Anda di halaman 1dari 29

9tr[Dnk (re/unrs.

tI lru'e/zotz

BUKU REFERENSI

Fusarium Oxysporam

Dr. Hj. Dwi Wahyuni,M.Kes.Dra

PUSTAIA MDIA
FusariumOxysporum
@2012
Pertama kali diterbitkan dalam bahasaIndonesia
Oleh Penerbit Buku Pustaka Radja Pebruari2}I2
(Lini Penerbitan CV SalsabilaPutra Pratama)
1
Kantor: Perum Surya Milenia C.7 No.6 Jember.
,
Tlp. 0331-3694582,081249995403 fi
ANGGOTA IKAPI

Penulis : Dr. Hj. Dwi Wahyuni, M.Kes. Dra


Editor : MN. Harisudiru M.Fil.I
Layout dan desain sampul: SalsabilaCreatiae

Hak cipta dilindungi oleh undang-undu.g


dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

ISBN : 978-602-7567-03-0
viii+ 60:17,5x24crn.

E
3

?
Kata Pengantar

Layo Fusarium dianggap penyakit yffirg paling penting pada


tanaman pisang di seluruh dunia dan merupakan penyakit yang paling
merugikan di daerah tropika Fusarium oxysporummenyerang jaringan
bagian vaskuler dan mengakibatkan kelayuan pada tanaman inangnya
dengan cara menghambat aliran air pada jaringan xylem Fusarium
lxysporum adalah patogen yang dapat bertahan dalam tanah dengan
bentuk klamidospora dalam jangka waktu tidak terbatas walaupun
tidak ada tanaman inang
Salah satu spesies yang banyak digunakan sebagai agensia
pengendali hayati adalah Saccharomycescereaisiae. Saccharomyces
cereaisiaememengaruhi pertumbuhan. Fusarium oxysporum Hasil
penelitian ini disusun dalam bentuk buku referens
Buku referens ini berisikan tentang rumusan masalah, fujuan,
manfaat. metode,.data analisa data. pembahasan, kesimpulan dan
saran. Y*g diperoleh melalui penelitian tentang "Daya Hambat
Sacchnromycescereaisiae Terhadap Perfumbuhan ]amur Fusarium
oxysporum".
Besarharapan saya dengan terbibrya buku referens ini banyak
mahasiswa atau pembaca yang tertantang untuk menjadi pakar
spesialisasi dalam mengungkap keaneka ragaman jamur sebagai
potensi yang tergali dan termanfaatkan.

OKTOBER2011
Penulis
PRAKATA

Buku referens ini ditulis dengan maksud untuk memberikan


salah safu referens tentang jamur Fusarium oxysporum berdasarkan
hasil penelitian. Tujuannya untuk menggugah minat para mahasiswa
dan peneliti untuk timbul rasa peduli dan lebih mengenal mengenai
diversitas Fusarium oxysporum, khususnya di Lrdonesia.
Buku referens ini ini terdiri atas 4 bab, yaitu:klasifikasi,
pertumbuhan, faktor lingkungan, dan daya hambat. Pada bab IV
tentang daya hambat diuraikan secaradetil meliputi rumusan masalah,
tujuan, manfaat, metode, dat4 analissa data. pembahasan,kesimpulan
dan saran yang kesemuanya merupakan hasil penelitian
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penerbitan buku referens ini. Terima kasih
khusus disampaikan kepada para mahasiswa kami yang telah
membantu dalam proses penelitian dan penyusunan buku ini
Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan berikubrya sesuai dengan perkembangan IPTEK yang
berkaitan dengan jamur Fusarium oxysporum.

