Tugas Minggu Ii - Perbankan
Tugas Minggu Ii - Perbankan
Tugas Minggu Ii - Perbankan
Konsultan Pajak. Aspek perpajakan merupakan salah satu faktor dan alasan
penting bagi pengambil keputusan dalam perseroan-perseroan yang akan merger.
Karenanya, memanfaatkan jasa konsultan pajak oleh perseroan-perseroan yang
akan merger sangat disarankan guna menghindari kerugian-kerugian yang tidak
perlu sebagai akibat kesalahan kalkulasi penghitungan kewajiban perpajakan
perseroan-perseroan yang akan merger.
Notaris. Notaris dalam merger bank umum berwenang membuat akta merger,
tetapi selain itu, notaris berperan dalam pelaksanaan RUPS dalam rangka merger,
eksistensi RUPS sangat penting dalam merger.
Nomor 4
Mengapa dalam pendirian BPR pihak asing dilarang?
Jawab:
Pada kegiatan usaha bank, terdapat dua jenis, salah satunya Bank Perkreditan
Rakyat (BPR). BPR merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berprinsip syariah tetapi tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. BPR diatur dalam Pasal 23 UU Perbankan yang menyebutkan
bahwa BPR hanya bisa didirikan oleh Warga Negara Indonesia, Badan Hukum
Indonesia yang pemiliknya WNI, pemerintah daerah atau bisa dimiliki bersama
dari ketiga pihak dimaksud. Maka, BPR tidak memberi akses kepada pihak asing
atau bahkan bisa dikatakan melarang mereka turut mengambil bagian di
dalamnya. Dasar daripada pertimbangan dilarangnya pihak asing untuk
mendirikan BPR adalah kebutuhan modal pendirian BPR tidak begitu besar,
sehingga bisa dipenuhi oleh pemodal dalam negeri. Kemudian, wilayah kerja BPR
tidak terlalu luas, hanya mencakup satu provinsi. Kegiatan BPR tidak sebesar
Bank Umum. Sebab, BPR tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Selain
itu, kredit disalurkan relatif kecil karena hanya memenuhi kebutuhan dana
masyarakat yang juga tidak terlalu besar. Pada dasarnya, BPR hanya
diperuntukkan memberi pelayanan kepada golongan ekonomi lemah atau
pengusaha kecil.
Nomor 5
RISIKO KREDIT
Risiko Kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada Bank.
RISIKO PASAR
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk
transaksi derivatif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar,
termasuk Risiko perubahan harga option.
RISIKO LIKUIDITAS
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari asset
likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan
kondisi keuangan Bank.
RISIKO OPERASIONAL
Risiko Operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau
tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau
adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
RISIKO HUKUM
Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek
yuridis, antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank, atau
kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan
pengikatan agunan yang tidak sempurna.
RISIKO STRATEJIK
Risiko Stratejik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau
kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
RISIKO KEPATUHAN
Risiko Kepatuhan adalah risiko yang terjadi akibat Bank tidak mematuhi dan/atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada
prakteknya Risiko Kepatuhan melekat pada seluruh jenis risiko yang melekat
pada kegiatan usaha Bank, terutama pada risiko utama Bank yaitu Risiko Kredit,
Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, dan Risiko Operasional.
RISIKO REPUTASI
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku
kepentingan (stakeholders) yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi
negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap
Bank.