Maga
INDONESIA
st PERLU SABO
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN - DIREKTORAT SUNGAI
PROYEK PUSAT LATIHAN DAN PENGEMBANGAN TEKNIK SABO.
(SABO TECHNICAL CENTRE )1, LETAK DAN LUAS WILAYAH NEGARA.
Negara Republik Indonesia terletak pada 6° 08 LU dan 11° 15 LS serta di antara 94° 45° BT dan 141°
05° BT atau sepanjang 1770 km arah US dan 5152 km arah TB. Jumlah pulau di Indonesia kurang lebih
sobanyak 13.667 buah, diantaranya schanyak 6044 buah sudah mempunyai nama dan + 75 % sudah
berpenghuni. Luas daratan kurang lebih 1,92 x 10 km? dan luas lautan adalah 3,08 x 10° km?
2. INDONESIA SEBAGAI KAWASAN BERHUTAN TETAP_
Lahan dan vegetasi di Indonesia sangat beraneka ragam, baik tingkat kesuburan maupun kemampuan lahannya
Keanckaragaman ini disebabkan oleh perbedaan iklim, kondist geologi dan topografi yang ada di tiap-tiap
dacrah, Schagian besar lahan di Indonesia merupakan kawasan hutan tetap ( 60 % luas daratan ), sedangkan
lahan perfanian hanya sekitar 3,80 %.
3. INDONESIA SEBAGAI KAWASAN BERGUNUNGAPI AKTIF
Wilayah Indonesia merupakan daratan yang bergunung-gunung baik yang masth aktif maupun yang sedang
heristrahat, Jumlah qunungapt yang mash aktifscbanyak 129 buah. Oleh sebab itu Indonesia termasuk negara
yang mempunyai daerah seismik aki. Daerah ini sebagian besar dipengaruhi olch dacrah seismik Sitkum Pasfic
{85 "% ) dan sisanya dipengaruhi oleh daerah seismik Mediteranean. Sebagian besar gempa yang terjadi di
Indonesia berpotensi sebagai sumber Keneana alam mengingat jenis gempa yang terjadi adalah gempa tektonik
brerskala Richter di atas empat. Frekuensi kejadian gempa tektonik di Indonesia rata-ata 300 - 400 kali setiop
tahun.
5 | + sees§@ ZONA PATAHAN DI INDONESIA
PENYEBARAN GUNUNGAP! AKTIF
DI INDONESIA
4. INDONESIA SEBAGAI KAWASAN BERZONA PATAHAN
Jembatan
Merapi, di desa Naepos,
tertimpa Sedimen akiba
ang membentan;
besar wilayah Indonesia berada di atas jalur lempeng sesar / patahan ( fractured zone ), Struktur
j kawasan yang dilalu jalur patahan ini pada umumnya sangat rentan terhadap perubahian cuaca dan iklim.
an, pada musim penghujan kerap sekali terjadi peristiwa tanah longsor yang dikuti oleh sedimen
di atas K. Putth, lereng barat Gunung
‘ecamatan Srumbunig, Kabupaten Magelang
lahar hujan, 1983,DAERAH SBSMIK Di INDONESIA
‘Sumber : Lembaga Meteorologi dan Geofisiko, Jakarta
5. INDONESIA SEBAGAI KAWASAN BERPENDUDUK PADAT
Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya sangat padat, berada nomor lima di dunia setelah China,
India, Uni Soviet ( sekarang CIS ) dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 1990 sebesar
lebih dari 180 jiwa, dengan kepadatan penduduk reta-rata 94 jwa per km® dan tingkat pertumbuhan rata-rata
sebesar 2,5 % per tahun. Kurang lebih scbesar 60 % penduduk Indonesia berdiam di Pulau Jawa dan sisanya
tersebar diberbagai pulau lainnya.
6. TEMPERATUR dan CURAH HUJAN
Sepanjang tahun temperatur cukup tinggi Hal ini
disehabkan Karena Indonesia terletak pada daerah
katulistiwa Temperatur maksimum rata-rata 33° C
dan temperatur minimum rata-rata 21° C, kecvali di
daerah pegunungan temperatumya dapat lebih
rendah. Temperatur absolut maksimum setempat
dapat mencapai 36°C
Indonesia dengan luas daerah sekitar 1,92 x 106 kan?
