KAK Kegiatan Germas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PENUJAK
Alamat :Jln. Raya Penujak Desa Penuja Kecamatan Praya Barat Kabupaten
Lombok Tengah Kode Pos 83572 Email : puskesmaspenujak@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


GERAKAN MASYARAKAT CEGAH
STUNTING

A. Pendahuluan
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka
waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga
lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Stunting mulai terjadi saat anak
masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya: Wajah tampak
lebih muda dari anak seusianya. Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat.
Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0
sampai 59 bulan, dengan tinggi badan di bawah minus (stunting sedang dan berat)
dan minus tiga (stunting kronis), hal ini diukur dengan menggunakan standar
pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO.

B. Latar Belakang
Pada tahun 2022 angka stunting Indonesia yakni 21,6 persen berdasarkan
Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI),
di tahun 2021 prevalensi stunting di Provinsi NTB sebesar 31,4 persen. Kemudian,
tahun 2022, prevalensi stunting naik menjadi 32,7 persen. Kenaikan ini membuat
Provinsi NTB melakukan berbagai upaya Gerakan pencegahan stunting sehingga
menurut rekaman data EPPGBM sampai dengan tanggal 16 September 2022 angka
Stunting di NTB berhasil turun hingga 16,99%. Sementara Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Tengah menjelaskan bahwa sampai dengan bulan Februari
2023, angka stunting di Lombok Tengah adalah 17,40% atau 15.956 berdasarkan
data EPPGBM. Data ini sudah diverifikasi oleh Provinsi NTB, karena di wilayah
NTB mengacu ke Data EPPGBM yang dientry. Dalam rangka upaya penurunan
angka stunting khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Bagu maka perlu dilakukan
Gerakan pencegahan stunting kepada stakeholder dan masyarakat.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang stunting
b. Tujuan Khusus :
1. Masyarakat mengerti dan paham tentang stunting
2. Masyarakat mengerti dan paham penyebab dan dampak stunting
3. Masyarakat mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan stunting

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Persiapan 1. Petugas Promkes Berkoordinasi dengan
penanggung jawab program gizi dan KIA
2. Penentuan sasaran baik jumlah peserta
ataupun lokasinya
3. Persiapan materi dan bahan yang akan
disampaikan pada saat kegiatan
4. Penentuan cara menyampaikan materi edukasi
dan media yang akan digunakan

Pelaksanaan 1. Edukasi tentang stunting


2. Makan Bersama menu gizi seimbang
3. Tanya jawab dan diskusi
Tindak Lanjut 1. Meninjau kembali Pelaksanaan Kegiatan
2. Menyusun laporan kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Petugas promosi Kesehatan mengadakan kegiatan Gerakan Masyarakat Cegah
Stunting dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab

F. Sasaran
Masyarakat umum di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bagu

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des

H. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan menggunakan formulir pelaporan evaluasi
dan dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan ditindak lanjuti perbaikan
pelaksanaan kegiatan berikutnya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pelaporan dalam bentuk laporan kegiatan yang dilaporkan ke kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang diketahui oleh kepala puskesmas. Laporan
dibuat arsip sebagai rekaman yang disimpan di pusat informasi Puskesmas Bagu.
Evaluasi Kegiatan dilakukan akhir tahun dalam bentuk laporan penilaian kinerja
puskesmas.

Bagu, 10 Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas

Bagu

dr. Lale Yufila Apriyanti


NIP.
197704062002122007
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAGU
Alamat : Jl H Badruddin Bagu-Kec.Pringgarata-Kab. Lombok Tengah
Kode Pos 83562 email puskesmasbagu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


AKSI BERGIZI

A. Pendahuluan
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil
sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukan bahwa anemia pada anak usia 5-14
tahun tercatat sebesar 26,8% dan usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti
sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Masih tingginya kasus
anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD),
khususnya pada remaja putri dan ibu hamil. Melihat masih rendahnya kepatuhan
konsumsi TTD pada remaja putri, UNICEF menginisiasi kegiatan AksiBergizi yang
mulai dilaksanakan tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Lombok Barat
melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor,
penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan dengan
tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan Minum TTD bersama di
sekolah/madrasah sederajat setiap minggu sekali sebagai satu kesatuan kegiatan; (2)
Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan
makan yang sehat dan aktivitas fisik; (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku
yang relevan dan komprehensif.

