Disusun Oleh :
Bagas Muhammad Rafiqi
NIM :
211FK01042
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Setiap individu yang mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa
peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan
adaptasi fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga yang didukung untuk
kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan
kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan Partisipasi aktif dari keluarganya.
Uterus dibagi menjadi 3 bagian yaitu fundus (bagian atas), isthmus (bagian bawah), serviks
(bagian paling bawah), sering disebut sebagai leher rahim. Peningkatan jumlah estrogen dan
progesteron, sehingga menyebabkan pembesaran uterus untuk mengakomodasi
perkembangan janin dan plasenta. Keadaan pH vagina berubah menjadi asam, dan terjadi
hipertropi (pembesaran) pada dinding uterus (Chapman & Durham, 2010).Pertumbuhan
uterus, dapat dipalpasi di atas simpisis pubis pada kehamilan 12–14 minggu. Setelah 4 bulan
kehamilan, kontraksi uterus dirasakan pada dinding abdomen (Braxton Hicks sign) dengan
ciri: kontraksi/mulas ireguler/tidak teratur, kontraksi tidak terasa sakit yang terjadi berselang
seling selama kehamilan. Ujung servix lembut (goodell sign), tanda ini terjadi karena
peningkatan vaskularisasi, hiperplasi, hipertropi. Gerakan pasif fetus yang tidak terikat
(ballotement). Gerakan bayi (quickening) biasanya sulit dibedakan dari peristaltik.
b. Vagina dan Vulva
Pada vagina dan vulva terjadi peningkatan vaskularisasi menghasilkan warna ungu
kebiru–biruan pada mukosa vagina dan cervix (chadwick sign). Leukorrhea adalah lender
putih kental, cairan yang kental dan banyak ini terjadi karena respon rangsangan serviks oleh
progesteron & estrogen. Kondisi pH sekresi vagina berkisar 3,5–6 selama kehamilan. Ph
vagina yang asam dapat menghambat pertumbuhan bakteri namun candida albicans dapat
tumbuh pada pH asam ini. Hal ini yang menyebabkan ibu hamil berisiko terjadi kandidiasis.
c. Sistem Kardiovaskuler
d. Sistem Respirasi
Peningkatan konsumsi oksigen 15–20 %, gejala dan tanda klinis yang timbul berupa
peningkatan tidal volume 30–40 %, dan dispnea.
e. Sistem Perkemihan
Peningkatan level progesteron menyebabkan relaksasi otot polos. Gejala dan tanda klinis
yang timbul berupa dilatasi renal pelvis dan ureter sehingga meningkatkan risiko infeksi
saluran kemih (ISK), penurunan tonus bladder disertai peningkatan kapasitas bladder
sehingga frekuensi berkemih meningkat dan terjadi inkontinensia. Edema sering terjadi
karena penurunan aliran renal (aliran darah ke ginjal) pada trimester ketiga. Perubahan pada
saluran perkemihan tejadi karena faktor hormonal dan mekanis.
f. Sistem Musculoskeletal
Sehingga menimulkan gejala nyeri sendi. Sedangkan peregangan otot abdomen karena
pembesaran uterus menyebabkan diastasis recti.
g. Sistem Integument
h. Sistem endokrin
Perasaan ibu hamil yang senang dan sedih sering dapat merusak hubungan suami istri
karena ibu biasanya mengalami emosi yang labil. Hal ini disebabkan karena masa menjadi
orang tua dianggap sebagai suatu transisi peran dan didasarkan pada tahapan tugas
perkembangan. Selain ibu, ayah pun memerlukan persiapan sosial untuk menjadi orang tua
walaupun perannya lebih sedikit dibandingkan dengan ibu, dan hanya ada sedikit hal yang
dapat disiapkan dalam menghadapi kehamilan istrinya, kecuali bila pasangan suami istri
mengikuti kelas pendidikan melahirkan yang dapat mereka hadiri bersama dengan
pasangannya.
3.1 Kesimpulan