Filsafat Pada Abad Pertengahan-1
Filsafat Pada Abad Pertengahan-1
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Mahbub Setiawan, S.Ag., M.P.I.
Disusun Oleh :
1. Siti Nur A’isah 231121046
2. Fauzizah Lia Salma 231121044
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Filsafat Pada
Abad Pertengahan”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Umum. Karya tulis ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Mahbub Setiawan, S.Ag., M.P.I pada kuliah
Filafat Umum yang sudah mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga sangat
membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang saya
tekuni.
Terimaksih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis. Sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ Filsafat Pada Abad Pertengahan”
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat pada abad pertengahan ini bisa disebut juga filsafat era pemikiran agama.
Filsafat abad pertengahan pada dasarnya penggabungan antara filsafat dengan teologi,
karena filsafat ini mendasarkan pada ajaran Kristen, dimana ajaran agama dipertahankan
dan diletakkan diatas landasan rasional.
Salah satu tema pokok filsafat abad pertengahan adalah pertanyaan tentang hubungan
antara iman dan pengetahuan serta upaya dalam kaitan untuk mengatasi perbedaan yang
tampaknya tidak dapat didamaikan antara kebenaran, pewahyuan dan perenungan
kefilsafatan.
Masa Abad Pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu masa Paratistik dan masa
Skolatistik. Sedangkan masa Skolatistik terbagi menjadi Skolastik Awal. Skolastik Puncak,
dan Skolastik Akhir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Filsafat Abad Pertengahan?
2. Apa saja periode pada Filsafat Abad Pertengahan?
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Filsafat Abad Pertengahan
5
BAB II
PEMBAHASAN
sekali dengan sebelumnya. Pada saat inilah merupakan zaman baru bagi bangsa Eropa
yang ditandai dengan skolastik yang didalamnya banyak terkandung ilmu pengetahuan
yang dikembangkan di sekolah-sekolah. Pada mulanya skolastik ini timbul pertama
kalinya di biara Italia Selatan dan akhirnya sampai berpengaruh ke Jerman dan Belanda.
Kurikulum pengajarannya yaitu, studi duniawi atau artes liberals yang meliputi: tata
bahasa, retorika, dialektika (seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur,, ilmu perbintangnan,
dan musik.
Tokoh-tokoh pada masa ini diantaranya:
❖ Peter Abaelardus
Ia dilahirkan di Pallet, Perancis. Ia memiliki sifat keras kepada dan pandangannya
tajam. Ia termasuk orang konseptualisme dan sarjana terkenal dalam sastra romatic,
sekaligus sebagai rasionalistik. Artinya peranan akal dapat menundukkan kekuatan
iman dan iman harus mau didahului akal. Menurut Abaelardus berpikir itu berada
diluar iman, berpikir merupakan suatu yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan
metode dialektika yang ditunjukkan dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus
memberikan tempat bagi semua bukti-bukti. Dan denagn teologi itu iman hampir
kehilangan tempat. Ia mencontoh pada ajaran trinitas yang juga berdasarkan bukti-
bukti, termasuk bukti wahyu Tuhan.
❖ Thomas Aquinas 1224-1274
Thomas lahir di Lombardy, Rocca Sicca, dekat Napels, Italia. Lahir dari sebuah
keluarga bangsawan. Aquinas adalah seorang ahli teologi Kristen sekaligus ahli
filsafat yang sangat mumpuni. Meraih gelar Doktor dalam teologi dari Universitas
Paris dan mengajar di sana. Aquinas mempelajari karya-karya besar Aristoteles
secara mendalam dan ikut serta dalam berbagai perdebatan yang berkaitan dengan
isu-isu dalam teologi dan kefilsafatan yang menjadi bahan kajian, peredebatan,
yang berkembang pada saat itu. Aquinas merupakan tokoh puncak skolastik
sehingga banyak melahirkan pemikiran, Summa contra gentiles (sebuah rangkuman
melawan orang kafir) merupakan karya filsafatnya yang penting dan berpengaruh
dalam tradisi keilmuan Kritiani. Di samping itu ada karyanya yang dianggap tidak
lengkap, yaitu summa theological (rangkuman teologi) berisi penyajian teologi
secara sistematis yang ditulisnya untuk calon biarawan. Dua karyanya tersebut
menjadi rujukan utama dalam kajian teologi bagi imam Kristen dari dulu hingga
saat ini karena dianggap memiliki bobot.
