Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN

( Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi Kesehatan )


Dosen Pengampu : Aep Asep Indarna

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Adik Nurcahyo 211FK01043
Siti Nur Mulya Tsani 211FK01039
Arin Siti Nurhalipah AKX18003
Irma Amelia 211FK01036
Bagas Muhammad Rafiqi 211FK01042
Muhammad Rhizal Nur K 211FK01040
Moch Fajar Tha’ariq Arief 211FK01050

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Diantara sekian banyak
nikmat hanya Allah SWT yang selalu memberi nikmat kesehatan lebih nikmat iman dan
islam, sehingga karenanya kita dapat melaksanakan segala kewajiban kita sehari hari
yang berupa kewajiban kepada sesama makhluk dah lebihnya kewajiban kepada sang
khalik.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas kewajiban kami yaitu melaksanakan tugas dari dosen kami untuk
menyusun makalah perencanaan promosi kesehatan.
Oleh karena itu melalui kesempatan ini kami berterima kasih kepada dosen kami
yang telah memberikan tugas kepada kami dengannya kami dapat belajar banyak dari
hambatan hambatan, kesulitan, kerjasama, dan kepuasan pada diri kami sendiri setelah
menyelesaikan tugas kami. Jika ada kesalahan yang kami sengaja maupun yang tidak
sengaja mohon maklum dan bimbingannya karena segala kesalahan hanya dari kami, dan
segala kebenaran dan hak hanya dimiliki oleh Allah SWT.

