Anda di halaman 1dari 13

Nama : Angga Rizki Darmawan

Kelas : Reguler 5 A
NPM : 211104010512

Analisa Data Bisnis, Prakiraan, dan Rencana Bisnis


1. Analisa data dalam pengambilan keputusan strategis
Bila kita mau berwirausaha, kita perlu keberanian untuk memulai dan mengambil
keputusan “ya”, tetapi secara perlahan-lahan kita juga perlu mempelajari konsep,
strategi, taktik, dan pengetahuan tentang bisnis yang benar dan yang baik sampai kita
menjadi ahli di bidang tersebut. Setelah keberanian, kita membutuhkan strategi dan
taktik untuk menjalankan sebuah bisnis. Salah satunya adalah menganalisa data dari
apa yang dilihat, didengar, dan dialami untuk diolah agar keputusan yang akan
diambil adalah keputusan yang strategis. Lalu apa tujuan dari analisa?
1.1 Tujuan Analisa Data
 Memperoleh data yang lebih akurat dan akan diberikan kepada bagian lain
yang membutuhkannya, seperti manajemen, keuangan, produksi, penjualan,
dan lain-lain.
 Menemukan suatu kecenderungan di masa datang dari data-data yang telah
diketahui dan dikumpulkan.
 Meminimalisir risiko kegagalan dari sebuah keputusan strategis yang akan
diambil sebelum bisnis dimulai.
 Mengetahui kondisi dan kinerja bisnisnya.
 Mengetahui kecenderungan permintaan pasar terhadap produknya dengan riset
dan survey lapangan secara langsung dan tidak langsung.
 Untuk mengetahui pola dari data dan informasi yang terjadi.
 Untuk membuat prediksisuatu hal yan bisa dijadikan acuan kerja.
 Untuk mengambil sebuah keputusan yang strategis setelah diperoleh hasil dari
analisa data tersebut.

1.2 Jenis-jenis Data yang Dianalisa dalam Pengambilan Keputusan


Jenis-jenis data yang dibutuhkan untuk dianalisa adalah sebagai berikut :
 Data produk yang tidak lolos uji kualitas (defect product) untuk mengetahui
seberapa besar presentase produk gagal dari total produk yang diproduksi.
 Data piutang yang tidak terbayar oleh pelanggan atau kredit macet yang
pembayarannya melebihi hari syarat pembayaran (term of payment) yang telah
ditentukan.
 Seberapa besar tingkat permintaan kebutuhan akan produk di pasar dalam
rangka peluncuran produk baru.
 Tingkat kepuasan pelanggan akan suatu produk.
 Keinginan produk dari konsumen yang belu ada di pasar atau untuk langkah
perbaikan dan inovasi produk.
 Seberapa besar tingkat keluhan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan dari
sisi pola keluhan, jenis keluhan, dan berapa prosentasenya melalui kuesioner.
 Jumlah penjualan yang akan diprediksi (sales forecasting) dan diprediksi dala
beberapa tahun mendatang dengan acuan data penjualan tahun ini dan data
penjualan periode sebelumnya.
 Data dari catatan dan laporan keuangan untuk dianalisa dan dibuat rasio atau
perbandingan dari data yang ada. Misallnya, analisa laporan keuangan, laporan
laba rugi, neraca, laporan arus kas (cash flow), dan struktur biayanya.
 Data-data tentang informasi yang dibutuhkan untuk dianalisa dalam
mengambil keputusan investasi seperti analisa pulang pokok (break even
analysis), analisa seberapa lama tingkat pengembalian investasi (pay back
period analysis), dan analisa-analisa lainnya.
 Untuk menemukan peluang investasi yang baru di masa mendatang.

1.3 Sumber-sumber Analisa Data


Sumber-sumber data yang perlu diketahui dan dimanfaatkan oleh seorang
wirausahawan adalah sebagai berikut :
 Sumber data langsung dari lapangan melalui riset dan survey, seperti data
kuesioner, telepon langsung, dan wawancara langsung dengan target konsuen
dan diambil informasinya.
 Sumber data yang berasal dari media surat kabar, seperti koran, majalah,
tabloid, dan lain-lain.
 Sumber data dari internet.
 Search directories atau direktori pencarian. Banyak situs yang bersifat Library
atau informasi yang bisa diambil datanya. Contohnya adalah :
 Strategis : www.strategis.ic.gc.ca
 Media Finder : www.mediafinder.com
 Canoe : www.canoe.com
 Find It : www.findit.com
 Sumber-sumber lain seperti Pusat Data Statistik, Bappenas, dan lain-lain.
 Kunjungan langsung ke tempat-tempat perpustakaan, seperti perpustakaan
universitas, perpustakaan nasional, dan toko-toko buku.
 Sumber dari internal perusahaan.

1.4 Metode Analisa Data


Metode Analisis Kuantitatif
Digunakan dalam pengambilan keputusan berdasarkan kesimpulan dari hasil
analisa kuantitatif atau perhitungan secara nuerikal suatu data, informasi, dan
kejadian-kejadian di masa yang lalu. Jenis etode kuantitatif dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1) Time series method
Adalah pendekatan yang menggunakan asumsi perhitungan kuantitatif untuk
peramalan atau sebagai dasar pengambilan keputusan atas suatu kejadian,
kondisi, dan data yang terjadi di masa lalu. Data time series bisa bersifat
harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan. Semua sangat
tergantungn pada data yang dimiliki serta seberapa besar fluktuasinya.
Contohnya :
A. Jika perubahan yang akan terjadi berjalan dengan cepat maka pembuatan
peramalan tidak dilakukan dalam jangka panjang, misalnya untuk jangka
waktu 3 bulan, 6 bulan, dan maksimal dalam 1 tahun.
B. Jika perubahannyatidak terlalu cepat, maka pembuatan peramalan dalam
janka waktu tahunan.
C. Jika perubahan pasarnya nyaris kecil sekali (stabil), maka bisa dalam
jangka waktu 5-10 tahun.
Metode analisis data dengan time series terdiri dari 4 komponen, yaitu:
 Trend (T)
kecenderungan yang bisa bersifat akan naik atau akan turun dari data
sepanjang waktu analisis
 Seasonality (S)
pola data yang bersifat berulangan dan sering terjadi pada suatu periode
seperti kejadian yang berulang setiap mingguan, bulanan, atau tiga bulanan
karena factor yang sama dalam waktu yang sama tetapi tidak bersifat cycles.
Kondisi perulangan (seasonality) biasanya disebabkan oleh factor musiman,
seperti musim kemarau, musim penghujan, libur hari raya, dan lain-lain.
 Cycles (C)
adalah pola data yang terjadi dengan kecenderungan bersifat selalu berulang
dan kembali ke yang sama dengan waktu yang sama, seperti munculnya era
70-an, back to eighty, dan lain-lain.
 Random Variation ((R)
variasi data yang terjadi dan bersifat acak (random) sehingga sulit untuk
ditebak arah, pola, dan kecenderungannya. Umumnya terjadi dalam kondisi
yang tidak menentu dan tidak memiliki pola yang jelas.

2) Metode Dekomposisi
Metode ini menggunakan penggabungan (dekomposisi) data-data yang
bersifat time series sehinga bisa diambil suatu informasi terpaadu yang bisa
digunakan untuk mengambil keputusan. Metode ini sering digunakan untuk
melihat kecenderungan permintaan (trend of demand). Rumus metode
dekomposisi dalah sebagai berikut :

Trens of Demand :T × S ×C × R

Dimana :
T = Trend
S = Seasonality
C = Cycles
R = Random

3) Metode Moving Average (Rata-rata Bergerak)


Metode ini sangat sering digunakan dalam analisis data untuk menentukan
suatu peramalan dengan cara menghilangkan rata-rata dari beberapa waktu
sebelumnya untuk sejumlah data tertentu dengan catatan pola
kecenderungannya stabil sepanjang waktu

MA=
∑ data pengamatan pada periode r
n

4) Metode Exponential Smoothing


Merupakan salah satu metode peramalan (forecasting) dan cara ini
relative lebih mudah digunakan karena tidak memerlukan data
yang bannyak. Rumus metode Exponential Smoothing adalah
sebagai berikut :
ESt : Peramalan (Forecast) di masa mendatanng untuk tahun ke-t
atau disebut F t
Syarat :
ESt = F t = Peramalan untuk periode + α (actual demand –
peramalan periode lalu)
F t = F t - 1 + α [( At −1) – ( f t−1)]
Dimana :
At = data actual periode t
F t−1 = Peramalan periode lalu (t-1)
α = konstanta, nilainya 0-1
Ft = Forecast yang baru
At −1 = data actual pada periode lalu (t-1)

