Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu :

Nama :

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
MODUL 1
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR
KEUANGAN
KESIMPULAN MODUL 1

PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KEUANGAN:

Manajemen Merupakan segala kegiatan atau aktivitas pada perusahaan yang


berhubungan dengan bagaimana mendapatkan dana untuk modal kerja,
menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut serta mengelola asset yang telah
dimiliki perusahaan guna mencapai tujuan utama pada suatu Perusahaan. Tujuan
manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Ada 2
bentuk masalah keagenan, Antara pemilik perusahaan (principal) dengan pihak
manajemen (agent) dan Antara pemilik (yang diwakili oleh manajemen) dengan
kreditor. Untuk menaksir tingkat keuntungan yang disyaratkan, salah satu model
yang dipergunakan adalah model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model
lain yang bisa digunakan adalah Arbitrage Pricing Theory (APT). CAPM berguna
untuk menaksir tingkat keuntungan yang layak bagi suatu saham.
MODUL 2
LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISIS KEUANGAN
Kesimpulan Modul 2 :
LAPORAN KEUANGAN DAN ANALISIS KEUANGA :

Laporan Keuangan mencerminkan kondisi (keuangan) perusahaan dan kinerja


yang dicapai perusahaan pada periode waktu tertentu (1 tahun). Terdapat 2
laporan keuangan perusahaan yang pokok yaitu Neraca dan Laba. Tujuan utama
dari keputusan-keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran
pemilik Perusahaan. Para analis keuangan mengembangkan dua ndicator kinerja
perusahaan melalui harga saham, yaitu Market Value Added (MVA) dan
Economic Value Added (EVA). Analisi laporan keuangan tidak hanya berguna
untuk internal perusahaan, tapi juga untuk ekternal perusahaan, seperti calon
investor/kreditur yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan melalui
pembelian saham Perusahaan. Adapun cara menggunakan rasio keuangan sebagai
berikut : Membandingkan dengan rasio-rasio keuangan perusahaan di masa yang
lalu, Membandingkan dengan rasio-rasio keuangan perusahaan-perusahaan lain
dalam satu industry, Membandingkan rasio-rasio keuangan dengan kebijakan
yang diambil perusahaan.
MODUL 3
PENGELOLAAN MODAL KERJA
Kesimpulan Modul 3:

PENGELOLAAN MODAL KERJA

Aset lancar merupakan aset yang berubah menjadi kas dalam waktu pendek,
kurang dari 1 tahun. Siklus konversi kas ( Cash conversion cycle ) adalah rumus
untuk mengukur seberapa lama kas dalam bentuk inventaris sebelum inventaris
tersebut dijual dan berubah menjadu uang tunai. Modal kerja operasi neto
(MKON) terdiri dari asset lancar dan kewajiban lancar yang tidak menimbulkan
beban bunga. Asset lancar terdiri dari komponen yang utama , kas, piutang
dagang, dan persedian. Adapun berbagai alternatif kebijakan pendanaan asset
lancar meliputi : Pendekatan maturity matching/hedging, Pendekatan konservatif,
dan Pendekatan agresif. Dalam pendaan modal kerja ada manfaat dan kerugian
pendaan dalam jangka pendek meliputi : waktu untuk memperoleh, keluwesan,
biaya, dan resiko. Selain itu sumber pendaan jangka pendek pun bisa didapat
melalui hutang dagang, hutang gaji, hutang pajak, hutang bank jangka pendek,
dan commercial paper.
MODUL 4
KEPUTUSAN INVESTASI
KESIMPULAN MODUL 4

KEPUTUSAN INVESTASI:

Dalam keputusan investasi terdapat prinsip-prinsip investasi modal diantaranya :


Adanya usul-usul investasi, Estimasi arus kas dari usul-usul investasi, Evaluasi
arus kas, Memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu, dan
Monitoring dan penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah
investasi dilaksanakan. Suatu investasi dapat dikatakan menguntungkan
(profitable) kalua investasi tersebut bisa membuat pemodal menjadi lebih kaya.
Terdapat beberapa metode penilaian profiabilitas investasi diantaranya : Net
Present Value, Average rate of return, Payback period, Internal rate of return, dan
Profitability index.
MODUL 5
Pengertian dan Konsep-konsep Dasar keuangan