Jember,Desember20LL

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
PRAKATA ,..................
v
.......... vll
BAB L. KLASIFIKASI DAN MORIOL O Gl Fusarium @tysporuffi .........1
l.l KlasifikasiFusarium orysporunt ...........2
1.2MorfologSFusariwn orVsporatn........ .......................3
BAB 2 PERTUMBUHAN Fusarium orysporum ......5
2.LPerhrmbuhanEusarium orlsporum ......6
2.2 Siklus Hidup Fusarium orlsparuffi .......8
BAB3FaktorPertumbuhanFusariurnorysporatn.......... .........9
BAB 4 Daya Hambat Saccharcmycesscereoisiaetethadap
pertumbuhanFusafiuffi oxVsporurn.......... .....11
4.l Rumusan Masalah 11
4.2 BatasanMasalah.. .12
4.3Tuiuan t2
12
13
4.5.1Sterilisasialat ...................13
4.5.2Pembuatanmedium .......13
4.5.3Identifikasi morfologSSaccharomycess
cereaisiae.................'I.,4
4.5.4IdentifikasiFusariumlxysporum..... .......'I.,4
4.5.5PembuatanBiakanSaccharomyces cueaisiae........................
L5
4.5.6Pengamatan Kurva Pertumbuhan Saccharomyces
cereuisiae.. .........15
4.5.7P engamatanKurva Pertumbuh artFusariumoxysporum...'/',6
4.5.8Pengujian Aktivitas PenghambatanIsolat Sacchar omyces
cereaisiae
Terhadap Pertumbuh arrFusariumoxysporum.. t6
4.6Data .................L7
4.6.1Karakterisasikhamir Saccharomycess
cereaisiae..................17
4.6.2KarakterisasijamurFusariumoxysporum ..........L8
4.5.3Kurva pertumbuhan khamir Sacchar omycesscereaisiae .....20
4.6.4Kuwa pertumbuhanjamur Fusarium lxy sp0r um .............. 27
4.6.5Ujiantagonismesecarain aitro ........23
4.7Analisis Data..... .......30
4.7.1 Uji ANOVA PerbedaanSerial Volume Antagonis
Saccharomycesscereoisiae Terhadap Perfumbuhan
Fusarium
Oxysporum ........30
4.7.2Hasil Uji Duncan serial perbedaan volume antagonis
Saccharomycess cerevisiae terhadap perfumbuhan
Fusarium
Oxysporum .......31
4.8 Pembahasan .........33
4.9 Kesimpulan 41
...............
4.10 Saran ........41

v11t
21,
23
30

30

3L
33
4't
BAB 1.
4l
B
KLASIFIKASI DAN
MORFOLOGI
IAMUR Fusarittmoxysporum

F.rogr adalah organisme dengan sel-sel berinti sejati (eukariot),


biasanya berbentuk benang bercabang-cabang tidak berklorofil, dan
dinding selnya mengandung kitin serta selulosa. Fungi merupakan
organisme heterotrof, absortif, dan membentuk beberapamacaln spora.
Bagian vegetatif fungi biasanya berupa benang-bmang yang disebut
sebagai hifa. Kumpulan benang-benang hifa disebut miselium. Fungr
dapat bereproduksi aseksual melalui spora aseksual (konidia) dan
reproduksi seksual melalui spora seksual. Berdasarkan sistem
reproduksirya fu.gi dibedakan atas beberapa kelas, diantaranya
askomikotina, basidiomikotin4 oomikotina, dan deuteromikotina
(Semangun1.996dalam Sari 2006).
Fusarium orlsporum

Adapun factor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan


Saccharomyces cereaisiaeadalah khamir ini memperoleh energy dari
pemecahan glukosa menjadi ATP, tahan terhadap kadar gula yang
tirgg dan tetap aktif melakukan aktivitasnya pada suhu 4"C-32"C dan
suhu optimum 28'C-30'C (Kartika et al., 1992).Menurut Hidayat et al., )
(2006)Saccharomyces cereairi*G$r-fry-uaa pH 4-5 dan membutuhkan
oksigen terutama pada awal pertumbuhan. Kelembapan yang
dibutuhkan Saccharomu cescereoisiaeadalah 80"/".

4.9 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Daya Hambat Saccharomyces
cereaisiae
Terhadap Pertumbuhan ]amur Fusarium oxysporum dapat diambil
kesimpulan sebagaiberikut :
1. Saccharomyces cereaisiaemarrrpu menghambat perfumbuhan jamur
Fusariumoxysporum.
2. Besar volum isolat Saccharomycescereoisiae yang mampu
menghambat perfumbuhan jamur Fusarium oxysporum secara
optimum adalah sebesar 100prl dengan besar persentase
penghamb atan 87.75% sedangkan penghambatan minimum adalah
sebesar10prldengan besar persentase50.37%.
3. Terdapat perbedaan daya hambat dari perbedaan serial volume
Saccharomyces cereaisiaeterhadap perfumbuhan jamur Fusarium
oxysporum yaitu pada pengamatan hari kesembilan dan hari
t kesepuluh.
r
i
4.10Saran
I a. Perlu dilakukan penelitian lanjut melalui aplikasi lapang mengenai
I Daya Hambat Saccharomycess cereaisia Terhadap Pertumbuhan
I Fusariumoxysporum.
b. Hendaknya mengendalikan penyakit tanaman perkebunan
maupun pertanian lebih menekankan pada penggunaan agen

lot
Hi. Dwi Wahyuni

hayati misalnya Saccharomycess cereaisiakarena ramah lingkungan


dan tidak mencemari alam.
c. Pada penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan media yang
baik unfuk pertumbuhart Fusarium oxysporumadalah media Potato
SucroseAgar (PSA).
Fr

DAFTAR PUSTAKA

Agrios,G.N. 1996.Ilmu PenyakitTumbuhanYogyakarta:GadjahMada


UniversityPress.

