Anda di halaman 1dari 17

Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

Vol. …, No. …., April/Oktober 2023, Hal ….


ISSN 2302-6405(print) dan ISSN 2714-9765(online)

ANALISIS PUISI BERJUDUL “JAMAAH KORUPSI” KARYA


TENGSOE TJAHJONO TAHUN 2020

Ivana Novelia
1
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia
Email: ivana.22100@mhs.unesa.ac.id
Submit: … Revisi: … Terbit: …
DOI:

Abstrak: Puisi adalah bentuk pilihan dan susunan kata kreatif yang luar biasa yang
memungkinkan seseorang menggambarkan dunia. Puisi memungkinkan pembaca untuk menggali
lebih dalam makna yang dimaksudkan penyair dalam kata-katanya melalui apresiasi seni. Mulai
dari memahami gaya, gambaran, dan makna yang dimaksudkan penyair diperlukan untuk
mengetahui makna di balik setiap kata, melihat keindahan dalam puisi, dan menyelami perasaan
yang ingin diungkapkan penyair. Maka dari itu, penulis secara sadar mengajak pembaca untuk
menilik lebih jauh mengenai salah satu puisi berjudul “Jamaah Korupsi” karya Tengsoe Tjahjono
tahun 2020. Metode yang relevan digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan pendekatan pragmatik untuk menganalisis judul, latar, kata ganti, majas, baris
dan bait, tipografi dan enjambemen, serta makna dan amanat yang terdapat pada puisi karya
Tengsoe Tjahjono tahun 2020 berjudul “Jamaah Korupsi” yang dikumpulkan dengan teknik
kepustakaan dan dianalisis menggunakan teknik analitik interaktif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa puisi tersebut memiliki gambaran kritis mengenai kehidupann politik orang-orang yang
korupsi secara berkelompok. Ditemukan beberapa latar, dua kata ganti, enam jenis pengunaan
majas, baris dan bait, tipografi dan enjambemen, serta makna dan amanat yang menyelimuti puisi

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2022, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
“Jamaah Korupsi” karya Tengsoe Tjahjono. Dengan demikian, poin-poin yang ditemukan dapat
pembaca maknai dan menjadi ilmu baru dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: apresiasi puisi, puisi.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
ANALYSIS OF THE POEM TITLE "JAMAAH CORRUPTION"
BY TENGSOE TJAHJONO IN 2020
Abstract: Poetry is an extraordinary form of creative choice and arrangement of words that
allows one to describe the world. Poetry allows readers to dig deeper into the meaning the poet
intended in his words through art appreciation. Starting with understanding the style, image, and
meaning intended by the poet, it is necessary to know the meaning behind each word, see the
beauty in poetry, and understand the feelings the poet wants to express. Therefore, the author
consciously invites readers to look further into one of the poems entitled "Jamaah Corruption" by
Tengsoe Tjahjono in 2020. The relevant method used in this writing uses a qualitative descriptive
method with a pragmatic approach to analyze the title, setting, pronouns, figures of speech, lines
and stanzas, typography and enjambment, as well as the meaning and message contained in the
poem by Tengsoe Tjahjono in 2020 entitled "Corruption Congregation" which was collected using
library techniques and analyzed using interactive analytical techniques. The results of the
research show that the poem has a critical picture of the political life of corrupt people as a
group. Several backgrounds, two pronouns, six types of use of figures of speech, lines and stanzas,
typography and enjambment, as well as the meaning and message surrounding the poem
"Corruption Jamaah" by Tengsoe Tjahjono were found. In this way, readers can interpret the
points found and become new knowledge in everyday life

Keywords: appreciation of poetry; poetry.

PENDAHULUAN metode, dan lingkungan sosial yang


melingkupi produksi karya seni.
Sejak zaman kuno,
Puisi memungkinkan pembaca
mengapresiasi seni telah menjadi aspek
untuk menggali lebih dalam makna
penting dalam keberadaan manusia.
yang dimaksudkan penyair dalam kata-
Emosi, pengalaman, dan pemikiran
katanya melalui apresiasi seni. Mulai
manusia tercermin dalam seni dalam
dari memahami gaya, gambaran, dan
berbagai cara. Puisi adalah salah satu
makna yang dimaksudkan penyair
genre kreatif yang paling mendalam
diperlukan untuk mengetahui makna di
dan penuh emosi. Puisi adalah bentuk
balik setiap kata, melihat keindahan
pilihan dan susunan kata kreatif yang
dalam puisi, dan menyelami perasaan
luar biasa yang memungkinkan
yang ingin diungkapkan penyair. Selain
seseorang menggambarkan dunia.
itu, ini memungkinkan kita untuk lebih
Memahami dan mengapresiasi karya
memahami puisi dengan
seni, khususnya puisi, merupakan
menghubungkannya dengan kehidupan,
prasyarat apresiasi seni. Hal ini
sejarah, dan latar budaya penyair.
memerlukan kesadaran terhadap topik,

