Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

Yumna Amirotin Nabilah / 422021728035


Sofiatun Annayah/ 422021728032
Ayu Suryaningtyas Sabastiani / 422021728010
Siti Ummisah / 422021728030
Mulia Lita kencana/422021728021

PENYAKIT MIOKARD INFARK, ANGINA PEKTORIS DAN CARDIA CACHEXIA

Tn B umur 45 th, TB 170 cm, BB 52 kg, pasien masuk RS dengan keluhan nyeri kepala sebelah
kiri (terutama bagian telinga kiri), pusing, nyeri dada yang menyebar sampai ke punggung dan
tangan, panas, nafsu makan menurun. sakit dada ringan, sesak nafas ringan, nyeri ulu hati. tidak
ada gejala yang dirasakan sebelumnya. Pasien tidak suka makan daging – dagingan dan ikan –
ikanan, Suka makan tahu tempe setiap hari, Sayuran yang sering dimasak bening, Suka makan
sayur dan buah. Tekanan darah 150/90 mmHg, suhu 37 oC, nadi 88x/mnt, RR 20x/menit.
Diagnosa medis infark miokard. Data biokimia pasien antara lain Hb 10.8 mg/dl, leukosit 21300
μl, neutrofil 92.4 μl, lymphosit 2.7 μl, hematokrit 31%, MCV 77.6 fL , MCH 27 pg, MCHC 33
g/dl, trombosit 358000 μL. GDS 102 mg/dl. BUN 112, creatinin 3.3. Total asupan pasien adalah
E 1505 kkal, P 20.1 g, L 36.7 g dan KH 50.2 g. Tentukan asuhan gizi terstandar pada pasien
tersebut!

LAPORAN KASUS
FORMAT ASUHAN GIZI (IDNT)

A. Identitas Pasien
1. Data Personal (CH)
Kode IDNT Jenis Data Data Personal

CH.1.1 Nama Tn B

CH.1.1.1 Umur 45 tahun

CH.1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki

CH.1.1.5 Suku/etnik -

CH.1.1.9 Peran dalam keluarga -


Diagnosis medis Infark miokard.

2. Riwayat Penyakit (CH)


Kode IDNT Jenis Data Keterangan

CH.2.1 Keluhan utama Nyeri kepala sebelah kiri (terutama


bagian telinga kiri), pusing, nyeri
dada yang menyebar sampai ke
punggung dan tangan, panas, nafsu
makan menurun. sakit dada ringan,
sesak nafas ringan, nyeri ulu hati

Riwayat penyakit -
sekarang dan dahulu

Riwayat pengobatan

Nomor RM :
Ruang Perawatan :
Tanggal MRS :
Tanggal pengambilan kasus :
3. Riwayat Klien yang Lain
Kode IDNT Jenis Data Keterangan

CH.2.1.5 Gastrointestinal Nafsu makan menurun

CH.2.1.8 Imun -

CH.2.2.1 Perawatan -

CH.3.1.1 Riwayat sosial -

CH.3.1.7 Agama

Kesimpulan : Dihadapkan dengan pasien laki-laki berusia 45 tahun. Pasien masuk rumah sakit
karena mengeluh nyeri kepala sebelah kiri (terutama bagian telinga kiri), pusing, nyeri dada yang
menyebar sampai ke punggung dan tangan, panas, nafsu makan menurun. sakit dada ringan,
sesak nafas ringan, nyeri ulu hati. Pasien didiagnosa infark miokard. Memiliki gangguan
digastrointestinal yaitu nafsu makan menurun
B. Hasil Skrinning Gizi
• Metode Skrining yang dipakai : Malnutrition Screening Tools (MST)

Nama: Tn. B Usia: 45 tahun


Bangsal : - Diagnosis: nyeri kepala sebelah kiri (terutama
bagian telinga kiri), pusing, nyeri dada yang
menyebar sampai ke punggung dan tangan,
panas, nafsu makan menurun. sakit dada
ringan, sesak nafas ringan, nyeri ulu hati.

Tanggal MRS: - Tanggal Skrining:

FORM SKRINING GIZI MST (Malnutrition Screening Tool)

No Parameter Skor

1 Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 6 bulan


terakhir?

a. Tidak ada penurunan


0

b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar 2

c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut?

