Anda di halaman 1dari 4

Terik matahari pagi menyinari langkah Indah. Tepat pukul 07.

00 keyzia berada di lapangan bersama para


peserta MOS SMA SILAHKAN COBA LAGI . Langkah Keyzia terhenti saat berpapasan dengan Ketua Osis.
Masih terdiam di antara I

Keyzia dan Ketua Osis itu.

“ziaaa… cepet ambil absensi para peserta MOS di lobi!!!” Kata Ketua Osis yang mempunyai nama
Mahendra Algarafa Silius. Tanpa berbicara aku yang biasa dipanggil Keyzia dan memiliki nama lengkap
Keyzia Esha Wulandari berlari menuju lobi mengambil absensi para peserta MOS.

Aku terduduk lesu, terlalu lelah untuk berlarian kesana kemari, mengambil absensi, mengambil jadwal
MOS, fotocopy dan sebagainya. Namun, aku tak ingin mengeluh kepada teman-teman yang lain, karena
aku tahu tak ada gunanya. Karena mungkin sudah menjadi tugas sebagai seorang Sekretaris Osis.
“hmm… Ya Tuhan ,capek banget baru hari pertama jadi panitia MOS udah kayak ngos-ngosan besok kalo
kayak gini lagi bisa pingsan aku” Indah menghela nafas berkali-kali.

Dari kejauhan Mahen sang Ketua Osis melihat Keyzia duduk sendiri di ujung koridor kelas, Mahen
berjalan menuju ujung koridor kelas menghampiri Keyzia yang sedang menyendiri.

“Keyziaa… kenapa sendirian disini? Trus juga kamu jadi pendamping kelompok 4 kan?”

Keyzia menoleh, melempar senyum tipis ke arah Mahen tanpa berkata apa-apa. “Keyzia? Malah
senyam-senyum… ngapain disini siih Keyzia” kata Mahen sambil memberikan raut wajah mengejek pada
Keyzia.

Mahen yang ganteng banget sesekolah SMA SILAHKAN COBA LAGI [tapi boong] hahaha, aku capek jadi
aku istirahat bentar disini.” Terang Keyzia. Mahen mengerutkan keningnya kemudian tersenyum simpul.
“dasar Keyzia, Keyzia manja tau nggak!!! Ya udah aku keliling dulu” Mahen berlalu meninggalkan Keyzia.

“iih… dasar Ketua Osis sok kegantengan, Huuh!!! Nyebelin tau week!!” Keyzia ngedumel gak jelas.

Tanpa sadar Keyzia mengamati kepergian Mahen yang semakin jauh dan menghilang dari pandangan
Keyzia.

Mahen, sebenarnya kalau dilihat-lihat kamu itu baik, ramah yaa walaupun terkadang nyebelin kayak itu
tadi bikin aku kesel yaah… kamu ganteng juga kok’ Batin Keyzia dalam hati, kemudian Keyzia tersadar
dalam lamunanya “Gila kamu Keyzia, Keyzia.. ngapain sih mikir kayak gitu Ya Ampun, sadarkan aku
sekarang!! Pokoknya yang tak pikirin itu tadi cuman ngelantur yah bener” Keyzia memaki dirinya sendiri.
Owen sahabat Mahen yang juga anggota Osis yang juga teman Keyzia melihat tingkah Keyzia yang aneh
menghampiri Keyzia.

“Woyy… ziaa, kenapa kamu? Kayak orang gila aja” ledek Owen. Keyzia tersentak kaget dan menoleh ke
arah Owen.

