Anda di halaman 1dari 11

KETELITIAN DAN EVALUASI GRAFIK KONTROL

LEVEY-JENNINGS PEMERIKSAAN KREATININ


MENGGUNAKAN POOLED SERA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
Helen Saparingga
1611304022

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2020
KETELITIAN DAN EVALUASI GRAFIK KONTROL
LEVEY-JENNINGS PEMERIKSAAN KREATININ
MENGGUNAKAN POOLED SERA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar


Sarjana Terapan Kesehatan
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

Disusun oleh :
Helen Saparingga
1611304022

Disusun oleh:
Helen Saparingga
1611304022

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
KETELITIAN DAN EVALUASI GRAFIK KONTROL
LEVEY-JENNINGS PEMERIKSAAN KREATININ
MENGGUNAKAN POOLED SERA1)
Helen Saparingga2), Titin Aryani3)

ABSTRAK

Pooled sera merupakan bahan kontrol yang terbuat dari kumpulan sisa serum
pasien yang umumnya dibuang atau tidak digunakan lagi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat ketelitian dan evaluasi grafik Levey-Jennings pada
pooled sera sebagai bahan kontrol alternatif dibandingkan serum kontrol
komersial untuk pemeriksaan kreatinin dalam meningkatkan kendali mutu
internal. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian true experimental dengan
rancangan penelitian posttest only control group design. Jumlah sampel yang
digunakan yaitu minimum 5 sampel serum dengan kadar kreatinin normal. Hasil
penelitian menunjukan perhitungan kadar kreatinin menggunakan serum kontrol
komersial diperoleh ketelitian atau nilai KV (koefisen variasi) sebesar 9,78%
sedangkan pada bahan kontrol pooled sera didapatkan nilai KV (koefisen variasi)
sebesar 5,73%. Ketelitian bahan serum kontrol komersial melebihi nilai batas KV
(koefiesien variasi) maksimum sedangkan bahan pooled sera tidak melebihi nilai
batas KV (koefiesien variasi) maksimum yaitu 6%. Berdasarkan hasil evalusi
grafik Levey-Jeninngs pemeriksaan kreatinin serum kontrol komersial dan pooled
sera menunjukkan ada nilai kontrol yang masuk dalam aturan 12S.

Kata Kunci : Pooled sera, ketelitian, grafik kontrol Levey-Jennings, Kreatinin

1)
Judul Skripsi
2)
Nama mahasiswa
3)
Nama dosen pembimbing skripsi
PRECISION AND EVALUATION OF LEVEY-JENNINGS
CONTROL GRAPHIC CREATININE EXAMINATION USING
POOLED SERA1)
Helen Saparingga2), Titin Aryani3)

ABSTRACT

Pooled sera is a control material made from the remaining patients' serums which
are generally removed or not utilized anymore. This research aimed to determine
the precision and evaluation of the Levey-Jennings chart on pooled sera as an
alternative control material compared to the commercial control serum for the
examination of creatinine in improving internal quality control. This study applied
a true experimental research method with a posttest only control group design
research draft. The total samples used were five serum samples minimum with
normal creatinine level. The results of the study showed the creatinine levels
calculation by commercial control serum obtained precision or the CV
(Coefficient Variation) value of 9,78%, while in the control material of the pooled
Sera obtained the CV (Coefficient Variation) value of 5,73%. Precision of
commercial serum control material exceeds the CV (Coefficient Variation)
maximum limit value while the pooled sera material does not exceed CV
(Coefficient Variation) maximum limit value by 6%. Based on the results of the
Levey-Jennings evaluation chart the analysis of commercial control serum
creatinine and pooled sera indicates there is a control value belong to the 12s rules.

