata.
d. Kewenangan Desa: mengutamakan kewenangan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala Desa.
e. Partisipatif : mengutamakan prakarsa, kreativitas dan peran serta
masyarakat Desa.
f. Swakelola: mengutamakan kemandirian Desa dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan Desa yang dibiayai Dana Desa.
g. Berdikari : mengutarnakan pemanfaatan Dana Desa dengan
mendayagunakan sumberdaya Desa untuk membiayai kegiatan
pembangunan yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat
Desa sehingga Dana Desa berputar secara berkelanjutan di
wilayah Desa dan/ atau kabupaten I kota.
h. Berbasis sumber daya Desa: mengutamakan pendayagunaan
sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang ada di Desa
dalam pelaksanaan pembangunan yangdibiayai Dana Desa.
i. Tipologi Desa : mempertimbangkan keadaan dan kenyataan
karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan
ekologi Desa yang khas, serta perubahan atam perkernbangan dan
kemajuan Desa.
(2) Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai
pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pernbangunan Desa
dan pemberdayaan masyarakat Desa dan dituangkan dalam rencana
kerja Pemerintah Desa.
{3) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
{21 dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan program dan
kegiahn prioritas yang bersifat lintas bidang.
{4} Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak
termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat {21 setelah mendapat persetujuan Bupati.
(5) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
pada saat evaluasi rancangan peraturan Desa mengenai APBDesa.

{6) Prioritas penggunaan dana desa sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) dan ayat (3), diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi masyarakat Desa berupa peningkatan kualitas hidup,
peningkatan kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan serta
peningkai:an peiayanan publik di iingkat Desa.
(7) Penetapan prioritas penggunaa.n Dana Desa dilaksanakan secara
terpadu dengan perencanaan pembangunan nasional, provinsi; dan
kabupaten.
(8) Prioritas penggunaan dana desa yang ditetapkan sebagai prioritas
kegiatan, anggaran dan belanja desa wajib dibahas dan disepakati
melalui musyawarah desa.
(9) Prioritas penggunaan Dana Desa di bidang pembangunan Desa dan
pemberdayaan masyarakat Desa wqiib dipublikasikan oleh
Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa di ruang publik yang
dapat diakses masyarakat Desa.

1iO1 nesa berkewajiban melaporkan penetapan prioritas penggunaan


Dana Desa kepada Bupati sebagaimana tercantum dalam lampiran
III yang merupakan bagran tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini. Laporan prioritas penggunaan Dana Desa dilengkapi dokumen-
dokumen sebagai berikut:
a. Perdes tentang kewenangan desa berdasarkan hak asal-usul
dan kewenagan lokal berskala desa.
b. Perdes tentang RKPDesa.
c. Perdes tentang APBDesa.
d. Laporan realisasi penggunaan Dana Desa.
Pasal L2

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk program dan kegiatan bidang


pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa tercantum
dalam lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
BAB V
PERTANGGUNGJA\I/ABAN DAN
PELAPORAN DANA DESA
Pasal 13
(1) Kepala Desa bertanggungjawab atas penggunaan Dana Desa.
(2) Salah satu bentuk pertanggungiawaban sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) adalah membuat Surat
Pertanggungiawaban (SPJ) Dana Desa, dengan melampirkan berkas
antara lain sebagai berikut:
a. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) menggunakan
aplikasi Siskeudes.
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan aplikasi
Siskeudes.
c. Surat Perintah Pembayaran (SPP) menggunakan aplikasi
Siskeudes.
d. Foto Copy KTP Kepala Desa dan Kaur Keuangan/Bendahara.
e. Foto Copy Rekening Giro Desa.
f. Fttto Copy NPWP Desa.
o
b. Nota dan Kwitansi pemb ayaran I pembelian.
h. Bukti setor pqiak.
i. Surat Keputusan Tim Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa
(Tim PPKD).
j. Foto dokumentasi kegiatan dana desa kondisi Oa/o,506/o dan
lA0o/a.
k. Berita acara hasil musyawarah desa dalam penentuan prioritas
penggunaan dana desa dan daftar hadir musyawarah desa.
1. Pernyataan Komitmen Kepala Desa dalam Penggunaan Dana
Desa.
m. Pernyataan kesanggupan pelaksana kegiatan menyelesaikan
pekerjaan Dana Desa.
n. Dokumen peralihan hak melalui hibah dari warga masyarakat
kepada Desa atas lahan ltanah yang digunakan untuk kegiatan
pembangunan desa.
(3) Surat Pertanggungjawaban (SPJ) sebagaimana ayat (2) yang asli
tetap disimpan oleh Kepala Desa dan foto copy disampaikan kepada
Camat.
(4) Surat Pertanggungiawaban (SPJ) tersebut disampaikan paling
lambat 15 (lima belas) hari sejak Dana Desa setiap tahapan
disalurkan dari RKUD ke RKD.

Pasal L4
tU Kepah Desa menyampaikan laporan realisasi penferapan dan
capaian outpttt Dana Desa setiap tahap penyaluran kepada Bupati
rnelalui Kepala Dinas PMD Kabupaten Sarolangun dan tembusan
kepada Kepala BPKAD Kabupaten Sarolangun.
(21 Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
, i{lfu Lrl pEtttrrfieru # ug+l tj

a. tahap I berupa- peraturan Desa mengenai APBDesa dari Kepala


Desa.
b" taltap II berupa Taporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa tatrun anggaran sebelumnya dari Kepala Desa.
c.tahap III berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian output
Dana Desa sampai dengan tahap II.
(3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa tahun
an:ggarar: sebelumnya sebagaim ana dimaksud pada ayat (2) huruf b
disampaikan paling lambat tanggal 7 Februari tahun anggaran
berjalan.
(4) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa sampai
dengan tahap II sebagaimana dimaksud pada ayat {2) huruf c
disampaikan paling Iambat tanggal 7 Juni tahun anggaran berjalan.
{s} Dalam ha-l terdapat pemutakhiran capaian output setelah batas
waktu penyampaian laporan sebagaimana dirnaksud pada ayat (3)
dan ayat (41, Kepala Desa dapat menyampaikan pemutakhiran
capaian output kepada bupati melalui Kepala Dinas PMD Kabupaten
Sarolangun dan Tembusan kepada KepaJa BPKAD Kabupaten
Sarolangun.