Resiko Dalam
Investasi

Memasukkan Risiko Risiko sebagai Ketidakpastian Risiko dalam Konteks


dalam Analisis Proyek Arus Kas CAPM

1 Resiko Dan Keuntungan


1 Resiko Dalam Artian Ketidakpastian Arus 1 Penyesuaian Terhadap Tingkat
Kas Bunga Dengan Menggunakan Capm.
Tingkat Keuntungan Probabilitas -Ketidakpastian Arus Kas Secara formal CAPM dirumuskan
0,15 0,30 -Risiko Proyek sebagai berikut.
0,20 0,40 E(Ri) = Rf + ßi[E(Rm) – Rf]
0,25 0,30
-Mengukur Risiko untuk Arus Kas yang
Independen
-Mengukur Risiko untuk Arus Kas yang Tidak 2 Diversifikasi Bisnis
Independen beberapa investasi (membentuk
portofolio) akan menghasilkan deviasi
2 Operating Risk Dan Ketidakpastian Arus Kas 2 PENGGUNAAN DISCOUNT RATE standar portofolio ((p) yang
Dengan menggunakan asumsi bahwa (1) biaya Brealey, Myers, and Marcus (2007,
dirumuskan sebagai:
variabel per unit konstan, (2) harga jual per unit Fundamentals of Corporate Finance, hlm. 242 -
konstan, dan (3) biaya tetap total konstan 246) menggunakan discount rate yang telah p = x2i σ2i + xixj ij dan (i ≠ j) …
sepanjang kapasitas produksi disesuaikan dengan risiko. Artinya, apabila suatu
QBE = FC/(P-V) …………………………… (5.3) proyek apabila dinilai risikonya lebih tinggi,
maka digunakan discount rate yang lebih tinggi
pula.
3. Break-Even Dalam Artian Pv Kas Masuk
= Pv Kas Keluar
Break-Even Dalam Artian Pv Kas Masuk = Pv Kas
Keluar

4. RISIKO DAN KEMUNGKINAN MEMBENTUK


PORTOFOLI
Teori portofolio menunjukkan bahwa deviasi
standar dapat dipakai sebagai ukuran risiko.
Kesimpulan Modul 5 :
A. Memasukkan Risiko dalam Analisis Proyek
-Risiko Dan Keuntungan
Apabila risiko didefinisikan sebagai ketidakpastian memperoleh nilai yang
berbeda dari nilai pengharapan maka risiko tersebut dapat dinyatakan sebagai
deviasi standar nilai tersebut. Untuk memberikan contoh tentang perhitungan
deviasi standar, perhatikan contoh berikut ini.
Tingkat Keuntungan Probabilitas
0,15 0,30
0,20 0,40
0,25 0,30
Dengan menggunakan data tersebut kita dapat menghitung tingkat keuntungan
yang diharapkan [kita beri notasi E(R)] sebesar:
E(R) = ( Ri Pi) ……………………
- Operating Risk Dan Ketidakpastian Arus Kas
Kita lihat bahwa pada suatu titik tertentu
akan terdapat situasi, di mana penghasilan
sama dengan total biaya (di sini biaya-biaya
adalah biaya operasi, tidak termasuk biaya
karena menggunakan utang). Pada jumlah
produksi dan penjualan itulah dikatakan
bahwa perusahaan berada dalam keadaan
impas (break-even). Dengan demikian, Q
yang menghasilkan titik impas (= QBE) QBE = FC/(P-V) ……
- Break-Even Dalam Artian Pv Kas Masuk = Pv Kas Keluar
Analisis juga bisa dilakukan untuk menghitung berapa unit yang harus
diproduksikan dan terjual setiap tahunnya agar PV kas masuk = PV kas keluar
atau NPV = 0. Misalkan PT. PARAMITA melakukan investasi sebesar Rp10
miliar pada tahun ke-0. Investasi tersebut disusut selama 10 tahun tanpa nilai sisa.
Dengan demikian, penyusutan per tahunnya = Rp1miliar. Produk yang dihasilkan
dijual dengan harga Rp20 juta per unit. Biaya variabel sebesar Rp12 juta per unit.
Biaya tetap (tidak termasuk penyusutan) sebesar Rp2 miliar setahun. Berapa unit
yang dihasilkan setiap tahun agar laba operasi = 0?
Ingat bahwa penyusutan merupakan salah satu komponen biaya tetap. Karena
itu dengan menggunakan persamaan 5.3 di atas, maka kita akan memperoleh,
QBE = (Rp2 miliar + Rp1 miliar)/(Rp20 juta – Rp12 juta) = 375 unit.