Alexopoulus,C.J.dan C.W.Mim.L979.IntroductoryMycology. New York:


]ohn Wiley and Sons.

Baker KF and Cook RJ. 1983.Nature and Practiceof BiologicalControl of


Plant Pathogens.Minnesota: The American Phytopathology
SocietyPress.

penyakitlayu pisangdengancara
Djahrika dan Wakiah.1992. Pengendalian
biologi. Dalam: Prosiding Seminar Sehari. Pisang Sebagai
KomoditasAndalan Prospekdan Kendalnnya.Cianjur: Sub Balai
Penelitian Hortikultura.

Fardiaz, S. 1gg2.UhrroUiotogiPangan.|akarta: PT. Gramedia Pustaka


Utama.

Forsith, W.G.C & V.C, Quesnel. 1963. Mechanismeof CacoaCunning


Adaencein Enzimologsf.New York Mc Graw Hill Book Co.

Leslie,f.F. and Summerell, B.A.(2006).The


FusnriumLaboratory
Manual.Blackwell
Publishing: USA.
Hj. Dwi Wahyuni

Lodder, I . 1970 . The Yeast: A TaxonomicStudy SecondReuisedand


EnlargedEdition. The Netherland, Northolland Publishing Co .,
Amsterdam.

Maimunah. 1999. Eaaluasiresistensilima kultfuar pisang (Musa spp.)


terhadaptiga macamisolatdan diferensiasi
isolatFusariumlxysporum
f.tp. cubensesebagaipenyebabpenyakit loyu. [Tesis]. Program
Pascasarjana. Bogor: IPB.

Mehrotra B.S. (1976).The Fungi An lntroduction2nd Ed. New Delhi :


Oxford & IBFlPublishing Company.

Muharam A" Sulyo Y, Djatnika dan Marwoto 8.L992. ldentifikasi dan


daerah pencar penyakit penting pada pisang. Dalam: prosiding
seminar sehari. pisang sebagai komoditas andalan prospek dan
kendalanya.
Cianjur: Sub Balai Penelitian Hortikultura.

Ploetz RC. 1994. Banana: Compendium of Tropical Fruit Disease.


Minnesota: The American Phytopathology SocietyPress.

Pranata, T. 1993. ResistensiBebernpaVarietasTomat TerhadapFusarium


oxysporum.FP UNEI.

Rukmana R. 1999.UsahaTaniPisang.
Yogyakarta:Kanisius.

Roediyarto. 1997. Budidaya Pisang Ambon. Surabaya: PT. Trubus


Agrisarana.

Taufik, E. (2004). Aktivitas Ekstrak dan Minyak Rimpang Lengkuas


(Alpinia galanga L) terhadap pathogen rembah kecambah.Tesis
Megister pada HPT IPB : tidak diterbitkan.

L
Fusarium orysporum

Sastrahidayat,I.R. 1990. Ilmu Penynkit Tumbuhan Surabaya: Usaha


Nasional.

Semangun,H. 1989.Penyakit-Penyakit
TannmnnHortikultura di lndonesia.
.) GajahMada University Press.Hal808.
n
n SemangunH. 1994. Penyakit-Penyakit TanamanHortikultura di Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Semangun H. 1996. PengantarIlmu Penyakit Tumbuhan Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press.

n Semangun,H. 2000.Penyakit-Penyakit
TanamanHoltikulturadi Indonesia.
I Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
n
Soesanto,Lukas. 2008.PengantarPengendalian Hayati PenyakitTannman.
Jakarta:PT. Rajawali Grafindo Persada.

Sukoco, Shagita N. 2010.Aplikasi Saccharomyces


cereviceae,Pichia ohmeri
dan Glucanobacterthailandicus Dalam Bentuk Sel Bebas dan
Termobilisasi Gel Alginas Untuk ProduksiArabitol dan Xylitol Nir
Tebu.]ember: ]urusan Tekhnologi Hasil Pertanian FTP UNEJ.

|urnal

Agawane, S.b and P.S. lonkar.2004. Effect of Probiotic Containing


ts Sacchar
omycesboulardii on Experimental Ochrntoxicosis in Br oilers:
is HermatobiochernicalStudies.J. Vet Sci.5:359-367.
$
Ahma{ Riza Zainuddin. 2005 PemanfnatanKhamir Saccharomyces
cereaisiaeUntuk Ternak.Bogor: Balai Penelitian Veteriner,

lot
Hi. Dni Wahyuni

Allabouvette & LemanceaeP & SteinbergC.1996. BiologicalControlof


Fusarium Wilts : Opputunities for developing a Comercial
product. P 193-2L1.

