Pengaruh Model TGT Terhadap Minat Belajar PPKN Kelas 3 Materi Hak Dan Kewajiban
Pengaruh Model TGT Terhadap Minat Belajar PPKN Kelas 3 Materi Hak Dan Kewajiban
PROPOSAL SKRIPSI
ZULFALAILA RAMADANI
06040720096
NOVEMBER 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iii
DAFTAR RUMUS...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Indetifikasi Masalah.............................................................................................6
C. Batasan Masalah..................................................................................................7
D. Rumusan Masalah................................................................................................7
E. Tujuan Penelitian.................................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................11
A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament)......11
B. Media Pembelajaran Pick The Fries.................................................................17
1. Pengertian Media Pembelajaran...........................................................................17
C. Minat Belajar......................................................................................................25
D. Mata Pelajaran PKN..........................................................................................30
E. Kajian Penelitian yang Relevan........................................................................38
F. Kerangka Berpikir.............................................................................................44
G. Hipotesis Penelitian........................................................................................45
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................47
A. Jenis Penelitian...................................................................................................47
B. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................48
C. Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................48
D. Variabel Penelitian.............................................................................................50
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data......................................................51
F. Validitas dan Reabilitas Instrumen...................................................................56
G. Teknik Analisi Data........................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................62
I
DAFTAR TABEL
II
DAFTAR GAMBAR
III
DAFTAR RUMUS
IV
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
1
Nuraini Soyomukti, Teori-Teori Pendidikan (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2015).
2
Undang-Undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Th.2003), IV. (Jakarta: Sinar Grafika, 2011).
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakrya,2011), Cet 17, h.10
2
belajar mengajar, yaitu : kemampuan, minat belajar dan latar belakang sosial
siswa. Maka dari itu, hasil belajar tidak hanya tergantung pada apa yang
informasi saja namun guru juga harus memiliki jiwa pembimbing dan
efektif.
faktor yang mempengaruhi minat belajar yaitu media ajar dan sikap guru
secara lisan karena dianggap lebih mudah dan efisien. Namun, nyatanya
metode tersebut hanya berpusat kepada guru saja, sehingga siswa hanya
pada kurikulum 2013 dituntut untuk proses pembelajaran berpusat pada siswa
berhasil apabila aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik dapat
berjalan secara seimbang. Aspek afektif dan aspek motorik hanya dapat
bisa dipengaruhi oleh minat belajar siswa. Oleh karena itu minat belajar siswa
seseorang untuk belajar atau untuk berperan aktif dalam suatu pembelajaran.
pada proses pembelajaran, dengan minat belajar dari siswa yang kuat maka
yang memiliki minat belajar yang kuat adapula yang kurang. Hal ini
pada mata pelajaran yang kurang disukai biasanya siswa akan bersifat lebih
4
Ni Nyoman Sukasih, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament
(TGT) Untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn,” Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar 2, no. 3 (2018): 224–
229.
5
Lailatul Fadilah, “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES
TOURNAMENT) BERBANTUAN MEDIA PERMAINAN KARTU BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR
4
Hal ini yang seharusnya menjadi pekerjaan berat bagi guru agar dalam
dan senang. Banyak sekali strategi, pendekatan atau model pembelajaran yang
banyak teori dan pembahasan. Siswa akan banyak mengalami kesulitan dan
kejenuhan dalam belajar PKN karena cara mengajar guru yang setiap harinya
dapat membuat siswa tertarik dan antusias terhadap materi yang disampaikan.
pembelajaran secara lisan saja, hal ini menyebabkan pembelajaran yang pasif
dan kurang melibatkan keaktifan siswa pada setiap pembelajaran. Guru juga
jarang sekali membuat pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif dan
materi yang ada pada buku paket/panduan yang telah ditetapkan saja terlebih
siswa yang menyimak penjelasan guru dan banyak pula yang merasa bosan,
PADA MATA PELAJARAN PPKn TEMA 4 KELAS 3 SDN DUKUH MENANGGAL 1 SURABAYA,” UNIPA
Surabaya (2020).