- Risiko Dan Kemungkinan Membentuk Portofolio


Sesuai dengan pemikiran teori portofolio, maka CAPM kemudian
menggunakan beta sebagai ukuran risiko apabila dipertimbangkan kemungkinan
pemodal membentuk portofolio.
B. Risiko sebagai Ketidakpastian Arus Kas
-Resiko Dalam Artian Ketidakpastian Arus Kas
Ketidakpastian Arus Kas
Apabila kita pasti akan menerima sejumlah uang tertentu di masa yang
akan datang, kita akan mengatakan bahwa penerimaan tersebut mempunyai sifat
pasti (certainly).
Risiko Proyek
Apabila dipergunakan ketidakpastian arus kas sebagai pengukur risiko
maka pemikiran ini berarti bahwa semakin tidak pasti arus kasnya atau semakin
besar nilai deviasi standar arus kas tersebut, semakin berisiko proyek tersebut.
Mengukur Risiko untuk Arus Kas yang Independen
Arus kas yang independen berarti bahwa arus kas pada tahun n+1 tidak
ada kaitannya dengan arus kas pada tahun n. Artinya, apabila arus kas pada waktu
ke-n ternyata menurun 10% dari yang diharapkan, arus kas pada waktu n+1 tidak
pasti akan menurun sebesar 10% juga. Bisa saja tetap sesuai dengan yang
diharapkan atau kalau menyimpang, tidak harus sejalan dengan tahun ke-n.
Mengukur Risiko untuk Arus Kas yang Tidak Independen
Sering kali arus kas pada suatu waktu berkorelasi dengan arus kas pada
waktu berikutnya. Dalam keadaan semacam itu kita perlu memperhatikan
koefisien korelasi antarwaktu dari arus kas.

Simulasi Monte Carlo


Memperkirakan conditional probability (probabilitas kondisional) suatu arus
kas pada tahun ke t+1 apabila arus kas pada tahun ke-t sebesar tertentu (yaitu
Pt+1/t) atau probabilitas suatu arus kas pada umumnya, bukanlah hal yang mudah
meskipun probabilitas tersebut bersifat subjektif. Oleh karena itu, digunakan cara
lain, yaitu dengan menggunakan simulasi untuk menaksir distribusi suatu nilai
(nilai tersebut bisa merupakan NPV).

-PENGGUNAAN DISCOUNT RATE


Van Horne (1995) berpendapat bahwa apabila risiko diukur sebagai
ketidakpastian arus kas, maka tingkat bunga yang dipergunakan untuk
menghitung NPV (yaitu discount rate) adalah tingkat bunga bebas risiko atau Rf.
Dengan demikian, bisa dihindari perhitungan ganda pada pengukuran risiko
sehingga lebih mudah untuk membandingkan dua proyek yang mempunyai
ketidakpastian arus kas yang berbeda, mana yang lebih menarik
C. Risiko dalam Konteks CAPM
Penyesuaian Terhadap Tingkat Bunga Dengan Menggunakan Capm
Model ini mendasarkan diri pada pemikiran bahwa semakin besar risiko suatu
investasi, semakin besar tingkat keuntungan yang diminta oleh pemodal. Kalau
konsep ini diterapkan pada NPV maka tingkat bunga yang dipergunakan untuk
menghitung NPV akan menjadi makin besar untuk proyek dengan risiko yang
makin tinggi. Dengan demikian, konsep CAPM yang semula dikembangkan untuk
investasi pada sekuritas sekarang diterapkan pada investasi pada real assets.

Diversifikasi Bisnis
Yang menarik dari pendekatan CAPM ini bahwa setiap proyek diperlakukan
sebagai “perusahaan mini”. Artinya, kalau suatu perusahaan (misalkan bisnis
utamanya adalah industri farmasi) akan mendirikan perusahaan pembangunan
perumahan (real estate) maka rencana investasi tersebut akan diperlakukan
sebagai suatu proyek yang terpisah dari bisnis saat ini. Dengan kata lain,
menguntungkan tidaknya proyek tersebut tidak dipengaruhi oleh bisnis
perusahaan saat ini. Kecuali, kalau rencana investasi tersebut ternyata diharapkan
memberikan synergistic effect pada bisnis saat ini, barulah perlu dipertimbangkan
efek sinergi tersebut pada analisis4. Efek sinergi biasanya diharapkan muncul
kalau perusahaan melakukan diversifikasi ke bisnis yang berkaitan.
MODUL 6
Efisiensi Pasar Modal dan Keputusan Pendanaan

