net/publication/370844535
CITATIONS READS
0 2,806
1 author:
Nicholas Simarmata
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
68 PUBLICATIONS 94 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Nicholas Simarmata on 18 May 2023.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Tim Penulis:
M. Yusuf Alfian Rendra Anggoro KR, Amalia Wahyuni, Acai Sudirman, Fitriani,
Ambar Sri Lestari, Ester Manik, Teguh Wicaksono, Priska Wisudawaty, Rizka Zulfikar,
Arif Ridha, Purwanti Dyah Pramanik, Asri Amalia Muti, Samsul Rizal, Nicholas Simarmata
Desain Cover:
Helmaria Ulfa
Tata Letak:
Handarini Rohana
Editor:
Aas Masruroh
ISBN:
978-623-459-152-1
Cetakan Pertama:
Juli, 2022
PENERBIT:
WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG
(Grup CV. Widina Media Utama)
Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas
Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Kata Pengantar
Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami
ucapkan selain rasa syukur, karena berkat rahmat dan karunia-Nya buku
yang berjudul MSDM dalam organisasi ini telah dapat di terbitkan untuk
dapat dikonsumsi oleh khalayak banyak.
Perusahaan yang baik tidak hanya dapat memberikan pelayanan baik
terhadap konsumen, memiliki pertumbuhan bisnis yang stabil, tetapi juga
memiliki manajemen SDM yang baik. Karyawan sebagai sumber daya
manusia merupakan aset yang sangat berharga bagi perkembangan
perusahaan. Dengan memiliki manajemen SDM yang baik, Anda akan lebih
mudah membentuk tim kerja yang efektif dan mempermudah Anda dalam
mendapatkan keuntungan.
Manajemen SDM bertanggung jawab dalam menangani berbagai hal
mengenai sumber daya manusia, serta bekerja sama dengan pimpinan
untuk mengembangkan usaha. Dengan memiliki manajemen SDM, Anda
dapat menjaga keberlangsungan perusahaan dengan baik. Selain itu, SDM
yang dimiliki pun dapat bekerja dengan nyaman dan maksimal. Lalu apa
saja fungsi dan peran manajemen SDM dalam organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) bertanggung jawab
terhadap aktivitas organisasi bisnis yang berhubungan dengan staf yang
beragam melalui pelaksanaan fungsinya. MSDM melakukan pengawasan
terhadap tenaga kerja yang produktif dan berkembang, itu merupakan
tugas MSDM. Peran MSDM dalam organisasi adalah mengatur seluruh
karyawan agar secara efektif dalam melakukan pekerjaannya. Untuk
mencapai hal tersebut, karyawan harus dianggap sebagai aset, bukan
biaya untuk organisasi. Peran tim MSDM untuk tim secara keseluruhan
adalah menyarankan bagaimana cara mengelola pekerja termasuk
mengelola perekrutan dan mempekerjakan karyawan, mengkoordinasikan
tunjangan, pelatihan dan strategi pengembangan karyawan. Peran dan
fungsi MSDM sangat penting, yakni menentukan faktor produksi,
membangun dan mengembangkan perusahaan atau organisasi. Jika tidak
ada SDM yang memadai, secara otomatis perusahaan akan gagal meraih
tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, keberadaan dari SDM ini juga
iii
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Juli, 2022
Tim Penulis
iv
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR ISI
v
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
vi
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
vii
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
viii
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
ix
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
BAB 14
MANAJEMEN HUBUNGAN
INDUSTRIAL
A. PENDAHULUAN
Pada dasarnya semua manusia punya tujuan dan kebutuhan. Tujuan
dan kebutuhan tersebut membutuhkan kerja sama dengan manusia lain
serta wadah atau sarana. Tujuan dan kebutuhan itu bisa terpenuhi melalui
sarana formal dan legal yaitu termanifestasi dalam bentuk interaksi antar
individu dalam perusahaan. Pada umumnya, di perusahaan ada dua pihak
yang berkepentingan yaitu pengusaha dan pekerja. Masing-masing pihak
di perusahaan tersebut mempunyai tujuan dan kebutuhan secara
individual. Namun semua pihak itu juga mempunyai tujuan dan kebutuhan
secara kelompok bahkan juga secara organisasional. Selain itu, perusahaan
juga membutuhkan pihak di luar dirinya yang dalam hal ini yaitu
pemerintah. Maka dalam kondisi seperti itu muncullah istilah hubungan
perburuhan. Pada mulanya, hubungan perburuhan dikenal lebih dulu
sebelum dikenal istilah hubungan industrial. Makna hubungan perburuhan
relatif sempit. Karena seolah-olah hanya menyangkut hubungan antara
pemberi kerja dan pekerjaannya. Hubungan perburuhan ini membahas
masalah yang menyangkut hubungan antara pekerja dengan pengusaha.
Dalam hubungan perburuhan ini yang menonjol adalah hubungan secara
bipartit. Padahal banyak aspek yang terdapat di dalam hubungan kerja
antara pengusaha dengan pekerja (Jaya, 2017).