Casual Method (Metode Sebab-Akibat)


Ada beberapa metode dalam causal method, tetapi yang sering digunakan ada
beberapa jenis diantaranya adalah :

1) Proyeksi Kecenderungan (Trend Projection)


Metode ini termasuk metode sebab-akibat (causal method) yang digunakan
dengan mempertimbangkan hubungan sebab-akibat dari variable-variabel
yang saling memengaruhi.
Variabel-variabel yang memengaruhi disebut juga dengan :
 Variabel indenpenden ( X i )
 Variabel yang dipengaruhi oleh variable indenpenden adalah Y
Persamaan garis trend projection diasumsikan secara linear (garis lurus)
adalah :
Y = a + b Xi
Dimana :
Y = variable yang dipengaruhi oleh variable indenpenden X i
a = koefisien intersept (nilai variable disaat variable indenpenden X i
=0)
b = koefisien kemiringan (slope) dari kecenderungan arah tren
X i = variable indenpenden yang memengaruhi
nilai b atau koefisien kemiringan (slope) dapat dihitung dengan rumus :

b=n ∑ XY −¿ ¿

a=∑ Y −b ¿ ¿
n = jumlah sampel (data)

2) Metode sebab-akibat secara regresi linier (linear regression causal method)


Metode ini pada prinsipnya sama dengan trend projection. Perbedaannya
adalah variable indenpendennya adalah bukan waktu tetapi bisa berbagai
macam dan variable yang dipengaruhinya variable dependen (Y) dapat berupa
aspek-aspek lain yang dipengaruhi oleh variable indenpenden (X).
Persamaan garis dari regresi linier adalah sebagai berikut :

Y =a+b . x i

Dimana:
Y = variable dependen yang dipengaruhi oleh factor-faktor penyebabnya yaitu
factor X
a = koefisien intersep
Δy
b = koefisien kemiringan dari garis regresi ( )
Δ xi
X = variable indenpenden

Dalam menghitung koefisien kemiringan (slope) yaitu sama dengan trend


projection yaitu :
b=n ∑ XY −¿ ¿

a=∑ Y −b ¿ ¿
Ketepatan estimasi regresi ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar
penyimpangan data variable indenpenden (X) terhadap regresinya (jarak dari
selisih titik data pengamatan terhadap garis regresi). Semakin kecil dan tepat
data pengamatan terhadap garis regresi maka tingkat kesalahannya adalah
sama dengan nol (0). sebaliknya jika data variable indenpenden banyak
kesalahan maka tingkat kesalahannya lebih besar dari nol (>0).
Untuk mengukur ketepatan estiasi kesalahan data dapat digunakan standar
deviasi, di mana rumus standar deviasi adalah sebagai berikut :

Standart Error (SE)¿ √∑ Y 2 ¿−a ¿ ¿ ¿


Metode Analisis Kualitatif
Selain metode kuantitatif, metode analisa data dapat dilakukan dengan metode
pendekatan kualitatif. Metode ini tidak bersifat menggunakan asumsi perhitungan
untuk melakukan peramalan bisnis perusahaan namun lebih menitikberatkan pada
kejadian-kejadian atau kondisi-kondisi yang telah terjadi di masa lalu. Misalkan :
1) Asumsi pendekatan yang bersifat pendapat atau usulan orang lain.
2) Asumsi pendekatan yang bersifat gagasan atau ide orang lain.
3) Asumsi pendekatan yang bersifat naluri atau intuisi.
4) Asumsi pendekatan yang berasal dari kesimpulan sebuah diskusi rapat,
pertemuan, pembicaraan, atau yang sejenisnya.

Ada beberapa pendekatan yang biasa digunakan dalam metode analisa data secara
kualitatif, yaitu :
1) Pendapat para eksekutif (direksi) yang bertumpu pada pengalaman,
pengetahuan, dan pemikiran-pemikirannya. Metode ini sering disebut dengan
jury of executive opinion
2) Gabungan dari pendapat beberapa orang. Misalkan ingin meramalkan tingkat
penjualan yang sekiranya akan terjadi untuk beberapa tahun mendatang
dengan menggabungkan tenaga penjual untuk memberikan pendapatnya dan
memprediksi perkiraan penjualan di tahun-tahun mendatang atas
pengalamannya.