Benyagoub, M., Rhlid, R.B. and Belanger, R.R. 1.996.Purification Anil


CharactersationOf New Fatty Acids With Antibiotic Actiaity
- 413.
Pr oduced By Sporothr ix Flocculosa. J.Cem.Ecol.22:405

Benhamou, N dan I. Chet. 1993. Hyphal Interactions Between


Trichodermaharzianum and Rizoctoniasolani: Ultrastructure and
Gold Cytochemistry of the Mycoparasitic process.Phytopathology
83:L062-1071

De Cal A, Garcia-Lepe R dan Melgarejo P. 2000.InducedResistance


by
Penicillium Oxalicum Againt F. oxysporumf.tp. licopersici:
Histological studies of infected and induced tomato stem.
Phytopatholo gy %J:260-268.

Droby, S., ChaluE, E & Wilsoru C.L. 1991.Antngonisms As Bioogical


ControlAgents Of Postharvest DiseaseOf fruits And aegetables.
PostharvestNews and Information Z L69-L73.

Druvefors U, Passoth V and Schnurer f. 2005. Nutrient Effect on


Biocontrolof Penicilliumrequefortiby Pichiaanomala1L2LDuring
Airtight of Wheat.Applied and Environmental Mcrobiology.
Yol.l7, No.4 pp. 1865-1869.

El Ghouttu A., Wilsoru C.L & Wisniewski, M. 2003. Control Of


PostharaestDecay Of Apple Fruit With CandidaSaitoanaAnd
InductionOf Defense
Responses.
Phytopathology93,34+348.

46

l\,
Fusariumorlsporuffi

Ippolito,A., Nigrq F., 2000.ImpactOf Preharaest


ApplicationOf Biologicnl
tf Control Agents On PostharuestDiseaseOf Fresh Fruits And
al Vegetables.Crops Prot. 19, 619-619.

Kuswinanti, Tutik dan Ade Rosmana. 201.0.Efektiuitas Penggtmaan


Filtrat Mikroba dari Larut:an Bioioaktiaator Untuk menekan
pertumbuhancendawanphytophthorapalmiaora secnra in aitro.
Makassar,Universitas Hasanuddin.

n Landecker, E.M. 1972 . Fundamental of the Fungi . Prentice Hall Inc .


d NewYork University. NewYork . USA. pp .59-61,
v
Passoth,V & Schnurcr, J.2003.Function GeneticsOf Industrial Yeasts(Ed,
de Winde, H). SpringerVerlag Berlin, Heidelberg,pp.29T-330.
v'i:.
Piano, S, Neyrotti, V., Migheli Q., Gullino, M.L.1997. Characterization
l. Of The BiocontrolCapabilityOf MetschnikowiapulcherrimaAgainst
Postharaest Rotof Apple.PostharvestBiol. Technol.11,,131-140.

Purr,rrantisari,Susiana dan Rini Budi H. 2009. Uji AntagonismeJamur


PatogenPhytophthorainfestansPenyebab PenyakitBusukDaun dan
Umbi Tanaman Kentang Dengan Menggunknn Trichodermaspp.
lsolat Lokal.Undip : Laboratorium Mikrobiologi furusan Biologi
n FMIPA.
g
f
Rojas,V.,I.V. GiL F. Pinaga and P. Manzaners.2001.StudiesOn Acetate
Ester Production By Non Saccharomycess Wine Yeast.Int.f. Food
Microbiological. 70:283-289
.

Wisniewski M., Biles, C., Droby, S., Mclaughlin, R., Wilsort C &
Chalutz,E. 199'1..Mode Of Action Of The PostharaestBiocontrol
t
Yeast,Pichia guilliermondii. Characterization Of Attadrment To

o''
I
Hi. Dwi Wahyuni

Botrytis cinerea.Physilogicaland moleculerPIan Pathology39,245-


258.

internet
.201'1,. Snccharomycescereaisiae. http//www.doctorfungus
.orgAmag-
ebarVimages/init-images).

usariumoxysporum.http://wrvw. scientistlive.com/media/i
.201'J,.F
mages/119429_ tullsize.jpg.

