Anda di halaman 1dari 26

Fraktur collum femur

dan Austin Moore


Prothese
Fraktur colum femur di bagi berdasarkan :
-Lokasi anatomis : subcapital , transversal , basis collum femur
-Arah garis patah : sudut 30, 50, 70
-Dislokasi atau tidak dari fragmenya
Garden i : incomplete (impacted)
Garden ii : fraktur collum femur tanpa dislokasi
Garden iii : fraktur collum femur dengan dislokasi sebagian
Garden iv: fraktur collum femur dengan dislokasi total
Austin Moore prothese adalah alat bantu dari logam sebagai pengganti caput femur yang
mengalami kerusakan, sehingga disini hanya ada satu permukaan sendi saja yang mengalami
penggantian yaitu caput femur, sedangkan pada total hip replacement penggantian dilakukan
pada kedua permukaan sendi, yaitu caput femur dan acetabulum.
Jenis operasi pemasangan Austin moore prothese ada dua tipe, yaitu cemented dan cementless(
non cemented ). Pada tipe cemented, fiksasi tulang akan dibantu dengan bahan cement yang
dimasukkan kanalis femuralis untuk memperkuat pemasangan prothese, sedangkan pada tipe
cementless, fiksasi awal prothese dilakukan dengan press fit technique.
Tipe cementless biasanya dilakukan pada penderita dengan usia yang relative lebih muda yang
lebih aktif, dimana pada tehnik awal pemasangan fiksasi implant maksimal belum akan tercapai,
hingga akan didapatkan pertumbuhan jaringan pada implant, sekitar implant, bahkan ke dalam
implant. Sedangkan pada usia lanjut, tehnik cemented lebih banyak digunakan karena
pertumbuhan jaringan yang sudah sangat lambat.
INDIKASI

1. Trauma akut/kronis

2. Infeksi pyogenik

3. Arthritis kronik

4. Infeksi TB tulang

5. Tumor

6. Stiffness joint

KONTRA INDIKASI

Adanya bahaya sepsis yang tersembunyi, dimana jaringan tubuh menolak pemasangan implant.

MASALAH YANG TIMBUL

Masalah yang sering ditimbulkan paska operasi pemasangan Austin moore prothese/total hip replacement adalah :

1. timbulnya nyeri pasca operasi.

2. timbulnya oedema atau pembengkakan pada daerah sekitar operasi

3. kerusakan jaringan tulang, otot, pembuluh darah dan jaringan lunak sekitar fraktur

4. keterbatasan gerak, terutama sendi lutut

5. penurunan kekuatan otot, yang dikarenakan nyeri yang ditimbulkan sehingga penderita enggan menggerakkan tungkai yang dioperasi
JENIS LATIHAN YANG BISA DILAKUKAN

1. Hari 1 2

Yang bisa dilakukan adalah latihan bernapas dalam, latihan batuk efektif, latihan pasif ROM sendi panggul meliputi gerakan fleksi ekstensi, abduksi adduksi, pumping ankle exercise dan dicoba duduk ( half lying 30 ) jika sudah tidak
pusing/mual

2. Hari 2 4

Meneruskan latihan sebelumnya, lalu dimulai latihan aktif, hold rilex, contract rilex ( untuk mengurangi oedem ), penguatan otot lengan dan penambahan ROM sendi lutut secara berkala. Latihan duduk dimungkinkan dilakukan jika sudah
tidak dijumpai keluhan pusing, dan nyeri yang berlebihan. Yang perlu diperhatikan dalam pemberian latihan adalah kontra indikasi gerakan, yaitu fleksi hip yang berlebihan ( lebih dari 90 ), adduksi dan internal rotasi. Latihan miring kanan
dan kiri dimungkinkan untuk dilakukan dengan meletakkan bantal yang tebal di sela-sela paha

3. Hari 4 seterusnya

Meneruskan latihan sebelumnya.Setelah latihan duduk ( tidak lebih dari 90 ) tidak dijumpai keluhan yang berlebihan bisa segera dimulai latihan berdiri yang dilanjutkan latihan berjalan PWB ( Partial Weight Bearing ) dengan menggunakan
walker, yang dimaksud partial disini adalah teknik toe touch weight bearing, yakni telapak kaki menyentuh lantai tanpa member tekanan kepada tubuh.Latihan berjalan ini dilakukan sampai 6 minggu ( untuk cemented ) dan 8 12 minggu (
untuk cementless ). Kemudian dilanjutkan latihan berjalan FWB ( Partial Weight Bearing ) dengan tumpuan pada tungkai yang sakit bertahap mulai dari 10 % sampai boleh menapak seluruhnya . stabilitas maksimal pada pemasangan implant
biasanya akan tercapai dalam waktu 6 bulan.