Efisiensi Pasar Modal dan


Keputusan Pendanaan
Investasi

Pasar Modal yang Efisien dan Teori Struktur Modal Kebijakan Dividen
Dampaknya bagi Keputusan
Pendanaan

1 KEPUTUSAN PENDANAAN DAN NET PRESENT 1. BALANCING THEORY 1. DIBAGI ATAU DITAHAN?
VALUE

2 PASAR MODAL YANG EFISIEN 2. PECKING ORDER THEORY 2. RESIDUAL DIVIDEND MODEL
-Residual dividend model dan
kemakmuran1 pemilik perusahaan
3. TIGA BENTUK TEORI PASAR MODAL YANG
- Ada biaya emisi dan pajak atas dividen
EFISIEN

3. SIGNALING THEORY OF DIVIDEND


4. IMPLIKASI HIPOTESIS PASAR YANG EFISIEN
TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN
4. PEMBELIAN KEMBALI SAHAM
5. BEHAVIORAL FINANCE (KEUANGAN
KEPERILAKUAN)
5. PEMBAYARAN DIVIDEN DALAM BENTUK
SAHAM

6. PEMECAHAN SAHAM

7. DANA YANG BISA DIBAGIKAN SEBAGAI


DIVIDEN
Kesimpulan Modul 6 :