BAB VI
SANKSi
Pasal 15

(1) Bupati menunda penyaluran Dana Desa, dalam hal :

a. Bupati belum menerima dokumen peraturan Desa mengenai


APBDes Tahun Anggaran 2019 dari Kepala Desa untuk tahap I atau
menerima Taporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa tahun anggaran sebelumnya dari Kepala Desa untuk tahap II;
b. Terdapat Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih
dari 3O%o (tiga puluh persen); dan/atau
c. terdapat usulan d.ari aparat pengawas fungsional daerah.
(21 Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana Desa tahap I tahun
anggaran berjalan sebesar Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya.
(3) Dalam hal Sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya lebih
besar dari jumlah Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap II,
penyaluran Dana Desa tahap II tidak dilakukan.
t4) Dalam ha1 sarnpai dengan minggu pertama brrlan Juni tahun
anggaran berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya masih lebih besar dari 3Ao/o (tiga puluh persen),
penyaluran Dana Desa yang ditunda sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) tidak dapat disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.
t5) Bupati melaporkan Dana Desa yang tidak disahrrkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (a) kepada Kepala KPPN selaku KPA
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa.
(6) Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) tidak dapat disalurkan kembali pada tahun anggaran berikutnya.
{ryxndi,J }tfiATtl A

17,1 Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c


disampaikan oieh aparat pengawas fungsional di daerah dalam hal
terdapat potensi atau telah terjadi penyimpangan penyaluran
dan/atau penggunaan Dana Desa.
(8) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat {7) disampaikan
kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala KPPN selaku KPA
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa sebelum batas waktu tahapan
penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat {2).

Pasal 16

(1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda dalam hal :
a. dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud dalam
Pasa-l 15 ayat (1) huruf a telah diterima;
b. sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya kurang dari
atau sama dengan 3OYo; dan
c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
(2) Dalam hal penundaan penyaluran Dana Desa sebagairnana dirnaksud
dalam Pasal L5 ayat (i) huruf a dan huruf c berlangsung sampai
dengan berakhirnya tahun anggaran, Dana Desa tidak dapat
disalurkan lagi ke RKD dan menjadi sisa Dana Desa di RKUD.
{3) Bupati melaporkan sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik
dan Dana Desa.
(4) Bupati memberitahukan kepada Kepala Desa yang bersangkutan
mengenai Dana Desa yang ditunda penyalurannya sebagaimana
dimaksud pada ayat {2) paling lalz:bat akhir bulan November tahun
anggaran berjalan dan agar dianggarkan kembali dalam rancangan
APBDesa tahun anggaran berikutnya.
(s) Bupati menganggarkan kembali sisa Dana Desa di RKUD
sebagaimana dimaksud pada ayat 12) dalam rancangan APBD tahun
ar:^ggarar. berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(6) Dalarn hal Desa telatr memenubri persyaratan penyahrran sebehrm
minggu pertama bulan Juni tahun anggaran bedalan, Bupati
menyampaikan permintaan penyaluran sisa Dana Desa tahap II yang
belum disalurkan dari RKUN ke RKUD kepada Kepala KPPN selaku
KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa paling lambat minggu
kedua bulan Juni tahun anggarart berjalan.

Pasal 17
{1) Bupati melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa dalam hal
setelah dikenakan sanksi penundaan penyaluran Dana Desa
sebagairnana dirnaksrrd dalam Pasal 15 ayat (1) kuruf b, rnasih
terdapat sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh persen).
@tmw- l
(2lPerleret*Elgar' penya.l.urae F.at:a Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
{1} diiakukan pada penyaluran Dana Desa tahun arrggar.arl berikutnya.
F) Buppti rnela.porkan peraolon€an pmyaluras D.ana Desa se agaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala KPPN selaku KPA Penyaluran
DAK FiBik dan Da:aa Deea..

BAB VTI
XETENTUAN PENUTUP
Pasal 18

saat Peraturan Eh:pati ini mulai berlaku :


Pa-da-
1. Peraturan Bupati Nomor 67 Tahrurr20l7 tentang Pedoman Umum dan
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Desa Dalann l/.abupaten
Sarolangun Tahun 2078 Dana Desa beserta perubahannya; dan
2. Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Kabupaten
Sarolangun Tahun Anggaran 2018;
dicabut dan dinyatakan trdak berlaku.

Pasal 19

Feratnran Bupati ini mulai berlaku pada taiaggal diundangkan- fuar


setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Peraturan ini dengan penempa.tannya ddam Berita daerah Kabupaten
Sarolangun.

Ditetapkan di Sarolangun
pada tanggal Llauvxet 2019

\ru SAROLANGUN,

CEK ENDRA

Diundangkan di Sarolangun
pada tanggai 2 tnruAret 2019
SEKRET ARI,S D AERA}I KABUP ATtrN SAROLANGUN,

ROZALI

BERITA DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2OI9 NOMOR T!


LAIfi'XEUNT I PPRATIURAN BUPATI SAROLAITGI'II
It TArru$ role
HDltloR
TAI(GGAL2JmrotEr zole
TFrTAnc
TITA CAAA PEMBAEIAIT DAII PDIIDTAPAX RIflCIAIT DA.ITA D!iBA
ESNTA PEDOMAIT UilU* PTIIG(}UNAAII DAIYA DEEA KABUFATEIT
slRoLAlrCU$ TAIIUU Ar(rclAnAx 2019

RII{CIA,IT DAITA DESA


ITABUPATEIY SAROLANQUN
TAAUI{ AITGGARAN 2OT9
AloLatl FomEla
Jumlah PeaCuduL Jumlal Perdudq& ilf ,uar Wllnyal IKG
tlla$tfl&ul Peta Dosfl AloLasi Peg[ Dalq Dsa per
No. Kelanrrtsl Nasq t ets A[ol*sl Dagar &mlab Indcts REto hdets Totql Alohal
IDM .,PM Aflrmasi Jurhh Ra.io Judbh Lua Rtr lo LlE DEt
Peodudut
Bobot Pendrdul Peonudul Hot Yrhtah
Eo,bot Ndullt6B Xdilttr. 906ot Bobot Fqmula
Pendtddt rllayrt oftann
Iblln IuLLtn aeSErA.
$) (1) t6) (E) (9) (10) l12l (16) (17) {181 (21)
l11l 113) a5) l1e)