B. Latar Belakang
Program Aksi Bergizi diimplementasikan dalam mewujudkan sekolah dan
madrasah sehat melalui TRIAS UKS/M, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Berdasarkan evaluasi Program
AksiBergizi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) pada remaja yang
dilakukan di 30 sekolah di Klaten dan 30 sekolah di Lombok Barat (540 siswa),
didapatkan hasil (1) Peningkatan pengetahuan mengenai gizi sebelum dan sesudah
intervensi; (2) Peningkatan proporsi semua remaja memiliki sikap positif terhadap
TTD dan rematri yg mengkonsumsi TTD setiap minggu; (3) Peningkatan remaja yg
melakukan aktivitas fisik 60 menit/hari dan mengonsumsi buah dan sayur setelah
dilakukan intervensi; serta (4) Proporsi remaja putri yang mengonsumsi TTD
mingguan 12 kali lebih mungkin naik setelah intervensi. Sejalan dengan rangkaian
kegiatan gerakan tersebut, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan
Hari Kesehatan Nasional Ke-58. Kementerian Kesehatan bermaksud mengadakan
Gerakan Nasional Aksi Bergizi melalui kampanye AksiBergizi. Kegiatan ini
melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan daerah serta seluruh warga sekolah,
khususnya remaja putri sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut
melaksanakan kegiatan AksiBergizi secara rutin sebagai bentuk upaya
meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, sehingga
mendukung pencegahan stunting secara nasional.

C. Tujuan
c. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku remaja putri di sekolah
tentang tentang pentingnya Tablet Tambah Darah, olahraga/aktivitas fisik, dan
konsumsi gizi seimbang (Aksi Bergizi).
d. Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan remaja putri di sekolah tentang gizi seimbang
2. Peningkatan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri
3. Terlaksananya Screening permasalahn gizi pada remaja putri disekolah.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Persiapan Aksi Bergizi 1. Petugas Promkes Berkoordinasi dengan
penanggung jawab program gizi
2. Penentuan sasaran baik jumlah peserta
ataupun lokasinya
3. Persiapan materi dan bahan yang akan
disampaikan pada saat kegiatan
4. Penentuan cara menyampaikan materi edukasi
dan media yang akan digunakan
5. Berkoordinasi dengan sekolah tentang jadwal
kegiatan dan sarana prasarana yang
diperlukan.
Pelaksanaan Aksi Bergizi 1. Senam Bersama
2. Cuci Tangan Pakai Sabun
3. Sarapan Bersama
4. Minum tablet tambah darah
5. Edukasi Gizi
6. Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan,
Lingkar lengan atas, Tensi Darah dan Kadar
Hb.
Tindak Lanjut 1. Meninjau kembali Pelaksanaan Kegiatan
2. Menyusun laporan kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Petugas promosi Kesehatan mengadakan kegiatan Aksi Bergizi dengan metode
ceramah, tanya jawab, demontrasi dan permainan.
F. Sasaran
Remaja Putra dan Putri yang merupakan siswi Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bagu

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des

H. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan menggunakan formulir pelaporan evaluasi
dan dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan ditindak lanjuti perbaikan
pelaksanaan kegiatan berikutnya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pelaporan dalam bentuk laporan kegiatan yang dilaporkan ke kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang diketahui oleh kepala puskesmas. Laporan
dibuat arsip sebagai rekaman yang disimpan di pusat informasi Puskesmas Bagu.
Evaluasi Kegiatan dilakukan akhir tahun dalam bentuk laporan penilaian kinerja
puskesmas.

Bagu, 10 Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas

Bagu

dr. Lale Yufila Apriyanti


NIP.
197704062002122007
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAGU
Alamat : Jl H Badruddin Bagu-Kec.Pringgarata-Kab. Lombok Tengah
Kode Pos 83562 email puskesmasbagu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


GERAKAN BUMIL SEHAT

A. Pendahuluan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum, dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Dihitung saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9
bulan). Menurut World Health Organization (WHO), kehamilan adalah proses
selama sembilan bulan atau lebih dimana seseorang perempuan membawa embrio
dan janin yang sedang berkembang di dalam rahimnya.