Bandung, 21 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
1.4 Manfaat..................................................................................................
BAB II ISI...................................................................................................
2.1 Pengertian SAP......................................................................................
2.2 Penyusunan SAP....................................................................................
2.3 Pengembangan Media Promosi .............................................................
2.4 Metoda dan Teknik Promosi Kesehatan................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Promosi kesehatan adalah suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran diri agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat
sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan (Kemenkes, 2011). Promosi kesehatan adalah suatu
proses pemberdayaan masyarakat agar dapat berperilaku memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Pelayanan kesehatan sebaik
apapun tidak akan memiliki dampak terhadap meningkatnya kesehatan.
Promosi kesehatan adalah suatu proses untuk memandirikan,
memampukan, dan memperdayakan masyarakat agar mampu meningkatkan
tingkat kesehatannya, baik itu kesehatan pribadi maupun kesehatan di
lingkungan. Pelaksanaan dari promosi kesehatan memiliki peran penting
dalam upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat berupa
pendekatan perilaku gaya hidup yang terwujud dalam bentuk perubahan dari
pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dalam menyikapi suatu
permasalahan kesehatan. Namun, pada kenyataannya masih banyak
masyarakat yang mengabaikan hal tersebut dengan alasan seperti banyaknya
aktifitas dan hal penting lainnya yang perlu dilakukan selain menjaga
kesehatan.
Perencanaan menurut Tjokroamidjojo (1992, 12-14) mendefinisikan
perencanaan sebagai suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya
(maximum output) dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan
efektif. Dengan demikian, maka terdapat 5 (lima) hal pokok yang perlu
diketahui dalam perencanaan itu, yaitu permasalahan yang ada, ketersediaan
sumberdaya, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai, kebijakan yang ada,
jangka waktu pencapaian tujuan.
Masalah kesehatan di masyarakat disebabkan oleh tiga faktor yaitu bibit
penyakit, lingkungan yang menyebabkan timbulnya bibit penyakit dan
perilaku manusia yang tidak peduli akan lingkungan sekitar. Promosi
kesehatan oleh puskesmas dilaksanakan agar masyarakat dapat berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah kesehatan
yang berpotensi mengancam kesehatan. Petugas kesehatan harus menjadi
teladan bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS
(Depkes RI, 2011). PHBS adalah perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat sebagai
wujud keberdayaan masyarakat yang sadar dan mampu mempraktekan PHBS
(Depkes RI, 2011).
Masalah gizi buruk masih jadi pekerjaan rumah besar yang dihadapi oleh
Indonesia (Christina, 2012). Perilaku dalam kaitannya dengan masalah
kekurangan gizi pada anak balita dapat dilihat dari adanya kebiasaan yang
salah dari ibu terhadap gizi anak balitanya, misalnya ibu yang tidak
memberikan telur dan ikan kepada anak mereka, hal ini dilakukan karena
mereka percaya bahwa ikan dapat menyebabkan kecacingan dan telur dapat
menyebabkan bisul bagi anak-anak, anggapan larangan tentang makanan bagi
anak-anak dimaksudkan untuk kepentingan kesehatannya tetapi pada
kenyataannya berpengaruh sebaliknya (Mardiana, 2006: 2Pengembangan
perilaku ibu dalam pemenuhan gizi berpengaruh terhadap status gizi anak
balita sehingga perlu upaya peningkatan perilaku ibu di dengan pendekatan
Health Promotion Model (HPM) (Sugeng dan Ririn. 2014: 30).
UNICEF mengungkap sebanyak 165 juta anak di seluruh dunia terhambat
perkembangan fisik maupun otaknya. Kondisi itu bisa terjadi dikarenakan bayi
mengalami gizi buruk (Qalbinur, 2013). Prevalensi nasional gizi buruk pada
balita 5,4% dan gizi kurang pada balita adalah 13,0%. (Riskesdas, 2010).
Kurang gizi pada balita dapat juga disebabkan perilaku ibu dalam
pemilihan bahan makanan yang tidak benar. Pemilihan bahan makanan,
tersedianya jumlah makanan yang cukup dan keanekaragaman makanan
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang makanan dan gizinya,
ketidaktahuan ibu dapat menyebabkan kesalahan pemilihan makanan terutama
makanan untuk anak balita (Mardiana, 2006:). Beberapa hasil penelitian
menyebutkan bahwa anak yang mendapatkan perilaku pemenuhan kebutuhan
gizi yang kurang baik dari keluarga, baik secara kualitas maupun kuantitas
dapat menyebabkan anak kurang gizi. Hal ini akan berpengaruh terhadap
pembentukan sumber daya manusia manusia yang berkualitas, oleh karena itu
peranan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu akan menentukan corak dan
mutu pemberian makan pada anaknya, mengingat ibu adalah pelaksana utama
dalam diagnose dan perawatan keadaan gizi anak (Mardiana, 2006 : 3).
Penurunan prevalensi malnutrisi pada anak balita adalah dengan
pemberdayaan keluarga, terutama ibu. Sebagai salah satu upaya mengevaluasi
perilaku ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi anak balita dapat diidentifikasi
dengan HPM. HPM, perilaku kesehatan individu dapat timbul dan
dipertahankan karena adanya komitmen dalam berperilaku, bukan karena
takut akan ancaman suatu penyakit (Sugeng dan Ririn. 2014: 31)
Dalam memengaruhi perilaku kesehatan masyarakat, perlu beberapa usaha
dalam melakukan promosi kesehatan. Dimana dalam penyampaian infomasi
dari promosi kesehatan tersebut harus efektif, dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Cara penyampaian informasi kesehatan yang dianggap efektif
itu salah satunya adalah melalui media promosi kesehatan. Media promosi
kesehatan merupakan suatu sarana dan upaya untuk menampilkan informasi
atau pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dengan sasaran berupa
peningkatan pengetahuan untuk mengubah perilaku kesehatan yang lebih baik.
Media yang biasa digunakan dalam promosi kesehatan dapat berupa media
visual, audio, maupun audio visual.
Saat ini gaya hidup masyarakat dunia (baik di negara industri maupun
negara berkembang) berubah karena tuntutan globalisasi yang menuntut orang
untuk bergerak lebih cepat.membuat orang lebih menyenangi gaya hidup yang
serba instan. Perilaku makan termasuk dalam gaya hidup yang mulai berubah.
WHO menjelaskan bahwa di antara sejumlah perilaku yang tidak sehat, pola
makan merupakan salah satu faktor utama tingginya angka kematian yang
diakibatkan oleh kanker dan jantung koroner (dalam Wardle et al., 1997).
Maka dari itu perencanaan dalam promosi kesehatan harus dicanangkan lebih
awal demi suskesnya promosi kesehatan dalam lingkungan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian SAP
2. Bagaimana Penyusunan SAP
3. Bagaimana Pengembangan Media Informasi
4. Bagaimana Metoda dan Teknik Promosi Kesehatan

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti pengertian dari SAP promosi
kesehatan
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti bagaimana menyusun SAP
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti bagaimana pengembangan
media informasi
4. Mahasiswa mampu memahami dan mengerti bagaimana metode dan
teknik promosi kesehatan

1.4 Manfaat

1. Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan


ilmu pengetahuan yang dimiliki khusunya mengenai perencaan promosi
kesehatan
2. Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan dan
sebagai pedoman untuk mengetahui perencanaan promosi kesehatan
3. Makalah ini dapat dijadikan referensi dalam pembuatan makalah
selanjutnya
BAB II
ISI