BatarE ABtLi ilkan Gedang 672.42 erkembana 10?1 o.oo4 0,0004 24 0,0010 0.000s 8-1 841 0.0014 0.o002 35,s3334 0,o057 0,oo14 0,0026 68!r79.78528 741.401.OOO
') Batans Asu KAsiro Hitir 672.42 ertintral l1 0,004 o,0004 39 0,0017 o,0008 17,5466 0,0030 0,o005 58.1 0,o090 0.0023 0,o040 107115.5407 ,279-slz.ooo
Batans Asai iilkit Berfftai 672.42 Iertinggal ls9 o.o00( o,0o01 91 0,003s 0,0020 i'8079 r 0,o038 0,0006 68,87723 0,o107 o,oo27 0,o053 41200,210t 813.622 ooo
+ Batafls AsU r"*Uq& Rgl" 672.42 Iertins(al 418 0,o01 o,0002 40 o,00I ? o.0009 9,358 185 0.0016 o,o002 59.66929 0,o093 0.o023 o,o036 96359.29735 768.781.OOO
5 BatanE ,orsi crtnEai Keradal. 672.42 }ertinseal 468 0,oo o,0002 101 o,oo44 o,oo22 6,865568 0,00 12 o,o002 68,6598 0,o107 o,oo27 o,o052 139538,453 I q1l.s6o.ooo
{)
't
Eataqs rqr,tj Mqmo Aif Dua 672.42 lertinasal o,00r i 0,0o02 o,0016 0,0008 3,50932 0,o006 0.o001 6Ct,4s926 0,oo94 0,0023 o,0034 920+7,7315 764.469.000
BatArc Asai 5]rnpqrrel!q,'sS 672.42 ertinffd 10 o,003, o,0004 57 0,0025 o,ool2 20,30352 0,0035 0,000s 63.62925 0,o099 0.oo25 o,0046 123950.8 19 Z9S.szz.ooo
ti @SrgAszli BAtu Empag 672.42 ansat 'l'ertinggal 6 o,o02 o,0002 70 o,0030 0,0015 64,33752 0,0I I 1 o,o017 64,77041 o,o 100 0,0025 o,00s9 t58944,6769 831.366.000
9 Elatanc Aei Kisiro 672.42 msat Tertinggal IJ o,oo5 o,0006 45 0,00 19 o.oo 10 50,6901 0.0088 o.oo13 40,03944 0,0062 0,o016 o,oo43 l 16395,Os92 788.8 16.O00
1(r tsatans Asi Rd4!ar! P?4iq4B 672.421 $msat Tertinseal 824 0,003 o,0003 80 o,0031 0,0017 36,0712 0,0062 0,o009 43, 0,0067 0,0017 o,oo46 124723-2006 797.145.OOO
tsat4rE Asi p dane Jerirrs 672.42 lertingeaL 154 0.oosg o,oo06 o-00 0.0004 17 _5466 0,0030 0.0005 48,76835 0,0076 0,0019 o,oo33 89137,83624 761.55S.O00
lBat4p 4*1 rT*tuk Nan nud 672.42 srtinssal I 0,o05 O,0O05 128 0,0055 0,0028 t7,5466 0.oo30 0,o005 5 1.87q99 0,oo80 o.o020 0,oo5B 15507i.6785 82?.493.OOO
tsatanq Asi A{k!t Kallftru Utu 672.42 rti l033 o.003 o,0004 t52 0,0066 0,0033 46.79093 0,oo81 0,o0 r 2 45,108 15 0,0070 o,00 i7 o,0066 !781t7,443 850.539.000
E-atin pengarnbEq
q,qqo2 ,q 0,00l I 44.21743 o.o0l I 0,o070 o,oo36
tsataoe Asi 672.42 'Ilcil inigal 4 o,001 o.000s 0,o076 45,O1177 o,o017 96394,39733 768.8I6.OOO
Eatqlg l$ali Muuo Pemtat 672.42 lertintral o,003 o,0003 68 0,0029 0,0015 44,45138 o,oo77 0,0012 62.92237 0,0098 o.o024 o.o054 144212.7553 816.634.OOO
lBatano A"ai paden Anon 672.42 l'ertinggal 133: o.00s o,oo05 126 0,0054 o,ao27 37.43274 0,0065 0,0010 62,38799 0,o097 0,o024 o,o066 177580,4654 850.002.000
tsal-aoe Asai FCIiteaEerq 672.42 msat TertinBgal 5 o,002 o,0002 69 0,0o?o o.oo15 30,60587 0.00s3 0,o008 59.89774 0,0093 o.0023 o,0048 128952.8668 80 t.374.OO0
tsataae eei Llrbuk BE!{lgkat 672.42 Saneat Tertinggal 993 o,003 o,oo04 0,010 I 0,0051 25,73501 0,oo44 0,0007 51,5476 1 0,o080 o,o020 o,o081 !729t,6994 889.7 13.O00
s tsatano Asi srlnsai Bauig 672.42 lertingsal I o,o03l O,0OO4 144 0,0062 o.0031 23.39s4( 0,0040 o.oo06 37,9i 133 o,0059 o,00l s o,oo56 149255,7407 azt.677.OOO
,)( L
Bataoq 6.aj s,Ueq Ee-llllqa 672.42 I o,004' o,0006 88 0,0038 o,oo19 30,4 14 I 0,0053 0,0008 51.70175 0,0080 o.oo20 o,o052 138434.OO88 8 10.85s.OOO
,l mtttana Asai prllau Sala-l< Banr 672.42 ansat Tertinf,iqal 97 o,003 o.0004 129 o,0056 0,0028 29,24433 0,0051 0.0008 48,672s3 o,0076 0,0019 o,o058 1$5664,30 17 828.086-OO0
Efltaas 6sai g{rkit Sulah 672.42 I'eftinesal o,oo2 o,0003 a7 0,0038 0.0019 2s,3450 0.0044 0.o007 56,26a1 0,o087 o,oa22 o,0050 13{3 10,1 103 806.731.000
BEItanq Asi Mlrila Cuban 672.42 Iert I o,o05 o,0o05 97 0,0o41 0,o021 40,94206 0,oo71 0,oo r 1 55.Oqg I 0,o08s o.oo2 r o,o058 15544s.O983 82?.866.0O0
[,imr]n Pdnca Karya 672.42 tertingsal lo0 o.oo36 o,ooo4 3( o.oo1 o,0006 80.7143S 0,0139 o,0021 35,39968 0,o055 0,00i4 o,o045 120560,6099 792.982.OOO
Li!r1tj. PrllCu Pmd-g! 672.42 erkembmg 2291 o,008 o,000s 28 0,00 i 47,960'.i o.0083 o,0012 24.4546 0,oo38 0,0009 o,o037 9843 1.02686 770.852.O00
. i' [.,ilr1u" .rlbuk B€idorots 672.42 8 o.003 o,0003 136 o,005, 0,0029 17.9607 0,0083 0,o012 x4,62796 0,o0s4 0,0013 0,o058 156493,9858 828.9r$.000
1,1::n Mi:ribuns 672.42 lertingsal l1 o,004 o,oo04 154 o,oo67 0.0033 69-O1662 0,o119 0.0014 32,47007 cr,ooSo 0,0013 o,o06B 182354,3s26 854.776.O00
4!iqqn N-,Ual"E:rteqE 672.42 lertinsal 0,003 o,0003 84 0,0036 o,oo18 90,07253 0,o156 0,0023 51.O 1697 Q,OO79 0.0020 o,0065 173530.3959 84S.952.t
'itt ilrnrii Musa Mcnsao 672.42 Iertinggal 15$t o.006 o,0006 134 0,0058 a,oo29 46,79093 0,o081 o,0012 29,9a824 o,oo47 o,0012 o,oo59 157725,OO49 830. I46.O00
.l(l r1ll!r, R48E8o _ 672.42 ertinssal o,009 o,0o 10 165 0,0071 o.oo36 63,16775 0.o109 o,0016 35.86321 0,o056 o.0014 o,0075 202+48,2844 874.870.OOO
3l .Jllf!n Iemenggung 672.42t Ie 20$g 0.007 0,0008 49 0,002 I 0,0011. 109.9s87 0,0190 o,0028 33,07573 cr,o05i o,o0l3 0,o060 160409,4433 832.air.ooo
!:I,ui MDenti 672.42 lertinssal I1 0,oo4 o,0006 40 0,00 17 0.0009 30..r14 0,0053 0.0008 3$,8549€ Q,00s6 0,00i4 o,o03s 93747,8437 766.16S.O00
l4lnlin Temglq4L 672.42 207 o,000 o.0001 13 0,0006 o,0003 35,0932 0,006 o,0009 51.92649 0,o081 0.oo20 o,0033 88084.7493 TLo.506.ooo
34 Limt= srlka DtrIai 672.42t artinesal 781 o.0030 o,0003 t7 0,005 1 o,002s 62.58 183 o,0108 o,00r6 65,56558 o,orc2 0,0025 o,0070 18760A,2397 860.030.o00
l,ilr:tla radgg i.de" 672.42 erkembma I o,oo6l 0,0007 221 0,o095 o.oo48 t9,7175e 0.o034 0.0005 28,2441 0,0044 0,00r l 0,0071 189580,91 1 862.o02.ooo
tipqn tsdlttuq 672.42 Ierl 821 0,003 o,0003 108 o,ao47 o,0023 78,3748 0,01:]5 0,0020 54,51764 0,0085 0,002 r o,0068 142202.5q63 854.624.O00
3? Llulrfi- Mutra Liflaun 672.42 lertingqa.l o,003i_ o,0004 3( 0,0010 o,0008 -
35.0932 0,0061 0,0009 50,9293S 0,0079 0,0020 0,o040 108i42,2394 780.564.000
!4|!]1ln Mrllq 672.42 ertin*al 10 t6 o,oo3 o,0004 0,009s o,0049 90,07253 o,0156 0,0023 3q.15286 0,0061 0.00 5 o,0092 246462.6+78 9 18.a84-OOO
Lnnrfi D(:mq.ng 672.421 lertinggal 651 o.002 0,0002 40 o,0017 o,0009 1637642 0,oo28 o,0004 42,95644 0,0067 o,00 o,0032 85962,4264 758.384.O00
l(l ig1:qtrr*r. iilrtine 672.42 ieftincsal l8 o,006 o,0007 t48 0,0064 o.oo32 19,886 14 0.0034 o.0005 37,lao2(, o,oo58 o,oo o,0058 156823,75s8 829.245.OOO
.rl 672}r2 Berkembms 7 3802 0,01 O,0O14 230 0,009q o,o0so 170, 1488 o.0294 0,0044 36.26121 0,0056 o.oo 4 Q,Ot22 328176.14 1a 1.000.5q8.OO{l
*!Sarlgun BULS] I

