Job - Makalah Pasmod 161223

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

PASAR MODAL: ASPEK-ASPEK PASAR PERDANA

(PRIMARY MARKET)

Latar Belakang

Pasar modal (capital market) menjadi sumber pembiayaan yang sangat dibutuhkan
oleh pelaku usaha yang sedang membutuhkan tambahan modal untuk mejalankan kegiatan
usahanya. Selain itu, pasar modal juga berfungsi sebagai alternatif pembiayaan bagi
masyarakat investor. Pasar modal memiliki definisi yang sama dengan pasar konvensional
pada umumnya, bahwa pasar modal merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Pasar (market) memiliki arti sebagai sarana yang mempertemukan aktivitas pembeli dan
penjual untuk suatu komoditas atau jasa. Sedangkan definisi modal (capital) dapat dibedakan
kedalam 2 (dua) definisi, yaitu: 1) Barang modal (capital goods) seperti tanah, bangunan,
kendaraan, mesin; dan 2) Modal uang (fund) yang berupa financial assets.1 Black Law
Dictionary mendefinisikan pasar modal (capital market) sebagai “securities market in stocks
and bonds with long-term maturities are traded.” Pada intinya, pasar modal merupakan pasar
efek tempat dimana saham dan obligasi diperdagangkan. 2 Alan N. Rechtschaffen memberikan
definisi pasar modal, sebagai tempat pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
kapasitas modal (investor) dengan pihak yang sedang memerlukan modal, baik modal jangka
pendek ataupun modal jangka panjang.3 Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pasar modal merupakan tempat atau sistem yang dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan dana untuk modal yang diperlukan oleh perusahaan dan merupakan
pasar tempat orang membeli dan menjual efek. 4 Pasar modal mempertemukan pemilik dana
(supplier of fund) dengan para pengguna dana (user of fund) dengan tujuan investasi jangka
menengah dan investasi jangka panjang. Kedua pihak tersebut kemudian melakukan jual beli
modal yang berwujud efek.5

Pasar modal berjalan dengan siklus pemilik dana menyerahkan sejumlah modal yang
berbentuk dana dan kemudian penerima dana yaitu perusahaan terbuka menyerahkan surat
bukti kepemilikan berupa efek. Dalam era ekonomi modern, keberadaan pasar modal menjadi
kebutuhan yang krusial sebagai alat investasi bagi masyarakat dan sebagai sumber modal

1
M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Edisi Pertama. (Jakarta: Kencana, 2014), hal. 10.
2
Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, 8th Editio. (U.S Government, 2004), hal. 1056.
3
Alan N. Rechtschaffen, “Capital Markes, Derivatives and The Law, Oxford University Press,” oxford
University Press (2019): hal. 4.
4
Mas Rahmah, Hukum Pasar Modal (Jakarta: Kencana, 2019), hal. 3.
5
Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, hal. 12.
bagi Perusahaan yang terbentuk dalam bentuk Persero. Pasar modal berperan penting dalam
mendorong perkembangan ekonomi suatu negara, karena melalui pasar modal, aktivitas
ekonomi dapat terus berkembang. Adanya pasar modal memungkinkan Perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya, sekaligus menciptakan peluang besar dalam penciptaan lapangan
kerja, seiring dengan pertumbuhan jumlah perusahaan yang giat mengembangkan usahanya.6

Kegiatan pasar modal di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun


1995 tentang Pasar Modal (UUPM). Pasal 1 angka 13 UUPM mengatur, bahwa: “Pasar
Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan
Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan Efek.” Berdasarkan pengertian pasar modal yang
diberikan oleh UUPM, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan kegiatan
yang terdiri dari penawaran umum, perdagangan efek, perusahaan publik berkaitan dengan
emisi efek, lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.7

Penawaran umum merujuk pada proses penjualan efek di pasar perdana (primary
market). Sesuai dengan definisi yang tercantum dalam Pasal 1 angka 15 UUPM, bahwa:
“Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk
menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang
ini dan peraturan pelaksanaannya.” Penawaran Umum adalah tindakan emiten dalam
menawarkan efek kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan
pasar modal. UUPM juga mengartikan emiten sebagai pihak yang melaksanakan penawaran
umum, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 Angka 6 UUPM.

