Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIOBAN
Alamat : Jln. Raya Sioban – Tuapejat KM 3,5 Kec.Sipora Selatan Kode Pos : 25773
Email : puskesmas.sbn@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SKRINING/ VALIDASI BALITA STUNTING

I. Pendahuluan
Kesehatan merupakan hak asasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU
No. 23 tahun 1992) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu
diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh
seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat,
dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Hal ini perlu dilakukan, karena bukanlah tanggung jawab
pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah
dan masyarakat, termasuk swasta.
Salah satu tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan
kesehatan. Salah satu sasaran pokok RPJMN adalah meningkatkan status
gizi pada anak. Masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini dan
merupakan persoalan yang harus ditangani dengan serius (Kemenkes RI,
2015).

II. Latar Belakang


Balita pendek (stunting) merupakan keadaan tubuh yang pendek dan
sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau
tinggi badan. Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada
kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Ada bukti jelas bahwa
individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai
penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi
kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan terganggu
(Mann dan Truswell, 2002).
Secara garis besar penyebab stunting dapat dikelompokkan ke dalam tiga
tingkatan yaitu tingkatan masyarakat, rumah tangga (keluarga) dan individu.
Pada tingkat rumah tangga (keluarga), kualitas dan kuantitas makanan yang
tidak memadai, tingkat pendapatan, pola asuh makan anak
yang tidak memadai, pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai
menjadi faktor penyebab stunting, dimana faktor-faktor ini terjadi akibat
faktor pada tingkat masyarakat (UNICEF, 2007).

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Kerangka acuan ini disusun sebagai acuan bagi tenaga kesehatan
dalam melakukan upaya tindak lanjut terhadapt balita stunting usia 0-59
bulan di Wilayah Kerja Puskesmas SIOBAN.
B. Tujuan Khusus
Kerangka acuan ini digunakan sebagai acuan dalam :
1. Mengetahui balita stunting usia 0-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Sioban.
2. Dilakukan validasi balita stunting usia 0-59 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sioban.

IV. Kegiatan Pokok


Pengukuran antropometri

V. Metode
Metode yang digunakan metode langsung

VI. Sasaran
Balita usia 0-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sioban

VII. Jadwal Kegiatan


Setiap Bulan

VIII. Rencana Evaluasi


Koordinasi lintas program dan lintas sector untuk perlakuan tindak lanjut
terhadap balita stunting.

IX. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh petugas yang melaksanakan
kegiatan dan dikelola dengan baik serta benar sehingga data yang diperoleh
untuk pelaporan dan dapat digunakan sewaktu – waktu saat dibutuhkan.

X. Biaya
NO Kegiatan Rincian Total

Anda mungkin juga menyukai