Anda di halaman 1dari 55

AKIDAH AKHLAK

Pengertian akidah dan akhlak


Aqidah secara etimologi (lughatan), berakar
dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqi>datan, yang
berarti ikatan, perjanjian kokoh. Setelah
berbentuk jamak berarti keyakinan
Lankjut
• Aqidah adalah keyakinan yang kokoh
tersimpul dalam hati, ia mengikat dan
mengandung perjanjian. Keyakinan dan
kepercayaan itu harus kuat dan mendorong
jiwa raga melakukan perbuatan wajib, dan
menjauhkannya dari segala yang dilarang.
Pokok-pokok keyakinan itu disebut ‘rukun
iman’ dan pokok-pokok kewajiban disebut
‘rukun Islam’.
Akidah akhlak
Pengertian aqidah dan akhlak sendiri sangatlah luas namun
dari pengertian sebelumnya dapat kita simpulkan bahwa
akidah akhlak merupakan kepercayaan yang di yakini
kebenarannya di dalam hati, yang diikrarkan dengan lisan
dan diartikan dengan perbuatan yang terpuji sesuai dengan
ajaran Al- qur’an dan hadist.
Aqidah dan akhlak merupakan hal yang tidak dapat di
pisahkan, maka menjaga aqidah akhlak merupakan hal penting
bagi kita hal-hal yang tidak dapat kita lakukan antara lain
dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menyangkut aqidah
akhlak,hal-hal yang dapat merusak aqidah akhlak,menjauhkan
perbuatan-perbuatan yang dapatmerusak aqidah akhlak dan
mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari
Menurut Hasan Banna
• Akidah beberapa urusan yang wajib diyakini
kebernarannya oleh hati(mu), mendatangkan
ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak
bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan.”
• Ada beberapa istilah lain yang semakna atau
hampir semakna dengan istilah aqidah, yaitu
iman dan tauhid, dan yang semakna dengan ilmu
aqidah yaitu Ushuluddin, Ilmu Kalam dan Fikih
Akbar.
lanjut
• Ada beberapa istilah lain yang semakna atau
hampir semakna dengan istilah aqidah, yaitu
iman dan tauhid, dan yang semakna dengan
ilmu aqidah yaitu Ushuluddin, Ilmu Kalam dan
Fikih Akbar.
lanjut
•Ada yang menyamakan istilah iman dengan
aqidah, dan ada yang membedakannya. Bagi
yang membedakan, aqidah hanya bagian
dalam (aspek hati) dari iman, sebab iman
menyangkut aspek dalam dan aspek luar.
Aspek dalamnya berupa keyakinan dan aspek
luar berupa pengakuan lisan dan pembuktian
dengan amal. Ini tergantung dari defenisi
Iman.
lanjut
• Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa iman
hanyalah I’tiqad, sedangkan amal adalah bukti
iman, tetapi tidak dinamai iman.
• Sebaliknya jika mengikuti defenisi iman menurut
Ulama salaf (termasuk Imam Ahmad, Malik dan
Syafi’i) yang mengatakan bahwa iman adalah
Iman adalah “Sesuatu yang diyakini di dalam hati,
diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan
anggota tubuh.
Tujuan dan manfaat Aqidah
1.Tujuan aqidah
Tujuan beraqidah dalam beragama Islam adalah agar menjadi pondasi agama
yang kuat dan benar yang menjadi pandangan hidup pemeluknya.
a. Untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan
mana yang benar dan mana yang salah sehingga hidup untuk mencari
keridhaan Allah SWT.
b. Untuk menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat atau jauh
dari petunjuk hidup yang benar.
c. Dapat Meningkatkan ibadah kepada Allah
d.Dapat Membersihkan akal dan pikiran untuk ketenangan jiwa
e. Dapat mengikuti para rasul akan tujuan dan perbuatannya.
f.Dapat beramal baik hanya semata-maya karna ALLAH SWT
g.Dapat Ikhlas Dan Selalu menegakkan agamanya serta memperkuat tiang
penyanggahnya.
h.Mengharapkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Manfaat Aqidah

Terbentuk individu yang sempurna, sosial masyarakat


yang peduli dan peka, negara yang makmur dan
sejahtera.
a. Mencapai kemerdekaan dunia dan akhirat
b. Keseimbangan pola hidup
c. Berfikir dan bersikap positif
d. dengan Allah SWT
LANDASAN AQIDAH
1.Mengenal Tuhan
Tuhan kita adalah Allah swt, pencipta langit dan bumi
firman Allah swt dalam QS.al-‘Araf/7:54