Perdagangan efek adalah proses jual beli efek yang terjadi di Bursa Efek dan
merupakan bagian dari transaksi pasar sekunder. Aktivitas perdagangan efek di pasar
sekunder berbeda secara fundamental dengan kegiatan penawaran umum di pasar perdana.
Perbedaan utamanya tidak hanya terletak pada sifat dasar dan mekanismenya, tetapi juga
pada pihak-pihak yang terlibat. Perdagangan efek di Bursa Efek dilakukan setelah efek
tersebut terdaftar (listing) dan terjadi antara para investor. Kegiatan perdagangan efek
menjadi tempat bagi investor yang memegang efek untuk meningkatkan likuiditas dengan
menjualnya di Bursa Efek. Di sisi lain, bagi investor yang ingin memiliki efek, Bursa Efek
6
I Nengah Suardana, Ni Luh Mahendrawati, and Ni Gusti Ketut Sri Astiti, “Perlindungan Hukum Terhadap
Investor Berdasarkan Prinsip Keterbukaan Oleh Emiten Di Pasar Modal,” Jurnal Analogi Hukum 2, no. 2
(2020): hal. 2.
7
Nahara Eriyanti, “Perdagangan Saham Di Pasar Modal Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Transaksi
Di Pasar Perdana Dan Pasar Sekunder Pada Pasar Modal),” TAWAZUN : Journal of Sharia Economic Law 2, no.
2 (2019): hal. 2.
merupakan tempat untuk memperolehnya. Investor yang telah membeli efek pada masa
penawaran umum di pasar perdana dan ingin menjualnya dapat memilih untuk
mentransaksikan efek tersebut di Bursa Efek (pasar sekunder). Hal ini juga berlaku untuk
investor yang tidak memiliki kesempatan membeli efek selama periode penawaran umum,
karena mereka dapat membelinya di Bursa Efek.

Pasal 1 angka 8 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)


menyebutkan bahwa perusahaan atau perseroan publik adalah Perseroan yang memenuhi
kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal. Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT)
menetapkan bahwa perusahaan publik didefinisikan sebagai perseroan yang sahamnya
dimiliki oleh setidaknya 300 (tiga ratus) pemegang saham dan memiliki modal disetor
sebesar minimal Rp 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah), atau jumlah pemegang saham dan
modal disetor yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah sesuai dengan Pasal 1 Angka 22
UUPM.8 Suatu perusahaan atau perseroan publik belum tentu merupakan emiten apabila
perusahaan tersebut belum melakukan penawaran umum, sedangkan emiten dapat dianggap
sebagai perusahaan publik apabila jumlah pemegang saham dan modalnya memenuhi
ketentuan dalam Pasal 1 angka 22 UUPM.

Selanjutnya terkait kegiatan yang berkaitan dengan lembaga atau profesi yang
berkaitan dengan efek, di dalam pasar modal, terdapat beragam lembaga dan profesi yang
memiliki keterkaitan dengan efek, memberikan kontribusi yang penting bagi aktivitas
penawaran efek baik dalam pasar perdana maupun perdagangan efek di pasar sekunder.
Beberapa lembaga dan profesi yang terlibat mencakup Perusahaan Efek (seperti Penjamin
Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan Manajer Investasi), Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan (yang dijalankan oleh PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia/KPEI),
serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (yang dioperasikan oleh PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia/KSEI). Tidak hanya itu, terdapat pula profesi pendukung seperti notaris pasar
modal, konsultan hukum pasar modal, penilai, dan akuntan publik. Selanjutnya, ada lembaga
penunjang pasar modal termasuk Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, dan Kustodian.9

8
Mas Rahmah, Hukum Pasar Modal, Edisi Pertama. (Jakarta: Kencana, 2019), hal. 3.
9
Agus Riyanto, “HUKUM PASAR MODAL DAN PENANAMAN MODAL, APA BEDANYA ?,” Binus
University Business Law, last modified 2017, accessed February 27, 2023,
https://business-law.binus.ac.id/2017/02/27/hukum-pasar-modal-dan-penanaman-modal-apa-bedanya/.
Modal yang diperdagangkan dalam pasar modal ialah modal yang berwujud surat
berharga yang berupa saham, obligasi, dan/atau sertifikasi atas saham. 10 Pasar modal sering
kali disebut sebagai pasar abstrak karena transaksinya melibatkan dana-dana jangka panjang,
yaitu dana yang diperdagangkan dengan investasi yang memiliki jangka waktu lebih dari satu
tahun.11 Kemudian apabila dilihat dari sisi kelembagaan, lembaga yang berwenang untuk
membina, mengatur, dan mengawasi Hukum Pasar Modal ialah Bapepam. Hal ini
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan (UU OJK), yang mengatur bahwa Bapepam yang merupakan bagian integral dari
kerangka Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki fungsi khusus dalam mengelola
kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal.

