Skripsi Lengkap Yuni Selfina Kobosssssssssssssssss
Skripsi Lengkap Yuni Selfina Kobosssssssssssssssss
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Yuni Selvina Kobos, NIM. 2011B1006
Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns., M.Kes, NIDN. 0707037901
i
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi manapun.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Yuni Selvina Kobos
NIM. 2011B1006
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Yuni Selvina Kobos
NIM. 2011B1006
DOSEN PENGUJI
Ketua Penguji
(Retno Palupi Yonni Siwi, SST., M.Kes) ..........................................
Anggota Penguji
(Nur Yeny Hidajaturrokhmah S.Kep.Ns., M.Kes) ..........................................
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
iv
ABSTRAK
Latar Belakang : Kurangnya pola asuh orang tua dirumah menyebabkan rendahnya
prestasi belajar anak dan bahkan anak mudah tertular virus Covid 19. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak
Sekolah Selama Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri.
Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Informan diambil dengan teknik purposive sampling yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi dengan informan sebanyak 4 orang. Teknik pengumpulan
data melalui wawancara mendalam, dokumentasi, observasi. Teknik analisa data
kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan/verification. Uji keabsahan data dimana peneliti menggunakan
trianggulasi sumber.
Hasil Dan Analisa: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pola asuh yang
diterapkan orang tua kepada anak selama masa pandemic Covid 19 dimana ibu selalu
mengingatkan anak untuk selalu berada dirumah ketika pulang sekolah dan anak
selalu tertib waktu untuk belajar. Ibu juga selalu memantau aktifitas anak setiap hari
sehingga anak tidak tertular virus corona. Ibu juga merasa khawatir ketika anak
bermain jauh dari rumah akan tetapi ibu selalu mengingatkan anak untuk selalu
memakai masker ketika keluar rumah ataupun bahkan bermain bersama teman sebaya
disekitaran lingkungan dan selalu mencuci tangan. Informan juga selalu mengecek
tugas yang diberikan oleh guru ketika anak pulang sekolah sehingga informan dapat
mendampingi anak untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa orang tua
dituntut untuk menerapkan pola asuh yang baik dalam mendampingi anak selama
waktu nyaris 24 jam selama pandemi Covid 19 sehingga prestasi belajar anak menjadi
baik bahkan anak pun dapat terhindar dari penularan virus Covid 19.
v
ABSTRACT
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Anak Sekolah Selama Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri”
dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar S1 Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Dan Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. dr. H. Sentot Iman Suprapto, MM, selaku (Plt) Rektor Institut Ilmu
Kesehatan (IIK) STRADA Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan.
2. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Dan Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia dan selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pendidikan selama peneliti
mengikuti pendidikan membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu keperawatan Institut Ilmu Kesehatan
(IIK) STRADA Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan pendidikan
selama peneliti mengikuti pendidikan.
5. Bapak/Ibu guru SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri yang telah memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
vii
6. Semua orang tua siswa SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri yang telah bersedia
menjadi informan dalam penelitian ini.
7. Keluarga tercinta yang telah memberi do’a dan semangat juang yang tak henti -
hentinya.
8. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan berkah-Nya. Harapan
peneliti semoga skripsi ini berguna bagi peneliti, maupun pihak yang berkepentingan.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………..… iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI........................................... iv
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Fokus Penelitian....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 5
1. Tujuan Umum................................................................... 5
2. Tujuan Khusus................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................... 6
1. Manfaat Teoritis................................................................ 6
2. Manfaat Praktis................................................................. 6
a) Bagi Peneliti................................................................ 6
b) Bagi Orang Tua........................................................... 7
c) Bagi Institusi Pendidikan............................................ 7
d) Bagi Peneliti Selanjutnya............................................ 7
E. Keaslian Penelitian.................................................................. 8
ix
1. Subyek Penelitian.............................................................. 23
2. Informan............................................................................ 24
3. Teknik Sampling............................................................... 25
D. Instrumen Penelitian Dan Alat Pengumpulan Data................. 25
1. Instrumen Penelitian.......................................................... 25
2. Alat Pengumpulan Data.................................................... 25
3. Metode Pengumpulan Data............................................... 26
F. Lokasi Dan Waktu Penelitian................................................. 28
1. Lokasi Penelitian............................................................... 28
2. Waktu Penelitian............................................................... 28
G. Analisa Data............................................................................ 29
1. Reduksi Data..................................................................... 29
2. Penyajian Data................................................................... 29
3. Penarikan Kesimpulan/Verification.................................. 30
H. Keabsahan Data...................................................................... 30
1. Credibility.......................................................................... 30
2. Transferability................................................................... 33
3. Dependability.................................................................... 34
4. Confirmability................................................................... 34
I. Prosedur Kerja........................................................................ 35
J. Etika Penelitian....................................................................... 35
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan).......................... 35
2. Anonimity (Tanpa Nama).................................................. 35
3. Confidentiality (Kerahasiaan)........................................... 35
K. Keterbatasan Penelitian............................................................ 35
BAB V PEMBAHASAN............................................................................ 47
A. Pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak didalam
keluarga selama masa pandemic Covid 19............................. 47
B. Peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama
masa pandemic Covid 19........................................................ 51
C. Kesulitan yang dialami orang tua selama membimbing anak
di rumah oleh karena perhentian segala aktivitas di luar
rumah termasuk proses belajar di sekolah selama masa
pandemic Covid 19................................................................. 53
D. Perhatian yang diberikan orang tua kepada anak agar anak
termotivasi untuk giat belajar selama masa pandemic
Covid 19.................................................................................. 56
x
E. Penanganan yang dilakukan orang tua agar dapat
meningkatkan prestasi belajar anak selama masa pandemic
Covid 19.................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 64
LAMPIRAN..................................................................................................... 66
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 : Kerangka Kerja...................................................................... 23
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Ijin Pengambilan Data Awal........................................ 66
Lampiran 2 : Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal........................... 67
Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian................................................................ 68
Lampiran 4 : Surat Balasan Ijin Penelitian.................................................. 69
Lampiran 5 : Informed Consent................................................................... 70
Lampiran 6 : Lembar Persetujuan Menjadi Informan................................. 71
Lampiran 7 : Panduan Wawancara Mendalam............................................ 72
Lampiran 8 : Hasil Wawancara Mendalam................................................. 73
Lampiran 9 : Hasil Dokumentasi Penelitian................................................ 74
Lampiran 10 : Lembar Konsultasi................................................................. 80
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang terjadi hingga saat ini dimana rantai penyebaran Covid-
19 yang masih merebak diberbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menyebabkan
penghentian segala aktivitas di luar rumah termasuk proses belajar di sekolah.
