Anda di halaman 1dari 4

TOPIK 1

01.01.2-T1-1

Nama : Retno Yunita Susanti


Jurusan ; Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
LPTK : Universitas PGRI Palembang

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah?


= Sekolah adalah tempat dimana kita untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang lebih baik. Menempuh Pendidikan wajib belajar selama 12 tahun, lalu mengikuti
Pendidikan jenjang strata-1 selama 3,5 tahun. Saya banyak sekali mendapatkan
pengalaman yang berharga dalam diri saya. Pada jenjang SD saya beberapa kali
mendapatkan peringkat kelas dan itu tentu sangat memotivasi saya untuk terus
meningkatkan hasil belajar saya. Saya sering mendapatkan jaura dalam perlombaan
dibidang sastra, menulis dan membaca puisi. Pada Pelajaran Bahasa Indonesia, menulis
dan membaca puisi adalah kesukaan saya, beberapa kali saya mendapatkan penghargaan
dari perlombaan di sekolah. Guru juga mensuport saya untuk selalu berkembang walaupun
hendak mengikuti perlombaan tetapi saya tetap harus focus pada pembelajaran saya. Pada
situasi belajar, kegiatan kerja kelompok adalah hal yang sangat menarik bagi saya, dengan
berkelompok mengerjakan projek (project based learning) saya dapat mengerjakan tugas-
tugas dengan tetap bertukar pikiran dan masukan dari sesama teman-teman sekolah. Seperti
halnya pada saat SMP kami membentuk kelompok belaajr dengan tugas membuat kain
Jumputan khas Palembang. Saya Bersama teman kelompok sangat antusias dalam
mengerjakan proyek tersbeut, mulai dari mencari bahan seperti kain putih, pewarna
pakaian, kompor, sampai dengan tahan membuat kain tersebut. Kegiatan belajar secara
berkelompok itulah yang sangat berkesan bagi saya, masih banyak lagi kegiatan yang
menyenangkan, seperti saat waktu SMA saya dan teman-teman diminta untuk membuat
video dari materi pembelajaran lalu dipresentasikan. Kegiatan tersebut sangat berkesan dan
baik menurut saya karena dengan begitu kami sudah paham dan mengerti terlebih dahulu
bagaimana belajar dengan menggunakan media pembelajaran agar Ketika masuk ke
jenjang strata-1 kami sudah tidak canggung ataupun sudah terbiasa dengan belajar
membuat bahan pembelajaran dari media pembelajaran (PPT dan Kahoot).

2. Persitiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
= Sebagai manusia yang bermartabat, kita pasti membutuhkan belajar untuk berkembang.
Belajar dapat kita lakukan dari mana saja dan kapan saja. Pertama kali manusia belajar juga
dari seorang Ibu, kita belajar akan cara hidup seperti berbicara, makan, minum, dan
lainnya. Oleh karena itu kita akan terus belajar. Persitiwa yang membuat saya berkembang
dan belajar sebagai seorang pembelajaran adalah ketika mendapati bahwa saat bersekolah
atau kuliah mungkin nilai kita bagus, selalu mendapatkan A pada setiap pembelajaran.
Tetapi masih banyak hal yang belum dikuasai, seperti keterbatasan akan mengetahui
metode belajar, keterbatasan pada penguasaan akan media pembelajaran baru, maka hal ini
tentu saja mendorong saya untuk terus belajar dan berkembang. Belajar akan apa yang
dirasa kurang dan ingin dicapai untuk meningkatkan nilai kualitas dalam diri.

3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?


= Bagi saya, sosok guru adalah orang yang sangat berjasa kepada saya. Seluruh guru yang
pernah saya tenui baik disekolah maupun seluruh guru di bumi adalah orang yang sangat
berjasa. Sepanjang hidup saya, ada beberapa guru yang sangat menginspirasi saya yaitu
Ibu Almh. Sri Nawangsih, S.Pd., beliau adalah guru IPA ketika saya SMP. Beliau sangat
inspiratif bagi saya, disamping beliau masih memiliki anak berusia 6 tahun, ia juga bekerja
sebagai pedagang di pasar subuh sebelum ia berangkat mengajar di sekolah. Ia tidak pernah
absen untuk mengajar kami walaupun kalua bisa dikatakan ia sangat pekerja keras. Ketika
mengajar di kelas ia selalu dengan ramahnya menjelaskan materi ajar dengan baik dan
kreatif membawa media pembelajaran yang ia buat sendiri. Karena sekolah negeri saat itu
masih terbatas akan media penunjang pembelajaran ia memberikan materi ajar dengan
membuat permainan dengan sederhana. Ia pernah berkata bahwa ia menjadi seorang guru
adalah tekat yang ia pegang dari semasa dibangku SD. Walaupun gajinya kecil, ia
mengatakan bahwa masih banyak jalan lainnya yaitu dengan berdagang. Sangat inspiratif,
Ketika pada Ulangan Tengan Semester (UTS) kami mendapati kabar duka bahwa beliau
meninggal tertabrak mobil Ketika hendak pulang dari pasar subuh tempat ia berjualan demi
mengejar waktu ke sekolah. Banyak kenangan bersamanya, materi pembelajaran yang sulit
menjadi asyik ketika beliau mengajar dan ia tak lepas dari kewajiban sebagai seprang ibu
dan bekerja sampingan. Semangat beliau sangat luar biasa dan menginspirasi saya untuk
tetap terus belajar dan belajar walaupun berbagai kemungkinan dilalui dalam tahap belajar,
tapi kepuasan akan menjadi seorang yang terpelajar itu akan sangat bermakna apa lagi jika
kita pun ikut menjadi perantara kepada anak-anak didik dalam belajar.

4. Apa pengalaman yang berkesan Bersama guru tersebut?


= Ketika saat materi Pelajaran jamur ragi, beliau membagi kami menjadi beberapa
kelompok dan kami diminta untuk membuat Tapai dari ubi kayu. Proses pembuatannya
dilakukan di sekolah, beliau mengajari kami dengan baik dan menjelaskan tahap demi
tahap terjadinya fermentasi pada ubi kayu tersebut. Hal lainnya yaitu, setiap hendak
memulai pembelajaran ia pasti memberikan kami tugas (pre test) untuk menguji
pemahaman materi kami pada saat pembelajaran kemarin. Jikalau nilai kami dibawah
KKM, beliau tidak memarahi kami dengan bentakan, tetapi kami diberikan waktu untuk
mengerjakan tugas LKS dan dikumpulkan dikemudian hari untuk menambah nilai.

5. Pernahkah Anda memduplikasikan atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru


tersebut di kelas yang Anda Ampu? Apa yang Anda lakukan?
= Saat berkuliah S1, saya pernah mengikuti magang kepedidikan dari Kemendibud.
Kegiatan itu lebih awal daripada kegiatan mata kuliah dan praktik PLP. Ketika magang
kependidikan di SMP Srijaya Negara, saya mencoba untuk menjadi sosok pendidik yang
memerdekaan peserta didik. Seperti contoh Ketika saya mengajar materi menulis cerpen,
peserta didik saya berikan sebuah tugas untuk membuat satu buah cerpen dari materi
struktur, dan kaidah teks cerpen. Ada beberapa peserta didik yang berhasil menulis cerpen
dengan baik, namun ada pula yang tidak. Nllai mereka dibawah KKM, maka saya berikan
mereka kesempatan untuk membuat cerpen kembali dan dikumpul dikemudian harinya.
Kegiatan tersebut berhasil dan peserta didik mampu memahami dengan baik materi yang
telah diajari.

Anda mungkin juga menyukai