5
dengan teman-temannya atau bahkan bercanda ria. Hal ini yang sengaja
dilakukan siswa agar tugas yang diberikan guru tidak secepatkan diselesaikan
temannya, sibuk bermain sendiri dan sibuk dengan dunianya sendiri. Dari
bahwa mata pelajaran PKN kurang diminati peserta didik karena mata
pelajaran PKN berisi materi yang begitu banyak, serta pemanfaatan media
menjadi jenuh. Tak jarang banyak siswa yang tidak memperhatikan saat guru
sedang menerangkan, mereka lebih memilih untuk bermain sendiri. Selain itu,
untuk mengurangi rasa bosan, beberapa siswa lebih memilih izin ke kamar
mandi sejenak dan kembali ke kelas. Sikap ini menunjukan bahwa siswa
yang baru dan tidak membosankan. Hal ini menunjukkan kurangnya minat
TGT dalam pembelajaran PKN siswa kelas III MINU Waru II Sidoarjo karena
meningkatkan minat belajar dan keaktifan siswa pada saat proses belajar
pembelajaran.
Pick The Fries Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKN
B. Indetifikasi Masalah
kelas III MINU WARU 2 SIDOARJO sehingga dalam penelitian ini dapat
menarik.
7
C. Batasan Masalah
Fries.
3. Penelitian ini meneliti tentang minat belajar PKN di kelas III MINU
SIDOARJO.
D. Rumusan Masalah
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) berbantuan media pick the
fries pada mata pelajaran PKN kelas III MINU Waru II Sidoarjo?
tipe TGT (Team Games Tournament) berbantuan media pick the fries pada
E. Tujuan Penelitian
8
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) berbantuan media pick the
fries pada mata pelajaran PKN kelas III MINU Waru II Sidoarjo.
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) berbantuan media pick the
fries pada mata pelajaran PKN kelas III MINU Waru II Sidoarjo.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian Model Kooperatif Tipe TGT dengan berbantuan Pick
1. Manfaat Teoritis
model pembelajaran TGT dengan berbantuan media Pick The Fries dalam
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
kooperatif tipe TGT yang efektif dapat meningkatkan minat belajar bagi
peserta didik. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan
penelitian selanjutnya.
b. Bagi Guru
c. Bagi Siswa
d. Bagi Madrasah
BAB II
LANDASAN TEORI
secara kerja sama dalam suatu kelompok kecil yang memiliki kemampuan
pembelajaran tidak hanya dari guru, tetapi siswa dapat saling belajar dari
siswa ke siswa yang lainnya. Terdapat empat hal yang penting dalam
6
Salma Drayatun, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas Viid Smp Negeri 1 Kokop,” Jurnal Pena Sains 4, no. 1
(2017).
7
Ibid.
11
secara kelompok (4) terdapat kompetensi/ tujuan yang ingin dicapai secara
dilakukan secara tim. Tim adalah tempat untuk mencapai tujuan bersama.
Sehingga setiap anggota tim harus saling membantu agar tujuan tersebut
ditentukan tolak ukur keberhasilan melalui bentuk tes maupun nontes. (3)
baik, maka hasil yang dicapai kurang maksimal. (4) keterampilan untuk
8
Robert E Salvin, Cooperative Learning (Bandung: Nusa Media, 2015).
9
and Made Putra. Oktayana Mahardika, I Kadek Dwi, “‘Teams Games Tournament Assisted by
Question Card Increases Student Knowledge Competence in Science Learning.,’” International
Journal of Elementary Education 4, no. 3 (2020): 301.
12
anggota tim lainnya untuk memperoleh skor bagi timnya. Permainan dapat
disusun oleh guru dalam bentuk kuis yang berisi pertanyaan yang
dapat membantu siswa untuk meningkatkan sifat positif dalam belajar (3)
membantu siswa untuk dapat menerima pendapat dari siswa lain (4)
seluruh siswa tanpa perbedaan status, siswa berperan sebagai tutor sebaya
10
and Sri Harmianto Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Model-Model Pembelajaran Inovatif
(Bandung: Alfabeta, 2011).
11
Ibid.
13
dengan Model lainnya.12 Model TGT ini dapat mendorong siswa untuk
penilaian akademik saja yang menajadi hasil satu -satunya. Namun hasil
lainnya seperti kerja sama dan penguasan materi juga menjadi bahan
pertimbangan penilaian.
Tournament)
a. Presentasi di Kelas/Mengajar
12
Eka Inda Saputri, “Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu Media
Flash Card Terhadap Hasil Belajar Pkn Peserta Didik Kelas V Sdn 2 Waluyojati Pringsewu
Lampung” (2020) 11-19.