Pasar Modal berfungsi sebagai tempat bagi perusahaan untuk mencari pendanaan dan
juga sebagai platform bagi investor untuk mengalokasikan modal mereka. Dalam mendukung
perkembangan ekonomi nasional, Pasar Modal memiliki peran krusial sebagai sumber
pembiayaan bagi bisnis global dan sebagai wadah investasi bagi berbagai kalangan, termasuk
investor individu dan korporat. Pentingnya pengawasan yang cermat terhadap Pasar Modal
menjadi kunci dalam mencapai tujuan untuk membentuk suatu sistem Pasar Modal yang
terorganisir, adil, dan efisien. Pengawasan di pasar modal dijalankan melalui sistem yang
terstruktur dan terukur, bertujuan untuk memastikan kelancaran dan kepatuhan hukum dalam
operasional pasar modal demi melindungi kepentingan masyarakat. Upaya pengawasan ini
mencakup penetapan regulasi, pedoman, pemberian bimbingan, arahan, serta tindakan
represif seperti penyelidikan, penyidikan, dan pemberian sanksi. Ketentuan Pasal 4 UUPM,
menjelaskan bahwa: “Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan
Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat.” Pelaksanaan kegiatan pasar modal didasarkan pada beberapa asas hukum yang
berlaku, yaitu:12

1. Pasar yang teratur, suatu pasar dikatakan teratur ketika terdapat pengelola pasar dan
peraturan yang jelas untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam pasar modal.

10
Sentosa Sembiring, Hukum Pasar Modal (Bandung: Penerbit Nuansa Aulia, 2019).
11
Vidya Noor Rachmadini, “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM PASAR MODAL
MENURUT UNDANG-UNDANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA
KEUANGAN,” Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum 18, no. 2 (July 21, 2020): hal. 4, accessed
May 5, 2023, https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/hk/article/view/1093.
12
Miftakhur Habibi, Hukum Pasar Modal Indonesia (Malang: Inara Publisher, 2022), hal. 129.
Oleh karena itu, para pelaku pasar modal memiliki kewajiban untuk mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan.
2. Pasar yang dianggap wajar adalah kondisi di mana penentuan harga dipengaruhi oleh
supply dan demand, bukan hasil dari rekayasa atau manipulasi pasar. Untuk dapat
dikategorikan sebagai pasar yang wajar, syaratnya adalah harga tidak didominasi oleh
pihak tertentu, dan harga yang terbentuk bersifat murni tanpa intervensi dari
pemerintah, penyelenggara pasar, atau perusahaan yang dapat menciptakan harga
semu yang merugikan investor.
3. Konsep pasar yang efisien berasal dari teori pasar efisien yang menyatakan bahwa
pergerakan harga saham akan selalu mencerminkan harga yang benar jika distribusi
informasi di pasar merata. Oleh karena itu, harga yang terbentuk di pasar efisien
menjadi refleksi dari harga pasar yang sesuai dengan informasi yang benar-benar
tersedia.

Pasar modal memiliki berbagai jenis, yang dapat dibedakan berdasarkan waktu
transaksinya menjadi dua kategori utama, yaitu pasar perdana (primary market) dan pasar
sekunder (secondary market). Agar dapat mengakses pasar modal, sebuah Perusahaan dalam
format Persero harus terlebih dahulu mendaftar di Bursa Efek melalui bantuan dari
Perusahaan penjamin Efek.13 Sebelumnya, Perusahaan tersebut perlu mengubah statusnya
dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Dengan mendaftarkan diri di Bursa
Efek dengan bantuan perusahaan penjamin efek, Perusahaan tersebut dapat
memperdagangkan efek atau sahamnya kepada Investor dalam Pasar Perdana (IPO). Setelah
saham atau efeknya sukses terjual di pasar perdana, perusahaan sebagai emiten telah berhasil
menghimpun dana yang akan digunakan untuk mengembangkan operasionalnya. Selain
mendapatkan modal dari penjualan efek, emiten juga memiliki tanggung jawab untuk
memberikan dividen kepada para investor yang telah membeli saham mereka. Dengan cara
ini, investor dapat meraih keuntungan melalui transaksi di pasar modal. Jika investor tidak
dapat berpartisipasi dalam pasar perdana, mereka masih dapat memperoleh efek di pasar
sekunder.14 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulisan ini akan
membahas lebih dalam mengenai aspek-aspek pasar perdana (primary market) dalam
transaksi pasar modal.