… َ ‫ت َواْأل َ ْر‬
َّ‫ض‬ ََّ َ‫للاُ ال ِذي َخل‬
َِّ ‫ق الس َم َاوا‬ َّ ‫• ِإنَّ َرب ُك َُّم‬
• “ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi…”
Mengenal Agama kita yaitu agama
Islam
Agama Islam adalah agama Islam. Allah tidak menerima
agama selain dari padanya. Allah swt. Berfirman dlam QS al-
Imra>n/3:85

َِ‫ل م ْن ُِه َو ُه َِو فِي ْاألَخ َر ِة من‬
َِ َ‫غي َْرِ اْأل ْسالَمِ دي ًنا َِفلَن يُ ْقب‬
َ ِ‫• َو َمن يَ ْبتَغ‬
} 85{ َِ‫ْال َخاسرين‬

• 85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
Mengenal Nabi kita M<uhammad saw
a. Nabi kita adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muththalib al-Hasyimi al-Qurasyi saw., adalah Nabi yang
paling mulia dan penutup para nabi
b. Nabi Muhammad saw., telah menyampaikan agama ini,
Nabi memerintahkan kepada kita agar melakukan segala
bentuk kebaikan dan melarang kita dari segala bentuk
kejahatan
c. Wajib meneladani Nabi Muhammad saw., sebagaimana
firman Allah swt. Dalam Qs. Al-Ahzab/ :21
‫هللا‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ج‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫ان‬‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ
‫ل‬ ‫ة‬
ٌ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ة‬‫و‬‫ُس‬
‫أ‬ ِ‫هللا‬ ِ ‫ان َل ُكم ِفي رس‬
‫ول‬ ‫ك‬ ‫د‬ ‫ق‬َ َّ
‫ل‬
َ ُ َ ْ َ َ َ
َ ََ َْ ِ ٌ َُ ِْ َ َ ْ
} 21{ ‫ير‬
‫َكث ًا‬ ‫هللا‬
َ ‫َواْلَي ْوَم ْاألَخ َر َوَذ َك َر‬
lanjut
• 21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

b. Wajib mendahulukan kecintaan kepada nabi kita kepada ibu, bapak dan segenap
manusia. Rasulullah saw bersabda :

ْ َ‫أ‬
. َِ‫ج َمعِْين‬ ِ‫وولدهِ َوالنَّاس‬ ِْ ِ‫ن أ َ َحد ُ ُك ْمِ َحتَّى أ َ ُك ْونَِ أ َ َحبَّإ إلَيْهِ م‬
َ ِ‫ن َوالده‬ ُِ ‫• الَيُ ِْؤ م‬

"Tidaklah sempurna iman seseorang dari kamu sehingga aku lebih cintai dari pada
orang tuanya , anaknya dan segenap manusia (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Sedangkan yang dimaksud kecintaan kepada Nabi Muhammad saw., adalah dengan
mengikuti dan mentaatinya
Ruang lingkup pembahasan aqidah
1. Ilahiyat, segala sesuatu yang berhubungan
dengan Ila>h (Tuhan, Allah) seperti wujud
Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, Af’al
Allah dan lain-lain. Nama tuhan dalam ajaran
Islam adalah “Allah”.
2. Nubuwat. Yaitu pembahasan tentang segala
sesuatu yang tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat,
karamat dan lain sebagaiberhubungan dengan nabi
dan rasul, termasuk pembahasan nya.
Pembahasan aqidah bisa juga mengikuti
sistimatika arka>n al-ima>n. yaitu :
1. Iman kepada Allah.
2. Iman kepada Malaikat (termasuk pembahasan
tentang makhluk rohani lainnya seperti jin, iblis,
dan setan.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah,
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari Akhir,
6. Iman kepada taqdir Allah
lanjut
3. Ruhaniya>t, Yaitu pembahasan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik seperti malaikat, jin, iblis, setan, ruh,
dan lain sebagainya.
4. Sam’iyya>t. Yaitu pembahasan tentang segala
sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat
sam’i (dalil naqli berupa al-Qur’an dan sunnah)
seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, tanda-
tanda kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.
Sumber dan Dasar kajian Aqidah
Islam
1.Sumber aqidah Islam
Sumber akidah Islam adalah al-Qur’an dan Sunnah,
artinya apa saja yang disampaikan Allah dalam al-
Qur’an dan oleh Rasulullah dengan sunnahnya wajib
diimani diyakini dan diamalkan.
2. Dasar kajian Aqidah Islam
Firman Allah swt. dalam QS al-Rum/30:31
QS al-Zumar/39:18.
Beberapa Kaidah Aqidah