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
Apresiasi seni dan puisi sangat majas, baris dan bait, tipografi dan
erat kaitannya karena apresiasi seni enjambemen, serta makna dan amanat
memungkinkan pembaca yang terdapat pada puisi karya Tengsoe
mengapresiasi keindahan puisi dan Tjahjono tahun 2020 yang berjudul
maknanya yang lebih dalam. Pembaca “Jamaah Korupsi”.
akan lebih menerima pengalaman dan
cita-cita yang diungkapkan dalam puisi METODE PENELITIAN
seiring mengembangkan apresiasi kita
terhadap seni. Akibatnya, a. Metode Penelitian
mengapresiasi seni memungkinkan Metode kualitatif digunakan
pembaca terhubung dengan puisi, dalam penelitian ini. Pendekatan
menyelidiki perasaan dan gagasan yang kualitatif dapat memberikan rincian
diungkapkannya, serta merasakan yang rumit tentang fenomena yang sulit
kekayaan dan kerumitannya. untuk dijelaskan dan digunakan untuk
Puisi menjadi lebih dari sekedar mengungkap, memahami, dan
kata-kata di atas kertas ketika memperoleh wawasan tentang sesuatu
seseorang mengapresiasi seni; itu yang sedikit diketahui atau bahkan
menjadi aliran emosi, ide, dan tidak diketahui (Strauss dan Corbin,
kehidupan manusia yang dilestarikan 2003:21). Menurut Soediro (1995:15),
dengan cara yang paling indah. metode deskriptif termasuk dalam
Pembaca dapat mengapresiasi kategori metode kualitatif dan
kedalaman puisi pada tingkat yang digunakan untuk menceritakan,
lebih dalam, mengakui signifikansinya menjelaskan, menawarkan analisis, dan
dalam masyarakat manusia, dan menafsirkan. Artinya, selain
menghubungkannya dengan mengumpulkan dan menyusun data, hal
pengalaman pribadi melalui apresiasi ini juga mencakup analisis dan
seni. Oleh karena itu, puisi dan interpretasi data yang sudah ada.
apresiasi seni saling terkait erat karena Yusuf dalam Moleong (2010)
keduanya meningkatkan pemahaman juga menjelaskan metode penelitian
dan kenikmatan kita terhadap seni yang dikenal sebagai penelitian
dalam segala bentuknya. kualitatif menghasilkan data
Berdasarkan hal tersebut, pernyataan individu dan tindakannya
penulisan makalah ini bertujuan untuk diungkapkan dalam tulisan atau ucapan
mengapresiasi suatu karya puisi yang dapat dicermati dan dipelajari.
berjudul “Jamaah Korupsi” oleh b. Pendekatan
Tengsoe Tjahjono pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan
Pembaca diajak untuk menilik pendekatan pragmatik. Pendekatan
sekaligus menyelami puisi tersebut pragmatik memandang karya sastra
mulai dari judul, latar, kata ganti, sebagai alat pembaca untuk memahami

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
pesan tertentu. Dalam hal ini, tujuan yang terdapat pada puisi karya Tengsoe
tersebut antara lain dapat berupa tujuan Tjahjono tahun 2020 yang berjudul
moral, politik, agama, atau pendidikan. “Jamaah Korupsi”.
atau melakukan pendekatan Perspektif f. Teknik Analisis Data
pragmatik melihat karya sastra sebagai Pendekatan analitik interaktif
objek yang dihasilkan dengan maksud yang dikemukakan oleh Miles &
untuk mencapai atau Hubberman digunakan dalam analisis
mengkomunikasikan efek tertentu pada data penelitian ini. Pengumpulan dan
pembacanya, baik efek tersebut berupa klasifikasi data, reduksi data, penyajian
dampak estetika, moral, agama, data, dan pengambilan kesimpulan atau
pengajaran pendidikan, atau verifikasi semuanya termasuk dalam
kenikmatan lainnya. penelitian interaktif ini (Miles &
c. Data Hubbermen, 1995: 16–20). Hal tersebut
Data yang digunakan dalam dapat dijelaskan dalam beberapa
penelitian ini adalah judul, latar, kata langkah sebagai berikut, berdasarkan
ganti, majas, baris dan bait, tipografi penjelasan di atas.
dan enjambemen, serta makna dan 1. Pengumpulan dan Klasifikasi
amanat dalam puisi karya Tengsoe Data
Tjahjono tahun 2020 yang berjudul Pendekatan perpustakaan
“Jamaah Korupsi”. digunakan dalam penelitian ini sebagai
d. Sumber Data metode pengumpulan data. Dalam
Sumber data dalam penelitian penelitian ini, teknik perpustakaan
ini adalah puisi karya Tengsoe digunakan untuk meneliti dan
Tjahjono tahun 2020 yang berjudul menyelami judul, latar, kata ganti,
“Jamaah Korupsi”. majas, baris dan bait, tipografi dan
e. Teknik Pengumpulan Data enjambemen, serta makna dan amanat
Metode pengumpulan data yang yang terdapat pada puisi karya Tengsoe
digunakan dalam penelitian ini adalah Tjahjono tahun 2020 yang berjudul
penelitian kepustakaan. Membaca, “Jamaah Korupsi”.
membuat catatan, dan menganalisis 2. Reduksi Data
sumber data merupakan langkah- Untuk menyederhanakan data,
langkah yang dilakukan dalam mengklasifikasikannya, dan
melakukan penelitian kepustakaan. menghilangkan informasi yang tidak
Para sarjana membaca dengan teliti, relevan, reduksi data adalah proses
mencatat, dan menganalisis sumber yang membantu data menghasilkan
data berupa judul, latar, kata ganti, informasi yang relevan dan
majas, baris dan bait, tipografi dan memfasilitasi pengambilan kesimpulan.
enjambemen, serta makna dan amanat 3. Penyajian Data

