Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN

Eka Rizkiyani1, Erin Afitasari 2, Tamalia Wahyu Utami 3, Yani 4, Yovi Fitriyanto5

4001417026 1, 4301417076 2, 4301417052 3, 4401417018 4, 4101417175 5

Pengantar Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

ABSTRAK

Pendidikan adalah sebuah proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi


potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya, dan pendidikan juga
merupakan proses membimbing, melatih, memandu manusia agar terhindar dari
kebodohan dan pembodohan, pendidikan juga dapat dijadikan sebagai proses elevasi
yang dilakukan secara nondiskriminasi, dinamis dan intensif menuju kedewasaan
individu, yang dilakukan secara kontinu dengan sifat yang adaptif dan nirlimit atau
tiada akhir. Tugas dan fungsi utama pendidikan adalah membangun manusia yang
beriman, cerdas dan kompetitif. Selain itu, fungsi pendidikan harus menanamkan
keyakinan kepada peserta didik bahwa untuk mencapai kemajuan bangsa yang lebih
baik dimasa yang akan datang haruslah dengan ilmu pengetahuan. Secara teknis dan
kelembagaan, pendidikan berfungsi untuk memfasilitasi proses pembelajaran bagi
peserta didik, sehingga ia mampu mentransmisi pengetahuan yang diperolehnya
dengan baik dan efektif. Tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.

Kata kunci; Sumber, Azaz dan Landasan pendidikan

PENDAHULUAN

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah landasan
serta mengindahkan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu.Landasan dan asas
tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu.
Beberapa diantara landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofi, sosiologis,
dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan
pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan
itu menjemput masa depan. Kajian berbagai landasan landasan pendidikan itu akan
membentuk wawasan yang tepat tentang pendidikan. Dengan wawasan dan
pendidikan yang tepat, serta dengan menerapkan asas-asas pendidikan yang tepat
pula, akan dapat memberi peluang yang lebih besar dalam merancang dan
menyelenggarakan program pendidikan yang tepat wawasan.

Artikel ini akan memusatkan paparan dalam berbagai landasan dan asas pendidikan,
serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya. Landasan pendidikan
tersebut adalah landasan filosofis, sosiologis, cultural, psikologis, dan iptek. Sedangkan
asas-asas pendidikan yang akan dikaji adalah Asas tut wuri handayani, asas belajar
sepanjang hidup, dan asas kemandirian dalam belajar.

PEMBAHASAN

LANDASAN PENDIDIKAN

1. Landasan Filososfis

Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakekat
pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: apakah
pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi
tujuannya, dan sebagainya. Aliran filsafat yang kita kenal sampai saat ini adalah
Idealisme, Realisme, Perenialisme, Esensialisme, Pragmatisme dan Progresivisme dan
Ekstensialisme.

a. Esensialisme

Esensialisme adalah mashab pendidikan yang mengutamakan pelajaran teoretik


(liberal arts) atau bahan ajar esensial.

b. Perenialisme

Perensialisme adalah aliran pendidikan yang megutamakan bahan ajaran konstan


(perenial) yakni kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.

c. Pragmatisme dan Progresifme

Prakmatisme adalah aliran filsafat yang memandang segala sesuatu dari nilai kegunaan
praktis, di bidang pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang menentang
pendidikan tradisional.

d. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat pendidikan yang menempatkan
sekolah/lembaga pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat. (Hartoto:2008)

Implikasi landasan filosofis dalam proses pembelajaran

Implikasi landasan filosofis dalam proses pembelajaran lebih mengutamakan metode


mengajar yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memperoleh
pengetahuan melalui pengalaman langsung. (Misal: melalui observasi, praktikum,
dsb.) atau pengalaman tidak langsung (misal: melalui membaca laporan-laporan hasil
penelitian, dsb). (suyitno:2009) Selain itu sebagai pendidik diperlukan dalam proses
pembelajaran itu sendiri, dimana pendidik berusaha menjadi fasilitator yang baik dan
menjadi pendidik yang baik bagi perkembangan pikiran, bakat, serta karakter yang
dimiliki oleh peserta didik. Sebagai peserta didik sendiri selalu berusaha untuk selalu
mencari wawasan untuk menambah ilmunya dalam pembelajaran seperti observasi,
praktikum, membaca laporan-laporan hasil penelitian, dsb.

2. Landasan Sosiologis

Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan
dua generasi, yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Kegiatan
pendidikan yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang dengan sengaja dibentuk
oleh masyarakat.

Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiolagi pendidikan meliputi empat bidang:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.


2. Hubunan kemanusiaan disekolah
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
4. Sekolah dalam komunitas,yang mempelajari pola interaksi antara
sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

2.1 Masyarakat indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional


Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi sistem
pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan
pendidikan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah
dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat
terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an, baik melalui
kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan
Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4,
pemasyarakatan P4 nonpenataran). (Tirtaraharja:2008)
Implikasi landasan sosiologis dalam proses pembelajaran
Implikasi landasan sosiologi terhadap pendidikan adalah keberadaan sekolah tidak
dapat dipisahkan dengan masyarakat sekitarnya, perlu dibentuk badan kerja sama
antara sekolah dengan tokoh-tokoh masyarakat, proses sosialisasi anak perlu
ditingkatkan, dinamika kelompok dimnfaatkan untuk belajar. (satriadin:2017)

3. Landasan Psikologis

Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan anak.


Pemahaman etrhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan
merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan
penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang pendidikan.

3.1 Perkembangan Peserta Didik sebagai Landasan Psikologis

Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai bekal dasar untuk
memahami peserta didik dan menemukan keputusan dan atau tindakan yang tepat
dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efektif dan efisien.
(Tirtaharja:2008)

Implikasi landasan psikologis dalam proses pembelajaran

Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama kepada setiap


peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan kurikulum perlu
berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-
garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang digariskan.
(Hartoto:2008)
IDEOLOGI-IDEOLOGI DALAM PENDIDIKAN
Menurut O”Neil (2001: 99-129) setidaknya ada 3 ideologi yang berkembang dalam
dunia pendidikan, yaitu: konservatisme, liberalisme, dan kritisme.
1. Ideologi pendidikan konservatisme berpandang, bahwa ketidaksederajatan
masyarakat merupakan sesuatu keharusan alami. Oleh karena itu penganut
paham konservatif tidak menganggap rakyat memiliki kekuatan atau kekuasaan
untuk merubah kondisi. Dalam implementasi pendidikan, paham konservatif
sangat mementingkan pendidikan moral, yakni dengan cara mendorong siswa
bernalar sesuai nilai-nilai sosial yang telah mapan di masyarakat. Guna
menguatkan penanaman nilai moral proses pembelajaran cenderung menyimak
dan menghafal, serta guru harus bersikap disiplin kepada siswa.
2. Ideologi pendidikan liberal berkeyakinan bahwa dalam masyarakat terjadi
banyak masalah termasuk urusan masalah pendidikan. Paham liberal
beranggapan masalah pendidikan tidak akan ada sangkut paut dengan persoalan
politik dan ekonomi masyarakat. Namun, demikian proses pendidikan tidak
boleh lepas sama sekali dengan kondisi-kondisi eksternal, dalam hal ini ekonomi
dan politik. Pendidikan harus bisa menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi
eksternal tersebut.
3. Ideologi pendidikan kritis berpandangan bahwa pendidikan merupakan arena
perjuangan politik. Jika bagi penganut paham pendidikan konservatif,
pendidikan diarahkan untuk menjaga status quo, sedang penganut paham
pendidikan liberal pendidikan diorientasikan untuk perubahan moderat; maka
ideologi kritis ini menghendaki pendidikan sebagai sarana perubahan struktural
dan sistem fundamental dalam politik,ekonomi, serta gender. Perhatian utama
paham kritis adalah melakukan refleksi kritis terhadap “ the dominant ideology”
ke arah transformasi sosial. (william:2001)

PENUTUP

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah landasan
serta mengindahkan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu.Landasan dan asas
tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu.

Beberapa diantara landasan pendidikan tersebut adalah landasan filosofi, sosiologis,


dan psikologis yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan
pendidikan.

Selain landasan pendidikan adapula ideologi-ideologi dalam pendidikan. Ideologi


pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu: ideologi konservatifme, ideologi liberal, dan
ideologi kritis.

DAFTAR PUSTAKA

Hartoto. 2008. landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya. Makkasar:


Universitas Negeri Makkasar.
O”Neil, William F. 2001. ideologi-ideologi pendidikan (terjemahan Omi Intan Naomi).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyitno. 2009. Landasan Filosofis Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan


Indonesia.

Syatriadin. 2017. Landasan Sosiologi dalam Pendidikan.dalam Jurnal Ilmu Sosial dan
Pendidikan Vol.1 No.2.

Tirtarahardja,Umar dan S.L.La Sulo. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai