Tim Penulis:
Faroman Syarief, Andrie Kurniawan, Zandra Dwanita Widodo, Hari Nugroho,
Rimayanti, Edison Siregar, Astrid Aprica Isabella, Fitriani, Daniel J I Kairupan,
Zufri Hasrudy Siregar, Yuhanin Zamrodah, Muhammad Jahri,
I Wayan Gede Suarjana, Salmia.
Desain Cover:
Ridwan
Tata Letak:
Handarini Rohana
Editor:
Kurniawan Prambudi Utomo, S.E., M.M
ISBN:
978-623-459-086-9
Cetakan Pertama:
Juni, 2022
PENERBIT:
WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG
(Grup CV. Widina Media Utama)
Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas
Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami
ucapkan selain rasa syukur, karena berkat rahmat dan karuniaNya buku
yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia ini telah dapat di
terbitkan untuk dapat dikonsumsi oleh khalayak banyak. Sebagaimana kita
ketahui bahwa Manajemen SDM merupakan sebuah seni sekaligus strategi
dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang terdiri dari
fungsi perencanaan, penerapan, perekrutan, pelatihan, pengembangan
karier karyawan atau pegawai serta melakukan inisiatif terhadap
pengembangan organisasional sebuah organisasi atau perusahaan. Pada
dasarnya, tidak ada perusahaan yang tidak membutuhkan manajemen
SDM atau istilah kerennya Human Resource (HR). Bagian Human Resource
itulah yang bertanggung jawab untuk mengurus berbagai kebutuhan
perusahaan yang terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk di
dalamnya ada Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sehingga
semua kegiatan atau pekerjaan berjalan dengan lancar dan lebih efisien.
Manajer sumber daya manusia merupakan bagian posisi di
perusahaan yang melibatkan fungsi yang sama dengan manajemen
sumber daya manusia, seperti menangani pelatihan dan orientasi,
kebijakan dan prosedur, dan operasi. Tim manajemen SDM ini sering
menjadi penghubung antara pemberi kerja atau manajer dan karyawan,
menengahi konflik, menyelesaikan perselisihan dan memberikan jawaban
berdasarkan kebijakan dan prosedur. Tim manajemen sumber daya
manusia dapat membantu memutuskan mengenai posisi kepemimpinan.
Manajer SDM dan tim mereka merupakan bagian integral dari tugas
departemen dan struktur perusahaan. Para profesional ini menulis
deskripsi pekerjaan, memiliki pengetahuan tentang struktur gaji dan
mendokumentasikan tindakan dan aktivitas karyawan. Manajer sumber
daya manusia juga tetap mengikuti undang-undang perburuhan,
persyaratan nasional, demografi, dan budaya perusahaan. Dalam
menjalankan kegiatan baik di organisasi atau perusahaan, dibutuhkan
iii
sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya masing-masing. Dalam
menjalankan kegiatan di sebuah perusahaan atau organisasi juga
diperlukan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) agar kegiatan yang
akan dilaksanakan berjalan dengan baik dan mencapai target yang
diinginkan.
