Radisya Raudahlia Putri - 2110211320035 - Hukum Pajak
Radisya Raudahlia Putri - 2110211320035 - Hukum Pajak
NIM/Kelas : 2110211320035/ B
Matkul : Hukum Perpajakan
Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa dalam Putusan MA. Nomor 3343
K/Pid.Sus/2019 tersebut dapat di uraikan sebagai berikut:
2. Duduk Perkara
Dalam kasus ini, terdakwa LAILY MELY mengajukan keberatan terhadap
perhitungan kerugian pajak yang dilakukan oleh Dirjen Pajak. Menurutnya, sisa
kekurangan pembayaran atas faktur pajak tidak sebesar yang dihitung oleh Dirjen
Pajak. Selain itu, terdakwa juga berpendapat bahwa utang pajak yang tersisa bukan
hanya menjadi tanggung jawab pribadinya, melainkan juga tanggung jawab korporasi
PT Karya Putra Lokatirta (PT KPL) dan Albert Lie sebagai Presdir, serta Surianto Lie
sebagai Direktur.
Selain itu, terdakwa juga menentang putusan Mahkamah Agung yang
memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan dan menetapkan barang
bukti yang disita dari dirinya.
Namun, Mahkamah Agung tetap memutuskan bahwa terdakwa LAILY MELY
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana perpajakan.
Meskipun demikian, terdapat informasi bahwa dalam hal-hal tertentu masih
dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian
informasi yang disajikan oleh Mahkamah Agung.
3. Putusan
Dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3343
K/Pid.Sus/2019, terdakwa LAILY MELY didakwa melakukan tindak pidana perpajakan
sebagaimana diatur dalam Pasal 39A huruf a juncto Pasal 43 Ayat (1) Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan juncto
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983. Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan tindak
pidana perpajakan dan dijatuhi hukuman pidana penjara selama 4 tahun dan denda
sebesar Rp58.454.544.176,00. Selain itu, terdakwa juga diharuskan membayar biaya
perkara sebesar Rp10.000,00.
Dalam putusan tersebut, terdapat referensi terkait dengan dokumen-dokumen
yang relevan dengan kasus, seperti akte pendirian dan perubahan PT KARYAPUTRA
LOKATIRTA, serta ordner asli SPT Masa PPN normal masa Januari s.d Desember. Selain
itu, terdapat pula pernyataan bahwa terdakwa LAILY MELY diharuskan membayar
biaya perkara sebesar Rp10.000,00. Dakwaan ini kemudian menjadi dasar bagi proses
persidangan dan putusan Mahkamah Agung terkait dengan kasus tindak pidana
perpajakan yang melibatkan terdakwa LAILY MELY.