A. Pasar Modal yang Efisien dan Dampaknya bagi Keputusan


KEPUTUSAN PENDANAAN DAN NET PRESENT VALUE
keputusan investasi yang memberikan NPV positif akan meningkatkan
nilai perusahaan (atau kemakmuran pemilik perusahaan). Dengan demikian,
tujuannya sama, yaitu memperoleh NPV yang positif, juga bisa dipergunakan
dalam mengambil keputusan pendanaan (financing decisions).
PASAR MODAL YANG EFISIEN
Secara formal pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang
harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang
relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas,
semakin efisien pasar modal tersebut
TIGA BENTUK TEORI PASAR MODAL YANG EFISIEN
Ada tiga bentuk/tingkatan untuk menyatakan efisiensi pasar modal.
Pertama adalah keadaan, di mana harga-harga mencerminkan semua informasi
yang ada pada catatan harga di waktu yang lalu. Tingkat efisiensi kedua adalah
keadaan di mana harga-harga bukan hanya mencerminkan harga-harga di
waktu yang lalu, tetapi juga mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan. bentuk ketiga adalah bentuk efisiensi yang kuat (strong forms)
di mana harga tidak hanya mencerminkan semua informasi yang
dipublikasikan, tetapi juga informasi yang bisa diperoleh dari analisis
fundamental tentang perusahaan dan perekonomian
IMPLIKASI HIPOTESIS PASAR YANG EFISIEN TERHADAP
KEPUTUSAN PENDANAAN
Implikasi lain apabila pasar modal efisien upaya untuk “membodohi” para
pemodal dengan merekayasa laporan keuangan diragukan keberhasilannya.
Ada upaya dari pihak manajemen untuk melaporkan laba yang cenderung
meningkat dan tidak terlalu berfluktuasi.
BEHAVIORAL FINANCE (KEUANGAN KEPERILAKUAN)
Behavioral finance kemudian memusatkan pada ketidakrasionalan
sistematik yang menjadi ciri keputusan para pemodal. “Kelemahan perilaku”
ini mungkin konsisten dengan berbagai anomali (penyimpangan) pasar efisien
(Bodie, Kane and Marcus, 2011, Investments and Portofolio Managements,
hlm. 412).
B. TEORI STRUKTUR MODAL
BALANCING THEORY
1. Struktur Modal pada Pasar Modal Sempurna dan Tidak Ada Pajak
Pasar modal yang sempurna adalah pasar modal yang sangat kompetitif.
Dalam pasar tersebut, antara lain tidak dikenal biaya kebangkrutan, tidak
ada biaya transaksi, bunga simpanan, dan pinjaman sama yang berlaku
untuk semua pihak
2. Pasar Modal Sempurna dan Ada Pajak
Dalam keadaan ada pajak, MM berpendapat bahwa keputusan pendanaan
menjadi relevan. Hal ini disebabkan pada umumnya bunga yang
dibayarkan (karena menggunakan utang) bisa dipergunakan untuk
mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak (bersifat tax deductible).
3. Adanya Biaya Kebangkrutan
Apabila diperhatikan adanya ketidaksempurnaan pasar modal maka
pemilik perusahaan (pemegang saham) mungkin keberatan untuk
menggunakan leverage yang ekstrem karena akan menurunkan nilai
perusahaan. Apabila pasar modal tidak sempurna, salah satu
kemungkinannya adalah munculnya biaya kebangkrutan yang cukup
tinggi.
4. PECKING ORDER THEORY
Teori Pecking Order tersebut dikemukakan oleh Myers (1984). Teori ini
mendasarkan diri atas informasi asimetrik (asymmetric information), suatu
istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi yang
lebih banyak (tentang prospek, risiko, dan nilai perusahaan) daripada
pemodal publik.
C. Kebijakan Dividen
- DIBAGI ATAU DITAHAN?
Pemikiran yang digunakan adalah dengan mengacu pada tujuan normatif
keputusan keuangan, yaitu apakah nilai perusahaan akan meningkat ataukah
tidak (lihat kembali Modul 1). Suatu keputusan keuangan dikatakan benar
kalau keputusan tersebut dapat membuat nilai perusahaan (atau harga saham
bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa) menjadi lebih tinggi
- RESIDUAL DIVIDEND MODEL
Residual dividend model dan kemakmuran pemilik perusahaan
kebijakan dividen tidak relevan (the irrelevance of dividend). Apakah dividen
akan dibagikan banyak atau sedikit, kemakmuran pemegang saham tidak
terpengaruh
-Ada biaya emisi dan pajak atas dividen
Apabila perusahaan menerbitkan saham baru, perusahaan akan menanggung
berbagai biaya (yang disebut sebagai floatation costs), seperti fee untuk
underwriter, biaya notaris, akuntan, konsultan hukum, pendaftaran saham, dan
sebagainya, yang bisa berkisar antara 2-5%.
-SIGNALING THEORY OF DIVIDEND
dividen dikenakan pajak –, menunjukkan bahwa tidak ada gunanya
membagikan dividen tunai (karena hanya membuat pemegang saham
membayar pajak sehingga berkurang kemakmurannya) apabila prospek
perusahaan di masa yang akan datang tidak berubah.
-PEMBELIAN KEMBALI SAHAM
Perusahaan juga bisa mendistribusikan dana yang tidak diperlukan ke
pemegang saham, bukan dalam bentuk pembayaran dividen tunai tetapi dalam
bentuk membeli kembali (sebagian) saham (repurchase of stock).
- PEMBAYARAN DIVIDEN DALAM BENTUK SAHAM
Perhatikan bahwa faktor kunci di sini apakah para pemodal berpendapat
bahwa prospek (profitabilitas) dan risiko perusahaan berubah ataukah tidak
setelah membagikan stock dividend
- DANA YANG BISA DIBAGIKAN SEBAGAI DIVIDEN
Dalam praktiknya pembagian dividen dikaitkan dengan laba yang diperoleh
oleh perusahaan dan tersedia bagi pemegang saham. Laba ini ditunjukkan
dalam laporan rugi laba sebagai baris terakhir dalam laporan (karenanya
disebut sebagai bottom line), dan disebut sebagai laba setelah pajak.
MODUL 7
Interaksi Keputusan Investasi dengan Keputusan Pendanaan

Interaksi Keputusan Investasi


dengan Keputusan
Pendanaan Investasi

Menaksir Biaya Modal Metode untuk Mengaitkan Penaksiran Arus Kas pada Saat
Keputusan Investasi dengan Proyek Dibiayai dengan Utang
Keputusan Pendanaan
1 BIAYA MODAL SENDIRI 1 PENAKSIRAN ARUS KAS OPERASI DAN BIAYA
MODAL RATA-RATA BERBOBOT

2. PERHITUNGAN GANDA YANG TERJADI


2. BIAYA UTANG (COST OF DEBT) 1 PENGGUNAAN BIAYA MODAL RATA-RATA
BERBOBOT
- Penghitungan Biaya Modal Rata-rata Berbobot
- Kesalahan yang Sering Dibuat dengan Biaya
3. BIAYA SAHAM PREFEREN Modal Rata-rata Tertimbang