Tantangan tersebut dapat dijawab melalui buku Manajemen Sumber
Daya Manusia yang dalam pemaparannya memberikan gambaran serta
pemahaman baru mengenai Manajemen SDM. Akan tetapi pada akhirnya
kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat beberapa kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, karena sejatinya kesempurnaan hanyalah milik tuhan
semata. Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk
menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal
tersebut tentu sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya kami untuk
terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan karya selanjutnya di
masa yang akan datang. Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan turut andil dalam
seluruh rangkaian proses penyusunan dan penerbitan buku ini, sehingga
buku ini bisa hadir di hadapan sidang pembaca. Semoga buku ini
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan kontribusi bagi
pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia, khususnya terkait
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Juni, 2022
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
F. Manfaat MSDM ··············································································· 62
G. Misi Organisasi dan Strategi Perusahaan ········································ 64
H. MSDM dan Organisasi ····································································· 66
I. Rangkuman Materi ·········································································· 67
BAB 5 ANALISIS JABATAN ······································································ 71
A. Pendahuluan ···················································································· 72
B. Konsep Analisis Jabatan··································································· 74
C. Metode-Metode Analisis Jabatan···················································· 77
D. Rangkuman Materi ·········································································· 95
BAB 6 REKRUTMEN DAN SELEKSI ··························································· 99
A. Rekrutmen ····················································································· 100
B. Seleksi ···························································································· 106
C. Rangkuman Materi ········································································ 113
BAB 7 PENILAIAN KINERJA ···································································117
A. Pendahuluan ·················································································· 118
B. Definisi Penilaian Kinerja ······························································· 118
C. Faktor-Faktor Penilaian Kinerja ····················································· 121
D. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja ·········································· 122
E. Elemen dan Indikator Penilaian Kinerja ········································ 125
F. Metode Penilaian Kinerja ······························································ 126
G. Rangkuman Materi ········································································ 127
BAB 8 DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA ··················································131
A. Pendahuluan ·················································································· 132
B. Disiplin ··························································································· 133
C. Disiplin Kerja ·················································································· 135
D. Motivasi ························································································· 143
E. Motivasi Kerja ················································································ 151
F. Rangkuman Materi ········································································ 155
BAB 9 PRODUKTIVITAS KERJA ······························································161
A. Abstrak··························································································· 162
B. Pengertian Produktivitas Kerja ····················································· 163
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Kerja Karyawan ·············································································· 167
D. Indikator Produktivitas Kerja Karyawan ········································ 170
E. Tipe Rasio Produktivitas Kerja Karyawan ······································ 174
vi
F. Mengukur Perkembangan Produktivitas Kerja Karyawan ············· 174
G. Upaya Meningkatkan Produktivitas ·············································· 175
H. Rangkuman Materi ········································································ 176
BAB 10 KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA ········································179
A. Pendahuluan ·················································································· 180
B. Apa Itu Kompensasi? ····································································· 180
C. Manfaat Kompensasi ····································································· 182
D. Faktor Kompensasi ········································································ 184
E. Sistem dan Kebijakan Kompensasi ················································ 185
F. Upah dan Insentif ·········································································· 188
G. Kepuasan Kerja ·············································································· 193
H. Mengukur Kepuasan Kerja ···························································· 195
I. Kinerja Karyawan ··········································································· 198
J. Model Kompetensi ········································································ 199
K. Rangkuman Materi ········································································ 200
BAB 11 ETIKA DAN PROFESINALISME KERJA ·········································207
A. Pendahuluan ·················································································· 208
B. Etika ······························································································· 209
C. Profesionalisme Kerja ···································································· 215
D. Ciri-Ciri Profesionalisme ································································ 221
E. Rangkuman Materi ········································································ 221
BAB 12 HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN ··············································225
A. Hubungan Kerja ············································································· 226
B. Hubungan Industrial ····································································· 241
C. Rangkuman Materi ······································································· 255
BAB 13 MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ··············257
A. Pendahuluan ·················································································· 258
B. Komitmen: Komitmen dan Peran Manajemen······························ 259
C. Identifikasi Hazard/Bahaya ··························································· 273
D. Pengambilan Tindakan: Intervensi, Kontrol, dan Pencegahan ······ 279
E. Manajemen/Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ······ 293
F. Rangkuman Materi ········································································ 299
vii
BAB 14 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA
PERUSAHAAN BERBASIS DIGITAL····················································303
A. Pendahuluan ·················································································· 304
B. Pengertian dan Tujuan ·································································· 305
C. Skill yang Harus Dimiliki SDM Diperusahaan Digital ····················· 313
D. Rangkuman Materi ······································································· 318
GLOSARIUM ························································································321
PROFIL PENULIS ···················································································326
viii
MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
BAB 1: PERSPEKTIF DAN KONSEP
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
A. PENDAHULUAN
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) terkait dengan konsep
manajemen itu sendiri, seperti diketahui bahwa definisi manajemen
adalah ilmu atau seni yang mengatur tentang proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan perusahaan. Dalam meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia (SDM) yang juga dianggap sebagai asset perusahaan, karena
MSDM berperan sebagai penggerak dalam menjalankan operasi dan
produksi di sebuah perusahaan serta penting dalam menjaga
kesinambungan survive perusahaan dalam pengembangannya, selain itu
MSDM digunakan untuk melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan
merupakan tolak ukur utama dalam pengembangan SDM, adanya
pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan meningkatkan prestasi
kerja karyawan dan produktivitas perusahaan. (Syarief et al., 2021) dalam
ilmu manajemen mempunyai enam unsur yaitu: manusia, uang, metode,
bahan baku, mesin, pasar. Unsur tersebut saling terkait satu dengan
lainnya, namun unsur terpenting adalah manusia, mengingat unsur
tersebut akan menggerakkan semua unsur agar berjalan efektif dan efisien,
selain itu unsur manusia atau MSDM mampu melakukan pengaturan dari
manajemen kepegawaian atau manajemen personalia (personal
management) tersebut. MSDM adalah proses bidang manajemen yang
A. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan tentu ingin meningkatkan produktivitas untuk
menjaga dominasi pangsa pasar dan kompetensi persaingan (Yusuf, 2016)
dan menjaga keberlangsungan (sustainable) agar kedepan perusahaan
dapat bersaing dengan merubah strategi perencanaan yang matang untuk
mendapatkan nilai guna atau manfaat lebih dan mampu kebutuhan untuk
menjawab keinginan pasar (Supriadi et al., 2021) karena dalam
manajemen, perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dan
pertama, Yoder (1981) mendefinisikan bahwa perencanaan tenaga kerja
adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan
pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah
pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang
secara otomatis lebih bermanfaat, artinya bahwa untuk melakukan
perencanaan fungsi SDM lebih jauh, seorang pimpinan atau manajer harus
mampu memetakan kebutuhan dan harapan dari karyawan sehingga
kebutuhan dasar yang sudah terpenuhi maka program perencanaan dan
fungsi SDM akan berjalan efektif, menurut Maslow (1943) yang diikuti
Enny (2019), diketahui bahwa kebutuhan meliputi kebutuhan psikologi
dasar seperti makan, minum, berikutnya kebutuhan akan keselamatan
atau keamanan yang meliputi kebebasan akan ancaman, tuntutan, adanya
kestabilan berikutnya kebutuhan sosial yang meliputi adanya afeksi dan
A. PENDAHULUAN
Organisasi biasa diartikan sebagai sekelompok manusia yang
berkumpul untuk melakukan aktivitas dalam bentuk kerja sama dalam
rangka mewujudkan visi misi yang telah disepakati sebelumnya dengan
kinerja yang aktif, efektif dan efisien. Organisasi berfungsi untuk
mewadahi kerja sama antar individu, dimana manusia sebagai motor
utama. Semakin beragam dan kompleksnya kebutuhan manusia
memberikan dampak kepada organisasi untuk mengoptimalkan kinerja
dengan berfokus pada metode, strategi, teknik dan segala upaya lain agar
kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan optimal.
Teknologi dan science berkembang setiap detiknya, perubahan yang
ada didunia ini adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat kita hindari.
Globalisasi dengan adanya teknologi dan digitalisasi di era new normal
telah mentransformasi semua aspek kehidupan manusia. Maka dari itu
setiap individu dan organisasi harus menyesuaikan diri secara konsisten,
beradaptasi dengan cara kreatif dan dan inovatif untuk menghadapi
perubahan setiap waktunya. Perubahan yang dinamis menjadi dasar
munculnya kompetisi yang semakin ketat, dan menyebabkan organisasi
harus bertransformasi agar mampu bertahan di era globalisasi. Pada
industri 4.0, sebuah organisasi dituntut untuk mampu melakukan banyak
hal dengan sumber daya manusia yang ada didalamnya dengan formatur
Abbott, A., & Collins, D. (2004). Eliminating the dichotomy between theory
and practice in talent identification and development: Considering
the role of psychology. Journal of Sports Sciences, 22, 395–408.
Bloom, B.S. (1985), Developing Talent in the Young People. Ballantine
Books. New York.
Ford, J., N. Harding, and D. Stoyanova. (2010). Talent management and
Development – An Overview of Current Theory and Practice.
Bradford: Bradford University School of Management.
Gould, D., Dieffenbach, K., & Moffett, A. (2002). Psychological
characteristics and their development in Olympic champions.
Journal of Applied Sport Psychology, 14, 172–204.
