11 Kiat Santri Baru Betah Tinggal Di Pondok Pesantren
11 Kiat Santri Baru Betah Tinggal Di Pondok Pesantren
Opini
11 Kiat Santri Baru Betah Tinggal di Pondok Pesantren
Jum, 14 Juli 2023 | 11:00 WIB
Ilustrasi santri Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo, Gorbogan, Jawa Tengah. (Foto: Dok. Pesantren Sirojuth
Tholibin Brabo)
Ahmad Naufa
Kolomnis
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara.
Keberadaanya yang begitu banyak dan mengakar kuat ikut berkontribusi dalam
menentukan sejarah perjalanan bangsa dari masa ke masa. Sampai tahun 2022, dalam
catatan Kemenag RI, setidaknya ada 26.975 pesantren yang tersebar di pelbagai
penjuru Indonesia.
Dalam sejarahnya – setidaknya ketika Raden Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel
mendirikan Pesantren Ampeldenta di Surabaya pada pertengahan abad 15 – pesantren
telah mampu merebut hati masyarakat. Para santri-santrinya yang banyak berasal dari
kalangan bangsawan Majapahit, kemudian banyak yang menjadi ulama besar dan
pemimpin yang berpengaruh. Sebut saja Raden Paku (Sunan Giri Prabu Satmata) dan
Raden Fatah (Sultan Demak), misalnya, adalah dua santri yang kemudian ikut
membelokkan arah sejarah. Yang terbaru, Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau
https://w w w .nu.or.id/opini/11-kiat-santri-baru-betah-tinggal-di-pondok-pesantren-X4zmd 1/8
11/27/23, 3:08 PM 11 Kiat Santri Baru Betah Tinggal di Pondok Pesantren
Gus Dur dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, misalnya, adalah tokoh yang pernah
berproses di pesantren.
Wajarlah jika lembaga pendidikan pesantren sampai hari ini dipercaya masyarakat untuk
mendidik putra-putrinya. Meski demikian, terkadang dijumpai santri baru yang tidak
betah atau tidak krasan tinggal di pesantren dengan pelbagai alasan. Nah, berikut ini
adalah 11 kiat agar santri baru betah atau krasan tinggal di pesantren.
Baca Juga
Mencari teman baru ini dapat dimulai dari teman sekamar, sekelas, atau yang berasal
dari daerah yang sama. Akan ada teman yang menyenangkan dan menjengkelkan atau
setidaknya tak sesuai harapan. Pilihlah teman yang cocok dan bisa memahami.
Usahakan memilih teman santri yang rajin, pandai dan tekun shalat berjamaah agar
tertular.
https://w w w .nu.or.id/opini/11-kiat-santri-baru-betah-tinggal-di-pondok-pesantren-X4zmd 3/8
11/27/23, 3:08 PM 11 Kiat Santri Baru Betah Tinggal di Pondok Pesantren
santri. Misalnya, santri tidak boleh membawa handphone atau adanya target hafalan.
Adakalanya jika melanggar aturan-aturan itu santri dihukum (takzir), mulai dari yang
paling ringan sampai agak berat. Misalnya, karena dalam tempo tertentu belum hafal,
santri harus berdiri di depan kelas.
Nah, aturan-aturan yang ada di pesantren itu jangan lantas dianggap sebagai sebuah
beban yang mengungkung kebebasan, melainkan sebuah kebutuhan bagi santri agar
dapat fokus dan belajar dengan sungguh-sungguh. Jadikan aturan-aturan itu sebagai
sebuah motivasi untuk meningkatkan kedisiplinan. Selain itu, jika ternyata memang
belum bisa sesuai harapan dan mendapat hukuman, maka tidak usah berkecil hati.
Anggap saja itu sebuah tes mental.
8. Mengelola Uang
Salah satu hal yang sulit adalah mengelola uang kiriman orang tua. Jika di rumah biasa
jor-joran, maka di pesantren perlu ditahan. Jika di rumah terkadang orang tua agak pelit
dengan memberi uang sedikit demi sedikit, maka di pesantren santri baru akan diberi
uang setidaknya untuk bekal satu bulan. Jika tidak pintar-pintar mengelola, hal ini dapat
menjadi kendala bagi si santri maupun orang tua. Kendala bagi santri tentu uang jatah
sebulan tidak cukup. Dan kendala orang tua adalah belum sebulan sudah minta kiriman
uang lagi.
Siasat yang dapat diterapkan adalah, pertama dengan menitipkan uang kepada
pengampu kamar atau pengurus pesantren untuk mengelola uang. Jadi, santri baru
tidak memegang semua uang yang diberikan orang tua. Di beberapa pesantren hal ini
sudah menjadi kebijakan, yaitu uang jajan santri dibatasi, tujuannya agar rekening atau
dompet orang tua tidak boncos. Intinya, bagaimanapun caranya, santri harus pintar-
pintar mengelola uang itu, bagaimana caranya supaya cukup untuk hidup sebulan. Jika
ingin beli yang macam-macam, harus berpikir ulang, karena besok masih ada hari.
9. Cita dan Tekad Kuat
Santri mesti memiliki cita dan tekad yang kuat. Senyampang masih muda, yang jika
menyerap ilmu seperti melukis di atas batu, pergunakan waktu dan kesempatan sebaik-
baiknya. Tak ada sejarah orang-orang besar yang selalu hidup dalam kesenangan. Mulai
dari para nabi sampai ulama dan para pejuang, hidup mereka penuh cobaan, onak dan
duri tajam.
Maka, salah satu hal yang dapat memotivasi adalah menyempatkan membeli buku dan
membaca biografi para nabi, sahabat, ulama, ilmuwan atau pejuang. Bagaimana peran
dan kontribusi mereka tetap dikenang sampai sekarang, salah satunya adalah karena
memiliki cita-cita dan tekad yang kuat dalam turut serta menghidupkan agama,
mencintai ilmu pengetahuan dan berjuang agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi
orang lain.
https://w w w .nu.or.id/opini/11-kiat-santri-baru-betah-tinggal-di-pondok-pesantren-X4zmd 5/8
11/27/23, 3:08 PM 11 Kiat Santri Baru Betah Tinggal di Pondok Pesantren
Terpopuler
Nasional
Gelar Lakut Perdana di Papua Barat, Bukti Komitmen IPPNU Lakukan Pemerataan Kaderisasi
Sen, 27 November 2023 | 14:30 WIB
Nasional
Jelang Masa Kampanye Pemilu 2024, Seluruh Pihak Diimbau Taati Aturan dan Cegah Polarisasi
Sen, 27 November 2023 | 13:15 WIB
Daerah
Dilantik, Sako Ma’arif NU NTB Diminta Segera Bentuk Kepengurusan di Tingkat Cabang
Sen, 27 November 2023 | 13:00 WIB
Nasional
Alissa Wahid Jelaskan Demokrasi ala Gus Dur: Jadi Ruang untuk Perjuangkan Kemaslahatan
Sen, 27 November 2023 | 12:00 WIB
Nasional
Lukman Hakim Saifuddin Sebut Pemilu adalah Wujud Kedaulatan Rakyat, Bukan Perebutan Kekuasaan