Contoh metode dengan analisa secara kualitatif adalah sebagai berikut :

Metode Dhelphi
Metode ini menggunakan pendekatan berdasarkan proses interaktif dengan
melibatkan para eksekutif atau direksi yang ditempatkan di beberapa tempat yang
berbeda (fungsi, bagian, dan divisi) untuk membuat sebuah peramalan (forecast). Ada
3 partisipan yang mengikuti dan dilibatkan dalam metode pendekatan ini, yaitu :
A. Para pengambil keputusan (decision maker), seperti CEO, presiden direktur,
general manager, atau manager director.
B. Staf ahli yang mempunyai keterkaitan dengan topic yang akan dibuat
peramalan bisnisnya, seperti staf ahli penjualan, staf ahli produksi, staf ahli
quality control, dan lain-lain. Tugasnya adalah untuk mempersiapkan,
mengumpulkan, membuat, dan menyalurkan kuesioner, serta data surveinya.
C. Para responden, yaitu orang, karyawan, atau konsumen yang bisa dilibatkan
dalam proses pendekatan analisa data untuk membuat peramalan di mana
tugas responden ini adalah untuk memberikan pendapat, saran, kritik, dan lain-
lain.
Tugas dari tim ini adalah untuk melakukan pendekatan peramalan yang bersifat
actual (Actual Forecast).
1) Riset Pasar (customer market survey)
Metode ini menggunakan masukan-masukan, informasi, gagasan, data, dan
pendapatdari pelanggan untuk berbicara mengenai topic yang akan dibuat
peramalan.
2) Tingkat Kesalahan Peramalan (forecasting error)
Semakin kecil perbedaan antara nilai hasil peramalan dan nilai actual berarti
tingkat kesalahannya semakin kecil dan metode peramalan yang digunakan
semakin baik. Tingkat kesalahan dapat dihitung sebagai berikut :

Forecasting Error (FE) = data actual – data peramalan

Dimana :
Data actual adalah nilai nyata
Data peramalan adalah nilai perkiraan
2. Analisa Masalah Menggunakan Analisi SWOT
Analisis SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama
pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri.
1.1 Manfaat Analisis Masalah
 Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi
 Untuk membuat rekomendasi
 Informasi lebih akurat
 Untuk mengurangi risiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali
(double decision)
 Menjawab hal yang bersifat intuitif atau keputusan yang bersifat
emosional.

1.2 Kerangka Analisa Pemecahan Masalah dengan SWOT


Tahap 1
Pahami, ketahui, dan mengerti informasi yang didapat atas hasil riset dan uji coba
saat kita ingin menentukan alternative pemecahan masalahnya. Informasi didapat
berupa feedback (umpan balik atau masuka atau input), sesuatu yang muncul bila
keputusan itu dilakukan dari data yang dikumpulkan di lapangan.
Tahap 2
Memahami yang ingin dianalisa, yaitu :
 kekuatan yang ada dalam masalah itu (strengths)
 Kelemahan dari masalah yang terkandung di dalamnya, bisa berupa risiko
atau akibat yang akan terjadi (weakness)
 Apakah ada peluang dan kesempatan yang muncul dari masalah tersebut
(opportunities)
 Adakah hambatan dan ancaman dari pihak lain atau lawan yang akan
terjadi bila keputusan itu diambil (threats)

1.3 Analisis SWOT dalam Proses Memutuskan Menjadi Wirausahawan


Dalam penerapan analisis SWOT di dunia usaha, Anda calon wirausahawan perlu
mengetahui hubungan sebab-akibat untuk melakukan analisis SWOT ketika Anda
memutuskan untuk menjadi wirausahawan sebelum membuat visi dan misi usaha.