Pemakaian walker sebagai alat bantu jalan akan berlangsung sampai 6 8 bulan, kemudian akan digantikan dengan hand crutch pada sisi kontra lateral.
Lokasi insisi dan otot terganggu

Pendekatan posterior sayatan posterior 7- sampai 10 cm

Membentang sebagian besar distal ke trokanter mayor yang lebih besar

Antara otot gluteus medius dan piriformis;

Rotator eksternal pendek mungkin atau mungkin tidak ditorehkan (nanti

Diperbaiki), namun mekanisme penculik secara konsisten adalah

Kiri utuh.45,137

Pendekatan anterior: kira-kira sayatan 10 cm

Mulai hanya lateral dan distal superior anterior

Tulang belakang iliaka membentang di distal dan sedikit posterior

Arah sepanjang perut tensor fasciae latae

(TFL); Sartorius dan rectus femoris ditarik kembali secara medial

Dan TFL secara lateral meninggalkan semua otot utuh; tidak

Tindakan pencegahan pascaperang.13,76

Pendekatan lateral: paling tidak umum digunakan; Membagi

Tengah sepertiga dari gluteus medius; Insisi anterolateral ke dalam kapsul meninggalkan kapsul posterior utuh,

Menghilangkan kebutuhan akan tindakan pencegahan pasca operasi.7,57


Breathing exercise
Breathing exercise merupakan salah satu tehnik rileksasi otot-otot pernapasan dengan cara menggerakkan kedua tangan lurus ke depan
lalu perlahan digerakkan ke atas dengan menarik napas dari hidung dan di turunkan secara perlahan dengan menghembuskan napas dari
mulut. Kemudian dapat dengan menggerakkan kedua tangan lurus kedepan lalu perlahan digerakkan kearah samping kanan-kiri dengan
tarik napas dari hidung dan digerakkan ke tengah lagi dengan menghembuskan napas dari mulut.

2) Static Contraction Kontraksi statik merupakan kontraksi otot yang tidak disertai perubahan-perubahan panjang otot. Jenis terapi latihan
ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dan oedemajaringan selama fase penyembuhan. Posisi pasien tidur terlentang dan tangan terapis
diletakkan dibawah lutut atau tumit kanan pasien kemudian pasien diminta untuk menekan ke bawah.

3) Free active exercise Latihan gerak aktif tanpa bantuan merupakan gerak aktif yang dilakukan secara sadar tanpa bantuan dari luar
dengan melawan gaya gravitasi. Jenis terapi latihan ini dapat meningkatkan kekuatan otot, memelihara LGS, dan mengurangi oedema.
Posisi pasien tidur terlentang dengan tungkai kanan berada di tepi bed kemudian pasien diminta menggerakan tungkai kanan kearah fleksi
lutut sampai dengan fleksi hip dan dilanjutkan ke ekstensi knee sampai dengan ekstensi hip. Dilakukan secara mandiri oleh pasien tanpa
adanya bantuan dari luar. Terapis berada di samping pasien untuk menjaga jika pasien tidak mampu menahan tungkainya karena adanya
gaya gravitasi
Ankle pumping exercise
Assisted passive exercise Merupakan gerak pasif yang dilakukan terapis dimana terdapat
penguluran selama gerakan sampai batas nyeri. Jenis terapi latihan ini dapat memelihara LGS.
Posisi pasien tidur terlentang dengan tungkai kanan berada di tepi bed dan posisi terapis
memegangi ankle sebagai fiksasi kemudian memberi dorongan kearah fleksi juga ekstensi knee
dan hip.
5) Resisted active exercise Merupakan gerak aktif yang dilakukan oleh pasien sendiri dan terapis
menahan gerakan pasien ke arah yang berlawanan. Jenis terapi latihan ini dapat memelihara
LGS.

Anda mungkin juga menyukai