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
Salah satu tugas dalam oh, betapa kalian sederhanakan hidup
membuat laporan penelitian yang telah menjadi singkat dan kering
selesai adalah menyajikan data menjadi pendek dan sepi
sehingga dapat dipahami dan diperiksa
menjadi barbar dan liar
sesuai dengan tujuan yang
dimaksudkan. Agar data yang disajikan
mudah dibaca, data tersebut harus lugas jika korupsi berjamaah
dan mendasar. bukankah tak beda dengan sampah
4. Pengambilan berserak di jalan, dikumpulkan, lalu
Kesimpulan/Evaluasi dibakar
Pengorganisasian data yang
dikumpulkan melalui analisis data
merupakan landasan dalam mengambil pasti Tuhan kalian tinggalkan di rumah
kesimpulan. Penulis menggunakan ibadat
teknik pengambilan kesimpulan nabi-nabi terpinggirkan di halaman
induktif, yang melibatkan penalaran kitab suci
dari pengetahuan khusus ke dan neraka hanya kisah fiktif yang
pengetahuan umum, tergantung pada
kalian tertawakan
analisis yang telah dilakukan.
Sambil menghitung jumlah aset di bank
dan rekening siluman
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lampiran oh, betapa kalian nafikan jalan terang
Jamaah Korupsi
kau singkirkan kaum miskin
Karya : Tengsoe Tjahjono (2020) kau lupakan kaum papa
kau bunuh akal sehat
jika korupsi bisa berjamaah
lalu siapa yang menjadi imam korupsi memang asyik
siapa pula yang kalian sembah namun lebih asyik jika kalian terusir
dari negeri ini. (Tjahjono, T. 2020)
pasti Tuhan kalian ubah jadi uang
malaikat-malaikat kalian ganti jadi PEMBAHASAN
kesempatan
a. Judul Puisi “Jamaah
dan surga hanya ada di rumah-rumah
Korupsi”
mewah Menurut KBBI, judul adalah
di kolam renang yang kau aliri air nama yang diberikan pada suatu buku
darah

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
atau karya yang secara halus dapat pada individu atau kelompok yang
menyampaikan maksud atau tujuan dari memiliki nilai atau tujuan yang sama,
buku atau bab tersebut. Selain itu, judul misalnya dalam lingkungan agama atau
juga mengacu pada kepala esai, kadang politik, istilah "jamaah" sering
disebut dengan judul (cerita, drama, digunakan. Loyalitas dan kesetiaan
dll). Disebut kepala esai karena muncul kelompok diasosiasikan dengan kata
di awal makalah. Judul merupakan ini.
pencerminan singkat mengenai suatu Sedangkan istilah "korupsi"
topik yang diangkat dalam suatu karya menggambarkan perilaku tidak
sastra, menurut definisi yang diberikan bermoral atau melanggar hukum di
oleh KBBI. Lebih lanjut, istilah lingkungan publik, swasta, atau
tersebut, menurut Aminudin, menunjuk pemerintahan yang sering kali
pada gagasan sentral suatu percakapan mengakibatkan penyalahgunaan
atau dongeng. dan percakapan serta wewenang atau dana. Masalah besar
narasi yang dihasilkan oleh surat wasiat yang merugikan masyarakat dan
akan diukur berdasarkan judulnya. perekonomian adalah korupsi.
Fitur yang membedakan judul Jika kedua istilah ini
dari tema dan topik adalah digabungkan menjadi sebuah judul
kemampuannya membangkitkan rasa "Jamaah Korupsi", hal ini dapat
ingin tahu pembaca. Judul yang merujuk pada gagasan atau keadaan di
menarik dapat menarik pembaca dan mana kumpulan orang atau individu
membangkitkan minat mereka terhadap yang seharusnya dipersatukan oleh
topik atau isu yang sedang dibahas. kesetiaan atau tujuan malah bertindak
Cakupan judul lebih terbatas dan tidak etis atau korup. Istilah ini bisa
terfokus. Tema dan topik juga berarti bahwa, dalam lingkungan
disarankan oleh judul. Judul sebuah tertentu, terdapat kelompok atau orang
artikel mempunyai peranan penting yang seharusnya berperilaku terhormat
dalam menentukan tingkat namun malah terlibat dalam kegiatan
perhatiannya. Seringkali judul yang korupsi.
berbeda (atau kata, atau susunan kata, Namun untuk benar-benar
meskipun maknanya tetap sama) dapat memahami makna judul puisi “Jamaah
menghasilkan hasil yang berbeda. Korupsi”, kita harus membaca puisinya
Perpaduan dua tema yang dari awal hingga akhir dan
memiliki konotasi sosial dan politik memperhatikan bagaimana topik
yang signifikan dalam judul puisi tersebut berkembang secara
"Jamaah Korupsi" karya Tengsoe keseluruhan. Puisi dapat
Tjahjono tahun 2020 menarik perhatian mengeksplorasi lebih dalam teka-teki
pada karya tersebut. Ketika mengacu atau konflik moral yang menyertai