1. Apa yang saya dapat dengan indra saya, saya yakini adanya, kecuali bila akal saya
mengatakan “tidak “ berdasarkan pengalaman masa lalu
2. Keyakinan, disamping diperoleh dengan menyaksikan langsung, juga bias melalui
berita yang diyakini kejujuran sipembawa berita
3. Anda tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu, hanya karena anda tidak bisa
menjangkaunya dengan indra mata
4. Seseorang hanya bisa menghayalkan sesuatu yang sudah pernah dijangkau oleh
inderanya.
5. Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan ruang dan waktu
6. Iman adalah fitrah setiap manusia
7. Kepuasan material di dunia sangat terbatas
8. Keyakinan tentang hari akhir adalah konsekuensi logis dari keyakinan dari adanya
Allah
Fungsi dan peranan Aqidah
• Fungsi aqidah
1.Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan
Islam.
2.Merupakan awal dari akhlak yang mulia.
3.Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa
ada landasan aqidah maka ibadah kita tersebut
tidak akan diterima
Peranan aqidah
• Manusia diciptakan dengan tujuan beribadah
kepada Allah. (QS. Adz-Dzariyat: 56).
• Aqidah yang benar dibenarkan kepada setiap
mukallaf.
• Berpegang kepada aqidah yang benar merupakan
kewajiban manusia seumur hidup.
(QS.Fushilat/41:30).

• Aqidah merupakan akhir kewajiban seseorang


sebelum meninggalkan dunia yang fana in
(QS. Ali-Imran/3 :110)
HUBUNGAN AKIDAH DAN
AKHLAK
Pertama, dilihat dari segi objek pembahasannya, ilmu tauhid sebagaimana diuraikan
diatas membahas tentang masalah Tuhan baik dari segi zat, sifat, dan perbuatannya.
Kedua, dilihat dari segi fungsinya, Ilmu Tauhid menghendaki agar seseorang yang
bertauhid tidak hanya cukup dengan menghafal rukun iman yang enam dengan dalil-
dalilnya saja, tetapi yang terpenting adalah agar orang bertauhid itu meniru dan
mencontoh terhadap subyek yang terdapat dalam hukum iman itu. beriman kepada
kitab (khususnya Al-Qur’an) harus disertai dengan berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an
sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal demikian dinyatakan
dalam hadistnya yang berbunyi :
َّ‫ان ُخ ْلقُ َّهُ القُ ْرآ ُن‬
ََّ ‫• َك‬
• Akhlak Nabi itu adalah Al-Qur’an.” (HR.Ahmad dan Aisyah)
Akhlak
• Dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari
bahasa Arab. Yaitu isim mashdar dari kata
akhlaqa, yukhliqu, yuf’ilu, if’alan yang berarti
al-sajiah (perangai), Ath-thabiah (kelakuan,
tabiat, watak dasar), Al-adat (kebiasaan,
kelaziman), Al-maruah (peradaban yang baik),
dan ad-din (agama)
Lanjutan
• Baik kata akhlak atau khuluq keduanya
dijumpai pemakainya dalam Al-qur’an
maupun Hadits sebagai berikut :
• Firman Allah dalam QS al-Qalam/ 68:4
• Imam Al-Gazali, mengemukakan pengertian
akhlak adalah
َّ‫ص َُّد ُراأل َ ْف َعا ِل‬
ْ َ‫ع ْن َهاَّت‬َ ٌَّ‫َّرا ِسخَة‬ َ ‫ع ْنَّ َه ْيئَ ٍةَّفِيَّالنَّْف ِس‬ َ ‫ ِع َب‬:َّ‫ال ُخ ْل ُق‬
َ ٌ ‫ارة‬
‫غي ِْر َحا َج ٍةَِّإلَىَّ ِف ْك ٍر َو ُرؤْ َي ٍَّة‬ َ ‫س ُه ْولَ ٍة‬
َ َّ‫َّويُ ْس ٍر ِم ْن‬ ُ ‫ِب‬
lanjutan
• “ Akhlak ialah: sutu sifat yang tertanam dalam
jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-
perbuatan dengan mudah, dengan tidak
memerlukan pertimbangan pikiran terlebih
dahulu.”
• Di dalam Mu’jam Al-wasith disebutkan bahwa
ilmu akhlak adalah Ilmu yang obyek
pembahasannya adalah tentang nilai-nilai yang
berkaitan dengan perbuatan manusia yang dapat
disifatkan dengan baik atau buruk.”
Ruang lingkup pembahasan ilmu
akhlak
• obyek pembahsan ilmu akhlak berkaitan dengan
norma atau penilaian terhadap suatu perbuatan
yang dilakukan oleh seseorang jika kita katakan
baik atau buruk, maka ukuran yang harus
digunakan adalah ukuran normative.
Selanjutnya jika dikatakan sesuatu itu benar
atau salah, maka yang demikian itu termasuk
masalah hitungan atau akal pikir.
• bahwa objek ilmu akhlak adalah membahas
perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan
tersebut ditentukan baik atau buruk
Manfaat mempelajari ilmu akhlak.

