Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENYULUHAN

CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR

Dosen Pembimbing :
AGUSTA DIAN E.S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Di Susun Oleh:

1. Asni Remikati {2111b0058}


2. Maria Kaka Daha {2111b0010}
3. Elfiana Cemianti Kondo {2111b0037}
4. Elviana Lamboya {2111b0066}
5. Frediance Pati Ndamung {2111b0008}
6. Eldo Hambawali {2111b0015}

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA 2022
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul :
Pengetahuan Dan Tindakan Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di TK DHARMA
WANITA TOSAREN II

Nama :MARIA KAKA DAHA


NIM : 2111B0010

Telah Diterima Dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapa


Penguji

Kabanjahe, Juli 2019

Menyetujui :
Dosen Pembimbing

Agusta Dian E.S.Kep.,Ns.,M.Kep.

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA 2022
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul :
Pengetahuan Dan Tindakan Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di TK DHARMA
WANITA TOSAREN II

Nama :MARIA KAKA DAHA


NIM : 2111B0010

Telah Diterima Dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapa


Penguji

Kabanjahe, Juli 2019

Menyetujui :
Dosen Pembimbing

Agusta Dian E.S.Kep.,Ns.,M.Kep.

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA 2022
2022
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberi penyuluhan kepada anak-anak TK Dharma


Wanita Tosaren II agar memiliki cuci tangan yang sehat dan bersih. Metode yang dilakukan
melalu (1) penyuluhan/ceramah, (2) video pembelajaran, (3) praktik langsung. Responden
sebanyak 23 anak. Didapatkan hasil 74,0% bahwa anak-anak tidak terbiasa cuci tangan sesuai
protokol kesehatan dan 26 % yang sesuai standar kesehatan. Setelah dilakukan penyuluhan
dengan tiga metode terdapat perubahan pengetahuan dan sikap dalam mencuci tangan yakni yang
semula 26 % meningkat menjadi 56,5%. Kesimpulannya, pembiasaan mencuci tangan sesuai
standar WHO dapat berhasil dengan jika melalui tiga langkah, cermah, alat bantu pembelajaran
audio visual dan praktik langsung dengan air mengalir.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat, rahmat AnugrahNya penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Dimana Karya Tulis ini berjudul
“Cara Mencuci Tangan Yang Baik Dan Benar”. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Ahli Keperawatan/Diploma III
pada program studi S1 keperawatan insitut ilmu kesehatan STARDA Indonesia

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan
hambatan namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka penulis dapat
menyelesaikannya dan penulis telah berbuat semaksimal mungkin.
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalam
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... . 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1 TujuanUmum ......................................................................... 3
2 TujuanKhusus ........................................................................ 3
D. Manfaat penyuluhan ......................................................................3
1 Bagi Peneliti ........................................................................... 3
2 Bagi siswa siswi .................................................................... 3
3 Bagi Institusi ........................................................................... 3
BAB II pembahasan .......................................................................... 4
1 1.pembahasan ..............................................................................5
2 2. Tindakan ................................................................................ 6
3 3. CuciTanganPakaiSabun (CTPS) ........................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 15


A. Jenis Penelitian Dan DesainPenelitian ......................................... 15
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ....................................................... 15