“uh, ehh.. hehehe apaan siih wen, ngagetin aja” kata Keyzia meringis. Owen menggeleng-gelengkan
kepala. “Keyzia, Keyzia kamu itu lucu ya, tapi aneh!!”
“apaan, memuji atau ngledek kamu itu?” Keyzia manyun. Owen tersenyum lebar. “jelek tau kalo
manyun, yuk ke ruang materi dampingi adek-adek peserta MOS”

Jam menunjukkan pukul 15.00 menandakan MOS hari ini telah usai. Keyzia yang sibuk mengembalikan
absensi ke lobi segera menuju ruang Osis untuk evaluasi bersama teman-teman panitia yang lain.
Seperti biasa Mahen mengawali pembukaan untuk evaluasi. Hal yang paling membuat Keyzia malas
harus mendengar ocehan Mahen yang panjang kali lebar kali tinggi. Keyzia memutuskan untuk
bersandar di tembok dan sesekali memejamkan mata dengan tangan terlipat di atas meja.

“ziaa, jangan tidur Mahen dari tadi ngelihat ke arah kamu terus tau!!!” kata cyela berbisik berusaha
membangunkan Kezia yang sudah dengan keadaan setengah sadar.

Keyzia terbangun dengan keadaan terpaksa dan membenarkan posisi duduknya, dan berusaha
mendengar apa yang sedang dibicarakan Mahen walaupun Keyzia sebenarnya tidak tahu apa yang
dibicarakan Mahen.

yaa intinya seperti itu teman-teman… Kalo tidak jelas silahkan bertanya ke Keyzia, dia lebih paham!! Ya
ziaa yaa?” Kata Mahen sedikit mengeraskan suaranya agar orang yang disindir yaitu Keyzia supaya
menyadari kesalahannya. Indah sontak tercengang tidak mengerti apa yang dimaksud Mahen.

“ya ampun ziaa, barusan kamu disindir Mahen gara-gara dari tadi kamu gak ndengerin dia saat bicara
tadi!!” kata Cyela lirih.

Keyzia bingung, dan dengan wajah polos Keyzia hanya tersenyum bodoh.

Keyzia berjalan dengan malas, dan mencoba mencerna apa yang dikatakan Mahen “yaa intinya seperti
itu teman-teman… Kalo tidak jelas silahkan bertanya ke Keyzia, dia lebih paham!! Ya Keyzia yaa” “ya
ampuun, kenapa sih aku ini, bertingkah kayak orang bloon bin bego seharian ini.. My I My heart Astaga”
maki Keyzia pada dirinya sendiri.

Keyzia ragu dengan perasaannya saat ini, dia seperti orang ling lung yang tak mengerti apa apa. Terlintas
dia terbayang sosok Ketua Osisnya yaitu Mahen. Di pikiran Keyzia yang ada hanya bayangan wajah
Mahen.

‘Mungkinkah aku suka sama Mahen? Ya ampun, kenapa rasa ini datang tanpa permisi sih…’ kata Keyzia
dalam hati. Dan akhirnya Keyzia terlelap dalam tidurnya.

Seminggu berlalu, masa Orientasi Siswa [MOS] telah berlalu, seperti biasa Keyzia melewati hari-harinya
seperti biasanya. Dia menghabiskan waktu di sekolah bersama teman-teman sekelasnya, dan mulai
jarang berkumpul dengan teman-teman osisnya.

Saat berjalan menuju kantin Keyzia bertemu dengan Owen dan tentunya bertemu dengan Mahen
“eh.. hen ciee Pjnya Kii?” goda Lara. Mahen hanya tersenyum. “eheem… oh si Mahen Pjnya dong..” kata
bemby ikut menggoda Mahen. “apaan si kalian berdua ini, PJ apaan..” kata Mahen pura-pura tidak tahu.

‘PJ? Emang Mahen jadian sama siapa kok Lara sama bemby minta Pajak Jadian ke Mahen?’ Batin Keyzia.

Dengan polosnya Keyzia bertanya “Loh, emangnya Mahen baru jadian yah? Ciiee… Sama sapa hen?”
Mahen menoleh ke arah Keyzia tanpa berkata apa-apa.

“yaa ilaah Ziaa, ketinggalan berita.. si Mahen baru jadian sama si adek manis anak kelas X” Sahut Owen.