2. PENGGUNAAN ADJUSTED NET PRESENT VALUE


4. PERBANDINGAN BIAYA MODAL DARI
BERBAGAI SUMBER
PENDANAAN
5. CARA MENAKSIR BETA
Kesimpulan Modul 7 :

Interaksi Keputusan Investasi dengan Keputusan Pendanaan

A. Menaksir Biaya Modal


- BIAYA MODAL SENDIRI
Biaya modal sendiri (cost of equity) menunjukkan tingkat keuntungan yang
diinginkan oleh pemilik modal sendiri (ekuitas) sewaktu mereka bersedia
menyerahkan dana tersebut ke perusahaan.
Menaksir biaya modal sendiri dengan menggunakan Capital Asset Pricing
Model. CAPM mengatakan bahwa:
Ri = Rf + (Rm - Rf) i ……
- BIAYA UTANG (COST OF DEBT)
Biaya utang menunjukkan berapa biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan karena perusahaan menggunakan dana yang berasal dari pinjaman.
Untuk menaksir berapa besarnya biaya utang tersebut maka konsep present
value diterapkan.
- BIAYA SAHAM PREFEREN
saham preferen merupakan salah satu bentuk modal sendiri maka perusahaan b
e
tidak berkewajiban melunasi saham tersebut.
b
Oleh karena itu, biaya saham preferen (diberi notasi kp) adalah: e
D kp = P …… r
a
- PERBANDINGAN BIAYA MODAL DARI BERBAGAI SUMBER p
PENDANAAN a

Risiko yang ditanggung pemilik saham preferen masih lebih besar dari risiko
i
n
kreditur, tetapi lebih rendah dari pemilik saham biasa. Oleh karena itu, biaya
v
saham preferen seharusnya lebih rendah dari biaya modal sendiri. Dengan
e
demikian, di pasar yang efisien akan terjadi hubungan sebagai berikut; ke >skp
> kd. t
a
- CARA MENAKSIR BETA s
Dengan menggunakan notasi seperti pada Tabel di atas, maka beta dihitung i

sebagai berikut. (
m
e
m
b
e
n
t
u
B. Metode untuk Mengaitkan Keputusan Investasi dengan Keputusan
Pendanaan
- PENGGUNAAN BIAYA MODAL RATA-RATA BERBOBOT
1. Kesalahan yang Sering Dibuat dengan Biaya Modal Rata-rata
Tertimbang
2. Penghitungan Biaya Modal Rata-rata Berbobot
- PENGGUNAAN ADJUSTED NET PRESENT VALUE
Metode Adjusted Net Present Value (disingkat APV) pertama kali
dikemukakan oleh Myers (1974) yang pemikirannya analog dengan pemikiran
yang dipergunakan oleh Modigliani dan Miller. Metode ini memulai analisis
dengan menilai suatu proyek apabila dibiayai seluruhnya dengan modal sendiri
(disebut sebagai Base Case NPV).
C. Penaksiran Arus Kas pada Saat Proyek Dibiayai dengan Utang
- PENAKSIRAN ARUS KAS OPERASI DAN BIAYA MODAL RATA-
RATA BERBOBOT
Cara tersebut hanya benar apabila kita mengasumsikan bahwa proyek akan
dibiayai dengan 100% modal sendiri. Dengan kata lain, dalam penghitungan
laba setelah pajak, tidak dikurangi terlebih dahulu dengan pembayaran bunga.
Apabila kita mengurangi terlebih dahulu pembayaran bunga (karena proyek
dibiayai sebagian dengan utang) maka akan terjadi perhitungan ganda kalau
dipergunakan rumus.
- PERHITUNGAN GANDA YANG TERJADI
Penggunaan metode APV mempunyai keuntungan dalam hal tidak akan
menimbulkan kebingungan dalam menaksir proceed. Hal ini disebabkan
pertama kali diasumsikan dipergunakan 100% modal sendiri, baru setelah itu
ditaksir dampak keputusan pendanaan.
MODUL 8
Pendanaan Jangka Panjang, Teori Opsi, Pendanaan Hybrid, dan Sewa Guna

Pendanaan Jangka Panjang,


Teori Opsi, Pendanaan
Hybrid, dan Sewa Guna

Pendanaan Jangka Panjang Teori Opsi Pendanaan Hybrid dan Sewa


(Option Pricing Theory) Guna (Leasing)

1. PENERBITAN SEKURITAS DI PASAR MODAL 1 . OPSI CALL 1. PENDANAAN HYBRID


- Saham Preferen
- Warrant
- Obligasi Konversi
2. SUMBER DANA JANGKA PANJANG DALAM 2. OPSI PUT
BENTUK UTANG
-Kredit Jangka Panjang 2. SEWA GUNA (LEASING)
- Obligasi
3. HUBUNGAN NILAI CALL DAN PUT UNTUK - Perlakuan Akuntansi dan Pajak
PENAKSIRAN NILAI PUT - Analisis Pendanaan dengan Sewa Guna
3. MODAL SENDIRI ATAU EKUITAS
-Saham Biasa
-Saham Biasa (Common Stock)

