λg=π
√ E
0 , 7 x σleleh
=……dimana, leleh = 2400 kg/cm2
¿ 3 , 14
√
2 , 1× 106
0 , 7 x 2400
¿ 111 ,02
λ
λs=
λg
38 ,13
¿
111, 02
¿ 0 , 34 3
= 2,381 2
= 0,28
Pmaks x ω
F
30397 x 0 , 28
35 ,7
kg/cm2
ijin
= 0,609 cm2
F = 2 x17,85
1989 ,36
0 , 85 x F
1989 ,36
30,345
¿ 65 , 56 kg/cm2
0,75 ijin
Sebuah elemen struktur tekan (BJ – 37) dengan profil baja IWF 150.75.5.7 direncanakan
memikul beban aksial tekan ultimate Pu = 196,6 kN. Panjang elemen adalah L = 2761,2 mm.
Perletakkan pada kedua ujungnya diasumsikan berupa jepit – jepit. Analisa elemen tersebut
apakah mampu memikul beban aksial tekan yang direncanakan.
Langkah Pengerjaan :
Penyelesaian :
Digunakan profil baja BJ- 37, baja IWF 150 x 75 x 5 x 7. Adapun detail properties yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
Ag =1785 mm2
Rx = 6,11 cm = 61,1 mm
Ry = 1,66 cm = 16,6 mm
L = 2,6443 m = 2644,3 mm
K = 0,65 (jepit-jepit)
( ( 75−57) x 0 ,5 )≤ 0 , 56 x √ 200.000
240
( 1505 ) ≤1 , 49 x √ 200.000
240
( 1505 ) ≤1 , 49 x 28 , 87
30 ≤ 43,012 (memenuhi syarat)
Dari analisa sumbu X dan Y, maka daimbil nilai yang terbesar yaitu λy =
108,1192 Hal ini menandakkan bahwa sumbu Y yang lebih dominan mengalami
tekuk lentur daripada sumbu X. Selanjutnya dilakukan pengecekan syarat sesuai
pasal E3 yaitu :
Lc
r √
≤ 4 , 71
E
fy
Fcr=( 0,658 ) fy
fy
fe
¿ (0,658 ) 240
240
168,8589
¿ 132,3898 Mpa
Nilai Kuat Nominal Profil Terhadap Tekuk – Lentur
Pn = Fcr . Ag
= 132,3898 x 1785
= 236315,793 N
= 236,32 kN
( )
2
π . E . Cw 1
Fe= 2
+GJ x
Lzc Ix+ Iy
( )
2
3 ,14 x 200.000 x 2.516 .185 .546,875 1
Fe= 2
+23.108 ,33 x
(0 , 65 x 2761 , 2) 6.660 .000+ 495.000
Fe=215,2813 Mpa
Fcr=150,5101
Nilai Kuat Nominal Profil Terhadap Tekuk – Lentur
Pn = Fcr . Ag
= 150,5101 x 1785
= 268660,5285 N
= 268,66 kN
Syarat Kekuatan Tekuk Lentur :
θc . Pn≥ Pu
F = 2 x17,85
= 35,7 cm2
lk
λ=
ix
233
¿
6 ,11
¿38, 13
λg=π
√ E
0 , 7 x σleleh
=……dimana, leleh = 2400 kg/cm2
¿ 3 , 14
√2 , 1× 106
0 , 7 x 2400
¿ 111 ,02
λ
λs=
λg
38 ,13
¿
111, 02
¿ 0 , 34
Karena s 1, maka = 2,381 λs 2 s
= 2,381 2
= 0,27
Kontrol tegangan yang terjadi
Pmaks x ω
F
30397 x 0 , 27
35 , 7
kg/cm2
ijin
kg/cm2 3700 kg/cm2……. aman !
∅ baut=22 mm
∅ baut=22+2=24 mm
2
Ag=1785 mm
rx =10 mm
L=2376 ,7 0 mm
x=
75 ×7 ×3 , 5+ ( 75−7 ) ×5 × ( 75−7
2
+7 )
75 × 7+ ( 75−7 ) ×5
1837 ,5+ 13940
¿
525+ 340
15777 ,5
¿
865
¿ 18 , 24
x
U =1−
l
18 , 24
¿ 1−
100
¿ 1−0,1824
¿ 0,8176
Karena terdapat 4 lubang, sehingga luasan netto :
An= Ag−( n × ∅ lubang × tp )
¿ 1785− ( 4 × 24 ×7 )
¿ 1785+672
2
¿ 2457 mm
Menghitung luasan efektif (Ae)
2
Ae=U × An=0,8176 ×2457=2008,8432 mm
Menghitung nilai kuat nominal keruntuhan tarik (Pn)
Pn=Fu × Ae
¿ 370 ×2008,8432
¿ 743271,984 N =743,272 kN
Kontrol keruntuhan tarik :
∅ Pn≥ Pu
0 , 75 ×743,272 ≥171.97 kN
557,454 kN ≥ 171.97 kN
¿ ( ( 50+50+50 ) × 7 ) × 4
2
¿ 4200 mm
Luasan netto bidang geser (Anv)
¿ [ ( ( 50+50+ 50 ) × 7 ) −( 2 ,5 ×24 ×7 ) ] × 4
¿ ( 1050−420 ) × 4
2
¿ 2520 mm
Luasan netto bidang tarik (Ant)
¿ [ ( 15 ×7 )−( 0 , 5× 24 ×7 ) ] × 4
¿ ( 105−84 ) × 4
2
¿ 84 mm
Faktor Ubs
Pada kasus ini, gaya tarik yang bekerja merata pada seluruh penampang elemen tarik
sehinggategangan tarik yang terjadi bisa diasumsikan seragam pada seluruh penampang. Jadi
nilai Ubs =1 .
Menghitung kuat nominal block shear
Rn=0 , 60 FuAnv+UbsFuAnt
¿ 0 , 60 ×370 ×2520+ 1× 370× 84
¿ 559440+31080
¿ 590520 N=590 , 52 kN
Nilai diatas harus lebih kecil sama dengan nilai berikut :
Rn≤ 0 , 60 FyAgv+UbsFuAnt
≤ 0 , 60× 240 × 4200+1× 370× 84
≤ 604800+31080
≤ 635880 N =635 , 88 kN (memenuhi)
Kontrol kuat nominal block shear :
∅ Rn≥ Ru
0 , 75 ×590 , 52≥ 171.97
442 , 89 kN ≥ 171.97 kN (memenuhi syarat )
KESIMPULAN :
Dari serangkaian analisa yang dilakukan, analisa tarik leleh memenuhi syarat dari
segala aspek (leleh tarik, keruntuhan tarik, block shear, dan kelangsingan). Sehingga dapat
disimpilkan bahwa penampang mampu memikul beban tarik yang diberikan.