Sejarah
Sir Pervical Pott 1768 fraktur fibula dengan gangguan deltoid.
Biomekanik
Ankle sendi weight- bearing yang dapat
menahan kekuatan hingga lima kali berat badan
selama berjalan dan lari.
Klasifikasi
Klasifikasi
Lauge-Hansen
Klasifikasi DanisWeber
Epidemiologi
SE- supinasi eversi
SA- supinasi adduksi
PAB- pronasi abduksi
PE- pronasi eversi
PD- pronasi dorsofleksi
Epidemiologi
Diagnosa
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Radiologi
Parameter radiografi
1) Ruang sendi Medial <4 mm, dengan kemiringan talar
<2mm (pada tampilan mortice).
2) Ruang interoseus <5mm (ruang chaput jelas).
3) Overlap antara tuberculus tibialis anterior dan fibula
setidaknya 10 mm.
4) Sudut talocrural (normal 83040).
5) Kemiringan talar (00, dengan toleransi 50 perbedaan
antara dua sendi ankle).
6) Garis tibiotalar pada foto AP dan lateral harus melewati
pusat tibia dan pusat talus.
7) Setelah reduksi dievaluasi dengan foto kontrol
Pengobatan
b)
c)
d)
Pengobatan operatif
Indikasi untuk reduksi terbuka dan fiksasi internal
fraktur tidak stabil displace, terutama jika ada
subluksasi talar, bahkan pada usia tua.
Pengobatan operatif
Pengobatan operatif
Klasifikasi fraktur terbuka berdasarkan Gustillo dan
Anderson (1976)
Tipe I
- Luka bersih- laserasi kurang dari 1 cm.
Tipe II
- Laserasi >1 cm tetapi tanpa kerusakan
jaringan lunak ekstensif, flap kulit atau avulsi.
Tipe IIIa - Laserasi jaringan lunak ekstensif atau
flaps tetapi jaringan lunak menutupi tulang secara
adekuat.
Tipe III b- kerusakan jaringan lunak ekstensif
dengan paparan tulang.
Tipe IIIc- Fraktur terbuka dengan cedera vaskular
memerlukan perbaikan.
Pengobatan operatif
Pengobatan operasi fraktur ankle terbuka dilakukan
dalam tiga tahapan.
I.
Irigasi dan debridement luka.
II. Internal atau eksternal fiksasi fraktur.
III. Evaluasi jaringan lunak dan penutupan atau
cakupan defek kulit.
Pengobatan operatif
Pengobatan operatif
Pengobatan operatif
Gambar 5. Fraktur
trimalleolar sebelum (a & b)
dan setelah reduksi terbuka
dan fiksasi internal (c & d).
Pengobatan operatif
Gambar 6. Transfixion
diastasis tibiofibular dengan
sekrup melalui plat
semitubular
Gambar 7. Computed
tomography (a & b) dan CT
tiga dimensi (c & d) dari fraktur
pilon
Pengobatan operatif
Komplikasi
Malunion
Non- union
Atritis pascatrauma
Sinostosis Distal
tibial
Malunion
sindesmosis
Infeksi
Luka terbuka
Deep venous
thrombosis dan
emboli paru
Sindroma
kompartemen
Algodistrofi
Komplikasi lain
PTSD (posttraumatic stress
disorders)
Kesimpulan
TERIMA KASIH