1 BIAYA MODAL SENDIRI


Kesimpulan Modul 8 : Pendanaan Jangka Panjang, Teori Opsi,
Pendanaan Hybrid, dan Sewa Guna
A. Pendanaan Jangka Panjang
-PENERBITAN SEKURITAS DI PASAR MODAL
Perusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal adalah perusahaan
yang memerlukan pendanaan dari luar perusahaan (external financing) dan
ingin menghindari proses intermediasi keuangan. Perusahaan bisa
menghubungi bank misalnya untuk memperoleh external financing, tetapi
harus menanggung biaya intermediasi keuangan. Maksudnya, bank
mungkin menghimpun dana dari masyarakat dengan suku bunga rata-rata
sekitar 5% tetapi menyalurkan sebagai kredit dengan suku bunga sekitar
11%. Selisih 6% tersebut merupakan biaya intermediasi keuangan
- SUMBER DANA JANGKA PANJANG DALAM BENTUK UTANG
1. Kredit Jangka Panjang
Jenis pendanaan ini disediakan oleh perbankan dan masih banyak
dimanfaatkan oleh kalangan pengusaha. Istilah yang digunakan mungkin
adalah “kredit investasi”
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda utang jangka panjang, dan umumnya tidak
dijamin dengan aset tertentu
- MODAL SENDIRI ATAU EKUITAS
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham menunjukkan bukti kepemilikan, sedangkan obligasi merupakan
surat tanda utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan.
2. Sertifikat Bukti Rights
Bagi perusahaan yang telah menerbitkan saham di pasar modal dan akan
menerbitkan saham baru bisa dilakukan dengan menawarkan terlebih dulu
kepada pemegang saham lama atau langsung ke pemodal public
B. Teori Opsi (Option Pricing Theory)
- OPSI CALL
Opsi call adalah hak untuk membeli suatu aset pada harga tertentu pada
waktu tertentu (atau sebelumnya).
- OPSI PUT
Opsi put adalah “kebalikan” dari opsi call. Opsi put adalah hak untuk
menjual suatu aset pada harga tertentu pada waktu tertentu (atau
sebelumnya).
- Hubungan Nilai Call Dan Put Untuk Penaksiran Nilai Put
Kita bisa melakukan investasi pada saham dan pada opsi put dan hasilnya
akan mempunyai karakteristik yang mirip dengan investasi pada opsi call.
C. Pendanaan Hybrid dan Sewa Guna (Leasing)
- PENDANAAN HYBRID
1. Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang memberikan dividen yang tetap
besarnya
2. Warrant
Dalam penerbitan obligasi, kadang-kadang disertai dengan warrant.
Warrant merupakan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu pada
waktu tertentu (atau sebelumnya).
3. Obligasi Konversi
Obligasi konversi merupakan obligasi yang dapat dikonversikan (diubah)
menjadi saham biasa. Pemilik obligasi konversi (convertible bonds,
selanjutnya disingkat CB), sebenarnya memiliki obligasi dan opsi call atas
saham perusahaan. Berikut ini diberikan contoh tentang obligasi konversi.
- SEWA GUNA (LEASING)
Leasing merupakan suatu cara untuk dapat menggunakan suatu aktiva
tanpa harus membeli aktiva tersebut. Oleh karena itu, leasing merupakan
suatu bentuk persewaan dengan jangka waktu tertentu (karena itu
diterjemahkan sebagai sewa guna)
1. Perlakuan Akuntansi dan Pajak
2. Analisis Pendanaan dengan Sewa Guna
MODUL 9
Topik-topik Khusus dalam Keuangan

Topik-topik Khusus dalam


Keuangan

Merger dan Akuisisi Restrukturisasi, Reorganisasi, Keuangan Internasional


dan Likuidasi

1. MOTIF MERGER DAN AKUISISI 1. RESTRUKTURISASI 1. KURS ANTARVALUTA ASING: TERJADI PROSES
ARBITRASE DALAM PENENTUAN KURS

2. MENAKSIR BIAYA DAN MANFAAT AKUISISI 2. REORGANISASI 2. BEBERAPA HUBUNGAN DASAR

3. MENAKSIR BIAYA APABILA AKUISISI 3. Likuidasi 3. PENDANAAN DARI LUAR NEGERI DAN
DILAKUKAN INVESTASI DI LUAR
NEGERI
4. FRIENDLY MERGER ATAU HOSTILE TAKEOVER?
Kesipulan Modul 9 : Topik-topik Khusus dalam Keuangan