• Akhlak dapat menyinari orang dalam memecahkan kesulitan-kesulitan


rutin yang dihadapi manusia dalam hidup sehari-hari yang berkaitan
dengan perilaku.
• Dapat menjelaskan kepada sebab atau illat untuk menilai perbuatan yang
baik dan lebih bermanfaat.
• Dapat membendung dan mencegah kita secara kontinyu untuk tidak
terperangkap kepada keinginan-keinginan dan dapat mengarahkannya
kepada yang posif dengan menguatkan unsur iradhat.
• Manusia atau orang banyak mengerti benar-benar akan sebab-sebab
melakukan atau tidak akan melakukan suatu perbuatan, dimana dia akan
memilih perbuatan yang nilai kebaikannya lebih besar.
• Mengerti perbuatan baik akan menolong untuk menuju dan menghadapi
perbuatan itu dengan penuh minat dan kemauan.
• Orang yang mengkaji ilmu akhlak akan tetap dalam memvonis perilak
orang banyak dan tidak akan mengukur dan mengikuti sesuatu tanpa
pertimbangan yang matang terlebih dahulu
Tujuan mempelajari akhlaq
• untuk mencapai kebahagiaan.
• Namun al-Gaza>li mengatakan bahwa kebahagiaan adalah kebaikan
tertinggi. Kebaikan-kebaikan dalam kehidupan semuanya bersumber
pada empat macam yaitu:
• Kebaikan jiwa, yakni pokok-pokok keutamaan yang sudah berulang
kali kita sebutkan yaitu ilmu, bijaksana, suci diri, berani dan adil.
• Kebaikan dan keutamaan badan, yaitu:, shalat, kuat,tanpan, usia
panjang
• Kebaikan eksternal yaitu: harta, keluarga, pangkat dan nama baik.
• Kebaikan atau keutamaan,taufiki (taufikiyyah) juga ada empat:
(1)hidayah Allah (2) bimbingan (3)sokongan (4) bantuan-Nya
Jadi kebahagiaan itu terletak pada hati yang sejahterah (qalbun
salim) dan ketentraman hati (rahmatul qalb).
HUBUNGAN ILMU AKHLAK DENGAN
ILMU LAINNYA
• Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu Tasawuf
ketika mempelajari tasawuf ternyata pula bahwa
Al-Qur’an dan Al-Hadits menekankan nilai-nilai
kejujuran, kesetiakawanan, persaudaraan, rasa
kesosialan, keadilan, tolong menolong, murah
hati, pemaaf, baik sangka, berkata benar,
pemurah, bersih hati, berani, kesucian, hemat,
menepati janji, disiplin, mencintai ilmu, dan
berpikiran lurus. Nilai-nilai serupa ini harus
dimiliki seorang muslim, dan simasukkan ke
dalam dirinya sejak masa kecil
Hubungan ilmu akhlak dan ilmu
tauhid ini
• Hubungan ilmu akhlak dan ilmu tauhid inisekurang-kurangnya
dapat dilihat melalui beberapa analisis sebagai berikut:
• 1.dilihat dari segi objek pembahasannyailmu Tauhid akan
mengarahkan perbuatan manusia menjadi ikhlas dan keihklasan ini
merupakan salah satu akhlak yang mulia. Allah SWT berfirman (QS.
Al-Bayyinah, 98:5)
• 2. dilihat dari segi fungsinya. Jika kita percaya bahwa Allah memiliki
sifat-sifat yang mulia, maka manusia sebaiknya meniru sifat-sifat
Tuhan. Begitu juga sifat Rahman dan Rahim-Nya. Maka sebaiknya
manusia, sifat tersebut dengan mengembangkan sikap kasih sayang
dimuka bumi. Dengan kata lain, beriman kepada kitab (khususnya
Al-Qur’an) harus disertai dengan berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an
sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal
demikian dinyatakan dalam hadistnya yang berbunyi :‫آن‬ َُّ ‫ان ُخلْق ُ َّه ُ الق ُ ْر‬
ََّ َ‫ك‬
“Nabi itu adalah Al-Qur’an.” (HR.Ahmad dan Aisyah)
lanjutan
• kaum sufi, terutama dalam pelaksanaan
ibadahnya membawa kepada pembinaan
akhlak mulia dalam diri mereka. Hal ini dalam
istilah sufi disebut al-takhalluq bi akhlak
qillah, yaitu berbudi pekerti dengan budi
pekerti Allah, atau al-ittishaf bi shifatillah,
yaitu mensifati diri dengan sifat-sifat yang
dimiliki Allah
INDUK AKHLAK ISLAM
• secara garis besar dapat dibagi dua bagian yaitu
akhlak yang baik (al-Akhlakul karimah), dan
akhlak yang buruk (al-Akhlakul al-Mazmumah)
1. akhlak yang baik (al-Akhlakul karimah), seperti:
Berbuat adil, jujur, sabar, pemaaf, dermawan,
dan amanah
2. akhlak yang buruk (al-Akhlakul al-Mazmumah)
seperti: dzalim, berdusta, pemarah, pendendam,
kikir, dan curang termasuk dalam akhlakik yang
bururk.
terjadinya berbagai akhlak yang mulia
dan akhlak yang terccela
• Secara teoritis, akhlak tersebut berinduk pada tiga perbuatan yang utama, yaitu :
1. hikmah (bijaksana),
2. syaja’ah (perwira),
3. dan iffah (menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat).
Ketiga macam induk ini muncul dari sikap adil, yaitu sikap pertengahan atau
seimbang dalam mempergunakan potensi rohaniah yang terdapat dalam diri
manusia yaitu “
a. aql (pemikiran) yang berpusat di kepala, akal yang digunakan secara adil akan
menimbulkan hikmah,