Menyadari bahwa istilah hubungan perburuhan sudah tidak tepat lagi
karena tidak mampu menggambarkan permasalahannya maka muncul
istilah baru yaitu hubungan industrial. Sesuai dengan pedoman
pelaksanaan Hubungan Industrial maka penggantian istilah dilakukan
dengan alasan (Gaol, 2014):
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Maka tujuan dan kebutuhan akan hubungan antara ketiga pihak yaitu
pengusaha, pekerja, dan pemerintah disebut sebagai hubungan industrial
(Batubara, 2008). Hubungan industrial merupakan bidang studi
multidisiplin yang mempelajari masalah hubungan ketenagakerjaan.
Hubungan industrial sering disebut dengan hubungan ketenagakerjaan.
Masalah hubungan antara pekerja dan pengusaha bukanlah masalah yang
berdiri sendiri karena hubungan antara pekerja dan pengusaha ternyata
tidak bisa terlepas dari campur tangan pemerintah (Sumanto, 2014).
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
B. PEMBAHASAN
Hubungan industrial mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari
istilah hubungan perburuhan. Penggantian istilah hubungan perburuhan
menjadi hubungan industrial di Indonesia adalah dalam rangka
menjelaskan istilah dalam proporsi yang sebenarnya. Hubungan industrial
diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja. Hubungan
industrial adalah hubungan antara banyak pihak yang terkait atau
berkepentingan dalam proses produksi atau pelayanan jasa. Masyarakat
sebagai pemasok kebutuhan produksi dan jasa perusahaan maupun
sebagai konsumen atau pengguna hasil perusahaan tersebut juga
mempunyai kepentingan dengan adanya perusahaan. Pemerintah juga
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
3) Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan.
Maka produktivitas yang lebih tinggi harus memperoleh upah yang lebih
tinggi pula.
4) Teori Bargaining
Tingkat upah di dalam setiap pasar tenaga kerja ditentukan oleh
kekuatan ekonomi yang berlawanan dari buruh dan majikan. Apabila
buruh meningkatkan kekuatan ekonominya dengan cara bertindak
bersama-sama melalui serikat buruhnya sebagai agen penawaran maka
mereka dapat meningkatkan upah mereka. Kekuatan ekonomi diukur dari
kemampuan untuk mengekang tenaga kerja dan memaksa majikan untuk
mencari pengganti bagi tenaga kerja. Menurut teori bargaining modern,
karyawan dan majikan memasuki pasar tenaga kerja tanpa harga
permintaan/penawaran yang pasti. Tetapi ada batas harga
permintaan/penawaran tertinggi dan terendah. Dalam batas harga
tersebut, tingkat upah ditentukan oleh kekuatan tawar menawar kedua
belah pihak. Buruh individual yang berkekuatan lemah harus menerima
tingkat upah yang terendah. Serikat buruh dapat menggunakan kekuatan
ekonominya yang lebih besar untuk menuntut tingkat upah yang lebih
tinggi.
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
C. RANGKUMAN MATERI
Hubungan industrial yang harmonis dan dinamis menciptakan
kepuasan kerja. Termasuk berpengaruh positif dalam menciptakan
stabilitas dan pertumbuhan ekonomi karena hubungan industrial yang
kondusif menjamin kelangsungan usaha, ketersediaan barang dan jasa
kebutuhan masyarakat, penghasilan masyarakat, dan pendapatan negara
melalui pajak. Hubungan industrial yang kondusif dapat mengurangi
kerawanan sosial akibat kemiskinan dan pengangguran (Sumanto, 2014).
Berbagai perubahan menuntut paradigma baru manajemen hubungan
industrial serta perubahan sikap pelaku hubungan industrial yaitu
pengusaha, serikat pekerja, dan aparatur pemerintah. Prinsip yang perlu
terus dikembangkan adalah (Simanjuntak, 2009):
(1) manajemen dan pimpinan serikat pekerja bersama-sama membangun
kemitraan dan kerja sama.
(2) manajemen dan pimpinan serikat pekerja bersama-sama mempunyai
komitmen membangun perusahaan agar kelangsungan perusahaan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
DAFTAR PUSTAKA
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
GLOSARIUM
Akuisisi : Penggabungan
Divestasi: Pengurangan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Employee: Karyawan
Glosarium | 295
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Jobs Descriptive: Index JDI skala kepuasan kerja dengan pertanyaan yang
terpisah antara upah, promosi, penyelia, pekerjaan dan rekan kerja
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Likuidasi: Pembubaran
Glosarium | 297
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Maslow - Hierarchy Of Need: adalah suatu kebutuhan yang tidak lagi akan
berfungsi sebagai motivator ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut telah
terpenuhi oleh individu tersebut. Hal ini tentulah menuai banyak kritik dan
koreksi, salah satunya yakni pendapat yang mengatakan bahwa usaha
pencapaian kepuasan kebutuhan ini berlangsung secara bersamaan, yang
mana ketika pemuasan terhadap satu kebutuhan, maka kebutuhan-
kebutuhan lain juga mengikut secara bersamaan
Model: Pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang
akan dibuat atau dihasilkan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Penyelia: Pengawas
Rasionalisasi: Rasional
Reward : Penghargaan
Glosarium | 299
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Training: Pelatihan
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
Glosarium | 301
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
PROFIL PENULIS
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
www.penerbitwidina.com
View publication stats