Anda di halaman 1dari 19

UJIAN AKHIR SEMESTER

METODOLOGI PENELITIAN

Disusun Oleh:
Nama: Riski Alfi Nur Hidayah
NIM : 2720227195

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM ASYAFI’IYAH
JAKARTA
2023
NIM : 2720227195
N = 2 + 7 + 2 + 4 + 2 + 2 + 7 +1 + 9 + 5
N = 41

1. Setiap instrumen penelitian (yang tidak baku) harus diuji validitas karena
untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan
fungsi ukurnya. Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi
data yang dikumpulkan dari pengguna instrumen harus dilakukannya uji
validitas dengan menggunakan korelasi produk momen.
Setiap instrumen penelitian (yang tidak baku) harus diuji reliabilitasnya
karena realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Penelitian dianggap dapat
diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang
sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan
hasil yang berbeda-beda.

2.
Kuesioner Pengetahuan Pasien TB Paru

No. Kuesioner : …………………………..(diisi oleh peneliti)


Kode Responden : …………………………. (diisi oleh peneliti)
Tanggal :

A. Petunjuk
1. Silahkan bapak / Ibu jawab pertanyaan dengan jujur.
2. Jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk
penelitian.
B. Identitas Pribadi
Petunjuk Pengisian :
Isilah nomor 3 sampai dengan 6 dengan mengisi tanda ceklist (√ ) pada huruf
yang sesuai.
1. Nama (Inisial) :
2. Umur : ……….. tahun
3. Jenis Kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan
4. Status perkawinan :
( ) Belum menikah ( ) Janda
( ) Menikah ( ) Duda
5. Pendidikan Terakhir
( ) Tidak sekolah ( ) SMA
( ) SD ( ) Perguruan Tinggi
( ) SMP
6. Pekerjaan
( ) Tidak bekerja ( ) Petani
( ) Pedagang ( ) Buruh
( ) Swasta ( ) Wiraswasta
( ) PNS ( ) Lain-lain
( ) Pensiunan
C. Tabel Pernyataan
Isilah tabel di bawah ini dengan tanda ceklist (√ )
Benar : Bila pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda
Salah : Bila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri anda
No. Pernyataan Benar Salah
1. Penyakit TB Paru tidak dapat disembuhkan
2. Dengan minum obat Anti TB secara teratur dan
rutin penyakit TB Paru ini dapat disembuhkan
3. Efek samping dari pengobatan TB Paru dapat
menyebabkan gangguan
4. Bila putus obat Anti TB sebelum penyakit
16sembuh, kemungkinan
227 14 penyakit 16
akan berubah
17menjadi bentuk
143 yang lebih
20 ganas 14
5. 18Kebiasaan 280 merokok yang
20 berlebihan
13 tidak dapat
19memperparah 431 penyakit18TB Paru 20
6. 20Berbicara dan batuk 24
98 22 tidak dapat
tanpa ditutup
21menyebarkan 92 kuman penyakit
23 TB 20
Paru
7. 22 287
Proses penyembuhan 29 15
penyakit TB Paru selain
23pengobatan 304yang rutin
23 juga makanan
11 yang
24bergizi 120 31 22
8. 25Daya tahan95 27baik akan20
tubuh yang mempercepat
26proses penyembuhan
120 26 19
penyakit TB Paru
27 128 29 22
28 197 18 14
29 231 23 10
Resp.
30 GDS
315 DIET
26 STRES
15
3. 311 108
209 23
25 17
13
322 195
91 24
19 15
22
333 144
458 21 16
17
344 89
70 27
20 18
12
355 123
159 18
28 16
14
366 223
100 26
27 20
17
377 229
130 22
16 16
17
388 405
105 25 17
12
399 147
103 15
24 17
16
40
10 378
123 27
32 20
21
41
11 150
121 21
27 31
23
12
42 127
309 31
21 17
17
13
43 138
124 41
25 24
21
14
44 98
311 27
20 19
18
15
45 140
435 23
21 10
24
GDS (Kadar Gula Darah) dengan kriteria : 1 = Normal 2 =
Tidak Normal Patokan yang digunakan adalah:
Satu jam setelah makan: sekitar 90 - 130 mg/dL 
NORMAL

Diet (Melakukan Diet) dengan kriteria : 1 = Baik jika


Diet ≥ Mean
2 = Kurang Baik jika DIET < Mean

Stres (Pengendalian Stres) dengan kriteria : 1 = Baik jika


STRES ≥ Mean
2 = Kurang Baik jika STRES < Mean

 Jenis skala data pengukuran sebelum dikategorikan : Skala Interval


 Jenis skala data pengukuran setelah dikategorikan : Skala Ordinal
 Klasifikasi
Klasifikasi GDS (1. NORMAL 2. TIDAK NORMAL)
Klasifikasi DIET (1. BAIK & 2. KURANG BAIK)
Klasifikasi STRES (1. BAIK 2. KURANG BAIK)

