Refleksi Praktik Pembelajaran Terbimbing PPL 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING


PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 3 SALATIGA

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Praktik Pengalaman Lapangan 2

oleh

Aqwamu Rizal
4201022089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
REFLEKSI PRAKTIK PEMBELAJARAN
TERBIMBING
Nama/NIM : Aqwamu Rizal / 4201022089
Sekolah Praktikan : SMA Negeri 3 Salatiga
Mata Kuliah : PPL II
REFLEKSI
1. Reporting
Pelaksanaan pembelajaran terimbing telah terlaksna pada hari Selasa, 14 Maret 2023 di
Kelas X-8. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh guru pamong.
Pada pertemuan ini guru menyampaikan materi kelanjutan dari materi gerak benda, yaitu mencakup
gerak lurus, gerak vertikal dan gerak parabola. Pembelajaran menggunakan model discovery
learning , dilaksakan selama 2 jam pelajaran (90 menit). Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
rincian sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pembelajaran dengan memberikan salam dan peserta didik diajak untuk berdoa
sebelum memulai pembelajaran. Kemudian guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru
kemudian menanyakan kabar peserta didik dan memberi motivasi supaya ketika mengikuti
pembelajaran dengan semangat dan gembira. Guru kemudian meminta peserta didik untuk
mengingat materi yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya tentang hokum-hukum
yang berlaku pada konsep gas ideal. Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran yang akan dilalui
oleh peserta didik pada pertemuan ini.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru memberikan apersepsi tentang materi gerak, guru memberikan pertanyaan
pemantik untuk mengecek pngetahuan peserta didik tentang materi yang telah dilaksanakan. Guru
kemudian melanjutkan tahap pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.
Pada pertemuan sebelumnya peserta didik telah melakukan diskusi kelompok untuk membuat
presentasi yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, yaitu gerak benda. Guru membentuk
beberapa kelompok di kelas yang satu kelompoknya berisi 5-6 peserta didik. Kelompok tersebut
dibuat untuk mendalami tentang materi gerak benda dan membuat presentasi materi yang
dipelajari kelompok tersebut. Guru kemudian memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi kelompok mereka di depan kelas. Kelompok lain memberi pertanyaan apabila ada materi
yang sulit dipahami atau perlu didiskusikan lebih lanjut.
Pada satu pertemuan ini guru memberikan kesempatan 3 kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi mereka. Ketika peserta didik selesai mempresentasikan hasil diskusinya guru
kemudian memberikan penguatan tentang materi gerak luru, dan gerak parabola. Guru
menjelaskan tentang asal muasal persamaan ketinggian maksimum pada gerak parabola. Guru
juga memberikan kritik dan saran terkait presentasi dan kedalaman materi yang disampaikan oleh
peserta didik. Saran yang diberikan berkaitan dengan cara peserta didik dalam menyampaikan
materi presentasi, keterbacaan bahan presentasi, dan penulisan persamaan gerak yang
ditampilkan oleh peserta didik pada saat presentasi.
3) Kegiatan Akhir
Guru memberi apresiasi kepada peserta didik karena telah melaksanakan kegiatan belajar dengan
baik, kemudian guru menanyakan kepada peserta didik tentang pengetahuan baru apa yang
diperoleh setelah proses pembelajaran, dan materi mana yang masih perlu dipelari lebih lanjut.
Peserta didik menjawab pertanyaan tersbut untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah
dilakukan. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi tentang Pemanasan Global
untuk pertemuan selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
dijawab oleh seluruh peserta didik.
2. Responding
Pada tahap pelaksanaan praktik pembelajaran terbimbing ini, Praktikan berperan sebagai
pendamping guru yang mengajar di kelas. Ketika pembelajaran Guru pamong menjadi guru
model, saya dan rekan sesama mahapeserta didik PPL menjadi observer atau pengamat yang
menilai jalannya pembelajaran. Aspek yang dinilai mulai dari kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (Modul Ajar), kemampuan guru dalam
membelajarkan peserta didik, kemampuan guru dalam mengelola kelas, memberi motivasi dan
bimbingan ke peserta didik yang kesulitan dalam pembelajaran. Pada saat pembelajaran
berlangsung secara umum pembelajaran sudah berjalan lancar, Peserta didik mengikuti tahapan
pembelajaran dengan tertib dan mengikuti instruksi guru dengan benar. Pembelajaran yang
dilakukan memiliki beberapa kendala walaupun secara umum berlangsung dengan lancar. Ada
beberapa peserta didik yang mengantuk ketika pembelajaran dan terkadang bermain handphone
atau berbicara dengan teman sebangkunya dan tidak memperhatikan kelompok yang sedang
presentasi.
Beberapa hal yang perlu diberikan masukan ketika pembelajaran adalah dalam melakukan
management peserta didik. Ketika pembelajaran kondi peserta didik perlu diperhatikan, baik dari
segi perasaan dan kesiapan dalam belajar. Sebagai bentuk evaluasi kami perlu membuat rencana
tindak lanjut supaya pembelajaran selanjutnya akan berjalan lebih efektif, dan bisa memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.
3. Relating
Praktik pembelajaran terbimbing yang dilaksanakan di kelas X-8 SMA Negeri 3 Salatiga
menunjukan beberapa hasil temuan. Aktifitas peserta didik di kelas X-8 terbatas pada kegiatan
presentasi dan tanya jawab yang dilakukan peserta didik tidak berjalan sering,pertanyaan peserta
didik hanya beberapa kali sehingga aktivitas peserta didik bisa dikatakan cukup rendah ketika
pembelajaran di kelas. Walaupun dalam pembelajaran masih ada beberapa aspek yang perlu
diperbaiki dari segi aktivitas peserta didik, pembelajaran yang dilakukan ini sudah berusaha untuk
memberikan kebutuhan sumber dan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta
didik. Walaupun pada awal pembelajaran belum dilakukan test diagnostik yang menghasilkan
data profiling tentang gaya belajar peserta didik. Maka dari itu sebelum pembelajaran mandiri
nanti praktikan PPL perlu melakukan test diagnostik dalam rangka mempersiapkan pembelajaran
yang sesuai karakter serta gaya belajar peserta didik pada materi pemanasan global.
4. Reasoning
Seni tertinggi guru adalah untuk membangun kegembiraan dalam ekspresi kreatif dan
pengetahuan. Demikian kata seorang Ahli Fisika hebat asal Jerman, Albert Einstein. Ini artinya
bahwa guru berhasil adalah guru yang mempunyai seni untuk mampu menciptakan suasana
belajar kreatif dan menyenangkan. Jika dalam diri sang guru sudah tercipta kondisi yang
menggembirakan, maka peserta didik sebagai sasaran utama dalam pembelajaran akan senantiasa
terbantu untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara menyenangkan tanpa adanya beban apapun.
Namun, keadan di SMA N 3 Salatiga masih dalam kondisi dimana peserta didik kebanyakan
menganggap fisika itu sulit, dan beberapa yang saya jumpai ketika belajar di kelas tidak fokus
bahkan tertidur. Hal ini tentu saja perlu dilakukan perubahan dalam proses pembelajaran nya,
supaya para peserta didik mampu memahami konsep-konsep fisika dengan baik dan benar, serta
menarik minat peserta didik terhadap pelajaran fisika.
Langkah awal yang paling tepat untuk mempelajari fisika adalah memahami konsepnya terlebih
dahulu. Meski isi konsep itu cukup sederhana, namun dalam praktiknya tak banyak yang belum
bisa memahaminya dengan baik. Konsep-konsep pembelajaran tersusun secara sistematis.
Sehingga diperlukan penguasaan konsep dalam setiap materi pelajaran sebelum melanjutkan ke
materi selanjutnya. Konsep yang lebih awal diajarkan akan menjadi dasar bagi pengembangan
konsep-konsep selanjutnya. Jika konsep dasar yang diajarkan belum dikuasai dengan baik, maka
akan berpengaruh pada penguasaan–penguasaan konsep selanjutnya. Hal tersebut dapat
mengakibatkan kegagalan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran
yang dilakukan di sekolah. Untuk memecahkan masalah, peserta didik harus mengetahui aturan-
aturan mengenai konsep yang relevan, dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang
dikuasai. Oleh karena sebagai seorang calon guru Fisika yang professional maka kita dituntut
untuk menguasi konsep dasar terkait besaran dan satuan. Dalam memberikan penjelasan terkait
berbagai persamaan Fisika tentunya keterangan terkait besaran dan satuan juga memiliki andil
dalam memainkan peran untuk membantu peserta merekonstruksi berbagai persoalan – persoalan
Fisika nantinya.
Penciptaan lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran
bermaksudkan untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien. Pembelajaran dapat
divariasikan dalam metode yang berbeda setiap pertemuannya, sehingga peserta didik tiidak
merasa bosan dan kebutuhan seluruh peserta didik dalam belajar terpenuhi sesuai dengan gaya
belajar mereka. Model pembelajaran yang sistematis dan memiliki pendekatan kontekstual atau
saintifik juga sesuai untuk pembelajaran fisika yang dapat membangun pemahaman peserta didik.
Dengan lingkungan belajar yang aman dan nyaman maka suasana hati akan lebih tenang dan
senang, sehingga kemampuan pemahaman di otak juga lebih terfokuskan. Dengan berpihak pada
ekosistem pembelajaran, maka interaksi antar peserta didik dan guru akan lebih aktif.
5. Reconstructing ( Rencana Tindak Lanjut)
Proses reconstructing yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan cara menciptakan
ekosistem pembelajaran yang baik dimana sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan lewat
lingkungan belajar yang berpihak kepada peserta didik. Hal tersebut dapat diwujudkan lewat kondisi
lingkungan kelas yang kondusif sebagai berikut:
1) Mobilitas
Agar suasana kelas lebih menyenangkan, coba ubah dan susun ulang ruang penempatan meja dan
kursi di kelas. Biasanya posisi duduk peserta didik di kelas bentuknya disusun berjajar seperti persegi
dan guru mengajar di depan. Proses belajar seperti ini hanya terjadi satu arah yaitu guru mengajar
dan peserta didik mendengarkan sehingga dinilai kurang efektif. Bisa dicoba membentuk meja dan
kursi dengan posisi melingkar. Posisi guru ada di tengah-tengah dan peserta didik di sekeliling guru
sehingga semua peserta didik dengan lebih baik dapat memperhatikan guru. Guru juga bisa mencoba
metode mobile teaching, yaitu guru benar-benar turun dan menghampiri untuk membantu peserta
didik satu per satu dan menjelaskan tentang materi pelajaran. Peserta didik akan lebih rileks belajar
bersama guru. Apabila kegiatan belajar menggunakan metode diskusi kelompok, posisi tempat
duduk dapat diubah sesuai dengan pembagian kelompok. Sehingga pada proses diskusi peserta didik
lebih terfokus dengan kelompoknya. Posisi duduk peserta didik juga diharuskan berpindah setiap
harinya tidak ada yang setiap hari duduk dibelakang atau di depan terus, supaya setiap hari peserta
didik berubah pandangannya, menjaga kesehatan mata dan memberi suasana baru.