C. Populasi Dan SampelPenelitian ................................................... 15

1 Populasi ................................................................................ 15

2 Sampel .................................................................................. 15
D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ............................................ 16
1 Jenis Data ............................................................................. 16
2 Cara Pengumpulan Data ....................................................... 16
E. Pengolahan Dan Analisis Data .................................................... 16
1. Pengolahan Data .................................................................. 16
2. Analisis Data .......................................................................... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................18
A. Kesimpulan .................................................................................. 18
B. Saran ............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejak dunia dihebohkan dengan munculnya wabah covid-19 yang berawal dari Wuhan
China pada Desember 2019, hingga kini virus ini masih menjadi pandemi global. Menurut Badan
Kesehatan Dunia (WHO) Secara statistik per 17 Mei 2020 terdapat 4.535.731 (empat juta lima
ratus tiga puluh lima ribu tujuh ratus tiga puluh satu) kasus positif Covid-19 dan sebanyak
307.537 (tiga ratus ribu lima ratustiga puluh tujuh) meninggal dunia di seluruh dunia
(www.covid19.who.int) . Ini menandakan bahwa penyebaran virus corona ini merupakan
pandemi global yang amat masif. Kini semua orang tertuju pada upaya pencegahan dari
terjangkitnya virus yang hingga kini belum ada anti-virusnya. Salah satu strateginya
adalah adalah dengan mencuci tangan pakai sabun yang benar sesuai aturan kesehatan
berdasarkan protokol WHO.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 3 Tahun 2014
(2014: 4) mencuci tangan pakai sabun yang benar adalah salah satu unsur dari tiga pilar
pembangunan Indonesia bidang kesehatan yakni berpola hidup sehat. Sedangkan pilar
yang lain adalah pengkondisian lingkungan sehat serta penyediaan layanan kesehatan
yang representatif dan terjangkau semua kalangan. Ihtiar untuk mensosialisasikan
bagaimana tata cara agar anak-anak didik pada sekolah TK Dharma wanita tosaren
II.gemar membersihkan tangan adalah sebuah langkah yang amat penting.
Menurut Megawati, dkk (2018: 40) pada usia ini, anak-anak belum terbentuk
system imun dengan baik sehingga mudah tertular penyakit. Langkah kongkrit dari usaha
ini adalah berupa penyuluhan atau pemberian informasi pengetahuan (transfer of
knowledge), pembiasaan yang baik (good habit) sejak dini disertai pendampingan atau
praktik langsung dengan video pembelajaran. Langkah ini adalah sebuah keniscayaan
guna menghadang agar covid-19 tak makin meluas.
Tujuan yang ingin dicapai dari penyuluhan cuci tangan yang baik dan benar ini
adalah para Kanak-kanak (TK) dapat memahami tata cara, dan dapat mempraktikkan
bagaimana cuci tangan yang baik dan benar. Diharapkan setelah pelaksanaan dari
program di atas adalah terdapat perubahan perilaku di masyarakat, utamanya pada anak
anak agar mereka gemar mencuci tangan sesering mungkin dengan baik dan benar.
Sebagaimana telah menjadi pengetahuan umum (well-known) tangan adalah
anggota badan yang kerap membawa dan menularkan bibit penyakit. Bahkan penyebaran
covid-19 ini juga salah satunya melalui tangan. Jika terkontaminasi dengan penderita,
maka tangan yang telah terkontaminasi akan menyentuh hidung, mata dan mulut. Dari
tiga aera ini, maka covid-19 akan masuk ke organ paru dan kemudian virus akan merusak
sistem paru yang pada akhirnya membuat seseorang sesak nafas dan jika system imun
nya rendah, maka akan menyebabkan gagal pernafasan. (www.alodokter.com).
Mencuci tangan dengan sabun menurut WHO adalah cara yang tepat sesuai
kesehatan (www.who.int) , hal ini menurut Riris (2009: 2-3) karena sabun dapat
membunuh kuman atau virus yang menempel di tangan. Maka usaha yang paling
sederhana untuk menegakkan pilar hidup sehat adalah dengan gemar cuci tangan. Usaha
yang oleh masyarakat dianggap sepele ini ternyata dapat ber kontribusi penting pada
upaya pencegehan covid-19 (Ibrahim, dkk, 2020: 192).
Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit
penyakit. Ketika memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang
melekat pada kulit tangan kita. Telur cacing, virus, kuman dan parasit yang mencemari
tangan, akan menpel pada orang lain yang kita ajak berjabat tangan atau bahkan saat kita
makan dengan tangan yang tidak bersih, kotoran tertelan dan sudah barang tentu akan
menggangu pencernaan. (Retno dkk, 2013: 123).
Selain bertransmisi melalui tangan, kotoran, penyakit serta virus pada umumnya
juga dapat melekat pada barang-barang lain seperti gagang pintu, uang, alat-alat makan,
juga permainan. Ketika alat-alat tadi dipegang dan kemudian tangan tidak dibersihakn
maka akan sangat mungkin kita dapat tertular penyakit termasuk virus. (Kushartanti,
2012: 2-3). Maka mencuci tangan dengan benar dan sesuai kesehatan amatlah penting
agar jenis virus dan penyakit tidak masuk ke dalam tubuh manusia.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 3 Tahun 2014 (2014: 4) mencuci
tangan yang benar adalah salah satu unsur dari tiga pilar pembangunan Indonesia bidang
kesehatan yakni berpola hidup sehat. Sedangkan pilar yang lain adalah pengkondisian
lingkungan sehat serta penyediaan layanan kesehatan yang representatif dan terjangkau semua
kalangan.
Ihtiar untuk mensosialisasikan bagaimana tata cara agar anak-anak didik pada sekolah TK gemar
membersihkan tangan adalah sebuah langkah yang amat penting. Menurut Megawati, dkk (2018:
40) pada usia ini, anak-anak belum terbentuk system imun dengan baik sehingga mudah tertular
penyakit.
Langkah kongkrit dari usaha ini adalah berupa penyuluhan atau pemberian informasi
pengetahuan (transfer of knowledge), pembiasaan yang baik (good habit) sejak dini disertai
pendampingan atau praktik langsung dengan video pembelajaran. Langkah ini adalah sebuah
keniscayaan guna menghadang agar covid-19 tak makin meluas.
Tujuan yang ingin dicapai dari penyuluhan cuci tangan yang baik dan benar ini adalah para siswa
Taman Kanak-kanak (TK) dapat memahami tata cara, dan dapat mempraktikkan bagaimana cuci
tangan yang baik dan benar.
Diharapkan setelah pelaksanaan dari program di atas adalah terdapat perubahan perilaku di
masyarakat, utamanya anak anak agar mereka gemar mencuci tangan sesering mungkin dengan
baik dan benar.
Sebagaimana telah menjadi pengetahuan umum (well-known) tangan adalah anggota badan yang
kerap membawa dan menularkan bibit penyakit. Bahkan penyebaran covid-19 ini juga salah
satunya melalui tangan. Jika terkontaminasi dengan penderita, maka tangan yang telah
terkontaminasi akan menyentuh hidung, mata dan mulut. Dari tiga aera ini, maka covid-19 akan
masuk ke organ paru dan kemudian virus akan merusak sistem paru yang pada akhirnya
membuat seseorang sesak nafas dan jika system imun nya rendah, maka akan menyebabkan
gagal pernafasan. (www.alodokter.com).
Mencuci tangan dengan sabun menurut WHO adalah cara yang tepat sesuai kesehatan
(www.who.int) , hal ini menurut Riris (2009: 2-3) karena sabun dapat membunuh kuman atau
virus yang menempel di tangan. Maka usaha yang paling sederhana untuk menegakkan pilar
hidup sehat adalah dengan gemar cuci tangan. Usaha yang oleh masyarakat dianggap sepele ini
ternyata dapat ber kontribusi penting pada upaya pencegehan covid-19 (Ibrahim, dkk, 2020:
192).
Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika
memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang melekat pada kulit tangan
kita. Telur cacing, virus, kuman dan parasit yang mencemari tangan, akan menpel pada orang
lain yang kita ajak berjabat tangan atau bahkan saat kita makan dengan tangan yang tidak bersih,
kotoran tertelan dan sudah barang tentu akan menggangu pencernaan. (Retno dkk, 2013: 123).
Selain bertransmisi melalui tangan, kotoran, penyakit serta virus pada umumnya juga dapat
melekat pada barang-barang lain seperti gagang pintu, uang, alat-alat makan, juga permainan.
Ketika alat-alat tadi dipegang dan kemudian tangan tidak dibersihakn maka akan sangat mungkin
kita dapat tertular penyakit termasuk virus. (Kushartanti, 2012: 2-3). Maka mencuci tangan
dengan benar dan sesuai kesehatan amatlah penting agar jenis virus dan penyakit tidak masuk ke
dalam tubuh manusia