13
Krisma Widi Wardani Muhammad Surya Hamdani, Mawardi, “PENERAPAN MODEL
Pembelajaran Tgt Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas 5 Untuk Meningkatkan
Keterampilan Kolaborasi,” Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar 3, no. 4 (2019): 440–447 .
14
c. Game
d. Tournament
Kegiatan ini dilakukan pada akhir pekan. Kegiatan ini diikuti oleh
yang didiskusikan.
e. Penghargaan
terbanyak dan memenuhi kriteria yang dilihat dari cara kerja dalam tim
tersebut.
a. Kelebihan
14
Firosalia Kristin Wahyu Astuti, “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES
TOURNAMENT UNTU MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA,” Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar 1, no. 3 (2017): 155–162.
16
b. Kelemahan
3) Masih ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi tapi belum bisa
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang memiliki arti
tengah, perantara, atau pengantar. Media dalam bahasa Inggris berasal dari
kata “medium” berarti pengantara. Dalam bahasa arab media berasal dari
kata “wasa’il” berarti sarana. Secara istilah media dapat diartikan sebagai
15
Ibid.
16
Septy Nurfadhillah, Pengertian Media Pembelajaran, Landasan Fungsi, Manfaat, Jenis-Jenis,
Media Pembelajaran Dan Cara Penggunaan Kedudukan Media Pembelajaran (Sukabumi: CV
Jejak, 2021).
17
juga sebagai alat-alat grafis, foto grafis, atau elektronis, untuk mengelolah
pendidikan.
17
Ibid, 7-8.
18
Hamzah Pagarra and dkk, Media Pembelajaran (Makasar: Badan Penerbit UNM, 2022), 5.
19
Septy Nurfadhillah, Pengertian Media Pembelajaran, Landasan Fungsi, Manfaat, Jenis-Jenis,
Media Pembelajaran Dan Cara Penggunaan Kedudukan Media Pembelajaran, 4-5.
18
kepada siswa berupa bahan ajar agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti
stundent center.20
berikut : 22
materi uang berkaitan dengan arti visual yang disajikan pada materi
pembelajaran.
disampaikan.
21
Peri Ramdani, Media Pembelajaran Animasi (Sukabumi: Farha Pustaka, 2021), 15.
22
Cecep Kustandi and Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran : Konsep &
Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran Bagi Pendidik Di Sekolah Dan Masyarakat Edisi
Pertama (Jakarta: Kencana, 2020), 16.
20
agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Menurut Kemp
dan Dayton, manfaat media pembelajaran secara khusus sebagai berikut :23
maupun tenaga
a. Media Visual, suatu media yang dinikmati oleh indra penglihat atau
c. Media audio visual, suatu media yang dapat dinikmati baik oleh indra
question card. Media ini juga dapat disebut kartu soal merupakan media
visual yang terbuat dari kertas berukutan 10 x 10 cm. Dalam kartu tersebut
berkaitan dengan materi yang harus dipecahkan atau dijawab oleh siswa
Pick The Fries merupakan media berbentuk kartu soal yang digulung
Media pembelajaran Pick The Fries sangat mudah di buat dan tidak
membutuhkan waktu yang lama. Adapun cara pembuatan media ini yaitu :
26
SD Putri, T Subroto, and W Sunarto, “Pengaruh Metode Aktif Team Quiz Berbantuan Question
Card Terhadap Hasil Belajar,” Chemistry In Education 2, no. 1 (2013): 2–3.
23
sangat praktis digunakan saat pembelajaran. Selain itu, media ini juga
kritis.27
C. Minat Belajar
dan kesukaan pada kegiatan atau sesuatu tertentu, tanpa adanya paksaan
dari siapa pun. Pengertian lain juga diungkapkan oleh Djamarah bahwa
dari aspek psikologis manusia yang tampak pada diri mereka dengan
partisipasi.28
Peserta didik yang mempunyai minat belajar, antusias tinggi akan lebih
belajar merupakan dorongan dari dalam diri peserta didik agar belajar,
yang membuat peserta didik berminat, yang asalnya dari diri sendiri.
objek belajar.
29
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2015).
30
Rizki Nurhana Friantini and Rahmat Winata, “Analisis Minat Belajar Pada Pembelajaran
Matematika,” JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) 4, no. 1 (2019): 6.
26
a. Perasaan senang
b. Ketertarikan
c. Perhatian
sebagai berikut:32
a. Perasaan senang
Perasaan ini juga akan terlihat pada saat mengikuti suatu kegiatan.