2) Interaksi
Guru dapat memberikan full attention atau perhatian penuh kepada semua peserta didik. Dengan ini
maka dapat memancing diskusi, pendapat, atau argumen interaktif antara peserta didik dan guru.
Peran guru di sini adalah untuk membuat peserta didik nyaman dan leluasa mengungkapkan ide
mereka. Terkadang peserta didik malu untuk bertanya ketika ada materi yang belum mereka pahami.
Guru harus menunjukan kepercayaan pada kemampuan masing-masing peserta didik dan tunjukkan
dukungan kepada peserta didik. Motivasi harus diberikan kepada peserta didik supaya semangat
dalam belajar, berani berpendapat dan percaya diri terhadap apapun ide yang telah mereka
ungkapkan. Ini dapat melatih peserta didik belajar berani untuk berbicara, mendengarkan dan
menghargai pendapat orang lain, dan lebih terbuka pada perbedaan pendapat antar peserta didik
dengan peserta didik lain.

3) Akses
Penggunakan Teknologi
Perkembangan teknologi yang sekarang ini sangat pesat menuntut guru untuk dapat menggunakan
teknologi dalam pembelajaran. SMA N 3 Salatiga sudah menyediakan teknologi yang dibutuhkan
untuk melakukan pembelajaran, mulai dari adanya LCD proyektor, speaker, dan layar LCD. Aspek
yang perlu diperbaiki adalah kondisi LCD yang digunakan sudah memiliki output warna yang
berbeda dengan yang ditampilkan di laptop. Warna dari layar LCD sudah cenderung gelap ke
unguan, sehingga ketika dilihat oleh peserta didik menjadi kurang nyaman dan warnanya tidak
sesuai. Harapan kedepan LCD proyektor tersebut dapat diganti dengan yang baru, sehingga nantinya
dalam pembelajaran peserta didik merasa nyaman.

Anda mungkin juga menyukai