1) Mengetahui tujuan analisis SWOT untuk bisnis Anda dalam hubungan dengan
keputusan bisnis.
A. Ke arah mana perusahaan akan dibawa?
B. Apakah factor-factor kunci yang harus diperhatikan saat anda ingin
memasuki bisnis (industry) tersebut dan pasarnya?
C. Kapan bisnis anda bisa berjalan dengan baik sehingga harus ada
kerangka waktu (time frame) yang jelas?
2) Uraikan sekilas tentang bisnis Anda di Industri yang akan Anda analisis.
A. Bagaimana posisi perusahaan Anda dalam sebuah flow industry?
B. Bagaimana harga produk Anda akan ditentukan agar bisa bersaing di
pasar?
C. Apa keahlian, pengetahuan, dan keterampilan yang Anda milii untuk
dijadikan keunggulan bersaing dari bisnis Anda?
D. Bagaimana kondisi persaingan yang ada? Hal ini akan sangat
diperlukan sekali saat Anda menentukan visi dan misi usaha Anda.
E. Siapa pemain yang paling kuat di Industri ini
3) Uraikan tentang organisasinya.
A. Bagaimana struktur organisasi usaha Anda? Sesuaikah dengan kondisi,
modal, SM, persaingan, dan Industri dari bisnis yang Anda masuki?
B. Kekuatan dan kelemahan organisasi Anda sangat penting diketahui
secara dini.
C. Bagaimana gaya kepemimpinan Anda (leadership style)?
4) Evaluasi SWOT secara keseluruhan
A. Bagaimana peluang dari bisnis Anda dalam persaingan pasar yang
ingin Anda masuki? Sejauh mana bisnis Anda bisa berjalan dengan
baik?
B. Bagaimana kelemahan (weakness) produk, SDM, tekonologi,
organisasi, strategi, dan taktik yang ingin Anda gunakan?
C. Sejauh mana kekuatan posisi perusahaan Anda dalam persaingan di
Industri tersebut?
D. Apakah ada ancamana yang akan masuk ke dalam industry yang akan
Anda masuki?
5) Setelah Anda mengevaluasi dan mengetaui factor-faktor kuncinya, maka
mulailah membuat strategi bisnisnya dengan menyusun visi dan misi bisnis
Anda.

3. Penerapan Analisis SWOT salam Mengambil Keputusan


Analisis digunakan dalam :
1) Memasuki sebuah industry baru
2) memutiskan untuk meluncurkan produk baru.
3) Menganalisa posisi perusahaan dalm persainan saat ini
4) untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan
5) Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi
sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa
diambil.
Ketika Anda membuat analisis SWOT saat memasuki sebuah industry, ada 2 faktor
penting yang harus Anda pertimbangkan, yaitu :
1) Faktor Internal Perusahaan
A. Pemasok
B. Konsumen
2) Faktor eksternal Perushaan
A. Masuknya produk pesaing yang baru sebagai ancaman bisnis Anda.
B. Munculnya produk pengganti yang tiba-tiba muncul yang bisa
menggantikan produk Anda di pasar.

3. Penerapan Analisis SWOT dalam Mengambil Keputusan


3.1 Pendahuluan
Aspek perencanaan, persiapan, dan peta perjalanan harus dilakukan
oleh seseorang dalam mewujudkan suatu mimppi dan tujuannya. Begitu pula
dengan sebuah bisnis yang memerlukan rencana bisnis (business plan).

3.2 Rencanakan Peta Bisnis Anda


Rencana bisnis merupakan langkah awal dari seorang wirausahawan dalam
mempersiapkan dan memulai usahanya. proses perencanaan itu bukanlah sebuah
proses yang dilakukan dalam satu kali proses saja, tetapi membutuhkan tahapan-
tahapan proses yang berurutan dan saling terkait. tahapan rencana bisnis antara
lain :
1. Tahapan riset dan survey lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku pasar,
tingkat permintaan, tren, dan arah perubahan persaingan (change driver).
2. Tahapan pengupulan data dari internal dan eksternal.
3. Tahapan evaluasi data dan pengelolaan data denan metode-metode statistic
atau metode-metode analisa yang lain.
4. Tahapan penyelesaian hasil riset dan survey untuk memastikan bahwa data
dan informasi itu sudah akurat dan benar (paling tidak mendekati).
5. Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi perusahaan atas hasil
riset.
6. Tahapan persiapan, pembuatan dan penyusunan rencana bisnis.

