Anda di halaman 1dari 12

Makalah Pengantar Ortotik Prostetik

Penanganan pada Fraktur Radioulnar

Disusun Oleh:

Miranda Putri (1462030001) Sindhi Adelia (1462030006)

Maria Victoria (1462030002) Rika Dwi Fitrianing (1462030007)

Rosa Uli Simamora (1462030003) Rizal Ardiansyah (1462030008)

Samuel Lamhot Tobing (1462030004) Gunawan Kristanto (1462030009)

Dinah Julianti (1462030005) Lilis Mulyati (1462030010)

AKADEMI FISIOTERAPI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

2016
Penanganan OP
Pada Kasus Radioulnar

a. Definisi
Fraktur yang mengenai tulang radius ulna karena rudapaksa termasuk fraktur dislikasi proximal

atau distal radioulnar joint (Fraktur Dislokasi Galeazzi dan Montegia)

Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi

radioulnar distal.

Fraktur Monteggia: adalah fraktur ulna sepertiga proksimal disertai dislokasi ke anterior

dari kapitulum radius

Klasifikasi Bado:

Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior disertai dislokasi anterior kaput

radius

Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior disertai dislokasi

posterior kaput radii dan fraktur kaput radii

Fraktur ulna distal processus coracoideus dengan dislokasi lateral kaput radii

Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi anterior kaput radii dan fraktur 1/3

proksimal radii di bawah tuberositas bicipitalis.

b. Penyebab

Trauma

Kontraksi otot ekstem

Keadaan patologis : osteoporosis, neoplasma

c. Tanda dan gejala

Nyeri

Hilangnya fungsi dan deformitas


Pembengkakan lokal dan Perubahan warna

d. Pemeriksaan Klinis

Patofisiologis

Mekanisme trauma pada antebrachii yang paling sering adalah jatuh dengan outstreched hand

atau trauma langsung. Gaya twisting menghasilkan fraktur spiral pada level tulang yang berbeda.

Trauma langsung atau gangguan angulasi menyebabkan fraktur transversal pada level tulang

yang sama. Bila salah satu tulang antebrachii mengalami fraktur dan menglami angulasi, maka

tulang tersebut menjadi lebih pendek terhadap tulang lainnya. Bila perlekatan dengan wrist joint

dan humerus intak, tulang yang lain akan mengalami dislokasi (fraktur dislokasi Galeazzi/

Monteggia)

Pemeriksaan Klinis

Fraktur radius ulna

Deformitas di daerah yang fraktur: angulasi, rotasi (pronasi atau supinasi) atau

shorthening

Nyeri

Bengkak

Pemeriksaan fisik harus meliputi evaluasi neurovascular dan pemeriksaan elbow dan

wrist. Dan evaluasi kemungkinan adanya sindrom kompartemen

Fraktur Galeazzi

Fraktur sepertiga distal radius dengan dislokasi radioulnar joint distal. Fragmen distal angulasi ke

dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna. Fraktur dislokasi
Galeazzi terjadi akibat trauma langsung pada wrist, khususnya pada aspek dorsolateral atau

akibat jatuh dengan outstreched hand dan pronasi forearm. Pasien dengan nyeri pada wrist atau

midline forearm dan diperberat oleh penekanan pada distal radioulnar joint

Fraktur Monteggia

Fraktur setengan proksimal ulna dengan dislokasi radioulnar joint proksimal. Pasien dengan

fraktur-dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak, deformitas serta terbatasnya

ROM karena nyeri khususnya supinasi dan pronasi. Kaput radius bisanya dapat

dipalpasi.Harus dilakukan pemeriksaan neurovascular dengan teliti oleh karena Bering terjadi

cedera saraf periper n radialis atau PIN.

Klasifikasi Fraktur dislokasi Monteggia menurut Bado:

1. Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior disertai dislokasi anterior kaput

radius

2. Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior disertai dislokasi

3. posterior kaput radii dan fraktur kaput radii

4. Fraktur ulna distal processes coracoideus dengan dislokasi lateral kaput radio

5. Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi anterior kaput radii dan fraktur 1/3

proksimal radii di bawah tuberositas bicipitalis

e. Penanganan OP

1. Untuk mengembalikan panjang radial dan palmar.


2. Untuk memberikan pergelangan tangan yang stabil, bebas dari rasa sakit.

3. Biasanya, ulna adalah sekitar 1-3 cm lebih pendek dari jari-jari (ulnar negatif varians)

TINDAKAN NON OPERASI

Semua fraktur harus dilakukan reduksi tertutup. Reduksi fraktur membantu untuk mengurangi

bengkak setelah fraktur, memberikan penghilang rasa sakit, dan mengurangi kompresi pada saraf

median.

Imobilisasi cast/gyps, diindikasikan untuk :

Nondisplaced atau patah tulang radius dengan pergeseran minimal.

Displaced fraktur dengan pola fraktur yang stabil diharapkan dapat sembuh dalam posisi

radiologi yg acceptable.

Dapat juga digunakan blok hematom dengan menggunakan analgetik, berupa lidocain,

ataupun juga berupa sedasi.

1) Teknik reduksi tertutup

Fragmen distal pada posisi hyperekstensi.

