Ujian Akhir Semester Metlit
Ujian Akhir Semester Metlit
METODOLOGI PENELITIAN
Disusun Oleh:
Nama: Riski Alfi Nur Hidayah
NIM : 2720227195
1. Setiap instrumen penelitian (yang tidak baku) harus diuji validitas karena
untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan
fungsi ukurnya. Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi
data yang dikumpulkan dari pengguna instrumen harus dilakukannya uji
validitas dengan menggunakan korelasi produk momen.
Setiap instrumen penelitian (yang tidak baku) harus diuji reliabilitasnya
karena realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Penelitian dianggap dapat
diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang
sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan
hasil yang berbeda-beda.
2.
Kuesioner Pengetahuan Pasien TB Paru
A. Petunjuk
1. Silahkan bapak / Ibu jawab pertanyaan dengan jujur.
2. Jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk
penelitian.
B. Identitas Pribadi
Petunjuk Pengisian :
Isilah nomor 3 sampai dengan 6 dengan mengisi tanda ceklist (√ ) pada huruf
yang sesuai.
1. Nama (Inisial) :
2. Umur : ……….. tahun
3. Jenis Kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan
4. Status perkawinan :
( ) Belum menikah ( ) Janda
( ) Menikah ( ) Duda
5. Pendidikan Terakhir
( ) Tidak sekolah ( ) SMA
( ) SD ( ) Perguruan Tinggi
( ) SMP
6. Pekerjaan
( ) Tidak bekerja ( ) Petani
( ) Pedagang ( ) Buruh
( ) Swasta ( ) Wiraswasta
( ) PNS ( ) Lain-lain
( ) Pensiunan
C. Tabel Pernyataan
Isilah tabel di bawah ini dengan tanda ceklist (√ )
Benar : Bila pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda
Salah : Bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri anda
No. Pernyataan Benar Salah
1. Penyakit TB Paru tidak dapat disembuhkan
2. Dengan minum obat Anti TB secara teratur dan
rutin penyakit TB Paru ini dapat disembuhkan
3. Efek samping dari pengobatan TB Paru dapat
menyebabkan gangguan
4. Bila putus obat Anti TB sebelum penyakit
16sembuh, kemungkinan
227 14 penyakit 16
akan berubah
17menjadi bentuk
143 yang lebih
20 ganas 14
5. 18Kebiasaan 280 merokok yang
20 berlebihan
13 tidak dapat
19memperparah 431 penyakit18TB Paru 20
6. 20Berbicara dan batuk 24
98 22 tidak dapat
tanpa ditutup
21menyebarkan 92 kuman penyakit
23 TB 20
Paru
7. 22 287
Proses penyembuhan 29 15
penyakit TB Paru selain
23pengobatan 304yang rutin
23 juga makanan
11 yang
24bergizi 120 31 22
8. 25Daya tahan95 27baik akan20
tubuh yang mempercepat
26proses penyembuhan
120 26 19
penyakit TB Paru
27 128 29 22
28 197 18 14
29 231 23 10
Resp.
30 GDS
315 DIET
26 STRES
15
3. 311 108
209 23
25 17
13
322 195
91 24
19 15
22
333 144
458 21 16
17
344 89
70 27
20 18
12
355 123
159 18
28 16
14
366 223
100 26
27 20
17
377 229
130 22
16 16
17
388 405
105 25 17
12
399 147
103 15
24 17
16
40
10 378
123 27
32 20
21
41
11 150
121 21
27 31
23
12
42 127
309 31
21 17
17
13
43 138
124 41
25 24
21
14
44 98
311 27
20 19
18
15
45 140
435 23
21 10
24
GDS (Kadar Gula Darah) dengan kriteria : 1 = Normal 2 =
Tidak Normal Patokan yang digunakan adalah:
Satu jam setelah makan: sekitar 90 - 130 mg/dL
NORMAL
Descriptives
Median 24.00
Variance 24.589
Minimum 14
Maximum 41
Range 27
Interquartile Range 6
Median 17.00
Variance 17.343
Minimum 10
Maximum 31
Range 21
Interquartile Range 5
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
DIET
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
STRES
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
GDS
Total Count 18 27 45
Berdasarkan tabulasi silang diatas, tidak ada nilai Expected Count yang lebih
kecil dari 5, maka Chi Square tes yang digunakan adalah Continuity Correction.