Keyzia tercengang kaget. “hah? Yang bener? Kelas X? Ciieee… Mahen!!”

“ehh.. Keyzia kagetnya biasa aja kali hahaha… pacarnya Mahen ekskulnya sama kayak kamu ziaa…”
terang Owen sambil senyam senyum.

Mahen melirik Owen dengan sinis.

“yaa gak pake disebarin juga kali wenn…” Kata Mahen datar.

“hehehe… abisnya si Keyzia gak tau ya jadi aku kasih tahu lah biar dia gak ketinggalan berita” sahut
Owen.

“denger-denger dia anak basket yak hen?” Tanya Lara. Mahen hanya terdiam tak menjawab pertanyaan
Lara.

“Mahen.. ditanyain kok gak dijawab sih” Lara manyun.

Dengan malas Mahen menjawabnya “iya Laraa”.

Keyzia pun berpamitan untuk kembali ke kelas dengan keadaan rasa sedih yang tak terbendung sama
sekali

Keyzia menitihkan air matanya dan menenggelamkan wajahnya di meja. Menangis karena kecewa, tahu
kalau Mehen sudah memiliki pujaan hatinya.

Beberapa minggu berlalu, Keyzia mengalami masa galau yang begitu hebatnya, Keyzia mencoba
menguatkan diri untuk berangkat menuju sekolah.

Berusaha kuat meski hati sedang rapuh. Keyzia berjalan sendiri di lorong ruang C dan berkali-kali
menghela nafas.

“Keyzia.. kamu kenapa sih akhir-akhir ini jarang kumpul haa? Bentar lagi ada proker terakhir kamu
sekretaris harusnya dateng dong…” kata Mahen menasehati Keyzia. Keyzia hanya menatap Mahen dan
menganggukan kepalanya.

Di jalan, Keyzia menundukkan kepalanya, berharap Mahen tidak pernah tahu tentang perasaan Keyzia
terhadapnya. ‘jangan sampai dia tahu ya Tuhan, dengan begitu aku akan belajar membuang rasa ini
jauh-jauh’
Tiin… tiiin tiiin… Terdengar bunyi klakson, Keyzia menoleh ke belakang, Keyzia tercengang ternyata
Mahen yang membunyikan klakson itu.

“ayo naik, bahaya kalo cewek pulang sendirian.. ntar diculik lagi.” Kata Mahen.

Keyzia terdiam dan mematung jantung Keyzia berdetak tak beraturan. Mahen tersenyum “jangan
bengong, buruan naik..” Mahen menarik tangan Keyzia. Keyzia melongo, ‘yaa Ampun, kenapa Mahen
malah bersikap seperti ini? Kapan bisa Move On kalo kayak gini, aduuh.. jantung ku merosot, aduhh aku
gemetaran gimana ini.

Keyzia tersenyum hambar, di perjalanan pulang Keyzia hanya terdiam tak berbicara. Mahen melihat
Keyzia dari spion motornya dan mengembangkan senyumnya. “ziqq… kamu gak papa kan muka kamu
lucu.”

“haa..?” Keyzia tak dapat berbicara apa-apa.

‘Keyzia aku tau kamu suka sama aku, tapi maafkan aku ziaa, aku gak bisa, aku lebih memilih clorina
daripada kamu, bagiku kamu adalah teman terbaik dan lucu, karena itu aku tetap mempertahankan
kamu sebagai teman terindahku’ kata Mahen dalam hati.

Mungkin hanya seperti ini akhir dari kisah cintaku di Osis, mengagumi Ketua Osis yang Ganteng, keren
kayak Mahen itu ISTIMEWA, tak perlu memandang dari kejauhan dari dekat pun aku bisa, karena
keberuntunganku menjadi Sekretaris Osis. Biarlah rasa ini mengalir begitu saja. Jika ini berakhir Osis ini,
aku sudah siap untuk melepaskannya.

-TAMAT-

Anda mungkin juga menyukai