PAGT KASUS Obesitas, Hipertensi Dan Dislipidemia
PAGT KASUS Obesitas, Hipertensi Dan Dislipidemia
422021728035
Tn. PK adalah seorang petani berusia 63 tahun, dengan BB 85 kg, TB 165 cm datang
kerumah sakit pada tanggal 5 Agustus 2022 dengan keluhan tangan dan kaki lemas, pusing
berputar, bibir miring kanan. Pasien didiagnosa Dokter dislipedemia, pasien sebelumnya
memiliki riwayat penyakit hipertensi dan belum pernah masuk rumah sakit. Kemudian sekarang
masuk rumah sakit dengan keluhan tangan dan kaki lemas, pusing berputar, bibir miring kanan.
Aktifitas fisik pasien sehari-hari adalah bertani, semenjak sering merasa pusing, pasien masih
sering bertani akan tetapi pergerakannya terbatas dan seringkali beristirahat. 1 hari sebelum
dibawa kerumah sakit pasien masih bertani. Hasil pemeriksaan antropometri pasien didapatkan
BB 85 kg, TB 165 cm. hasil pemeriksaan Biokimia Tn. PK kadar hemoglobin menunjukkan 16,1
mg/dl, kreatinin 1,33 mg/dl, ureum 28 mg/dl, kolestrol total 249 mg/dl, LDL 44, HDL 95,2
mg/dl. Hasil pemeriksaan fisik klinis tn.pk yaitu pasien dalam keadaan compos mentis, lemah,
yang ditandai respiratory rate 18x/menit, denyut nadi 72x/menit, dengan suhu tubuh normal 36 °C
dan tekanan darah 170/100 mmHg.
Asupan makanan / pola makan pasien SMRS yaitu makanan utama 2-3x sehari. Makanan
pokok yang sering dikonsumsi nasi 2-3x sehari, singkong 1x seminggu, nasi jagung 2x
seminggu. Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah pindang 1x seminggu, ikan lele 1x
seminggu, ikan mujair 1x seminggu, ikan bandeng 1x seminggu, jarang bahkan hampir tidak
mengonsumsi ayam, daging 1x sebulan, telur ayam kampung 1x seminggu. Lauk nabati yang
sering dikonsumsi adalah tahu 1x sehari dan tempe 1x sehari, sedangkan sayur yang biasa
dikonsumsi adalah sayur sawi, sayur bayam, oseng pare, sayur asem setiap 3x seminggu. Buah
yang paling sering di konsumsi pasien yaitu pepaya, pisang, jeruk. Pada saat dirumah sakit,
pasien mendapatkan diet RG, dengan bentuk makanan Lunak (bubur). Hasil recall 24 jam
dengan keluarga didapatkan bahwa asupan makan Tn. PK saat di rumah sakit yaitu makanan
sumber karbohidrat dihabiskan ½ porsi, makanan sumber lauk hewani dihabiskan ½ porsi,
makanan sumber lauk nabati dihabiskan ¼ porsi dan sayur dihabiskan ½ porsi. Kurangnya
asupan makan sumber energi, protein hewani, protein nabati disebabkan karena penurunan nafsu
makan.
LAPORAN KASUS
FORMAT ASUHAN GIZI (IDNT)
A. Identitas Pasien
1. Data Personal (CH)
Kode IDNT Jenis Data Data Personal
CH.1.1 Nama Tn. PK
CH.1.1.1 Umur 63 tahun
CH.1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH.1.1.5 Suku/etnik -
CH.1.1.9 Peran dalam keluarga Kepala keluarga
Diagnosis medis Dislipidemia
Kesimpulan : Dihadapkan dengan pasien laki-laki berusia 63 tahun. Pasien masuk rumah sakit
5 Agustus 2022 karena mengeluh tangan dan kaki lemas, pusing berputar, bibir miring kanan,
lemah. Pasien didiagnosa dislipidemia, memiliki Riwayat penyakit hipertensi dan belum pernah
masuk rumah sakit sebelumnya. Saat di rumah sakit pasien mengalami penurunan nafsu makan.
SKRINING GIZI
A. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan terakhir berkaitan dengan
penurunan nafsu makan, gangguan ksaluran cerna, kesulitan mengunyah/kesulitan menelan?
C. Mobilitas
1 = dapat beranjak dari kursi / kasur, tetapi tidak mampu beraktivitas normal✅
0 = ya
1 = tidak ✅
E. Masalah neuropsikologis
0 = BMI < 19
1 = BMI 19 - <21
2 = BMI 21 - <23
3 = BMI ≥ 23 ✅
Kesimpulan:
0 – 7 poin : malnutrisi
C. Antropometri (AD.1.1)
Kode IDNT Jenis Data Keterangan
AD.1.1.1 Tinggi Badan 165 cm
AD 1.1.2 Berat Badan 85 kg
AD 1.1.4 Perubahan Berat Badan -
AD.1.1.5 IMT 31,2 kg/m2 (normal)
LILA -
Kesimpulan : berdasarkan data antropometri diketahui tinggi badan pasien 165 cm dengan
berat badan 85 kg, status gizi pasien gemuk tingkat berat (31,2 kg/m2)
Status Gizi = BB/TB (m)2 = 85/(1,65)2 = 61/2,7225 = 31,2 kg/m2 status gizi gemuk tingkat berat
(>27,0 kg/m2) (P2PTM KEMENKES RI).
D. Biokimia (BD)
Tanggal :
Kesimpulan: penampilan keseluruhan compos mentis, lemah, pusing berputar, bibir miring
kanan, kaki tangan lemas dan penurunan nafsu makan dengan tekanan darah 170/100 (tinggi)
indikasi hipertensi tahap 2 (Fadlilah et al., 2020)
F. Riwayat Makan (FH)
1. SFFQ
Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
FH.2.1 Riwayat Diet Makan teratur 2-3x sehari
(pola makan) Makanan pokok nasi 2-3x sehari, singkong
1x seminggu, nasi jagung 2x seminggu
Pindang, lele, mujair, bandeng 1x
seminggu, hampir tidak konsumsi ayam,
daging 1x sebulan, telur ayam kampung 1x
seminggu, tahu tempe 1x sehari, sayur sawi,
bayam, oseng pare, sayur asem 3x
seminggu. Buah papaya, pisang, jeruk.
FH.2.1.1 Pemesanan Diet -
FH.2.1.2 Pengalaman -
diet
FH.2.1.3 Lingkungan -
makan
FH.4.1 Pengetahuan -
tentang
makanan dan
gizi
Kesimpulan : pola makan pasien teratur, Makan teratur 2-3x sehari. Makanan pokok nasi 2-3x
sehari, singkong 1x seminggu, nasi jagung 2x seminggu. Pindang, lele, mujair, bandeng 1x
seminggu, hampir tidak konsumsi ayam, daging 1x sebulan, telur ayam kampung 1x seminggu,
tahu tempe 1x sehari. Sayur sawi, bayam, oseng pare, sayur asem 3x seminggu. Buah yang
sering dimakan pepaya, pisang, jeruk.
Kesimpulan :
NI-2.1 Asupan Oral Tidak Adekuat berkaitan dengan nafsu makan menurun, pusing,
bibir miring kanan dibuktikan dengan hasil recall kurangnya asupan makan, karbohidrat
dihabiskan ½ porsi, makanan sumber lauk hewani dihabiskan ½ porsi, makanan sumber
lauk nabati dihabiskan ¼ porsi dan sayur dihabiskan ½ porsi.
NI-5.4 Penurunan Kebutuhan Zat Gizi (Natrium dan Kolesterol) berkaitan dengan
hipertensi tahap II, dislipidemia dibuktikan dengan hasil pemeriksaan tekanan darah
(tinggi) 170/100 mmHg; Kolesterol total (tinggi) 249 mg/dl
J. Intervensi Gizi
1. Tujuan
a. Membantu mengurangi kadar kolesterol
b. Mempertahankan kadar LDL normal
c. Memperbaiki status gizi menjadi normal
d. Membantu menurunkan tekanan darah menjadi normal
e. Meningkatkan aktifitas fisik
f. Menurunkan berat badan
2. Preskripsi Diet (syarat dan prinsip)
Prinsip :
Diet Dislipidemia dan Rendah Natrium
Syarat :
a. Energi sesuai kebutuhan, yaitu 2113,7 kkal
b. Protein cukup, yaitu 15% dari total kebutuhan. Utamakan sumber protein hewani
rendah lemak (ikan, ayam tanpa kulit, daging sapi, telur dan susu) dan protein nabati
(tahu dan tempe yang diolah tanpa garam)
c. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total.