Sehingga pembelajaran di masa darurat Covid-19 dilakukan secara jarak jauh
atau pembelajaran secara daring. Kebijakan yang diambil Pemerintah membuat
guru dan murid terpaksa bekerja dan belajar dari rumah baik jenjang PAUD
hingga Perguruan Tinggi. Tentunya, perubahan pembelajaran ini mempengaruhi
pola interaksi antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru dan anak dengan
orang tua. Sejak kebijakan belajar dari rumah diberlakukan, peran orang tua
semakin bertambah. Orang tua dituntut untuk menerapkan pola asuh yang baik
dalam mendampingi anak selama waktu nyaris 24 jam (DepKes, 2020).
Sejak akhir tahun 2019, dunia telah dihebohkan dengan kemunculan
Corona Virus Disease 19 atau sering dikenal dengan Covid-19, di Kota Wuhan,
China. Covid-19 membuat kehidupan manusia lumpuh di berbagai sector, mulai
dari sektor perekonomian sampai dengan sektor pendidikan. Virus ini mulai
masuk ke Indonesia sejak awal tahun 2020 dan menyebar secara masif pada
Maret 2020. Dari kasus-kasus yang muncul pemerintah Indonesia banyak
mengambil kebijakan-kebijakan sebagai upaya memutuskan rantai penyebaran
Covid-19. Pemerintah memutuskan untuk melakukan lockdown (Satgas Covid
19, 2020).
Kebudayaan tentang PSBB di sekolah di pertengahan bulan maret 2020
yang meniadakan pembelajaran tatap muka dan digantikan dengan
Pembelajaran jarak jauh atau daring atau pembelajaran online membuat orang
tua merasa kewalahan dalam mengajarkan anaknya di rumah. Proses
pembelajaran online siswa membutuhkan sarana dan prasarana yang
mendukung agar pembelajaran dapat berlangsung dan memiliki kualitas
pembelajaran yang lebih baik. Sarana dan prasarana tersebut diantaranya adalah
1
2
pola asuh yang otoriter, sedang anak-anak yang muda merasa takut dan cemas
lebih baik digunakan pola yang demokratis. Yang sering terjadi adalah orang
tua tidak pernah memperhatikan faktor karakter anak ketika menerapkan pola
asuh. Anak yang introvert, penakut, dan pendiam justru harus mendapatkan
perhatian lebih dalam pengasuhan.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak
Sekolah Selama Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka fokus penelitiannya adalah
sebagai berikut :
1. Mengeksplorasi kondisi pengasuhan dan komunikasi yang diterapkan orang
tua kepada anak selama masa pandemic Covid 19.
2. Mengeksplorasi persepsi yang muncul dalam pikiran orang tua tidak anak
tidak menerapkan pola asuh yang diberikan selama masa pandemi Covid
19.
3. Mengeksplorasi perilaku orang tua dalam menerapkan pola asuh kepada
anak selama masa pandemi Covid 19.
4. Mengeksplorasi kesulitan/hambatan yang dialami orang tua dalam
menerapkan pola asuh kepada anak selama masa pandemi Covid 19.
5. Mengeksplorasi perasaan orang tua ketika anak selalu menerapkan pola
asuh selama masa pandemic Covid 19.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan agar dapat memperkaya
konsep atau teori yang menyokong perkembangan pengetahuan dibidang
ilmu Kebidanan, khususnya pengetahuan yang terkait “Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Anak Sekolah Selama Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto
Udan Kota Kediri”.
6
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti
Penelitian diharapkan agar dapat memberikan dan menambah
wawasan bagi peneliti dan menerapkan ilmu dan memberikan solusi
mengenai “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Sekolah Selama
Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri”.
b) Bagi Orang Tua
Diharapkan agar orang tua harus mengingatkan anak agar mau
belajar, mendampingi anak saat mengerjakan tugas maupun belajar,
membimbing anak ketika mendapati kesulitan belajar, memberikan
hadiah kecil seperti jajan saat anak rajin belajar atau mendapatkan nilai
yang baik, menanyakan aktivitasnya, mengatur waktu belajar dan
bermain anak agar bisa disiplin. Perhatian orang tua sangatlah penting
karena dapat mempengaruhi motivasi belajar anak, ketika anak
memiliki motivasi belajar yang baik, anak akan senang belajar dan
mendapatkan hasil atau nilai yang baik.
c) Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah kelengkapan literatur dalam
pengembangan riset keperawatan khususnya tentang pola asuh orang
tua terhadap anak sekolah selama masa pandemi.
d) Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar dapat dijadikan sebagai masukan dan data dasar
bagi penelitian selanjutnya dan dapat meneliti faktor lain yang
mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak sekolah selama masa
pandemi.
7
D. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian : “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak
Sekolah Selama Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota
Kediri”
Metode
Nama Jurnal (Desain, sample,
N
Author Vol, No, Judul Variable, Hasil Penelitian Link Jurnal
o
Tahun Instrumen,
Analisis)
1 Putu Jurnalfti.unme Pola Asuh D : Literatur Hasil penelitian https://
Audina r.ac.id ISSN : Orang Tua review menunjukkan bahwa scholar.google.co
Suksma 2598-0076, Pada Anak S : Jurnal maupun dalam masa pandemic m/scholar?
Cintya Seminar Di Masa buku yang relevan Covid-19. hl=id&as_sdt=0
Dewi, Nasional Pandemi V : Independen : Orang tua perlu %2C5&scioq=Da
Husnul Sistem Covid-19 Pola Asuh Orang menciptakan pola asuh mpak+Psikologis
Khotimah, Informasi Tua Pada Anak yang baik dan tepat +Pada+Perkawin
2020 2020, 20 Dependen : Masa agar anak tidak an+Remaja+Di+
Oktober 2020 Pandemi Covid- mengimitasi perilaku Jawa+Timur&q=
Fakultas 19 yang salah. Mengingat POLA+ASUH+O
Teknologi A : Jurnal inklusi waktu kebersamaan RANG+TUA+PA
Informasi – antara orang tua dan DA+ANAK+DI+
UNMER anak dalam masa MASA+PANDEM
Malang pandemic sangatlah I+COVID-
panjang, sehingga anak 19&btnG
mungkin sekali
menunjukkan mirror of
effect dalam
berperilaku. Pola asuh
yang dimungkinkan
untuk tetap menjaga
keharmonisan, kasih
sayang dan ketegasan
orang tua kepada anak
adalah pengasuhan
authoritative. Bentuk
peengasuhan
authoritative ini perlu
disesuaikan untuk masa
pandemic, seperti
menjaga kesehatan
anak, mendampingi
anak belajar daring,
meluangkan waktu
untuk kegiatan
bersama, menciptakan
lingkungan aman dan
nyaman, menjalin
komunikasi yang intens
dengan anak, dan
melakukan variasi serta
inovasi kegiatan di
rumah
8
BAB II
KONSEP TEORI
9
10
tua dalam mengembangkan disiplin diri anak yang tersirat dalam situasi
dan kondisi yang bersangkutan (Hidayanti, 2017).