.r? s:Lr:oiiiiii I,(r rl, ri ii l r


672.+21 lertinggal 7 0.002 0.o003 49 0,0021 o,0011 63,8058 0,0110 0,o017 40,6904 I 0,o063 0,o016 o,0o46 n236a,263 791.790.000
}[glarrcun Lirl!l& 672.42 ertinssal 30 o,0118 0,00I i32 0,0057 33,923421 0.oo59 0,ooo9 4t,7631 o,0065 0.0016 o,0065 175t79.9937 84?.601.OOO

:grlE;;F;- 1-6dang Panjang 672.42 lertinesal o.0t42 o,0014 203 0,o088 o,oo44 46,79093 0,oo81 o,0012 2S,9556 o,0046 o,00l2 o,0082 21950s,0442 891.926.000
.t5 lg-olmsun Uiuna Tanjung 672.42 ertinssal 7 o, o,o003 1 0,0007 o.0004 13,24862 0,0023 0.oo03 L,16723 0,oo48 0,0012 opo22 59546,2s145 731.969.000
{0 5arglarrsun Pdnti 672.42 Berkembms 19 0,007 o,0008 149 0,0064 o,0032 33,92342 o.oosg o,0009 38.O 1255 Q,00s9 0.0015 o,0063 165704.9028 842.126.OOO
iini@

ROI,ANGUN,

; iii.,A$ irrl ilt"tTI KSBENAIi A$


Jr r1,!a I .-.i'al KAEAG HU'r.Ltlf i.;. .

CF:K I'NDRA

.AH
--.F
I,{ A
LAMPIRAN II PERATURAN BUPA"I SAROLANGUN
NOMOR I' TAHUN2O1g
rANGGALTSArvu6Et 2Ot9
TENTANG
TATA CARA PEMBAOIAN DAN PENETAPAN zuNCIAN DANA DESA
.$EIP?4 PEDO'}IAN {,'I}IU}f PEif66{IN4'{N D,q&'4 Dg.S'{ I(A.BUP{TE'AT
SAROI.ANGUN TAHUN ANGGARAN 2019

LAPORAN REALISAS1 PENYERAPAN DAN CAPAIAN OUTPUT DANA DESA


TAT{AP,.......JTATILIN. A.BIlili'ARA.Ill 20LS
PEMERIMAH DESA.....,,..
KECAMATAN,...........,
(ABUPAtEt{ SAROI/{I'IGUN

PmD.s .R:r..-.------------

CAPAIAN VOLUME CARA ANGGARAN REALISASI "/o TENAGA


SISA (Ll
NOMOR URAIA,N OUTPUI OUTPUT PENGADAAN CAPNAN KEzuA DURASI UPAH
OUTPI]T

1 PETDAFATAII
Pendapate T6sfer
D@D6E
. TATIAP PERAAMA
- ?A}'APTPDUA

JI'ITLAB PEIIDAPATTII

2 BEL,/I.!TJA
2,\ Ei!&?deE?qreld*@
PeDdinbhm
2.1.1
2.1.2 dst...............

.22. Pid.rgP@bangltffi Des


2.2.1 Kegiah..--..
2-2-2 dst----. -- --.- -. - -

2,3 Bidmg Pemberdayau Masy{skat


2.3. i Kegiattr......
2.3.2 ldst---------------

2,4 Bidmg PeBbir]as f@asyarakatm


2.4.1 lKcgiaEL.....
2.4.2 dst,..............

2,s Bidmg Tak Terduga


2.5.r Kegiah.,.-..
2.5.2 dst..,........-.,
1EEASJA
lr{nEAE
I
3 IEMDYff
3,1 lPmgetu*m eembiaym
3.1.2 I Penyertam Modal Desa

- Pengembmgm Usaha
dst..,,....-.....

,'VELA',
AY&EI

Distujui oleh :
(desal, {tamggal, bulaul, tiihun}

BENDAHAM DESA... KEPALA DESA...........

(..............................)

PETUI{JUK PEITGISIAT{ :
Nomor Uraim
1 Kolom I diisi dmgm Kode Rekening sesuai dengm APBDesa
2 Kolom 2 diisi dengan uraim pendapatar, belanJa da, pembiayam ymg menggunakm Dana Des
3 Kolom 3 diisi dengan uralan output. Misal : Pembmgunan Jalm
4 Kolom 4 diisi denBan jumlah volume output yang terdiri dad jumlah dan satuan output. Misal : 500 meter
5 Kolom 5 diisi dengr wawagaAffi.E, Misal : wa.lalola
6 Kolom 6 diisi dengm jumlah aggarm
7 Kolom 7 diisi dengan jumlah realissi
8 Kol,om 8 diisi dengm wlisth antar& anSgm dan realissi
I Kolom 9 diisi dengan persentase €paim output dengan perhiftngan sebagai berikut:
a. Keglate pembugunm/p€melihm/pengembmgm Iisik dihitung sesuai perkembmgm p€oyetesjan lisik dilapmgm (lmplrku foto)
b. Kegiatm non fisik dihitung dengan cara :
- penyelesaiar kertas *erja/kemngka acuan keda yang memuat latar belakan& tqiuan, lokasi, tsget/sasaran dar anggaran sebesar 30 %
- Undagm pelakwam keEiatm, daftd pesrta pelatihm dan kmfimasl pengajtr sbew 5O7o
- Kegiatm telah terlahsana *besar 8ool"
- tapom pelaks@ kegJatil dm foto sb€s 1006/"
10 Kolom 10, 1 1 dan 12 dalam rmgka peta.ksanaan program esh for work yang diisi hanya untuk kegiatan Dana Des pada
bidsg pembangunan desa
11 Kol,om 13 diisi dengm keterangm. Misal : beBpa output yang tetah tenaksgm {kmtlt6}

T"T,LANGUN'
CEK ENDRA
LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI SAROLANGUN
NOMOR t3 TAHUN 2019
TANGGAL a lAwvtW-t 2019
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA
SERTA PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN DANA DESA KABUPATEN
SAROLANGUN TAHUN ANGGAMN 2019

LAPORAN KEPALA DESA KEPADA BUPATI


PENBTAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESATAHUN ANGGARAN 2019
PEMERINTAH DESA.........
KECAMATAN.............
KABUPATEN SAROLANGUN

Pagu Desa
KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN BELUM PRIORITAS
PBMBANGUNAN DI'SA PEMBDRDAYAAN PENYELENGGARAAN PEMBINAAN
SARANA PELAYANAN [JSAHA PELESTARIAN MASYARAKAT DESA PEMER]NTAH DESA MASYARAKAT DESA
PRASAMNA DtrSA SOSIAI- DASAR EKONOMI DESA UNGKUNGAN HIDUP
NO
HASIL }IASIL HASIL HASIL HASIL HASII, HASIL
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
VOL BIAYA VOL BIAYA VOL BIAYA VOL BIAYA VOL BIAYA voL BIAYA VOL BIAYA
SESUAI SESUAI SESUAJ SESUAI SESUAI SESUAI SESUAI
PRIORITAS PRIORITAS PRIOzuTAS PRIOzuTAS PRIORITAS PRIORITAS PzuORITAS

2
e

4
dst

(desa), (tanggal, bulan, tahun)

(EPALA DESA...........

w
F@--"@---'! BUPATI SAROLANGUN,
Ir:it,.qti iiilE;i,l il li.l,t'iNARAI\ !

Z.€
,/
1{4,-
'.-
CEK ENDRA
l,.ih r^nrlrri.antin I A4J I
IliiP. tsolttto 1$0703 I oc4 I
#
LAMPIRAIIT IV PERATURAIT BUPATI SAROLANGUN
NOMOR 13 TAHUIII 2OI9
TANGGAI ?-Xaw ufa(Lr 2A79
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN
RINCIAIIT DANA DESA SERTA PEDOMAN UMUM
PENGGUNAAN DANA DESA I{ABUPATEI{
SAROLANGUN TAHUN ANGGARAN 2019

A. DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN


DESA
1) Pengadaan, p,ernbangunan, pengernbangan dan p,ernelikraraan.
sarana prasarana Desa
a) Pengadaan,pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan
pemukiman, antara lain:
1. pernbangunan dan/atar. perbaikan rurnakr sekrat untuk
fakir miskin;
2. penerangan lingkungan pemukiman;
3. pedestrian;
4. drainase;
5. tandon air bersikr atam perranap\rrag arr hrrjan bersarna;
6. pipanisasi untuk mendukung distribusi air bersih
kerumah penduduk;
7 . alat pemadam kebakaran hutan dan lahan;
8. sumur resapan;
9. selokan;
10. tempat pembuangan sampah;
1 1. gerobak sampah;
12. kendaraan pengangkut sampah;
13. mesin pengolah sampah; dan
14. sarana pras&rarra lingkrrngan an lainrrya yarrg
sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.

b) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan


pemeliharaan sarana prasarana transportasi, antara lain:
1. Perakrr*/ketirrting bagi desa-desa di kepulauan dan
kawasan DAS;
2. tambatan perahul
3. jalan pemukiman;
4. jalan Desa antara permukiman ke wilayah pertanian;
5. jalan poros Desa;
6. jalan Desa antara permukiman ke iokasi wisata;
7. jembatan desa:
8. gorong-gorong;
9. terminal desa; dan
tO. saralaa prasarana tra:asp,ortasi lainraya yareg s,esr.rai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
filiinffi.r,ii
*-*.^.*;;;j:;*XffEB
c) Pengadaan,pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana energi, antara lain:
1. pembangkit Jistrik tenaga mikrohidro;
2. pembangkit listrik tenaga diesel;
3. pembangkit listrik tenaga matahari;
4. instalasi biogas;
5. jaringan distribusi tenaga listrik; dan sarana prasarana
energi Tainnya ]'ang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.

d) Pengadaan,pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan


sarana dan prasararla informasi dan komunikasi, antara
lain:
1. jaringan internet untuk warga Desa;
2. website Desa;
3. peralatan pengeras suara (loudspeaker);
4. radio Single Side Band (SSB); dan
5. sarana prasarana komunikasi Tainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.

2) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial


Dasar
a) Pengadaan, pem,bangut).at7.2 pengembangar,. dan
pemeliharaan sarana prasarana kesehatan, antara lain:
1. air bersih berskala Desa;
2. sanitasi lingkungan;
3. jambanisasi;
4. mandi, cuci, kakus (MCI$;
5. mobil/kapal motor untuk ambulance Desa;
6. alat bantu penyandang disabilitas;
7 . pant: rehabilitasi penyandang disabilitas;
8. balai pengobatan;
9. posyandu;
1 0. poskesdeslpolindes;

1 1. posbindu;
L2. reagen rapid tes kid untuk menguji sampel-sampel
makanan; dan
13. sarana prasarafla kesehatan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah
Desa.

b) Pengadaanrpembangunan, pengembangan dan


pemeliharaan sarana prasarana pendidikan dan
kebudaya an antara Tain:
1. taman bacaan masyarakat;
2. bangunan Pendidikan Anak Usia Dini;
r@ff'----

UTiUUT PERTTU fr AN B$PATI

3. buku dan peralatan belajar Pendidikan Anak Usia Dini


lainnya;
4. w,ahana permainan anak di Pendidikan Anak Usia Dini;
5. taman belajar keagamaan;
6. bangunan perpustakaan Desa;
7. bul*tlbahan bacaan;
8. balai pelatihan lkegratan belajar masyarakat;
9. sanggar seni;
10. film dokumenter;
1 1. peralatan kesenian; dan
12. sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya
yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan
dalarn m usyaw'arah Desa

3) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan


sarana prasarana usaha ekonomi Desa
a) Pengadaan,pembangunan, pengembangan dan
pemeliharaan sarana prasarana produksi usaha pertanian
untuk ketahanan pangan dan usaha pertanian berskala
produktif yarr.g difokr.skan kepada pernbenttrkarr dan
pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk
unggulan kawasan perdesaan, antara lain:
1. bendungan berskala kecil;
2. pembangunan atau perbaikan embung;
3. irigasi Desa;
4. percetakan lahan pertanian;
5. kolam ikan;
6. kapal penangkap ikan;
7. tempat pendaratan kapal penangkap ikan;
8. tarnbak garaln;
9. kandang ternak;
10. mesin pakan ternak;
11. gudang penyimpanan sarana produksi pertanian
(saprotan); dan
tr2. sarana prasarana produksi pertanian lainnya yang
sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.

b) Pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan


sarana dan prasarana pengolahan hasil pertanian untuk
ketahanan parrgan dan usaha pertanian yarrg difokrrskan
kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan
desa danf atau produk unggulan kawasan perdesaan,
antara lain:
1. pengeringan hasil pertanian seperti: lantai jemur gabah,
jagrrng, kopi, coklat, kopra, dan ternpat penjerrnrran
ikan;
2. lumbung Desa;
3. gudang pendingin (cold storagel; dan
4. sarana dan prasarana pengolahan hasil pertanian
lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
c) Pengadaan,pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana jasa serta usaha industri kecil
danf atau industri rumahan yang difokuskan kepada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa
dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, antara
lain:
1. mesinjahit;
2. peralatan bengkel kendaraan bermotor;
3. mesin penepung ikan;
4. mesin penepung ketela pohon;
5. mesin bubut untuk mebeler; dan
6. sarana dan prasararta jasa serta usaha industri kecil
danf atau industri rurnahan Tainnya yar:g sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah
Desa.

d) Pengadaan,pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan


sarana dan prasarana pemasaran yang difokuskan kepada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa
dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, antara
iain:
1. pasar desa
2. pasar sayur
3. pasar her,r,'an
4. tempat pelelangan ikan;
5. toko online;
6. gudang barang; dan
7. sarana dan prasarana pemasaran lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.

e) Pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan


sarana dan prasarana Desa Wisata, antara lain:
1. pondok wisata;
2. panggung hiburan;
3. kios cenderamata;
4, kios warLlng makan;
5. wahana permainan anak;
6. wahana permainan outboundl
7 . tarnan rekreasi;
8. tempat penjualan tiket;
9. rumah penginapan;
10. angkutan wisata; dan
11. sarana dan prasarai?a Desa Wisata lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.

Pengadaan,pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan


sarana dan pras arafla Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk
kemajuan ekonomi yang difokuskan kepada pembentukan
dan pengembangan produk unggulan desa dan/atau
produk unggulan kawasan perdesaan, antara lain:
i. penggilingan padi;
2. peraut kelapa;
3. penepr:ng biji-brjiax;
4. pencacah pakan ternak;
5. sangrai kopi;
6. pemotong/pengiris buah dan sayuran;
7. pompa air;
8. traktor mini; dan
9. sarana dan prasarana lainnya yang sesuai Cengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah
Desa.

4) Pengada.a.n, Ilembangr-rnan, Irengembangan dan pemeliharaan


sarana prasarana untuk pelestarian lingkungan hidup antara
lain:
a) pembuatan terasering;
b) kolam untuk rnata air;
c) plesengan sungai;
di pencegahan kebakaran hutan;
e) pencegahan abrasi pantai; dan
f) sarana prasarana untuk pelestarian lingkungan hidup
lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyau/arah Desa.

5) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan


sarana prasarana untuk penanggulangan bencana aiam
dan/atau kejadian luar biasa lainnya yang meliputi:
a) kegiatan tanggap darurat bencana alam;
b) pembangunan jalan evakuasi dalam bencana gunung
berapi;
c) pembangunan gedung pengungsian;
d) pembersihan lingkungan perutmahan yang terkena bencana
alam;
e) rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan perumahan yang
terkena bencana alam; dan
f) sarana prasarana untuk penanggulangan bencana yang
lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan
dalarn musyawarah Desa.

