Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIOBAN
Alamat : Jln. Raya Sioban – Tuapejat KM 3,5 Kec.Sipora Selatan Kode Pos : 25773
Email : puskesmas.sbn@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN BALITA GIZI BURUK

I. Pendahuluan
Gizi buruk terjadi karena kekurangan gizi tingkat berat yang bila tidak
ditangani dengan segera dapat mengakibatkan kematian. Untuk itu surveilens
gizi buruk dilakukan dengan baik sehingga upaya menanggulangi balita gizi
buruk dapat ditingkatkan. Berdasarkan Riskesdas 2010 sebanyak 13% anak
berstatus gizi kurang, diantaranya berstatus gizi buruk. Data yang sama
menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6% anak sangat kurus dan 17%
anak sangat pendek. Keadaan ini berpengaruh pada tingginya angka kematian
bayi. Menurut WHO >50% kematian bayi dan anak terkait gizi kurang dan
gizi buruk. Oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani dengan cepat.

II. Latar Belakang


Masalah gizi buruk pada balita merupakan masalah kesehatan
masyarakat sejak dahulu. Krisis ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997
sampai saat ini masih belum dapat ditanggulangi dengan baik. Hal ini
menyebabkan jumlah keluarga miskin semakin banyak dan daya beli
terhadap pangan menurun. Lebih lanjut, ketersediaan bahan makanan dalam
keluarga menjadi terbatas yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan
terjadinya gizi kurang bahkan gizi buruk. Kekurangan gizi merupakan faktor
utama yang menyebabkan kematian bayi dan balita. Masalah gizi umumnya
disebabkan oleh dua faktor utama, yakni infeksi penyakit dan rendahnya
asupan gizi akibat kekurangan ketersediaan pangan ditingkat rumah tangga
atau pola asuhan yang salah. Masalah gizi buruk dan gizi kurang pada anak
balita merupakan masalah yang perlu ditanggulangi (Depkes RI, 2006).

III. Tujuan
A. Tujun Umum
Meningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian balita gizi
buruk
B. Tujuan khusus
1. Dilakukan penapisan/ investigasi balita gizi buruk
2. Terselenggaranya kegiatan tatalaksana gizi buruk sesuai standar
3. Tercapainya peningkatan status gizi balita

IV. Kegiatan Pokok


Sweeping ke rumah atau pelacakan balita gizi buruk yang merupakan
hasil pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu, Poskesdes, Pustu serta
Puskesmas. Untuk mengkonfirmasi kembali dan menggali informasi yang
berhubungan dengan balita sehingga ditemukan solusi dan penanganan yang
tepat untuk meningkatkan status gizi balita.

V. Metode
Pelacakan atau sweeping serta konseling
VI. Sasaran
Balita gizi buruk usia 0-59 bulan dengan Z-Score <-3 SD

VII. Jadwal Kegiatan


Setiap bulan apabila ditemukan balita gizi buruk

VIII. Rencana Evaluasi


Koordinasi lintas program, dan lintas sektor untuk perlakuan tindak
lanjut terhadap balita gizi buruk.

IX. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh petugas yang melaksanakan
kegiatan dan dikelola dengan baik serta benar sehingga data yang diperoleh
untuk pelaporan dan dapat digunakan sewaktu – waktu saat dibutuhkan.

X. Biaya
NO Kegiatan Rincian Total

Anda mungkin juga menyukai