Sementara itu, Zulma (2020) mengatakan bahwa sebenarnya anak-
anak yang diasuh secara langsung oleh ibu dan ayah adalah anak-anak yang
beruntung, karena mereka tidak hanya mengalami satu tetapi beberapa
pendekatan yang membuatnya dewasa. Proses pendewasaan ini akan
banyak menentukan pembentukan kepribadian anak kelak. Ia akan
memiliki cara berpikir dan kehidupan perasaan yang kaya dan seimbang
karena terbiasa menghadapi dua macam individu yang berbeda secara dekat
dan terus menerus (Baumrind, 2019).
2. Jenis-Jenis Pola Asuh Orang Tua
Menurut Junaidi (2019), Jenis-jenis pola asuh orang tua adalah sebagai
berikut
a) Pola asuh permissif
Definisi pola asuh permissif menurut beberapa ahli yaitu :
Orang tua yang menerapkan pola asuh permissif memperlihatkan
ciri-ciri sebagai berikut: orang tua cenderung memberikan kebebasan
penuh pada anak tanpa ada batasan dan aturan dari orang tua, tidak
adanya hadiah ataupun pujian meski anak berperilaku sosial baik, tidak
adanya hukuman meski anak melanggar peraturan. Orang tua yang
menerapkan pola asuh permissif memberikan kekuasaan penuh pada
anak, tanpa dituntut kewajiban dan tanggung jawab, kurang kontrol
terhadap perilaku anak dan hanya berperan sebagai pemberi fasilitas,
serta kurang berkomunikasi dengan anak. Dalam pola asuh ini,
perkembangan kepribadian anak menjadi tidak terarah, dan mudah
mengalami kesulitan jika harus menghadapi larangan-larangan yang
ada di lingkungannya.
Pola asuh permissif atauü biasa disebut pola asuh penelantar yaitu
di mana orang tua lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri,
perkembangan kepribadian anak terabaikan, dan orang tua tidak
mengetahui apa dan bagaimana kegiatan anak sehari-harinya. Pola
11
k) Lingkungan sosial dan fisik tempat dimana keluarga itu tinggal ; Pola
pengasuhan suatu keluarga turut dipengaruhi oleh tempat dimana
keluarga itu tinggal.Apabila suatu keluarga tinggal di lingkungan yang
otoritas penduduknya berpendidikan rendah serta tingkat sopan santun
yang rendah, maka anak dapat dengan mudah juga menjadi ikut
terpengaruh.
B. Konsep Anak Sekolah Dasar
1. Definisi
Anak pada usia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Anak sudah lebih aktif
memilih makanan yang disukai atau disebut konsumsi aktif. Kebutuhan
energi lebih besar karena mereka lebih banyak melakukan aktifitas fisik,
misalnya olahraga, bermain, atau membantu orang tua. Makanan yang
beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan yang optimal akan
menghasilkan pertumbuhan yang optimal (Tohirin, 2018). Perhatian
terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk
perkembangan mental yang mengacu pada skill anak. Anak sekolah
biasanya mempunyai kebiasan jajan makanan tinggi kalori yang rendah
serat, sehingga sangat rentan terjadi kegemukan atau obesitas. Jajan
merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh anak-anak. Satu sisi jajan
mempunyai aspek yang positif, dan dalam segi lainnya jajan juga bisa
bermakna negatif. Jajan bisa diartikan makan diantara rentan waktu antara
makan pagi dan makan siang yang relatif panjang. Sehingga anak-anak
memerlukan asupan gizi tambahan diantara kedua waktu tersebut
(Soetjiningsih, 2018).
2. Ciri-Ciri Anak Sekolah Dasar
Menurut Santrock (2017), Ciri-ciri anak sekolah dasar adalah sebagai
berikut :
a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan jasmani
dan prestasi sekolah.
16
dipengaruhi oleh kesehataan fisik atau fungsi organ tubuh. Organ yang
sehat secara fisik akan dapat melakukan aktivitas dengan baik
sehingga perkembangan motoriknya berjalan dengan baik.
Perkembangan fisik anak usia sekolah dasar dapat dilihat dari gambar
umum menyamgkut pertambahan proporsi tinggi dan berat badan serta
ciri-ciri fisik lain yang tampak. Anak usia sekolah dasar umumnya
pada fase tenang, dimana perkembangan fisik pada masa ini terbilang
lambat namun konsisten. Perkembangan motorik penting untuk
dikembangkan melalui proses pembelajaran. Orang tua dirumah juga
penting untuk memberikan asupan gizi yang sehat dan seimbangan
agar pertumbuhan fisik anak sekolah dapat beraktivitas dengan penuh
semangat.
4. Tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar
Menurut Hurlock (2017), Tugas perkembangan anak sekolah dasar
adalah sebagai berikut :
a) Mempelajari ketrampilan fisik yang dipelukan untuh permainan-
permaianan yang umum.
b) Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk
yang sedang tumbuh.
c) Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
d) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.
e) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,
menulis dan berhitung.
f) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan seharihari.
g) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan
nilai.
h) Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan
lembaga-lembaga.
i) Mencapai kebebasan pribadi.
19
C. Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Sekolah Selama Masa Pandemi
Disadari maupun tidak disadari, pengasuhan orang tua selama ini
cenderung terfokus pada perawatan, pembimbingan dan keterampilan yang
mendasar, seperti sikap mematuhi perintah agama dan tuntutan berperilaku baik
sesuai norma kebiasaan. Sedangkan tanggung jawab pendidikan secara
akademik dialihkan kepada lembaga pendidikan (Santrock, 2017). Kebanyakan
orang tua cenderung hanya berfokus pada kelengkapan fasilitas dan merasa saat
anak masuk ke lembaga pendidikan, maka orang tua sudah tidak memiliki
tanggungjawab dalam mendidik anak. Padahal, sejatinya pelaksanaan
pendidikan bukan hanya tanggung jawab lembaga saja. Namun, tanggung jawab
orang tua dan masyarakat sekitar juga (Tohirin, 2018).