Ditlinhorti.2}l5.Pengenalan dan Pengendalian Beberpa OPT Benih


Hottikultura. hthr:i/www.deptan.go.id/ditlinhorti/buku/bab iv
tanaman savur.htnl.

Irawan, D. (2006). BERITA BKP SUMUT z BautangMerah Dan Pestisida,


http ://www.bahannans.sumutprov. so.id/ardet.php?idx
hobrews:3L.

Istikorini, Y. 2002. Pengendalianpenyakit tumbuhan secarahayati yang


ekolosis dan berkelaniutan.httr: I hudvct.com/PPS702-ipb| 05123I
@
.htrn.

|ean, michel. 2005. Saccharomyeces http ://www. Inra. Fr/


internet/
directions/dic/presse/Communiques/images/sia2004/saccharomy
cescerevisiael.jp&

Nikon. 2004. Saccharomyeces Yeast Cells : Nikon Microscopy . Phase


Contrast lmageGallery .httpl/ www.microscopyu
.com/ealleries/oliasecontrast/sacc
haromvcessmall .html.
Eusorium orlsporum

Santoso,Urip. 2010.PengendnlianOrganismePenggangguTanaman(OPT)
Secara Hayati Yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutnn.
http://uripsantoso. wordpress.com/20l0l09l08lpengendalian-
organisme-pengganggu-tanaman-opt-secara-hayati-yang-ramah-
lin gkun gan-dan-berkelanjutan/.

Setyonq A. 8., 2009. Kajian pestisidaterhadaplingkungan dan kesehatan


serta
alternatifsolusinva.htto:llwonstaniku.wordpress.coml20}9104126l
kaiian-oestisida-terhadao-linekunean-dan-kesehatan-serta-
alternatif-solusinva/.
!

lon
Fusariumorysporutn

Glosarium

A
Absorbs : Penyerapan
Acervulu :Disebut juga acervulare conidioma yaitu etruktur

Aerob
berbentuk ceper dan tertutup pada coelomycetes yang
menghasilkanspora; terdapatpada bagian sub kutikular
atau subepidermaldari jaringan tumbuhan. Penutupnya
adalah materi tumbuhannyadan membuka waktu spora
sudahdewasa(masak).
: Lingkungan organisme yang untuk respirasinya
f
membutuhkanoksigen bebas.
Anaerob : Lingkungan organisme yang tidak mengandung
oksigen bebas atau molekul oksigen; organisme dalam
lingkungan tersebut tidak memerlukan oksigen bebas
untuk respirasinya.
Anamorf : Bentuk reproduksi aseksual dari suatu fungus yang
umumnya menghasilkan konidia, tetapi dapat juga
sklerotia.
Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam
tubuh makhluk hidup.
Anteridium : Alat reproduksijantan padajamur Ascomycotyna.
Anamorf : Bentuk reproduksi aseksual dari suatu fungus yang
umunnya menghasilkan konidia, tetapi dapat juga
sklerotia.
Antibiotik : Bahan kimia yang membunuh bakteri atau menghambat
pertumbuhannya.
Ascomycetes : Lihat Ascomycotyna
Ascomycotyna : Suatu subphylum dari Dikaryomycota; membentuk
melospora endogen dalam askus dan mempunyai t
dikarion terbatas,imimnya disebut ascomycetes. I
Aseksual : Perbanyakan jasad hidup tanpa terjadinya fusi dari
benih jantan dan benih betina.

rt
I
Hi. Dlni Wahyuni

Askospora : Spora yang dihasilkan melalui perkawinan jamur


Ascomycota. Askospora terdapat di dalam askus,
biasanya berjumlah delapan spora. Spora yang
dihasilkan dari perkawinan kelompok jamur
Basidiomycota disebut basidospora. Basidospora
terdapat di dalam basidium, dan biasanya berjumlah
empat spora.
Askus : Melosporangium dari Ascomycetesberbentuk kantung
yang mengandung sejumlah askspora yang terbenfuk
secarabebassesudahkariogami dan plasmogami.
Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan
terbuka atau seperti cangkir pada jamur Ascomycetec
tertentu.
Arbuskular Mikoriza (AM) : Asosiasi simbiotik dari anggota Glomales
(Glomeromycota) dengan akar tanaman yang
menghasilkanpenetrasihifa bercabangcabang halus
haustorial(arbuscules),koil, atauvesikula.
Arkelogium : Alat reproduksibetinapadajamur Ascomycotina.
Autotrof : Organismeyang mampu membenfukbahan organik
(makanannyasendiri) denganmensintesisbahan-bahan
anorganikdari lingkungannya.