1
● 1-5 kg

2
● 6-10kg

3
● 11-15kg

4
● >15kg

2 Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan?

a. Tidak
0
b. Ya 1

SKOR 0

Interpretasi:

MST= 0-1 tidak beresiko malnutrisi

MST= >2 Risiko malnutrisi (proses asuhan gizi terstandar oleh ahli gizi/dietisien)

MST= > 3 Malnutrisi

Kesimpulan Hasil Skrining :


Pasien Ny.T tidak beresiko malnutrisi ditandai dengan skor hasil skrining 0 poin.
0

C. Antropometri (AD.1.1)
Kode IDNT Jenis Data Keterangan

AD.1.1.1 Tinggi Badan 170 cm

AD 1.1.2 Berat Badan (estimasi) 52 kg


AD 1.1.4 Perubahan Berat Badan -

AD.1.1.5 IMT 17,9 kg/m2

Kesimpulan : berdasarkan data antropometri diketahui tinggi badan pasien 170 cm dengan
berat badan 52 kg, status gizi pasien kekurangan berat badan tingkat ringan (17,9 kg/m2)
Status Gizi = 52 /(1,7)2 = 17,9 kg/m2
Status gizi kekurangan berat badan tingat ringan (17,0-18,4 kg/m2) (P2PTM KEMENKES
RI).

D. Biokimia (BD)
Tanggal :

Kode
Data Biokimia Hasil Nilai Rujukan Ket.
IDNT

BD.1.10.1 Hemoglobin 10,8 mg/dl 12 – 16 mg/dl rendah

BD.1.2.8 Leukosit 21300 g/dl 3200 – 10000 g/dl tinggi

BD.1.2 Trombosit 358000/ul 170000 - 380000 normal

BD.1.10.2 Hematokrit/Pcu 31% 35 – 45% rendah

BD.1.2.1 MCV 77,6 fL 80-100 rendah

BD.1.2.5 MCH 27 pg 28-34 pg rendah

BD.1.2.6 MCHC 33 g/dl 32-36 normal

BUN 112 15-43 mg/dL tinggi


Limfosit 2,7 ul 3,2 - 10,0 rendah

neutrophil 92,4 ul 36-73 ul tinggi

creatinin 3,3 mg/dL 0,6 - 1,3 mg/dL tinggi

GDS 102 mg/dl 100-125 mg/dL pradiabetes

Kesimpulan : hasil tes laboratorium menyatakan kadar hemoglobin, hematokrit, MCV,


MCH rendah terindikasi adanya anemia mikrositik. Kadar Leukosit, neutrophil tinggi dan
limfosit rendah terindikasi adanya kerusakan jaringan yang berkaitan dengan penyakit non-
infeksi (infarkmiokard) kreatinin dan BUN tinggi. GDS pradiabetes (Pedoman Interpretasi
Data Klinik Kemkes, 2020). Perhitungan GFR menggunakan kreatinin.

E. Pemeriksaan Fisik/Klinis (PD.1.1)


Kode IDNT Data Biokimia Hasil

PD.1.1.1 Penampilan Keseluruhan Compos mentis, nyeri kepala


bagian kiri, pusing, nyeri dada,
panas

PD.1.1.2 Bahasa Tubuh -

PD. Pernapasan sesak

PD.1.1.6 Kepala dan mata pusing

PD.1.1.9 Vital sign

Nadi 88x/menit

Suhu 37 °C

Respirasi 20x/menit

Tekanan darah 150/90 mmHg ()

PD 1.1.5 Sistem Pencernaan -

nyeri ulu hati, nyeri dada

Pemeriksaan Penunjang : -
Kesimpulan: penampilan keseluruhan kesadaran compos mentis, sesak, kepala pusing, nyeri
kepala bagian kiri, nyeri dada, panas, nyeri ulu hati, dengan suhu 37°C (normal), nadi 88x/menit
(Normal) (Adrian et al., 2021), respirasi 20x/menit (Normal), dan tekanan darah 150/90 mmHg
(Hipertensi I) (JNC-VII 2003).