Situasi pandemic Covid-19, telah mengubah segalanya. Saat ini, peran
orang tua benar-benar menjadi hal utama dalam menciptakan kebahagiaan dan
kesuksesan seorang anak. Beragam bentuk pola asuh tentu akan berimplikasi
terhadap pembentukan karakter anak. Orang tua yang notabennya sebagai
lingkungan terdekat anak, segala perilakunya akan diamati bahkan diimitasi
oleh anak itu sendiri. Sebagaimana pendapat yang disampaikan oleh Hurlock
(2017), perlakuan orang tua ke anak akan mempengaruhi sikap dan perilaku
anak. Kondisi pengasuhan dan komunikasi dalam keluarga memiliki dampak
negatif maupun positif terhadap perkembangan anak. Jika anak sering
mendapatkan kritikan, anak akan belajar mudahnya menyalahkan orang lain;
jika anak sering mendapat penghinaan, anak akan tumbuh menjadi pribadi
pemalu; jika anak mendapatkan toleransi, anak belajar menjadi pribadi sabar;
begitu juga jika anak hidup dengan pujian, anak akan mengembangkan
penghargaan pada diri sendiri maupun orang lain (DepKes, 2020).
Oleh karena itu di pandemic Covid 19, para orang tua harus tetap menjaga
kebersihan, menerapkan hidup sehat untuk memastikan kesehatan anak oleh
karena orang tua cenderung merasa khawatir dengan kesehatan anaknya. Agar
orang tua dapat menjaga kesehatan anaknya, maka orang tua mengajarkan
kepada anak untuk mengikuti protocol kesehatan. Saat mengajarkan penerapan
hidup sehat, orang tua perlu memberikan contoh hidup sehat, rapi dan selalu
20
menjaga protokol sebagai bentuk dari mendidik anak. Anak cenderung lebih
cepat belajar dengan cara meniru lingkungannya, sehingga penting untuk
menerapkan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Edukasi tentang hidup
sehat, dapat disampaikan dengan memberikan contoh untuk selalu mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir dan menggunakan masker jika harus ke
luar rumah. Selain itu, orang tua juga perlu memastikan asupan makanan yang
bergizi dan teratur.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan yaitu studi kasus. Studi kasus merupakan salah
satu jenis penelitian yang meneliti permasalahan melalui suatu kasus yang
terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang menjadi studi kasus tersebut secara
mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu
sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian-kejadian khusus yang
muncul sehubungan dengan kasus maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap
suatu perlakuan atau pemaparan tertentu. Meskipun didalam studi kasus ini
yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal namun di analisis mendalam
mencakup berbagai aspek yang cukup luas (Nursalam, 2019). Penelitian studi
kasus ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan
untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam
suatu populasi tertentu (Notoatmodjo, 2019).
21
22
:: Subyek Penelitian
Purposive Sampling
Informan
Sebagian Orang Tua Siswa Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri yang
memenuhi kritria inklusi dan eksklusi
Wawancara Mendalam
Analisa data
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan/Verification
Penyajian Hasil
Kesimpulan
Gambar 3.1 Kerangka Kerja “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Sekolah
Selama Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri”
23
1. Subyek Penelitian
2. Informan
a) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum dari subjek penelitian
yang layak untuk dilakukan penelitian atau dijadikan subjek. Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah :
(1) Orang Tua Siswa yang ada pada saat penelitian berlangsung.
(2) Orang Tua Siswa yang bersedia menjadi informan penelitian.
b) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan subjek penelitian yang tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
(1) Orang Tua Siswa yang tidak bias membaca dan menulis
(2) Orang Tua Siswa yang tidak kooperatif
24
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
mewakili keseluruhan populasi yang ada (Nursalam, 2019). Dalam
penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan metode Purposive
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang ada (Sugiyono, 2019).
D. Instrumen Penelitian Dan Alat Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
b) Dokumentasi
c) Observasi
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-15 Oktober 2022.
F. Analisis Data
Sugiyono (2019), Mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisa data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data
kualitatif yang dilakukan secara interaktif dimana komponen reduksi data dan
sajian data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpalan data. Setalah data
terkumpul, 4 komponen analisis (pengumpulan data, reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan) berinteraksi. Adapun tahap - tahap yang dilakukan
oleh peneliti dilapangan menurut Sugiyono (2019), dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal - hal
yang pokok, memfokuskan pada hal - hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan/Verification
G. Keabsahan Data
1. Credibility
a) Perpanjangan Pengamatan
c) Triangulasi
f) Mengadakan membercheck
2. Transferability
3. Dependability
penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang
sama akan memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian dependability
dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses
penelitian. Dengan cara auditor yang independen atau pembimbing yang
independen mengaudit keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian. Misalnya bisa dimulai ketika bagaimana
peneliti mulai menentukan masalah, terjun ke lapangan, memilih sumber
data, melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai
pada pembuatan laporan hasil pengamatan.
4. Confirmability
H. Prosedur Kerja
Dalam penelitian ini ada beberapa prosedur kerja yang harus dikuasi oleh
peneliti. Adapun prosedur tersebut meliputi :
BAB IV
HASIL PENELITIAN
36
37
1. Pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak didalam keluarga
selama masa pandemic Covid 19
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Pola asuh yang saya terapkan ya seperti belajar yang tertib waktu, supaya
bisa jadi anak yang pintar buat keluarga. Biasanya juga saya khawatir kalau
anak bermain jauh dari rumah dan saya merasa khawatir tertular virus itu.
Saya selalu ngomong baik-baik dan ingatkan untuk selalu pakai masker
ketika bermain dengan teman-teman” (Hasil Wawancara Dengan Informan
2)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Ya yang biasanya diterapkan kepada anak ya belajar dari rumah waktu
pagi kan, bangun tidur makan setelah itu kita liat Hp ada tugas atau jadwal
ya, tugas dari guru apa kita kerjakan. Kalau komunikasi ya, saya tidak
memarahi anak dan selalu membimbing anak untuk patuh pakai masker,
sehingga tidak tertular virus itu” (Hasil Wawancara Dengan Informan 3)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Selama masa pandemi ya kita harus selalu di rumah kan jadi main juga di
lingkungan rumah, kalau mau keluar pakai masker, dari luar mau masuk
rumah cuci tangan” (Hasil Wawancara Dengan Informan 4)
untuk selalu berada dirumah ketika pulang sekolah dan anak selalu tertib
waktu untuk belajar. Ibu juga selalu memantau aktifitas anak setiap hari
sehingga anak tidak tertular virus corona. Ibu juga merasa khawatir ketika
anak bermain jauh dari rumah akan tetapi ibu selalu mengingatkan anak
untuk selalu memakai masker ketika keluar rumah ataupun bahkan bermain
bersama teman sebaya disekitaran lingkungan dan selalu mencuci tangan.
Informan juga selalu mengecek tugas yang diberikan oleh guru ketika anak
pulang sekolah sehingga informan dapat mendampingi anak untuk
menyelesaikan tugas tersebut.
2. Peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama masa
pandemic Covid 19
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Perannya ya anak anak saya juga aga lebai ya kasih semangat aja gitu”
(Hasil Wawancara Dengan Informan 3)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Peran saya ya selalu ingatkan anak untuk rajin belajar sehingga bisa
mendapat nilai yang baik. Setiap malam juga saya selalu membagi waktu
untuk belajar, menonton televisi dan waktu tidur selalu saya atur” (Hasil
Wawancara Dengan Informan 2)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Kesulitannya banyak mba. Karna sekarang ini anak-anak juga belajarnya
online atau pake Hp untuk belajar. Ini yang harus kita aktif dampingi
mereka mba, karena anak akan bermain game, membuka youtube untuk
menonton film, main facebook kalo tidak kita dampingi” (Hasil Wawancara
Dengan Informan 2)
Hasil wawancara juga diketahui bahwa ketika anak belajar secara daring
dan mendapat tugas secara online, orang tua juga merasa bingung untuk
membantu anak oleh karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap
pengoperasian gadget, sehingga orang tua meminta bantuan kepada kakaknya
untuk dapat mendampingi anak dalam menyelesaikan tugasnya. Orang tua
juga merasa kesulitan untuk mengisi pulsa data ketika data internet habis
oleh karena kondisi ekonomi keluarga selama masa pandemi yang membuat
pendapatan keluarga menjadi berkurang. Hal ini diungkapkan oleh salah satu
informan yang mengatakan bahwa :
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Kesulitannya kan kalau tidak didampingi ya anaknya sulit diatur mba.
Apalagi saat ini mereka belajarnya online juga. Saya juga merasa pusing
mba, karena tidak tau tugas yang guru beri itu, saya minta bantuan
kakaknya untuk bantu adiknya” (Hasil Wawancara Dengan Informan 4)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Kesulitannya ya mungkin seperti kuota habis mba, pendapatan keluarga
juga minim sekali mba karna kondisi virus ini. Memang dikasih sama
sekolah tapi ngga sampai 1 bulan gitu, terus kita kan besiknya bukan guru
jadi kita kan harus memahami anak tingkat kesulitannya di bagian yang
mana gitu. Saya juga tidak terlalu paham operasikan Hp android mba, saya
suruh kakak untuk bantu gitu” (Hasil Wawancara Dengan Informan 3)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Perhatian yang diberikan ya seperti selalu cek kuota internet sehingga anak
dapat selesaikan tugas yang guru berikan. Saya juga selalu dampingi anak
ketika belajar, dan berikan semangat dan motivasi sehingga anak merasa
diperhatikan oleh orang tua. Mungkin itu mba dari saya” (Hasil Wawancara
Dengan Informan 2)
44
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Perhatiannya ya belajar tetap semangat, bermain ada waktunya sendiri,
jam belajar ya belajar seperti ada PR dari sekolah ya dikerjakan dulu gitu”
(Hasil Wawancara Dengan Informan 2)
Hasil wawancara juga diketahui bahwa orang tua selalu mengikuti mood
anak dalam belajar, sehingga kondisi yang dilakukan tersebut tidak menjadi
beban bagi anak dalam belajar. Hal ini diungkapkan oleh salah satu informan
yang mengatakan bahwa :
“Saya selalu mengikuti mood anak jadi kalau tidak bisa fokus belajar saya
biarkan dulu nant kalau moodnya sudah kembali membaik akan saya
dampingi lagi lanjut belajar gitu” (Hasil Wawancara Dengan Informan 3)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Biasanya ya, saya ajak anak refresing ditempat wisata dekat sini, biar anak
senang dan belajar pun dia akan senang nanti. Tiap malam juga saya selalu
pantau dia belajar, tugas yang guru berikan juga selalu saya tanya dan lihat,
apa sudah dikerjakan atau belum, agar jangan dimarahi guru nanti
disekolah” (Hasil Wawancara Dengan Informan 1)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu informan yang
mengatakan bahwa :
“Biasanya kalau anak saya malas belajar saya ajak jalan kalau Sabtu, ke
tempat rekreasi delat sini. Biar anak senang, dan dia rajin belajar mba. Saya
juga selalu dampingi belajar mereka tiap malam hari. Mungkin itu saja sih
mba” (Hasil Wawancara Dengan Informan 3)
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak didalam keluarga selama
masa pandemic Covid 19
47
48
Dalam pola asuh ini, orang tua memberikan kebebasan kepada anak,
memanjakan anak, membiarkan anak melakukan apapun tanpa bimbingan. Akibat
dari pengasuhan permissive, anak cenderung menjadi pribadi agresif dan impulsif
karena memiliki kebebasan berlebihan. Selain itu, anak menjadi pencemas,
karena bingung apa yang harus dilakukan dan apakah dia sudah melakukan
sesuatu yang benar. Sementara itu pula orang tua dengan pengasuhan
authoritative disebut dengan orang tua yang demokratis. Dalam pengasuhan
orang tua tetap memiliki standar perilaku dan juga tetap responsif terhadap
kebutuhan anak. Ciri pengasuhan demokratis, orang tua mendengarkan pendapat
anak, mengarahkan, menghargai, menerapkan standar perilaku dengan jelas dan
konsisten serta tetap mengenali kebutuhan penting bagi anak. Di masa depan,
anak yang mendapatkan pengasuhan demokratis, cenderung menjadi pribadi yang
hangat, merasa dihargai, percaya diri, memiliki kematangan emosi dan sosial
yang baik (Sarwar, 2020).
Pola asuh aothoritative dapat dijadikan acuan untuk pengasuhan anak selama
pandemi Covid 19. Santrok (2019) menjelaskan pola asuh authoritative
memberikan dampak positif bagi anak. Karena selama pengasuhan orang tua
cenderung bersikap responsif, bersahabat dan mampu mengontrol diri. Pola asuh
authoritative, akan membesarkan anak yang memiliki tanggung jawab, mampu
mengatur diri sendiri. Selain itu, orang tua yang authoritative cenderung
memberikan bimbingan secara rasional dan cukup sabar dalam memberikan
konsekuensi tindakan kepada anak. Walaupun dalam pengasuhan authoritative,
tingkatan tuntutan sangat tinggi namun orang tua tetap menerapkan komunikasi
yang efektif antara orang tua dengan anak, sehingga anak dengan aturan tertentu
tetap dapat meregulasi diri untuk menjamin kemandiriannya (Sarwar, 2020).
Selama pandemi, pola asuh authoritative orang tua bagi anak dapat
diwujudukan dalam bentuk menjaga kesehatan anak, mendampingi anak belajar
daring, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama, menciptakan
lingkungan aman dan nyaman, menjalin komunikasi yang intens dengan anak,
melakukan variasi dan inovasi kegiatan di rumah (Kurniati, 2020). Ilyun (2021),
mengatakan bahwa pola asuh orang tua yang tepat akan mempengaruhi motivasi
50
belajar anak menjadi lebih baik karena adanya hubungan keluarga yang hangat
antara orang tua dan anak, sehingga dapat tercipta suasana kebahagiaan yang
diperoleh anak. Hal tersebut dapat menumbuhkan semangat anak. Apabila
kemampuan anak dikombinasikan dengan motivasi yang anak punya baik secara
internal maupun eksternal anak akan mempunyai semangat tinggi dan
bersungguh-sungguh dalam belajar serta tidak mudah putus asa sehingga dapat
memperoleh hasil belajar dengan baik.
Menurut pendapat peneliti bahwa agar orang tua dapat menjaga kesehatan
anaknya, maka orang tua mengajarkan kepada anak untuk mengikuti protocol
kesehatan. Saat mengajarkan penerapan hidup sehat, orang tua perlu memberikan
contoh hidup sehat, rapi dan selalu menjaga protokol sebagai bentuk dari
mendidik anak. Anak cenderung lebih cepat belajar dengan cara meniru
lingkungannya, sehingga penting untuk menerapkan hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Edukasi tentang hidup sehat, dapat disampaikan dengan
memberikan contoh untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
dan menggunakan masker jika harus ke luar rumah. Selain itu, orang tua juga
perlu memastikan asupan makanan yang bergizi dan teratur.
Orang tua juga harus menentukan bentuk pola asuh sebagai tujuan atau
harapan dalam mendidik anak-anak mereka. Bisa saja menggunakan semua
bentuk pola asuh sekaligus atau secara bergantian. Selain itu, karakter atau sifat
bawaan anak merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh orang tua
dalam menerapkan suatu bentuk pola asuh. Bagi anak-anak yang agresif, lebih
baik menggunakan pola asuh yang otoriter, sedang anak-anak yang muda merasa
takut dan cemas lebih baik digunakan pola yang demokratis. Yang sering terjadi
adalah orang tua tidak pernah memperhatikan faktor karakter anak ketika
menerapkan pola asuh. Anak yang introvert, penakut, dan pendiam justru harus
mendapatkan perhatian lebih dalam pengasuhan.
51
B. Peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar selama masa
pandemic Covid 19
hidup dengan pujian, anak akan mengembangkan penghargaan pada diri sendiri
maupun orang lain lain (DepKes, 2020).
Dalam perannya orang tua mampu memotivasi siswa dengan menciptakan
suatu pembelajaran yang optimal walaupun kondisi pembelajaran yang sedikit
berbeda. Dilihat dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa pentingnya peranan
orangtua dalam pendidikan anak untuk perkembangan dan hasil belajar siswa,
karena orangtua yang memperhatikan pendidikan anak ketika di rumah (Theresia,
2020). Sehingga orang tua sangat berperan aktif dalam menuntun anak untuk
mencapai keberhasilan dalam belajar. Pemberian edukasi terhadap anak sangat
perlu diterapkan pada anak, sebagaimana beberapa penelitian telah membuktikan
bahwa selain guru yang berperan dalam proses pembelajaran siswa, orang tua pun
memiliki peran penting dalam ruang lingkup pendidikan (Valeza, 2019).
Kurangnya Pendidikan anak di rumah dapat memberikan efek negatif pada
keberhasilan siswa dalam belajar sebagaimana disebutkan bahwa orang tua
adalah sisi lain yang berperan sebagai orang terdekat ketika melakukan belajar
siswa (Misdar, 2020). Menurut Saumi (2021), juga menjelaskan bahwa
penanaman konsep yang pertama didapatkan dari lingkungan keluarga yang
memiliki peran yang sangat erat dalam menunjang minat belajar siswa, karena
dimasa pandemi covid-19 minat belajar yang terdapat pada setiap siswa
mengalami penurunan dan memiliki hambatan yang berbeda-beda. Dengan
demikian motivasi belajar akan tumbuh pada diri siswa jika ada seseorang yang
merangsangnya.
Menurut pendapat peneliti bahwa orang tua selalu memberikan perhatian dan
dukungan langsung pada anak seperti membantu dalam kegiatan belajar dirumah
sehingga membuat anak lebih semangat dan terdorong untuk mencoba hal yang
baru dalam mengetahui materi yang dipelajari dan selalu berfikir untuk maju
karena orang tua memiliki arahan atau fikiran yang sama untuk anaknya. Oleh
karena itu orang tua berperan penting dalam membimbing siswa agar
pembelajaran lebih bermakna dan dicerna baik oleh siswa. Dengan demikian
orang tua perlu mempelajari beberapa Teknik-teknik belajar, dapat memotivasi
anak hingga dapat mendekatkan anak terhadap ilmu pengetahuan. Maka dari itu
53
tatap muka agar segera aktif kembali dilakukan karena sangat membantu orang
tua yang sudah merasa kewalahan dan stress mengajarkan anaknya di rumah.
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Prawiyogi (2020), dalam jurnal
penelitiannya mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh efektif dilakukan pada
siswa. kebanyakan orang tua menganggap bahwa pembelajaran dirumah sama
saja efektifnya. Namun, tidak semua orang tua menganggap bahwa pembelajaran
dirumah sama efektifnya dengan disekolah karena kurangnya sarana dan prasana
Ketika proses pembelajaran termasuk alat teknologi yang menjadi poin penting
dalam terlaksananya pembelajaran dirumah hingga orang tua tidak melaksanakan
proses pembelajaran dirumah. Cahyati (2020), juga menygatakan bahwa ketika
pembelajaran dirumah setidaknya memilki kemampuan untuk menggunakan
suatu alat teknologi berupa computer, Hp, maupun kesiapan dalam jaringan
internet.