31
Avianti Permata Yuniar dan Aan Hendrayana, “Analisis Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Matematika Kelas Virtual Di SMA,” TIRTAMATH:Jurnal Penelitian dan Pengajaran Matematika 3
(2021): 80–94.
32
Herlina, Minat Belajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 20-22.
27
b. Ketertarikan
dalam dirinya.
c. Perhatian siswa
pada itu. Peserta didik yang memiliki minat pada objek tertentu, maka
kegiatan dari objek tersebut. Sikap ketekunan dan kerja keras yang
e. Keinginan/kesadaran
baiknya. Sehingga siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan
ataupun memaksanya.
oleh Safari yang terdiri dari lima indikator minat belajar yakni perasaan
peserta didik.
yang mampu menjadi jati diri dan diwujudkan dalam perilaku kehidupan
mulai dari segi ahama, sosbud, bahasa, ras, dan suku bangsa yang fokus
29
mencerminkan nilai luhur dan norma. Selain itu, sebagai usaha untuk
dengan tujuan agar siswa menjadi warga negara yang dapat diandalkan
sehari-hari. Hal tersebut berdasarkan dengan apa yang dikatakan oleh Nabi
untuk menuntut ilmu, namun perlu diperhatikan bahwa ilmu yang wajib
agar kelak diusia remaja mampu menerapkan apa yang boleh dilakukan
dan tidak boleh dilakukan, mana hak dan kewajiban. Sehingga mereka
warga yang baik (to be good citizens), yaitu menjadi warga negara yang
sehari-hari.
35
A. Mubarokah, Hakikat Dan Fungsi Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, 2012.
32
a. Hak
1) Pengertian Hak
َفٱنُشُز و۟ا َيْر َفِع ٱُهَّلل ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ِم نُك ْم َو ٱَّلِذ يَن ُأوُتو۟ا ٱْلِع ْلَم َد َر َٰج ٍتۚ َو ٱُهَّلل ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َخ ِبيٌر
Artinya :
bagi hamba yang memiliki ilmu akan lebih tinggi dibanding orang
berikut : 37
a) Hak merupakan salah satu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
lainnya.
36
Kementrian Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Dan Terjemah (Jakarta: CV Pustaka Jaya Ilmu, 2014).
37
Andi Sugistino Prayoga and dkk, “Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Perspektif Hak
Asasi Manusia Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Indonesia,” Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan
Kewarganegaraan 1, no. 1 (2021): 84.
34
2) Contoh-Contoh Hak
a) Hak di Rumah39
b) Hak di Sekolah
c) Hak di Masyarakat
b. Kewajiban
1) Pengertian Kewajiban
2) Contoh-Contoh Kewajiban
a) Kewajiban di Keluarga
(2) Mengerjakan PR
b) Kewajiban di Sekolah
c) Kewajiban di Masyarakat
41
Prayoga and dkk, “Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia
Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Indonesia. 21”
37
menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara
Kedua, penelitian oleh Anak Agung Oka Vera Widiani dengan judul
42
I Gd Gunarta, “Pengaruh Model Pembelajaran TGT Berbantuan Media Question Card Terhadap
Hasil Belajar IPA,” Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran 1 (2018): 2.
38
hasil belajar PKN antara siswa yang mengikuti model pembelajaran TGT
Ketiga, Penelitian oleh Slamet Mamanda dan Made Sumantri dengan judul
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa. Hal ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Banjar Jawa pada
43
K Suarni A.A.O.V. Widiani, W. Lasmawan, “Pengaruh Model Pembelajaran TGT Berbantuan
Permainan Tradisional Terhadap Sikap Sosial Dan Hasil Belajar PKN Siswa,” PENDASI: Jurnal
Pendidikan Dasar Indonesia 04, no. 01 (2020).
44
Made Sumantri Slamet Mamanda, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament Dengan Menggunakan Media Kartu Cetak Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar,” Journal Of Education Action Research 2, no. 4 (2018).
39
menggunakan
minat belajar
siswa.
- Mata pelajaran
pada penelitian
tersebut yaitu
IPA sedangkan
pada penelitian
45
Windia Hadi Dewi Ratnawati, Isnaini Handayani, “Pengaruh Model Pembelajaran PBL
Berbantuan Question Card Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP,” Jurnal
Pendidikan Matematika 10, no. 01 (2020).
40
PKN.