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
organisasi atau individu yang korup, Berdasarkan uraian di atas, latar
serta bagaimana pengaruhnya terhadap dalam puisi "Jamaah Korupsi" karya
masyarakat atau sistem sosial. Tengsoe Tjahjono adalah kondisi sosial
b. Latar Puisi “Jamaah dan politik di Indonesia yang terdapat
Korupsi” korupsi yang dilakukan secara
Nurgiyantoro (2010: 216) berjamaah. Puisi ini menggambarkan
menyatakan bahwa latar atau latar betapa korupsi telah merusak moralitas
disebut juga sebagai titik tumpu, yang dan agama, serta mengajak pembaca
menyiratkan pemahaman tentang untuk tidak terlibat dalam korupsi dan
lokasi, hubungan temporal, dan konteks memperjuangkan kejujuran dan
sosial di mana narasi tersebut keadilan. Latar ini dapat ditemukan
berlangsung. Latar belakang atau dalam konteks pembelajaran bahasa
konteks penciptaan puisi dapat dilihat Indonesia sebagai bahan pembelajaran
sebagai latar dalam latihan apresiasi untuk membahas isu korupsi dan
puisi. Faktor sosial, budaya, politik, moralitas dalam masyarakat.
atau lingkungan yang mempengaruhi Selain itu juga ditemukan latar
penciptaan puisi dapat tempat dalam puisi "Jamaah Korupsi"
dipertimbangkan dalam konteks ini. karya Tengsoe Tjahjono yakni surga,
Mengetahui informasi latar belakang rumah rumah mewah, kolam renang, di
dapat membantu pembaca dalam jalan, di rumah ibadah, neraka, di bank,
mengapresiasi makna dan pesan puisi dan negeri ini. Latar suasana dalam
pada saat latihan apresiasi puisi. puisi "Jamaah Korupsi" karya Tengsoe
Konteks sosial dan budaya Tjahjono yakni marah juga murka.
masyarakat di mana puisi itu ditulis, c. Kata Ganti Puisi “Jamaah
latar sejarah atau peristiwa penting Korupsi”
yang terjadi pada saat puisi itu ditulis, Kata ganti orang dalam puisi
latar kehidupan pengarang atau merujuk pada penggunaan pronomina
pengarang, latar alam atau lingkungan dalam penyusunan puisi untuk
yang menjadi objek puisi itu, dan latar menggantikan kata ganti orang yang
atau kondisi politik pada saat puisi itu seharusnya digunakan. Berikut
ditulis, merupakan beberapa contoh beberapa pengertian kata ganti menurut
setting yang terdapat dalam karya para ahli. Menurut Depdiknas (2008:
sastra yang dapat digunakan dalam 898) Pronomina adalah kata yang
kegiatan apresiasi puisi. Mengetahui dipakai untuk mengganti orang atau
informasi latar belakang dapat benda; kata ganti seperti aku, engkau,
membantu pembaca dalam memahami dia. Sedangkan menurut Chaer (2008:
konteks dan makna puisi ketika 87) kata ganti adalah pronomina yang
mengapresiasi suatu puisi. menggantikan nomina orang, baik itu
berupa nama diri atau bukan. Dari dua

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
pendapat para ahli ini dapat karya Tengsoe Tjahjono pada tahun
disimpulkan bahwa Kata ganti adalah 2020 menggunakan kata ganti orang
kata yang digunakan untuk menunjuk kedua yaitu “kalian”, dan “kau”.
subyek atau obyek tanpa harus Penulis menggunakan kata ganti orang
mengulang penyebutan namanya. kedua karena penulis ingin mengajak
Selain itu, kata ganti juga digunakan pembaca untuk berbicara melalui puisi
untuk menyebut benda atau orang yang ada. Ketika pembaca sudah
tertentu yang disebut secara langsung berbicara melalui puisi tersebut maka
sebelumnya. pembaca dapat memahami kemudian
Terdapat enam jenis kata ganti memberikan pendapatnya terkait puisi
orang dalam bahasa Indonesia antara tersebut misalnya, berupa makna puisi.
lain sebagai berikut: d. Majas Puisi “Jamaah
1. Kata ganti orang pertama Korupsi”
tunggal, merujuk pada diri Secara umum, majas atau
sendiri. Contoh: Aku dan saya. kiasan digunakan untuk menghadirkan
2. Kata ganti orang pertama lebih banyak gaya dan ekspresi pada
jamak, merujuk pada kelompok tulisan, puisi, prosa kreatif, dan wacana
yang termasuk diri sendiri. retoris. Dalam teks, mereka membantu
Contoh: Kita dan kami. menghasilkan efek estetika dan afektif.
3. Kata ganti orang kedua tunggal, Bahasa kiasan sering kali digunakan
merujuk pada orang yang diajak untuk mendorong imajinasi pembaca
berbicara. Contoh: Kamu, anda, atau pendengar dan untuk mendorong
dan kau. lebih banyak inovasi linguistik. Mereka
4. Kata ganti orang kedua jamak, membawa perhatian dan keterlibatan
merujuk pada orang yang diajak pada materi. Kata-kata digunakan
berbicara dalam jumlah banyak. untuk mendeskripsikan sesuatu secara
Contoh: Kalian. non-harfiah ketika digunakan dalam
5. Kata ganti orang ketiga tunggal, pidato kiasan, atau kiasan. Penggunaan
merujuk pada orang atau benda istilah-istilah yang memiliki arti selain
yang tidak termasuk diri sendiri definisi literalnya atau perbandingan
atau yang diajak bicara. antara dua objek berbeda dapat
Contoh: Dia dan beliau. termasuk dalam kategori ini.
6. Kata ganti orang ketiga jamak, Upaya seseorang untuk
merujuk pada orang atau benda mengungkapkan gagasannya melalui
dalam jumlah banyak. Contoh: bahasa unik yang dapat
mereka. mengungkapkan sesuatu tentang
Berdasarkan penjelasan di atas, kepribadiannya inilah yang
terlihat bahwa puisi “Jamaah Korupsi” didefinisikan oleh Gorys Keraf (1988)