Masa pandemi seperti sekarang ini anak sekolah lebih banyak berhadapan
dengan Handphone (HP), karena HP memang sedang sangat dibutuhkan di
kondisi seperti ini untuk menunjang belajar. Diperlukan pengawasan yang ketat
dari orang tua agar anak tidak berlebihan dalam bermain HP, karena di masa
pandemi anak akan merasa cepat bosan pada aktivitas-aktivitas yang
dilakukannya di rumah dan disitulah hp secara mudah dan cepat dapat menjadi
alternatif anak untuk berpindah aktivitas. Bakar (2020) berpendapat bahwa
pengawasan orang tua sangat penting dalam penggunaan HP agar mencegah hal
negatif dan menjadikan penggunaan HP lebih bermanfaat.
Kebudayaan tentang PSBB di sekolah di pertengahan bulan maret 2020 yang
meniadakan pembelajaran tatap muka dan digantikan dengan Pembelajaran jarak
jauh atau daring atau pembelajaran online membuat orang tua merasa kewalahan
dalam mengajarkan anaknya di rumah. Proses pembelajaran online siswa
membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung agar pembelajaran dapat
berlangsung dan memiliki kualitas pembelajaran yang lebih baik. Sarana dan
prasarana tersebut diantaranya adalah smartphone (handphone pintar),
komputer/laptop, aplikasi, serta jaringan internet yang digunakan sebagai media
dalam berlangsungnya pembelajaran. Untuk melakukan permbelajaran online
55
selama beberapa bulan tentunya akan diperlukan kuota yang lebih banyak lagi
dan secara otomatis akan meningkatkan biaya pembelian kuota internet.
Pemberlakuan pembelajaran online membuat orang tua merasa harus
mengeluarkan biaya ekstra dalam pengeluaran keuangan karena orang tua harus
menyisihkan uangnya untuk pembelian pulsa kuota agar bisa mengakses internet
dari HP atau laptop sebagai alat belajar siswa di rumah selama pembelajaran
online. Tidak semua keluarga/orang tua mampu memenuhi sarana dan prasana
tersebut mengingat status perekonomian yang tidak merata. Sehingga proses
pemberlajaran berbasis online tidak tersampaikan dengan sempurna (DepKes,
2020).
Kebijakan belajar dari rumah, secara positif memberikan banyak waktu
antara anak dan orang tua untuk saling interaksi dan lebih mengenal anggota
keluarga. Dimana secara tidak langsung, kebijakan belajar dan bekerja dari rumah
telah mengembalikan fungsi keluarga sebagai pusat segala kegiatan dan tempat
utama terjadinya pendidikan bagi anak. Namun, di sisi lain, dalam mendampingi
anak belajar secara daring, sebagian orang tua mengalami kesulitan dalam
mengarahkan anak untuk belajar (Sabiq, 2020), sehingga orang tua cenderung
mengalami stress, khususnya seorang ibu rumah tangga yang mendadak harus
mendampingi anak-anaknya belajar dengan segala kesulitannya. Selain itu,
seorang anak juga dapat mengalami stress akademik, akibat banyaknya tekanan
terkait berbagai tuntutan tugas sekolah (Muslim, 2020). Jika situasi penuh
tekanan baik dari orang tua maupun dari anak terus terjadi, maka rentan sekali
terjadinya stress pengasuhan, yang akhirnya menyebabkan kemerosotan kualitas
dan efektivitas perilaku pengasuhan, seperti menurunnya kehangatan perilaku
pengasuhan dan meningkatnya pendisiplinan yang keras (Lestari, 2019).
Tentunya hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan problem emosi dan
perilaku pada anak (Sarwar, 2020).
Menurut pendapat peneliti bahwa untuk melakukan permbelajaran online
selama beberapa bulan tentunya akan diperlukan kuota yang lebih banyak lagi
dan secara otomatis akan meningkatkan biaya pembelian kuota internet.
Pemberlakuan pembelajaran online membuat orang tua merasa harus
56
mengeluarkan biaya ekstra dalam pengeluaran keuangan karena orang tua harus
menyisihkan uangnya untuk pembelian pulsa kuota agar bisa mengakses internet
dari HP atau laptop sebagai alat belajar siswa di rumah selama pembelajaran
online. Tidak semua keluarga/orang tua mampu memenuhi sarana dan prasana
tersebut mengingat status perekonomian yang tidak merata. Sehingga proses
pemberlajaran berbasis online tidak tersampaikan dengan sempurna
D. Perhatian yang diberikan orang tua kepada anak agar anak termotivasi
untuk giat belajar selama masa pandemic Covid 19
anak, keberadaan siswa antara di sekolah dengan di rumah tentunya lebih banyak
di rumah, maka dari itu peran orang tua sebagai orang yang dekat dengan siswa
dinilai sangat penting terutama dalam memotivasi belajar siswa, (Rumbewas,
Laka, dan Meokbun (2018).
Perhatian yang diberikan orang tua kepada anak dapat berpengaruh terhadap
motivasi belajarnya. Anak yang mendapatkan perhatian dari orang tua merasa di
dalam dirinya terdapat kasih sayang dan kepedulian sehingga anak menjadi
nyaman dan senang berada di dekat orang tuanya serta lebih mudah untuk
diarahkan ke hal-hal yang baik, misalnya diperintah untuk belajar. Lain halnya
ketika anak tidak mendapatkan perhatian, anak akan mencari perhatian di luar
karena tidak dekat dengan orang tuanya dan cenderung lebih mudah mengikuti
keadaan di lingkungan sekitarnya. Sama halnya dengan pendapat (Fadhilah,
2019). Sikap orang tua yang selalu memerhatikan kemajuan belajar anaknya,
akan mendorong anak lebih semangat dalam belajar. Perhatian dan peran orang
tua memang sangat dibutuhkan oleh anak, karena dalam usia ini, mereka belum
mampu mandiri dalam segala hal, termasuk dalam belajar.
Menurut pendapat peneliti bahwa perhatian yang diberikan oleh orang tua
sangatlah penting untuk dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar. Salah
satu upaya orang tua dalam memotivasi anak dalam belajar ialah dengan
membantu anak dalam membimbing ketika mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru, mendampingi dan menjelaskan kepada anak, ketika anak bingung
terhadap tugas yang dikerjakan dan memberikan pujian dan semangat kepada
anak untuk dapat meraih prestasi yang baik. Dengan demikian perhatian yang
diberikan orang tua melalui pendampingan anak dalam belajar dilihat dari cara
orang tua memahami kesulitan anak, mampu menjelaskan materi yang tidak
dimengerti anak, dan memiliki respon yang baik dalam pembelajaran daring di
sekolah.