Hedayati Mehdiabadi, A., & Li, J. (2016). Understanding talent
development and implications for human resource development: an
integrative literature review. Human Resource Development Review,
15(3), 263-294
Jumawan. 2015. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (Hrm) Yang
Strategis Untuk Menunjang Daya Saing Organisasi : Perspektif
Competency & Talent Management. Media Mahardhika Vol. 13 No.
3 Mei 2015
Kemp, L. K dkk. 2004. Competency-Based Human Resource Management.
https://trove.nla.gov.au/version/199709 50. 1st ed. xvi, 291 p.
Koesmono, H. Teman, 2005, Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub
Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur,
Jurnal Ekonomi Manajemen, 7(2): 171-188.
Kunasegaran, M., Ismail, M., Rasdi, R. M., Ismail, I. A., & Ramayah, T.
(2016). Talent development environment and workplace adaptation.
European Journal of Training and Development.
Martindale, R.J.J., Collins, D. and Daubney, J. (2005), “Talent development:
a guide for practice and research within sport”. Quest, Vol. 57 No. 4,
pp. 353-375.
Universitas Pertamina
BAB 4
SDM DAN ORGANISASI KERJA
A. PENDAHULUAN
Dalam lingkungan kerja dan bisnis yang kompetitif saat ini, organisasi
perlu terus meningkatkan kinerjanya baik dengan mengurangi biaya atau
meningkatkan kualitas produk dan layanan agar dapat bersaing secara
efektif di pasar. Menurut penelitian oleh Katou dan Budhwar (2010) dan
Chang dan Huang (2005), tindakan memperkuat manajemen sumber daya
manusia dianggap sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kinerja
organisasi melalui kemampuan organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) telah berkembang sangat
populer selama beberapa dekade terakhir dan sekarang menjadi hal yang
jamak di sebagian perusahaan besar dan banyak perusahaan kecil. Satu
dari alasan popularitas ini adalah asumsi bahwa MSDM adalah sumber
untuk kompetitif keuntungan dan akan mempengaruhi hasil dan kinerja
organisasi secara positif. Gagasan utama di balik anggapan kinerja sumber
daya manusia (Human Resources Management, MSDM) adalah bahwa
praktik sumber daya manusia (SDM) mempengaruhi sikap dan perilaku
karyawan, yang selanjutnya mempengaruhi operasional dan kinerja,
seperti produktivitas, kualitas dan inovasi, yang pada gilirannya
berdampak positif pada kinerja keuangan dan pasar. Sejumlah besar bukti
empiris mendukung hubungan positif antara MSDM dan kinerja organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) terkait erat dengan
manusia dalam sebuah organisasi. “Manajemen manusia” adalah
pekerjaan yang sangat penting dan menantang karena sifat dinamis dari
manusia. Tidak ada dua orang yang serupa atau sama dalam kemampuan
52 | Manajemen Sumber Daya Manusia
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Z., Ahsan, N., & Alam, S., S. (2009). The Effect of Human
Resource Management Practices on Business Performance among
Private Companies in Malaysia. International Journal of Business
and Management, Vol. 4, No.6, pages: 65 – 71.
Alagaraja, M. (2013). HRD and HRM Perspectives
on Organizational Performance A Review of Literature. Human
Resource Development Review, Vol. 12, No.2, pages:117 – 143.
Batarliene, N., Ciziuniene, K., Sapalaite, I., & Vaiciute, K. (2017). The Impact
of Human Resource Management on the Competitiveness of
Transport Companies. Procedia Engineering, Vol. 187, pages: 110 –
116.
Chang, W., A., & Huang, T. C. (2005). Relationship between Strategic
Human Resource Management and Firm Performance a contingency
Perspective. International Journal of Manpower, Vol.26, Issue 5,
pages 434-449.
Gilley, J., W., & Eggland, S., A. (1989). Principles of Human Resource
Development. Reading, MA: Addison-Wesley.
Guest, D. (2002). Human Resource Management, Corporate Performance
and Employee Wellbeing: Building the Worker into HRM. The Journal
of Industrial Relations, Vol. 44, pages: 335 – 358.
Hendry, C., & Pettigrew, A. (1990). Human Resource Management: An
Agenda for the 1990s. The International Journal of Human Resource
Management, Vol. 1, Issue 1, pages:17 – 43.