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
sebagai majas. Sebaliknya majas menggunakan metafora ini. Hal ini
menurut Dale & Warriner (dalam berkontribusi pada gambaran yang
Pradopo, 1985: 104) adalah menarik tentang korupsi sebagai
penggunaan bahasa, khususnya bahasa fenomena yang ada di sekitar
kiasan, untuk mengenalkan dan kehidupan masyarakat dan
membandingkan suatu objek dengan menunjukkan bagaimana korupsi dapat
objek lain atau lebih yang bersifat berkembang biak dan menyebar dalam
generik guna menambah dan lingkungan sosial. Penyair dengan lihai
memperbanyak efek. Berdasarkan mengilustrasikan betapa buruknya
kedua definisi tersebut, majas dapat korupsi di masyarakat dan mengangkat
diartikan sebagai gaya bahasa atau kekhawatiran penting tentang
kiasan yang membentuk atau bagaimana korupsi bisa terjadi melalui
mendefinisikan suatu suatu secara unik penggunaan metafora ini.
dan memiliki sifat mengenalkan serta b) Majas Simile
membandingkan objek tersebut. Majas simile digunakan dalam
Berdasarkan penjelasan puisi Tengsoe Tjahjono “Jamaah
tersebut, maka terlihat bahwa terdapat Korupsi” pada baris “pasti Tuhan
beberapa majas yang digunakan untuk kalian ubah jadi uang” Ungkapan
menggambarkan fenomena korupsi dan “ubah jadi uang” dalam konteks ini
menyampaikan kritik sosial dalam puisi mengacu pada perubahan nilai spiritual
“Jamaah Korupsi” karya Tengsoe atau agama seseorang dan
Tjahjono pada tahun 2020 yakni metamorfosisnya menjadi uang
sebagai berikut. berwujud. Dengan menggunakan
a) Majas Metafora perbandingan ini, penyair secara efektif
Dalam puisi “Jamaah Korupsi” menggambarkan bagaimana perilaku
karya Tengsoe Tjahjono tahun 2020, korup dapat mengubah nilai dan tujuan
majas metafora yang digunakan untuk moral seseorang. Dengan kata lain,
mencirikan perilaku koruptif sebagai perumpamaan ini menunjukkan
entitas sosial yang tampak mempunyai bagaimana keinginan untuk
kapasitas untuk berkumpul adalah pada mendapatkan keuntungan finansial
baris yang berbunyi “jika korupsi bisa dapat menggantikan spiritualitas atau
berjamaah”. Dengan menggambarkan prinsip-prinsip agama dalam
korupsi sebagai hal yang bersifat sosial lingkungan yang korup. Penggunaan
dan kolektif, metafora ini memberikan perumpamaan menyampaikan kritik
dimensi kemanusiaan pada gagasan atas penyerahan prinsip-prinsip moral
abstrak tentang korupsi. Penyair demi keuntungan materi dan membantu
membuat korupsi, sebuah kejadian pemahaman yang lebih mendalam
abstrak, menjadi lebih dramatis, nyata, tentang transformasi dan pergeseran
dan dapat dipahami dengan nilai-nilai yang terjadi dalam konteks

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
tindakan korupsi. Dalam hal ini, untuk membangkitkan perasaan yang
penyair berhasil membangkitkan kuat dan memancing pemikiran tentang
citraan yang kuat dan menawan dalam bagaimana korupsi mempengaruhi
puisinya sehingga mendorong persepsi masyarakat tentang apa yang
pemikiran kritis mengenai dampak dimaksud dengan surga sejati dan
korupsi terhadap manusia dan bagaimana prioritas berubah.
masyarakat. Personifikasi menambahkan elemen
c) Majas Personifikasi kreatif dan emosional yang kuat pada
Personifikasi digunakan secara puisi, meningkatkan daya tariknya dan
dramatis dalam puisi Tengsoe Tjahjono menawarkan pemahaman yang lebih
“Jamaah Korupsi” pada baris “dan jelas tentang bagaimana korupsi
surga hanya ada di rumah-rumah mempengaruhi nilai-nilai kemanusiaan.
mewah”. Personifikasi digunakan di d) Majas Hiperbola
sini untuk memberikan karakteristik Baris “di kolam renang yang
manusia pada kata "surga" dengan kau aliri air darah” dari puisi Tengsoe
menghubungkannya dengan "rumah Tjahjono yang berjudul “Jamaah
mewah". Personifikasi adalah strategi Korupsi” merupakan contoh hiperbola.
retoris di mana benda mati atau Majas yang dilebih-lebihkan atau
abstraksi diberikan ciri atau ciri hiperbola, adalah ketika seseorang
manusia. Dalam hal ini, penyair menggunakan bahasa yang sangat
memanusiakan gagasan tentang surga dramatis atau berlebihan untuk
dengan mengkarakterisasikannya menggambarkan suatu peristiwa atau
sebagai sesuatu yang eksklusif untuk suatu objek. Istilah "air darah", yang
rumah-rumah mewah. Dengan kata digunakan untuk menggambarkan
lain, surga digambarkan sebagai kolam renang yang airnya tampak telah
sesuatu yang hanya dapat diakses oleh berubah menjadi darah, merupakan
individu yang menjalani kehidupan contoh hiperbola dalam konteks ini.
mewah dan sejahtera. Gambaran yang mencolok dan dramatis
Personifikasi yang digunakan di tentang kekejaman yang melekat dalam
sini mencoba menggambarkan perilaku korup tergambar dari
bagaimana individu atau organisasi penggunaan hiperbola tersebut. Penyair
yang korup seringkali membangun secara gamblang mengilustrasikan
kehidupan yang mewah dan bagaimana korupsi dapat menghasilkan
materialistis, namun mengabaikan suasana yang pada dasarnya tidak
prinsip-prinsip moral dan spiritual yang bermoral dan kejam di mana
seharusnya memotivasi masyarakat kepentingan pribadi diutamakan di atas
untuk mencapai surga sejati. Penyair segalanya, bahkan jika itu berarti
berhasil mempersonifikasikan korupsi mengabaikan kemanusiaan dan moral,