Dalam melakukan survey dan riset untuk menyusun sebuah rencana bisnis, hal-
hall yang perlu diperhatikan untuk ditentukan jawabannya adalah sebagai berikut.
1 Bisnis apa yang akan dimasuki?
2 Bagaimana cara melakukannya?
3 Berapa banyak pendapatan usaha yang akan dihasilkan dari bisnis ini?
4 Seberapa besar skala usaha yang diinginkan?
5 Bagaimana bentuk usahanya?
6 Siapa target konsumen?
7 Apa yang menyebabkan konsumen membeli produk Anda?
8 Bagaimana menjangkau calon konsumen sebagai target pasar?
9 Apa yang membedakan bisnis in dengan bisnis lainnya?
10 Mengapa pesaing bersedia melakukan bisnis yang sama?
11 Seberapa besar tingkat keuntungan dari bisnis ini dan seberapa besar
prosentase pasar yang akan dibidik?
Tujuan dari rencana bisnis bukan hanya sebagai buku pedoman atau buku
pegangan dalam berbisnis, tetapi untuk dijalankan dan sebagai peta perjalanan
bisnis agar kegiatan bisnis yang akan dan telah dilakukannya itu tetap berada
di jalur yang benar dan sesuai dengan apa yang direncanakan.

3.3 Manfaat Rencana Bisnis


1 Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-
ide yang dituangkan dalam sebuah rencana yang terintegrasi dengan
baik.
2 Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan
mengevaluasi ide-ide bisnis sehingga risiko kegagalan bisa
diminimalisir.
3 Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan
dengan benar, sehingga rencana bisnis itu bisa menjadi’mercusuar’
(pedoman) bagi perjalanan bisnisnya.
4 Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya
berjalan dengan baik sesuai rencana bisnis.
5 Menuntun wirausahawan agar menjadikan bisnis pertamanya
mempunyai kemungkinan untuk sukses dan terus tumbuh berkembang.
6 Mengingatkan agar dalam berinvestasi tidak berdasarkan keputusan
yang bersifat ‘emosi’ saja tanpa landasan yang tepat.
7 membantu wirausahawan dalam mencari rekan bisnis, pemodal,
investor, atau untuk mengajukan kredit modal kerja ke bank.

3.4 Bagian Penting dalam Rencana Bisnis


Ada 5 bagian penting yang harus terkandung dalam rencana bisnis bila digunakan
untuk memulai usaha usaha atau mencari investor, yaitu :
1. mengidentifikasi rencana bisnis
2. merancang konsep bisnis
3. membuat peta jalan bisnis
4. menentukan alternative-alternatif strategi sebagai rencana cadangan untuk
antisipasi dalam eminimalkan resiko yang akan terjadi.
5. menyusun rencana jalan keluar bila terjadi kegagalan total dalam bisnis atau
likuidasi bisnis.
3.5 Apa yang Dibahas dalam Rencana Bisnis
Di dalam merencanakan sebuah bisnis, setiap pengusaha, sebaiknya menulis
rencana bisnis (business plan). Rencana bisnis itu merupakan sebuah outline dari
tujuan dan sasaran bisnis anda, rencana tindakan, bagaimana meraihnya, dan apa
strateginya.
Business plan yang baik harus mengandung informasi-informasi yang diperlukn
pihak-pihak terkait sehubungan dengan kepentingan bisnisnya dalam rangka
mengabil sebuah keputusan yang strategis. Ada “framework” yang perlu
dipaparkan dan diketahui oleh wirausahawan dalam menyusun format business
plan, yaitu :
1. Format konsep bisnis
2. Forat konsep strategi pemasaraan
3. Format konsep operasional
4. Format konsep dan strategi perencanaan keuangan
5. Format-format lain yang dibutuhkan

3.6 Format Penyusunan dan Pembuatan Rencana Bisnis


1 Introduction
2 Executive summary, dimana hal tersebut harus clear, exciting,
effective, and attractive.
3 The product.
4 The business
5 The industry
6 Business goals
7 Marketing plan
8 Financial plan
9 Marketing communication
Daftar Pustaka

 Hendro. Dasar- Dasar Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga


 Prihanto, Asep. tt. Pengantar Statistik Non Parametrik. Bandung:
Universitas Brawijaya.
 Sanjaya, Wina. 2002. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
 Sugiyono. 2006. Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
 Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
 Wahyulis, Tri. 2010. Analisis Data. Malang: Tidak diterbitkan
 http://ketutyoginugraha.blogspot.com/2013/12/makalah-analisis-
data_5241.html

Anda mungkin juga menyukai