58
positif dalam proses pembelajaran daring dan hal tersebut dapat memicu anak
untuk selalu merasa senang dan nyaman dalam belajar di rumah.
Dila (2021), dalam jurnal penelitiannya juga menjelaskan bahwa penanganan
yang dilakukan orang tua agar dapat meningkatkan prestasi belajar anak selama
masa pandemic Covid 19 dimana ketika anak bosan dan sampai tidak mau belajar
adalah dengan memberikan motivasi dan memberikan nasehat kepada anak agar
anak tetap mau belajar. Pemberian motivasi dan nasihat kepada anak juga telah
dibuktikan oleh Rustiana dan Amalia (2021) dan menghasilkan hal yang sama
pada penelitiannya yang menyatakan bahwa peran orang tua sebagai motivator,
orang tua di desa Cibadak memberikan stimulus-stimulus kepada anaknya agar
mereka rajin belajar dan memahami betapa pentingnya ilmu pengetahuan.
Menurut pendapat peneliti bahwa orang tua harus senantiasa memberikan
bimbingan secara berkelanjutan. Pada masa pandemi dan pembelajaran
dilaksanakan secara daring, anak akan sering berada di rumah dan akan lebih
banyak diajarkan oleh orang tuanya. Maka prestasi belajar anak sangat didukung
oleh bimbingan belajar yang diberikan orang tua secara berkelanjutan, langsung
maupun tidak langsung. Hasil dari bimbingan dan arahan yang baik dari orang
tua akan menimbulkan dampak yang positif bagi anak, salah satunya adalah
peningkatan prestasi belajar anak di sekolah, berdasarkan hasil penelitian anak
yang mendapat perhatian dan bimbingan yang cukup dari orang tua mengalami
peningkatan prestasi belajar, karena orang tuanya dapat meluangkan waktu di
sela-sela kesibukan pekerjaan orang tuanya.
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak didalam keluarga
selama masa pandemic Covid 19
60
61
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz, Alimul Hidayat. 2019. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Penerbit. Salemba Medika.
Adek, 2019. Pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakteristik anak. Viewed 13
http://valmband.multiply.com/jurnal/item/31/pengaruh-pola-asuh-orang-
tuaterhadap-karakteristik-anak.
DepKes RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia 2020 : Menuju Indonesia Sehat 2020.
Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Dewi, I. 2020. Mengenal bentuk pola asuh orang tua. Viewed 2 september 2020,
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13&dn=20080706135419.
Eka Nirmalasari, 2019. Pola asuh orang tua dalam membentuk kecerdasan emosional
anak (kajian kitab tarbiyah al-aulad fi al-islam karya Abdullah Nashih Ulwan)
Yogyakarta.
Hidayanti, W. 2017. Peran Orang Tua Dengan Pola Asuh Demokratis Terhadap
Prestasi Anak Didesa Sipatuhu Kec,Bandung Kab,Oku Selatan. Lampung : UIN
Raden Patah intan.
John W. Santrock, 2017. Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT.
Erlangga.
Latifah, A. 2019. Pola Asuh Orang Tua Dalam Mendidik Disiplin Anak di Desa
Margorukun Kecamatn Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin. Palembang :
UIN Raden Fatah.
Septiari, B. 2019. Mencetak Anak Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Sugiyono, 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Edisi Revisi).
Bandung : CV. Alfabeta.
Wulansari, M. 2020. Hubungan Pola Asuh Demokratis Orang Tua dan Lingkungan
Sekolah dengan Kecerdasan Emosional Anak Siswa SD Kelas V Kecamatan
Sleman Kabupaten Sleman Tahun 2020. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.
Zulma, I. 2020. Hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan prestasi pada
anak usia sekolah dasar (studi observasi analtik di SDI Darul Huda Semarang).
Skripsi fakultas ilmu keperawatan Universitas Islam Sultan Agung. Semarang.
66
Lampiran 1
No : 422/112/419.109.03.116/2022
Perihal : Balasan Permohonan Ijin Penelitian Yth. Dekan Fakultas Keperawatandan
kebidanan IIK STRADA Indonesia
Di Tempat
Lampiran 5
INFORMED CONSENT
1. Penelitian yang berjudul ; “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Sekolah Selama
Masa Pandemi Di SD Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri”.
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subjek ; Wawancara mendalam.
3. Manfaat ikut sebagai subjek penelitian ; dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pola asuh orang tua terhadap anak sekolah selama masa pandemi.
4. Bahaya yang akan timbul ; tidak ada bahaya potensial bagi informan.
5. Hak undur diri ; informan memiliki hak untuk bersedia atau tidak bersedia menjadi
informan tanpa ada paksaan apapun.
6. Adanya insentif seperti pemberian makanan atau souvenir kepada informan.
Lampiran 6
Kepada Yth
Bapak/Ibu yang menjadi responden
Di
Tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Yuni Selvina Kobos
NIM : 2011B1006
Judul : Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak Sekolah Selama Masa Pandemi Di SD
Tosaren 4 Tirto Udan Kota Kediri
Lampiran 7
Petunjuk Pengisian
- Kesediaan bapak/ibu untuk mengisi dan menjawab kuesioner ini merupakan suatu
kehormatan bagi saya. Oleh karena itu, isilah dengan memberikan tanda silang (√)
pada jawaban yang menurut bapak/ibu yang paling benar dan tepat. Jawaban
bapak/ibu akan terjaga kerahasiaannya.
A. Data Umum
No. Informan : …………………
Tanggal Pengisian : …………………
1. Usia
≤ 25 Tahun
25-35 Tahun
≥ 35 Tahun
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
3. Pendidikan
SD
SMP
SMA
Diploma/PT
4. Pekerjaan
Petani/IRT
Wiraswasta/Pengusaha/Berdagang
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri (PNS, TNI/POLRI)
73
B. Data Khusus
Nama (Inisial)
Usia
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Lampiran 8
No. Informan 1
Usia 37 Tahun
Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT
penjelasan ! disekolah
No. Informan 2
Usia 40 Tahun
Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT
No. Informan 3
Usia 35 Tahun
Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT
No. Informan 4
Usia 378Tahun
Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT
Lampiran 9
Lampiran 10
8
81