b. ghadab (amarah) yang berpusat di dada, amarah yang digunakan secara adil
akan menimbulkan sikap perwira,
c. nafsu atau syahwat (dorongan seksual yang berpusat di perut), nafsu yang
digunakan secara adil akan menimbulkan iffah yaitu dapat mengendalikan diri
dari maksiat
Dengan demikian akhlak pada akhirnya bernuara pada sikap adil dalam menggunakan
potensi rohaniah yang dimiliki manusiaS
HUBUNGAN ILMU AKHLAK DENGAN
ILMU LAINNYA
1. Hubungan ilmu akhlak dengan ilmu Tasawuf
Akhlak adalah inti tasawuf seperti telah diuraikan
sehingga tidak mungkin bicara tentang tasawuf tanpa
membawa masalah akhlak.
ketika mempelajari tasawuf ternyata pula bahwa Al-
Qur’an dan Al-Hadits menekankan nilai-nilai kejujuran,
kesetiakawanan, persaudaraan, rasa kesosialan, keadilan,
tolong menolong, murah hati, pemaaf, baik sangka,
berkata benar, pemurah, bersih hati, berani, kesucian,
hemat, menepati janji, disiplin, mencintai ilmu, dan
berpikiran lurus. Nilai-nilai serupa ini harus dimiliki
seorang muslim, dan dimasukkan ke dalam dirinya sejak
masa kecil
ETIKA, MORAL, DAN SUSILA
• etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan
buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan
apa yang seharusnya mereka perbuat, contoh:
• moral dalam arti istilah adlah ukuran tindakan
umum yang diterima sebagi hal yang baik dan
wajar serta meliputi kesatuan sosial tertentu.
susila
• Susila sebagai aturan hidup yang lebih baik dapat
pula berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya.
Dan kesusilaan sama dengan kesopanan.
Kesusilaan menggambarkan keadaan dimana
orang selalu menerapkan nilai-nilai baik. Sama
halnya dengan moral, pedoman untuk
membimbing orang agar berjalan dengan baik
juga berdasarkan dengan nilai-nilai yang
bekembang dalam masyarakat dan mengacu
kepada sesuatu yang dipandang baik dalm
masyarakat.
Perbedaan etika, moral, susila dan
akhlak
• kalau dalam pembicaraan etika untuk
menentukan nilai pebuatan manusia baik atau
buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau
rasio, sedangkan dalam pembicaraan moral tolak
ukur yang digunakan adalah norma-norma yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Etika dan moral sama artinya tetapi dalam
pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan.
Moral atau moralitas dipakai untuk pebuatan
yang sedang dinilai, sedangkan untuk etika
dipakai untuk pengkajian system yang ada.
Karakteristik Paradigma Akhlak
a. Kebenaran jamak:
1)Tidak satu
2)Ada macam-macam
b. Dahulukan silaturrahmi di atas fikih
c. Ikhtilaf : peluang bagi kemudahan
PRINSIP-PRINSIP AKHLAK
YANG DIAJARKAN
RASULULLAH SAW
1.Takutlah kepada segala yang diharamkan Allah,
engkau akan menjadi orang yang baik dalam
beribadah. Sebagaimana firman Allah swt. dalam
QS.ar-Rahman/55:46
2. Puaslah dari apa yang dikaruniakan Allah terhadapmu,
engkau akan jadi manusia yang paling kaya. Firman
Allah swt., dalam QS. Ibrahim/14: 46
3.Berbuat baiklah terhadap tetangga, engkau akan
menjadi mukmin. firman Allah swt., dalam QS. An-
Nisa/4:36
Lanjut
4. Cintailah setiap manusia, apa saja yang kamu cintai (sukai)
untuk dirimu, maka kamu akan menjadi orang mukmin.
َّ ‫بِألَخ ْي ْهِ َِماِيُح‬
)‫بِلنَ ْفسهِ( َر َواهِالبخارىِعنِانس‬ ُّ ‫• الَيُؤْ م ُنِأَ َحدُكُ ْمِ َحتَّىِيُح‬
“tidak sempurna iman seseorang dari kamu sehingga
mencintai (mengasihi) saudaranya sebagaimana ia
mengasihi dirinya sendiri (HR. Bukhari dari Anas)
5. Jangan banyak ketawa, sesungguhnya banyak betawa
dapat mematikan hati. (HR. Tirmidzi).
AKHLAK TERPUJI DAN
KEUTAMAANNYA
1. Pengertian akhlak terpuji.
Akhlak-akhlak yang terpuji adalah melepaskan
diri dari kehinaan dan menghias diri dari
keutamaan
1.2. Sepuluh Induk akhlak terpuji: (1) Taubat
(2) Khauf, (3) Sabar, (4) Ridha (5) Zuhud (6)
syukur (7) Ikhlas (8) Tawakkal /tawakkal kepada
Allah (9) Mahabbah (10 Zikrul maut
Selain induk akhlak tersebut termasuk akhlak terpuji yang paling penting yakni :
(1) adil, keadilan adalah dapat memberikan kepada masing-masing orang haknya secara lurus
tanpa menguranginya sedikitpun.
(2) ash-shiddidieq, Al-Shiddiq dalam Maqayisu al-Lughah memiliki arti kekuatan. Bisa juga berarti
lawan dari kebohongan, karena kebohongan atau kebatilan tidak memiliki kekuatan. kesesuaian
antara sikap dan keyakinan, bisa juga berarti yang berarti yang membuktikan antara ucapan dan
perbuatannya.
(3) pemaaf , Akhlak mulia pengaruhnya dapat berupa mudah memaafkan, mentolerir orang yang
berbuat kesalahan, QS. Al-‘Ara>/7:199 (4) dermawan. Bentuk-bentuk kedermawanan itu banyak
sekali di antaranya:

a) Seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengungkit-ungkit pemberiannya dan
menyakitinya

b) Pemberi merasa senang dengan peminta yang meminta sesuatu kepadanya, dan membuat
senang karena pemberiannya
c) Pemberi infak berinfak tanpa berlebih-lebihan dan tidak kikir
d) Orang kaya memberi dengan pemberian yang banyak dari hartanya yang banyak, dan orang
yang tidak kaya memberi sebatas kemampuannya dan hartanya yang sedikit dengan hati yang
redha, wajah yang berserih-serih, dan ucapan yang banyak
Keutamaan akhlak terpuji
• Merupakan bentuk manifestasi ketaatan
kepada Rasulullah saw
• Akhlak terpuji merupakan realisasi perintah
Allah ‘azzah.
• Akhlak terpuji bentuk keteladanan kepada
rasulullah saw
• Akhlak terpuji adalah ibadah yang paling
agung
• Pengangkat derajat
AL-AKHLAKUL AL-
MAZMUMAH
1.Memaknai al-Akhlakul al-Mazmumah
akhlak yang buruk kebalikan dari kejujuran, yaitu
berdusta. Hindarkan dusta karena dusta menyeret
keburukan lain. Rasul bersabda “iyyakum bi al-kizb
fainna al-kizb yahdi il> al-fuju>r wa inna al-fuju>r
yahdi il> al-na>r. Kalian hendklah menghindari
dusta, karena dusta menyeret kepada keburukan
sedangkan keburukan menyeret kepada api neraka.
lanjut
Penomena al-Akhlakul al-Mazmumah/akhlak
yang buruk antara lain:
1. Kekerasan dan kekasaran dalam bertutur kata
2. Bermuka masam dan dahi yang berkerut
3. Mudah marah
4. Berlebih-lebihan dalam mencelah dan menjelek-jelekkan
5. Sifat angkuh
6. Adab buruk kepada tetangga. firman-Nya dalam QS. An-
Nisa/4: 36
Sebab-Sebab Terjadinya Al-
Akhlakul Al-Mazmumah
1. Tabiat manusia
2.Pendidikan rumah tangga yang buruk
3. Lingkungan dan social kemasyarakatan
4.Perbuatan dzhalim
5. Nafsu Syahwat
6.Kebodohan
7.Kekuasaan
8. kemarahan
PERTEMANAN YANG BAIK MENURUT
AL-QUR’AN
1. Berteman dengan orang yang memiliki sifat kenabian,QS an-
Nisa’/4:68-69.
2. Shiddiq, QS al-Ahzab/33:70
3. Syuhada orang yang menjadi saksi yang benar.Firmana Allah
swt dalam QS Al-Furqa>n/25:72
4. Shalihin

