Quality assurance merupakan proses mendasar dari sukes sebuah perusahaan. Proses ini digunakan untuk mengembangkan metode yang efektif dalam menciptakan produk atau layanan perusahaan. Metode quality assurance yang diterapkan dengan baik dapat membantu perusahaan beroperasi dan memaksimalkan keuntungan. Proses ini dirancang untuk membuat konsumen senang atas produk atau layanan yang mereka dapatkan, dan bisa membangun kepercayaan antara konsumen dan perusahaan. Selain itu perlu diperhatikan bahwa quality assurance dan quality control adalah dua hal yang berbeda. Quality assurance berfokus pada proses pembuatan produk atau layanan berdasarkan standar, sedangkan quality control adalah proses menguji produk atau layanan yang sudah jadi untuk memastikan bahwa produk atau layanan perusahaan memenuhi standar. Penjaminan mutu dan pengendalian mutu konstruksi adalah bagian dari SMKK yang menjamin terlaksananya keselamatan keteknikan konstruksi guna mewujudkan proses dan hasil jasa konstruksi yang berkualitas. Sesuai dengan undang-undang jasa konstruksi nomor 02 tahun 2017 pasal 59 ayat 3 standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan konstruksi paling sedikit meliputi standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar kesehatan dan keselamatan kerja, dan standar mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi. Dalam pelaksanaan suatu konstruksi dibutuhkan suatu pengendalian agar suatu proyek yang sedang dikerjakan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Setiap pekerjaan konstruksi tentu diharapkan dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Namun tidak dapat dipungkiri ada beberapa hal tak terduga yang bisa saja terjadi dan pekerjaan konstruksi yang sedang dikerjakan tidak berjalan sesuai dengan perencanaan. Untuk mencegah hal itu, dibutuhkan pengendalian mutu yang baik serta sesuai dengan standar. Dunia konstruksi saat ini lebih kompetitif dari sebelumnya terutama di indonesia. Oleh karena itu, banyak peruahaan kontraktor berusaha memenangkan persaingan di industri konstruksi dengan cara meningkatkan mutu produk atau jasa. Pencapaian tujuan tersebut diperlukan serangkaian tindakan sepanjang siklus proyek mulai dari penyusunan program, perencanaan, pengawasan, dan pemeriksaan. Kegiatan tersebut dikenal dengan penjaminan mutu atau quality assurance. Sedangkan pengendalian mutu atau quality control adalah proses pemeriksaan dan pengujian terukur. Dengan menggunakan penekatan manajemen mutu, prinsip penjaminan dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi mencakup aspek pengelolaan sumbeer daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan jasa konstuksi. Kegiatan penjaminan mutu dan pengendalian mutu dimulai sejak penandatangan kontrak sampai taggal penyerahan akhir pekerjaan dan terbagi dalam 3 tahapan, yaitu: a. Tahap persiapan pelaksanaan b. Tahapan pelaksanaan pekerjaan c. Tahap penyelesaian
Tim pengendalian mutu sebaiknya memiliki pedoman teknis pengendalian mutu
yang disusun dengan cermat dan sesuai denga ketentuan yang berlaku. Adapun pedoman teknis pengendalian mutu ini berisi latar belakang dan pengertian pengendalian mutu dalam proyek, prosedur pengedalian mutu, strategi pengendalian mutu, sasaran pengendalian mutu, metodologi yang digunakan, tahapan pengendalian mutu, dan evaluasi kerja. Pedoman teknis pengendalian mutu dapat dilengkapi pula dengan bagan atau skema alur pengendalian mutu dan alur pelaporan pengendalian mutu.