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengangkat masalah penelitian
yaitu,”bagaimana caramencuciTangan Pakai Sabun (CTPS) di TK DHARMA WANITA
TOSAREN II?

C. Tujuan penyuluhan

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan dan tindakan cuci tangan pakai sabun di TK DHARMA
WANITA DI TOSAREN II.
2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengetahuan siswa siswi tentang cuci tangan pakai sabun di Tk dharma wanita

di tosaren II

b. Mengetahui tindakan siswa siswi tentang cuci tangan pakai sabun di Tk Dharma wanita

ditosaren II

D. Manfaat Penyuluhan

1. Bagi Penyuluhan
Diharapkan denga dilakukannya penelitian tentang cuci tangan pakai sabun ini, maka peneliti
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperkuliahan dan menjadi pengalaman yang
nyata dalam melaksanakan penelitian.

2.bagi siswa siswi


Sebagai bahan informasi bagi masyarakat siswa siswi mengenai cuci tangan pakai sabun.
3. Bagi Intitusi Sebagai bahan referensi bagi adik-adik tingkat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Tentang CTPS


Berdasarkan hasil penyuluhan pengetahuan TK DHARMA WANITA TOSAREN II terhadap
Cuci Tangan Pakai Sabun pengetahuan siswa siswi di kategori baik sebanyak baik yaitu
sebanyak 14 orang (46,67%) dan yang sedang adalah sebanyak 9 orang (30%) serta yang
berpengetahuan buruk 7 orang (23,33%).
Dari hasil tersebut pengetahuan siswa siswi di kategorikan baik.Pengetahuan merupakan hasil
tahu, dan pengetahuan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Pengindaraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Notoatmodjo (2014) menjelaskan bahwa, pengetahuan (knowledge) adalah hal
yang diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan sakit atau kesehatan, misal:
tentang penyakit (penyebab, cara penularan, cara pencegahan), gizi, sanitasi, pelayanan
kesehatan, kesehatan lingkungan, keluarga berencana, dan sebagainya.
Dari hasil penelitian nilai tingkat pengetahuan siswa siswi yang perpengetahuan baik meliputi
mengetahui waktu yang tepat untuk cuci tangan, mengapa cuci tangan pakai sabun, manfaat cuci
tangan pakai sabun, mengetahui sabun yang tepat untuk cuci tangan, mengetahu menggunakan
air mengalir saat cuci tangan.
Dari kuesioner yang diberikan kepada ibu rumah tangga, banyak yang kurang mengetahui
langkah cuci tangan pakai sabun yang terahir, yaitu menutup keran dengan handuk atau tissue
yang telah di gunakan.Mereka tidak mengetahui langkah-langkah cuci tangan pakai sabun.
Banyak juga yang tidak mengetahui penyakit apa yang dapat di cegah melalui cuci tangan pakai
sabun. Dengan begitu mereka akan rentan terkena penyakit seperti : cacingan, penyakit perut,
diare, muntaber, keracunan pestisida, dan Hepatitis A.

Pengetahuan diperoleh dari hasrat ingin tahu. Semakin kuat hasrat ingin tahu manusia akan
semakin banyak pengetahuan (Martianto Djamaris dikutip Jalaluddin, 2013). Rasa ingin tahu
mendorong manusia mengemukakan pertanyaan.Bertanya tentang dirinya, lingkungan di
sekelilingnya, ataupun berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Begitulah cara manusia
mengumpulkan pengetahuan

B. Tindakan Tentang CTPS


Berdasarkan hasil penyuluhan tindakan siswa siswi mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun di TK
dharma wanita tosaren II bahwa yang paling banyak yaitu tindakan dalam kategori baik yaitu
sebanyak baik 16 orang (53,33%) dan kategori cukup 11 orang (36,67%) , dan paling sedikit
berada dalam kategori buruk yaitu sebanyak 3 orang (10%).
Dari hasil penelitian nilai tindakan yang baik meliputi mencuci tangan pakai sabun sebelum
makan, mencuci tangan pakai sabun, mencuci tangan pakai sabun setelah buang air besar. Hasil
tindakan yang kurang meliputi tidak mencuci tangan menggunakan air mengalir,tidak mencuci
tangan pakai sabun setelah menjamah tanah/ sepulang dari sekolah,tidak mencuci tangan sampai
hingga pergelangan tangan. Dengan begitu mereka rentan terkena penyakit.
Tindakan adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu tindakan (overt
behaviour).Untuk mewujudkan agar sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah adanya fasilitas
Tindakan merupakan pandagan atau perasaan yang disertai kecenderugan untuk bertinda atau
perbuatan nyata (Purwanto,1999).di mana dengan di lakukanya tindakan atau perbuatan nyata
mana dengan di lakukanya tindakan atau perbuatan nyata terhadap ctps maka dapat mencegat
kita terkena penyakit yang umumnya berkaitan dengan ctps seperti Diare,DBD,flu
burung,cacingan,sakit gigi dan sakit kulit, hepatitis A dan lain-lain.Tentunya diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas dan dukungan (support)
dari pihak lain (Notoatmodjo,S, 2003 dalam Siti Khadijah, 2008).
Hubungan pengetahuan dan tindakan secara umum dapat di lihat berdasarkan hasil penelitian
tentang pengetahuan kategori baik sebanyak baik yaitu sebanyak 14 orang (46,67%) dan
tindakan kategori baik yaitu sebanyak baik 16 orang (53,33%). Secara teori menurut
Notoatmodjo 2012, jika pengetahuan seseorang tinggi maka tindakan( tingkah laku) seseoang
juga pasti akan baik. terhadap ctps maka dapat mencegat kita terkena penyakit yang umumnya
berkaitan dengan ctps seperti Diare,DBD,flu burung,cacingan,sakit gigi dan sakit kulit, hepatitis
A dan lain-lain.Tentunya diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan
antara lain fasilitas dan dukungan (support) dari pihak lain (Notoatmodjo,S, 2003 dalam Siti
Khadijah, 2008).
Hubungan pengetahuan dan tindakan secara umum dapat di lihat berdasarkan hasil penelitian
tentang pengetahuan kategori baik sebanyak baik yaitu sebanyak 14 orang (46,67%) dan
tindakan kategori baik yaitu sebanyak baik 16 orang (53,33%). Secara teori menurut
Notoatmodjo 2012, jika pengetahuan seseorang tinggi maka tindakan( tingkah laku) seseoang
juga pasti akan baik.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif .Penelitian deskriptif didefenisikan
sebagi suatu penelitian yang dilakukan untuk masyarakat.Mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu fenomena yang terjadi di dalam.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penyuluhan ini dilakukan di TK DHARMA WANITA TOSAREN II
2.waktu penyuluhan
Penyuluhan ini di laksanakan pada tahun 2022

C. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan jawaban masyarakat terhadap kuesioner
yang di berikan.Data terdiri dari pengetahuan dan tindakan masyarakat tentang Cuci Tangan
Pakai Sabun.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pemerintah desa berupa profil Desa Lingga
Kabupaten Karo.

2. Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data yang digunakan antara lain: kuesioner ini digunakan untuk mengetahui
pengetahuan dan tindakan masyarakat tentang cuci tangan pakai sabun. Alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner dimana pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan dan
tindakan 10 pertanyaan.

D. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Data berupa hasil pengisian lembar kuerioner terhadap responden dalam bentuk skor
penilaian.Pengolahan terhadap data dilakukan melalui proses berikut (Notoatmodjo, 2010):

1. Editing (penyuntingan data) Memeriksa data-data yang sudah terkumpul, yaitu mengoreksi
setiap lembar tes untuk memastikan pertanyaan telah terjawab semua dan meminta responden
menjawab kembali apabila terdapat pertanyaan yang belum dijawab.

2. Scoring Selanjutnya menetapkan pemberian skor pada lembar tes dalam penelitian ini
menggunakan pola apabila jawaban benar maka diberinilai satu (1) dan apabila salah maka diberi
nilai (0).

3. Tabulating (tabulasi) Kegiatan membuat tabel-tabel data dan mengelompokkan data sesuai
jawaban-jawaban dengan teratur serta teliti, kemudian dihitung, dijumlahkan dan disajikan dalam
bentuk tabel. Berdasarkan tabel tersebut akan dipakai untuk membuat data agar didapat
gambaran tingkat pengetahuan variabel yang telah ada.

2. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif, kemudian data tersebut dibandingkan dengan
teori yang ada.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penyuluhan mengenai pengetahuan dan tindakan siswa siswi tentang cuci tangan
pakai sabun di TK dharma wanita tosarenII adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan siswa siswi TK dharma wanita tosaren II memiliki tingkat pengetahuan baik
sebanyak 14 orang (46,67%), dan yang sedang adalah sebanyak 9 orang (30%) serta yang
berpengetahuan buruk 7 orang (23,33%).
2. Tindakan kepada siswa siswi TK dharma wanita tosaren II memiliki tindakan baik sebanyak
11 orang (53,33%), dan kategori cukup 16 orang (36,67%) , dan paling sedikit berada dalam
kategori buruk yaitu sebanyak 3 orang (10%).

B. Saran
1. Kepada siswa siswi TK dharma wanita tosaren II agar meningkatkan pengetahuan tentang
Cuci Tangan Pakai Sabun.
2. Kepada siswa siswi TK dharma wanita tosaren II agar lebih meningkatkan tindakan tentang
Cuci Tangan Pakai Sabun.
DAFTAR PUSTAKA

Akmaliyah,novia,S.Gz Alasan mencuci tangan pakai sabun (online) lagizi.com/cuci-tangan-


pakai-sabun-cara-mudah-cegah-penyakit-menular
Bossemeyer, D, Mcintosh, N, Tierjen, L. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi. Jakarta: Tridasa
Printer
Kusmiyati, Y. 2010. Ketrampilan Dasar Praktik Kebidanan .Yogyakarta: fitramaya
Kementrian Kesehatan RI 2014. 20014. Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Diakses di
http//www.depkes.go.id.htm, tanggal 4 November 2014
Notoatmodjo S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: RinekaCipta
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :RinekaCipta
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), terdapat dalam : (http://www. perdhaki.
org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat, diakses pada 17 Mei 2018)
Proverawati, A dan Rahmawati, E. 2012.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Yogyakarta :Nuha
Medika
Riskesdas 2013, Laporan nasional 2013. Diakses di http//www.depkes.go.id.htm, tanggal 30
November 2014
Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin Siaga (online) https://rs bedahsiaga.co.id/manfaat-
pentingnya-cuci-tangan/ Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Anda mungkin juga menyukai