Keywords : Pooled Sera, Precision, Levey-Jennings Control Chart, Creatinine

1)
Thesis Title
2)
Name of Student
3)
Name of thesis supervisor
PENDAHULUAN perlu dilakukannya pengawasan mutu
Laboratorium klinik adalah (Kustiningsih Y, dkk., 2017).
salah satu laboratorium kesehatan Pengawasan mutu pada
yang melaksanakan pelayanan pengukuran tersebut menggunakan
pemeriksaan spesimen klinik untuk bahan kontrol. Berdasarkan lingkup
mendapatkan informasi tentang waktu harian (within day dan day to
kesehatan perorangan. Laboratorium day) untuk menilai kehandalan
klinik diselenggarakan secara bermutu pemeriksaan. Tujuan dilakukannya
untuk mendukung upaya peningkatan pengawasan mutu bahan kontrol pada
kualitas kesehatan masyarakat. suatu pemeriksaan laboratorium kimia
(Permenkes RI, 2013). Usaha untuk klinik adalah untuk mendeteksi
mendapatkan hasil yang bermutu kesalahan analitik (kesalahan acak dan
maka, dilakukan pengawasan mutu kesalahan sistematik) di laboratorium.
yang ditunjukan untuk menjamin Bahan kontrol yang sering
ketelitian (precision) dan ketepatan digunakan di laboratorium kimia
(accuracy) yang tinggi pada hasil klinik adalah serum kontrol komersial
pemeriksaan laboratorium sehingga dan dapat menggunakan bahan kontrol
dapat dipertahankan secara ilmiah buatan sendiri yaitu berupa pooled
(Siregar MT, dkk., 2018). sera. pooled sera adalah kumpulan
Kreatinin merupakan salah dari serum manusia dan tidak
satu pemeriksaan laboratorium kimia memerlukan biaya untuk membuatnya.
klinik. Kreatinin adalah hasil Penelitian terkait ketelitian pooled
pemecahan kreatin fosfat otot yang sera sebagai bahan kontrol pada
diproduksi oleh tubuh secara konstan pemeriksaan glukosa darah pernah
dan tergantung massa otot. Kreatinin dilakukan oleh Muhammad Muslim
serum dianggap lebih sensitif dan dkk (2015) dengan hasil ketelitian
merupakan indikator khusus pada yang baik.
pemeriksaan fungsi ginjal dan dapat Penelitian terkait penggunaan
mengevaluasi fungsi glomerulus (Kee, pooled sera sebagai pengganti serum
2014). Nilai normal kreatinin dalam komersial untuk pemeriksaan kreatinin
serum pada wanita dewasa yaitu 0,5- sejauh ini belum banyak diteliti.
0,9 mg/dL dan pada pria dewasa Sehingga, perlu dilakukan penelitian
adalah 0,7-1,2 mg/dL (Proline, 2019). terkait efektivitas pooled sera sebagai
Pemeriksaan kreatinin alternatif bahan kontrol komersial
menggunakan reagen kerja atau bahan untuk pemeriksaan kreatinin.
kimia. Reagen adalah zat kimia yang Penelitian dilakukan dengan menilai
digunakan dalam suatu reaksi untuk hasil uji validasi menggunakan
mengukur, mendeteksi, memeriksa, parameter seperti ketelitian dan
dan menghasilkan produk lain. evaluasi grafik kontrol Levey-
Penggunaan bahan kimia atau reagen Jennings menggunakan pooled sera
kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa sebagai bahan kontrol pemeriksaan
faktor seperti suhu, pH, cahaya dan kreatinin.
lain-lain. Reaksi kimia pada suhu
rendah akan melambat, sedangkan METODE PENELITIAN
pada suhu tinggi reaksi kimia akan Jenis penelitian ini adalah true
berlangsung lebih cepat, sehingga eksperimental dengan rancangan
penelitian yaitu posttest only control kontrol Levey-Jennings menggunakan
groub design. Penelitian ini aturan Westgard.
menggunakan kelompok sampel HASIL DAN PEMBAHASAN
(pooled sera) dan kelompok sampel Penelitian dilaksanakan pada
serum kontrol komersial dari pabrikan bulan Maret 2020, di RS PKU
sebagai kelompok kontrol. Penelitian Muhammadiyah Yogyakarta.
menggunakan sampel minimum 5 Penelitian ini bertujuan untuk
sampel serum dengan kadar kreatinin mengetahui ketelitian dan evaluasi
normal di Rumah Sakit PKU grafik kontrol Levey-Jennings
Muhammadiyah Yogyakarta. Teknik menggunakan bahan kontrol pooled
analisis data penelitian pada hasil sera bila dibandingkan dengan bahan
pemeriksaan pooled sera metode Jaffe kontrol serum komersial. Serum
deproteinasi, dapat dilakukan dengan kontrol komersial yang digunakan
menghitung rata-rata (mean), SD, KV pada penelitian ini adalah serum
yang bertujuan untuk mengetahui kontrol komersial merk Biorad dengan
tingkat ketelitian pada bahan pooled nomor lot 26461 dan bahan kontrol
sera serta dapat menganalisis tingkat pooled sera yang digunakan dengan
kesalahan dengan mengevaluasi grafik kadar kreatinin normal, yang disimpan
pada suhu -20˚C.