memiliki curah hujan relatif tinggi, bervariasi antara
1000 - 4000 mm setahun dengan angka penguapan
antara 1200 - 1400 mm per tahun, Diperkirakan
sebesar 25-35 % merupakan aliran mantap_yakni|
jumlah air yang selalu tersedia setiap saat sehagat
base flow. Sisanya sebesar 65-75 % berupa aliran
tidak mantap yang mengalir dalam bentuk banjir atau
aliran permukaan yang menghilang dengan cepat
‘menuju laut,FREKUENSI KEJADIAN DAN JUMLAH KORBAN PADA TIAP PROPINSL
AKIBAT BENCANA ALAM SEDIMEN ( EROSI DAN SEDIMENTASI) ( 1985-1992 )
mesial
5 hall
3 hal
hal
‘kal
oR - ‘
ae onrmwan rie ee re
‘SEDIMEN PADA TIAP PROPINS! AKIBAT BENCANA ALAM SEDIMEN
BEBERAPA CATATAN BENCANA ALAM (1988 - 1992)
denis T
vol ott, | 1980 1999 1360 90 992
1. [Gaming mets |-G. Arata, Ror |G. seme |G. Katt, Kea |G. tenon, Sie |e Mer seg
6. has, eee Somme” | OoCwame* |G Ree
| ie aan sonst Sout Se
| Bana sett tees |
fs tas ee
2 |Get fC 5 ~Yorsara a) | Bat in Ae | Bb Jt
SnBerg | REISE,
| srrirapal 199 | inn hear
Soe | Aas Were
ar 2000 ran |" dan 2000"
| iorensTe” | omy erin
Nehoskng” | sock amps”
siobrnmk | fren wen
pe ee
rien to
3. [Tana tongor |Top Sater |= ani Sanok —|-Pnworep, 9 | Wer, 200 |-Cleap, dow
one Patan 70K | mg mesinggs |" wry dnprhan | Tan ging
eoreg Singin Somwaning at |-Poiing 0" | pean
Ende RT ra menand | wong hemp |. Tae Na,
emmy Kain Pon” |-Maenda iar |” die 90 ng
neta Dyibees | atric | menses
remtimes | ninth, | Sarat En
| Maing 3” | Samer Bot
cereaen? | ume
ta te Ke
fi dia 16
iba np
Heong dae
aren cat 7
(as
4. |ustertinnr —|-Stemn, oY [estar Ory |= Kai Brees at
Sedinen ink. |*Taderatgn | Lari aim | Sanco Bane | poh ises, | Seems
one serena Cacbiasara|
+ fed |
& [Bowie Bis are Ramo |= beion |
dace Toca | dita enh, | non 28 Bit'dne, 100 | 1eBpR
ere 750 | SiO) nenah a | Seng menmags | SDrccrtien, | newh etang |
| ee Sembee SOrmmnnen | Jena nak | See |
‘terendam 76.000 winege hancur }
| dtrortan Sta satan
Fm fonts
Sc
Singur. APAKAH SABO ITU
Sabo merupakan dua buah kata yang berasal dari bahasa Jepang yang masing-masing artinya adalah sa = pasir,
dan bo = pengendalian. Dengan demikian, secara harafiah mengandung pengertian pengendalian pasir. Akan
tetapi dalam Kenyataannya sabo merupakan suatu sister penanagulangan bencana alam akibat erosi dan
sedimentasl. Termasuk di dalamnya erost dan sedimen yang disebabkan oleh adanya lahar hujan, sedimen luruh,
tanah longsor dan lain-lain. Dengan demikian, teknik sabo tidak terbatas-penerapanniya hanya di daerah vulkanik
saja_melainkan dapat pula diterapkan di deerah non-vulkanik yang banyak terjadi permasalehan erosi dan
sedimentasi
‘Adapun jenis pekerjaan sabo mencakup :
1. Pekerjaan langsung ( sebagai upaya pencegahen terjadinya eros!) antara lain: sengkedan (terrace ) dan
penghutanan ( reforestation )
2. Pekerjaan tak langsung ( sebagai upaya pengendalian sedimen } dengan menagunakan faslitas bangunan
‘sabo misalnya bendung penahan sedimen, kantong sedimen, tanggul, kanalisasi deb
8. PERKEMBANGAN SABO DI INDONESIA
Masyarakat Indonesia, Khususnya yang berada ci daerah pegunungan telah lame mengenal upaya
penanggulangan masalah erosi dan sedimentasi sebagai bagian daripada konservesi Jahan. Tanpa disadari
sebenarnya mereka telah melaksanakan suatu pekerjaan sabo meskipun mash dalam bentuk yang sangat
sederhana. Upaya penanggulangan yang “dilaksanakan lebih ditiikberatkan pada _pekerjaan-pekerjaan
pemantapan lereng bukit unfuk mencegeh eros! yang terjad! pada daerah sumber sedimen dengan menerapkan
teknologt warisan nenek moyang seperti pembuatan sengkedan, bendung-bencing pengendall.sedimen
sedethana yang cikenal dengan istiah lundak ( bhs Jawa : angel) serta penghutanan,
Penanggulangan masalah erosi dan sedimentasi mulai dikembangkan di Indonesia ketika pada tahun 1970,
seorang ahi sabo berkebangsaan Jepang, Mr Tomoaki Yokota, datang di Indonesia dan memperkenalkan
teknologt sato yang diterapkan di Jepang guna menanggulangt-bencana alam akibat letusan suatu. gunungapl,
vakni bahaya sekunder yang berupa lahar hujan. Penerapan teknologi sabo tersebut ternyata memierikan hasil
yang positip, lahar hujan mulai dapat dkendalikan dengan beik
Dari basil pengkajian Proyek Pusat Latihan Penanggulangen Gunung Berapi ( PPLPGB ) Yogyakarta sejak saat
berdirinya pada tahun 1982 hingga 1989 ternyata teknologi saho dapat diterapkan tidak hanya pada kawasan