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
dengan membandingkan air kolam sumber daya berkelanjutan menjadi
renang dengan air darah. Pesan kritis langka. Dengan membandingkan
puisi tersebut diperkuat dengan kebaikan masyarakat dengan sifat
penggunaan hiperbola yang juga secara korupsi yang merusak, antitesis ini
kuat menggambarkan dampak buruk menarik perhatian pembaca terhadap
dari perilaku korupsi. dampak buruk korupsi terhadap
e) Majas Antitetis masyarakat dan memicu pemikiran
Puisi Tengsoe Tjahjono kritis tentang perlunya mengakhiri
"Jamaah Korupsi" menggunakan kiasan perilaku korupsi.
antitesis yang kuat pada baris-baris f) Majas Metonimi
"oh, betapa kalian sederhanakan hidup" Puisi Tengsoe Tjahjono
dan "menjadi singkat dan kering". berjudul "Jamaah Korupsi"
Majas yang disebut antitesis menggunakan metonimi pada kutipan
menggabungkan dua gagasan atau "malaikat-malaikat kalian ganti jadi
gagasan yang bertentangan secara kesempatan". Metonimi adalah kiasan
diametral untuk memberikan kontras di mana satu ide digantikan dengan ide
yang mencolok. Penyair menggunakan lain yang terkait erat dengan ide aslinya
antitesis dalam hal ini untuk atau muncul dalam konteks yang sama.
menekankan perbedaan penting antara "Malaikat" adalah metonimi yang
perilaku tidak etis, yang sering kali digunakan di sini untuk merujuk pada
melibatkan penyalahgunaan uang dan orang atau organisasi yang terlibat
kekuasaan, dan kesejahteraan dalam perilaku tidak etis yang berupa
masyarakat, yang seharusnya menjadi korupsi.
prioritas utama dalam masyarakat. Penggunaan metonimi ini
Ketika penyair mengatakan, memberikan gambaran yang jelas
“oh, betapa kalian sederhanakan hidup” tentang bagaimana individu yang korup
ia menyinggung cara di mana uang dan dapat menggantikan “kesempatan”,
harta benda yang seharusnya digunakan yang dalam hal ini merujuk pada
demi kepentingan publik dirampas peluang untuk mengejar kekayaan
melalui tindakan korup, sehingga pribadi melalui aktivitas korup, dengan
membuat hidup lebih mudah bagi prinsip moral atau kebaikan. Penyair
mereka yang melakukan hal tersebut. di tersebut mengilustrasikan bagaimana
dalamnya. Penyair tersebut kemudian orang-orang yang melakukan korupsi
mengilustrasikan bagaimana perilaku mengalami perubahan karakter atau
korup dapat menghabiskan sumber cita-cita secara drastis, menunjukkan
daya yang diperuntukkan bagi bagaimana mereka meninggalkan nilai-
masyarakat luas dalam ungkapan nilai moral dan spiritual demi mencapai
“menjadi pendek dan kering”, sehingga tujuan duniawi mereka, dengan
memperpendek umur dalam arti bahwa mengganti kata “malaikat” dengan

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
“kesempatan”. Penyair dengan kuat konsisten, karena pada setiap bait
menyampaikan kritiknya terhadap terdiri dari baris yang berbeda-beda,
perbuatan korup dan dampak buruknya diantaranya terdiri dari empat baris,
terhadap manusia dan masyarakat tiga baris, bahkan hanya 2 baris saja.
melalui penggunaan metonimi ini, yang Hal tersebut dapat menjadikan
juga mendorong pemikiran kritis penulisan baitnya kurang konsisten.
mengenai subjek tersebut. Namun, bisa juga ketidakkonsistenan
Berdasarkan penjabaran pada isi bait tersebut memiliki maksud
tersebut, maka dapat disimpulkan tersendiri dari penulis.
bahwa pada puisi berjudul “Jamaah Kemudian, pada setiap baris
Korupsi” karya Tengsoe Tjahjono dalam puisi tersebut juga memiliki
tahun 2020 menggunakan beberapa jumlah kata yang berbeda-beda, ada
majas atau kiasan dalam struktur yang terdiri dari tiga kata, lima kata,
kebahasaan puisi tersebut. Majas yang enam kata, bahkan sampai sembilan
dimaksud adalah majas metafora, kata. Namun, pada puisi tersebut baris-
majas simile, majas personifikasi, barisnya tertata rapi dan tertulis rata
majas hiperbola, majas antitetis, dan kiri, yang membuat pembaca nyaman
majas metonimi. dalam membaca dan dapat memaknai
e. Baris dan Bait Puisi “Jamaah puisi dengan baik.
Korupsi f. Tipografi dan Enjambemen
Setiap puisi terdiri atas bait dan Puisi “Jamaah Korupsi”
baris. Bait adalah satu kesatuan dalam Menurut Sudiana (2001),
puisi yang terdiri atas beberapa baris. tipografi adalah suatu teknik pemilihan,
Dengan kata lain, setiap bait terdiri dari penataan, dan berbagai hal yang
beberapa baris, mulai dari dua, tiga, berkaitan dengan susunan huruf, bukan
empat, dan masih banyak lagi. termasuk ilustrasi yang tidak berbentuk
Sedangkan baris adalah kalimat- huruf. Sedangkan menurut Adi
kalimat yang terdiri dari beberapa kata Kusrianto (Dalam Pengantar Tipografi,
dalam puisi yang memiliki makna 2010), tipografi adalah suatu ilmu yang
dalam setiap barisnya, biasanya terdiri digunakan untuk menata huruf dalam
dari selapan hingga sepuluh kata Setiap publikasi visual. Kemudian Darmaji
puisi pasti memiliki bait dan baris yang mengemukakan bahwa tipografi adalah
berbeda sebagai ciri khas dari penulis suatu karya seni yang berkaitan dengan
yang memiliki maksud tersendiri. penggunaan huruf. Penggunaan huruf
Dalam Puisi “Jamaah Korupsi” ini penting digunakan untuk melakukan
karya Tengsoe Tjahjono memiliki tujuh komunikasi dengan para pembaca.
bait dan dua puluh empat baris. Baris Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam bait puisi tersebut belum tipografi secara umum adalah teknik