Tabel 4.4 Rata-rata (Mean), SD dan KV Bahan Kontrol Serum Komersial


pada Pemeriksaan Kreatinin
Bahan Mean (mg/dL) SD (mg/dL) KV (%)
Komersial 2,16 0,21 9,86

Berdasarkan Tabel 4.4, dan KV 9,86%. Nilai KV (%) yang


didapatkan nilai rata-rata (mean), diperoleh untuk pemeriksaan kreatinin
standard deviation (SD) dan koefisien menggunakan serum kontrol
variasi (KV) bahan kontrol serum komersial pada penelitian ini melebihi
komersial pemeriksaan kreatinin pada KV (%) maksimum 6% atau belum
periode kontrol dengan nilai mean sesuai dengan nilai rujukan yang
adalah 2,16 mg/dL, SD 0,21 mg/dL direkomendasikan.

Tabel 4.5 Rata-rata (Mean), SD dan KV Bahan Kontrol Pooled Sera pada
Pemeriksaan Kreatinin
Bahan Mean (mg/dL) SD (mg/dL) KV (%)
Pooled sera 0,78 0,04 5,73

Berdasarkan Tabel 4.5, pada pemeriksaan kreatinin


diperoleh nilai rata-rata (mean), menggunakan bahan kontrol pooled
standard deviation (SD) dan koefisien sera pada penelitian ini kurang dari
variasi (KV) bahan kontrol pooled KV (%) maksimum menurut
sera pemeriksaan kreatinin pada Permenkes tahun 2013 yaitu 6% atau
periode kontrol dengan nilai mean sudah sesuai dengan nilai rujukan
adalah 0,78 mg/dL, SD 0,04 (mg/dL) yang direkomendasikan.
dan KV yaitu 5,73%. Nilai KV (%)
2.9 Kadar Kreatinin

Kadar Kreatinin (mg/dL)


2.8
2.7 Mean
2.6
2.5 Mean +1SD
2.4
2.3 Mean +2SD
2.2
2.1
2.0 Mean +3SD
1.9
1.8 Mean -1SD
1.7
1.6 Mean -2SD
1.5
1.4 Mean -3SD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Hari ke-n
Gambar 4.9 Hasil Evaluasi Grafik Levey-Jenning Menggunakan Aturan
Westgard pada Bahan Kontrol Serum Komersial Pemeriksaan Kreatinin

Berdasarkan Gambar 4.9, hasil aturan 12S pada hari ke-16. Aturan ini
evaluasi grafik Levey-Jennings menunjukkan bahwa terdapat
menggunakan aturan Westgard pada peringatan untuk melakukan evaluasi
bahan kontrol serum komersial untuk atau pengecekan terhadap
pemeriksaan kreatinin menunjukkan pemeriksaan kreatinin yang
ada nilai kontrol yang masuk dalam digunakan.