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 45
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.80.
N of Valid Cases 45
C max =
√ m−1
m
=
2√ √
2−1 1
= =0 , 707
2
Perbandingan nilai C dan Cmax adalah :
C 0 , 399
= =0 , 564
C max 0 , 707
Patokan Keeratan dari Koefisien Guilford
N of Valid Cases 45
OR : 7,000 artinya Diet dengan kriteria BAIK akan normal GDS nya sebesar 7,000
kalinya dibanding diet dengan kriteria kurang baik.
GDS
Total Count 18 27 45
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.60.
4.
Karena ukuran sampel < 50, maka uji normalitas data digunakan Uji Shapiro Wilk.
HIPOTESIS YANG DIUJI:
H0 : Data Sampel Berdistribusi Normal
H1 : Data Sampel Berdistribusi Tidak Normal
Descriptives
Median 76.50
Variance 27.872
Minimum 67
Maximum 90
Range 23
Interquartile Range 4
Skewness .845 .427
Median 71.00
Variance 18.171
Minimum 60
Maximum 82
Range 22
Interquartile Range 5
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Ties 1c
Total 30
c. BBPOST = BBPRE
Test Statisticsb
BBPOST -
BBPRE
Z -4.712a
Tabel 4.1
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Uji normalitas pada tabel 4.1 diatas menggunakan uji Shapiro-Wilk atas
dasar uji ini lebih tepat karena data yang digunakan kurang dari 50 (n=30).
Berdasarkan data tersebut didapatkan nilai signifikan Shapiro-Wilk variabel BB
pre-test (0.012), dan BB post-test (0.015). Berdasarkan keterangan tersebut
dapat disimpulkan bahwa data sebelum dan sesudah pemberian obat diet
merupakan data berdistribusi tidak normal dengan nilai p < 0.05 sedangkan
untuk data distribusi normal dengan nilai p > 0.05. Sehingga analisis yang sesuai
dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon. Penggunaan uji Wilcoxon
berfungsi untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian obat diet terhadap
penurunan berat badan pada pasien.
Tabel 4.2
Ranks
Ties 1c
Total 30
c. BBPOST = BBPRE
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh Negative Rank sama dengan 29, hal
ini berarti terjadi penurunan berat badan sebelum dilakukan intervensi dengan
berat badan setelah dilakukan intervensi. Selanjutnya yang Positife Ranks sama
dengan 0, artinya tidak ada peningkatan berat badan, sedangkan Ties sama
dengan 1, artinya sebanyak 1 responden tidak berubah atau sama saja sesudah
dilakukan intervensi. Pengujian pengaruh pemberian obat diet terhadap
penurunan berat badan pada responden melalui one group pre and post test
design pada uji statistic Wilcoxon dengan hipotesis sebagai berikut:
Tabel 4.3
Test Statisticsb
BBPOST -
BBPRE
Z -4.712a
Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh nilai probabilitas (sig) berat badan atau
nilai p sebesar 0,000. Nilai p < 0,05 (tingkat signifikansi) maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya ada pengaruh terapi pemberian obat diet terhadap penurunan berat
badan pasien. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penurunan tekanan darah
sebanyak 29 responden sesudah dilakukan intervensi dan sebanyak 1 responden
tidak ada perubahan berat badan.
5. Daftar Pustaka
No. 1
Tamher, S, Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
No. 2
Pranoto, A. (2012). Terapi Insulin pada Penderita Diabettes Mellitus Rawat Jalan
dan Rawat Inap. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas
Airlangga.
No. 3
Yano, T, dkk. (2021). Distinct determinants of muscle wasting in nonobese heart
failure patients with and without type 2 diabetes mellitus. Journal of
Diabetes, Vol. 13, Issue 1.January 2021.
No. 4
Kompas.com. (16/07/2020) Yang Terjadi pada Tubuh Saat Kadar Gula Darah
TerlaluTinggi.https://health.kompas.com/read/2020/07/16/163300568/
yang-terjadi-pada-tubuh-saat-kadar-gula-darah-terlalu-tinggi?paage=all.
(Diakses pada tanggal 20 Juni 2023)