Ambang Batas Kategori

<12x/menit Bradipnea

12-20xmenit Normal

>20x/menit Takipnea

Ambang Batas Kategori

<60x/menit Bradikardia

60-100xmenit Normal

>100x/menit Takikardia

F. Riwayat Makan (FH)


1. SFFQ
Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
FH.2.1 Riwayat Diet Pasien tidak suka makan daging – dagingan
(pola makan) dan ikan – ikanan, Suka makan tahu tempe
setiap hari, Sayuran yang sering dimasak
bening, Suka makan sayur dan buah

FH.2.1.1 Pemesanan Diet -

FH.2.1.2 Pengalaman -
diet

FH.2.1.3 Lingkungan -
makan

FH.4.1 Pengetahuan -
tentang
makanan dan
gizi

Kesimpulan : Pasien tidak suka makan daging – dagingan dan ikan – ikanan, Suka makan tahu
tempe setiap hari, Sayuran yang sering dimasak bening, Suka makan sayur dan buah

2. Recall 24 jam (FH.7.2.8)


Tanggal :
Makanan dari RS : -
Makanan dari luar RS : -

Energi Protein Lemak KH


(kkal) (gram) (gram)
(gram)

Asupan oral 1.505 20,1 36,7 50,2

Kebutuhan 2.328,12 41,6 64,67 394,9

% asupan 64,6% 48,3% 56,7% 12,7%

Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang

Kesimpulan : Dari hasil recall pasien di atas asupan pasien kurang menunjukkan
persentasi asupan oral kurang dari asupan yang dibutuhkan tubuh perharinya

G. Terapi Medis dan Fungsi


Kode Jenis Terapi Interaksi dengan
Fungsi
IDNT Medis makanan
FH.3.1 -

Kesimpulan :

H. Standar Pembanding (CS)


Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT

CS.1.1.1 Estimasi 2.328,12 kkal


Kebutuhan
Energi

CS.2.1.1 Estimasi 41,6 gram


Kebutuhan
Protein

CS.2.2.1 Estimasi 46,67 gram


Kebutuhan
Lemak

CS.2.3.1 Estimasi 394,9 gram


Kebutuhan
Karbohidrat

CS.5.1.1 Rekomendas 63 kg (BBI)


i BB/ IMT/
pertumbuhan

BB adj = {(BBA – BBI) x 0,25} + BBI --> bila obesitas


BBI = 90% x (TB - 100) x 1 kg
= 90% x (170-100) x 1 kg
= 63kg

I. Diagnosis Gizi
1. Domain Intake (NI)
NI 2.1 Asupan Oral Tidak Adekuat berkaitan dengan infark miokard, pusing, nyeri dada
yang menyebar sampai ke punggung dan tangan, panas, nafsu makan menurun. sakit dada
ringan, sesak nafas ringan, nyeri ulu hati dibuktikan dengan hasil recall E 64,6%, P
48,3%, L 56,7%, KH 12,7%

NI-5.1 Peningkatan Kebutuhan Zat Gizi (Fe) berkaitan dengan Anemia mikrositik
dibuktikan dengan hasil laboratorium hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH rendah
NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi (Protein) berkaitan dengan Keratinin dan BUN
dibuktikan dengan kadar keratinin tinggi yaitu 3,3 mg/dl dan kadar BUN tinggi yaitu
112 mg/dl

NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi (Natrium) berkaitan dengan hipertensi tingkat 1
dibuktikan dengan tekanan darah tinggi yaitu 150/90 mmHg

2. Domain Klinik (NC)


3.
NC-2.2 Perubahan Nilai laboratorium Terkait Gizi berkaitan dengan disfungsi organ
jantung dibuktikan dengan kadar leukosit yang tinggi yaitu 21300 g/dl, neutrofil tinggi
yaitu 92,4 ul dan lymphosit rendah yaitu 2,7 ul

4. Domain Behavior (NB)


NB.

J. Intervensi Gizi
1. Tujuan
a. Memberikan makanan tanpa memperberat kerja otot jantung
b. Mencengah arrhytmias dengan menyajikan makanan sesuai dengan suhu tubuh (tidak
panas/dingin)
c. Mengoreksi anemia
d. mengoreksi hipertensi
e. Mencapai angka normal untuk kadar hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH, BUN,
lymfosit, neutofil, keratinin, GDS
f. Memperbaiki IMT menjadi normal
2. Preskripsi Diet (syarat dan prinsip)
Prinsip :
Diet Gagal Jantung 1
Diet rendah garam
Syarat :
a. Energi sesuai kebutuhan, yaitu 2.328,12 kkal
b. Protein, yaitu 0,8g/BB. (0,6-0,75) Kurangi intake produk susu whole, daging merah,
lemak kulit dan kue/bakery
c. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total. Lemak yang dianjurkan yaitu
kacang mengandung banyak flavonoid, fenol, sterol, saponin elegiac acid, asam folat,
Mg, Co, K dan serat. Kurangi kuning telur 4-5 kali/minggu (jika lemak serum
meningkat)
d. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total kebutuhan. Dianjurkan karbohidrat kompleks
dengan tinggi serat yaitu dari sayur, buah atau gandum.
e. Vitamin dan mineral cukup sesuai AKG untuk menunjang proses metabolism tubuh
f. Ca adekuat, Mg dan K tidak berlebih
g. Fe 9 mg/hari
h. Natrium 600 mg