‫ِرف ْيِقًا‬
َ ‫ك‬
َ ‫ولئ‬ُ ‫س َنِا‬
ُ ‫ َو َح‬, •
• “itulah persaudaraan yang terindah”
Memilih kawan yang dapat
meningkatkan semangat beribadah
َِ‫ِحسَان‬ َ ‫تِ ُمسيْئِا ً فَا َ َر‬
ْ ‫اكِاال‬ ُ ُ ‫ِوالَِيَدُِل ُّ َكِعَِل َىِهللاِ َمقَاِلُه‬
َ ْ‫ِرب َّ َماِكُن‬ َ ُ ‫ض َكِ َحالُه‬ُ ‫بِ َم ْنِالَِيُنْه‬ ْ ‫ص َح‬ْ َ ‫• َالِت‬
.‫ك‬َِ ْ‫ص ْحبَت ُ َكِ َم ْن ِهُ َوِا َ ْس َوا ُءِ َحاالًِمن‬ُ ِ ‫منْ َك‬
• “Janganlah kamu berkawan dengan orang yang tingkah lakunya
tidak membangkitkan ibadahmu dan ucapannya yang tidak
menunjukkah kamu kepada Allah kemungkinan kamu berbuat jelek
(kesalahan), maka ditampakkan kepadamu sebagai kebaikan,
karena persahabatanmu dengan orang yang lebih jelek
tingkahlakunya dari pada kamu.”
• “Janganlah kamu berkawan kecuali orang mukmin dan janganlah
kamu makan kecuali bersama dengan orang taqwa”
• “Takutlah kamu berkawan dengan orang jahat, karena kejahatan itu
dapat menular, sebagaimana menularnya penyakit kedalam tubuh
orang yang sehat”
Sebaik-baik kawan adalah yang selalu
memperhatikan kepentingan kawannya
َ‫ك اِ َلا َمولَ َك‬ََ ‫س َذَا ِل‬ََ ‫ع ِليمَ َو َلي‬َ ‫ك‬ ََ ‫ك َو ُه ََو ِب َغَي ِب‬ ََ ‫ص ِح َب‬َ َ‫ك اِ َلا َمن‬
ََ ‫ص ِح َب‬
َ ‫• َما‬
ََ ‫ك اِلَي‬
‫ك‬ ََ َ‫ىئ يَعُو َُد ِمن‬
َ ‫ش‬ َ ‫ك َلَ ِل‬ ََ ُ‫ن يَطَلُب‬ َ ‫ب َم‬ َُ ‫الك َِري ََم َخيرَ َمنَ تَص َح‬
• “Sebenarnya bukan sahabatmu kecuali orang yang
telah menemani, sehingga dia dengan celamu itu
telah mengetahui. Dan tidaklah yang demikian
melainkan Tuhanmu yang maha pemurah. Sebaik-
baik teman yang kamu temani adalah orang yang
memperhatikan kepentinganmu, bukan karena
sesuatu kepentingan yang diharapkan dari padamu
untuk dirinya.”
Sebaik-baik sahabat dalam
bergaul
‫عال ًما‬ َِ ‫ص َح‬
َِ ‫ب‬ ِْ َ‫ك م ْنِ ا‬
ْ َ‫ن ت‬ َِ َ‫ن نَ ْفسهِ َخيْرِ ل‬ َِ ‫بِ َجاهالًِ الَيَ ْر‬
ِْ ‫ض َع‬ َ ‫ص َح‬ ْ َ‫آلن ت‬ِْ ‫• َو‬
ِْ َِ‫ض‬
‫ان‬ َِ ‫ي َج ْهلِ ل َجاهِلِ الَيَ ْر‬ ِْ َِ‫ي ع ْلمِ ل َعالمِ يَ ِْرض‬
ُِّ َ‫ان َن ْفسهِ َوا‬ ُِّ َ ‫ن نَ ْفسهِ فَا‬
ِْ َِ‫ض‬
َِ ‫يَ ْر‬
ِ‫نَ ْفسه‬
“Demi sungguh seandainya engkau bershabat dengan
orang bodoh yang tidak reda mengumbar nafsu
amarahnya itu lebih baik bagimu dari pada engkau
bersahabat dengan orang alim (pandai) yang rela
mengumbar nafsu ammarahnya. Maka manakah ada ilmu
bagi orang yang berilmu rela mengumbar nafsu
ammaraahnya ? dan kebodohan bagi orang yang bodoh
yang ia tidak rela mengumbar nafsu ammarahnya
Ciri-ciri orang yang dijadikan sebagai
saudara
1. Ia berakal, karena tidak baik bersahabat dengan orang yang kurang
waras
2. Ia berakhlaq mulia, sebab orang yang amoral sekalipun berakal
namun bisa saja dikalahkan syahwat.
3. Ia bertaqwa, karena orang yang fasik yang taat kepada Tuhannya itu
tidak bisa dipercaya, sebab tidak tertutup kemungkinan ia berbuat
jahat terhadap saudaranya dsb. Karena orang yang tidak takut
kepada Allah maka tidak takut pula kepada selain Allah.
4. Ia berpegang teguh kepada al-Qur’an dan sunah, jauh dari khurafat
dan bid’ah
MENYEBARKAN PERDAMAIAN
membalasnya dengan kata-kata Sala>m , yaitu kata-kata
yang lembut dan santun yang mengandung salah satu dari
empat tujuan yang berikut:
1) Merupakan teguran terdap cara orang-orang yang
bodoh dalam menyapa kaum beriman agar mereka
menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
2) Mengubah kebiasaan buruk orang-orang yang tidak
berakhlak mulia itu dengan memberikan contoh nyata
ucapan yang mulia
3) Memperlihatkan sikap kearifan dalam menghadapi orang-
orang bodoh
Pesan Perdamaian dalam al-Qutr’an