B
Basidiokarp : Tempatterbentuknyabasidium
Basidiomycotina : Subphylum dari Dikariomycota yang menghasilkan
meisporaeksogenpada basidia, dan mempunyaifase
dikariotikyangluas,umunnya Basidiomycetes.
Basidiospora : Sporageneratif
Basidium : TubuhbuahpenghasilsporapadaBasidiomycota
Biologi : Ilmu yang mempelajariseluk beluk makhluk hidup,
hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing
dikenalsebagaizoology,botanidanmikrobiologi.
Biosintesis : Pemasakan makanansecaraalami
Blastik : Salah satu dua cara dasar pernbentukankonidia:
dimulai dengan perbesarandari suatu konidium yang
sudah diketahui/terlihat sebelum konidia tersebut I
dibatasi oleh suatu septum; berasal dari pertunasan
(budding).

52
Fusafium oryspot'utlt

Budding : Pertunasan

D
Dikarion : Miselium dari fungsi septettertentu
Dikariotik : Berinti 2
Dimorfisme seksual : Suatu kasus khusus polimorfisme yang di dasarkan
pada perbedaanantaraciri sekssekunderpadajantan dan
betina.
?I
E
Ectomycorrhlzae : Asosiasi mikoriza dimanajamur menghasilkansanmg
khusus hifa pada permukaan akar yang memperpanjang
f
t
hifa ke dalam tanah dan ke dalam sel kortikal luar akar. I
Enteroblastik : Konidia yang terbentuk seluruhnya dari dalam fialid,
misalnya pada Penicilium, Aspergillus, Paecilomyces.
Pembentukannya bisa tunggal (satu persatu), bisa
simultan beberapakonidia terbentuk sekaligusbersama-
sama.
Enterotalik : Pembentukan konidia seluruhnya dari suatu
kompartemen sel hifa yang kemudian melepaskan diri
dari hifanya dan dapattumbuh menjadi hifa baru.
Eukariot : Eu berarti "sebenamya" dan karyon berarti nukleus.
Eukariotik mengandung pengertian memiliki nukleus
sesungguhnyayang dibungkus oleh selubungnukleus.

F
Fermentasi : Proses katabolisme yang membuat sejumlah tertentu
ATP dari glukosa tanpa rantai transpor elektron dan
yang menghasilkanproduk akhir yang khas, seperti etil
alkohol atau asamlaktat.
Filum : Suatukategori taksonomik; filum terbagi menjadi kelas 7
f
Flagella : Organel seperti cambuk yang digunakan untuk t
t: bergerak. I
I

g Fragmentasi : Berasal dari kata fragmen yang artinya bagian-bagian. I


t
rt Pada fragmentasi individu baru terbentuk dari bagian
n tubuh induk baik secarasengajaatau tidak.

l"

t
t
Hj. Dwi Wahyuni
Fungi : Fungi merupakankelompok organismeeukariotik yang
membentuk dunia jamur atauregnum fungi.
Fungi imperfekti : Kelompok fungi yang fase seksualnya belum
diketemukan. Juga disebut kelompok Deuteromycota
atau funei anamorfik.

G
Gametangium : Jenis sel khusus yang subur menjadi penghasil gamet
sel selamasiklus seksual.
Generatif : Perkembangbiakanyang terjadi dengan persatuandua
macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis
kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi
genetik yang memungkinkan terbentuknyaindividu baru I
dengansifat baru.
Genus : Kategori taksonomik di atas level spesies, dinamai
dengan kata pertama dari nama latin binominal spesies
tertentu.

H
Halofil : Makhluk hidup yang hidup di tempat yang memiliki
salinitas tinggi.
Hemiselulosa : Suatupolo sakarida y angterdapatdalam tanaman.
Heterotrof : Organisme yang tergantungpada organisme lain untuk
mendapatkannutrien dan energi.
Hialin : Bening, tembuspandang,tidak berwarna
Hifa : Struktur berbentuk seperti tabung yang merupakan
thallus pada sebagianbesar fungi dan akan membentuk
suatujala ataumisellium.
Hifa fertil : Hifa yang fungsinya membawakonidia atau spora.
I{
I
Identifikasi : Membandingkanisolat yang belum diketahuidengan
taksayangadauntukmenetapkan identitasnya. I
K {
Kariogami : Peleburanselhaploidinti zigotyangdiploid.
Karsinogen : Agenkimia penyebabkanker