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
dalam melakukan penyusunan huruf karena menonjolkan kesan yang bersih,
dan teks di dalam suatu pembuatan modern, dan efisien
visual supaya dapat terbaca dan Selain itu, tipografi
menarik untuk dilihat. Seni ini konvensional juga termasuk jenis
berkaitan erat dengan pemilihan jenis tipografi sederhana yang umum
huruf atau yang dikenal dengan sebutan digunakan dalam puisi. Tipografi ini
font. menggunakan huruf kecil semua tanda
Tipografi akan menentukan tanpa baca, huruf besar pada awal baris
estetika di dalam suatu desain grafis. tanpa tanda baca, huruf besar dan kecil
Oleh sebab itu, perlu kemampuan dengan tanda baca, dan baitnya
khusus untuk dapat menyusun tipografi menjorok ke dalam. Meskipun
yang menarik secara visual dan dapat sederhana, tipografi pada puisi tetap
diterima dengan baik oleh pembacanya. dapat memberikan nilai estetika
Pada puisi “Jamaah Korupsi” karya tersendiri bagi visual puisi dan
Tengsoe Tjahjono, tipografi yang mempermudah pembaca untuk
digunakan adalah tipografi yang memahami isi puisi.
sederhana dan mudah dibaca. Puisi Enjambemen dalam puisi
tersebut ditulis dengan menggunakan adalah perloncatan kesatuan sintaksis
satu jenis huruf yang sama, yaitu huruf ke baris atau larik berikutnya atau
sans-serif. Hal ini membuat teks semacam peristiwa sambung-
terlihat modern dan bersih. Selain itu, menyambung isi dua larik puisi yang
penulis juga menggunakan berurutan. Pada puisi “Jamaah
pemformatan teks seperti ringkasan Korupsi” karya Tengsoe Tjahjono,
baris dan penggunaan huruf tebal pada terdapat beberapa enjambemen yang
bagian penting dari naskah untuk dapat memberikan efek yang menarik
mengurangi kesan monoton dan pada puisi. Enjambemen pada puisi
menarik perhatian pembaca. Meskipun tersebut terjadi pada beberapa baris,
tipografi yang digunakan sederhana, seperti pada baris "jika korupsi bisa
namun hal tersebut tidak mengurangi berjamaah / lalu siapa yang menjadi
makna dan pesan yang ingin imam" dan pada baris "oh, betapa
disampaikan dalam puisi tersebut. kalian sederhanakan hidup / menjadi
Salah satu jenis tipografi sederhana singkat dan kering". Enjambemen
yang umum digunakan adalah jenis tersebut memberikan kesan yang lebih
tipografi Sans-serif. Tipografi ini tidak dinamis dan mengalir pada puisi, serta
memiliki garis tambahan pada ujung- memperkaya makna puisi dengan
ujung hurufnya dan memiliki bentuk menghubungkan kata-kata atau frase
yang lebih sederhana, namun tingkat pada akhir larik ke awal larik
keterbacaannya sangat cepat. Sans-serif berikutnya. Meskipun demikian,
sering digunakan dalam tipografi penggunaan enjambemen pada puisi

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
harus dilakukan dengan tepat agar tidak makna referensial, makna sempit,
mengganggu pemahaman pembaca makna stilistika, dan makna tematik.
terhadap isi puisi tersebut. Pada puisi Sedangkan menurut Kamus
“Jamaah Korupsi”, enjambemen yang Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
digunakan tidak mengganggu definisi amanat adalah suatu pesan atau
pemahaman pembaca terhadap isi puisi wejangan yang disampaikan pembicara
tersebut dan memberikan efek yang atau penulis, untuk... Pengertian
menarik pada puisi. amanat adalah pesan moral yang ingin
g. Makna dan Amanat Puisi disampaikan pengarang pada pembaca,
“Jamaah Korupsi” sebagai akhir permasalahan ataupun
Makna adalah bagian yang jalan keluar yang timbul dalam seuatu
tidak terpisahkan dari semantik dan cerita. Pengertian amanat adalah
selalu melekat dari apa yang kita renungan yang disajikan kembali oleh
tuturkan. Pengertian dari makna sendiri pembaca.
sangatlah beragam. Mansoer Pateda Puisi “Jamaah Korupsi” karya
(2001:79) mengemukakan bahwa Tengsoe Tjahjono merupakan
istilah makna merupakan kata-kata dan komentar kritis terhadap korupsi. Judul
istilah yang membingungkan. Makna puisi tersebut diterjemahkan menjadi
tersebut selalu menyatu pada tuturan "Jamaah Korupsi" dan puisi itu sendiri
kata maupun kalimat. Menurut Ullman mempertanyakan moralitas mereka
(dalam Mansoer Pateda, 2001:82) yang melakukan korupsi. Puisi tersebut
mengemukakan bahwa makna adalah mengisyaratkan, jika korupsi bisa
hubungan antara makna dengan dilakukan secara berkelompok, lalu
pengertian. siapa pemimpinnya dan siapa yang
Dalam hal ini Para ahli disembah. Puisi "Jamaah Korupsi"
memiliki beberapa pendapat mengenai karya Tengsoe Tjahjono mengkritik
jenis makna, Pateda membagi jenis korupsi dan dampaknya kepada
makna menjadi 25 yakni makna afektif, masyarakat. puisi ini mempertanyakan
makna denotatif, makna deskriptif, siapa pemimpin dan siapa yang
makna ekstensi, makna emotif, makna disembah ketika korupsi menjadi
gereflekter, makna ideasional, makna tindakan kolektif. puisi tersebut juga
intensis, makna gramatikal, makna menunjukkan bahwa korupsi adalah
kiasan, makna kognitif, makna paradoks yang menciptakan rasa
kolokasi, makna konotatif, makna kekuasaan dan keamanan palsu. Puisi
konseptual, makna konstruksi, makna tersebut menyiratkan bahwa orang-
leksikal, makna luas, makna piktonal, orang yang korup telah menggantikan
makna proposisional, makna pusat, iman mereka kepada Tuhan dengan
kecintaan mereka pada uang.