0.95
Kadar Kreatinin (mg/dL)

0.9 Kadar Kreatinin


Mean
0.85
Mean +1SD
0.8
Mean +2SD
0.75 Mean +3SD
0.7 Mean -1SD
Mean -2SD
0.65
Mean -3SD
0.6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Hari ke-n
Gambar 4.10 Hasil Evaluasi Grafik Levey-Jennings Menggunakan Aturan
Westgard pada Bahan Kontrol Pooled Sera Pemeriksaan Kreatinin

Berdasarkan Gambar 4.10, dalam aturan yaitu 12S pada hari ke-2
diperoleh bahwa hasil evaluasi grafik dan ke-8. Aturan ini menunjukkan
Levey-Jennings menggunakan aturan bahwa terdapat peringatan untuk
Westgard pada bahan kontrol pooled melakukan evaluasi atau pengecekan
sera, pemeriksaan kreatinin metode terhadap pemeriksaan kreatinin yang
Jafee deproteinasi menunjukkan digunakan.
bahwa ada nilai kontrol yang masuk
Berdasarkan Tabel 4.4 belum memiliki nilai rujukan sehingga
pemeriksaan kreatinin menggunakan dilakukan periode pendahuluan untuk
bahan kontrol serum komersial, mendapatkan nilai mean, rentang dan
didapatkan nilai rata-rata (mean) SD dengan cara within day. Hal ini
sebesar 2,16 mg/dL dan nilai SD menunjukan bahwa pemeriksaan
(standard deviation) sebesar 0,21 kreatinin menggunkan bahan kontrol
mg/dL yang artinya adalah data yang pooled sera mendapatkan nilai presisi
diperoleh kurang bervariasi, karena yang lebih bagus daripada bahan
nilai SD (standard deviation) lebih kontrol serum komersial.
kecil dari pada nilai rata-rata (mean). Berdasarkan Gambar 4.9
Nilai KV (%) pemeriksaan kreatinin evaluasi grafik Levey-Jennings
menggunakan bahan kontrol serum menggunakan aturan Westgard pada
komersial yaitu sebesar 9,86% hasil bahan kontrol serum komersial
tersebut melebihi batas maksimum pemeriksaan kreatinin ada nilai
nilai KV (%) pemeriksaan kreatinin kontrol yang masuk dalam aturan
menurut Peraturan Menteri Kesehatan peringatan 12S pada hari ke-16.
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun Sedangkan pada Gambar 4.10 hasil
2013 yaitu 6%. evaluasi grafik Levey-Jennings
Berdasarkan Tabel 4.5 menggunakan aturan Westgard pada
pemeriksaan kreatinin menggunakan bahan kontrol pooled sera
bahan kontrol pooled sera, didapatkan pemeriksaan kreatinin, menunjukan
nilai rata-rata (mean) sebesar 0,78 pada hari ke-2 dan ke-8 ada nilai
mg/dL dan nilai standar SD (standard kontrol yang masuk dalam aturan 12S,
deviation) sebesar 0,04 mg/dL yang yang menunjukkan adanya kesalahan
artinya adalah data kurang bervariasi, acak. Kesalahan acak dapat dibuktikan
karena nilai SD (standard deviation) adanya instrument yang tidak stabil,
lebih kecil daripada nilai rata-rata pengaruh variasi suhu, variasi reagan
(mean). Nilai KV (%) pemeriksaan dan kalibrasi, variasi teknik proses
kreatinin menggunakan pooled sera pemeriksaan, dan variasi operator atau
yaitu sebesar 5,73% hasil tersebut analis (Karkalousos P &
tidak melebihi batas maksimum nilai Evangelapoulos A, 2010).
KV (%) pemeriksaan kreatinin Hasil evaluasi grafik Levey-
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Jeninngs pada pemeriksaan kreatinin
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun menggunakan bahan kontrol pooled
2013 yaitu 6%. sera adanya kesalahan acak yang
Perbedaan nilai KV (%) antara mungkin disebabkan karena intensitas
bahan kontrol serum komersial dengan reagen yang rendah. Intensitas reagen
bahan kontrol pooled sera bisa yang rendah dikarenakan reagen yang
disebakan adanya kesalahan metode sudah terbuka akan terkena udara.
pemeriksaan dan teknisi. Bahan Kesalahan acak juga kemungkinan
kontrol komersial dikerjakan oleh dapat terjadi karena rentang yang
pihak laboratorium, dimana nilai mean didapatkan dari periode pendahuluan
dan nilai SD diperoleh dari pabrikan. sangat sempit, sehingga adanya nilai
Sedangakan untuk bahan kontrol kontrol yang keluar (out of control).
pooled sera dikerjakan oleh peneliti, Reagen kreatinin adalah reagen
dimana bahan kontrol pooled sera yang berwarna jika adanya suatu
reaksi. Reagen ini sangat sensitif day agar mendapatkan variasi angka
terhadap cahaya matahari dan udara yang tinggi. Untuk penelitian lanjutan,
yang terkontaminasi, sehingga dapat dapat mengenai pengawasan mutu
merusak kualitas reagen (Rahmat, untuk akurasi, sigma metrik, dan batas
2015). Faktor yang harus diperhatikan deteksi menggunakan bahan kontrol
dalam upaya mengurangi kesalahan di pooled sera pada parameter
laboratorium yaitu seperti pemeriksaan kreatinin dan
pemeliharaan alat, reagent, kalibrator pemeriksaan laboratorium kimia klinik
dan prosedur pemeriksaan. Jika lainnya.
analisis data menunjukkan adanya
hasil kesalahan sistemik, laboratarium DAFTAR PUSTAKA
harus mencari faktor penyebab dan Cooper. (2008). Basic Lessons in
melakukan kalibrasi ulang selanjutnya Laboratory Quality Kontrol .
dilakukan pengulangan uji larutan Published: Bio-Rad
kontrol (Cooper, 2008). Laboratories, Inc.
Karkalousos, P., & Evangelapoulos,
SIMPULAN A. (2010). Quality Kontrol in
Berdasarkan hasil penelitian Clinical Laboratories.
ini dapat diambil simpulan bahwa dari Technological Institute of
hasil perhitungan kadar kreatinin Athens, Faculty of Health and
menggunakan serum kontrol Caring Professions.
komersial diperoleh ketelitian atau nila Departement of Medical
KV sebesar 9,78% sedangkan pada Laboratories. Athens.
bahan kontrol pooled sera didapatkan Kee, J. L. (2014). Pedoman
nilai KV (koefisen variasi) sebesar Pemeriksaan Laboratorium
5,73%. Ketelitian bahan serum kontrol dan Diagnostik (Eds. 6).
komersial melebihi nilai batas KV Jakarta: Penerbit Buku
(koefiesien variasi) maksimum yaitu Kedokteran EGC.
6%, sedangkan bahan pooled sera Kustiningsih, Y., Nastiti M., Jasmadi
tidak melebihi nilai batas KV J., & Leka, L. (2017).
(koefiesien variasi) maksimum. Hasil Pengaruh Variasi Suhu Awal
evaluasi grafik Levey-Jeninngs pada Reagen terhadap Kadar
pemeriksaan kreatinin serum kontrol Glukosa Darah Metode
komersial menunjukkan ada nilai Enzimatik. Medical
kontrol yang masuk dalam aturan 12S Laboratory Technology
pada hari ke-16 dan pada bahan Journal. 3(1), 103-107.
kontrol pooled sera menunjukkan Muslim, M., Yayuk, K., & Endah, Y.
bahwa terdapat kurang dari 15% atau (2015). Pemanfaatan Pooled
hanya ada 2 nilai kontrol yang masuk sera Sebagai Bahan Kontrol
dalam aturan 12S yaitu pada hari ke-2 Ketelitian Pemeriksaan
dan ke-8. Glukosa Darah. Medical
Laboratory Technology
SARAN Journal, 1(2), 54-60.
Bahan kontrol pooled sera Permenkes RI. (2013). Cara
pemeriksaan kreatinin pada periode Penyelenggaraan
pendahuluan dapat dilakukan day to Laboratorium Klinik yang
Baik. Jakarta: Peraturan Mentri
Kesehatan.
Proline. (2019). Reagen Diagnostik
Untuk Pemeriksaan Kuntitatif
Secara In Vitro Terhadap
Penentuan Kadar Kreatinin
Pada Serum, Plasma Atau
Urin Dengan Sistem
Fotometrik. Cikarang: PT
Prodia Diagnostik Line.
Rahmat, M. R. (2015). Perancangan
Cold Storage Untuk Produk
Reagen. Jurnal Imiah Teknik
Mesin, 3(1), 16-30.
Siregar, M. T., Wieke, S.W., Doni, S.,
& Anik, S. (2018). Kendali
Mutu. Jakarta: Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai