Anda di halaman 1dari 15

TUTORIAL

TOKSIKOLOGI KLINIK II
KASUS II

DOSEN PENGAMPU:
INDAH SARI, S.Si.T., M.Si
LAPORAN TUTORIAL
MATA KULIAH TOKSIKOLOGI KLINIK II

DISUSUN OLEH :

1. Lia Juniarti (51121010)


2. Lisa Ramadanti (51121011)
3. Liza Ramadanti (51121012)
4. Maria Ulva (51121013)
5. Mega Raya (51121014)
6. Musaddad Holil (51121015)
7. Nazilla Faraqueen (51121016)
8. Nurhalizah (51121017)
9. Pegy Pirma Anggini (51121018)

DOSEN PEMBIMBING:
Indah Sari, S, Si, T., M.Si

PRODI STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI


LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat Nya lah laporan tutorial ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Laporan tutorial ini dibuat dalam rangka memperdalam
pemahaman mengenai mata kuliah Toksikologi Klinik II dengan harapan bahwa
mahasiswa bisa lebih memahami dan mengenal materi tersebut.

Laporan tutorial ini juga dibuat untuk memenuhi tugas, penulis dalam tutorial
Menyadari bahwa laporan tutorial ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan laporan tutorial ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan
semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Oktober 2023

i
LAPORAN TUTORIAL
MATA KULIAH TOKSIKOLOGI KLINIK II

Dosen Pembimbing : Indah Sari, S.Si. T., M.Si

Moderator: Maria Ulva

Sekretaris: LisaRamadanti

Skenario Kasus II:

Seorang laki-laki, umur 37 tahun, datang ke laboratorium dengan keluhan keluhan pusing, mual,
lemas, sesak nafas dan tremor selama tiga bulan terakhir. Pasien berprofesi sebagai penyemprot
pestisida hama tanaman golongan organoposfat. Diduga pasien mengalami keracunan sehingga
mendapat surat pengantar dari dokter untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. ATLM
melakukan pengambilan sampel pada pasien untuk melakukan proses pemeriksaan toksikologi.
Apakah jenis sampel yang diambil pada kasus tersebut?

7 STEP PENYELESAIAN KASUS


Step 1 Klasifikasi Istilah

A. ATLM
ATLM adalah tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi melakukan
pengumpulan sampel dan melakukan pengujian terhadap cairan tubuh, jaringan
dan subtansi lainnya. Selain itu juga memiliki kemampuan mengoprasikan
peralatan laboraturium canggih yang telah terkomputerisasi (Munawaroh, dkk,
2021).
B. Laboratorium

Laboratorium suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini


dapat merupakan ruangan tertutup, kamar dll. Laboratorium adalah suatu ruangan yang
tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan. (Ni Luh Kertiasih.
2019).

1
C. Tremor
Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi tanpa sadar dan berulang. Kondisi ini
paling sering terjadi di tangan, namun bisa juga menyerang bagian tubuh lainnya, seperti
kepala atau kaki.(Oktavia, 2018).
D. Pestisida

Pestisida adalah setiap zat atau campuran yang diharapkan untuk mencegah,
menghancurkan, atau mengontrol setiap hama termasuk vektor terhadap tanaman yang
tidak disukai dalam proses produksi dan dapat meningkatkan hasil pertanian. (Marisa,
Akbar septian. 2017).
E. Hama

Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia, ternak
dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan kegiatan
budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya yang mana
aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis (Manopo et
al.,2021).
F. Organoposfat

Organofosfat adalah golongan pestisida yang dipakai oleh petani untuk membasmi
hama karena mempunyai daya basmi yang kuat dan cepat dan memiliki sifat yang mudah
terurai di alam. (Ika, uwarja,dkk. 2017)
G. Toksikologi

Toksikologi adalah ilmu yang menetapkan batas aman dari bahan kimia .Selain itu
toksikologi juga mempelajari jelas/kerusakan/ cedera pada organisme (hewan,
tumbuhan, manusia) yang di akibatkan oleh suatu materi substansi/energi, mempelajari
racun, tidak saja efeknya, tetapi juga mekanisme terjadinya efek tersebut pada organisme
dan mempelajari kerja kimia yang merugikan terhadap organisme. Banyak sekali peran
toksikologi dalam kehidupan sehari-hari tetapi bila dikaitkan dengan lingkungan dikenal
istilah toksikologi lingkungan dan ekotoksikologi. (Casarett, Doulls, 2020).
H. Sampel

Menurut Sugiyono sampel diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh suatu populasi.
Menurut Arikunto sampel adalah sebagai bagian atau wakil dari populasi yang
diteliti.

2
Menurut Gulo sampel merupakan himpunan bagian atau subset dari suatu
populasi.
Menurut Djarwanto sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diteliti. Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi,
adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat menggabambarkan
karakteristik populasi (Risma, Dwi, dkk. 2017).

Step 2 Analisis Masalah


1. apakah keluhan yang dirasakan oleh seorang laki-laki umur 37 tahun tersebut?
2. Apakah profesi pasien tersebut?
3. Apakah golong pestisida hama yang disemprotkan oleh pasien tersebut?
4. Apakah yang dugaan yang dialami pasien?
5. Apakah yang dilakukan oleh ATLM?
6. Apakah pemeriksaan yang akan dilakukan oleh ATLM?

Step 3 Penjelasan Masalah


1. Keluhan yang dirasakan pasien tersebut adalah pusing, mual, lemas, sesak nafas, dan tremor
selama tiga bulan terakhir.
2. Profesi pasien tersebut yaitu penyemprot pestisida hama tanaman
3. Golongan pestisida hama tanaman yang disemprot adalah organoposfat.
4. Pasien diduga mengalami keracunan
5. Seorang ATLM melakukan pengambilan sampel pada pasien
6. Pemeriksaan yang akan dilakukan yaitu pemeriksaan toksikologi

3
Step 4 Pra Analitik, Analitik dan Pasca Analitik

A. Pra Analitik
Tahap pra analitik yaitu tahap mulai mempersiapkan pasien, menerima specimen
atau sampel, memberi identitas spesimen, mengambil spesimen,menyimpan
spesimen.
1. Persiapan ATLM
a. Mencuci tangan menggunakan 6 langkah

b. Menggunakan APD lengkap (Handscoon, masker, sandal laboratorium, jas


laboratorium)
No Gambar Nama alat Fungsi alat
1. Jas Fungsi jas lab yakni
Laboratorium melindungi
pemakainya dari
paparan atau percikan
bahan kimia maupun
zat kontaminan
lainnya

4
2. Sepatu Melindungi kaki dari
Laboratorium tumpahan zat
berbahaya

3. Handscoon Mencegah terjadinya


infeksi silang serta
mencegah terjadinya
penularan kuman,
digunakan untuk
keperluan bedah dan
operasi.

4. Masker Medis Masker merupakan


penghalang sederhana
yang bisa membantu
mencegah percikan
pernapasan yang berisi
virus dari orang lain
masuk ke dalam tubuh.

c. Formulir Permintaan
Pemeriksaan apakah identitas pasien, identitas pengirim, nomor
laboratorium, tanggal pemeriksaan, permintaan pemeriksaan apakah
sudah lengkap dan jelas. Apakah semua permintaan pemeriksaan sudah
ditandai, sebelum melakukan pemeriksaan perlu diperhatikan identifikasi
dan pencatatan data.

5
d. Persiapan Pasien
Pengambilan dan penerimaan pasien. Apakah specimen
dikumpulkan secara benar, dengan memperhatikan jenis spesimen.
e. Penanganan Spesimen
Apakah pengolahan specimen dilakukan sesuai persyaratan,
apakah penanganan specimen sudah benar untuk pemeriksaan khusus.
f. Persiapan Alat dan Bahan
No Gambar Nama Fungsi
1. Tabung Tabung reaksi berfungsi
reaksi untuk
tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau
lebih,
serta sebagai tempat
mengembangbiakan
mikroba dalam media
cairan

2. Mikropipet fungsi mikropipet ini


adalah
untuk memindahkan
larutan atau cairan dari
satu tempat ke tempat
yang lainnya, tetapi untuk
volume yang sangat kecil
(dibawah 1,0 ml ).

3. Rak tabung Rak tabung


untuk menyimpan atau
menata beberapa tabung
reaksi.

16
4. Destiled Destiled water
water untuk menghilangkan
kontaminan bakteri, virus,
protozoa, dan bahan kimia
seperti timbal dan sulfat.

5. Reagen Fungsinya menghentikan


cholinesterase aksi AchE dengan jalan
terhidrolisis menjadi
cholin dan asam asetat.

g. Persiapan Sampel
1. Sediakan alat dan bahan terlebih dahulu, lakukan pendekatan kepada petani
yang akan diambil darahnya, sehingga petani tidak merasa takut atau tegang
2. Saat pengabilan sampel, desinfeksi dengan kapas alkohol, lalu tunggu sampai
kering
3. Kemudian tusuk bagian vena yang diinginkan
4. Lalu tarik gagang belakang pada spuit sampai beberapa cc atau ml darah yang
diinginkan
5. Setelah itu, tarik spuit secara perlahan, tutup bagian penusukan dengan kapas
kering.

B. Analitik
a) Pemeriksaan Cholinesterase:
1. Darah sampel yang telah diambil dicentrifuge terlebih dahulu untuk
diambilSerumnya.
2. kemudian sediakan 2 tabung reaksi dan letakkan dalam rak tabung, pipet
reagent 1sebanyak 1000µl, lalu masukkan kedalam tabung 1 dan 2.
3. Kemudian pada tabung 1 tambahkan 20µl destiled water dan pada tabung 2
tambahkan serum sebanyak 20µl
4. Kemudian homogenkan dan inkubasi selama 3 menit dengan memakai stopwatch

17
(timer), setelah diinkubasi tambahkan reagent 2 sebanyak 250µl pada tabung 1
dan 2, kemudian inkubasi selama 2 menit, periksa dengan fotometer.

b) Cara kerja alat Fotometer 5010


1. Hidupkan alat fotometer
2. pilih parameter cholinesterase lalu tekan enter, ukur blanko sampel dengan
menggunakan destiled water,
3. lalu tekan enter, tekan tombol penghisap reagen, ukur blanko reagen dengan
tabung 1tekan tombol penghisap reagen,
4. kemudian ukur sampel dengan tabung 2 lalu tekan tombol penghisap reagen,
tungguhasil sampai keluar.

C. Pasca analitik
Kadar normal cholinesterase dalam darah adalah :
Laki-laki : 4620 – 11500 u/L
Perempuan : 3930 – 10800 u/L

Step 5 Tujuan Belajar

Mahasiswa dapat mengetahui cara pengambilan sampel darah dan melakukan


prosedur pemeriksaan toksikologi dengan baik dan benar.

Step 6 Informasi Tambahan dan Kesiumpulan


Organofosfat adalah golongan pestisida yang dipakai oleh petani untuk membasmi hama
karena mempunyai daya basmi yang kuat dan cepat dan memiliki sifat yang mudah terurai di
alam. Meskipun demikian senyawa pestisida organofosfat pada manusia dapat menimbulkan
keracunan baik akut maupun kronis. Pestisida golongan organofosfat bersifat menghambat
aktivitas enzim kolinestrase di dalam tubuh.

Senyawa golongan organofosfat adalah kumpulan senyawa yang memiliki kesamaan


struktural. Kinetika masing-masing kelompok sangat bergantung pada beberapa faktor fisik.
Beberapa diantaranya meliputi rute pemberian (penyerapan, injeksi, inhalasi, penyerapan
transdermal dan transmukosa), jarak dari organ target, metabolisme dan aktivasi lokal versus
sistemik, rute eliminasi, hidrolisis endogen, dan konsumsi senyawa oleh berbagai esterase
nonspesifik sebelum mencapai organ target Pertimbangan struktural mencakup kelompok yang
terikat pada bagian belerang, karbon, atau fosfor, kekencangan ikatan ke atom pusat, dan afinitas
senyawa untuk cholinesterases.
18
Pestisida golongan organofosfat merupakan jenis pestisida yang banyak digunakan
sebagai pengganti insektisida organoklorin yang sudah dilarang (Rather dan Nollet 2012).

Senyawa organofosfat yang banyak digunakan petani sayuran termasuk bawang merah di
antaranya klorpirifos.

Kesimpulan : Sampel yang digunakan pada pemeriksaan tersebut adalah Sampel darah

Step 7 Presentasi Bersama

19
DAFTAR PUSTAKA

Arrasyid, M. dan A. S. (2017). Pemeriksaan Kadar Pestisida Dalam Darah Petani Bawang
Merah Di Nagari Alahan Panjang. Jurnal of Sainstekstek 9(1), 8019, 14–18.

Mayasari, D., & Silaban, I. (2019). Pengaruh Pajanan Organofosfat terhadap Kenaikan
Tekanan Darah pada Petani. Jurnal Agromedicine, 6(1), 186–193.

Munawaroh, dkk, 2021.Pengetahuan dan Sikap Ahli Teknologi Laboratorium Medik


Terhadap Standar Operasional Prosedur Penanganan Sampel Sputum. Jurnal
Kesehatan Volume 12.

Rahmawati, I., & Jacub Soenjono, S. (2018). Tingkat Keracunan Pestisida Organofosfat
Pada Petani Penyemprot Sayur Di Desa Liberia Timur Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(2), 376–378.

Sukandar, A., & Sutarni, S. (2018). Patofisiologi tremor istirahat penyakit prankinson.
Volume: 01- nomor 03- september 2018.

11
LAMPIRAN

11
11

Anda mungkin juga menyukai