54
Eusariutn orLysporwn
Khamir : Fungi uniseluler yang hidup dalam habitat cair atau
lembap, yang terutama bereproduksi secara ascksual
dengan cara pembelahan sel sedrhana atau dr-ngan
pemisahandari sel induk,
Kingdom : Kerajaanpada tanamanilmiah
Kingdom fungi : Anggotanya meliputi makhluk hidup eukeriotik
(uniseliler maupun multiseluler) yang biasa
mengabsorbsi makanan dari subtract atau lingkungan
sekelilingnya, mereka tidak bias membuat makanan
sendirikarenatidak memiliki klorofil. 3
Kitin : Polisakarida utama dalam dinding sel sebagian besar
fungi (tidak dalam Oomycota); merupakansuatupolrmer

Klamidospora
dari N-asetilglukosamin.
: Spora bersel satu yang berdinding tebal, yang sangat
f
resistenterhadapkeadaanyang buruk, terbentuk dan sel-
sel hifa somatik.
KIorofil : Pigmen hijau di dalam kloroplas yang berfungsi untuk
menangkapenergl cahayadari sinar.
Kommensalitik : Sebuah simbiosis di mana organisme juga tidak
diragukan.
Konidiia : Spora yang dihasilkan denganjalan membentuk sekat
melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi
hingga terbentukbanyak konidia. Setelahmasak,konidia
paling ujung dapatmelepaskandiri.
Konidiofor : Hifa ferti, bisa tunggal, bisa bercabangyang membawa
alat reproduksi (lihat Aspergillus), atau menghasilkan
konidia.
Konidium : Mitospora yang non-motil yang tidak dibentuk dalam
sporangium, khas pada anomorf yang dikariotik; juga
disebutkonidiospora.
Kopulasi : Pertemuansel kelamin iantan dan sel kelamin betina.

M
Meiosis : Pembelahan sel dan penguranganjumlah kromosom t
menjadi haploid kembali f,l

lrt
Hj. Dwi Wahyuni
Metabolisme : Pertukaran bahan dan energi antara organisme dan
lingkungannya dan transformasi bahan dan energi ini
dalam organismetersebut.
Metabolisme : Substansi yang digunakan atau dihasilkan oleh
metabolism suatuorganisme.
Miselium : Kumpulan hifa yang bercabang-cabang dan
membentuk anyaman.
Mitosis : Pembelahan sel menghasilkan sel anakan dimana
jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom
sel induknya
Molekul : Partikel terkecil suatu elemen/unsur yang terikat secara
kovalen atau senyawa yang mempertahankan ciri-ciri

Mutualisme
substansitersenut.Misalnya 02.
: Simbiosis mutualisme adalah interaksi anara dua
t
organisme yang hidup dalam suatu komunitas dan dua
organisme itu saling terganfung arrtara deng yang
lainnya.

N
Nukleus : (1) Suatuinti pusat atom, yang mengandungproton dan
neuron. (2) Organel yang berisi kromosom pada sel
eukariotik. (3) Sekumpulanneuron.

o
Ordo : Tingkat taksonomi di atas Familia, tetapi dibawah
Clasis; akhirnya adalah-ales.
Osmosis : Difusi selapuair melalui membran

P
Parasit : Organisme yang menyerap nutrien dari cairan tubuh
inang yang masih hidup
Patogen : Organismeatauvirus penyebabpenyakit
Perithecium : tubuh buah berbentuk labu, bisa berleher panjang atau
pendek, mempunyai ostiol dan parafisis dapat juga
perifisis, banyak pada Ascomycetes. Pada permukaan
luar dapat atau tidak ada ornamentasi (ada yang seperti
rambut keriting).

56
Fusarium oryspolwn

Pertumbuhan : prosesyang berhubungandenganpertarnbahanukuran


danjumlah sel sehinggadapatdiukur kuantitatit-.
Piknidium : tubuh buah aseksualberbentukkantung (bul:: etru
sebagailabu)yang,enghasilkan konidia.
Plasmogami : Penyatuansitoplasmasel dari dua in.liri,iu scl: ,radi
sebagaisatutahapansin-eami.
Posterior : bagian bawah
Primordial : Tahapawal prosespertumbuhen
Protozoan : Protista yang terutama hidup .lcn5::: .3:.: ::. ..r.
makanan,suatumodus malian ! an-gmrr:l i-.<r---

R
Reproduksiaseksual: Suatu jenis reproduksi 1'ang hanle rnci:b,rr: s&,
induk untuk menghasilkan runrnan lang rdcr:ui -t
genetic, dengan cara budding tpertunrsr ts"r,
penonjolan) atau dengan cara pembelahan sctq- rc'
funggal atau keseluruhan organisme iru rncn_.r. :;t
bagian atau lebih.
Reproduksi seksual : suatu jenis reproduksi dimana dua t.'rF. :r
menghasilkan anak yang memiliki kombrnas _err E*
unik yang diwarisi dari gamet kedua orang rua
Rizoid : Hifa yang menernbuske dalam substratseperr ai

S
Saproba : organisme yang hidup pada bahan-bahansisa hewan
dan tumbuhan yang busuk
Saprofit : pemakan organisme yang telah mati atau busuk.
Berperan sebagaidecomposerdalam rantai makanan.
Saprotrof : Organisme yang memanfaatkan sisa-sisa organisme
lain yang telah mati.
Saprofitik : Organisme yang memanfaatkan bahan organic mati
sebagaimakanan.
Senositik : Hifa yang mengandung banyak inti dan tidak
mernpunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk saru
tabung halus yang mengandung protoplast dengan
banyak inti.
Hi. Dwi Wahyuni
Septum : (L septum:pemisah, pl.septa)Suatudinding tranversal
dalamhifa yang membagihifa menjadikornpartemen-
kompartemen;juga dapat ditemukanpada spora atau
konidia.
Simbiosis : Hidup bersamaantara dua organismedari spesies
berbeda dalam asosiasi yang erat, mutualisme,
komensalisme,dan parasitisme merupakan bentuk-
bentuksimbiosis.
Sitoplasma : Cairanyangterdapatpadamembraneplasma.
Sklerotium : suatustrukturmassamultiseluleryangkerasyangdapat
berkecambahmenghasilkanmisellium vegetatif atau
strukturfertile untuk menghasilkansporokarp.
Sp : Singkatanuntuk satuspesies.
Spesies : suatujenis tertentu organisme;anggotanyamemiliki
cirri khas anatomis yang serupa dan memiliki
kemampuan untuk salingmengawini.
Spora : Strukturreproduktifaseksual,biasanyauniseluleryang
berfungsi untuk menyebarkanspesiesnyadan atau
memungkinkannyabertahanhidup dalam keadaantidak
menguntungkandan yang dapat berkembangmenjadi
individubaru.
Sporangium : tempatterdapatnya spora.
Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang berfungsi
mendukungsporangium.
Sporangiola : sebuahsporangiumsporakecil berisi satu-ke-sedikit.
(Sporangimyangberisi satuspora)
Sporangiospora Sporaaseksualyang dihasilkan dalam sporangium.
Stadia Tahap- tahap pertumbuhan pada organisme
Strerigma Batang kecil yang dikenakan sporadalam jamur.
Stolon Hifa yang menjalar di permukaan substrat
Substrat Bahan,tempat kerja

T
Taksa berasal dari takson; pengelompokan organisme yang
dibuat untuk tujuan sisternatik; urutan dalam ranking
mulai dari spesiessampaikingdom.
Teleomorf : Betuk (menifestasi)seksualdari fungi; pada banyak
taksabelumditemukan(lihat anomorf).

58
Fusarium oxysporutn

U
Uniseluler
: terdiri dari banyaksel
v tunggal
Vegetatif
: perkembanebia!,an.
sel jantan dan sel - tery.adi
.fang J-"- tanpa
'}qrr adanyapeleburan
z betina

Zatl<ttin
: polisakarida
menyusun ffi?"*r?ffHd#f
komponen "k,",k;,H"1;*
,*.Tl1l ut;; l*ai"*
cendawanberfilamen. ."r khamirdan
Zigot : Produkdiploid,lT
o*y.?tug. haploidselama
Zoospore suatuteluryangdibuahieu_"t
t<olsepsi; "
: Spora
vangmemit:^ry;l;{iry"*r"
Zygomycota : Phylum funsi sgjati; -utu,dapatbergerak
terdiri dua Classis:
(1)Zygomycetes:-tumb'h'""0"r,
- ;;**trial. Kebanyakan
tung yans .uorofit'.,
;i;u;' ;&
-dengan ser_ser
menghasilkan zygosporongia mot':
gametangia cata fusi
t*t;T:, men'gturitkan
aseksualyang mengandung .1"g"satu sporangia
spora-spora non-motif impai banyak kali
,!o*gru* terbentuk pada
sederhana
vans t"i"pia"p"jugapada
i:Hil"?:"r yang
Zygospore : Spora istirahat..yang
dihasilkan oleh fusi
gametangia
kompatibel. dua

I'n
:t:-.+;.1
a,..'-:..::

11
f
978 3-0

|ffiillilfilfi
:

Anda mungkin juga menyukai