2.1 Pengertian SAP


Satuan Acara Penyuluhan ( SAP Promosi Kesehatan ) merupakan suatu
model penyusunan satuan pelajaran yang dilakukan pada kegiatan penyuluhan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan merupakan hasil pengembangan
dari system PPSI (prosedur pengembangansystem instruksional).
SAP adalah: Program belajar mengajar dalam satuan terkecil. Unsur yang
terdapat di dalam perencanaan pengajaran/satpel secara garis besar harus
memenuhi unsur berikut:
1. Tujuan instruksional
2. Bahan materi pengajaran
3. Topik
4. Metoda & alat bantu mengajar
5. Evaluasi/penilaian
2.2 Penyusunan SAP
a. Tentukan dan Identifikasi Sasaran/Klien
Pertama-tama anda harus tahu terlebih dahulu siapa yang menjadi sasaran
promosi kesehatan, pelajari sifat/karakteristiknya untuk memudahkan
menyusun/merancang perencanaan.
(Jika diasumsikan bahwa sasaran sudah ada/ditetapkan/ditemukan). Maka
yang selanjutnya harus anda lakukan adalah:
1. Menentukan segmentasi sasaran, yaitu memilih sasaran yang tepat dan
dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan.
2. Segmentasi sasaran memungkinkan pengelola program menghitung
kelompok sasaran untuk menentukan ketersediaan, jumlah dan
jangkauan produk di pasaran. Selain itu, pengelola program dapat
menghitung jenis media dan menempatkan media yang mudah diakses
sasaran.
3. Kumpulkan data sasaran, yang menyangkut data perilaku,
epidemiologi, demografi geografi dan data psikografi atau gaya hidup.

b. Menyusun Jadwal Rencana Pelaksanaan


Merupakan penjabaran dari rencana waktu dan tempat akan pelaksanaan
promosi kesehatan... yang biasanya disajikan dalam bentuk gan chart/tabel
di akhir SAP, atau dituliskan diawal pembuatan SAP setelah judul.
c. Menentukan prioritas pengajaran/topik/pokok bahasan
1. Perawat bersama klien sebaiknya melakukan secara bersama-sama.
Perhatikan motivasi klien untuk berkonsentrasi pada kebutuhan
belajar yang telah diidentifikasi.
2. Beberapa yang dapat dipergunakan sebagai kerangka pikir dalam
menetapkan prioritas: Hierarki kebutuhan menurut teori Maslow;
bila klien sebuah kelompok atau komunitas pertimbangkan faktor
predisposisi, pemungkin dan penguat. Khusus untuk keluarga, dapat
dipergunakan skala prioritas yang dikembangkan oleh Bailon &
Maglaya (1988). Kriteria prioritas pengajaran di komunitas, yaitu:
kesadaran komunitas terhadap masalah, motivasi memecahkan
masalah, kemampuan perawat mempengaruhi pemecahan masalah,
konsekuensi serta beratnya jika masalah tidak terpecahkan.
3. Kemampuan perawat dalam menentukan prioritas masalah promosi
kesehatan, akan menjadi bahan pemikiran membuat topik / pokok
bahasan yang akan diberikan pada sasaran sesuai kebutuhan
belajarnya. Maka untuk membiasakan perawat bekerja secara
profesional dan sesuai kompetensinya melakukan asuhan
keperawatan berdasarkan proses keperawatan, cantumkanlah
Diagnosa Keperawatan yang menjadi masalah/ dasar alasan
/pemikiran anda MENGAPA klien / sasaran tersebut diberikan
pengajaran promosi kesehatan tersebut. Kaitkanlah dengan hasil
pengkajian yang anda dapat (sesuai karakteristik / kebutuhan belajar
sasaran agar rasional dan dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah. Dengan demikian anda akan dapat membuat diagnosa
keperawatan terkait promosi kesehatan yang akan dilakukan. Silakan
anda review kembali materi pembelajaran pada Bab-I terutama
Topik 3, tentang pengkajian kebutuhan promkes dalam keperawatan.
Tulis pula analisis situasinya yang menggambarkan pokok masalah,
atau keadaan sasaran sebagai data yang mendukung terhadap
diagnosa masalah yang telah anda tentukan...baik secara objektif
maupun subjektif

d. Menetapkan tujuan pembelajaran


Menentukan tujuan promosi, adalah suatu pernyataan tentang suatu
keadaan di masa datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan promosi.
Misalnya 90% rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium pada tahun
2010.
Tujuan harus SMART, yaitu specific (langsung ditujukan untuk
perubahan yang diharapkan pada sasaran), measureable (dapat
diukur), achievable/accurate (dapat dicapai/akurat), realistic
(disesuaikan dengan keadaan) dan timebound (memiliki batasan
waktu).

e. Menentukan substansi/isi materi promosi kesehatan


Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga
mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu buat menggunakan
gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran mau melaksanakan
isi pesan tersebut.
f. Memilih strategi/metode belajar, sesuaikan dengan tujuan perubahan yang
diharapkan.
1. Untuk perubahan tingkat Pengetahuan: penyuluhan langsung, pemasangan
poster, spanduk, penyebaran leaflet, dll
2. Untuk merubah Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat
menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, misalnya dengan
memperlihatkan foto, slide atau melalui pemutaran film/video
3. Untuk perubahan kemampuan/Keterampilan: sasaran harus diberi
kesempatan untuk mencoba keterampilan tersebut.
4. Pertimbangkan sumber dana & sumber daya
g. Memilih alat bantu mengajar / media promosi kesehatan
1. Teori pendidikan : belajar yang paling mudah adalah dengan
menggunakan media.
2. Memilih media promosi, yaitu saluran yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan pada sasaran, yang didasarkan pada selera sasaran
bukan selera pengelola program.
3. Media yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat
pendidikan, aspek yang ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber
daya yang ada. Selain itu Media yang dipilih pun harus memberi dampak
yang luas, oleh karena itu perlu ditentukan tujuan media yang akan
menjadi dasar perencanaan media : Jangkauan, frekuensi bobot,
kontinuitas dan biaya.
4. Mengembangkan pesan-pesan dalam media yang akan digunakan yang
disesuaikan dengan tujuan promosi.
h. Merancang rencana kegiatan pelaksanaan
Buatlah uraian rencana yang menggambarkan aktivitas anda dan sasaran saat
program pendidikan / promosi kesehatan akan dilakukan, dimulai dari 1)
pembukaan 2) pelaksanaan kegiatan inti penyuluhan dan 3) penutupan.
i. Menyusun rencana evaluasi
Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana akan
dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan siapa yang akan
melaksanakan evaluasi tersebut.

2.3 Pengembangan Media Informasi


Berdasarkan bentuk umum penggunaanya media promosi kesehatan dibagi
3 yaitu :
1. Bahan bacaan ( modul , buku rujukan /bacaan , folder , leafket , majalah ,
buletin dsb )
2. Bahan peragaan ( poster tunggal , poster seri , flipchart, transparan , slide
, fil,dst )
3. Cara produksi :
a. Media cetak yang mengutamakan pesan-pesan fisik , media cetak
pada umumnya terdiri gambaran sejumlah kata , foto dalam warna
b. Media elektronika ini adalah media yang bergerak dan dinamis
dapat dilihat di dengar dalam mneyampaikan pesannya melalui alat
bantu elektronika
c. Media luar ruang ini menyampaikan pesannya diluar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis

2.4 Metoda dan Teknik Promosi Kesehatan


Menurut Notoadtmojo ( 2010 ) Metode promosi kesehatan dibagi 3 yaitu :
a. Individual
1) Bimbingan & Konseling
2) Wawancara
b. Kelompok
1) diskusi kelompok terarah
2) curah pendapat
3) snow balling
4) role play
5) simulasi
6) kelompok-kelompok kceil
c. Massa ( Publik )
1) Ceramah umum
2) Pidato
3) Tulisan dimedia cetak/elektronik
4) Spanduk
5) Film
6) Iklan diTV
7) Poster dsb

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada
masa lalu,sebagaimana dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya
proses penyadaranmasyarakat dalam konsep promosi kesehatan dalam hal
pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam bidang
kesehatan saja, melainkan juga upaya bagaimanamampu menjembatani
adanya perubahan perilaku seseorang. %alam promosi kesehatanada hal
yang perlu diperhatikan yakni :
1. Syarat tercapaiannya rencana penyuluhan promosi kesehatan yang baik
2. Harapan rencana penyuluhan promosi kesehatan
3. Langkah dalam perencanaan penyuluhan promosi Kesehatan:
a.Mengenal masalah, masyarakat, dan wilayah
b.Menentukan prioritas masalah
c.Menentukan tujuan penyuluhan
d.Menentukan sasaran penyuluhan
e.Menentukan isi penyuluhan
f.Menentukan metode penyuluhan
g.Menentukan media penyuluhan
h.Membuat rencana penilaian evaluasi
i.Membuat rencana jadwal pelaksanaan
Dengan memperhatikan hal tersebut, promosi kesehatan yang akan
dilakukan akan berjalan sesuai dengan rencana dan harapan yang
diinginkan

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai
penyuluh kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam
rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, dan dengan promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan
atau pendidikan kesehatan kita sebagai penyuluh kesehatan dapat menjadi bagian
dari pembangunan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Susilowati, D, & Susilowati, D (2016). Promosi kesehatan., eprints.ukh.ac.id,


https://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/821/1/2_PENGANTAR%20PROMOSI
%20KESEHATAN_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai