Anda di halaman 1dari 10

SOAL UTS BASIC SAINS

Nama :
Nim :
Prodi :
Tugas :
a. Jelaskan langkah-langkah metode ilmiah
b. Jelaskan perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan
c. Jelaskan 4 ciri-ciri ilmu pengetahuan
d. Manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya mempunyai beberapa kelebihan.
Jelaskan
e. Jelaskan perkembangan rasa ingin tahu manusia sampai terbentuknya Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
f. Jelaskan penyebab adanya keanekaragaman mahluk hidup
g. Jelaskan terjadinya alam semesta menurut teori Big-bang dan teori Steady state! Menurut
saudara teori mana yang relevan dan apa alasannya
h. Mitos dapat berkembang pada masa lalu karena: Pengetahuan yang disebabkan
keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat, keterbatasan penalaran
manusia pada masa itu, Hasrat ingin tahu terpenuhi.

Uraikan apa maksud dari pernyataan di atas. Mengapa mitos sampai sekarang masih ada, kaitkan
jawaban saudara dengan ketiga poin di atas?

JAWAB
1. Langkah-langkah saat melakukan metode ilmiah wajib dilakukan secara berurutan,
teratur, dan terkontrol. Karena jika tidak, maka penelitianmu mungkin tidak akan berjalan
dengan baik. Nah, untuk kamu yang sedang melakukan penelitian, berikut ini langkah-
langkah metode penelitian yang wajib dilakukan beserta penjelasannya
a. Merumuskan Masalah
Pertama-tama, yang harus dilakukan oleh peneliti adalah merumuskan
masalah, yakni segala persoalan yang ingin dipecahkan dan yang menarik untuk
diketahui kebenarannya. Masalah penelitian umumnya dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan yang berkaitan dengan objek penelitian seperti apa, bagaimana,
mengapa, kapan, dan sebagainya. Semakin spesifik rumusan masalah, maka
semakin mempermudah kamu untuk melakukan penelitian ke depannya
b. Merumuskan Hipotesis
Setelah menyusun rumusan masalah, langkah selanjutnya yang bisa kamu
lakukan adalah merumuskan hipotesis. Secara definisi, hipotesis sendiri
merupakan dugaan jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah
dipaparkan sebelumnya. Dugaan jawaban ini nantinya akan dibuktikan
kebenarannya melalui hasil analisa data yang diperoleh. Pada dasarnya, terdapat
dua jenis hipotesis, antara lain:

 Hipotesis Nol (Ho), yakni dugaan sementara yang menyatakan tidak ada
pengaruh. Seperti contoh, “Tidak ada pengaruh antara X terhadap Y.”
 Hipotesis Alternatif (Ha), yakni dugaan sementara yang menyatakan ada
pengaruh. Seperti contoh, “Ada pengaruh antara X terhadap Y.”

c. Merancang Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, kamu harus merancang penelitiannya
secara jelas terlebih dahulu. Mulai dari mempersiapkan alat dan bahan,
menentukan data yang akan dikumpulkan, serta teknik pengumpulan data yang
dilakukan. Perlu diketahui pula bahwa dalam melakukan penelitian, ada tiga jenis
variabel yang biasa digunakan, yakni:

 Variabel bebas, yakni variabel yang menyebabkan perubahan pada


variabel terikat.
 Variabel terikat, yakni variabel yang menerima perubahan dari variabel
bebas.
 Variabel kontrol, yakni variabel yang sengaja dibuat tetap agar tidak
memberikan pengaruh terhadap variabel lainnya.

d. Melakukan Eksperimen
Dalam rangka untuk menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya,
maka perlu dilakukan eksperimen atau percobaan. Pelaksanaan eksperimen dapat
dilakukan melalui observasi, survei, ataupun dalam laboratorium. Dari tahapan
eksperimen inilah kemudian akan menghasilkan data yang nantinya dapat diolah
dan dianalisis. Hasil pengolahan data tersebut akan menunjukkan apakah hipotesis
yang telah dirumuskan sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak. Data-data ini
akan bersifat objektif tanpa adanya pengaruh dari subjektivitas ilmuwan peneliti.
e. Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang diperoleh dapat berupa data kuantitatif atau kualitatif. Para
peneliti umumnya mencatat data-data yang diperoleh ke dalam bentuk tabel,
grafik, ataupun diagram untuk memudahkan analisis. Saat mengolah dan
menganalisis data, para peneliti biasanya menggunakan dasar teori yang menjadi
rujukan agar hasil penelitian semakin mendalam.
f. Menarik Kesimpulan
Setelah menganalisis data, maka peneliti pun akan mengetahui apakah
hipotesis yang dipaparkan sebelumnya diterima atau tidak. Dikatakan hipotesis
diterima apabila hasil data sesuai dengan pernyataan hipotesis, sedangkan tidak
diterima jika hipotesis tidak sesuai dengan hasil data. Secara singkat, berikut hasil
eksperimen yang mungkin terjadi:

 Menerima hipotesis nol (Ho), menolak hipotesis alternatif (Ha) yang


berarti “tidak ada pengaruh”
 Menerima hipotesis alternatif (Ha), menolak hipotesis nol (Ho) yang
berarti “ada pengaruh”

g. Melaporkan Hasil Penelitian


Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah mengomunikasikan dan
mempublikasikan hasil penelitian yang telah ditulis secara lengkap kepada orang
lain. Tujuan dilakukan publikasi hasil penelitian adalah agar pihak lain
mengetahui hasil eksperimen. Selain itu, peneliti lain juga bisa meneliti ulang tapi
menawarkan kebaruan. Misalnya menambah variabel lain.

2. Berikut perbedaan yang membedakan antara pengetahuan dengan ilmu


pengetahuan ialah

a. Pengetahuan

Sebuah bentuk dimana dari ilmu yang kemudian akan didapatkan dari
adanya suatu pengalaman serta juga tidak akan bisa bersifat secara umum,
universal bahkan juga menyeluruh disebut dengan pengetahuan. Selanjutnya
contoh dari pengetahuan itu sendiri ialah : Suatu bentuk dimana akan ada
pemikiran orang yang berasal dari jaman dahulu dimana mempunyai sebuah
pendapat jika dengan mengoleskan sebuah daun yang sudah dikunyah atau
dibasahkan dengan air liur manusia, maka sebuah luka tersebut akan membuat
luka ini menjadi lebih cepat sembuh. Walaupun demikian, hal ini tentu belumlah
bisa dibuktikan atau dipastikan kebenarannya. Dengan begitu, sangat juga perlu
diketahui apakah sembuhnya dikarenakan ludah ataupun luka yang dideritanya
sembuh tersebut hanyalah sebuah kebetulan semata.

b. Ilmu Pengetahuan

Sebuah ilmu dimana didapatkan dari suatu pengalaman dari orang lain
serta juga sudah dilaksanakan pengujian dan pula mempunyai sifat yang
universial disebut juga dengan ilmu pengetahuan. Contohnya sangatlah mudah
seperti buku pelajaran sekolah, kuliah dan lainnya serta juga buku hitung
menghitung yang telah dibuktikan atau dipastikan kebenarannya tersebut dan
masih banyak lagi. Jadi dapat disimpulkan bahwa perbedaannya yang paling
mendasar ialah pada pengetahuan belum dibuktikan atau dipastikan kebenarannya
dan juga tidak bersifat universal, sebaliknya bahwa pada ilmu pengetahuan telah
dibuktikan atau dipastikan kebenarannya dan telah bersifat universal tersebut.

3. Bahasa indonesia mengenal ilmu pengetahuan yang memilik arti Ilm dalam bahasa arab,
Scientia dalam bahasa latin dan science, dalam bahasa inggris. Maka ketika ingin
menguraikan bagaiman ilmu pengetahuan dapat di asumsikan kebenaranya ialah dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
a. Ilmu pengetahuan bersifat objektif
Artinya ilmu pwngtahuan mempelajari salah satu aspek dari kenyaataan
sebagai objeknya. Dengan menggunakan teori, metodelogi tertentu. Maka kajian
ilmu pengetahuan akan tiba pada kebenaran yaitu kesesuaian antara konsep atau
teori kita dan kenyataan sebagaiman terbukti dengan metode yanh digunakan.
Secara sederhana kecocokan dengan fakta bukan hanya pandangan subjektifitas
kita saja
b. Ilmu pengetahuan bersifat metodis
Dengan membutuhkan metode atau prosedur yang diakui sehingga tak
terjadi penyimpanagan dalam menentukan kebenaran. Tanpa metode kita akan
menjelaskan sesuatu penemuan dengan berantakan, ngawur tanpa arah yang
ditempuh. Maka pembuktian teori membutuhkan pembuktian berdasarkan metode
ilmiah.
c. Ilmu pengetahuan bersifat sistematis
Maksudnya pengkajian ilmu pengetahuan mengenai sebuah objek haruslah
mengikuti suatu teori secara cermat untuk menghindari terlewatnya suatu
pembahasan secara logis dan memperhatikan hubungan sebab akibat dan
menghasilkan urutan yang menyeluruh dan terpadu
d. Ilmu pengetahuan mengklaim kebenaran universal
Demikian ilmu pengetahuan yang dicapai haruslah menjadi kebenaran
yang dapat diterimah secara umum(universal). Dari definisi dan ciri-ciri ilmu
pengetahuan tentulah kita belum melihat perbedaan antara ilmu-ilmu sosial
budaya dan ilmu alam. Meskipun demikian, secara filsofis dari keempat ciri-ciri
diatas dapat kita asumsikan bahwa hakikat ilmu pengetahuan adalah sebuah
kebenaran yang terdiri dari teori dan metode.
4. Kelebihan manusia dibandingkan mahkluk lain nya
a. manusia memiliki Akal
Dengan akal itulah manusia berbeda dengan makhluk Allah
lainnya.dengan akal manusia menjadi mulia,karena manusia mampu berfikir.
b. Manusia memiliki ilmu
Manusia dapat membuat suatu produk yang dapat di kembangkan sesuai
akalnya.
c. manusia memiliki hati
Dengan Hati itulah manusia mampu menyimpan Rahasia orang lain,dan
perasaan diri sendiri,dapat menyimpan rasa sedih maupun senang.
d. manusia mempunyai akhlak Manusia dapat membedakan perbuatan terpuji dan
tercela
e. manusia mempunyai Fisik yang sempurna. Manusia mempunyai Anggota tubuh
dan cipta rasa.
5. Perkembangan Alam pikiran manusia ( ilmuh alamiah dasar
Manusia memiliki ciri-ciri yang khusus yang tidak dimiliki oleh makhluk lain
(makhluk hewan dan tumbuhan). Ciri-ciri tersebut adalah manusia memiliki akal, budi,
rasa ingin tahu, kemauan yang lebih baik dan lain-lain. Bila dibandingkan dengan
makhluk lain, tubuh manusia lebih lemah, tetapi rohaninya (akal, budi dan kemauan) jauh
lebih kuat dan lebih maju di banding makhluk lain.Hal ini terbukti,saat inimanusia telah
mampu menguasai dunia dan hewan. Itu semua dapat terjadi karena hanya manusia yang
memiliki akal budi dan kemauan keras. Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat
ingin tahu terhadap benda dan semua peristiwa yang terjadi disekitarnya, bahkan juga
ingin tahu terhadap dirinya sendiri. Pada hakikatnya, perkembangan pikiran manusia
didasari dari dorongan rasa ingin tahu dan ingin memahami serta memecahkan masalah
yang dihadapi. Rasa ingin tahu pada manusia tidak sama, selalu berkembang seakan
tiada batas yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Tuhan telah menciptakan dua macam makhluk, yaitu satu benda mati yang
sifatnya anorganis dan yang lain makhluk yang bersifat organis. Untuk membedakannya,
sering yang pertama disebut benda mati dan yang kedua sebagai makhluk hidup. Benda
yang ada di muka bumi ini tunduk pada hukum alam (deterministik), sedangkan mahkluk
hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis). Masing-masing memiliki tingkatan
dalam perwujudannya. Benda dapat berupa padat, cair dan gas. Manusia merupakan
makhluk hidup yang sangat kompleks dan unik, yang dengan seluruh panca inderanya
dapat menanggapi segala rangsangan dari luar. Tanggapan-tanggapan tersebut dijadikan
suatu pengalaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu karena manusia memiliki
rasa ingin tahu (kuriositas). Manusia memiliki ciri khas dibandingkan dengan makhluk
lainnya di muka bumi ini, di mana manusia merupakan mahkluk tertinggi, lebih
sempurna dibandingkan makhluk lainnya.
Hakikat manusia adalah makhluk yang kuat, ada juga yang menyebut hakikat
manusia adalah makhluk yang sempurna, ada juga yang menyebutnya makhluk yang
paling cerdas. Dari semua itu menunjukkan bahwa hakikat manusia adalah makhluk yang
positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya diciptakan dengan sebegitu
sempurnanya. Manusia sebagai makhluk berpikir mempunyai hasrat ingin tahu tentang
benda dan peristiwa yang terjadi disekitarnya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya
sendiri. Rasa ingin tahu inilah manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala
alam, baik alam besar (makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha
memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk
memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan manusia dapat
mengumpulkan pengetahuan.
Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak hanya terdapat pada objek yang
diamati dengan panca indera saja, tetapi juga masalah-masalah lain, misalnya yang
berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah. Kalau suatu masalah dapat