Descriptives

Statistic Std. Error

DIET Mean 23.84 .739

95% Confidence Interval for Lower Bound 22.35


Mean Upper Bound 25.33

5% Trimmed Mean 23.69

Median 24.00

Variance 24.589

Std. Deviation 4.959

Minimum 14

Maximum 41

Range 27

Interquartile Range 6

Skewness .722 .354

Kurtosis 2.093 .695

STRES Mean 17.56 .621

95% Confidence Interval for Lower Bound 16.30


Mean
Upper Bound 18.81

5% Trimmed Mean 17.44

Median 17.00
Variance 17.343

Std. Deviation 4.165

Minimum 10

Maximum 31

Range 21

Interquartile Range 5

Skewness .579 .354

Kurtosis 1.183 .695

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GDS .228 45 .000 .843 45 .000

DIET .107 45 .200* .958 45 .107

STRES .131 45 .052 .965 45 .190

a. Lifeforms Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

H0 : Data sampel penelitian berdistribusi Normal


H1 : Data sampel penelitian berdistribusi Tidak Normal
Dari uji Shapiro Wilk diperoleh nilai p (p value) atau Sig. (Significance/ bermakna) =
.000 = 0,000. Bandingkan nilai p dengan α = 5%. Ternyata nialai p = 0,000 < 0,05
maka Tolak H0.
Kesimpulan :
Data sampel penelitian berdistribusi Tidak Normal
KLASIKASI :
GDS : NORMAL jika GDS : 90 - 130 mg/dL
GDS : TIDAK NORMAL jika GDS < 90 mg/dL dan > 130 mg/dL

H0 : Data sampel penelittian berdistribusi Normal


H1 : Data sampel penelitian berdistribusi Tidak Normal
Dari uji Shapiro Wilk diperoleh nilai p (p value) atau Sig. (Significance/ bermakna) =
.107 = 0,107. Bandingkan nilai p dengan α = 5%. Ternyata nialai p = 0,107 > 0,05
maka Terima H0.
Kesimpulan :
Data sampel penelitian berdistribusi Normal
Selanjutnya untuk klasifikasi (cut of point) digunakan nilai MEAN (23,84)
KLASIKASI :
Diet : BAIK jika skornya ≥ 23,84
Diet : KURANG BAIK jika skornya < 23,84

H0 : Data sampel penelittian berdistribusi Normal


H1 : Data sampel penelitian berdistribusi Tidak Normal
Dari uji Shapiro Wilk diperoleh nilai p (p value) atau Sig. (Significance/ bermakna) =
.190 = 0,190. Bandingkan nilai p dengan α = 5%. Ternyata nialai p = 0,190 > 0,05
maka Terima H0.
Kesimpulan :
Data sampel penelitian berdistribusi Normal
Selanjutnya untuk klasifikasi (cut of point) digunakan nilai MEAN (17,56)
KLASIKASI :
Stres : BAIK jika skornya ≥ 17,56
Stres : KURANG BAIK jika skornya < 17,56
Hasil Pengelompokkan :
Resp. GDS Klasifikasi DIET Klasifikasi STRES Klasifikasi
1 108 1(N) 23 2 (KB) 17 2(KB)
2 195 2(TN) 24 1(B) 15 2(KB)
3 144 2(TN) 21 2 (KB) 16 2(KB)
4 89 2(TN) 27 1(B) 18 1(B)
5 123 1(N) 28 1(B) 14 2(KB)
6 100 1(N) 27 1(B) 17 2(KB)
7 130 1(N) 16 2 (KB) 17 2(KB)
8 105 1(N) 25 1(B) 12 2(KB)
9 103 1(N) 24 1(B) 16 2(KB)
10 123 1(N) 32 1(B) 21 1(B)
11 121 1(N) 27 1(B) 23 1(B)
12 127 1(N) 31 1(B) 17 2(KB)
13 138 2(TN) 41 1(B) 24 1(B)
14 98 1(N) 27 1(B) 19 1(B)
15 140 2(TN) 23 2 (KB) 10 2(KB)
16 227 2(TN) 14 2 (KB) 16 2(KB)
17 143 2(TN) 20 2 (KB) 14 2(KB)
18 280 2(TN) 20 2 (KB) 13 2(KB)
19 431 2(TN) 18 2 (KB) 20 1(B)
20 98 1(N) 24 1(B) 22 1(B)
21 92 1(N) 23 2 (KB) 20 1(B)
22 287 2(TN) 29 1(B) 15 2(KB)
23 304 2(TN) 23 2 (KB) 11 2(KB)
24 120 1(N) 31 1(B) 22 1(B)
25 95 1(N) 27 1(B) 20 1(B)
26 120 1(N) 26 1(B) 19 1(B)
27 128 1(N) 29 1(B) 22 1(B)
28 197 2(TN) 18 2 (KB) 14 2(KB)
29 231 2(TN) 23 2 (KB) 10 2(KB)
30 315 2(TN) 26 1(B) 15 2(KB)
31 209 2(TN) 25 1(B) 13 2(KB)
32 91 1(N) 19 2 (KB) 22 1(B)
33 458 2(TN) 21 2 (KB) 17 2(KB)
34 70 2(TN) 20 2 (KB) 12 2(KB)
35 159 2(TN) 18 2 (KB) 16 2(KB)
36 223 2(TN) 26 1(B) 20 1(B)
37 229 2(TN) 22 2 (KB) 16 2(KB)
38 405 2(TN) 25 1(B) 17 2(KB)
39 147 2(TN) 15 2 (KB) 17 2(KB)
40 378 2(TN) 27 1(B) 20 1(B)
41 150 2(TN) 21 2 (KB) 31 1(B)
42 309 2(TN) 21 2 (KB) 17 2(KB)
43 124 1(N) 25 1(B) 21 1(B)
44 311 2(TN) 20 2 (KB) 18 1(B)
45 435 2(TN) 21 2 (KB) 24 1(B)
GDS