d. Lemak jenuh <7%, lemak tak jenuh ganda maksimal 10% dari kebutuhan energi
total. Dan lemak tak jenuh tunggal maksimum 20% dari kebutuhan energi total.
Lemak yang dianjurkan yaitu lemak yang mengandung omega-3 dan omega-6
(minyak zaitun, minyak jagung, minyak kanola, minyak biji bunga matahari, biji-
bijian)
e. Kolesterol <200mg. (Hindari makanan tinggi kolesterol (telur, jeroan, otak))
f. Karbohidrat cukup yaitu sisa dari protein dan lemak. Dianjurkan karbohidrat
kompleks (serealia, ubi, biji-bijian)
g. Vitamin dan mineral cukup untuk menunjang proses metabolism tubuh
h. Serat tinggi, 25-30 g/hari. Utamakan serat larut air (pisang, apel, kiwi, pepaya, dll)
i. Natrium 600-800 mg. hindari konsumsi makanan dan minuman olahan mengandung
tinggi natrium (makanan kaleng, makanan beku, makanan cepat saji)
j. Cairan, 2402 ml (Holiday-Segar) untuk melancarkan proses defekasi dan mencegah
dehidrasi
k. Makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
l. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna (lunak)
m. Aktivitas fisik 30 menit dengan intensitas sedang 4-6 kali seminggu
Harris Benedict :
BMR = 66,5 + 13,7 BB adj + 5 TB – 6,8 U = 66,5 + 13,7 (65,1) + 5 (165) – 6,8 (63)
= 66,5 + 891,87 +825 – 428,4
= 1354,9 kkal
K. Kolaborasi (RC)
No Tenaga Kesehatan Koordinasi
1 Dietisien 1. Melakukan Food Recall, kebiasan asupan SQ-
FFQ
2. Pemeriksaan antropometri awal
3. Analisis asupan makanan selama perawatan
4. Menyediakan makanan sesuai preskripsi dokter
2 Dokter 1. Anamnesis medis (keluhan utama, Riwayat
penyakit, Riwayat masalah gizi, Riwayat
kelahiran)
2. Analisis hasil pemeriksaan antropometri
3. Pemeriksaan tingkat kesadaran dan tanda
gawat darurat
4. Pemeriksaan status generalis inspeksi,
perkusis, palpasi, auskultasi
5. menetapkan status gizi pasien
6. menentukan terpi gizi sesuai diagnosis
7. preskripsi terapi gizi
3 Perawat ruangan 1. skrinning
2. pengkajian identitas pasien, keluhan, konsumsi
makanan dan cairan beberapa hari terakhir,
perkembangan keluhan pasien, keluhan yang
berkaitan dengan makanan
3. penimbangan BB dan TB
4. evaluasi tanda vital
5. pemantauan tanda vital, status gizi, intake-
output cairan, perkembangan penyakit, keluhan
pasien, tanda-tanda infeksi, perawatan infus
6. membuat surat control ulang
4 Analis Konsultasi terkait hasil laboratorium
5 Farmasis 1. mempersiapkan obat-obatan dan zat terkait
vitamin, mineral elektrolit dan nutrisi
parenteral
2. menentukan kompatibilitas zat gizi yang akan
diberikan kepada pasien
6 Pasien dan keluarga pasien Edukasi untuk mematuhi prosedur selama di
rumah sakit
7 Tenaga pengolahan/Pramusaji 1. Konsultasi dan kerjasama terkait bentuk olahan
makanannya dan pemberian makanan tepat
waktu
2. Memastikan makanan yang diantar sesuai
dengan pasien
8 …(tenaga yang lain)
L. Rencana Monitoring
Anamnesis Hal Yang diukur Waktu Evaluasi/Target
Pengukuran
Antropometri BB, IMT 1 minggu sekali Memperbaiki
status gizi, berat
badan mendekati
normal
Biokimia Kolesterol total Sesuai jadwal Mencapai angka
pemeriksaan normal
Klinis/fisik nadi, pernafasan, Setiap hari Normal
TD, suhu
Dietary Energi, protein, Setiap hari Asupan >80%
lemak,
karbohidrat,
natrium, serat
Menu Makanan
Rebon
1p 45 50 7 2 80,6
basah
Semur
Ikan
ikan 1p 30 50 7 2 18,6
mujair
mujair
Minyak
2p 10 100 10 0,1
zaitun
Tahu 1,3
Tahu 1p 110 75 5 3 7 7,7
ungkep
Sup 1.6
Buncis ½p 50 12.5 0.5 2.5 1,5
buncis
Baby
½p 50 12.5 0.5 2.5
corn
Daging
1p 40 50 7 2 29,2
ayam
madu 2p 30 100 24
gula 1p 13 50 12 0,1
Jambu ½p 110 25 6 3
air
Mashed
Siang Kentang 1p 210 175 4 40 14,7 1
potato
0,3
Selada ½p 5,5
Sawi 1
½p 50 12,5 0,5 2,5 8
hijau
Minyak
1p 5 50 5 0,1
jagung
Rolade 0.7
tahu Tahu ½p 55 37.5 2.5 1.5 3.5 3,8
kukus
Putih
Telur 1p 110 75 5 3 7 180,4
ayam
Sayur Daun 2
1p 100 25 1 5 9
kelor kelor
Labu 0,7
½p 50 0,5
siam
0,5
Wortel ½p 50 12,5 0,5 2,5 35
Selingan Jus
alpukat 1p 120 100 10 2,4
siang alpukat
madu 2p 30 100 24
Bubur Bubur 0.4
Malam 1p 400 175 4 40
beras beras
Tahu 0.7
tahu ½p 55 37.5 2.5 1.5 3.5 8
bacem
Sawi 0,7
½p 50 3,8
putih
Minyak
2p 10 100 10 0,1
zaitun
Sayur 0,6
bayam 1p 100 25 1 5 11
bayam
madu 2p 30 100 24
Susu
skim 1p 20 75 7 10 109,2
bubuk
Referensi:
Adrian, M. A., Widiarto, M. R., & Kusumadiarti, R. S. (2021). Health Monitoring System
dengan Indikator Suhu Tubuh, Detak Jantung dan Saturasi Oksigen Berbasis Internet of
Things (IoT). Jurnal Petik, 7(2), 108–118. https://doi.org/10.31980/jpetik.v7i2.1230
Fadlilah, S., Hamdani Rahil, N., & Lanni, F. (2020). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Tekanan Darah Dan Saturasi Oksigen Perifer (Spo2). Jurnal Kesehatan Kusuma Husada,
11(1), 21–30. https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.408
Jannah, S. F., Gede Hari Wisana, I. D., & C. Nugraha, P. (2021). Pemantauan Respiratory Secara
Wireless Berbasis Komputer. Jurnal Teknokes, 14(1), 1–9.
https://doi.org/10.35882/teknokes.v14i1.1
PERSAGI, & ASDI. (2019). Penuntun Diet dan Terapi Gizi (Vol. 4). (Suharyati, B. Hartati, T.
Kresnawan, Sunarti, F. Hudayani, & F. Darmarini, Penyunt.), Jakarta, Indonesia: EGC.
Supariasa, I Dewa Nyoman, Handayani, Dian. (2019). ASUHAN GIZI KLINIK (Cet.
2020). Jakarta: EGC.
Unang Achlison. (2020). Analisis Implementasi Pengukuran Suhu Tubuh Manusia dalam
Pandemi Covid-19 di Indonesia. Jurnal Ilmiah Komputer Grafis, 13(2), 102–106.
https://doi.org/10.51903/pixel.v13i2.318