Al- Qur’an sumber utama ajaran Islam, adalah


kitab suci yang membawa pesan perdamaian bagi
kemanusiaan universal. Misi krasulan Nabi
Muhammad saw. menurut al-Qur’an adalah untuk
menebar pesona perdamaian dan menjadi rahmat
bagi seluruh alam. Al-Qur’an menggunakan
istilah as-Sala>m untuk menyampaikan makna
dan pesan perdamaian. Al-Qur’an menyebut
perkataan as-Sala>m sebanyak 42 kali yang
tersebar dalam berbagai surah dan ayat. Lihat QS al-
Anbiya’/21:107
Dasar Perdamaian
QS al-Nisa/4:114;

ٍَّ ‫ص َدقَ ٍَّة أ َ َّْو َمعْ ُر‬


‫وف‬ َ ‫ال َم ْنَّ أ َ َم ََّر ِب‬
َّ ‫ير ِمن ن َْج َواهُ َّْم ِإ‬ ٍَّ ِ‫الَ َخي ََّْر فِ ي كَث‬
َ َ‫للا ف‬
ََّ ‫س ْو‬
‫ف‬ َِّ ‫ات‬ َِّ ‫ض‬ َ ‫ك ابْتِ غَآ ََّء َم ْر‬ َّْ َ‫اس َو َمن يَفْع‬
ََّ ‫ل ذََّ ِل‬ َّ ِ ‫ْن الن‬
ََّ ‫ح بَي‬ ْ ‫أ َ َّْو ِإ‬
ٍَّ َ‫صال‬
}114{ ‫نُ ْؤتِي َِّه أ َ ْج ًرا عَ ِظي ًما‬
“114. Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,
kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi
sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara
manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari
keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar
Bentuk-bentuk perdamaian

• Perdamaian Di Antara Dua Pihak Yang


Berselisih Tentang Pelaksanaan Wasiat
• Perdamaian di antara internal kaum
Muslimin yang terlibat konflik
• Perdamaian di antara uamat manusia secara
universal
Hikmah Perdamaian
1. Solidaritas yang kuat antara sesama Muslim.
2. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Terciptanya kerukunan hidup antara sesama
warga masyarakat.
4. Dengan ukhuwah dan kebersamaan antara satu
individu dengan lainnya akan saling melengkapi
dan saling menyempurnakan. Banyak orang
mengorbankan ukhuwah hanya karena perbedaan
penafsiran tentang agama atau karena adanya
kepentingan-kepentingan tertentu misalnya

Anda mungkin juga menyukai