1) Tepat/teratur jadwal makan


a. Makan secara teratur 3-6 makan utama dan makanan selingan/snack 2-3x sehari
dengan porsi makan kecil (buah-buahan baik untuk snack)
b. Aktivitas fisik 30-45 menit dengan intensitas sedang 3-5 kali seminggu, jeda antar
latihan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut (latihan fisik yang dianjurkan bersifat
aerobik: jalan cepat, sepeda santai, jogging, berenang)

Pemberian Makanan dan Selingan (ND.1)


a. ND.1.1 : Jenis DIIT : Diet Jantung 1 (1 liter = 1000 kkal) dan RG
b. ND.1.2.1 : Bentuk Makanan : cair penuh
c. ND.1.5 : Route : oral
d. ND.1.3 : Jadwal/Frekuensi Pemberian : makanan utama 4x sehari, 2x
selingan
e. Energi : 1.070 kkal
f. Protein : 42 gram (0,8 g/BB)/(7,1%)
g. Lemak : 15 gram
h. Karbohidrat : 172,8 gram
i. Cairan : 1000 ml
j. Besi (Fe) : 9 mg (AKG 2019)
k. Natrium : 600 mg

3. Perhitungan Kebutuhan energi dan zat gizi


Harris Benedict
Laki-laki = (13.8 x BB) + (5,0 x TB) - (6,8 x U) + 66,5
= (13.8 x 52) + (5,0 x170) - (6,8 x 45) + 66,5
= 717,6 + 850 + 306+66,5
= 1940,1 kkal
Energi = BEE x F.A x F.S
= 1940,1 x 1.2 x 1 = 2.328,12 kkal
Protein = 0,8 g x BB = 0,8 x 52 = 41,6 gram x 4 = 166,4 kkal
Lemak = 25% x 2328,12 = 582 / 9 = 64,67 gram
KH = 2328,12 – 166,4 – 582 = 1579,7 / 4 = 394,9 g
Domain Konseling (C)
Tujuan:
Memberikan pemahaman terkait diet yang diberikan, asupan kebutuhan gizi yang sesuai,
meningkatan aktivitas fisik yang bisa ditoleransi dan sirkulasi ke jantung.

a. Preskripsi
1) Sasaran: pasien dan keluarga
2) Tempat: ruang pasien
3) Waktu : 1 jam
4) Permasalahan gizi: Infark miokard, pusing, nyeri dada yang menyebar sampai ke
punggung dan tangan, panas, nafsu makan menurun. sakit dada ringan, sesak
nafas ringan, nyeri ulu hati
5) Metode : wawancara/konseling
6) Media : Leaflet, DBMP, food model, food fotograph
7) Materi : penjelasan terkait diet jantung dan rendah garam, memberikan sedikit
pengetahuan terkait infark miokard dan hipertensi tidak terkontrol, bahan
makanan yang dianjurkan dan dibatasi, memberikan motivasi kepada pasien dan
keluarga untuk mematuhi diet yang diberikan agar mempercepat proses
penyembuhan pasien dan peningkatan kualitas hidup, efektif untuk meningkatkan
kualitas hidup sehat dan gizi seimbang, keterampilan dalam pemilihan makanan
bergizi.
4. Domain Edukasi Gizi (E.1)
E.1.1. Tujuan Edukasi:
a. Meningkatkan pemahaman kepada pasien terkait diet yang diberikan
menggunakan leaflet, DBMP food model dan food fotograph.
b. Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang gizi dan pentingnya
menjaga efektifitas kesadaran gaya hidup.
c. Meningkatkan dalam pemilihan makanan bergizi.
E. 1.2. Prioritas Modifikasi
a. Modifikasi makanan dirumah berupa varian makanan yang lebih bervariasi
sehingga makanan menarik dan timbul nafsu makan.
b. Modifikasi makanan dengan porsi kecil cair kalori tetapi sering

