Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH FARMAKOTERAPI GANGGUAN PERNAFASAN

RESEP OBAT PERNAFASAN

Disusun Oleh:

Nama NIM
Aulia Rahmi Azizah 20482011096
Firdianty Lestari Wilujeng 20482011111
Nor Piya 20482011143
Siska Dwi Yuliani 20482011174

Kelompok :7
Dosen Pengampu : apt. Rusdiati Helmidanora, M.Sc

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA


PRODI S1 FARMASI
2023
RESEP 1
Berdasarkan resep tersebut, pasien didiagnosis menderita ISPA, obat-obatan yang diberikan
kepada pasien adalah :

1. Paracetamol
- Golongan : Analgetik, Antipiretik
- Mekanisme kerja : Menghambat produksi prostaglandin, suatu zat peradangan
dan
pemicu demam, dan terutama bekerja di otak. Prostaglandin juga
berperan dalam persepsi nyeri sehingga pemakaian parasetamol
dapat membantu meredakan nyeri.
- Dosis : 325 - 650 mg PO setiap 4 jam PRN, tidak melebihi 3250
mg/hari
(medscape).

Pasien diberikan parasetamol sebanyak 15 tablet dengan dosis 500 mg dan aturan pakai 3
x sehari 1 tablet. Pemberian parasetamol pada pasien untuk meredakan nyeri pada
tenggorokan.

2. Dexamethasone
- Golongan : Korikosteroid
- Mekanisme kerja : Berikatan dengan reseptor glukokortikoid, dan menghasilkan
efek
antiinflamasi
- Dosis : 0,75-9 mg/hari IV/IM/PO dibagi setiap 6-12 jam (medscape).

Pasien diberikan dexamethasone sebanyak 10 tablet dengan dosis 0,5 mg dan aturan
pakai 3 x sehari 1 tablet. Pemberian dexamethasone pada pasien untuk meredakan
inflamasi yang terjadi pada bagian saluran pernafasan.

3. Vitamin C
- Golongan : Vitamin
- Mekanisme kerja : Sebagai antioksidan untuk membatasi terjadinya kerusakan
oksidatif pada tubuh
- Dosis : 75 mg/hari (medscape).
Pasien diberikan vitamin C sebanyak 10 tablet dengan aturan pakai 3 x sehari 1 tablet.
Pemberian vitamin C pada pasien untuk menaikkan imun tubuh.

4. Loratadine
- Golongan : Antihistamin generasi ke-2
- Mekanisme kerja : Merupakan antihistamin trisiklik yang bekerja selektif di reseptor
H1 perifer dan menghambat aktivitas histamin pada sel target.
- Dosis : 10 mg/ hari atau 5 mg dua kali sehari; tidak melebihi 10 mg/hari.
(medscape)

Pasien diberikan loratadine sebanyak 10 tablet dengan dosis 10 mg dan aturan pakai 1 x
sehari 1 tablet pada malam hari. Diminum pada malam hari karena efek samping
loratadin adalah mengantuk. Pemberian loratadin untuk mengurangi gejala ISPA pada
pasien.

5. GG (Glyceryl Guaiacolate)
- Golongan : Ekspektorant
- Mekanisme kerja : Mengurangi viskositas sekret dengan meningkatkan jumlah
cairan
saluran pernapasan dan mengiritasi mukosa lambung.
- Dosis : 100-400 mg PO setiap 4 jam; tidak melebihi 2,4 g/hari.
(medscape)

Pasien diberikan GG sebanyak 15 tablet dengan dosis 100 mg dan aturan pakai 3 x sehari
1 tablet. Pemberian GG untuk mengatasi batuk yang diderita pasien.

Interaksi :
Ditemukan interaksi antara loratadin dan dexamethasone, yaitu :
- Deksametason akan menurunkan tingkat atau efek loratadin dengan mempengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4 hati / usus. Gunakan Perhatian/Monitor.
- Loratadin akan meningkatkan kadar atau efek deksametason oleh P-glikoprotein
(MDR1) eflux transporter. Gunakan Perhatian/Monitor. (medscape)

Rekomendasi :
Rekomendasi yang diberikan adalah, mengganti loratadine dengan obat antihistamin generasi
ke-2 yang lain seperti cetirizin. Cetirizin diberikan dengan dosis 10 mg dan aturan pakai 1 x
sehari 1 tablet, diminum pada malam hari karena memiliki efek samping menyebabkan
kantuk.

Anda mungkin juga menyukai