Rumusan Masalah
13
Widiyanti Novi Wulandari, “MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI LEMBAGA NYA DALAM
PASAR MODAL INDONESIA Oleh : Ali Husein Mubarok,” Business Law Review 3 (2012): hal. 5.
14
Ibid., hal. 4.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam penulisan ini adalah:

1. Apa definisi Pasar Perdana?


2. Bagaimana mekanisme transaksi dalam pasar perdana?
3. Siapa saja pihak atau lembaga yang terdapat dalam pasar perdana?

Pembahasan
Definisi Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana merupakan tempat ditransaksikannya efek atau sekuritas untuk pertama
kalinya, sebelum efek tersebut dicatatkan di bursa efek. Alan N. Rechtschaffen berpendapat
bahwa the primary market is the marketplace in which newly issued financial instruments are
bought and sold. Sedangkan dalam Black Law Dictionary mendefinisikan pasar perdana
adalah a market for goods of services that are newly available for buying and selling; esp. the
securities market in which newe securities issued by corporation to raise capital.15 Selain dua
pendapat tersebut terdapat pendapat Marzuki Usman dkk., yang menjelaskan bahwasanya
pasar perdana (primary market) adalah pasar tempat pembelian surat berharga oleh pemodal
sebelum surat berharga tersebut dicatatkan di bursa utama. 16 Pasar perdana merujuk kepada
pasar di mana saham atau instrumen keuangan lainnya pertama kali diperdagangkan kepada
masyarakat sebelum diresmikan di Bursa Efek. Selama periode pasar perdana, efek tersebut
pertama kali ditawarkan kepada investor oleh Penjamin Emisi melalui Perantara Pedagang
Efek yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini dikenal sebagai Penawaran
Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO).17

Istilah lain yang umumnya digunakan untuk pasar perdana adalah go public. Harga
saham pada pasar perdana ditentukan pada jumlah yang tetap karena perusahaan telah
menetapkan harga dan jumlah saham yang akan ditawarkan sebelum melibatkannya dalam
pasar perdana. Karena keterbatasan jumlah saham yang ditawarkan oleh perusahaan, tidak
semua investor dijamin mendapatkan jumlah saham sesuai dengan keinginan mereka. Adalah
mungkin bagi investor untuk mendapatkan jumlah saham yang kurang dari yang dipesan atau
bahkan tidak mendapatkan sama sekali, terutama jika terjadi situasi kelebihan permintaan
atau oversubscribed. Sebagai contoh, apabila sebuah perusahaan menawarkan 100 juta saham

15
A. Garner, Black’s Law Dictionary, hal. 1056.
16
Marzuki Usman, Pengetahuan Dasar Pasar Modal (Jakarta: Jakarta Institut Bankir Indonesia, 1997), hal. 175.
17
“Hai Calon Investor, Yuk Mengenal Jenis Pasar Modal,” Sikapi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), accessed
December 8, 2023, https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10526.
melalui pasar perdana, sementara permintaan dari seluruh investor mencapai 150 juta saham,
situasi oversubscribed membuat investor dapat membeli saham tersebut di pasar sekunder.
Kemudian, apabila investor mendapatkan jumlah saham yang lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah yang dipesan, maka perusahaan akan melakukan pengembalian dari kelebihan
dana tersebut. Membeli saham di pasar perdana menjadi daya tarik tersendiri karena ada
kemungkinan capital gain didapat seusai saham tersebut melantai di bursa.18

Pasar perdana (primary market) memiliki beberapa ciri khusus, diantaranya:19

1. Pihak emiten (penerbit surat berharga) menjual saham kepada masyarakat melalui
perantara penjamin emisi.
2. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kesepakatan kedua pihak tersebut.
3. Pembeli surat berharga tidak dipungut biaya transaksi.
4. Apabila terjadi over-subscribed (permintaan saham lebih tinggi dibanding
penawaran), pembeli belum tentu mendapat jumlah surat berharga sesuai dengan
yang dipesan.
5. Investor membeli saham (surat berharga) melalui penjamin emisi yang telah
ditunjuk.
6. Jangka waktu pesanan terbatas
7. Penawaran penjualan saham biasanya melibatkan akuntan publik, notaris, konsultan
hukum serta perusahaan penilai.
8. Pasar perdana sering juga disebut sebagai pasar primer (primary market) atau pasar
kesatu (first market).