Huselid, M., A. (1995). The Impact of Human Resource Management
Practices on Turnover, Productivity, and Corporate Financial
Performance. Academy of Management Journal, Vol. 38, pages: 635
– 672.
Jamieson, D., & Rothwell, W., J. (2015). The Convergence of
Organization Development and Human Resource Management. In
book: Practicing Organization Development: LeadingTransformation
and Change, Fourth Edition.
A. PENDAHULUAN
Guna mencegah risiko jika ada seseorang yang memegang jabatan
tertentu tetapi tidak mengetahui apa yang harus dilakukan dan
dikerjakannya, penting bagi pihak perusahaan atau instansi untuk
melakukan analisis jabatan. Singkatnya, analisis jabatan ini diperlukan agar
jabatan yang diberikan sesuai dengan skill si pemegang jabatan tersebut
kemudian mengetahui apakah mereka mampu dan sanggup dengan
jabatan yang akan diberikan. Analisis jabatan sering pula disebut sebagai
analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan adalah metode unik yang didasarkan
pada hasil yang didukung oleh data. Dalam melakukan analisis pekerjaan
secara tepat, dapat memberikan informasi yang cukup untuk
mengembangkan sumber daya yang dapat diakses dan digunakan oleh
manajemen untuk merancang evaluasi kinerja yang berfokus pada
pengembangan bakat (Gatewood et al., 2010). Ketiadaan analisis jabatan
yang tepat menyebabkan organisasi menghadapi berbagai masalah yang
kompleks, utamanya karena ini berkaitan dengan aspek manusia dalam
organisasi. Mulai dari keahlian karyawan yang disia-siakan, standar kinerja
yang tidak realistis, perencanaan SDM yang buruk, perekrutan kandidat
yang tidak tepat, kesenjangan talenta, masalah motivasi karyawan, dan
seterusnya. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengetahui
teknik analisis jabatan yang sesuai untuk mereka, sehingga segala
permasalahan yang terkait hubungan antar-manusia dapat diminimalisir
(Mathur & Kapoor, 2021).
Gatewood, R., Feild, H. S., & Barrick, M. (2010). Human Resource Selection
(7th edition). Cengage Learning. www.cengage.com/ South-Western
Mathur, P., & Kapoor, S. (2021). The Missing Link of Job Analysis: A Case
Study. In P. K. Kapur, G. Singh, & S. Panwar (Eds.), Advances in
Interdisciplinary Research in Engineering and Business Management
(pp. 123–130). Springer. https://doi.org/10.1007/978-981-16-0037-
1_11
Morgeson, F. P., Brannick, M. T., & Levine, E. L. (2020). Job and Work
Analysis (3rd Edition). SAGE Publications, Inc.
Prien, E. P., Goodstein, L. D., Goodstein, J., & Jr, L. G. G. (2009). A Practical
Guide to Job Analysis. Pfeiffer.
Seamster, T. L., & Redding, R. E. (2016). Applied Cognitive Task Analysis in
Aviation (1st Edition). Routledge.
https://www.taylorfrancis.com/books/mono/10.4324/9781315262
321/applied-cognitive-task-analysis-aviation-thomas-seamster-
richard-redding
Stewart, G. L., & Brown, K. G. (2011). Human Resource Management:
Linking Strategy to Practice (2nd ed). Wiley ; John Wiley [distributor].
Torrington, D., Hall, L., Taylor, S., & Atkinson, C. (2019). Human Resource
Management (Eleventh edition). Pearson.
Analisis Jabatan | 97
MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
BAB 6: REKRUTMEN
DAN SELEKSI
A. REKRUTMEN
a. Pengertian Rekrutmen
Salah satu cara dalam mencari sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, yaitu melalui sistem rekrutmen. Dengan persaingan global di
tempat kerja saat ini, sumber daya manusia yang stabil menawarkan
keunggulan kompetitif. Mempunyai staf berbakat, termotivasi dan
berkomitmen dengan keterampilan yang tepat dan kemampuan pada
semua tingkatan dalam perusahaan akan meningkatkan keberhasilan
usaha.