❖ Albertus mangnus (Albert the Great).
Ia mempunyai kepandaian luar biasa. Di universitas Padua ia belajar artes liberalis,
ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedkteran, filsafat Aristoteles, belajar teologi di
Bologna, dan masuk ordo Dominican tahun 1223, kemudia masuk ke Koln menjadi
dosen filsafat dan teknologi. Selain daripada itu ia juga mengantarkan ajaran
Aristotelesdi Eropa Barat, yang oleh karenanya telah membuka keterangan yang
baru bagi pemikiran Kristiani terhadap gagasan-gagasan dasar filsafat Aristoteles.
Lebih dari siapa pun ia telah memperkenalkan Aristotles kepada dunia Barat.
Sekalipun demikian ia tetap setia kepada bebrapa dalil Neoplatonisme, bahkan telah
memperkuat pengaruh Neoplatonisme dengan keterangannya yang mengenai ajaran
Dionision dan Areopagos.
9
Yang dimaksud dengan para ahli pikir Islam (Pemikir Arab atau Islam pada masa
Skolastik), yaitu: Al-Farabi, Ibu Sina, al-Kindi, Ibnu Rusyd. Peranan para ahli pikir
tersebut besar sekali, yaitu:
1) Sampai pertengahan abad ke-12 orang-orang Barat belum pernah mengenal filsafat
Aristoteles, sehingga yang dikenal hanya buku Logika Aristoteles saja.
2) Apabila orang-orang Barat itu mengenal Aristoteles itu adalah berkat tulisan dari
para ahli pikir islam terutama dari Ibnu Rusyd sehingga Ibnu Rusyd dikatakan
sebagai guru terbesar para ahli pikir skolastik latin.
3) Skolastik Islam lah yang membawakan perkembangan Skolastik Latin
Tidak hanya dalam pemikiran filsafat saja, akan tetapi para ahli pikir Islam tersebut
memberikan sumbangan yang tidak kecil bagi Eropa, yaitu dalam bidang ilmu
pengetahuan Para ahli pikir Islam sebagian menganggap bahwa filsafat Aristoteles adalah
benar. Plato dan al-Qur'an adalah benar, mereka mengadakan perpaduan dan sinkretisme
antara agama dan filsafat Pemikiran-pemikiran tersebut kemudian masuk ke Eropa yang
merupakan sumbangan Islam paling besar.
Dengan demikian, dalam pembahasan skolastik Islam terbagi menjadi dua periode, yaitu:
Banyak buku filsafat dan sejenisnya mengenai peranan para ahli pikir Islam atas kemajuan
dan peradaban Barat sengaja disembunyikan karena mereka (Barat) tidak mengakui secara
terus terang jasa para ahli pikir Islam itu dalam mengantarkan kemodenan Barat.
Setelah abad pertengahan berakhir sampailah pada masa peralihan yang diisi dengan
gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan.Zaman peralihan ini merupakan embrio
masa modern. Masa peralihan ini ditandai dengan munculnya renaissance, humanisme,
dan reformasi yang berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.
11
BAB III
KESIMPULAN
Filsafat pada era yang dikenal sebagai abad pertengahan, periode sejarah yang membentang dari
jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 masehi hingga periode Renaissance pada
abad ke-16. Filsafat abad pertengahan dapat disebut juga “abad gelap” dimana para ahli pikir
tidak bisa berkembang pada masa ini, dikarenakan terkekang oleh pemikiran Kristen sehingga
segala sesuatu pemikiran harus mengarah ke ajaran gereja dan apabila menolak maka dianggap
murtad dan akan mendapatkan hukuman.
Pada abad pertengahan ini dibagi menjadi 2 periode yaitu
Periode Paratistik
Patristik berasal dari kata latin patres yang berarti bapak dalam lingkungan gereja. Bapak disini
mengacu pada pemimpin kristen. Masa ini mengajarkan untuk mencari jalan menuju teologi
kristiani melalui peletakkan dasar intelektual untuk agama kristen.
Skolastik
Skoolastik itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu skolastik awal, skolastik puncak dan skolastik akhir.
Masalah yang dibahas sepanjang periode ini adalah hubungan iman dengan akal
budi, eksistensi dan kemudahan dari Allah, tujuan dari teologi dan metafisika, dan masalah-
masalah pengetahuan, universalisme, dan individuasi.
12
DAFTAR PUSTAKA