Pasar perdana yang merupakan tempat pertama sekali dilakukan perdagangan ekuitas
perusahaan, memiliki beberapa fungsi penting sebagai berikut:

1. Salah satu peran utama dari pasar perdana adalah mengorganisir penawaran saham
baru yang belum pernah diperdagangkan di bursa sebelumnya, sehingga pasar ini
sering disebut sebagai pasar terbitan baru. Dalam konteks ini, evaluasi mendalam
dilakukan terhadap kelayakan proyek, mempertimbangkan rasio utang ekuitas
promotor, rasio likuiditas, dan return on investment (ROI).

18
Ruri Lukitaningrum, “PRINSIP KETERBUKAAN DAN TANGGUNG JAWAB INFORMASI PADA PASAR
PERDANA DAN PASAR SEKUNDER” (Fakultas Hukum Universitas Airlangga, 2001), hal. 43.
19
SRI RETNO HANDAYANI, “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA (Studi Kasus Pada Perusahaan Keuangan Yang
Go Publik Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2006)” (2008): hal. 8.
2. Sebagai layanan penjaminan, pasar perdana menjadi aspek yang sangat penting dan
vital dalam pelaksanaan penawaran saham baru. Peran utama penjamin emisi di
pasar utama adalah untuk membeli saham yang tidak terjual. Investor sering
mengandalkan penjamin emisi untuk menilai apakah mengambil risiko tersebut
sebanding dengan potensi pengembalian. Ada juga kemungkinan penjamin emisi
membeli seluruh ekuitas baru tersebut dan kemudian menjualnya kepada investor.
3. Proses distribusi edisi baru, yakni dimulai dengan penerbitan prospektus baru, yang
secara terbuka mengundang masyarakat untuk membeli sekuritas baru dan
memberikan informasi rinci tentang perusahaan beserta penawaran, termasuk peran
penjamin emisi.

Mekanisme Transaksi dalam Pasar Perdana

Sebelum menjual saham di pasar perdana, perusahaan yang mengeluarkan saham


tersebut biasanya menyediakan rincian terperinci tentang perusahaan dalam dokumen yang
disebut prospektus. Prospektus ini berperan penting dalam menyampaikan informasi tentang
kondisi perusahaan kepada calon investor.20 Dengan adanya informasi tersebut, investor dapat
memahami potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan dan kemudian merasa tertarik
untuk berinvestasi dalam sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan. Keputusan untuk
membeli saham kemudian dapat dipengaruhi oleh kesan positif yang diberikan oleh informasi
dalam mencapai tujuan investasi mereka. Penawaran saham perusahaan kepada masyarakat
untuk pertama kalinya dikenal dengan Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan salah
satu manajemen perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat, untuk membiayai
perusahaan dengan harapan terciptanya kinerja perusahaan yang lebih baik sehingga
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat
melakukan penerbitan surat berharga seperti saham (stock), obligasi (bonds), dan sekuritas
lainnya. Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (initial
public offering) atau IPO atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah go public.
Initial Public Offering (IPO) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka
penawaran umum penjualan saham perdana. Setelah saham dijual di pasar perdana kemudian
saham tersebut didaftarkan di pasar sekunder (listing).21 Dengan mendaftarkan saham tersebut

20
Eriyanti, “Perdagangan Saham Di Pasar Modal Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Transaksi Di Pasar
Perdana Dan Pasar Sekunder Pada Pasar Modal),” hal. 6.
21
Ikhfan Octareza and Kurniawan Kurniawan, “Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip Keterbukaan Di
Dalam Pasar Modal Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Investor Di Tinjau Dari Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal,” Commerce Law 3, no. 1 (June 28, 2023): hal. 2, accessed
December 8, 2023, https://journal.unram.ac.id/index.php/commercelaw/article/view/2811.
di bursa, saham tersebut mulai dapat diperdagangkan di bursa efek bersama dengan efek yang
lain.

Gambar 1: Skema Transaksi Pada Pasar Perdana


Sumber: https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10526

Dalam pasar perdana, investor memperoleh saham atau obligasi saat perusahaan
melakukan penawaran umum perdana (IPO) pertama kali. Dana investasi yang diperoleh dari
IPO ini dapat langsung disalurkan ke perusahaan terkait, mendukung ekspansi bisnis, dan
keperluan lainnya. Proses pembelian saham atau obligasi melibatkan langkah-langkah
berikut:22

1. Investor mengisi formulir pemesanan saham dan melakukan penyetoran dana ke bank
kustodian. Selanjutnya, mereka menyerahkan formulir pemesanan, identitas diri, serta
bukti setoran ke agen penjual (marketing).
2. Agen penjual mengirimkan formulir pemesanan saham kepada penjamin emisi, yang
selanjutnya meneruskannya ke Biro Administrasi Efek (BAE) untuk mendapatkan
penjatahan saham. Setelah mendapatkan konfirmasi penjatahan saham dari BAE,
informasi tersebut langsung disampaikan kepada investor.
22
Mohammad Samsul, Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio (Jakarta: Erlangga, 2006), hal.79.
3. Formulir pemesanan saham dikumpulkan secara kolektif di BAE.

Transaksi dalam pasar perdana dimulai dengan Investor mengisi Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (FPPS) dan melakukan setor dana ke Rekening Dana Nasabah (RDN) di
perusahaan efek, kemudian menyerahkan FPPS, bukti setor, serta identitas diri. Setelah itu,
Perusahaan efek akan menyerahkan FPPS ke penjamin emisi untuk kemudian dilanjutkan ke
Biro Administrasi Efek (BAE) untuk mendapatkan penjatahan saham. Setelah mendapatkan
konfirmasi dari BAE untuk penjatahan saham maka informasi tersebut akan langsung
diinformasikan ke investor. Form pemesanan saham akan dikumpulkan secara kolektif di
BAE.23

Pasar perdana bertujuan untuk meningkatkan modal dan memperluas basis pemegang
saham perusahaan. Pelaksanaan transaksi pada pasar perdana dilakukan dengan melalui
beberapa tahap, yaitu Penyusunan prospektus dan persiapan dokumen lainnya, Penentuan
harga saham dan jumlah saham yang akan diterbitkan, Pemasaran dan penjualan saham ke
investor, dan Pencatatan saham di bursa efek. Dalam proses jual beli efek pada pasar perdana,
terdapat prosedur-prosedur yang perlu dilalui, yaitu:24

1. Seleksi Emiten
Penawaran perdana saham atau obligasi kepada masyarakat dilaksanakan melalui
penjamin emisi atau agen penjualan. Pada tahap awal ini, perusahaan yang menerbitkan
surat berharga memberikan informasi rinci mengenai penawaran, termasuk harga, jumlah
yang ditawarkan, jangka waktu penawaran, dan aspek penting lainnya. Dengan demikian,
investor memiliki kebebasan untuk memilih emitennya berdasarkan penawaran terbaik
baik dari segi efek maupun obligasinya.
2. Pemesanan Produk Efek yang Diminati
Jika investor tertarik dengan informasi mengenai surat berharga tertentu, mereka dapat
melakukan pemesanan secara langsung kepada penjamin emisi atau perwakilan
penjualan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Pelaksanaan Pembayaran

23
“Hai Calon Investor, Yuk Mengenal Jenis Pasar Modal.”
24
Yunifa Lestari and Adiati Trihastuti, “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, REPUTASI
UNDERWRITER, RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN FINANCIAL
LEVERAGE TERHADAP UNDERPRICING SAHAM INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PADA PASAR
PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016 | JEA17: Jurnal E,” JEA17: Jurnal Ekonomi
Akuntansi 5, no. 1 (2020): hal. 12, accessed December 8, 2023,
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/JEA17/article/view/4115.
Setelah memilih dan memesan, investor diharuskan untuk mengisi rincian pesanan dan
melakukan pembayaran. Setelahnya, penjamin emisi mengumumkan hasil penerbitan
saham kepada para investor yang telah melakukan pemesanan efek tersebut.
4. Penjatahan Saham atau Obligasi
Langkah selanjutnya melibatkan pengisian rincian pesanan dan pembayaran dari
investor. Pasca itu, penjamin emisi mengeluarkan pengumuman publik mengenai hasil
penerbitan saham kepada para investor yang telah memesan surat berharga tersebut.
5. Undersubscribed atau Oversubscribed
Pada saat penjamin emisi mengumumkan undersubscribed, berarti jumlah obligasi atau
saham yang dipesan oleh investor kurang dari jumlah yang ditawarkan. Dalam situasi ini,
setiap investor dijamin akan menerima efek sesuai dengan pesanannya. Sebaliknya, jika
situasi oversubscribed terjadi, artinya permintaan investor melebihi ketersediaan surat
berharga. Dalam hal ini, investor dapat menerima efek dalam jumlah lebih kecil dari
pesanan awalnya, dan dalam beberapa kasus, mungkin bahkan tidak menerima efek sama
sekali. Jika ini terjadi, kelebihan dana investor akan dikembalikan dalam bentuk refund.25

Emiten dalam menawarkan efeknya ke masyarakat umumnya dibantu oleh penjamin


emisi efek. Untuk membantu penawaran umum tersebut biasa ditunjuk agen sehingga
investor yang membeli efek umumnya membeli agen penjual. 26 Meskipun penawaran umum
dibantu oleh agen penjual atau penjamin emisi efek, namun pihak utama dalam transaksi di
pasar perdana adalah emiten selaku penjual efek dan investor sebagai selaku pembeli efek
karena fungsi dari agen penjual atau Penjamin Emisi Efek (underwriter) hanya sebagai
perantara (financial intermediatory) dan bukan sebagai para pihak. Meskipun demikian,
Penjamin Emisi Efek memilki peran yang penting karena Penjamin Emisi Efek yang
bertanggung jawab membantu emiten menjual efek kepada masyarakat, atau dengan kata lain
menentukan sukses tidaknya penjualan efek pada saat penawaran umum. 27 Bersama dengan
emiten, penjamin emisi efek juga ikut menentukan harga efek yang ditawarkan pada masa
penawaran umum di pasar perdana.

Pihak atau Lembaga dalam Pasar Perdana

25
Vidyo Noor et al., “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM PASAR MODAL MENURUT
UNDANG-UNDANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN,” Pena
Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum 18, no. 2 (July 21, 2020): hal. 11, accessed December 8, 2023,
https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/hk/article/view/1093.
26
Hilda Hilmiah Dimyati, “Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar Modal” (May 18, 2016): hal. 43,
accessed December 8, 2023, https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/31185.
27
Munir Fuady, Pasar Modal Modern : (Tinjauan Hukum) (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001), hal. 67.
Institusi Penunjang merupakan lembaga yang ikut serta dalam mendukung fungsi
Pasar Perdana, dengan tugas utama menyediakan layanan kepada pegawai dan masyarakat
umum untuk mendukung operasionalnya. Dalam operasional pasar perdana, terdapat
beberapa pihak dan juga lembaga yang menjadi penunjang pelaksanaan pasar perdana,
yaitu:28

1. Penjamin Emisi Efek

Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum
bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang
tidak terjual.29 Penjamin Emisi Efek memiliki tugas, antara lain:

a. Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya di keluarkan, harga yang
wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit);
b. Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan
tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan
pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus, merancang spesimen efek, dan
mendampingi emiten selama proses evaluasi;
c. Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-
sarana penunjang).
2. Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah pihak yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi,


menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi
pemerintah. Tugas akuntan publik antara lain:

a. Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan


pendapatnya;
b. Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam;
c. Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila
diperlukan.
3. Konsultan Hukum

28
Ibid., hal. 60.
29
Rochani Urip Salami, “HUKUM PASAR MODAL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL,” Jurnal Dinamika
Hukum 11, no. 3 (September 25, 2011): hal. 8, accessed February 27, 2023,
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/172.
Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada
pihak lain dalam bentuk konsultasi, dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Tugas
konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan
pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi
anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaan emiten, perikatan yang
dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan
pidana.

4. Notaris

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Notaris bertugas membuat berita acara RUPS,
membuat konsep akta perubahan anggaran dasar, dan menyiapkan naskah perjanjian
dalam rangka emisi efek.30

5. Agen Penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang
bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian
uang pesanan, dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

6. Perusahaan Penilai

Penilai adalah pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan. Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten
akan melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui berapa besarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam
melakukan emisi melalui pasar modal.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

A. Garner, Bryan. Black’s Law Dictionary. 8th Editio. U.S Government, 2004.

Fuady, Munir. Pasar Modal Modern : (Tinjauan Hukum). Bandung: Citra Aditya Bakti,

30
Dian Arsita Wardhani, “Pelaksanaan Public-Private Partnership Dalam Perspektif Foreign Direct Investment
Untuk Pembangunan Infrastruktur,” Jurnal Pengadaan Barang dan Jasa 2, no. 1 (April 30, 2023): hal. 8,
accessed October 4, 2023, https://journal.ifpi.or.id/index.php/jpbj/article/view/34.
2001.

Habibi, Miftakhur. Hukum Pasar Modal Indonesia. Malang: Inara Publisher, 2022.

Nasarudin, M. Irsan. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Edisi Pert. Jakarta: Kencana,
2014.

Rahmah, Mas. Hukum Pasar Modal. Jakarta: Kencana, 2019.

———. Hukum Pasar Modal. Edisi Pert. Jakarta: Kencana, 2019.

Samsul, Mohammad. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga, 2006.

Sembiring, Sentosa. Hukum Pasar Modal. Bandung: Penerbit Nuansa Aulia, 2019.

Usman, Marzuki. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Jakarta: Jakarta Institut Bankir
Indonesia, 1997.

Jurnal

Dimyati, Hilda Hilmiah. “Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar Modal” (May 18,
2016). Accessed December 8, 2023.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/31185.

Eriyanti, Nahara. “Perdagangan Saham Di Pasar Modal Perspektif Hukum Ekonomi Syariah
(Studi Transaksi Di Pasar Perdana Dan Pasar Sekunder Pada Pasar Modal).”
TAWAZUN : Journal of Sharia Economic Law 2, no. 2 (2019): 195.

HANDAYANI, SRI RETNO. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA (Studi Kasus Pada
Perusahaan Keuangan Yang Go Publik Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2006)”
(2008).

Lestari, Yunifa, and Adiati Trihastuti. “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,


REPUTASI UNDERWRITER, RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY
(ROE) DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP UNDERPRICING SAHAM
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) PADA PASAR PERDANA DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2012-2016 | JEA17: Jurnal E.” JEA17: Jurnal Ekonomi
Akuntansi 5, no. 1 (2020). Accessed December 8, 2023.
https://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/JEA17/article/view/4115.

Lukitaningrum, Ruri. “PRINSIP KETERBUKAAN DAN TANGGUNG JAWAB


INFORMASI PADA PASAR PERDANA DAN PASAR SEKUNDER.” Fakultas
Hukum Universitas Airlangga, 2001.

Noor, Vidyo, Rachmadin : Perlindungan, Hukum Bagi, and Vidya Noor Rachmadini.
“PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM PASAR MODAL
MENURUT UNDANG-UNDANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG
OTORITAS JASA KEUANGAN.” Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian
Hukum 18, no. 2 (July 21, 2020). Accessed December 8, 2023.
https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/hk/article/view/1093.

Octareza, Ikhfan, and Kurniawan Kurniawan. “Tinjauan Yuridis Terhadap Penerapan Prinsip
Keterbukaan Di Dalam Pasar Modal Sebagai Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap
Investor Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.”
Commerce Law 3, no. 1 (June 28, 2023). Accessed December 8, 2023.
https://journal.unram.ac.id/index.php/commercelaw/article/view/2811.

Rachmadini, Vidya Noor. “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR DALAM


PASAR MODAL MENURUT UNDANG-UNDANG PASAR MODAL DAN
UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN.” Pena Justisia: Media
Komunikasi dan Kajian Hukum 18, no. 2 (July 21, 2020). Accessed May 5, 2023.
https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/hk/article/view/1093.

Rechtschaffen, Alan N. “Capital Markes, Derivatives and The Law, Ofiord University Press.”
oxford University Press (2019): 1–215.

Salami, Rochani Urip. “HUKUM PASAR MODAL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.”
Jurnal Dinamika Hukum 11, no. 3 (September 25, 2011): 439–449. Accessed February
27, 2023. http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/172.

Suardana, I Nengah, Ni Luh Mahendrawati, and Ni Gusti Ketut Sri Astiti. “Perlindungan
Hukum Terhadap Investor Berdasarkan Prinsip Keterbukaan Oleh Emiten Di Pasar
Modal.” Jurnal Analogi Hukum 2, no. 2 (2020): 182–186.

Wardhani, Dian Arsita. “Pelaksanaan Public-Private Partnership Dalam Perspektif Foreign


Direct Investment Untuk Pembangunan Infrastruktur.” Jurnal Pengadaan Barang dan
Jasa 2, no. 1 (April 30, 2023): 27–37. Accessed October 4, 2023.
https://journal.ifpi.or.id/index.php/jpbj/article/view/34.
Widiyanti Novi Wulandari. “MEKANISME PASAR SEKUNDER DAN FUNGSI
LEMBAGA NYA DALAM PASAR MODAL INDONESIA Oleh : Ali Husein
Mubarok.” Business Law Review 3 (2012): 47–52.

Internet

Riyanto, Agus. “HUKUM PASAR MODAL DAN PENANAMAN MODAL, APA


BEDANYA ?” Binus University Business Law. Last modified 2017. Accessed February
27, 2023. https://business-law.binus.ac.id/2017/02/27/hukum-pasar-modal-dan-
penanaman-modal-apa-bedanya/.

“Hai Calon Investor, Yuk Mengenal Jenis Pasar Modal.” Sikapi Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Accessed December 8, 2023.
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10526.

Anda mungkin juga menyukai