B. Latar Belakang
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat angka kematian ibu pada tahun
2022 berkisar 183 per 100 ribu kelahiran. Kasus kematian ibu dan bayi di Provinsi
NTB tercatat mengalami penurunan. Angka kematian ibu sampai dengan triwulan I
tahun 2023 sebanyak 26 kasus. Sementara sebelumnya, di tahun 2022 sebanyak 97
kasus, menurun dari tahun 2021 sebanyak 144 kasus. Tingginya kematian ini
disebabkan oleh berbagai faktor risiko yang terjadi mulai dari fase sebelum hamil
yaitu kondisi wanita usia subur yang anemia, kurang energi kalori, obesitas,
mempunyai penyakit penyerta seperti tuberculosis dan lain-lain
Pada tahun 2022 angka stunting Indonesia yakni 21,6 persen berdasarkan Survei
Status Gizi Indonesia (SSGI) terbaru. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), di tahun
2021 prevalensi stunting di Provinsi NTB sebesar 31,4 persen. Kemudian, tahun
2022, prevalensi stunting naik menjadi 32,7 persen. Kenaikan ini membuat Provinsi
NTB melakukan berbagai upaya Gerakan pencegahan stunting sehingga menurut
rekaman data EPPGBM sampai dengan tanggal 16 September 2022 angka Stunting
di NTB berhasil turun hingga 16,99%. Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Tengah menjelaskan bahwa sampai dengan bulan Februari 2023, angka
stunting di Lombok Tengah adalah 17,40% atau 15.956 berdasarkan data
EPPGBM. Data ini sudah diverifikasi oleh Provinsi NTB, karena di wilayah NTB
mengacu ke Data EPPGBM yang dientry.
Dalam rangka upaya penurunan angka kematian ibu/bayi dan juga angka
stunting khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Bagu maka perlu dilakukan
Gerakan bumil sehat pada ibu hamil.
C. Tujuan
e. Tujuan Umum
untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan, menjaga kesehatan selama hamil, dan meningkatkan
pemahaman bagaimana mengelola makan/diet selama hamil
f. Tujuan Khusus :
4. Ibu hamil mengerti dan paham tentang kehamilan yang sehat
5. Ibu hamil mengerti dan paham resiko kehamilan yang tidak sehat
6. Ibu hamil mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan berbagai resiko
kehamilan yang tidak sehat

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Persiapan 1. Petugas Promkes Berkoordinasi dengan
penanggung jawab KIA
2. Penentuan sasaran baik jumlah peserta
ataupun lokasinya
3. Persiapan materi dan bahan yang akan
disampaikan pada saat kegiatan
4. Penentuan cara menyampaikan materi edukasi
dan media yang akan digunakan

Pelaksanaan 1. Senam bersama


2. Edukasi tentang kehamilan
3. Tanya jawab dan diskusi
4. Lomba cerdas cermat bumil
5. Deklarasi bumil sehat
Tindak Lanjut 1. Meninjau kembali Pelaksanaan Kegiatan
2. Menyusun laporan kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Petugas promosi Kesehatan mengadakan kegiatan Gerakan Bumil Sehat dengan
metode ceramah, tanya jawab, demontrasi dan praktik.

F. Sasaran
Ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bagu

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
H. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
Evaluasi kegiatan dilaksanakan menggunakan formulir pelaporan evaluasi
dan dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan ditindak lanjuti perbaikan
pelaksanaan kegiatan berikutnya.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pelaporan dalam bentuk laporan kegiatan yang dilaporkan ke kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang diketahui oleh kepala puskesmas. Laporan
dibuat arsip sebagai rekaman yang disimpan di pusat informasi Puskesmas Bagu.
Evaluasi Kegiatan dilakukan akhir tahun dalam bentuk laporan penilaian kinerja
puskesmas.

Bagu, 10 Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas

Bagu

dr. Lale Yufila Apriyanti


NIP.
197704062002122007
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAGU
Alamat : Jl H Badruddin Bagu-Kec.Pringgarata-Kab. Lombok Tengah
Kode Pos 83562 email puskesmasbagu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


GERAKAN AKTIFKAN POSYANDU
KELUARGA

A. Pendahuluan
Posyandu Keluarga adalah terobosan dalam upaya menanggulangi masalah
kesehatan, dengan pendekatan keluarga yang melaksanakan kegiatan secara rutin
tiap bulan, dengan cakupan 5 Program utama (KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan
Diare), dan ditambah integrasi program dari lintas sektor, yaitu Kelas Remaja,
Kelas Lansia, Penyuluhan Kesehatan. Posyandu Keluarga, bertujuan untuk
meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan dasar
yang komprehensif dan Terintegrasi dan sejalan dengan RPJMD Provinsi NTB.
Dalam keadaan keadaan tertentu tertentu masyarakat masyarakat dapat
menambah menambah kegiatan kegiatan posyandu posyandu misalnya misalnya
perbaikan perbaikan kesehatan kesehatan lingkungan, lingkungan, pengendalian
pengendalian penyakit penyakit menular, tidak menular, dan program
pembangunan lainnya. Penambahan kegiatan dilakukan setelah 5 kegiatan utama
dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50% serta tersedia
sumberdaya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan
dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri dan
disepakati melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

B. Latar Belakang
Posyandu Aktif adalah Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan
utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: Ibu hamil, Ibu nifas, bayi, balita, KB,
Imunisasi, Gizi, Pencegahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing-
masing minimal lebih dari 50% dan melakukan kegiatan Serta berstrata Purnama
dan mandiri dan cakupan posyandu sudah melebihi 50% serta sudah berstrata
Mandiri.
Dalam upaya mewujudkan posyandu aktif diperlukan Kerjasama yang baik
antara semua kader dan tim Kesehatan di posyandu keluarga. Pelaksanaan
monitoring dan evaluasi dari setiap posyandu harus dilakukan untuk mengetahui
kendala maupun permasalahan yang menghambat pelaksanaan posyandu serta
menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya
kegiatan Gerakan aktifkan posyandu keluarga agar pelaksanaan posyandu dapat
berjalan sesuai SOP (Standar Operational Prosedur) dan cakupan nya lebih dari
50% sehingga terwujud posyandu keluarga aktif.
C. Tujuan
g. Tujuan Umum
Terwujudnya Posyandu Keluarga Aktif di semua wilayah kerja UPTD Puskesmas
Bagu
h. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui permasalahan dan hambatan yang terjadi di setiap Posyandu
Keluarga
2. Menemukan solusi atas permasalahan dan hambatan yang terjadi di setiap
Posyandu Keluarga
3. Mewujudkan kerjsama antar kader dan tim posyandu keluarga
4. Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat melalui posyandu keluarga

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok : Koordinasi dengan kader dan tim posyandu keluarga
dalam melaksanakan kegiatan Posyandu Keluarga.
2. Rincian kegiatan :
a. Pelaporan cakupan hasil posyandu keluarga
b. Pengumpulan permasalahan dan hambatan
c. Kesepakatan Solusi atas permasalahan dan hambatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Petugas promosi Kesehatan mengadakan kegiatan pertemuan Gerakan aktifkan
posyandu keluarga dengan kader dan tim posyandu keluarga dengan metode
ceramah, tanya jawab, praktik dan diskusi.

F. Sasaran
Masyarakat sesuai siklus hidup mulai dari bayi hingga lansia di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Bagu

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des

H. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan menggunakan formulir pelaporan evaluasi
dan dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan ditindak lanjuti perbaikan
pelaksanaan kegiatan berikutnya.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan pelaporan dalam bentuk laporan bulanan yang dilaporkan ke kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang diketahui oleh kepala puskesmas. Laporan
dibuat arsip sebagai rekaman yang disimpan di pusat informasi Puskesmas Bagu.
Evaluasi Kegiatan dilakukan akhir tahun dalam bentuk laporan penilaian kinerja
puskesmas.

Bagu, 10 Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas

Bagu

dr. Lale Yufila Apriyanti


NIP.
197704062002122007
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAGU
Alamat : Jl H Badruddin Bagu-Kec.Pringgarata-Kab. Lombok Tengah
Kode Pos 83562 email puskesmasbagu@gmail.com

KERANGKA ACUAN
GERAKAN JAMBORE KADER

A. Pendahuluan
Setiap organisasi memiliki visi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan/ masyarakat. Hal itu dapat diwujudnyatakan melalui peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa. Dalam pencapaian cita-cita tersebut di
butuhkan beberapa strategi yang pada dasarnya diejawantahkan dalam sasaran misi
organisasi maupun instansi pemerintahan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkembang pesat, tentunya menimbulkan dampak luar biasa
terhadap perkembangan organisasi. Baik dampak positif maupun negatif. Oleh sebab
itu setiap organisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu
menyikapinya. Adanya SDM yang mumpuni juga diharapkan dapat mengolah sumber-
sumber lain yang dapat mendukung pencapaian visi organisasi. Oleh sebab itulah di
setiap bidang organisasi atau instansi membutuhkan beberapa usaha atau strategi yang
dapat mengembangkan beraneka ragam pengetahuan setiap elemen yang ada di dalam
organisasi tersebut.
Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat di bidang Kesehatan yang
dikelola oleh kader dengan sasaran seluruh anggota masyarkat. Kader Posyandu
adalah seseorang yang dengan sukarela membantu semua pelaksanaan kegiatan di
Posyandu. Kader merupakn barisan terdepan untuk memberikan informasi tentang
kondisi Kesehatan masyarakat di sekitar lingkungannya. Peran kader antara lain
adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai program
Kesehatan untuk membantu pemerintah. Oleh karena itu seorang kader penting untuk
mendapatkan pelatihan dan pembinaan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Posyandu.

B. Latar Belakang
Kader yang bernanung dalam wadah Posyandu merubakan ujung tombak dari
program Kesehatan dan karena pentingnya peran kader posyandu bagi kelancaran
pelayanan Kesehatan di masyarakat sehingga diperlukan pelatihan dan pembinaan
kader secara intensif. Salah satu kegiatan tersebut adalah jambore kader. Jambore
kader posyandu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mereview kembali tentang
posyandu, fungsi, manfaat, 5 langkah posyandu sehingga harapannya dapat
meningkatkan pengetahuan para kader posyandu dan tetap berperan aktif dalam
kegiatan posyandu.
Jambore kader dilakukan untuk menjaga semangat kader dan untuk
membangkitkan kembali semangat para kader yang jarang aktif. Menurut Soetopo, H.
dan Soemanto, W mendefinikan, bahwa pembinaan kader adalah suatu kegiatan
mempertahankan dan menyempurnakan apa yang telah ada. Selain itu, dengan
diadakannya refresing kader diharapkan para kader lebih siap dalam menjalankan
tugasnya dan lebih responsif terhadap semua kejadian yang ada dilapangan serta
tanggap apa yang harus dilakukan selanjutnya. Dalam kegiatan refresing kader juga
diberikan pembekalan pengetahuan tentang trik-trik untuk memotivasi masyarakat
agar sadar tentang pentingnya Kesehatan. (Modul pelatihan Kader Posyandu, 2012)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi. Pelaksana kegiatan Posyandu selanjutnya disebut sebagai
Kader Kesehatan. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
ketrampilan kader sehingga dapat terlibat secara aktif dalam upaya pencegahan dan
penurunan stunting di masyarakat, maka perlu diadakan upaya peningkatan kapasitas
kader dalam bentuk Jambore Kader.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan apresiasi bagi kader berprestasi dan posyandu berprestasi serta
meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar kader maupun petugas kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Media komunikasi dan koordinasi antara petugas Kesehatan puskesmas dan
kader kesehatan melalui komunikasi yang efektif mampu mengurai
permasalahan kesehatan yang dihadapi, khususnya terkait dengan permasalahan
kesehatan masyarakat.
b. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan sehingga dapat
berperan serta secara aktif dalam upaya pendeteksian dan pencegahan masalah
kesehatan
c. Menghilangkan kepenatan / stressor bagi kader kesehatan
d. Media evaluasi pelaksanan kegiatan baik bagi kader kesehatan, puskesmas dan
UKBM
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Persiapan 1. Membuat kerangka acuan kerja
2. Merumuskan jadwal pelaksanaan kegiatan dan
meminta persetujuan Pimpinan Puskesmas
3. Membuat undangan pemberitahuan untuk peserta
yang hadir dalam kegiatan yang ditandatangani
oleh Pimpinan Puskesmas.
4. Mempersiapkan dokumen untuk keperluan SPJ
(absen peserta, absen konsumsi peserta dan nakes).
Pelaksanaan 1. Senam bersama
2. Lomba peragaan defile kader dan lomba lainnya
3. Pemberian penghargaan kader/posyandu
berprestasi
Tindak Lanjut 1. Mendokumentasikan dokumen untuk keperluan
SPJ (arsip undangan, arsip absen hadir, konsumsi,
hasil notulensi,dokumentasi hasil kegiatan)
2. Meninjau kembali Pelaksanaan Kegiatan
3. Menyusun laporan kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran dan informasi
kesehatan terkait oleh petugas promosi kesehatan dengan metode :
1. Diskusi/Tanya jawab
2. Praktek
3. Games

F. Sasaran
Kader Posyandu Keluarga di wilayah UPT Puskesmas Bagu yang berjumlah 113
orang.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des

H. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan menggunakan formulir pelaporan evaluasi dan
dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan ditindak lanjuti perbaikan
pelaksanaan kegiatan berikutnya.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan pelaporan dalam bentuk laporan kegiatan yang dilaporkan ke kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang diketahui oleh kepala puskesmas. Laporan
dibuat arsip sebagai rekaman yang disimpan di pusat informasi Puskesmas Bagu.

Bagu, 10 Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas

Bagu

dr. Lale Yufila Apriyanti


NIP.
197704062002122007
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BAGU
Alamat : Jl H Badruddin Bagu-Kec.Pringgarata-Kab. Lombok Tengah
Kode Pos 83562 email puskesmasbagu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


GERAKAN VAKSINASI BERSAMA MITRA/KELOMPOK MASYARAKAT

A. Pendahuluan
Pada tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak nasional
(BIAN) dalam rangka meningkatkan cakupan Imunisasi dasar lengkap pada anak.
Hal ini disebabkan saat pandemi Covid-19 terjadi penurunan cakupan Imunisasi
dasar lengkap. Selama periode BIAN, satu dosis Imunisasi campak-rubela akan
diberikan terlepas dari status imunisasi sebelumnya sesuai target berdasarkan
rekomendasi yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah. Satu atau lebih jenis
imunisasi akan diberikan untuk melengkapi status Imunisasi anak usia kurang dari
5 tahun.

B. Latar Belakang
BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) adalah program pemerintah dalam
rangka meningkatkan cakupan Imunisasi dasar lengkap pada anak. BIAN adalah
salah satu upaya untuk mengurangi kesenjangan imunitas anak dengan cara
melakukan gerakan atau kegiatan Imunisasi Kejar (OPV, IPV, DPT-Hib) dan
Imunisasi tambahan (Campak Rubella) Berdasarkan data rutin terbaru Kementrian
Kesehatan RI cakupan Imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan
sejak awal pandemi Covid-19, dari 84,2 % pada tahun 2020 menjadi 79,6% pada
tahun 2021. Faktor yang mempengaruhi anatara lain: gangguan rantai pasokan
vaksin, aturan pembatasan kegiatan dan berkurangnya ketersediaan tenaga
kesehatan, yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada
puncak pandemi covid-19. Sebagian Orangtua/pengasuh enggan membawa anak ke
fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada anak.
b. Tujuan Khusus :
1. Melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
2. Mengendalikan penyakit Difteri dan Pertusis.
3. Menghentikan transmisi virus campak dan rubella di semua kabupaten/kota
di wilayah Indonesian pada tahun 2023
4. Mempertahankan Indonesia bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio
global pada tahun 2026
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Persiapan 1. Petugas Promkes Berkoordinasi dengan
penanggung jawab program imunisasi
2. Penentuan sasaran baik jumlah peserta
ataupun lokasinya
3. Persiapan materi, alat dan bahan yang akan
disampaikan pada saat kegiatan
4. Berkoordinasi dan sosialisasi dengan
desa/mitra tentang pelaksanaan, jadwal
kegiatan dan sarana prasarana yang
diperlukan.
Pelaksanaan 1. Peserta melakukan pendaftaran
2. Petugas memberikan edukasi tentang
vaksinasi
3. Petugas mulai melakukan vaksinasi
4. Petugas memberikan edukasi pasca imunisasi
Tindak Lanjut 1. Meninjau kembali Pelaksanaan Kegiatan
2. Menyusun laporan kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Petugas promosi Kesehatan mengadakan kegiatan Gerakan vaksinasi bersama
dengan metode ceramah, konseling dan praktik.

F. Sasaran
Sasaran dalam Gerakan vaksinasi adalah masyarakat umum dan khusus untuk
vaksinasi Kejar yaitu anak usia 12-59 bulan dan BICR yaitu 9-59 bulan.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des

H. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan menggunakan formulir pelaporan evaluasi
dan dilaksanakan setiap setelah selesai kegiatan dan ditindak lanjuti perbaikan
pelaksanaan kegiatan berikutnya.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan pelaporan dalam bentuk laporan kegiatan yang dilaporkan ke kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang diketahui oleh kepala puskesmas. Laporan
dibuat arsip sebagai rekaman yang disimpan di pusat informasi Puskesmas Bagu.
Evaluasi Kegiatan dilakukan akhir tahun dalam bentuk laporan penilaian kinerja
puskesmas.

Bagu, 10 Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas

Bagu

dr. Lale Yufila Apriyanti


NIP.
197704062002122007

Anda mungkin juga menyukai