- Tempat
penelitian yang
berbeda yaitu
SD Gugus IV
Kecamatan
Petang dengan
MINU Waru II
Sidoarjo
- Menggunakan belajar
ekxperiment digunakan
penelitian
tersebuut adalah
permainan
41
tradisional,
sedangkan pada
penelitian kali
ini
menggunakan
fries.
- Subjek pada
penelitian
tersebut yaitu
siswa kelas II
sedangkan pada
penelitian kali
III
Belajar belajar.
42
- Metode
penelitian yang
digunakan pada
penelitian
tersebut adalah
Penelitian
Tindakan Kelas,
sedangkan pada
penelitian kali
eksperimen.
- Subjek
penelitian :
siswa SMP
dengan siswa
SD.
43
F. Kerangka Berpikir
yang penting. Adanya komunikasi 2 arah yang dilakukan oleh guru dan siswa
menjadi suatu hal yang terus diperhatikan. Hal tersebut digunakan untuk
belajar siswa menjadi salah satu prinsip penting yang dapat mencapai
siswa kelas III MINU Waru 2 memiliki minat belajar yang masih kurang pada
mata pelajaran PKN. Hal tersebut dipengaruhi oleh model dan metode yang
ceramah dan tugas saja, hal tersebut membuat siswa merasa bosan dan
mengantuk.
Minat belajar
meningkat
44
disampaikan dalam bentuk pernyataan baru yang didasarkan pada fakta saat
H0 : Tidak terdapat perbedaan minat belajar PKN siswa kelas III MINU Waru
kooperatif tipe TGT dengan kelompok siswa yang tidak diberikan perlakuan
H1 : Terdapat perbedaan minat belajar PKN siswa kelas III MINU Waru II
kooperatif tipe TGT dengan kelompok siswa yang tidak diberikan perlakuan
46
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012).
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian ini seringkali menjadi pilihan bagi para peneliti dikarenakan metode
dengan tepat dan baik.47 Desain yang digunakan memberikan perlakuan (X)
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung:
Alfabeta, 2010).
46
posttes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut desain penelitian :
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
2023/2024.
1. Populasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
kesimpulan.48 Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas 3 MINU Waru II
Sidoarjo tahun ajaran 2023/2024 dengan populasi dari dua kelas yaitu
Jumlah Siswa
III A 14 11 25
III B 16 9 25 50
Jumlah 30 20
2. Sampel
teliti.49 Sampel memiliki dua makna yaitu pertama, setiap populasi harus
memiliki peluang untuk terambil sebagai unit dan kedua, besar sampel
penelitian ini adalah terdiri dari 25 siswa kelas III A sebagai kelas kontrol
D. Variabel Penelitian
dan mengingat materi PKN kelas III. Proses ini dilakukan agar siswa lebih
terikat dalam penelitian ini yaitu minat belajar siswa kelas III MINU Waru
50
Rahmi Ramadhani and Nuraini Sri Bina, Statistika Penelitian Pendidikan : Analisis Perhitungan
Matematis Dan Aplikasi SPSS (Jakarta: Kencana Prana Media, n.d.).
51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
52
Syafrida Hafni Sahir, Merodologi Penelitian (Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia, 2021).
49
dalam penelitian ini mengarah kepada minat belajar siswa pada daat proses
Teknik dan instrumen merupakan suatu cara atau alat yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data sebagai salah satu bagian yang pentin
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan metode penelitian. 53 Teknik dan
diantaranya:
a. Angket
53
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, ed. CV Pusaka Setia (Bandung, 2011).
54
Syahrum and Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, ed. Rusydi Ananda (Bandung:
Citapustaka Media, 2014).
50
penelitian.55
positif dan negatif tentang minat belajar pada mata pelajaran PKN.
jawaban yaitu56 :
55
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
56
Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013).
51
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Ragu Setuju
Setuju
Positif (+) 5 4 3 2 1
Negatif (-) 1 2 3 4 5
b. Dokumentasi
berlangsung.
57
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2015).
52
Pengumpulan Instrumen
Data
pembelajaran PKN
dan guru.
peserta didik. Berikut ini kisi - kisi pada angket minat belajar:59
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
59
Umi Kalsum, Upaya Peningkatan dan Hasil Belajar Matematika Materi Luas Bangun Ruang
dengan Media Bangun Ruang Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 002 Bengkong Semester 2 Tahun
Pembelajaran 2021/2022, (Jember: CV RFM Pramedia Jember, 2022), 19.
53
+ -
Perasaan senang 2 3 5
Ketertarikan 1 2 3
Perhatian dalam 5 4 9
belajar
Partisipasi dalam 2 2
pembelajaran
Keinginan/ 1 1
kesadaran dalam
belajar
Jumlah 11 9 20
Kriteria Penelitian :
TS = Tidak setuju
RR = Ragu-ragu
54
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
1. Uji Validitas
pada aspek yang ingin diuji. Validitas merupakan alat ukur yang
menunjukkan sejauh mana apa yang ingin diukur. Hasil validitas diukur
menggunakan uji validitas isi dan validitas konstruksi. Validitas isi dengan
exspert judgment (dosen ahli dalam validasi angket minat belajar) dimana
validasi isi ini bersifat subjektif dari expert yang menilai, oleh karena itu
2. Uji Reliabilitas
55
lebih pada gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. 60 Setelah uji
digunakan analisi statistic deskriptif dan inferensial. Pada penelitian ini data
yang terkumpul berupa nilai pretest dan posttest yang dijadikan sebagai bahan
murni dengan melihat perbedaan nilai awal saat pre-test dan nilai akhir saat
60
Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dengan Perbandingan Perhitungan Manual Dan SPSS, 55
61
Albi Anggito, Metode Penelitian Kualitatif (Jawa Barat: CV Jejak, 2018)
56
post-test. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rata - rata kedua
nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t
kelompok kontrol. Namun pelaksanaan uji ini dilakukan setelah perlakuan uji
diantaranya, yaitu :
1. Uji Normalitas
tidak berditribusi normal maka menggunakan Uji perbedaan dua rata – rata
62
Priati Assiroj, Rasona Akbar, and Bobby Briando, Statistika Dasar (BPSDM KUMHAM
PRESS, 2022).
57
Shapiro Wilk digunakan karena jumlah data kurang dari 50. Adapun
sebagai berikut :
1. Apabila nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka data memiliki distribusi
normal.
2. Apabila nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka data memiliki distribusi
tidak normal.
2. Uji Homogenitas
memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
Jenis uji homogenitas yang digunakan adalah uji lavene’s test. Uji ini
berbeda dari dua data kelompok yang didapatkan baik dari kelompok
63
Eviana Hikamudin, Diana Suzana Mandar, and Suprananto, Modul Ajar Statistika Terapan (Pusat
Asesmen Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek, 2023).
58
berikut :
1. Apabila nilai signifikansi (sig) pada based on mean > 0,05 maka data
dinyatakan homogen.
2. Apabila nilai signifikansi (sig) pada based on mean < 0,05 maka data
3. Uji T
kooperatif tipe TGT (Team Group Tournament) pada kelas eksperimen (III
64
Jarnawi Afgani Dahlan, Pengantar Statistika (Perpustakaan UT,2020).
59
DAFTAR PUSTAKA
Belajar PKN Siswa.” PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 04, no.
01 (2020).
Avianti Permata Yuniar dan Aan Hendrayana. “Analisis Minat Belajar Siswa
94.
60
Basri, Nurlina. “Meningkatkan Hasil Belajar PKN Materi Hak Dan Kewajiban Di
no. 01 (2020).
Friantini, Rizki Nurhana, and Rahmat Winata. “Analisis Minat Belajar Pada
Kemampuan Daya Ingat Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas 4 MINU
2023.
61
(2018): 2.
Question Card Terhadap Hasil Belajar IPA SIswa Kelas IV SDN Kertosari II
2011.
Muhibba, Iba, and Lubna Assagaf. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema
Kebudayaan, 2018.
Oktayana Mahardika, I Kadek Dwi, and Made Putra. “‘Teams Games Tournament
(2020): 301.
63
Pagarra, Hamzah, and dkk. Media Pembelajaran. Makasar: Badan Penerbit UNM,
2022.
Prayoga, Andi Sugistino, and dkk. “Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh Dalam
Putri, SD, T Subroto, and W Sunarto. “Pengaruh Metode Aktif Team Quiz
Media, n.d.
Meningkatkan Aktivitas Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas Viid Smp Negeri
2, no. 4 (2018).
Indonesia, 2021.
2013.
Yulia Pratami Putri and Alpha Galih Adirakasiwi. “Analisis Minat Belajar Siswa
2934–2940.
Zainal Arifin. Penelitian Pendidikan Metode Dan Paradigma Baru. Bandung: PT.
2011.