Setiap perusahaan akan memiliki sistem rekrutmen yang berbeda
dengan perusahaan ataupun organisasi lain, dikarenakan setiap
perusahaan memiliki kebutuhan yang tidak sama dengan perusahaan
lainnya. Rekrutmen menurut Jackson, Schuler, dan Werner (2010) pada
hakikatnya merupakan usaha mencari dan mendapatkan pelamar
berkualitas bagi perusahaan untuk mengisi jabatan yang kosong.
Sementara itu Ivancevich (2007) mengatakan bahwa rekrutmen
sebagai "The set of activities an organization uses to attract job candidates
who have the abilities and attitudes needed to help the organization
achive its objectives". (serangkaian aktivitas yang digunakan oleh sebuah
organisasi untuk menarik para pelamar kerja yang memiliki kemampuan
dan sikap yang dibutuhkan untuk membantu organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuannya).
A. PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta, sumber daya
manusia merupakan komponen paling penting bagi keberlangsungan
hidup suatu organisasi. Sumber daya manusia yang berkompeten dan
berintegritas mempunyai nilai tambah bukan hanya bagi organisasi
dimana ia bekerja tetapi juga bagi dirinya sendiri. Penilaian kinerja bukan
semata-mata untuk membandingkan antara pegawai satu dengan lainnya
tetapi lebih kepada membentuk karakter seseorang agar lebih memiliki
rasa tanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya.
Universitas Musamus
BAB 8
DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi
dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Suatu
organisasi bukan hanya mengharapkan pegawai yang mampu, cakap, dan
terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal dimana. Namun
Kenyataannya tidak semua pegawai mempunyai kemampuan dan
keterampilan serta semangat kerja sesuai dengan harapan organisasi.
Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam sumber daya manusia
adalah faktor kedisiplinan. Menurut hasibuan (2013), kedisiplinan
merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting yang
adalah kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan merupakan serangkaian
perilaku seseorang yang menunjukkan sikap yang mencerminkan ketaatan
serta kepatuhan dalam mengemban tugas dan kewajiban dalam rangka
pencapaian tujuan. Disiplin menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah
peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau
tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan
pelaksanaan yang teratur menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja
dalam sebuah organisasi, tindakan disiplin menuntut adanya hukuman
terhadap yang gagal memenuhi standard yang ditentukan. Oleh karena itu
tindakan disiplin tidak diterapkan secara sembarangan, melainkan
memerlukan pertimbangan bijak. Disiplin kerja dapat dilihat sebagai
sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun
132 | Manajemen Sumber Daya Manusia
DAFTAR PUSTAKA
A. ABSTRAK
Guna meminimalkan munculnya masalah, perusahaan perlu
meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja adalah
hasil keluaran atau output yang dilihat dari segi kualitas dan kuantitas
barang atau jasa, berdasarkan waktu dan standar yang ditetapkan oleh
perusahaan. Produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh kemampuan
dan keterampilan yang memadai bagi karyawan. Keinginan setiap
organisasi bisnis adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkannya; produktivitas memainkan peran penting dalam bagaimana
bisnis berusaha untuk mencapai keinginan ini. Produktivitas adalah ukuran
efisiensi seseorang, mesin, pabrik, dan sistem dalam mengubah input
menjadi output yang diinginkan.
Produktivitas adalah parameter penting dalam kinerja produksi di
tempat kerja, pertumbuhan dalam produktivitas bisnis membantu dalam
meningkatkan profitabilitas bisnis itu. Menjadi produktif dapat membantu
perusahaan meningkatkan dan memanfaatkan kapasitas sumber daya
manusia yang dimilikinya. Sebagian besar perusahaan produktif memiliki
karyawan yang bahagia dan sehat, yang merupakan dasar dari organisasi
yang sukses. Sehingga untuk menciptakan produktivitas yang optimal
dalam sebuah perusahaan, perlu diperhatikan beberapa faktor seperti
faktor teknis, produksi, organisasi, personalia, keuangan, manajemen,
pemerintah, dan lokasi.
A. PENDAHULUAN
Karyawan merupakan entitas sosial yang merupakan aset terpenting
dari setiap organisasi/perusahaan. Mereka selalu berperan aktif dan
menjadi perencana, pelaksana dan pengendali yang mencapai tujuan
perusahaan. Mereka memiliki tujuan, pikiran, perasaan dan keinginan
yang dapat mempengaruhi perasaan mereka tentang pekerjaan mereka.