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid NORMAL 18 40.0 40.0 40.0

TIDAK NORMAL 27 60.0 60.0 100.0

Total 45 100.0 100.0

Berdasarkan gambaran data di atas diperoleh gambaran bahwa Kadar Gula


Darah Lansia, kriteria normal 40% dan yang tidak normal 60%.

DIET

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 23 51.1 51.1 51.1

KURANG BAIK 22 48.9 48.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

Berdasarkan gambaran data di atas diperoleh gambaran bahwa melakukan


diet, kriteria baik 51,1% dan yang kurang baik 48,9%.

STRES

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BAIK 19 42.2 42.2 42.2

KURANG BAIK 26 57.8 57.8 100.0

Total 45 100.0 100.0

Berdasarkan gambaran data di atas diperoleh gambaran bahwa pengendalian


stres, kriteria baik 42,2% dan yang kurang baik 57,8%.

 Hubungan DIET dengan GDS


Hipotesis Penelitian :
H0: Tidak ada hubungan antara diet dengan GDS
H1: Ada hubungan antara diet dengan GDS
DIET * GDS Crosstabulation

GDS

NORMAL TIDAK NORMAL Total

DIET BAIK Count 14 9 23

Expected Count 9.2 13.8 23.0

% of Total 31.1% 20.0% 51.1%

KURANG BAIK Count 4 18 22

Expected Count 8.8 13.2 22.0

% of Total 8.9% 40.0% 48.9%

Total Count 18 27 45

Expected Count 18.0 27.0 45.0

% of Total 40.0% 60.0% 100.0%

Berdasarkan tabulasi silang diatas, tidak ada nilai Expected Count yang lebih
kecil dari 5, maka Chi Square tes yang digunakan adalah Continuity Correction.

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 8.538a 1 .003

Continuity Correctionb 6.852 1 .009

Likelihood Ratio 8.920 1 .003

Fisher's Exact Test .006 .004

Linear-by-Linear Association 8.348 1 .004

N of Valid Casesb 45

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.80.

b. Computed only for a 2x2 table

Dari Chi Square Continuity Correction diperoleh nilai p (p value) atau


Asymptotic Significance (2-sided) = 0,009. Nilai p ini lebh kecil dari ɑ = 5%, maka
Hipotesis Nol ditolak.
Kesimpulan:
Ada hubungan antara diet dengan GDS.

Bagaimana keeratan hubungannya?


Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .399 .003

N of Valid Cases 45

Gunakan koefisien kontingengsi:


C = 0,399
Bandingkan dg Cmax

C max =
√ m−1
m
=
2√ √
2−1 1
= =0 , 707
2
Perbandingan nilai C dan Cmax adalah :
C 0 , 399
= =0 , 564
C max 0 , 707
Patokan Keeratan dari Koefisien Guilford

Nilai Koefisien Kategori Hubungan


0,000 – 0,199 Sangat Rendah/Lemah
0,200 – 0,399 Rendah/Lemah
0,400 – 0,599 Sedang/Cukup Kuat
0,600 – 0,799 Tinggi/Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi/Kuat
Perbandingan nilai C dan Cmax adalah : 0,564 berada pada rentang (0,400-0,599)
adalah “sedang/cukup kuat”.
Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for


PENGENGALIAN DIET KEL 7.000 1.780 27.528
(BAIK / KURANG BAIK)

For cohort KADAR GULA


DARAH LANSIA KEL = 3.348 1.301 8.614
NORMAL

For cohort KADAR GULA


DARAH LANSIA KEL = .478 .277 .826
TIDAK NORMAL

N of Valid Cases 45
OR : 7,000 artinya Diet dengan kriteria BAIK akan normal GDS nya sebesar 7,000
kalinya dibanding diet dengan kriteria kurang baik.

 Hubungan STRES dengan GDS


Hipotesis Penelitian :
H0: Tidak ada hubungan antara stres dengan GDS
H1: Ada hubungan antara stres dengan GDS

STRES * GDS Crosstabulation

GDS

NORMAL TIDAK NORMAL Total

STRES BAIK Count 11 8 19

Expected Count 7.6 11.4 19.0

% of Total 24.4% 17.8% 42.2%

KURANG BAIK Count 7 19 26

Expected Count 10.4 15.6 26.0

% of Total 15.6% 42.2% 57.8%

Total Count 18 27 45

Expected Count 18.0 27.0 45.0

% of Total 40.0% 60.0% 100.0%


Berdasarkan tabulasi silang diatas, tidak ada nilai Expected Count yang lebih kecil
dari 5, maka Chi Square tes yang digunakan adalah Continuity Correction.

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 4.388a 1 .036


b
Continuity Correction 3.192 1 .074

Likelihood Ratio 4.418 1 .036

Fisher's Exact Test .064 .037

Linear-by-Linear Association 4.290 1 .038


b
N of Valid Cases 45

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.60.

b. Computed only for a 2x2 table

Dari Chi Square Continuity Correction diperoleh nilai p (p value) atau


Asymptotic Significance (2-sided) = 0,074. Nilai p ini lebh besar dari ɑ = 5%, maka
Hipotesis Nol diterima.
Kesimpulan:
Tidak Ada hubungan antara stres dengan GDS.

4.

Resp SBL SSD


1 89 71
2 90 75
3 75 72
4 76 70
5 79 78
6 76 72
7 77 71
8 84 80
9 80 78
10 77 69
11 76 76
12 77 75
13 84 70
14 72 71
15 75 71
16 77 75
17 73 70
18 76 71
19 75 71
20 77 68
21 76 71
22 73 71
23 78 76
24 88 82
25 78 77
26 67 60
27 78 70
28 69 68
29 74 71
30 73 71

Karena ukuran sampel < 50, maka uji normalitas data digunakan Uji Shapiro Wilk.
HIPOTESIS YANG DIUJI:
H0 : Data Sampel Berdistribusi Normal
H1 : Data Sampel Berdistribusi Tidak Normal

Descriptives

Statistic Std. Error

BBPRE Mean 77.30 .964

95% Confidence Interval for Lower Bound 75.33


Mean
Upper Bound 79.27

5% Trimmed Mean 77.15

Median 76.50

Variance 27.872

Std. Deviation 5.279

Minimum 67

Maximum 90

Range 23

Interquartile Range 4
Skewness .845 .427

Kurtosis 1.030 .833

BBPOST Mean 72.37 .778

95% Confidence Interval for Lower Bound 70.77


Mean
Upper Bound 73.96

5% Trimmed Mean 72.41

Median 71.00

Variance 18.171

Std. Deviation 4.263

Minimum 60

Maximum 82

Range 22

Interquartile Range 5

Skewness -.109 .427

Kurtosis 1.722 .833

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BBPRE .214 30 .001 .906 30 .012

BBPOST .226 30 .000 .910 30 .015


a. Lilliefors Significance Correction

HIPOTESIS YANG DIUJI 1 - BB PRE


H0 : Data Sampel BB PRE Berdistribusi Normal
H1 : Data Sampel BB PRE Berdistribusi Tidak Normal
Nilai p (p value) atau Sig. 0,012. Nilai p ini lebih kecil dari 5%, maka Tolak H0.
Kesimpulan : Data Sampel BB Pre Berdistribusi Tidak Normal

HIPOTESIS YANG DIUJI 2 - BB POST


H0 : Data Sampel BB POST Berdistribusi Normal
H1 : Data Sampel BB POST Berdistribusi Tidak Normal
Nilai p (p value) atau Sig. 0,015. Nilai p ini lebih kecil dari 5%, maka Tolak H0.
Kesimpulan : Data Sampel BB Post Berdistribusi Tidak Normal.
Dengan demikian, uji berpasangan BB pre and post test digunakan Uji Wilcoxon.

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

BBPOST - BBPRE Negative Ranks 29a 15.00 435.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 1c

Total 30

a. BBPOST < BBPRE

b. BBPOST > BBPRE

c. BBPOST = BBPRE

Test Statisticsb

BBPOST -
BBPRE

Z -4.712a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Penafsiran Out Put :


1. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis bivariat dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengaetahui pengaruh pemberian obat diet terhadap
penurunan berat badan pasien dengan melihat BB pre dan post pemberian obat
diet. Peneliti menggunakan uji normalitas menggunakan uji shapiro-wilk karna
uji ini lebih tepat atas dasar sampel data yang digunakan kurang dari 50 (n=30).

Tabel 4.1

Distribusi uji normalitas berat badan pemberian obat diet


Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BBPRE .214 30 .001 .906 30 .012

BBPOST .226 30 .000 .910 30 .015

a. Lilliefors Significance Correction

Uji normalitas pada tabel 4.1 diatas menggunakan uji Shapiro-Wilk atas
dasar uji ini lebih tepat karena data yang digunakan kurang dari 50 (n=30).
Berdasarkan data tersebut didapatkan nilai signifikan Shapiro-Wilk variabel BB
pre-test (0.012), dan BB post-test (0.015). Berdasarkan keterangan tersebut
dapat disimpulkan bahwa data sebelum dan sesudah pemberian obat diet
merupakan data berdistribusi tidak normal dengan nilai p < 0.05 sedangkan
untuk data distribusi normal dengan nilai p > 0.05. Sehingga analisis yang sesuai
dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon. Penggunaan uji Wilcoxon
berfungsi untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian obat diet terhadap
penurunan berat badan pada pasien.
Tabel 4.2

Jenjang tekanan darah

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

BBPOST - BBPRE Negative Ranks 29a 15.00 435.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 1c

Total 30

a. BBPOST < BBPRE

b. BBPOST > BBPRE

c. BBPOST = BBPRE

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diperoleh Negative Rank sama dengan 29, hal
ini berarti terjadi penurunan berat badan sebelum dilakukan intervensi dengan
berat badan setelah dilakukan intervensi. Selanjutnya yang Positife Ranks sama
dengan 0, artinya tidak ada peningkatan berat badan, sedangkan Ties sama
dengan 1, artinya sebanyak 1 responden tidak berubah atau sama saja sesudah
dilakukan intervensi. Pengujian pengaruh pemberian obat diet terhadap
penurunan berat badan pada responden melalui one group pre and post test
design pada uji statistic Wilcoxon dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak ada pengaruh pemberian obat diet terhadap penurunan berat


badan pasien.

Ha : ada pengaruh pemberian obat diet terhadap penurunan berat badan


pasien.

Tabel 4.3

Uji Statistik Wilcoxon

Test Statisticsb

BBPOST -
BBPRE

Z -4.712a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh nilai probabilitas (sig) berat badan atau
nilai p sebesar 0,000. Nilai p < 0,05 (tingkat signifikansi) maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya ada pengaruh terapi pemberian obat diet terhadap penurunan berat
badan pasien. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penurunan tekanan darah
sebanyak 29 responden sesudah dilakukan intervensi dan sebanyak 1 responden
tidak ada perubahan berat badan.
5. Daftar Pustaka
No. 1
Tamher, S, Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

No. 2
Pranoto, A. (2012). Terapi Insulin pada Penderita Diabettes Mellitus Rawat Jalan
dan Rawat Inap. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas
Airlangga.

No. 3
Yano, T, dkk. (2021). Distinct determinants of muscle wasting in nonobese heart
failure patients with and without type 2 diabetes mellitus. Journal of
Diabetes, Vol. 13, Issue 1.January 2021.

No. 4
Kompas.com. (16/07/2020) Yang Terjadi pada Tubuh Saat Kadar Gula Darah
TerlaluTinggi.https://health.kompas.com/read/2020/07/16/163300568/
yang-terjadi-pada-tubuh-saat-kadar-gula-darah-terlalu-tinggi?paage=all.
(Diakses pada tanggal 20 Juni 2023)

Anda mungkin juga menyukai