dipecahkan, timbul masalah lain menunggu pemecahannya. Manusia bertanya terus
setelah tahu apa-nya, mereka ingin tahu bagaimana dan mengapa. Manusia mampu
menggunakan pengetahuannya yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan
pengetahuannya yang baru, menjadi pengetahuan yang lebih baru. Rasa ingin tahu
manusia terus berkembang melalui pengamatan dan pengalaman inderawi sehingga
mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah
mahkluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering
menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan masalah dan tidak
memuaskan dirinya, pada masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari jawaban
dengan mereka-reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang
dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh mereka. Misalnya apa pelangi itu?
Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan
maka mereka mencoba mencari-cari jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi
dirinya maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa pelangi itu adalah
selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru
yakni bidadari.
Selanjutnya tentang pertanyaan mengapa gunung meletus? sekali lagi mereka
tidak mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab gunung itu
meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari jawaban itu muncullah
pengetahuan baru yang punya gunung, sehingga mereka memperluas pengetahuannya
dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya, mereka percaya kalau laut itu ada
yang punya, angin ada yang punya, pohon besar ada yang punya dan lain-lain. Oleh
karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya gunung, laut, pohon
besar dan lainnya tidak marah maka mereka melakukan upacara ritual baik dengan cara
membaca mantra-mantra, gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain.
Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman
indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu
disebutlegenda. Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal
ini karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan inderawi, keterbatasan penalaran dan hasrat
ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.
Rasa ingin tahu pada manusia adalah merupakan karunia Allah kepada manusia,
sebagaimana firman Allah kepada Malaikat, bahwa Allah akan menciptakan seorang
Khalifah (Adam as) di muka bumi, kemudian Allah mengajarkan Adam nama-nama
seluruh ciptaan-Nya. Firman Allah SWT.“Dan Dia mengajarkan kepada Adam, nama-
nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat, lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda-benda itu, jika kamu memang
benar.” Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui, selain dari
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Tahu
lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka
nama-nama benda itu.” (QS al-Baqarah: 31,32 dan 33).
Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri pada masa itu,
sehingga pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah pengetahuan rasi-
rasi perbintangan yang sekarang kita kenal yakni : rasi scorpio, rasi virgo, rasi pisces, rasi
leo dan sebagainya rasi-rasi ini erat kaitannya dengan peramalan nasib manusia dan
dikenalah dengan astrologi. Karena pengetahuan ini hanya bersifat peramalan, imajiner,
dugaan dan kepercayaan maka pengetahuan ini disebut Pseudo science (sain palsu) yakni
pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang sebenarnya (mirip
sebenarnya tetapi bukan sebenarnya). Sain palsu tersebut sangat berpengaruh pada para
pemikir filosuf yunani seperti Thales ( 624-549) ia berpendapat bahwa bumi ini adalah
sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang pertama kali menggagas asal mula
benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air, hal ini merupakan awal
pemikiran yang sangat besar karena mampu mengalihkan pemikiran mitos yang
menganggap semua yang ada dibumi ini adalah ciptaan dewa, pengaruh pemikiran Thales
ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan berfikir mitos secara
perlahan-lahan. Generasi filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan buah
pikirannya diantaranya adalah :
a. Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat
bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala
isinya itu beredar mengelilingi bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang
menggunakan tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat
dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an sering kita temukan
jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat
b. Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsur dasar pembentuk benda adalah air,
hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembangkan bahwa air merupakan
wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi
tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda.Herakleitos (560-470),
Ia menyangkal konsep Anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar
transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.
6. Beberapa faktor penyebab keanekaragaman makhluk hidup beserta dengan contohnya
7. Teori big bang penjelasan awal mula terbentuknya alam semesta
Teori big bang menjelaskan bahwa pada awalnya alam semesta terdiri dari materi
yang amat sangat padat dan amat sangat panas. Materi tersebut meledak dengan kekuatan
yang sangat tinggi sehingga mengalami perkembangan dan akan terus berekspansi.
Sebenarnya, jauh sebelum Fred Hoyle, teori ini sudah ada sejak abad ke 13 dari seorang