Sikap ini menentukan prestasi kerja, dedikasi, dan kasih sayang terhadap
pekerjaan yang diberikan kepadanya. Sikap ini dapat berbentuk sikap
positif atau negatif. Sikap positif harus didorong dan sikap negatif harus
dihilangkan sesegera mungkin sehingga terciptanya kedisiplinan, cermin
kedisiplinan karyawan adalah besarnya tanggung jawab terhadap
pekerjaannya (Azhar et al., 2020)
A. PENDAHULUAN
Kajian manajemen sumber daya manusia memerlukan kesadaran akan
etika kerja dan profesionalisme, seperti halnya pekerjaan nyata di
lapangan. Citra publik dari sebuah perusahaan dapat ditingkatkan jika
organisasi dikelola oleh individu-individu yang etis dan profesional dalam
pekerjaan mereka. Nilai-nilai perusahaan dan tanggung jawab lingkungan
akan dibentuk oleh kinerja orang-orangnya. Etos kerja suatu perusahaan
memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas personelnya.
Aspek penting dari etos kerja ini adalah mendorong karyawan untuk
melakukan pekerjaan dengan baik untuk memastikan kesuksesan jangka
panjang bagi perusahaan, karena persepsi publik terhadap organisasi
didasarkan pada nama baik perusahaan, baik secara internal maupun
eksternal. Agar segala sesuatunya berjalan dengan baik, perusahaan perlu
mengembangkan norma-norma etika kerja karyawan yang harus dipahami
dan dipatuhi oleh semua karyawan.
Kesusilaan dan moralitas adalah fokus dari etika, yang merupakan
cabang dari filsafat. Etika tidak memeriksa manusia di dalam dan tentang
dirinya sendiri, melainkan memeriksa perilaku etis dan benar yang harus
ditunjukkan orang. Itu melakukan hal yang benar dan bermoral, tidak
melakukan sesuatu yang salah, mengikuti nilai-nilai, dan bertanggung
jawab penuh atas tindakan Anda. Oleh karena itu, bab ini akan membahas
semua yang perlu Anda ketahui tentang profesionalisme dan etika kerja.
DAFTAR PUSTAKA
A. HUBUNGAN KERJA
1. Pendahuluan
Hubungan ketenagakerjaan adalah hubungan antara pengusaha
dengan pekerja atau buruh berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan perjanjian kerja yang dibuat oleh pemerintah dalam hal
ini departemen tenaga kerja.
Hubungan ketenagakerjaan antara pemberi upah atau pengusaha
dengan tenaga kerjanya dalam hal ini pekerjanya/buruh yang didasari oleh
perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, perintah.
Prof. Imam Soepomo, SH berpendapat terkait hal ini, bahwa hubungan
kerja atau hubungan ketenagakerjaan yaitu hubungan antara buruh dan
majikan, komitmen tersebut akan terjadi setelah diadakannya perjanjian
antara kedua belah pihak; yaitu oleh buruh dan majikan dengan menerima
upah yang pantas dan layak; dan majikan dalam hal ini pengusaha
ternyata…. kesanggupannya untuk mempekerjakan tenaga kerja atau
buruh tersebut dengan membayarkan upah sebagaimana yang telah
disepakati dan selanjutnya buruh atau tenaga kerja dimaksud juga
menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada majikan sesuai
ketentuan kesepakatan dan aturan yang telah dibuat berdasarkan
perjanjian yang disepakati.
Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa hubungan kerja atau
hubungan ketenagakerjaan antara pengusaha dan pekerja akan terjadi
setelah adanya perjanjian kerja antara pengusaha atau majikan dengan
pihak pekerja/buruh atau lebih populer disebut dengan karyawan, di mana
226 | Manajemen Sumber Daya Manusia
TUGAS DAN EVALUASI
1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan hubungan ketenagakerjaan,
jelaskan.
2. Mengapa hubungan ketenagakerjaan antara majikan dan karyawan/
pekerja atau buruh penting untuk diketahui ? dan apa dampaknya bila
karyawan/buruh tidak memahami
3. Apa saja yang dimaksud dengan perjanjian kerja Bersama antara
majikan dan pekerja/buruh ?
4. Sebutkan dan jelaskan sebab-sebab terjadinya mogok kerja ?
5. Apa yang dimaksud dengan hubungan industrial antara perusahaan
dan karyawan, jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Buku ini dimaksudkan bagi mereka yang membutuhkan untuk
memulai dan memperbaiki program manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di berbagai Sektor. Ini dirancang untuk memandu
upaya kesehatan dan keselamatan kerja yang efektif di perusahaan dan
akan memberi area khusus untuk setiap aspek kesehatan dan keselamatan
kerja ke dalam perusahaan. Ini adalah pendekatan manajemen
menggunakan pelajaran praktis yang telah disediakan oleh komunitas
keselamatan dan kesehatan. Teknik, alat, dan panduan ini telah diterapkan
oleh banyak perusahaan dan telah direkomendasikan oleh orang lain yang
merupakan pendukung tempat kerja yang aman dan sehat. Mereka harus
memberikan dasar untuk membangun Sumber Daya Manusia untuk
memenuhi standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi pekerja
maupun perusahaan itu sendiri. Adapun isi materi ini mencakup materi
pokok manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yakni:
Komitmen dan Peran Manajemen, Identifikasi Hazard/Bahaya K3,
Pengambilan Tindakan: Intervensi, Kontrol, dan Pencegahan Bahaya, dan
Manajemen Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Diharapkan bahwa buku ini akan menjadi panduan sederhana namun
praktis untuk menciptakan sumber daya baik manusia maupun peralatan
dan lingkungan kerja Kesehatan dan Keselamatan kerja sebagai komponen
yang tepat dan adil dari setiap usaha/industry atau perusahaan yang
Anton, T.J. (1989). Occupational Safety and Health Management, 2nd edn.
New York, NY: McGraw Hill.
Bertinuson, J. and S. Weinstein. (1978). Occupational Hazards of
Construction: A Manual for Building Trades’Apprentices. Berkeley,
CA: Labor Occupational Health Program, University of California.
Koradecka, D. (2010). Handbook of Occupational Safety and Health. Taylor
& Francis Group.
Occupational Safety and Health Administration (2001). Available at
http://www.osha.gov, Washington.
Petersen, D. (1989). Techniques of Safety Management: A Systems
Approach (3rd ed.). New York: Aloray.
Reese, C. D. (2016). Occupational Health and Safety Management (3rd ed.).
Boca Raton: Taylor & Francis Group.
U.S. Department of Labor, Mine Safety and Health Administration. (1990).
Job Safety Analysis: A Practical Approach (Instruction Guide No. 83).
Beckley.
A. PENDAHULUAN
“Manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan manajerial
atas upaya, pengetahuan, kemampuan dan perilaku yang dilakukan
seseorang dalam berkontribusi dan terkoordinasi secara otoritatif oleh
perusahaan sebagai bagian dari pemanfaatan kerja (atau lebih bersifat
kontrak sementara perjanjian) untuk melakukan tugas kerja dengan cara
yang memungkinkan untuk melanjutkan masa depan perusahaan (Watson,
2010 dalam Sutono, 2021).” Perusahaan digital menempatkan penekanan
pada digitalisasi proses bisnis dan jasa melalui teknologi dan sistem
informasi yang canggih. Manajemen Sumber Daya Manusia di perusahaan
digital mengedepankan SDM yang mampu melakukan banyak kegiatan
dengan melibatkan instrumen digital untuk mempercepat tercapainya
tujuan perusahaan baik dari tujuan profit maupun pengembangan
perusahaan. Tidak dapat dipungkiri peran perusahaan seperti google,
Youtube dan perusahaan Digital besar lainnya membantu perkembangan
perusahaan perusahaan digital yang saat ini berkembang. Perkembangan
Perusahaan digital ini secara otomatis mempengaruhi kebutuhan SDM
yang memiliki kemampuan yang lebih di bandingkan perusahaan
konvensional. Faktanya perusahaan konvensional berbenah untuk
meningkatkan Usahanya dan mengikuti trend digital saat ini yang semakin
berkembang pesat. Adapun hal-hal yang akan dibahas pada materi ini
DAFTAR PUSTAKA