A. Merger dan Akuisisi


- MOTIF MERGER DAN AKUISISI
Kondisi saling menguntungkan tersebut akan terjadi kalau dari peristiwa
akuisisi atau merger tersebut diperoleh synergy. Synergy berarti bahwa nilai
gabungan dari kedua perusahaan tersebut lebih besar dari penjumlahan
masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan. Dalam bahasa yang lebih
mudah, synergy adalah situasi pada saat 2+2=5. Synergy dapat bersumber dari
operating synergy ataupun financial synergy
-MENAKSIR BIAYA DAN MANFAAT AKUISISI
Analisis dilakukan dengan menggunakan asumsi bahwa pasar modal adalah
efisien. Dengan demikian, harga saham yang tercantum di bursa merupakan
harga yang wajar.
- MENAKSIR BIAYA APABILA AKUISISI DILAKUKAN
1. DENGAN CARA PERTUKARAN SAHAM
- FRIENDLY MERGER ATAU HOSTILE TAKEOVER?
Pada berbagai buku teks yang berasal dari Amerika Serikat seringkali kita
membaca istilah friendly merger atau hostile takeover. Friendly merger
berarti penggabungan dua perusahaan yang dilakukan secara bersahabat.
Bersahabat artinya manajemen (direksi) kedua perusahaan tersebut sepakat.
Biasanya faktor yang diutarakan adalah harganya dinilai layak sehingga
dilakukan akuisisi dan merger yang bersahabat..
B. Restrukturisasi, Reorganisasi, dan Likuidasi
-RESTRUKTURISASI
Restrukturisasi merupakan kegiatan untuk mengubah struktur perusahaan.
Dengan demikian, pengertian restrukturisasi sebenarnya dapat dalam artian
makin membesar atau makin ramping. Apabila diartikan dalam pengertian
yang pertama, maka kegiatan merger dan akuisisi juga merupakan upaya
untuk melakukan restrukturisasi.
- REORGANISASI
Dalam situasi ekonomi dan bisnis yang tidak menggembirakan, perusahaan
sering terpaksa harus bertahan dengan apa yang telah ada atau “memperkecil
diri” agar tidak mengalami kesulitan yang makin parah. Reorganisasi dalam
aspek finansial dilakukan untuk memperkecil beban finansial yang tetap
sifatnya. Dengan demikian, asumsinya adalah bahwa perusahaan masih
mempunyai kemampuan operasional yang baik. Ini berarti bahwa kegiatan
operasi masih mampu menutup biaya-biaya operasi
- LIKUIDASI
Likuidasi ditempuh apabila para kreditur berpendapat bahwa prospek
perusahaan tidak lagi menguntungkan.
C. Keuangan Internasional
- KURS ANTARVALUTA ASING: TERJADI PROSES ARBITRASE
DALAM PENENTUAN KURS
Kita lihat bahwa terdapat perbedaan antara kurs jual dan kurs beli antara
BI dan perusahaan money changer. Untuk money changer, kurs yang
dicantumkan tersebut adalah kurs untuk uang kertas (bank notes), yaitu
transaksi yang sering terjadi dalam jumlah relatif kecil. Sedangkan kurs
transaksi BI, sebagaimana namanya menunjukkan kurs tersebut adalah
untuk transaksi BI lewat bank
- BEBERAPA HUBUNGAN DASAR
1. Pertama, kita mungkin memilih untuk membeli US$ dengan forward
rate.
2. Kedua, kita menggunakan fasilitas swap yang disediakan oleh bank-
bank devisa.
3. Ketiga, kita menyimpan sejumlah US dollar yang pada tiga bulan lagi
jumlahnya akan menjadi $100,000.
-PENDANAAN DARI LUAR NEGERI DAN INVESTASI DI LUAR
NEGERI
Perusahaan mungkin memilih untuk menggunakan sumber dana (kredit)
dari luar negeri, dengan pertimbangan bahwa suku bunganya lebih murah
apabila dibandingkan dengan suku bunga kredit di dalam negeri.
Meskipun demikian, perlu diperhatikan kemungkinan depresiasi mata
uang rupiah dan seberapa besar diharapkan terhadap mata uang asing yang
kita pinjam.

Anda mungkin juga menyukai