2. Pengertian Quality Assurance Menurut Para Ahli
a. JIS (2003) -----> kegiatan-kegiatan yang sistematis yang dijalankan oleh produsen untuk menjamin bahwa kualitas yang dibutuhkan oleh konsumen sepenuhnya memuaskan. b. Damrong (2003) -----> upaya untuk memastikan bahwa sistem, proses dan prosedur sesuai dengan standar, harapan dan rencana yang dijanjikan. c. J.M. Juran (2000) -----> aktivitas yang menyediakan bukti-buktu yang diperlukan untuk memberikan kepercayaan, bahwa semua aktivitas yang berhubungan dengan kualitas menunjukan performansi yang efektif. d. ANSI (2003) -----> tindakan-tindakan sistematis yang dibutuhkan untuk meningkatkan derajat kecukupan yang akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang diberikan oleh produk dan pelayanannya. e. Quality Assurance Guidebook (2000) -----> 3. Software Quality Assurance adalah jaminan atau penjamin mutu untuk sebuah produk yang dihasilkan oleh perusahaan teknologi yang berbasis perangkat lunak yang memastikan bahwa produk perangkat lunak yang perusahaan tawarkan adalah produk yang layak digunakan dan memuaskan pelanggan. 4. Tujuan dari QA a. Menetapkan rencana periksaan dan pengujian b. Mengembangkan dan memantau pelaksanaan prosedur pengendalian mutu c. Berkoordinasi dengan direksi lapangan/konsultan MK terkait dengan rencana pemeriksaan dan pengujian serta prosedur pengendalian mutu d. Melakukan audit internal terhadapa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan tim konstruksi da kesesuaian pelaksanaan pemerikasaan dan pengujian yang dilakukan oleh ti pengendalian mutu e. Menyusun rencana mutu pekerjaan konstruksi (RMPK) 5. Peran Dan Tanggung Jawab QA a. Membuat perencanaan terhadap pengujian dan kasus pengujian terperinci serta komprehensi terstruktur. b. Melakukan tafsir, membangun dan mematuhi standar terhadap jaminan dari peruahaan yang menjual produk atau jasa. c. Melakukan analisis terhadap keluhan onsumen dan ketidaksesuaian kualitas, selain itu juga mencari akar masalah serta tindakan penyelesaian yang sesuai dengan visi perusahaan. d. Melakukan pengembangan standar baru dalam produksi sesuai dengan kebutuhan dan membuat protokol pengujian. e. Melakukan dokumentasi aktivitas jaminan kualitas dalam bentuk laporan dan audit secara internal dalam perusahaan. f. Memastikan produk yang dibuat sudah memenuhi standar perusahaan dan kebutuhan konsumen atau para pelanggan. g. Melakukan dokumentasi terhadap perbaikan produk setelah dilakukan pengujian sebelum nantinya dijual ke pasaran. h. Melakukan dokumentasi berupa catatan perbaikan yang dijadikan sebagai referensi terhadap produk setelah dilakukan pengujian. i. Melakukan penyusunan terkait perencanaan prosedur operasi standar (SOP) proses produksi terhadap produk dan layanan. j. Bekerja sama, beerkolaborasi dengan tim internal agar menemukan solusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi saat itu. 6. Siklus Quality Assurance a. Plan -----> sebuah perusahaan harus merencanakan, menetapkan tujuan terkait proses yang diperlukan untuk menghasilkan dan memeberikan produk atau layanan berkualitass tinggi. b. DO -----> tim yang memegang tugas ini mengembangkan proses, menguji dan memastikan berhasil atau tidaknya produk/layanan perusahaan. c. CHECK -----> tim ini bertugas untuk memantau, memodifikasi, dan memeriksa apakah proses tersebut memenuhi tujuan awal perusahaan. d. ACT -----> tim ini harus mengubah proses atau melakukan tindakan yang dirasa perlu untuk menghasilkan produk/layanan yang sesuai standar yang telah ditentukan. 7. Manfaat Quality Assurance a. Mampu untuk meningkatkan efisiensi operasional b. Sangat membatu memotivassi semua anggota agar dapat bekerja lebih baik dengan memberikan mutu yang tinggi c. Dapat menghasilkan produk yang berkualitass tinggi d. Dapat meningkatkan kepercayaan para konsumennya e. Meminimalkan terjadinya pengerjaan ulang yang dapat merusak perusahaan secara finansial seiring berjalannya waktu f. Berguna untuk menghindari terjadinya pemborosan