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
Pesan puisi tersebut jelas bahwa Tjahjono penulis menggunakan
korupsi adalah dosa dan siapa yang beberapa analisis. Judul ”Jamaah
melakukannya adalah orang yang sesat. Korupsi” merujuk pada gagasan atau
Puisi tersebut merupakan seruan keadaan di mana kumpulan orang atau
bertindak bagi individu untuk melawan individu yang seharusnya dipersatukan
korupsi dan membela kebenaran. Puisi oleh kesetiaan atau tujuan malah
tersebut merupakan pengingat bahwa bertindak tidak etis atau korupsi.
korupsi adalah masalah masyarakat Dalam analisis latar terdapat kondisi
yang mempengaruhi semua orang dan sosial dan politik di Indonesia yang
merupakan tanggung jawab setiap dilakukan secara berjamaah. Pada puisi
orang untuk melawannya. ini penyair atau penulis menggunakan
Dari segi analisis sastra, puisi kata ganti orang kedua tunggal dan
menggunakan bahasa yang sederhana jamak. Terdapat beberapa majas yang
dan struktur yang lugas untuk digunakan untuk menggambarkan
menyampaikan pesannya. Penggunaan fenomena korupsi dan menyampaikan
pertanyaan retoris dan pengulangan kritik sosial, yakni majas metafora,
puisi tersebut menekankan tema sentral majas simile, majas personifikasi,
puisi tentang korupsi. Penggambaran majas hiperbola, majas antitetis, dan
puisi juga efektif dalam menyampaikan majas metonimi. Dalam Puisi “Jamaah
pesan, karena mengibaratkan korupsi Korupsi” karya Tengsoe Tjahjono
dengan jamaah. memiliki tujuh bait dan dua puluh
Secara keseluruhan, "Jamaah empat baris. Baris dalam bait puisi
Korupsi" adalah puisi kuat yang tersebut belum konsisten, karena pada
menyoroti bahaya korupsi dan setiap bait terdiri dari baris yang
pentingnya membela kebenaran. Pesan berbeda-beda, diantaranya terdiri dari
puisi tersebut relevan tidak hanya di empat baris, tiga baris, bahkan hanya 2
Indonesia, di mana korupsi merupakan baris saja. Kemudian, tipografi yang
masalah besar, namun juga di belahan digunakan adalah tipografi yang
dunia lain korupsi juga merupakan sederhana dan mudah dibaca. Puisi
masalah kemasyarakatan yang harus tersebut ditulis dengan menggunakan
dicegah sedini mungkin. satu jenis huruf yang sama, yaitu huruf
sans-serif. Dalam puisi ini juga terdapat
beberapa enjambemen yang dapat
SIMPULAN
memberikan efek yang menarik pada
Puisi merupakan suatu karya puisi. Dan yang terakhir, puisi ini
sastra yang terdiri atas kata-kata indah memiliki makna yang dapat digunakan
dan bermakna sebagai hasil pemikiran sebagai pengingat bahwa korupsi
penyairnya. Untuk mengapresiasi puisi adalah masalah masyarakat yang
“Jamaah Korupsi” karya Tengsoe mempengaruhi semua orang dan

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor …, April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765
merupakan tanggung jawab setiap Departemen Pendidikan dan
orang untuk melawannya. kebudayaan.
Kemendikbud.go.id. (2021, 17 Maret).
Kemendikbud Luncurkan
REFERENSI
Merdeka Belajar Kedelapan:
Aftaruddin, Pesu. 1990. Pengantar SMK Pusat Keunggulan. Diakses
Apresiasi Puisi. Bandung : pada 01 November 2023, dari
Angkasa. https://www.kemdikbud.go.id/ma
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa in/blog/2021/03/kemendikbud-
Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: luncurkan-merdeka-belajar-
Balai Pustaka. kedelapan-smk-pusat-
Anonim. 2006. Majas atau Gaya keunggulan\
Bahasa dalam Bahasa Indonesia. Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya
Dalam Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
http://organisasi.Org/majas_gaya Pustaka.
_bahasa.com. Diakses pada Nurgiyantoro, B. 2010. Penilaian
tanggal 01 November 2023. Pembelajaran Bahasa.
Chaer, Abdul. 2008. Linguistik Umum. Yogyakarta: BPFE
Jakarta: Rineka Cipta. Nurgiyantoro, B. 2012. Teori
Fitryah, Ety. 2013. Analisis Kesalahan Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Penggunaan Kata Ganti Orang Gadjah Mada University Press
dalam Karangan Narasi Siswa Suroto. 1989. Apresiasi Sastra
Kelas XI.1 Semester Ganjil SMA Indonesia. Jakarta : Erlangga
Muhammadiyah Sawangan Waluyo, Herman. 1987. Teori dan
Depok Jawa Barat Tahun Apresiasi Puisi. Jakarta :
Pelajaran 2013/2014. Diakses Gramedia
pada 01 November 2023, dari Wardoyo, Mangun Sigit. 2013. Teknik
https://repository.uinjkt.ac.id/dsp menulis Puisi “Panduan menulis
ace/bitstream/123456789/24668/ Puisi untuk Siswa, Mahasiswa,
3/ETY%20FITRIYAH-FITK.pdf Guru dan Dosen”. Yogyakarta:
Jerniati. 214. Pengantar Linguistik Graha Ilmu.
Umum. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa,

BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya


Volume … Nomor .., April/Oktober 2023, P-ISSN 2302-6405, E-ISSN 2714-9765

Anda mungkin juga menyukai