Tugas Minggu Ii - Perbankan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Nomor 1

Jelaskan mengenai proses merger bank secara singkat?


Jawab:
Merger adalah penggabungan dua bank atau lebih dengan cara tetap
mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank lain tanpa
melikuidasi terlebih dahulu. Proses merger diatur dalam Pasal 11-22 PP No.
28/1999 tentang Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank. Proses merger bank
adalah melakukan tanda tangan pada naskah kesepakatan. Setelah menyepakati
untuk merger, maka perlu dibentuk tim merger serta menunjuk pihak-pihak
independen seperti akuntan publik, konsultan hukum, perusahaan penilai,
penasihat finansial, dan notaris. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses
uji tuntas atau due diligence. Pada proses ini, akan dilakukan penyelidikan secara
menyeluruh pada perusahaan terkait aset, kewajiban, risiko usaha, dan lain-lain.
Ketika proses due diligence sudah selesai, maka rancangan merger akan
dikirimkan kepada kreditur. Nantinya, akan ada penyampaian pernyataan
penggabungan kepada OJK serta Bursa Efek. Sebelum pemanggilan RUPS
masing-masing bank, Direksi wajib mengumumkan ringkasan rancangan merger
selambat-lambatnya 30 hari di kabar harian dan 14 hari kepada karyawan bank.
Selanjutnya, pembuatan surat edaran kepada pemegang saham dan pembuatan
konsep akta penggabungan. Apabila sudah dilaksanakan, akan dilakukan RUPS
luar biasa. Setelah RUPS luar biasa selesai dilakukan, akan ada pengumuman
hasil kepada pihak terkait. Diajukanlah permohonan persetujuan merger ke Bank
Indonesia. Diajukan juga permohonan persetujuan Menkumham atas perubahan
AD. Tahap terakhir adalah mengajukan izin penggabungan ke Bank Indonesia
dengan tembusan kepada Menkumham serta pengumuman hasil merger.
Nomor 2
Akuntan Publik. Dalam transaksi akuisisi (merger), akuntan memiliki 2 (dua)
peran penting, yaitu pertama akuntan memberikan nasihat dan bantuan analisis
terhadap informasi keuangan perusahaan lainnya dan kedua, akuntan
mempersiapkan informasi akuntansi “proforma”, yaitu laporan laba-rugi
berdasarkan asumsi akuisisi (merger) telah selesai dilakukan.

Konsultan Pajak. Aspek perpajakan merupakan salah satu faktor dan alasan
penting bagi pengambil keputusan dalam perseroan-perseroan yang akan merger.
Karenanya, memanfaatkan jasa konsultan pajak oleh perseroan-perseroan yang
akan merger sangat disarankan guna menghindari kerugian-kerugian yang tidak
perlu sebagai akibat kesalahan kalkulasi penghitungan kewajiban perpajakan
perseroan-perseroan yang akan merger.

Konsultan Hukum. Merger merupakan transaksi yang sangat terkait dengan


dokumen hukum (legal documents) yang akan dibuat dan ditandatangani oleh
perseroan-perseroan yang merger dan karenanya membutuhkan jasa profesi dari
seorang konsultan hukum.

Penasihat Keuangan (Financial Advisor). Penasihat keuangan atau financial


advisor atau investment bankers dapat memberikan beragam jasa, diantaranya
menolong manajemen kunci untuk memilih calon perusahaan yang akan dimerger
(target) yang layak, menilai target tersebut untuk tiga tahun ke depan,
memberikan nasihat tentang strategi dan mencari pembiayaan {fmancing) untuk
menyelesaikan transaksi merger, menstruktur transaksi dan mengkoordinasikan
pekerjaan konsultan hukum dan pajak.

Notaris. Notaris dalam merger bank umum berwenang membuat akta merger,
tetapi selain itu, notaris berperan dalam pelaksanaan RUPS dalam rangka merger,
eksistensi RUPS sangat penting dalam merger.
Nomor 4
Mengapa dalam pendirian BPR pihak asing dilarang?
Jawab:
Pada kegiatan usaha bank, terdapat dua jenis, salah satunya Bank Perkreditan
Rakyat (BPR). BPR merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berprinsip syariah tetapi tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. BPR diatur dalam Pasal 23 UU Perbankan yang menyebutkan
bahwa BPR hanya bisa didirikan oleh Warga Negara Indonesia, Badan Hukum
Indonesia yang pemiliknya WNI, pemerintah daerah atau bisa dimiliki bersama
dari ketiga pihak dimaksud. Maka, BPR tidak memberi akses kepada pihak asing
atau bahkan bisa dikatakan melarang mereka turut mengambil bagian di
dalamnya. Dasar daripada pertimbangan dilarangnya pihak asing untuk
mendirikan BPR adalah kebutuhan modal pendirian BPR tidak begitu besar,
sehingga bisa dipenuhi oleh pemodal dalam negeri. Kemudian, wilayah kerja BPR
tidak terlalu luas, hanya mencakup satu provinsi. Kegiatan BPR tidak sebesar
Bank Umum. Sebab, BPR tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Selain
itu, kredit disalurkan relatif kecil karena hanya memenuhi kebutuhan dana
masyarakat yang juga tidak terlalu besar. Pada dasarnya, BPR hanya
diperuntukkan memberi pelayanan kepada golongan ekonomi lemah atau
pengusaha kecil.
Nomor 5
RISIKO KREDIT
Risiko Kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada Bank.

RISIKO PASAR
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk
transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar,
termasuk Risiko perubahan harga option.

RISIKO LIKUIDITAS
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari asset
likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan
kondisi keuangan Bank.

RISIKO OPERASIONAL
Risiko Operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau
adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

RISIKO HUKUM
Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek
yuridis, antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank, atau
kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan
pengikatan agunan yang tidak sempurna.
RISIKO STRATEJIK
Risiko Stratejik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau
kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.

RISIKO KEPATUHAN
Risiko Kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat Bank tidak mematuhi dan/atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada
prakteknya Risiko Kepatuhan melekat pada seluruh jenis risiko yang melekat
pada kegiatan usaha Bank, terutama pada risiko utama Bank yaitu Risiko Kredit,
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, dan Risiko Operasional.

RISIKO REPUTASI
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku
kepentingan (stakeholders) yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi
negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap
Bank.

Apabila dikaitkan dengan risiko jabatan Notaris, risiko hukum bersinggungan


dengan delapan risiko dalam kegiatan perbankan. Berdasarkan Pasal 15 ayat (1)
UUJN, Notaris berwenang membuat membuat akta autentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian, dan penetapan yang diharuskan oleh PUU. Maka, dapat
dianalisa bahwa Notaris dapat membuat akta autentik berupa penetapan. Salah
satu bentuk penetapan adalah pendirian bank. Oleh karena itu, Notaris
menanggung pula segala risiko-risiko yang terjadi apabila terjadi problem ketika
pendirian bank melalui akta yang dibuatnya.

Anda mungkin juga menyukai