K. Kolaborasi (RC)
No Tenaga Kesehatan Koordinasi

1 Dietisien 1. Melakukan Food Recall, kebiasan asupan SQ-


FFQ

2. Pemeriksaan antropometri awal

3. Analisis asupan makanan selama perawatan

4. Menyediakan makanan sesuai preskripsi dokter

2 Dokter 1. Anamnesis medis (keluhan utama, Riwayat


penyakit, Riwayat masalah gizi, Riwayat
kelahiran)

2. Analisis hasil pemeriksaan antropometri

3. Pemeriksaan tingkat kesadaran dan tanda


gawat darurat

4. Pemeriksaan status generalis inspeksi,


perkusis, palpasi, auskultasi

5. menetapkan status gizi pasien

6. menentukan terpi gizi sesuai diagnosis

7. preskripsi terapi gizi

3 Perawat ruangan 1. skrinning

2. pengkajian identitas pasien, keluhan, konsumsi


makanan dan cairan beberapa hari terakhir,
perkembangan keluhan pasien, keluhan yang
berkaitan dengan makanan

3. penimbangan BB dan TB

4. evaluasi tanda vital

5. pemantauan tanda vital, status gizi, intake-


output cairan, perkembangan penyakit, keluhan
pasien, tanda-tanda infeksi, perawatan infus

6. membuat surat control ulang

4 Analis Konsultasi terkait hasil laboratorium

5 Farmasis 1. mempersiapkan obat-obatan dan zat terkait


vitamin, mineral elektrolit dan nutrisi
parenteral

2. menentukan kompatibilitas zat gizi yang akan


diberikan kepada pasien

6 Pasien dan keluarga pasien Edukasi untuk mematuhi prosedur selama di


rumah sakit

7 Tenaga pengolahan/Pramusaji 1. Konsultasi dan kerjasama terkait bentuk olahan


makanannya dan pemberian makanan tepat
waktu

2. Memastikan makanan yang diantar sesuai


dengan pasien

8 …(tenaga yang lain)


L. Rencana Monitoring
Anamnesis Hal Yang diukur Waktu Evaluasi/Target
Pengukuran

Antropometri BB, IMT 1 minggu sekali Meningkatkan


status gizi menjadi
normal, berat
badan mencapai
ideal

Biokimia Hemoglobin, Sesuai jadwal Mencapai angka


Leukosit, pemeriksaan normal
Hematokrit, MCV,
MCH, BUN,
Limfosit,
Neutrophil,
Creatinin, GDS

Klinis/fisik Tekanan Darah Setiap hari Mencapai angka


normal

Dietary Energi, protein, Setiap hari Asupan 80-100%


lemak,
karbohidrat,
natrium, Fe

Menu Makanan

Waktu Bahan URT Berat E P L KH Natriu Fe


Makanan (gram) (kkal) (gram) (gram (gram m (mg) (mg)
) )

Pagi gula pasir 1 sdm 19.5 g 75 18

tepung susu 8 sdm 40 g 150 14 20 218.4


skim
margarin 1 sdt 4g 50 5
tanpa garam

air 250 ml

Selingan pagi jeruk 4 buah 220 g 110 26.4


sdg

Siang gula pasir 1 sdm 19.5 g 75 18

tepung susu 4 sdm 40 g 150 14 20 218.4


skim

margarin 1 sdt 4g 50 5
tanpa garam

air 250 ml

Selingan jeruk 4 buah 220 g 110 26.4


siang sdg

Malam 18.00 gula pasir 1 sdm 13 g 50 12

tepung susu 4 sdm 20 g 75 7 10 109.2


skim

air 250 ml

Malam 20.00 gula pasir 1 sdm 13 g 50 12

tepung susu 4 sdm 20 g 75 7 10 109.2


skim

margarin 1 sdt 4g 50 5
tanpa garam
air 250 ml

Total Keseluruhan 1070 42 15 172.8 655.2 2.555

Total Kebutuhan 2328.1 41.6 64.67 394.9 600 9


2

Persentase Terpenuhi 45.9% 100.9% 23.1% 43.7% 109.2% 28.3%

Referensi:

Adrian, M. A., Widiarto, M. R., & Kusumadiarti, R. S. (2021). Health Monitoring System
dengan Indikator Suhu Tubuh, Detak Jantung dan Saturasi Oksigen Berbasis Internet of
Things (IoT). Jurnal Petik, 7(2), 108–118. https://doi.org/10.31980/jpetik.v7i2.1230

Anda mungkin juga menyukai