B. DAFTAR KEGIATAN PRIORITAS BIDANG PEMBERDAYAAN


}IASYARAI{AT DESA
1) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Peiayanan Sosial
Dasar
a) pengeiolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat,
antara lain:
1. penyediaan air bersih;
2. pelay anan kesehatan lingkungan;
3. kampanye dan promosi hidup setrat guna mencegah
penyakit seperti penyakit menular, penyakit seksual,
HIV/AIDS, tuberkulosis, hipertensi, diabetes mellitus
dan gangguan jiwa;
ffi I}IUT PE RiTU RAI{ EUPATI

4. bantuan insentif untuk kader kesehatan masyarakat;


5. pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan
sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan anak
sekolah;
6. kampanye dan promosi hak-hak anak, ketrampilan
pengasuhan anak dan perlindungan Anak;
7. pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
8. perar,vatan kesehatan danf atau pendampingan untuk
ibu hamil, nifas dan menyusui;
9. pengobatan untuk lansia;
10. keluarga berencana;
11. pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang
disabilitas;
12. pelatihan kader kesehatan masyarakat;
13. pelatihan hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak
dan perlindungan Anak;
14. pelatihan pangan yang sehat dan aman;
15. pelatihan kader Desa untuk pangan yang sehat dan
aman; dan
16. kegiatan pengelolaan pelayanan kese.kr.atan masyarakat
Desa lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah
Desa.

b) p,engelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan


kebudayaan antara lain:
1. bantuan insentif guru PAUD;
2. bantuan insentif guru taman belajar keagamaan;
3. penyelenggaraan pelatihan kerja;
4. p,enyelengaraan kursrrs seni budaya;
5. bantuan pemberdayaan bidang olahraga;
6. pelatihan pembuatan fi1m dokumenter; dan
7. kegiatan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan
lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputrrskan dalam musyawarah Desa.
2) Pengelolaan sarana prasarana Desa berdasarkan kemampuan
teknis dan sumber daya Iokal yang tersedia
a) pengelolaan iingkungan perumahan Desa, antara lain:
1. pengelolaan sampah berskala rlmah tangga;
2. pengelolaan sarana pengolahan air limbah; dan
3. pengelolaan lingkungan pemukiman lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
b) pengelolaan transportasi Desa, antara lain:
1. pengelolaan terminal Desa;
2. pengeloTaan tambatan perahu; dan
3. pengelolaantransportasi lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa yang diputuskan dalarn musyawarah
Desa.
e) pengembangan energi terbanukan, antara lain:
1. pengolahan limbah peternakan untuk energi biogas;
2. pernbuatan bioethanol dari ubi kayu;
3. pengolahan minyak goreng bekas menjadi biodiesel;
4. pengelolaan pembangkit listrik tenaga angin; dan
5. Pengembangan energi terbarukan lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
d) pengelolaan informasi dan komunikasi, antara lain:
L. sistern informasi Desa;
2. koran Desa;
3. website Desa;
4. radio komunitas; dan
5. pengelolaan informasi dan komunikasi iainnya yang
sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.

3) pengelolaan usaha ekonomi produktif serta pengelolaan sarana


dal prasarana ekonomi
a) pengelolaan produksi usaha pertaniarr rrntrrk ketahanan
pangan dan usaha pertanian yang difokuskan kepada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa
dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, antara
lain:
1. pembibitan tanaman pangarr;
2. pembibitan tanaman keras;
3. pengadaan pupuk;
4. pembenihan ikan air tawar;
5. pengelolaan usaha hutan Desa;
6. pengelolaan usaha hutan sosial;
7. pengadaan bibit/induk ternak;
8" inserninasi buatan;
9. pengadaan pakan ternak; dan
10. sarana dan prasarana produksi pertanian lainnya yang
sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
b) pengolahan hasil produksi usaha pertanian untuk
ketahanan pangan dan usaha pertanian yang difokuskan
kepad.a pernbentuka:a dan pengernbanlgarr produk rrrrggrrlan
desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan,
antara lain:
1. tepung tapioka;
2. kerupuk;
3. keripik jamur;
4. keripik jagung;
5. ikan asin;
6. ahon sapi;
7. susu sapi;
8. kopi;
9. coklat;
10. karet; dan
11" pengolahan hasil pertanian lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalarn musyawarah
Desa.
pengelolaan usaha jasa dan indrrstrr kecil yang difokuskan
kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan
desa danf atau produk unggulan kawasan perdesaan,
antara lain:
1. meubelair kayu dan rotan,
2" alat-alat rumatr tangga,
3. pakaian jadi/konveksi kerajinan tangan;
4. kain tenun;
5. kain batik;
6. bengkel kendaraan bermotor;
7. pedagang di pasar;
8. pedagang pengepul;dan
9. pengel<rJaanjasa dan industri kecil lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
d) pendirian dan pengembangan BUM Desa dan/atau
BUMDesa Bersama, antara lain:
1. pendirian BUM Desa dan/atau BUM Desa Bersarna;
2. penyertaan modal BUM Desa dan/atau BUM Desa
Bersama;
3. penguatan permodalan BUM Desa datrlatau BUM Desa
Bersama;dan
4. kegiatan pengembangan BUMDesa dan/atau BUM
Desa Bersama lainnya yang sesuai dengan kewenangan
Desa diputuskan daiam musyawarah Desa.

e) pengembangan usaha BUM Desa danlatau BUM Desa


Bersama yang difokuskan kepada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan desa danf atau produk
unggulan karnrasan perdesaan, antara lain:
1. pengelolaan hutan Desa;
2. pengelolaan hutan Adat;
3. industri air minum;
4. industri pariwisata Desa;
5. indrrstri pengolahan ikan; dan
6. produk unggulan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa diputuskan dalam mLr.syawarah Desa.
pengembangan usaha BUM Desa dan/atau BUM Desa
Bersama yang difokuskan pada pengembangan usaha
layanarr jasa, antara lain:
1. pembangunan dan penyewaan sarana prasarana
olahraga;
2. pengadaan dan penyewaan alat transportasi;
3. pengadaan dan penyewaan peralatan pesta; dan
4. pengadaan atau pembangunan sarana prasarana
lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
j
ilt'r;Tj?
''lt;"i;;;
.+*"j:'," '' ""-
'r;ii:i
s) pembentukan dan pengembangan usaha ekonomi
masyarakat dan/atau koperasi yang difokuskan kepada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa
dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, antara
lain:
1. hutan kemasSrarakatan;
2. hutan tanaman rakyat;
3. kemitraan kehutanan;
4. pembentukan usaha ekonomi masyarakat;
5. pembentukan dan pengembangan usaha industri kecil
dan/ atau industri rurnahan;
6. bantuan sarana produksi, distribusi dan pemasaran
untuk usaha ekonomi masyarakat; dan
7. pembentukan dan pengembangan usaha ekonomi
lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyavrarah Desa.
h) pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk kem4juan
ekonomi yang difokuskan kepada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan desa dan/atau produk
unggulan kawasan perdesaan, antara lain:
1. sosialisasi TTG;
2. pos pelayanan teknologi Desa (Posyantekdes);
3. percontohan TTG untuk produksi pertanian,
pengembangan sumber energi perDesaan,
pengembangan sarana transportasi dan komunikasi
serta pengembangan jasa dan industri kecil; dan
4. pengembangan dan pernanfaatan T:lG lainnya yang
sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.
pengelolaan pemasaran hasil produksi usaha BUM Desa
dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada
pembentukan dan pengernbangan produk unggulan desa
dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan, antara
lain:
1. penyediaan informasi harga/pasar;
2. parneran hasii usaha BUM Desa, usaha ekonomi
masyarakat danf atau koperasi;
3. kedasama perdagangan antar Desa;
4. kerjasama perdagangan dengan pihak ketiga; dan
5. pengelolaan pemasaran lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa yang diputuskan dalam musyawarah
Desa.