teolog Inggris yaitu Robert Grossetste, yang merilis risalah dengan judul “de Luce” yang
menjelaskan bahwa alam semesta berawal dari sebuah ledakan besar dan kristalisasi
materinya membentuk bintang dan planet. Teori ini terus berkembang dari tahun ke
tahun. Misalnya pada tahun 1922 ada seorang astronom Rusia yaitu Alexander
Friedmann yang menggunakan teori relativitas Einstein tanpa konstanta kosmologis di
mana menghasilkan persamaan Friedmann. Persamaan ini bertentangan dengan teori
alam semesta statis yang dikemukakan oleh Einstein, Friedmann mengungkapkan bahwa
alam semesta terus mengembang
Dalam teori big bang, alam terbentuk dari ledakan besar yang meletakkan dasar
bagi alam semesta. Teori ini sebenarnya dapat dilihat sebagai model kosmologi yang
berbicara tentang periode awal dan perkembangannya. Pada tahun 1927 George Lemaitre
seorang ahli fisika mengatakan bahwa alam semesta yang terus mengembang tersebut
dapat ditelusuri kembali ke titik asal. Setelah ekspansi awal, alam semesta didinginkan
sehingga terbentuklah patikel subatomic dan atom sederhana. Melalui gravitasi awan
raksasa yang terdiri dari unsur-unsur primodial tersebut Bersatu dan membentuk bintang-
bintang dan galaksi.
8. Pengertian Mitos
Mitos atau dikenal dengan Pseudo science (sains palsu) adalah sebuah imajinasi dari
manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala alam yang ada pada saat itu yang
dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib. Namun, disebabkan oleh
keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut sehingga cenderung diidentikkan
dengan seorang dewa/dewi, tokoh misteri serta sesuatu yang berbau mistis. Sehingga
pengetahuan yang diperoleh bersifat subyektif. Selain itu, mitos merupakan suatu
pengetahuan yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan
kepercayaan.
9. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mitos merupakan suatu
kombinasi imajinasi manusia untuk menerangkan gelaja alam yang dikaitkan dengan
kepercayaan akan adanya kekuatan gaib yang dihubungkan pengalaman dan
kepercayaannya.
10. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan
ataupun pengalaman. Untuk itulah, manusia merekareka sendiri jawaban atas
keingintahuannya itu. Sebagai contoh: “Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat dijawab,
manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari. Jadi muncul
pengetahuan baru yaitu bidadari.
11.
12. 1.2 Penyebab Timbulnya Mitos
13. Mitos timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indra manusia.
Adapun terkait hal ini, berikut akan dijelaskan beberapa keterbatasan alat indra manusia.
14. 1) Alat Penglihatan
15. Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak
dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang
jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.
16. 2) Alat Pendengaran
17. Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30 sampai
30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh ribu per dertik tak
terdengar.
18. 3) Alat Pencium dan Pengecap
19. Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan pahit. Bau
parfum dan bau-bauan yang laindapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasinya di
udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.
20. 4) Alat Perasa
21. Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat
relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat
observasi yang tepat.
22. 5) Penginderaan kulit
23. 6) Penginderaan dalam
24. 7) Peningkatan daya penginderaan
25. Untuk meningkatkan daya observasi atau penginderaan dapat dilakukan dengan cara:
26. a. Latihan
27. b. Kewaspadaan perlu ditingkatkan dengan usaha yang sungguh-sungguh
28. c. nstrument harus dikalibrasi
29. d. Pengecekan merupakan cara yang paling berhasil untuk menghilangkan
kekeliruankekeliruandalam pengamatan
30. e. Eksperimen adalah penginderaan dalam kondisi yang dikontrol
31. f. Penginderaan meliputi analisis dan sintesis
32. g. Instrument baru memungkinkan penginderaan baru
33. h. Pengukuran merupakan keterampilan tersendiri
34.
35. 1.3 Beberapa Faktor Penyebab Mitos Diterima
36. Mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di
bawah ini ;
37. a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik
langsung mmaupun dengan alat.
38. b. Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
39. c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi
40. Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun
kelompok, menurtut Auguste Comte (1798 – 1857 M ) menjelaskan akan berlangsung
dalam tiga tahap, Yaitu ;
41. 1) Tahap teologi atau fiktif
42. Pada tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk mencaari atau menemukan sebab
yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu,dan selalu dihubungkan
dengan kekuatan ghaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam
kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan
peristiwa dikuasi dan diatur oleh para dewa atau kekuatan ghaib lainnya.
43. 2) Tahap filsafat atau metafisik atau abstrak
44. Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari
sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan kepada kepercayan
akan adanya kekuatan ghaib , melainkan kepada akalnya sendiri,akal yang telah mampu
melakukan abstraktasi guna menemukan hakikat segala sesuatu.
45. 3) Tahap positif atau ilmiah riel
46. Tahap positif atau riel merupakan tahap dimana manusia telah mampu berfikir secara
positif atau riel,atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara
positif , melalui pengamatan , percobaan dan perbandingan

Anda mungkin juga menyukai