Traksi dilakukan untuk mengurangi pergeseran pada bagian distal terhadap proksimal

fragmen, dengan melakukan penekanan pada distal radius.

Kemudian dilakukan pemasangan gyps (cast), dengan pergelangan tangan dalam posisi

netral dan sedikit fleksi.

Posisi ideal lengan, durasi imobilisasi, dan cast yang digunakan, apakah long arm cast,

ataupun short arm cast, masih kontroversial.

Fleksi pergelangan tangan yang ekstrim harus dihindari, karena meningkatkan tekanan

karpal kanal (dan kompresi saraf median) serta kekakuan jari tangan. Fraktur yang
membutuhkan pergelangan tangan fleksi ekstrim untuk mempertahankan reduksi

mungkin memerlukan fiksasi operatif.

Gips harus dipakai selama kurang lebih 6 minggu atau sampai sudah terlihat proses

penyembuhan dari radiologi. Pemeriksaan radiologi juga Sering diperlukan untuk

mendeteksi hilangnya reduksi

Gambar Tehnik Reduksi tertutup pada fraktur

Indikasi Operasi

Kehilangan reduksi

Artikular kominutif, step-off, atau gap

Metaphyseal kominutif atau adanya bone loss (bagian fragmen tulang yang hilang)

Kehilangan dinding penopang bagian volar disertai pergeseran (displaced)

Terganggunya posisi DRUJ (Distal Radial Ulnar Joint).


ORIF (Fiksasi Interna dgn plate & Screw)

Fiksasi dengan plate adalah tindakan primer untuk fraktur yang tidak stabil dari volar dan

medial kolum dari distal radius.

Prinsip dari penanganan radius distal adalah mengembalikan fungsi dari sendi

pergelangan tangan (wrist joint). Plate yang konvensional dapat digunakan buttress

ataupun neutralization plate, plate dengan locking screw juga kini sering digunakan,

umumnya untuk tulang yang sudah mengalami pengeroposan (osteoporosis).


PINNING PERKUTANEUS

Pinning secara perkutan : ini terutama digunakan untuk fraktur ekstraartikular atau

dua bagian fraktur intraartikular.

Ini dapat dicapai dengan menggunakan dua atau tiga buah Kirschner wire

ditempatkan pada lokasi fraktur, umumnya dari styloid radial, diarahkan proksimal

dan dari sisi dorsoulnar dari fragmen radial distal diarahkan proksimal.

Pinning perkutan umumnya digunakan untuk melengkapi short arm cast atau fiksasi

eksternal. Pin dapat dicabut 3 sampai 4 minggu setelah operasi, dengan tambahan

gyps dipertahankan 2 sampai 3 minggu.

FIKSASI EKSTERNAL
Spanning fiksasi eksternal Ligamentotaxis digunakan untuk mengembalikan panjang

radial dan kecenderungan radial.

Fiksasi eksternal saja mungkin tidak cukup stabil untuk mencegah beberapa derajat

kolaps dan hilangnya palmar tilt selama penyembuhan

f. Peran Fisioterapi

Prinsip 4R

Recognition : Mengenali kondisi melalui asesmen fisioterapi.

Reduction/reposition : Kembalikan ke posisi semula (aligmennya).

Retention : Berikan fiksasi (immobilsasi).

Rehabilitation : Pemulihan gerak dan fungsi

Proses ft (asesmen, diagnosa, planning, intervensi, evaluasi/re-asesmen)

Harus memahami kerusakan jaringan akibat fraktur

Kerusakan bisa terjadi saat kecelakaan atau saat immobilisasi

Odema & luka merupakan gambaran cidera yg jelas

Kerusakan lanjut : gangguan sirkulasi, atropi otot, kontraktur, ganguan fungsional.

Jika absorbsi tidak baik, timbul jaringan fibrous yg mengganggu kerja otot dan LGS.

Kerusakan otot terjadi saat cidera dan saat immobilisasi

Perlu latihan dan elevasi untuk cegah atropi dan jaringan fibrous sehingga fisiologis otot

terpelihara.

Gangguan sistem pengontrol otot akibat nyeri yang terus.

Oedema: Latihan-latihan bersifat aktf (pumping action), reabsorbsi darah atau cairan

sehingga pengendapan diatasi (cegah reaksi fibrus).


Disesuaikan dengan dosis maupun tekniknya

Misalnya :

- Fr 1/3 distal radius dan ulna, gips dari distal lengan atas sampai head of metacarpal,

diberikan latihan aktif pada jaringan.

- Statik kontraksi otot-otot lengan bawah dlm gips, free active jari-jari yg bebas gips,

shoulder

Latihan-latihan tersebut secara progresif

Static contraction bermanfaat juga untuk memelihara koordinasi dengan pusat (conect to

central)

Elevasi (15 -30)

g. Intervensi Fisioterapi

1. Isometrik/statik kontraksi

2. Elevasi

3. Breathing exercise

4. Cool therapy

5. Latihan pasif dan aktif bertahap (disesuaikan dengan fase penyembuhan fraktur)

6. Latihan fungsional

7. US therapy (pulsed intensitas rendah: 0,5-1,0 watt/cm)

8. Electrical stimulation

Anda mungkin juga menyukai