4l penguatan dan fasilitasi masyarakat Desa dalam


kesiapsiagaarr rnenghadapi tanggap danrrat bencana serta
kejadian luar biasa lainnya yang meliputi:
a) penyediaan layanan informasi tentang bencana;
b) pelatihan kesiapsia6aan rnasyarakat dalam menghadapi
bencana;
c) pelatihan tenaga sukarelawan untuk penanganan bencana;
dan
iili ::lt . I r.'i ,,r",:. ., :
'''::':: .'
,l
." .

d) penguatan kesiapsiagaan masyarakat yang lainnya sesuai


dengan kewenangan Desa yang diputuskan dalam
musyawarah Desa.
5) pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a) pernbibitan pokron langka;
b) reboisasi;
c) rehabilitasi lahan gambut;
d) pembersihan daerah aliran sungai;
e) pemeliharaan hutan bakau;
0 perlindungan terumbu karang; dan
g) kegiatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa
yang diputuskan dalam musyawarah Desa.
6) Pemberdayaan masyarakat Desa untuk memperkuat tata
kelola Desa yang demokratis dan berkeadilan sosial
a) mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
pembangunan Desa yang dilaksanakan secara swakelola
oleh Desa, antara Tain:
1. pengembangan sistem informasi Desa (SID);
2. pengembangan pusat kemasyarakatan Desa dan/atau
balai rallvat; dan
3. kegiatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa
yang diputuskan dalam musyawarah Desa.

b) mengembangkan program dan kegiatan pembangunan


Desa secara berkelanjutan dengan mendayagunakan
sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di
Desa, antara lain:
1. penyusunan arah pengembangan Desa;
2. penyus\rnall rancangarr program/kegiatan
pembangunan Desa yang berkelanjutan; dan
3. kegiatan lainnya yang sesuai kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
c) men1rusun perencanaan pembangunan Desa sesuai dengan
prioritas, potensi, dan nilai kearifan lokal, antara lain:
1. pendataan potensi dan aset Desa;
2. penyusunan profil Desa/data Desa;
3. penyusunan peta aset Desa; dan
4. kegiatan lainnya yang sesuai kewenangan Desa yang
diputuskan dalam musyawarah Desa.
d) menyusun perencanaan dan penganggaran yang berpihak
kepada kepentingan warga miskin, warga disabilitas,
perempuan, anak, dan kelompok marginal, antara lain:
1. sosialisasi penggunaan darra Desa;
2. penyelenggaraan musyawarah kelompok lrarga miskin,
warga disabilitas, perempuan, anak, dan kelompok
marginal;
3. penyusunan usulan kelompok warga miskin, warga
disabilitas, perernpu.an, anak, dan kelornpok rnar6inall
4. Pembentukan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskessos)
ditingkat desa;
I

5. kegiatan lainnya yang sesuai dengan ke#enangan Desa


yang diputuskan dalam musyawarah Desa.
e) mengembangkan sistem transparansi dan akuntabilitas
dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa, antara lain:
1. pengembangan sistem administrasi keuangan dan aset
Desa berbasis data digital;
2. pengembangan laporan keuangan dan aset Desa yang
terbuka untuk publik;
3. pengembarrgarr sistem informasi Desa yang berbasis
masyarakat; dan
4. kegiatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa
yang diputuskan dalam musyawarah Desa.

mendorong partisipasi masyarakat dalam pen)rusunall


kebijakan Desa yang dilakukan melalui musyawarah Desa,
antara lain :
1. penyebarluasan informasi kepada masyarakat Desa
perihal hal- hal strategis yang akan dibahas dalam
Musyawarah Desa;
2. penyelenggaraan musyawarah Desa; dan
3. kegiatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa
yang diputuskan dalam musyawarah Desa.

s) melakukan pendampingan masyarakat Desa melalui


pembentukan dan pelatihan kader pemberd ayaan
masyarakat Desa yang diselenggarakan di Desa.
h) menyelenggarakan peningkatan kualitas dan kapasitas
sumber daya manusia masyarakat Desa untuk
pengembangan Kesejahteraan Ekonomi Desa yang
difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan
produk unggulan desa danf atau produk unggulan
kawasan perdesaan, antara lain:
1. pelatihan usaha pertanian, perikanan, perkebunan,
industri kecil dan perdagangall;
2. pelatihan teknologi tepat guna;
3. pelatihan kerja dan keterampilan bagi masyarakat Desa
sesuai kondisi Desa; dan
4. kegiatan peningkatan kapasitas lainnya untuk
mendukrrng pernbentrrkan dan pengembangan prodrrk
unggulan desa dan f atau produk unggulan kawasan
perdesaan yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
melakukan pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dan pembangunan Desa yang
dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat Desa, antara
Tain:
1. pemantauan berbasis komunitas;
2. audit berbasis komunitas;
3. pengembangan unit pengaduan di Desa;
4. pengembangan bantuan hukum dan paralegal Desa
untuk penyelesaian masalah secara mandiri oleh Desa;
5. pengemb an:.gar^ kapasitas paralegal Desa;
6. penyelenggaraan musyawarah Desa untuk
pertanggungjawaban dan serah terima hasil
pembangunan Desa; dan
7. kegiatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa
yang diputuskan dalam rnus),awarah Desa.

BUPATI SAROLANGUN,
,I'M[4ff
DITE t IT I KE S fl $I.{!TA}{ I.
z
r4
c#aNnna
rt:

Anda mungkin juga menyukai