Bab Iii
Bab Iii
adalah pelaksanaan studi kasus pada kasus calcaneus spurs bilateral di RSUD
Salatiga.
A. Pengkajian Fisioterapi
keluhan yang menurut pasien paling penting. Anamnesis harus disajikan dengan
kata-kata pasien sendiri dan tidak boleh disamarkan dengan istilah medis
(Gleadle, 2007).
Anamnesis terbagi menjadi dua yaitu auto anamnesis dan hetero anamnesis,
dari anamnesis tersebut didapatkan hasil, seperti identitas pasien, keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga dan pribadi,
1. Identitas Pasien
19
20
05.06.40373.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah hal yang dirasakan pasien saat ini, dari
Nyeri pada tumit kanan dan kiri. Hal yang memperberat nyeri adalah saat
berjalan jauh ± 20 meter, naik turun tangga dan berdiri terlalu lama,
Sekitar bulan Desember 2013, pasien merasakan nyeri saat bangun tidur
telapak kaki terasa tebal dan sakit untuk menapak, dibiarkan saja dan
sekali saat bangun tidur, telapak kaki terasa tebal dan sakit untuk
rongten terdapat tulang rawan yang tumbuh pada tumit kanan dan
RSUD Salatiga.
21
buruh pabrik yang banyak melakukan aktifitas berdiri lama, naik turun
6. Vital Sign
a. Tekanan Darah
b. Denyut Nadi
c. Suhu Tubuh
d. Pernafasan
menit.
23
e. Tinggi Badan
midline atau pita ukur. Hasil pemeriksaan tinggi badan pasien yaitu:
158 cm.
f. Berat Badan
7. Inspeksi
a. Statis: (1) kondisi umum pasien baik, (2) tidak tampak bengkak pada
kedua tumit pasien, (3) saat posisi berdiri tampak sedikit jinjit.
8. Palpasi
menekan. Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan ini adalah (1) nyeri
tekan pada plantar fascia kanan dan kiri, (2) suhu lokal daerah pada kaki
kanan dan kiri teraba sama, (3) tidak terdapat bengkak pada plantar fascia
9. Pemeriksaan Gerak
atau tidaknya full ROM saat digerakkan dan terdapat end feel.
terapis.
jauh kurang lebih 10-20 meter, (2) pasien masih kesulitan untuk berdiri
12. Pemeriksaan
1) Nyeri
(1) tidak ada nyeri, (2), nyeri sangat ringan, (3) nyeri ringan, (4) nyeri
tidak begitu berat, (5) nyeri cukup berat, (6) nyeri berat, (7) nyeri
tidak tertahankan.
adalah nyeri diam: 1 (tidak ada nyeri), nyeri tekan: 3 (nyeri ringan),
2) MMT
gravitasi
melawan gravitasi
didapatkan hasil: dorsi fleksor dekstra: 4-, dorsi fleksor sinistra: 4-,
plantar fleksor dekstra: 4-, plantar fleksor sinistra: 4-, eversi dekstra:
3) LGS
sebagai berikut :
aktifitas sekolah
6. Jongkok 0 1 2 3 4
rumah
rumah
18. Melompat 0 1 2 3 4
cepat
No Aktifitas Nilai
dilakukan
6. Jongkok 3
18. Melompat 3
Jumlah nilai 67
78,75%
32
B. Diagnosa Fisioterapi
1. Impairment
utama. Dari hasil pemeriksaan didaptkan hasil : (1) Nyeri tekan dan gerak
pada plantar fascia, (2) Penurunan LGS pada ankle, (3) Penurunan
kekuatan otot.
2. Functional Limitation
terlalu lama, (2) Kesulitan untuk berjalan jauh kurang lebih 10-20 meter,
3. Disabillity
C. Program/Rencana Fisioterapi
fisioterapi yang dialami oleh pasien. Hal ini juga berlandaskan dari anamnesis dan
1. Jangka Pendek
2. Jangka Panjang
14. Edukasi
(2) pasien diminta untuk stretching pada otot-otot betis, (3) pasien
34
D. Pelaksanaan Fisioterapi
1. Ultra Sound
a. Persiapan alat
Meliputi pemeriksaan terhadap alat, apakah ada kabel yang lecet atau
alkohol, kapas dan gel. Bersihkan tranduser dengan kapas yang sudah
diberikan alkohol.
b. Persiapan pasien
c. Penatalaksanaan
pada US, hitung luas daerah yang akan diterapi dibagi ERA untuk
35
MHZ, jenis energi yang dipilih continue, intensitas 1,5 w/cm² dengan
tidak diangkat. Gerakan tranduser ritmis, pelan dan tekanan pada kulit
tentang apa yang dirasakan. Apakah ada nyeri atau terlalu keras
2. Terapi Latihan
a. Active exercise
mungkin.
kali hitungan.
b. Hold relax
mungkin.
tangan terapis ke dalam, pasien diminta untuk rileks pada saat rileks
plantar fleksi, fiksasi pada pergelangan kaki dan telapak kaki pasien,
ankle kiri dengan prosedur dan cara yang sama pada ankle kanan.
mungkin.
37
fiksasi pada pergelangan kaki kanan pasien dan tangan terapis yang
lain pada tumit dengan lengan bawah terapis mendorong telapak kaki
sama.
E. Evaluasi
Didapatkan hasil evaluasi nyeri dengan VDS, lingkup gerak sendi dengan
goneometer, kekuatan otot dengan MMT dan aktifitas fungsional dengan Lower
Extremity Fungsional Scale (LEFS) seperti pada tabel 3.5, 3.6, 3.7 dan 3.8.
1. Nyeri (VDS)
Nilai
Ankle Nyeri T1 T2 T3 T4 T5 T6
Dekstra Diam 1 1 1 1 1 1
Tekan 3 3 3 3 2 2
Gerak 5 5 5 5 4 4
Sinistra Diam 1 1 1 1 1 1
Tekan 3 3 3 3 2 2
38
Gerak 5 5 5 5 4 4
2. MMT
Sendi Gerakan T1 T2 T3 T4 T5 T6
Plantar fleksor 4- 4- 4 4 4+ 4+
dekstra
Plantar fleksor 4- 4- 4 4 4+ 4+
sinistra
Eversi dekstra 5 5 5 5 5 5
Eversi sinistra 5 5 5 5 5 5
Inversi dekstra 5 5 5 5 5 5
Inversi sinistra 5 5 5 5 5 5
3. LGS (Goneometer)
Dekstra Sinistra
No Aktifitas T1 T2 T3 T4 T5 T6
aktifitas sekolah
6. Jongkok 3 3 3 3 4 4
40
dari lantai
rumah
rumah
18. Melompat 3 3 3 3 4 4
cepat
Jumlah 63 63 63 63 76 76
75 75 75 75 % %
% % % %